Makalah Tentang Sifat-Sifat Orang Musyrik Dalam Al-Quran
Sebagai manusia yang tak lepas dari dunia pendidikan. Kita pasti telah
    memperhatikan dan mempelajari pelajaran Aqidah Akhlak ataupun Pelajaran
    Pendidikan Agama Islam. Dalam pelajaran tersebut terdapat sebuah materi
    yang membahas khususnya tentang syirik. Seperti yang kita ketahui syirik
    merupakan hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT, karena perbuatan ini
    mempersekutukan adanya Allah dengan cara mempercayai sesuatu yang lain
    selain dari Allah SWT. Bahkan Allah SWT akan menjanjikan neraka kepada
    pelaku syirik dan mengekalkannya di dalam neraka.
Dalam kehidupan yang serba modern kini, ternyata masih ada pula di antara
    orang-orang yang bodoh dan lemah imannya. Begitu sering kita menyaksikan
    orang-orang yang menyekutukan Allah. Seperti halnya seseorang yang meminta
    sesuatu ke kuburan, pohon, gunung, hewan, dan juga mempercayai sesuatu hal
    selain Allah seperti mempercayai ramalan-ramalan dari dukun dan ahli nujum
    serta saran-saran yang diberikan oleh orang terhadap kita yang tidak
    mendasar dari ajaran-ajaran Allah.
Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah
    tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu
    merupakan kezhaliman yang paling besar. Maka dalam makalah ini perlu kita
    ketahui bagaimana sikap-sikap orang musyrik, supaya kita terhindar dari
    perbuatan dosa ini.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis jelaskan di atas, adapun
    rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian syirik ?
2. Bagaimanakah sejarah lahirnya kesyirikan di muka bumi ?
3. Apa sebab-sebab terjadinya kesyirikan ?
4. Bagaimanakah pembagian syirik ?
5. Bagaimanakah sifat-sifat orang musyrik dalam al quran ?
6. Bagaimanakah ancaman bagi orang melakukan kesyirikan ?
7. Apa-apa saja hikmah menghindari perbuatan syirik ?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian syirik.
2. Untuk mengetahui sejarah lahirnya kesyirikan di muka bumi.
3. Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kesyirikan.
4. Untuk mengetahui pembagian syirik.
5. Untuk mengetahui sifat-sifat orang musyrik dalam al quran.
6. Untuk mengetahui ancaman bagi orang melakukan kesyirikan.
7. Untuk mengetahui hikmah menghindari perbuatan syirik.
GAMBARAN UMUM TENTANG SYIRIK
A. Pengertian Syirik
Syirik berasal dari kata syarika, yasyraku, syrkan.    Syirkan artinya adalah bercampur, bergabung atau mempersekutukan.
    Sedangkan menurut terminologi atau secara istilah, syirik adalah perbuatan
    yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.
Syirik dalam asma-asmanya atau sifat-sifatnya adalah pendustaan terhadap
    Allah dan mendustakan-Nya. Karenanya, syirik dikategorikan ke dalam
    perbuatan kufur. Jika dalam ibadah kepada Allah terdapat unsur ibadah
    kepada selain-Nya, ibadah tersebut dianggap kekufuran dan pendustaan
    kepada-Nya. Maka haruslah kita beribadah dengan sebenar-benarnya ibadah
    dengan niat hanya kepada Allah SWT semata. Allah berfirman di dalam QS. Ali
    Imran ayat 18 sebagai berikut :
Artinya :
    
        “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
        disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang
        berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan
        Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”
    
    
        [1]
    
Pada umumnya, manusia sering melakukan kesyirikan dalam hal-hal yang
    merupakan kekhususan bagi Allah seperti berdoa kepada selain Allah,
    beribadah kepada selain Allah, berkurban, bernazar, bersumpah kepada selain
    Allah SWT. Karena itu, barang siapa menyembah dan beribadah serta memohon
    pertolongan kepada selain Allah berarti ia telah meletakkan ibadah tidak
    pada tempatnya dan memberikan kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan
    kedzaliman yang paling besar. Sebagaimana firman Allah SWT :
Artinya :
    
        “dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
        memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
        mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
        benar-benar kezaliman yang besar”.
    
Syirik di katakan dosa yang paling besar dan kedzaliman yang paling besar
    karena ia menyamakan makhluk dengan Khaliq (Pencipta). Setiap yang
    diibadahi selain kepada Allah adalah makhluk. Karena makhluk adalah ciptaan
    Allah SWT. Oleh karena itu, hanya kepada Allah sajalah kita menyembah dan
    beribadah.
    
        [2]
    
B. Sejarah Lahirnya Kesyirikan di Muka Bumi
Di antara target dari tipu daya setan adalah agar manusia berselisih dengan
    tidak lagi mengikuti para nabi dalam masalah tauhid dan agama yang telah
    diperintahkan kepada mereka. Dan sebaliknya, mereka terperosok ke dalam
    jurang kesyirikan karena telah mengkultuskan orang-orang yang sudah mati.
    Pada saat itulah, mereka akan terpecah menjadi dua bagian : Kelompok yang
bertauhid (muwahhidin) dan kelompok yang berbuat syirik (    musyrikin).
Begitulah, setan menerobos ke dalam hati mereka dengan memicu perselisihan
    di antara mereka agar tidak lagi mengikuti petunjuk para Nabi. Dan mereka
    pun mengagungkan orang-orang di antara mereka yang sudah mati hingga mereka
    pun ber-i’tikaf di kuburan mereka. Juga, mereka mendirikan patung-patung
    orang-orang tersebut, bahkan sampai menyembah mereka. Maka, orang-orang
    musyrik yang ada di antara kaum Nabi Nuh ‘alaihi sallam ini,
    merupakan golongan yang pertama kali melakukan syirik. Adapun jenis
    kesyirikan mereka yang berupa pengkultusan terhadap orang-orang yang sudah
    mati, merupakan bentuk penyekutuan terhadap Allah Ta’ala yang
muncul pertama kali sepanjang sejarah dunia. Sedangkan Nabi Nuh‘alaihi sallam, adalah rasul yang pertama kali diutus kepada kaum    musyrikin.
Allah SWT berfirman dalam QS. Nuh ayah 23 :
Artinya : “dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan
    (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu
meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwwa',    Yaghuts, Ya'uq dan Nasr.”.
Nama-nama tersebut adalah nama-nama orang shalih yang ada di kalangan
mereka. Ketika orang-orang tersebut meninggal dunia, mereka pun ber    i’tikaf di kuburan mereka, lalu mendirikan patung-patung mereka,
    dan akhirnya menyembah mereka. Hal itu merupakan awal mula penyembahan
    terhadap patung, dan bahwasanya patung-patung ini akhirnya sampai ke negeri
    Arab. Mereka telah berbid’ah dengan melakukan syirik dan menyembah berhala,
    sebagai bid’ah yang berasal dari hawa nafsu mereka, yang dipancing oleh
    berbagai propaganda (syubhat) yang ditimbulkan oleh setan kepada
    mereka, melalui parameter yang rusak dan filosofi yang menyimpang.
Pada saat patung-patung dan taghut-taghut telah disembah, dan orang-orang
    pun telah melegalisasi kesesatan dan kekufuran, maka Allah Ta’ala
seorang rasul pertama kepada penduduk bumi, yaitu Nabi Nuh‘alaihi sallam. Adapun jarak antara Nabi Adam    ‘alaihi sallam dan Nabi Nuh ‘alaihi sallam berjarak
    sekitar sepuluh abad lamanya. Semua manusia pada masa ini masih
    berlandaskan pada ajaran Islam.
Nabi Nuh ‘alaihi sallam berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun,
    untuk menyerukan kepada mereka agar menyembah Allah SWT semata, yang tiada
sekutu bagi-Nya, dan mencegah mereka menyembah selain Dia. Ketika Allah    Ta’ala menginformasikan kepada beliau bahwa di antara kaumnya
    tidak akan beriman kecuali orang-orang yang sudah beriman, maka Allah pun
    menghancurkan mereka dengan banjir bandang dikarenakan doa beliau, lalu
    secara berturut-turut datanglah para Rasul setelah Nabi Nuh.
    
        [3]
    
C. Sebab-Sebab Terjadinya Kesyirikan
Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitual-jahlu (kebodohan), dhai’ful iman (lemahnya iman), dan    taqliid (ikut-ikutan secara membabi-buta). Al-jahlu
    adalah sebab pertama perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum
    datangnya Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak
    tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan
    kebodohan itu, orang-orang cenderung berbuat syirik. Karenanya semakin
    jahiliyah suatu kaum, bisa dipastikan kecenderungan berbuat syirik semakin
    kuat. Dan biasanya di tengah masyarakat jahiliyah para dukun selalu menjadi
    rujukan utama. Mengapa? Sebab mereka bodoh, dan dengan kobodohannya mereka
    tidak tahu bagaimana seharusnya mengatasi berbagai persoalan yang mereka
    hadapi. Ujung-ujungnya para dukun sebagai narasumber yang sangat mereka
    agungkan.
Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhai’ful iimaan (lemahnya
    iman). Seorang yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa
    takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan
    dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika
    seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh
    ke dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar
    karena ingin segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta
    pertolongan agar ia dipilih jadi presiden, atau selalu merujuk kepada para
    dukun supaya penampilannya tetap memikat hati orang banyak.
Sebab yang ketiga yaitu Taqliid. Banyak manusia dalam beribadah
    hanya ikut-ikutan saja kepada orang yang ia cintai tanpa mau belajar. Dia
    tidak peduli apakah yang ia lakukan adalah benar ataupun salah. Al-Qur’an
    selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu
    memberi alasan mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek moyang
    mereka.
    
        [4]
    
D. Pembagian Syirik
Menurut Siroj Hardian, jenis-jenis syirik secara umum dibagi menjadi 4
    jenis yaitu :
1. Syirkul ‘Ilm. Inilah syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan.
    Mereka mengagungkan ilmu sebagai segalanya. Mereka tidak mempercayai
    pengetahuan yang diwahyukan Allah. Sebagai contoh, mereka mengatakan bahwa
    manusia berasal dari kera, mereka juga percaya bahwa ilmu pengetahuan
    akhirnya akan dapat menemukan formula agar manusia tidak perlu mengalami
    kematian.
2. Syirkut Tasyaruf. Syirik jenis ini pada prinsipnya disadari
    atau tidak oleh pelakunya menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala
    kendali atas penghidupan manusia berada di tangan-Nya. Mereka percaya
    adanya perantara itu mempunyai kekuasaan. Contohnya, kepercayaan bahwa Nabi
    Isa a.s anak Tuhan, percaya pada dukun, tukang sihir atau sejenisnya.
3. Syirkul ‘Ibadah. Ini adalah syirik yang menuhankan pikiran,
    ide-ide, dan fantasi. Mereka hanya percaya pada fakta-fakta konkret yang
    berasal pada pengalaman dhahiriyah. Misalnya seorang ateis memuja
    ide pengingkaran terhadap Tuhan dalam berbagai bentuk kegiatan.
4. Syirkul Addah. Ini adalah percaya pada tahayul. Sebagai contoh,
    percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan
    angka tersebut, menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan.
    
        [5]
    
Namun jika dilihat dari segi sifat dan tingkat sanksinya, syirik dibagi
    dua, yaitu :
1. Syirik Besar (asy-syirku al-akbar)
Syirik besar adalah menjadikan bagi Allah sekutu (niddan) dia berdoa
    kepadanya seperti berdoa kepada Allah. Ia takut, harap, dan cinta kepadanya
    seperti ibadah kepada Allah. Syirik besar juga memalingkan suatu bentuk
    ibadah kepada selain Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah atau
    mendekatkan diri kepadanya dengan menyembelih kurban atau bernadzar untuk
    selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, takut kepada orang mati
    (mayit) yang menurut perkiraannya akan membahayakan dirinya, mengharapkan
    sesuatu kepada selain Allah yang tidak kuasa memberikan manfaat ataupun
    madarat, meminta sesuatu kepada selain Allah.
Semuanya hal tersebut tidak ada manusia pun yang mampu memberikan selain
    Allah SWT. Allah-lah yang mampu memenuhi hajat dan menghilangkan kesulitan
    daripada hamba Nya. Syirik besar dapat mengeluarkan pelakunya dari agama
    Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dalam
    keadaan musyrik dan belum bertaubat darinya.
Syirik besar ada yang dhahirun jaliyun (tampak nyata), seperti
    menyembah berhala, matahari bulan, bintang, malaikat dan benda-benda
    tertentu, Syirik besar inilah yang dosanya tidak akan diampuni oleh Allah,
    kecuali dia bertobat sebelum meninggal. Pelakunya diharamkan masuk surga,
    sebagaimana firman Allah dalam QS An Nisa ayat 48 :
Artinya :
    
        “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
        mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
        dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh
        ia telah berbuat dosa yang besar.”
    
Dan ada pula syirik yang batinun khafiyun (tersembunyi), seperti
    doa kepada orang sudah meninggal, meminta pertolongan kepadanya untuk
    dikabulkan permintaannya, minta disembuhkan dari penyakit, atau dihindarkan
    dari bahaya.
    
        [6]
    
2. Syirik Kecil (asy-syirku al-ashgar)
Syirik kecil adalah semua perkataan dan perbuatan yang akan membawa
    seseorang kepada kemusyrikan. Syirik kecil termasuk perbuatan dosa yang
    dikhawatirkan akan menghantarkan pelakunya kepada syirik besar.
Syirik ashghar ada dua macam:
a. Syirik zhahir (nyata), yaitu syirik kecil dalam bentuk ucapan
    dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan selain nama
    Allah. Sedangkan contoh syirik dalam perbuatan yaitu seperti memakai
    gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal marabahaya.
Seperti menggantungkan jimat (tamimah) karena takut dari ‘    ain (mata jahat) atau lainnya. Jika seseorang meyakini bahwa
    kalung, benang atau jimat itu sebagai penyerta untuk menolak marabahaya dan
    menghilangkannya, maka perbuatan ini adalah syirik ashghar. Karena
    Allah tidak menjadikan sebab-sebab (hilangnuya marabahaya) dengan hal-hal
    tersebut. Adapun jika ia berkeyakinan bahwa dngan memakai gelang, kalung
    atau yang lainnya dapat menolak atau mengusir marabahaya, maka perbuatan
    ini adalah syirik akbar (syirik besar) karena ia menggantungkan diri kepada
    selain Allah.
b. Syirik khafi (tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan
    dan niat, seprti riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin di dengar
    orang, dan lainnya, seperti melakukan suatu amal tertentu untuk mendekatkan
    diri kepada Allah, tetapi ia ingin mendapatkan pujian manusia, misalnya
    dengan memperbagus shalatnya (karna di lihat orang) atau bershadaqah agar
    dipuji.
Jadi, syirik kecil adalah semua perkataan atau perbuatan yang akan membawa
    seseorang kepada kemusyrikan. Jika orang yang melakukan syirik kecil
    meninggal sebelum bertobat dan diakhirat ternyata Allah tidak berkenan
    mengampuninya, ia akan masuk neraka.
    
        [7]
    
SIFAT-SIFAT ORANG MUSYRIK DALAM AL QURAN
A. Sifat-Sifat Orang Musyrik Dalam Al Quran
Ada beberapa sifat yang disebutkan di Al Quran sebagai sifat-sifat orang
    yang musyrik, yaitu sebagai berikut :
1. Merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan
    isti’anah kepada selain-Nya. Dalam hal ini lebih tepatnya seperti
    menyembah, beribadah, dan berdoa kepada selain Allah. Oleh karena itu,
    Allah menjelaskannya dengan melarang hal tersebut. Hal ini sebagaimana
    termaktub dalam QS. Yunus ayat 106 :
Artinya :
    
        “Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan
        tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu
        berbuat (yang demikian), itu, Maka Sesungguhnya kamu kalau begitu
        Termasuk orang-orang yang zalim".
    
2. Manakala melakukan suatu ibadah semata-mata hanya ingin untuk dilihat
    orang atau untuk kepentingan dunia semata. Ini merupakan sifat orang orang
    munafik. Namun , sifat munafik ini sama dosanya dengan syirik. Hal ini
    sebagaimana diungkap Allah SWT dalam QS. An Nisa ayat 142 :
Artinya : “
    
        Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan
        membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka
        berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan
        manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
    
3. Menjadikan seseorang sebagai pembuat syariat selain Allah    Subhanahu wa Ta’ala dan menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi
    Allah dalam menjalankan syariat dan ridha atas hukum tersebut.
Artinya :
    
        “Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang
        Nasrani berkata: "Al masih itu putera Allah". Demikianlah itu Ucapan
        mereka dengan mulut mereka, mereka meniru Perkataan orang-orang kafir
        yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai
        berpaling . Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib
        mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al
        masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang
        Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah
        dari apa yang mereka persekutukan.”
    
4. Menyetarakan kecintaan makhluk dengan Allah. Bahkan lebih mencintai
    makhluk daripada kepada Allah. QS. Al Baqarah ayat 165
Artinya :
    
        “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
        tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana
        mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat
        cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
        zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat),
        bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat
        siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”
    
5. Terlalu mengharapkan kenikmatan dunia dan melupakan akhirat. Mereka
    menganggap dunia ini adalah tempat yang abadi. Karena orang yang terlalu
    mengkehendaki dunia maka mereka tidak akan memperoleh sesuatu apapun di
    akhirat. Seakan-akan mereka telah menuhankan dunia. Sebagaimana dalam QS.
    Hud ayat 15-16 :
Artinya :
    
        “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya
        Kami berikan kepada mereka Balasan pekerjaan mereka di dunia dengan
        sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Orang-orang yang
        tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat
        itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang
        telah mereka kerjakan.”
    
6. Suka menghalalkan sesuatu yang haram. Salah satunya adalah dengan
    menghalalkan binatang yang tidak disembelih dengan menyebut nama Allah.
    Sebagaimana mana dalam QS. Al An’am 121 :
Artinya :
    
        “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama
        Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu
        adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada
        kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti
        mereka, Sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.”
    
7. Malas dan tidak mengeluarkan zakat. Sebagaimana disebutkan oleh Allah
    dalam QS. Fushilat 6-7 :
Artinya :
    
        “Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu,
        diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa,
        Maka tetaplah pada jalan yang Lurus menuju kepadanya dan mohonlah ampun
        kepadanya. dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang
        mempersekutukan-Nya. (Yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat
        dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.”
    
8. Takut kepada selain Allah. Takut di sini yaitu takut dari suatu
    kemampuan khusus yang diyakini oleh selain Allah. Padahal kemampuan
    tersebut hanya dimiliki oleh Allah semata. Contohnya seperti takut kepada
    hantu yang bergentayangan, ataupun takut kepada orang yang punya kekuatan
    sakti sehingga takut disantet disihir, dan lain sebagainya. Allah
    menyebutnya dalam QS. Al Maidah ayat 44 :
Artinya :
    
        “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada)
        petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan
        perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada
        Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka,
        disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-Kitab Allah dan mereka
        menjadi saksi terhadapnya. karena itu janganlah kamu takut kepada
        manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar
        ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak
        memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah
        orang-orang yang kafir.”
    
 
Itulah beberapa sifat orang musyrik yang disebutkan di dalam Al Quran.
    
        [8]
    
B. Ancaman Bagi Orang Melakukan Kesyirikan
Musyrik atau orang yg menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain itu akan
    diancam dan dikutuk Allah dengan diberikan hukuman dan sanksi yg sangat
    berat. Di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Tidak akan diampuni oleh Allah SWT untuk selamanya. Sebagaimana
    disebutkan oleh Allah SWT dalam QS. An Nisa ayat 116 :
Artinya :
    
        “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu)
        dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang
        dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan
        Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”
    
2. Segala amal kebaikannya yang pernah ia lakukan akan dihapus oleh Allah
    SWT. Firman Allah di dalam QS. Az Zumar ayat 65 :
Artinya :
    
        “Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
        sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah
        amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.”
    
3. Orang yang melakukan kesyirikan akan dikutuk dan dilaknat oleh Allah SWT
    serta dimasukkan ke dalam neraka Jahanam. Allah berfirman dalam QS. Al Fath
    ayat 6 :
Artinya :
    
        “Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan
        dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu
        berprasangka buruk terhadap Allah. mereka akan mendapat giliran
        (kebinasaan) yang Amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka
        serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. dan (neraka Jahannam)
        Itulah sejahat-jahat tempat kembali.”
    
4. Orang syirik itu dianggap oleh Allah bahwa hatinya itu adalah najis atau
    kotor karena telah mempersekutukan Allah SWt dengan sesuatu yang lain.
    Allah pun melarang orang syirik untuk memasuki daerah Masjidil Haram baik
    untuk haji, umrah maupun untuk keperluan yg lain. Hal ini sebagaimana
    firman Allah SWT dalam Surat At Taubah ayat 28 :
Artinya :
    
        “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik
        itu najis, Maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun
        ini. dan jika kamu khawatir menjadi miskin, Maka Allah nanti akan
        memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki.
        Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
    
Demikianlah gambaran tentang dosa besar syirik dan merupakan suatu yg harus
    dijauhi, bahkan terhadap orang yg berbuat syirik pun diharuskan untuk
    menjauhinya dan berpaling dari mereka, agar jangan sampai mereka dapat
    mengajak kepada perbuatan syirik.
    
        [9]
    
C. Hikmah Menghindari Perbuatan Syirik
Adapun hikmah yang akan didapatkan jika menjauhi perbuatan syirik adalah
    sebagai berikut :
1. Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia.
2. Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan.
3. Membuat manusia menjadi suci dan benar
4. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal, tidak mempunyai
    hubungan khusus dengan siapapun atau apapun yang menyebabkan rusaknya iman.
5. Tidak mudah putua asa dengan keadaan yang dihadapi.
6. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam hubungan ini ada dua
    hal yang membuat manusia menjadi pengecut, yaitu takut mati, dan pemikiran
    yang menyatakan bahwa ada orang lain selain Allah yang dapat mencabut
    nyawanya.
7. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan, menghalau rasa cemburu,
    dengki, dan iri hati.
8. Menjadi taat dan patuh kepada hukum-hukum Allah.
    
        [10]
    
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Syirik adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang
    lain.
2. Awal mula terjadinya syirik adalah ketika masa Nabi Nuh alaihissalam
    yang terlalu mengagungkan orang shalih.
3. Syirik secara umum dibagi menjadi 4 jenis yaituSyirkul ‘Ilm, Syirkut Tasyaruf, Syirkul ‘Ibadah, dan     Syirkul Addah.  Namun, jika ditinjau dari tingkat sanksinya
syirik terbagi 2 yaitu syirik akbar (besar) dan syirik    ashghar (kecil)
4. Syirik merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh SWT.
5. Orang yang melakukan syirik akan mendapatkan ancaman dan siksa yang
    sangat pedih dari Allah SWT.
6. Hendaklah bagi kita untuk tidak mengikuti sifat-sifat yang dimiliki oleh
    orang musyrik.
7. Terdapat berbagai macam hikmah yang akan kita dapatkan jika kita
    menjauhi perbuatan syirik.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan.
    Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran supaya makalah ini bisa
    lebih sempurna di kemudian harinya. Karena penulis hanyalah seorang santri
    biasa yang sedang belajar.
Selain itu penulis juga mengharapkan kepada pembaca agar mengokohkan
    keimanan kita. Janganlah kita syirik kepada Allah SWT, karena syirik
    merupakan sebuah dosa yang sangat besar dan tidak diampuni oleh Allah SWT.
                [1]
            
            Roli Abdul Rahman, Menjaga Akidah dan Akhlak, (Solo: Tiga
            Serangkai, 2009), hal. 32
        
                [2]
            
            Ibid
            ., hal. 35
        
                [3]
            
            Muhammad at Tijani, Akhirnya Kutemukan Kebenaran, (Bandung
            : Baitul Muhibbin Press, 2005), h. 15
        
                [4]
            
Said Bin Ali Bin Wahf Al Qathathani,            Murnikan Tauhid Jauhkan Syirik, (Jakarta : Pustaka At
            Tazkia, 2011), h. 52
        
                [5]
            
            Siroj Hardian, Bahaya Syirik, (Semarang : Pustaka Ibnu
            Umar, 2008), h. 46
        
                [6]
            
            Ibid
            ., hal. 48
        
                [7]
            
            Ibid
            ., 50
        
                [8]
            
            Mujiburrahman, Perangi Syirik, (Jakarta : Pustaka Mandiri,
            2003) h. 75
        
                [9]
            
            Muhammad Sabil, 30 Dosa Besar, (Jakarta : Pustaka Amani,
            2008), h. 95
        
                [10]
            
Yazid Bin Abdul Qadir Jawas,            Syarah Aqidah Ahlus Sunah Wal Jama’ah, (Bogor : Pustaka
            Imam Asy-Syafi’i, 2009) ha1. 170-172
        

Musyrik atau orang yg menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain itu akan diancam dan dikutuk Allah dengan diberikan hukuman dan sanksi yg sangat berat
ReplyDeletejudi sabung ayam
Daftarkan diri anda dan teman anda bersama BOLAVITA
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
whatup : 08122222995