Breaking News

Makalah Tentang Sifat-Sifat Orang Musyrik Dalam Al-Quran



Sebagai manusia yang tak lepas dari dunia pendidikan. Kita pasti telah memperhatikan dan mempelajari pelajaran Aqidah Akhlak ataupun Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dalam pelajaran tersebut terdapat sebuah materi yang membahas khususnya tentang syirik. Seperti yang kita ketahui syirik merupakan hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT, karena perbuatan ini mempersekutukan adanya Allah dengan cara mempercayai sesuatu yang lain selain dari Allah SWT. Bahkan Allah SWT akan menjanjikan neraka kepada pelaku syirik dan mengekalkannya di dalam neraka.

Dalam kehidupan yang serba modern kini, ternyata masih ada pula di antara orang-orang yang bodoh dan lemah imannya. Begitu sering kita menyaksikan orang-orang yang menyekutukan Allah. Seperti halnya seseorang yang meminta sesuatu ke kuburan, pohon, gunung, hewan, dan juga mempercayai sesuatu hal selain Allah seperti mempercayai ramalan-ramalan dari dukun dan ahli nujum serta saran-saran yang diberikan oleh orang terhadap kita yang tidak mendasar dari ajaran-ajaran Allah.

Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar. Maka dalam makalah ini perlu kita ketahui bagaimana sikap-sikap orang musyrik, supaya kita terhindar dari perbuatan dosa ini.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis jelaskan di atas, adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian syirik ?
2. Bagaimanakah sejarah lahirnya kesyirikan di muka bumi ?
3. Apa sebab-sebab terjadinya kesyirikan ?
4. Bagaimanakah pembagian syirik ?
5. Bagaimanakah sifat-sifat orang musyrik dalam al quran ?
6. Bagaimanakah ancaman bagi orang melakukan kesyirikan ?
7. Apa-apa saja hikmah menghindari perbuatan syirik ?

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian syirik.
2. Untuk mengetahui sejarah lahirnya kesyirikan di muka bumi.
3. Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kesyirikan.
4. Untuk mengetahui pembagian syirik.
5. Untuk mengetahui sifat-sifat orang musyrik dalam al quran.
6. Untuk mengetahui ancaman bagi orang melakukan kesyirikan.
7. Untuk mengetahui hikmah menghindari perbuatan syirik.


GAMBARAN UMUM TENTANG SYIRIK

A. Pengertian Syirik
Syirik berasal dari kata syarika, yasyraku, syrkan. Syirkan artinya adalah bercampur, bergabung atau mempersekutukan. Sedangkan menurut terminologi atau secara istilah, syirik adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.

Syirik dalam asma-asmanya atau sifat-sifatnya adalah pendustaan terhadap Allah dan mendustakan-Nya. Karenanya, syirik dikategorikan ke dalam perbuatan kufur. Jika dalam ibadah kepada Allah terdapat unsur ibadah kepada selain-Nya, ibadah tersebut dianggap kekufuran dan pendustaan kepada-Nya. Maka haruslah kita beribadah dengan sebenar-benarnya ibadah dengan niat hanya kepada Allah SWT semata. Allah berfirman di dalam QS. Ali Imran ayat 18 sebagai berikut :

Artinya : “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” [1]

Pada umumnya, manusia sering melakukan kesyirikan dalam hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah seperti berdoa kepada selain Allah, beribadah kepada selain Allah, berkurban, bernazar, bersumpah kepada selain Allah SWT. Karena itu, barang siapa menyembah dan beribadah serta memohon pertolongan kepada selain Allah berarti ia telah meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikan kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kedzaliman yang paling besar. Sebagaimana firman Allah SWT :

Artinya : “dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.


Syirik di katakan dosa yang paling besar dan kedzaliman yang paling besar karena ia menyamakan makhluk dengan Khaliq (Pencipta). Setiap yang diibadahi selain kepada Allah adalah makhluk. Karena makhluk adalah ciptaan Allah SWT. Oleh karena itu, hanya kepada Allah sajalah kita menyembah dan beribadah. [2]

B. Sejarah Lahirnya Kesyirikan di Muka Bumi
Di antara target dari tipu daya setan adalah agar manusia berselisih dengan tidak lagi mengikuti para nabi dalam masalah tauhid dan agama yang telah diperintahkan kepada mereka. Dan sebaliknya, mereka terperosok ke dalam jurang kesyirikan karena telah mengkultuskan orang-orang yang sudah mati. Pada saat itulah, mereka akan terpecah menjadi dua bagian : Kelompok yang bertauhid (muwahhidin) dan kelompok yang berbuat syirik ( musyrikin).

Begitulah, setan menerobos ke dalam hati mereka dengan memicu perselisihan di antara mereka agar tidak lagi mengikuti petunjuk para Nabi. Dan mereka pun mengagungkan orang-orang di antara mereka yang sudah mati hingga mereka pun ber-i’tikaf di kuburan mereka. Juga, mereka mendirikan patung-patung orang-orang tersebut, bahkan sampai menyembah mereka. Maka, orang-orang musyrik yang ada di antara kaum Nabi Nuh ‘alaihi sallam ini, merupakan golongan yang pertama kali melakukan syirik. Adapun jenis kesyirikan mereka yang berupa pengkultusan terhadap orang-orang yang sudah mati, merupakan bentuk penyekutuan terhadap Allah Ta’ala yang muncul pertama kali sepanjang sejarah dunia. Sedangkan Nabi Nuh‘alaihi sallam, adalah rasul yang pertama kali diutus kepada kaum musyrikin.

Allah SWT berfirman dalam QS. Nuh ayah 23 :

Artinya : “dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr.”.

Nama-nama tersebut adalah nama-nama orang shalih yang ada di kalangan mereka. Ketika orang-orang tersebut meninggal dunia, mereka pun ber i’tikaf di kuburan mereka, lalu mendirikan patung-patung mereka, dan akhirnya menyembah mereka. Hal itu merupakan awal mula penyembahan terhadap patung, dan bahwasanya patung-patung ini akhirnya sampai ke negeri Arab. Mereka telah berbid’ah dengan melakukan syirik dan menyembah berhala, sebagai bid’ah yang berasal dari hawa nafsu mereka, yang dipancing oleh berbagai propaganda (syubhat) yang ditimbulkan oleh setan kepada mereka, melalui parameter yang rusak dan filosofi yang menyimpang.

Pada saat patung-patung dan taghut-taghut telah disembah, dan orang-orang pun telah melegalisasi kesesatan dan kekufuran, maka Allah Ta’ala seorang rasul pertama kepada penduduk bumi, yaitu Nabi Nuh‘alaihi sallam. Adapun jarak antara Nabi Adam ‘alaihi sallam dan Nabi Nuh ‘alaihi sallam berjarak sekitar sepuluh abad lamanya. Semua manusia pada masa ini masih berlandaskan pada ajaran Islam.

Nabi Nuh ‘alaihi sallam berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun, untuk menyerukan kepada mereka agar menyembah Allah SWT semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, dan mencegah mereka menyembah selain Dia. Ketika Allah Ta’ala menginformasikan kepada beliau bahwa di antara kaumnya tidak akan beriman kecuali orang-orang yang sudah beriman, maka Allah pun menghancurkan mereka dengan banjir bandang dikarenakan doa beliau, lalu secara berturut-turut datanglah para Rasul setelah Nabi Nuh. [3]

C. Sebab-Sebab Terjadinya Kesyirikan
Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitual-jahlu (kebodohan), dhai’ful iman (lemahnya iman), dan taqliid (ikut-ikutan secara membabi-buta). Al-jahlu adalah sebab pertama perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cenderung berbuat syirik. Karenanya semakin jahiliyah suatu kaum, bisa dipastikan kecenderungan berbuat syirik semakin kuat. Dan biasanya di tengah masyarakat jahiliyah para dukun selalu menjadi rujukan utama. Mengapa? Sebab mereka bodoh, dan dengan kobodohannya mereka tidak tahu bagaimana seharusnya mengatasi berbagai persoalan yang mereka hadapi. Ujung-ujungnya para dukun sebagai narasumber yang sangat mereka agungkan.

Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhai’ful iimaan (lemahnya iman). Seorang yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena ingin segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta pertolongan agar ia dipilih jadi presiden, atau selalu merujuk kepada para dukun supaya penampilannya tetap memikat hati orang banyak.

Sebab yang ketiga yaitu Taqliid. Banyak manusia dalam beribadah hanya ikut-ikutan saja kepada orang yang ia cintai tanpa mau belajar. Dia tidak peduli apakah yang ia lakukan adalah benar ataupun salah. Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek moyang mereka. [4]

D. Pembagian Syirik
Menurut Siroj Hardian, jenis-jenis syirik secara umum dibagi menjadi 4 jenis yaitu :
1. Syirkul ‘Ilm. Inilah syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan. Mereka mengagungkan ilmu sebagai segalanya. Mereka tidak mempercayai pengetahuan yang diwahyukan Allah. Sebagai contoh, mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari kera, mereka juga percaya bahwa ilmu pengetahuan akhirnya akan dapat menemukan formula agar manusia tidak perlu mengalami kematian.

2. Syirkut Tasyaruf. Syirik jenis ini pada prinsipnya disadari atau tidak oleh pelakunya menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia berada di tangan-Nya. Mereka percaya adanya perantara itu mempunyai kekuasaan. Contohnya, kepercayaan bahwa Nabi Isa a.s anak Tuhan, percaya pada dukun, tukang sihir atau sejenisnya.

3. Syirkul ‘Ibadah. Ini adalah syirik yang menuhankan pikiran, ide-ide, dan fantasi. Mereka hanya percaya pada fakta-fakta konkret yang berasal pada pengalaman dhahiriyah. Misalnya seorang ateis memuja ide pengingkaran terhadap Tuhan dalam berbagai bentuk kegiatan.

4. Syirkul Addah. Ini adalah percaya pada tahayul. Sebagai contoh, percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut, menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan. [5]

Namun jika dilihat dari segi sifat dan tingkat sanksinya, syirik dibagi dua, yaitu :
1. Syirik Besar (asy-syirku al-akbar)
Syirik besar adalah menjadikan bagi Allah sekutu (niddan) dia berdoa kepadanya seperti berdoa kepada Allah. Ia takut, harap, dan cinta kepadanya seperti ibadah kepada Allah. Syirik besar juga memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan menyembelih kurban atau bernadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, takut kepada orang mati (mayit) yang menurut perkiraannya akan membahayakan dirinya, mengharapkan sesuatu kepada selain Allah yang tidak kuasa memberikan manfaat ataupun madarat, meminta sesuatu kepada selain Allah.

Semuanya hal tersebut tidak ada manusia pun yang mampu memberikan selain Allah SWT. Allah-lah yang mampu memenuhi hajat dan menghilangkan kesulitan daripada hamba Nya. Syirik besar dapat mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dalam keadaan musyrik dan belum bertaubat darinya.

Syirik besar ada yang dhahirun jaliyun (tampak nyata), seperti menyembah berhala, matahari bulan, bintang, malaikat dan benda-benda tertentu, Syirik besar inilah yang dosanya tidak akan diampuni oleh Allah, kecuali dia bertobat sebelum meninggal. Pelakunya diharamkan masuk surga, sebagaimana firman Allah dalam QS An Nisa ayat 48 :

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”

Dan ada pula syirik yang batinun khafiyun (tersembunyi), seperti doa kepada orang sudah meninggal, meminta pertolongan kepadanya untuk dikabulkan permintaannya, minta disembuhkan dari penyakit, atau dihindarkan dari bahaya. [6]

2. Syirik Kecil (asy-syirku al-ashgar)
Syirik kecil adalah semua perkataan dan perbuatan yang akan membawa seseorang kepada kemusyrikan. Syirik kecil termasuk perbuatan dosa yang dikhawatirkan akan menghantarkan pelakunya kepada syirik besar.

Syirik ashghar ada dua macam:
a. Syirik zhahir (nyata), yaitu syirik kecil dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan selain nama Allah. Sedangkan contoh syirik dalam perbuatan yaitu seperti memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal marabahaya. Seperti menggantungkan jimat (tamimah) karena takut dari ‘ ain (mata jahat) atau lainnya. Jika seseorang meyakini bahwa kalung, benang atau jimat itu sebagai penyerta untuk menolak marabahaya dan menghilangkannya, maka perbuatan ini adalah syirik ashghar. Karena Allah tidak menjadikan sebab-sebab (hilangnuya marabahaya) dengan hal-hal tersebut. Adapun jika ia berkeyakinan bahwa dngan memakai gelang, kalung atau yang lainnya dapat menolak atau mengusir marabahaya, maka perbuatan ini adalah syirik akbar (syirik besar) karena ia menggantungkan diri kepada selain Allah.

b. Syirik khafi (tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seprti riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin di dengar orang, dan lainnya, seperti melakukan suatu amal tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi ia ingin mendapatkan pujian manusia, misalnya dengan memperbagus shalatnya (karna di lihat orang) atau bershadaqah agar dipuji.
Jadi, syirik kecil adalah semua perkataan atau perbuatan yang akan membawa seseorang kepada kemusyrikan. Jika orang yang melakukan syirik kecil meninggal sebelum bertobat dan diakhirat ternyata Allah tidak berkenan mengampuninya, ia akan masuk neraka. [7]


SIFAT-SIFAT ORANG MUSYRIK DALAM AL QURAN

A. Sifat-Sifat Orang Musyrik Dalam Al Quran
Ada beberapa sifat yang disebutkan di Al Quran sebagai sifat-sifat orang yang musyrik, yaitu sebagai berikut :

1. Merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan isti’anah kepada selain-Nya. Dalam hal ini lebih tepatnya seperti menyembah, beribadah, dan berdoa kepada selain Allah. Oleh karena itu, Allah menjelaskannya dengan melarang hal tersebut. Hal ini sebagaimana termaktub dalam QS. Yunus ayat 106 :

Artinya : “Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, Maka Sesungguhnya kamu kalau begitu Termasuk orang-orang yang zalim".

2. Manakala melakukan suatu ibadah semata-mata hanya ingin untuk dilihat orang atau untuk kepentingan dunia semata. Ini merupakan sifat orang orang munafik. Namun , sifat munafik ini sama dosanya dengan syirik. Hal ini sebagaimana diungkap Allah SWT dalam QS. An Nisa ayat 142 :

Artinya : “ Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”

3. Menjadikan seseorang sebagai pembuat syariat selain Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah dalam menjalankan syariat dan ridha atas hukum tersebut.

Artinya : “Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al masih itu putera Allah". Demikianlah itu Ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru Perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling . Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

4. Menyetarakan kecintaan makhluk dengan Allah. Bahkan lebih mencintai makhluk daripada kepada Allah. QS. Al Baqarah ayat 165

Artinya : “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”

5. Terlalu mengharapkan kenikmatan dunia dan melupakan akhirat. Mereka menganggap dunia ini adalah tempat yang abadi. Karena orang yang terlalu mengkehendaki dunia maka mereka tidak akan memperoleh sesuatu apapun di akhirat. Seakan-akan mereka telah menuhankan dunia. Sebagaimana dalam QS. Hud ayat 15-16 :

Artinya : “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka Balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”


6. Suka menghalalkan sesuatu yang haram. Salah satunya adalah dengan menghalalkan binatang yang tidak disembelih dengan menyebut nama Allah. Sebagaimana mana dalam QS. Al An’am 121 :

Artinya : “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, Sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.”

7. Malas dan tidak mengeluarkan zakat. Sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam QS. Fushilat 6-7 :

Artinya : “Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, Maka tetaplah pada jalan yang Lurus menuju kepadanya dan mohonlah ampun kepadanya. dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya. (Yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.”

8. Takut kepada selain Allah. Takut di sini yaitu takut dari suatu kemampuan khusus yang diyakini oleh selain Allah. Padahal kemampuan tersebut hanya dimiliki oleh Allah semata. Contohnya seperti takut kepada hantu yang bergentayangan, ataupun takut kepada orang yang punya kekuatan sakti sehingga takut disantet disihir, dan lain sebagainya. Allah menyebutnya dalam QS. Al Maidah ayat 44 :

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-Kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.”


Itulah beberapa sifat orang musyrik yang disebutkan di dalam Al Quran. [8]

B. Ancaman Bagi Orang Melakukan Kesyirikan
Musyrik atau orang yg menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain itu akan diancam dan dikutuk Allah dengan diberikan hukuman dan sanksi yg sangat berat. Di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Tidak akan diampuni oleh Allah SWT untuk selamanya. Sebagaimana disebutkan oleh Allah SWT dalam QS. An Nisa ayat 116 :

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”

2. Segala amal kebaikannya yang pernah ia lakukan akan dihapus oleh Allah SWT. Firman Allah di dalam QS. Az Zumar ayat 65 :

Artinya : “Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.”

3. Orang yang melakukan kesyirikan akan dikutuk dan dilaknat oleh Allah SWT serta dimasukkan ke dalam neraka Jahanam. Allah berfirman dalam QS. Al Fath ayat 6 :

Artinya : “Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang Amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. dan (neraka Jahannam) Itulah sejahat-jahat tempat kembali.”

4. Orang syirik itu dianggap oleh Allah bahwa hatinya itu adalah najis atau kotor karena telah mempersekutukan Allah SWt dengan sesuatu yang lain. Allah pun melarang orang syirik untuk memasuki daerah Masjidil Haram baik untuk haji, umrah maupun untuk keperluan yg lain. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat At Taubah ayat 28 :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, Maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. dan jika kamu khawatir menjadi miskin, Maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Demikianlah gambaran tentang dosa besar syirik dan merupakan suatu yg harus dijauhi, bahkan terhadap orang yg berbuat syirik pun diharuskan untuk menjauhinya dan berpaling dari mereka, agar jangan sampai mereka dapat mengajak kepada perbuatan syirik. [9]

C. Hikmah Menghindari Perbuatan Syirik
Adapun hikmah yang akan didapatkan jika menjauhi perbuatan syirik adalah sebagai berikut :
1. Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia.
2. Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan.
3. Membuat manusia menjadi suci dan benar
4. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal, tidak mempunyai hubungan khusus dengan siapapun atau apapun yang menyebabkan rusaknya iman.
5. Tidak mudah putua asa dengan keadaan yang dihadapi.
6. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam hubungan ini ada dua hal yang membuat manusia menjadi pengecut, yaitu takut mati, dan pemikiran yang menyatakan bahwa ada orang lain selain Allah yang dapat mencabut nyawanya.
7. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan, menghalau rasa cemburu, dengki, dan iri hati.
8. Menjadi taat dan patuh kepada hukum-hukum Allah. [10]


PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Syirik adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.
2. Awal mula terjadinya syirik adalah ketika masa Nabi Nuh alaihissalam yang terlalu mengagungkan orang shalih.
3. Syirik secara umum dibagi menjadi 4 jenis yaituSyirkul ‘Ilm, Syirkut Tasyaruf, Syirkul ‘Ibadah, dan Syirkul Addah. Namun, jika ditinjau dari tingkat sanksinya syirik terbagi 2 yaitu syirik akbar (besar) dan syirik ashghar (kecil)
4. Syirik merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh SWT.
5. Orang yang melakukan syirik akan mendapatkan ancaman dan siksa yang sangat pedih dari Allah SWT.
6. Hendaklah bagi kita untuk tidak mengikuti sifat-sifat yang dimiliki oleh orang musyrik.
7. Terdapat berbagai macam hikmah yang akan kita dapatkan jika kita menjauhi perbuatan syirik.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran supaya makalah ini bisa lebih sempurna di kemudian harinya. Karena penulis hanyalah seorang santri biasa yang sedang belajar.
Selain itu penulis juga mengharapkan kepada pembaca agar mengokohkan keimanan kita. Janganlah kita syirik kepada Allah SWT, karena syirik merupakan sebuah dosa yang sangat besar dan tidak diampuni oleh Allah SWT.


[1] Roli Abdul Rahman, Menjaga Akidah dan Akhlak, (Solo: Tiga Serangkai, 2009), hal. 32
[2] Ibid ., hal. 35
[3] Muhammad at Tijani, Akhirnya Kutemukan Kebenaran, (Bandung : Baitul Muhibbin Press, 2005), h. 15
[4] Said Bin Ali Bin Wahf Al Qathathani, Murnikan Tauhid Jauhkan Syirik, (Jakarta : Pustaka At Tazkia, 2011), h. 52
[5] Siroj Hardian, Bahaya Syirik, (Semarang : Pustaka Ibnu Umar, 2008), h. 46
[6] Ibid ., hal. 48
[7] Ibid ., 50
[8] Mujiburrahman, Perangi Syirik, (Jakarta : Pustaka Mandiri, 2003) h. 75
[9] Muhammad Sabil, 30 Dosa Besar, (Jakarta : Pustaka Amani, 2008), h. 95
[10] Yazid Bin Abdul Qadir Jawas, Syarah Aqidah Ahlus Sunah Wal Jama’ah, (Bogor : Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2009) ha1. 170-172

1 comment:

  1. Musyrik atau orang yg menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain itu akan diancam dan dikutuk Allah dengan diberikan hukuman dan sanksi yg sangat berat
    judi sabung ayam
    Daftarkan diri anda dan teman anda bersama BOLAVITA

    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    whatup : 08122222995

    ReplyDelete