tag:blogger.com,1999:blog-81010695273209269342024-02-21T05:55:27.489+07:00Jawara MakalahBlog yang menyediakan berbagai makalah Islami.Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.comBlogger55125tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-37046963275945549162019-01-01T21:13:00.002+07:002019-01-01T21:13:52.790+07:00Makalah Tentang Manfaat Cokelat Bagi Manusia <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqd3GuDf-H2jRRf0OucvB_X6SgD5c9EyhWSKY1h0-AcI4NKNojYV0ejyZIOFpaxJd-8jnU-I_ZsEgyou0bCIG_KdZfXnavjB1SD1v4wR9RbTKd5NOEIzTWTEzTl6ZHO9gTEKGxpjYQEEg/s1600/Chocolate.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="474" data-original-width="850" height="355" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqd3GuDf-H2jRRf0OucvB_X6SgD5c9EyhWSKY1h0-AcI4NKNojYV0ejyZIOFpaxJd-8jnU-I_ZsEgyou0bCIG_KdZfXnavjB1SD1v4wR9RbTKd5NOEIzTWTEzTl6ZHO9gTEKGxpjYQEEg/s640/Chocolate.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang ini, cocoa dan makanan coklat sudah dikenali dapat digunakan
sebagai salah satu alternatif penggobatan dan kelebihannya bagi tubuh
seseorang. Di dalam coklat telah di temukan adanya subtansi <em>phenylamine</em> yang dapat meningkatkan sekresi dopamin sehingga dapat
memberikan efek mood pada seseorang oleh karena itu konsumsi coklat secara
global meningkat. Coklat berasal dari biji kakao yang sebenarnya tidak
memberikan rasa manis akan tetapi, dengan berkembangnya teknologi, coklat
ditambahkan dengan gula atau susu sehingga memberikan rasa manis dan
disukai oleh berbagai kalangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat merupakan rasa atau makanan paling populer di dunia. Cokelat
umumnya berupa batangan yang biasa diberikan sebagai hadiah atau bingkisan
di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering
digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian, bahkan
sebagai pernyataan cinta. Menurut hasil penelitian para ahli, rasa manis
coklat bisa menenangkan pikiran dan perasaan orang yang mengkonsumsinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita melihat kondisi dan keadaan saat ini, begitu banyak masyarakat
yang hoby makan cokelat. masih terdapat kelemahan pada teknik tersebut
yaitu rendahnya rendemen yang dihasilkan. Namun, mereka hanya sekedar
menikmati saja tanpa mengetahui manfaat apa yang terkandung di dalam
cokelat tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan penulis akan membahas mengenai
manfaat cokelat bagi manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimana pengertian dan sejarah cokelat?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Apa-apa saja jenis cokelat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah cara pengolahan coklat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Apa-apa saja manfaat yang terkandung dalam cokelat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Makalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah cokelat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui jenis cokelat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui cara pengolahan cokelat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Untuk mengetahui manfaat yang terkandung dalam cokelat.
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>GAMBARAN UMUM TENTANG COKELAT</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Dan Sejarah Cokelat </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji kakao.Cokelat
umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan
bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai
ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan
cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer
Indonesia dan di dunia. Selain sebagai cokelat batangan yang paling umum
dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat di hasilkan dari kakao yang di perkirakan mula-mula tumbuh di
daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas,
bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan,
mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan
Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada
penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido,
Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM. Residu yang diperoleh dari
tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao
tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selaput putih yang
terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk
minuman beralkohol. Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang
digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan
bahwa Suku Mayameminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama
yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “<em>kakawa</em>” yang
buahnya dikonsumsi sebagai minuman <em>xocolātl</em> yang berarti minuman
pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah
untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini
setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli
dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai.
Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (<em>cocoa butter</em>)
namun terkadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika
tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung
cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus
difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan
dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum
cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi
cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya
mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah,
vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman <em>Xocoatl</em> juga dipercaya
sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari
kandungan <em>theobromin</em> di dalamnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh
bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa
Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi
Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya
akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa”
(theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam
upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam
kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao ( <em>cacao bean</em>) sering digunakan sebagai mata uang. Sebagai contoh
suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki
seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa.
Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang
mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di
istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit
Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah,
dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang.
Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya
cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan
persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama
dibuka pada 1657.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane,
mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum
oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury
bersaudara. Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru
pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua
rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering
mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan
selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris,
zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga
bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering
ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak
dibuat manis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan
suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih
dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit
difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian
teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikandengan karbonasi
kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (<em>dutched</em>
, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi
dengan membuang banyak lemak kokoa (<em>defatted</em>), digiling sebagai
cairan dalam gentong khusus (<em>conched</em>), atau dicampur dengan susu
sehingga menjadi cokelat susu (<em>milk chocolate</em>).
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Jenis-Jenis Cokelat</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat adalah makanan kegemaran semua orang, mulai anak-anak hingga
dewasa. Cokelat terbuat dari hasil olahan biji kakao atau disebut Theobroma
cacao. Pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai
minuman. Untuk para penggemar cokelat, berikut adalah jenis-jenis cokelat
yang dapat kita temukan di pasaran : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Couverture Chocolate</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Couverture adalah jenis cokelat murni yang merupakan cokelat terbaik dengan
kandungan mentega cocoa. Biasanya juga disebut sebagai chocolate coating.
Kandungan cokelatnya sangat murni dengan persentase cocoa butter yang
tertinggi, yaitu 32–39% dan total persentase cocoa butter dan cocoa
solid–nya minimal 54%. Alhasil, rasa jenis cokelat ini sangat baik dan
warnanya lebih mengilap. Rasa cokelat ini agak sedikit pahit, namun
teksturnya lebih lembut langsung lumer di mulut. Couverture sendiri
tersedia dalam bentuk bittersweet, semisweet, putih dan cokelat susu.
Couverture hasilnya bagus untuk celupan karena sangat cair ketika meleleh.
Simpan di suhu ruang, agar tidak meleleh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Compound Chocolate</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis cokelat ini hampir sama dengan couventure, hanya yang membedakan
adalah cocoa butter diganti dengan lemak nabati lainnya, seperti minyak
kelapa atau soya. Cocoa butter memang termasuk jenis lemak nabati, namun
cocoa butter harganya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan lemak yang
lain. Untuk rasa, cokelat compound cenderung agak manis dibandingkan dengan
couventure. Cokelat compound lebih banyak digunakan untuk cokelat dekorasi
dan terkadang juga untuk buat ganache, praline dan lain-lain. Harganya jauh
lebih murah dari couverture. Cokelat jenis ini banyak dijual di pasaran.
Ada 3 macam compound chocolate, yaitu:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Dark Chocolate Compound
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat hitam ini rasanya lebih pahit, warnanya lebih gelap, aromanya
sangat menonjol dan lebih banyak kandungan komponen kimia yang berkhasiat
bagi kesehatan. Dark chocolate tidak mengandung susu murni, dan lebih
banyak mengandung cokelat cair, bubuk cokelat serta minyak cokelat.
Biasanya digunakan untuk bahan kue, praline, truffle, atau makanan lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Milk Chocolate Compound
</div>
<div style="text-align: justify;">
Warna cokelat ini sedikit lebih terang, rasanya manis. Karena mengandung
susu, vanila, cokelat cair, kakao, dan juga tambahan gula. Cokelat ini juga
sering digunakan untuk praline, truffle atau makanan cokelat lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. White Chocolate Compound
</div>
<div style="text-align: justify;">
Warna cokelat ini adalah putih seperti susu, dan sangat manis karena
kandungan cokelat dan juga cacao butter. Cokelat ini cocok digunakan
sebagai bahan ganache, hiasan untuk aneka kue cokelat, atau ditambahkan
pewarna cokelat untuk membuat aneka praline atau truffle.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Semi sweet chocolate</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat jenis dark chocolate ini biasanya sudah ditambahkan mentega cocoa
dan gula. Semisweet rasanya agak manis dan biasanya dipakai sebagai bahan
dessert. Cokelat ini disebut juga dark cooking chocolate dan mengandung
lemak cokelat sebanyak 27%.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. </strong>
<strong>Sweet chocolate</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Atau cokelat manis, memiliki kandungan lemak cokelat yang hampir sama
dengan semisweet chocolate, namun gula yang dibubuhkan lebih banyak.
Biasanya digunakan untuk menghias cake dan sajian kue.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>5. </strong>
<strong>Cocoa Powder atau Cokelat Bubuk</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah jenis cokelat yang sering kita temui di pasaran. Bubuk cokelat,
dibuat dari pasta cokelat yang sebagian besar lemaknya telah dikeluarkan.
Produk ini sangat mudah menyerap uap air dan bau dari produk lain sehingga
harus dijaga di tempat kering, dingin dan tertutup rapat. Bahan cokelat ini
biasanya digunakan untuk campuran bahan kue cokelat, namun ada juga yang
digunakan sebagai minuman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat bubuk berdasarkan kadar lemak yang dikandungnya dibedakan menjadi
3:
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Cokelat bubuk yang rendah lemak (sebagian besar lemaknya telah
dihilangkan).
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Cokelat bubuk dengan kadar lemak sedang (kandungan lemak sekitar 10% -
22%).
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Cokelat bubuk untuk minuman atau sarapan (kadar lemak cokelat diatas
22%, biasanya digunakan dalam pembuatan susu bubuk cokelat)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat bubuk sendiri mempunyai 2 macam kepekatan dengan 2 pengolahan yang
berbeda, yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. <em>Melalui Proses Natural</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasa kokoa jenis ini cenderung sedikit asam. Kokoa jenis ini yang biasa
dijual di pasaran, dan sering kita jumpai. Cokelat bubuk ini dibuat dari
bubur cokelat atau balok cokelat yang rasanya pahit. Proses tersebut untuk
menghilangkan lemak hingga 18-23%. Cokelat jenis ini berbentuk tepung,
mengandung sedikit lemak, dan rasanya pahit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. <em>Melalui Proses Dutch</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kokoa jenis ini mempunyai tekstur yang lembut dan aroma yang juga lembut.
Biasanya bahan seperti ini digunakan untuk membuat minuman cokelat panas
karena aromanya lebih lembut
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>6. </strong>
<strong>Cocoa butter</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat ini bentuknya seperti pasta yang kental dan terbuat dari 50% lemak
cokelat yang ditambah gula, flavor dan bahan pengental. Biasanya cocoa
butter digunakan untuk membuat es krim dan aneka <em>dessert</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>7. </strong>
<strong>Rice chocolate atau Meises</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Produk cokelat yang satu ini dibuat dari bubur cokelat padatan atau cokelat
murni, lemak cokelat, minyak goreng, gula, susu, essence dan lesitin.
Biasanya digunakan sebagai taburan roti dan hiasan kue. Bentuknya mirip
dengan beras, dan terkadang juga hadir dalam aneka warna.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>8. </strong>
<strong>Baking chocolate atau Cokelat pahit</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat pahit ini bentuknya batangan, merupakan bahan baku pembuatan
cokelat masak. Kandungan kalori per 100 gram adalah 504 kalori.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>9. </strong>
<strong>Milk chocolate atau Cokelat susu</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengandung 12% susu, 25% cocoa butter, cokelat cair, vanilla dan gula.
Cokelat susu paling banyak dikonsumsi karena rasanya manis dan lembut
sehingga disukai anak-anak. Kandungan antioksidannya sangat rendah karena
sudah ada tambahan seperti gula dan susu yang banyak. Cokelat satu ini
paling enak untuk disantap langsung dan tidak cocok dijadikan ingredien
kue. Selain kandungan cokelatnya relatif sedikit, cokelat ini mudah hangus
bila dilelehkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>10. </strong>
<strong>White chocolate atau Cokelat putih</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat ini bukanlah cokelat karena sama sekali tidak mengandung cocoa.
White chocolate terbuat dari gula, minyak cokelat, susu, lesitin dan
vanili. Jika di dalamnya tidak ada tambahan minyak cokelat, ia disebut
sebagai coating.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>11. </strong>
<strong>Plain Chocolate</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat dengan rasa khas cokelat (plain). Dibuat dari pasta cokelat yang
didinginkan dan dibekukan, tanpa penambahan gula. Terutama digunakan
sebagai bahan pembuat kue atau garnish. Persentase cacao mass bervariasi
antara 30–70%. Semakin tinggi konsentrasi cacao mass semakin baik rasanya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>12. </strong>
<strong>Cokelat Chip</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuknya kepingan kecil seperti tetesan air dan rasanya manis. Jenisnya
kini bermacam-macam, digunakan sebagai campuran kue, namun yang baik pilih
cokelat chip yang tahan panas, agar tidak cepat meleleh saat dioven.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>13. </strong>
<strong>Chocolate pasta</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Teksturnya cair yang kental dengan warna cokelat yang sangat pekat. Terbuat
dari ekstrak cokelat, dengan rasa yang sedikit pahit. Digunakan sebagai
pewarna dan tambahan perasa/aroma pada cake, pudding, roti dan minuman.
Biasanya dijual dalam kemasan botol.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>14. </strong>
<strong>Selai Cokelat</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat siap santap yang terbuat dari cokelat susu, minyak nabati, gula,
garam dan vanili. Teksturnya lembut dan kental, rasanya sangat manis,
dengan warna yang agak pucat dan mengilap. Biasanya digunakan sebagai isian
roti dan pelengkap roti tawar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>15. </strong>
<strong>Cokelat Kualitas Premium</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat jenis ini mengandung sekitar 50%-70% cokelat padat. Lebih banyak
cocoa liquor atau sari biji kakao yang berbentuk pasta (cairan berwarna
cokelat pekat), cocoa butter dan cocoa solid. Mengandung lebih sedikit gula
dan minyak nabati. Cokelat pekat ini juga kandungan kalorinya lebih rendah
ketimbang jenis cokelat lainnya. Makin tinggi kandungan <em>cocoa liquor</em> maka makin terasa sensasi pahit dari cokelat
tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat dengan kualitas premium memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Cokelat cepat meleleh karena tingginya kandungan cocoa butter
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Dark chocolate berwarna cokelat gelap, bukan berwarna hitam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Permukaan cokelat terlihat halus, mengilap dan warnanya rata.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Saat cokelat dipatahkan, tekstur patahan seperti kulit pohon.
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Bila dimakan, tidak terasa seperti berpasir atau seperti mengandung
lapisan lilin. Namun terasa halus, creamy, dan tidak berminyak.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Teknik Budidaya Tanaman Cokelat (Kakao)</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Budidaya tanaman kakao atau budidaya cokelat, sebetulnya sudah lama
dikembangkan oleh masyarakat Indonesia baik oleh perusahaan maupun petani
perorangan. Karena tanaman ini memiliki kriteria khusus dalam perkembangan
hidupnya, jadi tidak semua iklim dan tanah yang ada di Indonesia cocok
untuk ditanami pohon cokelat secara baik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Iklim Yang Baik Untuk Tanaman Kakao atau Cokelat</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun yang jelas, pohon cokelat atau kakao atau orang banyak yang menulis
dengan ejaan cokelat membutuhkan batas temperature tertentu. Budidaya kakao
budidaya tanaman kakao atau budidaya cokelat Kalau kita ambil garis
besarnya, pohon kakao ini membutuhkan temperature rata-rata setahun 25°C
dengan temperature harian rata-rata terdingin tidak kurang dari 15°C.
Absolut minimum tidak boleh lebih rendah dari 10°C sedangkan maksimumnya
sampai sekarang belum ada ketentuan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Alasan temperature rendah ini antara lain dapat dikemukakan sebagai sebab
terjadinya pembuangan yang terlambat. Akibat dari penurunan temperature di
bawah 22 °C, perkembangan rimordia bunga terhenti. Perkembangan akan
menjadi normal kembali setelah suhu naik menjadi 25°C.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman kakao ini juga tidak tahan terhadap penyimpangan temperature yang
agak besar tiap harinya. Penyimpangan temperature harian dari 9°C,
menyebabkan mata-mata tunas akan mengembang dan tumbuh menjadi tunas. Hal
tersebut bila terjadi dengan berulang-ulang maka persediaan makanan di
dalam batangakan habis dan akibatnya pohon akan mengalami hambatan dalam
pertumbuhan, sehingga pembentukan bunga dan buahpun akan terganggu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Tanah yang Baik Untuk Tanaman Kakao atau Cokelat</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari berbagai pendapat dan penelitian bahwa tanaman cokelat akan tumbuh
dengan baik pada tanah yang mengandung humus dengan pH antara 6,1 - 7. Di
Indonesia pohon cokelat akan dapat tumbuh subur di daerah yang curah
hujannya lebih dari 3.000 mm, atau pada daerah yang curah hujannya 1.700
mm. jadi bila diperhatikan secara seksama bukan curah hujan yang penting,
melainkan pembagiannya. Dengan demikian factor tanah juga memegang peranan
yang sangat penting. Kalau kita melihat bentuk dan macamnya tanah yang akan
dipersiapkan, dapatlah dibedakan sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Hutan (asli atau sekunder)
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Bekas tegal ataupun hama
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Bakas tanaman perkebunan yang lain (karet kopi, dan lain sebagainya)
</div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Jarak Tanam</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jarak tanam haruslah dilakukan / ditentukan terlebih dahulu sebelum
pembukaan ataupun persiapan dilakukan. Pemancangan patok-patok ataupun
anjir-anjir semuanya ditentukan oleh jarak tanam kakao. Jarak tanam ini
berbeda-beda. Apalagi antara negara satu dengan negara lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau di Indonesia jarak tanam kelihatan lebih mantap, yaitu antara 4 m x 4
m ataupun 4 m x 4,5 m dan 5 m x 5 m. Di indonesia pun diadakan uji coba
dengan jarak penanaman 4 m x 2 m. Pengujian ini dilakukan di Ngobo. Di
daerah jatirono dicoba pula jarak tanam 2,5 m x 2 m, ternyata hasilnya
lumayan baik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kakao dapat pula ditanam tanpa okulasi, yaitu yang disebut dengan nama
tanaman semai. Karena tanaman semai ini hasilnya rendah, maka tanaman semai
yang telah berusia setahun biasaanya disambung dengan klon-klon kualitas
baik, yaitu: DR 1, DR 2 dan DR 38 atau bisa juga disambung dengan klon-klon
KWC 1, DRC 13, DRC 15, dan DRC 16. Sedangkan untuk batang bawah dibutuhkan
biji-biji dari klon-klon yang tertentu pula agar dijamin pertumbuhan dan
perakaran yang kuat. Untuk itu biasanya dipakai jenis klon DR 1, DR 2 G 8,
dan GC 8, yang telah melalui p;ercobaan dan ujian-ujian di balai
penelitian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. </strong>
<strong>Pemilihan Biji untuk Benih</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Buah untuk keperluan benih, akan selalu diambil dari buah yang telah masak.
Cara pengambilan bij-biji dari buah dilakukan dengan jalan memotong buah
secara horizontal. Pemotongan ini dilakukan dengan hati-hati supaya tidakj
merusak biji. Setelah itu biji-biji dikeluarkan dari buah. Untuk keperluan
benih, maka sebaiknya diambilkan biji-biji yang berasal dari tengah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selaput daging buah yang menutupi biji harus dihilangkan. Sebab kalau tidak
maka bihji tersebut akan dirusak oleh semut, karena pulp atau daging buah
itu rasanya manis. Biasanya untuk menghilangkan pulp ini digunakan abu.
Biji-biji tersebut dicampur dengan abu kemudian digosok-gosokan dengan kain
lap. Setelah itu baru dicuci dengan air. Setelah biji dengan pulp itu
terlepas, batu biji-biji itu dikecambahkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang penting harus kita ketahui ialah, biji cokelat ini tidak sama
dengan biji-biji tumbuhan lain. Sebab biji kakao ini tidak mempunyai masa
istirahat, karena itulah jika yang telah disiapkan harus segera
dikecambahkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai pengetahuan tambahan, perlu pula diterangkan kalau biji yang
terlalu masak kurang baik untuk ditanam. Sebab biji tersebut telah
berkecambah dalam buah. Dengan demikian kecambah-kecambah tersebut telah
mati.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>5. </strong>
<strong>Perkecambahan Biji</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkecambahan biji ini dilaksanakan dalam bedengan perkecambahan. Tempat
ini biasanya berukuran 0,80-1 meter dan panjangnya tergantung dari
keperluan. Bedengan ini harus dibuat pada tanah-tanah yang gembur dan
diatasnya dilapisi dengan pasir setinggi 15 cm.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menghindari tetesan air hujan atau pun sengatan matahari, perlu
dibuatkan atap. Tinggi atap tersebut kurang lebih 1,5 meter untuk yang
sebelah timur dan 1,20 untuk yang sebelah barat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Cara Meletakkan Biji
</div>
<div style="text-align: justify;">
Biji yang dinamakan eye atau radical yaitu tempat keluarnya akar,
diletakkan di sebelah bawah. Jika eye atau mata atau radical tidak dapat
dibedakan, maka biji dengan ujung yang besar, diletakkan di bawah. Hal ini
memang sangat penting karena kakao bersifat epigaes yang artinya
berkecambah dengan keping bijinya di atas tanah. Oleh perpanjangan
hypocotyls, keping biji akan terangkat di atas tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan meletakan mata berada di sebelah bawah, lembaga tanaman tidak
kehilangan energy untuk mengangkat kepingnya ke atas tanah. Biji di susun
dengan jarak alur kurang lebih 3 cm, dan jarak biji satu dengan lainnya
dalam alur kurang lebih 1 cm. Biji kita pendam secukupnya, hingga hanya
sebagian kecil saja yang tersembul dari tanah. Setelah biji dikecambahkan,
bedengan kecambah segera disiram. Penyiraman bedengan kecambah kakao ini
haruslah dilakukan sehari dua kali, yaitu pagi dan sore.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pemindahan Kecambah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah 4 atau 5 hari biji-biji itu mulai berkecambah, demikian juga dengan
biji-biji yang lainnya. Pada hari ke-12 semua biji akan berkecambah.
Pemindahan kecambah ke keranjang ataupun kantong-kantong plastic dilakukan
setelah keping-keping biji mulai tersimbul ke atas. Pemindahan dikatakan
terlambat bila keping sudah membuka dan sepasang daun kecil telah tumbuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemindahan yang terlambat memungkinkan terputusnya akar tunggang. Karena
akar tunggang ini telah berkembang dan mungkin telah bercabang. Kemudian
dipindah, ditanam ke dalam keranjang. Untuk ukuran keranjang maupun
kantong-kantong plastic itu tergantung dari kebutuhan saja.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah bibit berusia antara 6 sampai 8 bulan, barulah dipindahkan ke
lapangan perkebun. Di dalam keranjang yang berukuran diameter 15-20
cmdengan tinggi antara 30-35, diisi dengan tanah kompos (yang telah
betul-betul menjadi tanah) yang dicampur dengan pasir dalam perbandingan 1
: 1. Keranjang atau kantong plastik yang sudah diisi tanah tersebut dengan
1-2 cm di bawah tepi. Pada keranjang atau kantong plastic yang sudah terisi
kecambah dipindahkan untuk kemudian dipelihara secara baik-baik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>6. </strong>
<strong>Pemeliharaan Bibit Dalam Keranjang</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Keranjang ataupun kantong plastic yang berisi kecambah tersebut disusun
teratur di tanah yang agak ditinggikan dan permukaannya ditutup dengan batu
sabak atau batu merah. Peneduh yang di pergunakan dapat dengan pohon
pelindung atau dengan atap yang pembuatannya sama seperti pada atap
bedengan kecambah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyiraman di lakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari.
Seminggu setelah bibit dipindahkan ke keranjang, pemupukan perlu diberikan.
Adapun dosis pemupukan yang diberikan ukurannya adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>a. </em></strong>
<strong><em>Pupuk yang bentuknya padat</em></strong>
, yaitu 2 gram ZA/bibit(/+1 Sendok the), diberikan kurang lebih 3 cm
melingkar batang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>b. </em></strong>
<strong><em>Pupuk yang bentuknya cair</em></strong>
, yaitu campuran 25 gram ZA ditambah 20 liter air yang diberikan 0,5 liter
tiap batang dengan catatan bahwa setelah penyiraman dengan larutan ZA ini,
bibit harus segera disiram air untuk menghilkangkan atau mencuci
bagian-bagian daun/batang yang terkena larutan tersebut. Perlakukan
pemupukan ini dapat dilakukan satu kali satu minggu selama 2 sampai 3
minggu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lubang di gali dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm pada tanah yang cuup
subur. Akan tetapi kalau pada tanah ulangan maka lubang diperbesar menjadi
100 cm x 100 cm x 100 cm. Kemudian lubang di biarkan terbuka pada musim
kemarau.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mempertinggi humus di dalam tanah, kita bisa tambahkan potongan
rumput, pangkasan flemingia ataupun tunggul-tunggul tanaman jagung.
Kemudian pada bulan Oktober / November lubang tersebut di tutup kembali
dengan tanah bagian atas saja. Setelah tiga bulan dari penanaman pemberian
pupuk pada tanaman kakao perlu dilakukan dengan dosis 25 gram ZA atau 15
gram Urea. Bila menurut analisa tanah terbukti butuh p dan K, haruslah
diberi pupuk N. P. K ± 50 gram.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perawatan yang baik akan mempercepat pertumbuhan. Jika hama diberantas,
pemupukan teratur dan bebas dari saingan rumput-rumput dapat ijamin dalam
waktu satu tahun sudah dapat disambung dan tumbuh dengan cepat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>7. </strong>
<strong>Pemangkasan</strong>
.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalang pemangkasan pohon kakao, di
antaranya :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Membentuk pohon yang baik dengan bentuk percabangan yang seimbang
sehingga distribusi daun merata dalam penerimaan sinar matahari.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Menghilangkan cabang-cabang yang tidak perlu atau pun tidak dikehendaki.
Misalkan saja tunas-tunas air, tunas-tunas sapu, cabang-cabang yang sakit,
cabang-cabang yang kering, cabang-cabang yang tak dapat berasimilasi
sendiri / cabang yang terlindungi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Menjamin aerasi yang baik
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pemangkasan pohon cokelat dilakukan pada pohon yang berusia muda. Batang
yang umumnya terdiri tiga sampai lima cabang utama dipangkas sehingga
tinggal cabang utama sebanyak tiga buah yang dianggap cukup baik. Langkah
selanjutnya adalah melakukan pemangkasan pada cabang yang tidak diinginkasn
sehingga mendorong tanaman kakao menghasilkan yang lebih baik, juga
menjamin aerasi yang baik. Hal ini dilakukan secara continue dan teratur,
sehingga mengarah pemangkasan pemeliharaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Langkah ketiga yang perlu dilakukan terutama pada tanaman yang sudah
menghasilkan, dimana untuk mencegah terganggunya pembuahan tanaman, maka
pelaksanaan pemangkasan dilakukan setelah selesai masa flush.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelaksanaan pemangkasan, baik itu pemangkasan bentuk, pemangkasan
pemeliharaan maupun pangkas yang mengarah pada pendorongan pembuahan /
produksi telah banyak dilakukan oleh dinas perkebunan. Dan hasilnya cukup
memuaskan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>8. </strong>
<strong>Pemeliharaan Tanaman</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pemberantasan hama dan penyakit pada tanaman kakao.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Penyiangan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyiangan adalah membersihkan tanaman atau rumput penggangu yang tumbuh
disekitar tanaman utama, penyiangan biasanya hanya membersihkan yang
jaraknya dekat dengan tanaman utama yaitu kakao, sedangkan tanama atau
rumput yang tumbuh tetapi jaraknya cukup jauh dengan tanaman utama tidak
perlu dibersihkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pemupukan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur-unsur yang kurang dari dalam
tanah. Kalau dilihat dari labolatorium maka tanah di Indonesia ini pada
pada umumnya kekurangan unsure N, dengan demikian pemberian Urea atau ZA
selalu member respon paling nyata.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau di daerah Jawa Barat maupun Jawa Tengah, tanahnya selain kekurangan
N, juga kurang unsure P dan K. sedangkan di Jawa Timur kebanyakan tanahnya
masih mengandung P dan , kecuali intuk daerah malang bagian selatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena curah hujan di Indonesia cukup tinggi hal itu akan mempercepat
penurunan kesuburan pada tanah apabila tanah dikendalikan dengan baik,
bahkan hujan yang turun rata-rata 300 – 450 mm dalam satu bulan hal ini
tentu saja melarutkan unsure-unsur hara serta menurunkan kesuburan tanah
pertanian dengan cepat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk pupuk ada dua macam yaitu puppuk organic dan anorganik, namun untuk
tanaman kakao lebih baik adalah pupuk organic. Karena didalam pupuk organic
ini semua unsure hampir ada. Selain itu pupuk organic juga dapat memperkaya
kandungan humus di dalam tanah yang berarti dapat memperbaiki struktur daya
menahan air dan erosi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk tanaman kakao, pemberian pupuk jangan sampai under ataupun overdosis,
kita memberikan pupuk harus denga dosis yang pas supaya tanaman tetap
produktif dibawah aturan pemberian pupuk untuk tanaman kakao.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Proses Pengolahan Cokelat</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kakao merupakan salah satu komoditas yang dapat memberikan kontribusi untuk
peningkatan devisa Negara. Indonesia sebagai salah satu negara pemasok
utama kakao dunia setelah Pantai Gading (38,3%) dan Ghana (20,2%) dengan
persentasi 13,6%. Denggan mengolah Kakao menjadi prodak yang berkualitas di
dalam Negeri. Kita sudah mampu menyelamatkan keuangan negara sekitar 5%
atau USD 200/ ton setiap ekpor biji Kakao. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengolah biji Kakao menjadi cokelat dibutuhkan pengetahuan yang
memadai agar hasilnya berkuwalitas dan memiliki nilai jual untuk dipasarkan
ke pasar menjadi sebuah prodak. Makanan dan minuman yang dihasilkan dari
tanaman kakao saat ini menjadi primadona di hampir semua golongan
masyarakat. Jangankan anak-anak, orang dewasapun menjadikan cokelat sebagai
jenis makanan dan minuman favorit mereka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara umum proses pengolahan biji kakao menjadi cokelat melalui beberapa
tahapan. Berikut beberapa informasi proses pengolahan biji kakao menjadi
cokelat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Cara Pertama</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Biji kakao dibersihkan untuk menghilangkan semua bahan yang asing.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Biji kakao selanjutnya akan dipanggang/disangrai untuk membawa keluar
rasa cokelat dan warna biji (roasted). Suhu, waktu dan tingkat kelembaban
pada saat penyangraian (roasted) tergantung pada jenis biji yang digunakan
dan jenis cokelat atau produk yang akan dihasilkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Sebuah mesin penampi (winnowing machine) akan digunakan untuk memisahkan
kulit biji dan biji kakao.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Biji kakao kemudian akan mengalami proses alkalisasi, biasanya
menggunakan kalium karbonat, untuk mengembangkan rasa dan warna.
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Setelah di alkalisasi, biji kakao kemudian memasuki proses penggilingan
untuk membuat cocoa liquor (kakao partikel tersuspensi dalam cocoa butter).
Suhu dan tingkat penggilingan bervariasi sesuai dengan jenis mesin
penggilingan yang digunakan dan produk yang akan dihasilkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Setelah biji kakao menjadi cocoa liquor, biasanya produsen akan
menambahkan bahan pencampur, seperti kacang untuk menambah citra rasa
cokelat. Umumnya menggunakan lebih dari satu jenis kacang dalam produk
mereka, yang dicampur bersama-sama dengan formula yang dibutuhkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Tahapan selanjunya adalah mengekstrak the cocoa liquor dengan cara
dipress/ditekan untuk mendapatkan lemak cokelat (cocoa butter) dan kakao
dengan massa padat yang disebut cocoa presscake. Persentasi lemak kakao
yang dipress disesuaikan dengan keinginan produsen sehingga komposisi lemak
cokelat (cocoa butter) dan cocoa presscake berbeda-beda.
</div>
<div style="text-align: justify;">
h. Pengolahan sekarang menjadi dua arah yang berbeda. Lemak cokelat akan
digunakan dalam pembuatan cokelat. Sementara cocoa presscake akan
dihaluskan menjadi cokelat dalam bentuk bubuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
i. Lemak cokelat (cocoa butter) selanjutnya akan digunakan untuk
memproduksi cokelat melalui penambahan cocoa liquor. Bahan-bahan lain
seperti gula, susu, pengemulsi agen dan cocoa butter ditambahkan dan
dicampur. Proporsi bahan akan berbeda tergantung pada jenis cokelat yang
dibuat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
j. Campuran kemudian mengalami proses pemurnian sampai pasta yang halus
terbentuk (refining). Refining bertujuan meningkatkan tekstur dari cokelat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
k. Proses selanjutnya, conching, untuk mengembangkan lebih lanjut rasa dan
tekstur cokelat. Conching adalah proses menguleni atau smoothing.
Kecepatan, durasi dan suhu conching akan mempengaruhi rasa. Sebuah
alternatif untuk conching adalah proses pengemulsi menggunakan mesin yang
bekerja seperti pengocok telur.
</div>
<div style="text-align: justify;">
l. Campuran ini kemudian melewati pemanasan, pendinginan dan proses
pemanasan kembali. Hal ini mencegah perubahan warna dan lemak cokelat dalam
produk tersebut. Hal ini untuk mencegah perubahan warna dan melelehnya
cokelat dalam produk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
m. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam cetakan atau digunakan untuk
pengisi enrobing dan didinginkan di ruang pendingin.
</div>
<div style="text-align: justify;">
n.
Cokelat ini kemudian dikemas untuk distribusi ke outlet ritel.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Cara Kedua</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Proses pengolahan Kakau menjadi cokelat
dengan sistem <em>Fermentasi</em> akan menghasilkan kakao dengan cita rasa
setara dengan kakao yang berasal dari Ghana. Karena, kakao Indonesia
memiliki kelebihan tidak mudah meleleh sehingga cocok untuk blending. <em>Fermentasi</em> merupakan suatu proses produksi suatu produk dengan
mikroba sebagai organisme pemroses. Fermentasi biji kakao merupakan
fermentasi tradisional yang melibatkan mikroorganisme indigen dan aktivitas
enzim endogen. Fermentasi biji kakao tidak memerlukan penambahan kultur
starter (biang), karena pulp kakao yang mengandung banyak glukosa,
fruktosa, sukrosa dan asam sitrat dapat mengundang pertumbuhan
mikroorganisme sehingga terjadi fermentasi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahapan pengolahan pasca panen kakao yaitu buah hasil panen dibelah dan
biji berselimut pulp dikeluarkan, kemudian dikumpulkan pada suatu wadah.
Jenis wadah yang digunakan dapat bervariasi, diantaranya drying platforms
(Amerika), keranjang yang dilapisi oleh daun, dan kontainer kayu. Kontainer
disimpan di atas tanah atau di atas saluran untuk menampung pulp juices
yang dihasilkan selama fermentasi (hasil degradasi pulp).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umumnya, dasar kontainer memiliki lubang kecil untuk drainase dan
aerasi. Kontainer tidak diisi secara penuh, disisakan 10 cm dari atas dan
permukaan atas ditutupi dengan daun pisang yang bertujuan untuk menahan
panas dan mencegah permukaan biji dari pengeringan. Fermentasi dalam kotak
dapat dilakukan selama 2 – 6 hari, isi kotak dibalik tiap hari dengan
memindahkannya ke kotak lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fermentasi biji kakao akan menghasilkan prekursor cita rasa,
mencokelat-hitamkan warna biji, mengurangi rasa-rasa pahit, asam, manis dan
aroma bunga, meningkatkan aroma kakao (cokelat) dan kacang (nutty), dan
mengeraskan kulit biji menjadi seperti tempurung. Biji yang tidak
difermentasi tidak akan memiliki senyawa prekursor tersebut sehingga cita
rasa dan mutu biji sangat rendah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fermentasi pada biji kakao terjadi dalam dua tahap yaitu fermentasi anaerob
dan fermentasi aerob. Keberadaan asam sitrat membuat lingkungan pulp
menjadi asam sehingga akan menginisiasi pertumbuhan ragi dan terjadi
fermentasi secara anaerob. Fermentasi aerob diinisiasi oleh bakteri asam
laktat dan bakteri asam asetat. Produk fermentasi yang dihasilkan berupa
etanol, asam laktat, dan asam asetat yang akan berdifusi ke dalam biji dan
membuat biji tidak berkecambah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama fermentasi terjadi pula aktivitas enzimatik, enzim yang terlibat
adalah endoprotease, aminopeptidase, karboksipeptidase, invertase
(kotiledon dan pulp), polifenol oksidase dan glikosidase. Enzim-enzim ini
berperan dalam pembentukan prekursor cita rasa dan degradasi pigmen selama
fermentasi. Prekursor cita rasa (asam amino, peptida dan gula pereduksi)
membentuk komponen cita rasa di bawah reaksi Maillard (reaksi pencokelatan
non-enzimatis) selama penyangraian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menghentikan proses fermentasi, biji kakao kemudian dikeringkan.
Pengeringan dilakukan sampai kadar air menjadi 7 – 8 % (setimbang dengan
udara berkelembaban 75 %). Kadar air kurang dari 6 %, biji akan rapuh
sehingga penanganan serta pengolahan lanjutnya menjadi lebih sulit. Kadar
air lebih dari 9 % memungkinkan pelapukan biji oleh jamur. Pengeringan
dengan pemanas simar surya dapat memakan waktu 14 hari, sedangkan dengan
pengeringan non surya memakan waktu 2 – 3 hari.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah pengeringan, biji disortir untuk membersihkan biji dan dilanjutkan
dengan penyangraian pada suhu 210 C selama 10 – 15 menit. Tujuan dari
penyangraian adalah untuk mensterilisasi biji serta pembentukan cita rasa
dari prekursor cita rasa (hasil fermentasi) melalui reaksi Maillard.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat panen, petani cokelat Indonesia memiliki kecenderungan untuk
mengolah biji cokelat tanpa fermentasi dengan cara merendam biji dalam air
untuk membuang pulp dan dilanjutkan dengan penjemuran, dengan demikian biji
siap dijual tanpa memerhatikan kualitas. Langkah tersebut diambil petani
untuk mendapatkan hasil penjualan yang cepat karena jika melalui fermentasi
diperlukan waktu inkubasi sehingga petani harus menunggu untuk mendapatkan
keuntungan dari penjualan, sedangkan fermentasi merupkan kunci penting
untuk memberikan cita rasa cokelat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Produk yang melalui proses fermentasi sehingga diperoleh cita rasa cokelat
yang sesungguhnya dengan cost production yang relatif rendah. Fermentasi
dapat dilakukan secara tradisional dan tidak memerlukan treatment khusus,
hanya diperlukan wadah fermentasi dari kayu, ruang penyimpanan, lahan untuk
menjemur, dan mesin penyangrai. Dengan demikian, pengetahuan mengenai
pentingnya fermentasi pada biji kakao perlu disebarluaskan pada petani
cokelat agar mampu mengolah Kakao dengan baik.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>MANFAAT COKELAT BAGI MANUSIA DALAM ILMU KESEHATAN</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kandungan Gizi Dalam Cokelat</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Cokelat mengandung energi sebesar 472 kilokalori, protein 2
gram, karbohidrat 0 gram, lemak 0 gram, kalsium 63 miligram, fosfor 0
miligram, dan zat besi 2,8 miligram. Selain itu di dalam Cokelat juga
terkandung vitamin A sebanyak 30 IU, vitamin B1 0,03 miligram dan vitamin C
0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100
gram Cokelat, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun informasi rinci komposisi kandungan nutrisi / gizi pada cokelat
dalam setiap 100 gram :
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: center;">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify;">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="111"><div style="text-align: center;">
<strong>Kandungan</strong>
</div>
</td>
<td valign="top" width="94"><div style="text-align: center;">
<strong>Jumlah</strong>
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="111"><div style="text-align: center;">
Energi<strong></strong>
</div>
</td>
<td valign="top" width="94"><div style="text-align: center;">
472 kkal<strong></strong>
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="111"><div style="text-align: center;">
Protein<strong></strong>
</div>
</td>
<td valign="top" width="94"><div style="text-align: center;">
2 gr
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="111"><div style="text-align: center;">
Lemak<strong></strong>
</div>
</td>
<td valign="top" width="94"><div style="text-align: center;">
0 gr<strong></strong>
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="111"><div style="text-align: center;">
Karbohidrat<strong></strong>
</div>
</td>
<td valign="top" width="94"><div style="text-align: center;">
0 gr
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="111"><div style="text-align: center;">
Kalsium<strong></strong>
</div>
</td>
<td valign="top" width="94"><div style="text-align: center;">
63 mg<strong></strong>
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="111"><div style="text-align: center;">
Fosfor<strong></strong>
</div>
</td>
<td valign="top" width="94"><div style="text-align: center;">
0 mg
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="111"><div style="text-align: center;">
Zat Besi<strong></strong>
</div>
</td>
<td valign="top" width="94"><div style="text-align: center;">
2,8 mg
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="111"><div style="text-align: center;">
Vitamin A
</div>
</td>
<td valign="top" width="94"><div style="text-align: center;">
30 IU
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="111"><div style="text-align: center;">
Vitamin B1
</div>
</td>
<td valign="top" width="94"><div style="text-align: center;">
0,03 mg<strong></strong>
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="111"><div style="text-align: center;">
Vitamin C
</div>
</td>
<td valign="top" width="94"><div style="text-align: center;">
0 mg<strong></strong>
</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, disebutkan pada buku lainnya sebagaimana yang penulis dapatkan,
bahwa sebagian besar kandungan cokelat, terdiri dari berbagai jenis zat
seperti berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. 14% kandungan karbohidrat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. 9% protein (terdiri dari zat protein, fenilalanin, asam amino triptofan
dan tyrosin).
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. 31% lemak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. zat-zat lain, seperti alkanoid (zat yang menyebabkan cokelat terasa
pahit).
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Manfaat Cokelat Bagi Manusia Dalam Ilmu Kesehatan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sering kita tidak menyadari akan sejumlah makanan bergizi di sekeliling
kita seperti yang bisa kita temui di dalam cokelat. Cokelat sering
diidentikkan sebagai makanan yang tidak sehat, padahal cokelat mengandung
sejumlah zat gizi yang baik untuk tubuh manusia. Cokelat memiliki rasa
manis yang khas, sehingga membuat makanan ini hampir dikonsumsi setiap
orang di dunia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejumlah kandungan zat dalam cokelat yang begitu beragam inilah yang
menjadikan cokelat baik dikonsumsi dan juga memberikan dampak baik juga
bagi kesehatan. Manfaat kesehatan yang mungkin dari cokelat karena
mengandung senyawa antioksidan bernama flavonoid. Cokelat berasal dari
tanaman kakao, dan kakao adalah luar biasa kaya flavanols, jenis fitokimia
flavonoid. Kedengarannya memang cukup sederhana, tetapi mengkonsumsi
beberapa jenis cokelat yang kaya akan kandungan flavonoid ini, diduga dapat
mempengaruhi kesehatan sistem tubuh, berikut ini beberapa di antaranya :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Meningkatkan Produksi Insulin</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Para peneliti di Italia baru-baru ini, melakukan penelitian terhadap 15
orang untuk mengkonsumsi 3 ons cokelat hitam atau cokelat putih dalam
jumlah yang sama, yang tidak mengandung phytochemical flavonoid selama 15
hari. Kemudian penelitian ini menunjukkan hasil, bahwa resistensi insulin
(faktor risiko untuk diabetes) secara signifikan menurun pada mereka yang
makan cokelat hitam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Mempengaruhi Peningkatan Aliran Darah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Terkait penelitian di atas, ditemukan juga hasil tekanan darah sistolik
(angka pertama dalam pembacaan tekanan darah), diukur setiap hari dan juga
menjadi lebih rendah pada kelompok makan cokelat hitam. Kandungan zat
flavonoid ini bertindak sebagai antioksidan alami dari cokelat. Antioksidan
yang sama ini juga terdapat pada manfaat anggur.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Mengurangi Risiko Serangan Jantung</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang peneliti dengan John Hopkins pada University School of Medicine.
Dalam penelitian, cokelat hitam dapat mengurangi resiko serangan jantung
hampir sekitar 50%, kata Diane Becker, MPH, ScD. Hal ini berkaitan dengan
pembekuan trombosit dalam darah yang menjadi lebih lambat pada orang yang
makan cokelat dibandingkan pada mereka yang tidak. Hal ini penting karena
ketika trombosit mengalami pembekuan dapat terbentuk dan blok bekuan dalam
pembuluh darah ini yang kemudian dapat menyebabkan serangan jantung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. </strong>
<strong>Menurunkan Berat Badan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbeda dengan manfaat buah-buahan yang memang terkenal baik untuk menjaga
berat badan, mengkonsumsi cokelat menjadi ketakutan sendiri bagi orang yang
sedang melakukan program diet. Pada penelitian yang dilakukan oleh
University of Copenhagen ini menghasilkan penemuan bahwa cokelat hitam
memberikan perasaan yang lebih kenyang seperti manfaat jambu biji dan
manfaat apel, daripada cokelat putih. Ini artinya cukup efektif untuk
membantu menurunkan berat badan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>5. </strong>
<strong>Proteksi Sinar matahari</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Proteksi terhadap sinar matahari ini telah dilakukan penelitian oleh
peneliti London mengenai kandungan flavanol. Pengujian dilakukan selama 3
bulan dengan mengkonsumsi cokelat, yakni mengembangkan bahwa efek memerah
yang menunjukkan awal luka bakar. Namun cokelat yang rendah flavanol tidak
mendapatkan perlindungan matahari yang sama.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>6. </strong>
<strong>Mengatasi Diare</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabanyakan kita hanya mengetahui sejumlah tanaman yang memberikan dukungan
terhadap pengobatan diare seperti pada manfaat daun jambu biji. Padahal
sejarah budaya Amerika Selatan dan Eropa sejak abad ke-16, memberikan
pengobatan diare dengan kakao. Kemudian hal ini diperkuat oleh penelitian
Ilmu pengetahuan modern. Para ilmuwan di Rumah Sakit Anak Oakland Research
Institute menemukan bahwa flavonoid di dalam kakao, akan mengikat protein
yang mengatur sekresi cairan dalam usus kecil dan berpotensi menghentikan
diare.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>7. </strong>
<strong>Meningkatkan Intelijen</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika berada pada situasi proyek kerja, yang cukup memberikan tekanan, ada
baiknya untuk mengkonsumsi cokelat hitam. Cokelat tidak hanya akan membantu
mengurangi efek stres terhadap lingkungan, tapi juga akan meningkatkan
kekuatan otak ketika sedang benar-benar dibutuhkan. Kondisi ini ditemukan
oleh para peneliti dari A University of Nottingham, yang menemukan bahwa
minum kokoa kaya flavanol berpengaruh dalam peningkatan aliran darah ke
bagian-bagian kunci dari otak selama 2 sampai 3 jam. Hal ini dapat
meningkatkan kinerja dan kewaspadaan oak tdalam jangka pendek.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>8. </strong>
<strong>Baik Untuk Sindrom Kelelahan Kronis</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam sebuah penelitian kecil di Inggris, sekitar 1 1/2 ons 85% cocoa dark
chocolate diberikan kepada sekelompok orang dewasa dengan sindrom kelelahan
kronis setiap hari selama delapan minggu. Dalam studi, yang telah
dikirimkan untuk publikasi, para peserta dilaporkan merasa tidak terlalu
setelah makan cokelat. Anehnya, tidak ada kenaikan berat badan pada
kelompok orang tersebut, menurut peneliti Steve Atkin, PhD. Para peneliti
percaya bahwa cokelat meningkatkan aksi neurotransmitter, seperti
serotonin, yang membantu mengatur suasana hati dan tidur, namun memang
masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi manfaat
cokelat tersebut.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain 8 manfaat utama di atas, cokelat juga berdampak pada kesehatan lain
pada tubuh manusia, berikut beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mencegah penyakit jantung
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menurunkan tekanan darah
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menurunkan kolesterol
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Anti depresan
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Kandungan lemak rendah
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Meningkatkan sirkulasi darah
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Menghindari kelelahan kronis
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Menghambat penuaan
</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Cokelat meningkatkan kesehatan mata.
</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Cokelat mengurangi risiko kanker.
</div>
<div style="text-align: justify;">
11. Cokelat dapat menghaluskan kulit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
12. Cokelat membantu kita untuk menurunkan berat badan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
13. Cokelat sangat baik untuk Kesehatan Otak
</div>
<div style="text-align: justify;">
14. Anti Depresi.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Produk Olahan Dari Cokelat</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana kita ketahui, cokelat merupakan salah makanan manis yang cukup
disukai oleh banyak kalangan dan golongan. Namun, banyak orang-orang yang
terus berinovasi dan berinspirasi dalam pengolahan cokelat sesuai dengan
perkembangan zaman. Cokelat asal mulanya berasal dari biji kakao yang
memiliki bau yang sangat menyengat, tetapi melalui tangan-tangan kreatif
manusia berhasil diolah menjadi cokelat dengan berbagai macam produk
olahan. Produk-produk yang dihasilkan dari olahan cokelat seperti permen,
ice krim, minuman, kue, roti, selai, kuliner khas, dan bahkan beberapa
produk kosmetik juga menggunakan bahan cokelat.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Bahaya Yang Ditimbulkan Dari Cokelat</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahaya cokelat bagi kesehatan tidak boleh diabaikan walaupun memiliki
banyak manfaat. Cokelat adalah makanan favorit semua orang diseluruh dunia,
karena kaya dengan nutrisi dan banyak manfaat untuk kesehatan. Tetapi
kebanyakan orang hanya tahu tentang manfaatnya saja dibandingkan bahaya
yang ditimbulkan jika dikonsumsi secara berlebihan. Sudah saatnya anda tahu
bahwa cokelat juga bisa menjadi musuh untuk kesehatan tubuh jika dimakan
dalam takaran yang terlalu banyak. Inilah bahaya yang harus anda tahu
sebagai acuan agar mengkonsumsinya dengan bijak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Menyebabkan kecemasan dan depresi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Makan cokelat dalam takaran wajar (dua sampai tiga potong saja setiap hari)
dapat membuat hormon srotonin aktif menyehatkan aliran darah ke otak yang
bersifat menenangkan. Tetapi jika dimakan berlebihan yang terjadi justru
sebalikknya, hormon serotonin akan meningkat tajam dan mengganggu
keseimbangan hormon itu sendiri sehingga memicu perasaan gelisah, khawatir,
emosi yang tidak stabil bahkan <u>depresi</u>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Menyebabkan darah tinggi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat mempunyai kandungan kafein yang tinggi tidak cocok bagi orang yang
mempunyai penyakit darah tinggi atau tensi darah yang tidak stabil. Bagi
seseorang yang sehat dapat menyebabkan kesulitan tidur (insomnia) dan
perasaan selalu gelisah dan berkeringat. Makanlah cokelat sewajarnya!
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Menyebabkan bobot tubuh naik</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat mengandung kadar gula dan kalori yang tinggi yang dapat menyebabkan
bobot tubuh meningkat. Jika dikonsumsi berlebihan daalaam jangka panjang
akibat yang ditimbulkan adalah anda akan terserang obesitas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. </strong>
<strong>Melemahkan kinerja pencernaan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahaya cokelat untuk pencernaan juga harus menjadi perhatian anda. Tidak
semua orang memiliki sistem pencernaan yang cepat dalam mencerna makanan.
Faktor yang membedakan adalah usia, bobot tubuh, daya tahan tubuh dan
metabolisme tubuh. Jika pencernaan anda tergolong lambat dalam mencerna
jangan coba coba makan cokelat dalam jumlah banyak jika tidak ingin
pencernaan anda semakin melemah. Perlu dicatat , bahwa sebenarnya Cokelat
sangat sulit dicerna, tubuh tidak memiliki enzim khusus untuk bisa mencerna
cokelat dengan baik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>5. </strong>
<strong>Menyebabkan gigi cepat rusak</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekuat apapun gigi manusia jika diterjang terus menerus oleh kandungan gula
maka enamel gigi akan terkikis dan menjadi tipis dan memicu gigi berlubang.
Karena kadar gula tinggi dapat menyebabkan pembusukan sisa makanan yang ada
disela gigi cepat membusuk dan mengandung kuman dan bakteri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>6. </strong>
<strong>Menyebabkan batu ginjal</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat mengandung zat asam Oxalate dan Oksalat yang memicu batu ginjal dan
penyumbatan pada aliran darah menuju ginjal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>7. </strong>
<strong>Dapat menyebabkan alergi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi sebagian orang ada yang harus pantang untuk makan cokelat dikarenakan
alergi pada zat tertentu yang ada pada cokelat. Jika tetap ingin makan
cokelat makanlah secukupnya dan segeralah minum obat anti alergi untuk
mencegah tumbuhnya jerawat, sakit kepala, gatal gatal dikulit dan nyeri
pada perut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>8. </strong>
<strong>Dapat menyebabkan mual dan muntah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada sebagian orang ada yang sistem pencernaan dan lambungnya tidak bisa
menerima kandungan zat yang ada pada cokelat, ini berhubungan dengan alergi
yang dibawa sejak lahir. Jika tetap ingin mengkonsumsinya maka akibat yang
ditimbulkan adalah perut menjadi mual mual dan muntah. Perut menjadi
kembung dan merasa tidak nyaman yang pada akhirnya akan menimbulkan demam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>9. </strong>
<strong>Menyebabkan gagal jantung</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat mengandung kadar konsentrasi senyawa flovanoid yang sangat tinggi
yang dapat melindungi tubuh dari serangan jantung, tetapi jika mengkonsumsi
lebih dari 30 gram per pekan justru manfaat dari senyawa flavonoid menjadi
terbalik berbahaya yaitu dapat menyebabkan gagal jantung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>10. </strong>
<strong>Menyebabkan kadar insulin naik</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengkonsumsi cokelat berlebih akan menyebabkan Kadar gula pada cokelat
mempercepat gula masuk kedalam jaringan tubuh dan meningkatkan jumlah
insulin, kondisi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan gula mengendap
menjadi lemak dan tidak mengalami proses pembakaran agar dapat bermanfaat
menjadi energi. Pengendapan gula yang menjadi lemak dapat mengacaukan emosi
yang sedang stabil dan menyebabkan perut selalu merasa lapar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>11. </strong>
<strong>Menyebabkan kolesterol tinggi / naik</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Umumnya Cokelat mendapat bahan tambahan yang mengandung kolesterol ketika
proses pembuatannya. jika Kandungan lemak tinggi yang ada pada cokelat
dapat bergabung dengan kolesterol tersebut maka akan meningkatkan kadar
lemak darah Trigliserida yang juga berpotensi menaikkan kadar kolesterol
dalam tubuh. Maka disarankan makanlah cokelat secara wajar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>12. </strong>
<strong>Menyebabkan migren (sakit kepala sebelah)</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengkonsumsi cokelat secara berlebihan misalnya diatas 100 gram, akan
mengacaukan kinerja hormon esterogen pada wanita yang akhirnya menimbulkan
penyempitan aliran darah di kepala yang tidak rata yang menyebabkan
munculnya sakit kepala sebelah atau migren.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>13. </strong>
<strong>Menyebabkan Sindrom iritasi perut</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika menyantap cokelat berlebihan usus kecil tidak bisa menghasilkan
enzim yang dibutuhkan untuk mencerna Laktosa, Cokelat juga menyebabkan
mengganggu pencernaan lalu mempengaruhi kinerja usus besar, maka bakteri
yang ada dalam tubuh justru akan mengambil alih dan menyebabkan kram perut,
mual,muntah, nyeri perut dan menyebabkan diare yang sulit untuk ditahan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>14. </strong>
<strong>Menyebabkan asam lambung naik</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat memang mempunyai cita rasa yang manis tetapi juga bersifat asam
yang dapat menyebabkan asam lambung naik. Bagi yang asam lanmbungnya sudah
naik jangan coba coba mengkonsumsi cokelat walauoun cuma sedikit, karena
hanya akan membuat kondisi lambung anda semakin nyeri, kembung, sering
buang gas dan tidak nyaman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>15. </strong>
<strong>Menyebabkan diabetes kehamilan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Khusus bagi ibu yang sedang hamil mengkonsumsi cokelat tidak diperbolehkan
setiap hari dalam jumlah yang banyak, walaupun manfaat cokelat baik bagi
kesehatan janin. Jika mengkonsumsinya berlebihan maka yang terjadi adalah
resiko terserang diabetes kehamilan yang diikuti dengan naiknya tekanan
darah yang melambung tinggi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>16. </strong>
<strong>Tidak baik dikonsumsi ibu menyusui</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cokelat tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui. kadar cafein
didalamnya cukup tinggi antara 5 sampai 35 mg didalam 30 gram cokelat. Bayi
akan mengalami rewel, sering menangis dan kesulitan untuk tidur.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>16. </strong>
<strong>Menyebabkan janin gugur</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada ibu yang Usia kehamilannya belum mencapai 20 minggu tidak dianjurkan
untk makan cokelat walaupun dalam jumlah sedikit. Karena dapat menyebabkan
kematian pada janin yang belum terbentuk dengan organ tubuh yang sempurna
dan jika kondisi janin ternyata baik baik saja , namun efek buruknya akan
terlihat ketika dilahirkan yaitu bayi mengalami cacat.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title="">
[10]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dalam pembahasan makalah ini adalah
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Cokelat adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji kakao.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Cokelat memiliki sejarah panjang yang perlu diketahui asal mulanya
pengolahan dan penyajiannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Cokelat di hasilkan dari kakao yang di perkirakan mula-mula tumbuh di
daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas,
bagian paling selatan Meksiko.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Cokelat memiliki berbagai macam jenis yang berbeda-beda tergantung cara
pengolahannya. Mulai dari cokelat yang kualitas biasa saja, hingga cokelat
dengan kualitas terbaik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Teknik budidaya biji kakao tidak boleh sembarang. Harus mengikuti
prosedur yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan supaya bisa didapatkan
kualitas cokelat terbaik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Dengan berbagai penelitian, cokelat mengandung berbagai macam manfaat
yang berguna bagi tubuh. Namun, apabila cokelat dikonsumsi secara
berlebihan, bisa saja resiko bahaya yang ditimbulkannya tidak kalah dengan
manfaat yang ada padanya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Saran </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang manfaat cokelat bagi manusia dalam ilmu kesehatan.
Hendaklah untuk mencari sumber lain supaya pengetahuan kita terus
bertambah.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: normal;"><a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Priscilia Panti Meyrina, <em>Cokelat : Dari Dulu dan Sekarang, </em>(Jakarta : Femina Grup,
2010), hal. 3-4
</span><br /><span style="font-weight: normal;"><a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
JS. Maritno, <em>Pedoman Teknis Budidaya Kakao, </em>(Solo :
Intermedia Press, 2008), hal. 8-10
</span><br /><span style="font-weight: normal;"><a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Ryan Heyne, <em>Belajar Mengolah Cacao</em>, (Sleman : Pustaka Agro
Media, 2007) hal. 26
</span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
Sabrina Muroza , <em>Chocolicious</em>, (Jakarta : Grasindo, 2012),
hal. 17-19
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Dinas Pertanian Dan Perkebunan, <em>Budidaya Kakao</em>, (Yogyakarta : Gema Insani Press, 2013),
hal. 31
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Syawaly Lubis., <em>Nutrisi Tumbuhan Indonesia, </em>(Solo : Era
Intermedia, 2007), hal. 47
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Zikrul Muna, <em>Mengenal Cokelat Lebih Dekat</em>, (Yogyakarta :
Bentang Pustaka, 2007), hal. 20-21
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 22
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
Ibid., hal. 35
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/20.%20Muhammad%20Zulfani/Pembahasan.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
[10]
</a>
Zikrul Muna, <em>op.cit</em>., hal. 39-40
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-9591082403307525692018-08-27T09:04:00.003+07:002018-08-27T09:04:50.870+07:00Makalah Tentang Khasiat Susu Kambing Bagi Kesehatan Manusia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiGpnV0LVyi3FfRa72HA9NF1d8MhxLJbB13dsXbl9pPS7kqSPPS7WnZD7r_0b1v5IZoqRqurgy8pa49x3zBt1xxpM2Htrbe1zRzzmj2bhstaH1_YgI-zkIDDgBhCS3-CoGDdFHsKNMnGQ/s1600/peras-susu-kambing.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="524" data-original-width="800" height="418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiGpnV0LVyi3FfRa72HA9NF1d8MhxLJbB13dsXbl9pPS7kqSPPS7WnZD7r_0b1v5IZoqRqurgy8pa49x3zBt1xxpM2Htrbe1zRzzmj2bhstaH1_YgI-zkIDDgBhCS3-CoGDdFHsKNMnGQ/s640/peras-susu-kambing.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses perkembangan manusia untuk tumbuh dan berrkembang dimulai saat
semasa balita atau kanak-kanak. Olehnya itu nutrisi dan protein serta
unsur-unsur yang lain yang sangat di butuhkan oleh tubuh harus terpenuhi
semaksimal mungkin untuk mencapai pertumbuhan yang baik. Untuk mencapai
pertumbuhan yang optimal maka dibutuhkan makanan yang sehat dan bergizi
tinggi. Dan sumber lain untuk mendapatkan semua itu dengan mengonsumsi
susu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Susu yang dibuthkan oleh tubuh tergantung pada umur atau usia, dimana pada
susu yang di minum oleh anak umur 1-3 tahan berbeda dengan susu yang
dibutuhkan pada umur 3-10 tahun. Oleh sebab itu orang tua harus lebih
teliti untuk mencari susu buat anaknya. Jika anak umur 1-3 tahun diberi
susu untuk anak umur 3-10 tahun maka akan mendapatkan masalah baru yang
mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya suatu individu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan meminum susu yang sesuai usia serta sesuai takaran maka pertumbuhan
seorang anak akan berjalan dengan baik. Khususnya perkembangan pada
pikirnya akan berjalan dengan baik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang anak yang rutin meminum susu akan jelas berbeda pertumbuhanya
dengan anak-anak yang lain yang tidak meminun susu. Oleh sebab itu susu
sangat dibutuhkan oleh tumbuh dan berkembangnya seorang anak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara sekian banyak jenis susu, ada satu jenis susu yang mungkin agak
asing dikenal oleh masyarakat yaitu susu kambing. Perlu diketahui bahwa
susu kambing ini juga mempunyai manfaat yang tidak kalah dengan susu sapi.
Namun, sebagian dari masyarakat kita masih banyak yang tidak mengetahui
tentang susu kambing tersebut dan khasiatnya bagi manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dari itu, dalam makalah ini penulis akan membahas sedikit tentang
khasiat susu kambing bagi kesehatan manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimanakah gambaran umum tentang susu ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kambing jenis apa sajakah yang diperah susunya ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah teknik pengolahan susu kambing ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Apa-apa saja khasiat susu kambing bagi kesehatan manusia ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Apa-apa saja dampak buruk dari susu kambing ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Penulisan </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun yang menjadi tujuan penulisan
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang susu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui jenis kambing yang diperah susunya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui teknik pengolahan susu kambing.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Untuk mengetahui khasiat susu kambing bagi kesehatan manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Untuk mengetahui dampak buruk dari susu kambing.
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>GAMBARAN UMUM TENTANG SUSU</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Susu</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar
susu mamalia betina, termasuk manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi
bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya
sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim,
keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi
manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif,
susu membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut usia,
susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu mengandung banyak
vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu.
Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini
agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang
berbentuk fermentasi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Susu murni harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu dan
8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air,
dan mineral). Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif <a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Susu di dapat dari 3 sumber yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Air Susu Ibu (ASI), yang berasal dari kantung susu manusia yang telah
melahirkan untuk diberikan kepada bayinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Hewan ternak perahan, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan kuda.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kacang-kacangan seperti kacang kedelai. Sebagaimana sering kita
mendengar namanya yaitu susu kedelai.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia.
Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti
sapi, kuda dan domba. Sapi dan domba mulai dijinakkan sejak 8000 SM untuk
diambil daging, bulu dan susunya. Di Timur Tengah, susu bahkan
terfermentasi menjadi keju oleh para pengembara gurun di sana. Diperkirakan
susu mulai masuk ke dataran Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah
Anatolia. Sementara, susu mulai masuk ke Inggris pada periode Neolitik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan keju dan susu dari Timur Tengah lewat Turki mulai dikenal oleh
bangsa Eropa pada zaman Pertengahan. Kemudian, pada abad ke-15, para pelaut
mulai membawa sapi perah untuk dipelihara dan diternakkan di dataran Eropa
untuk konsumsi susu. Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa Indonesia
lewat penjajahan Hindia Belanda pada abad ke 18.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan definisi susu
adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi,
dan susu sterilisasi. Susu segar adalah susu murni yang tidak mengalami
proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi
sehat. Susu murni diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tanpa
mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara biologis, susu merupakan sekresi fisiologis kelenjar ambing sebagai
makanan dan proteksi imunologis (immunological protection) bagi bayi
mamalia. Sejarah manusia mengonsumsi susu sapi telah dimulai sejak ribuan
tahun sebelum masehi, ketika manusia mulai mendomestikasi ternak penghasil
susu untuk dikonsumsi hasilnya. Daerah yang memiliki peradaban tinggi
seperti Mesopotamia, Mesir, India, dan Yunani diduga sebagai daerah asal
manusia pertama kali memelihara sapi perah. Hal tersebut ditunjukkan dari
berbagai bukti berupa sisa-sisa pahatan gambar sapi dan adanya kepercayaan
masyarakat setempat yang menganggap sapi sebagai ternak suci. Pada saat itu
pula susu telah diolah menjadi berbagai produk seperti mentega dan keju.
Ketersediaan susu di zaman modern ini merupakan hasil perpaduan antara
pengetahuan tentang susu yang telah berusia ribuan tahun dengan aplikasi
teknologi dan ilmu pengetahuan modern.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Syarat Susu Yang Baik</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril.
Namun, apabila sudah terkena udara, susu
sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik
meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau,
berat jenis
,
kekentalan
,
titik beku
,
titik didih
, dan tingkat
keasaman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan
pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga
kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari
butiran-butiran lemak, protein,
dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan
beta karoten
yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak
dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan
gula laktosa
dan
garam mineral
di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila terkena
benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim
dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan
nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila
terkena faktor di atas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat jenis susu harus
dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah,
dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam
susu. Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang
dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya
adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan
apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak
karena titik didih dan titik beku air yang berbeda.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat
asam dan sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH
susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat
kolostrum
ataupun aktivitas bakteri.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Kandungan Susu Menurut Ilmu Kesehatan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Komposisi susu terdiri atas air (water), lemak susu (milk fat), dan bahan
kering tanpa lemak (solids nonfat). Kemudian, bahan kering tanpa lemak
terbagi lagi menjadi protein, laktosa, mineral, asam (sitrat, format,
asetat, laktat, oksalat), enzim (peroksidase, katalase, pospatase, lipase),
gas (oksigen, nitrogen), dan vitamin (vit. A, vit. C, vit. D, tiamin,
riboflavin). Persentase atau jumlah dari masing-masing komponen tersebut
sangat bervariasi karena dipengaruhi berbagai faktor seperti faktor bangsa
(<em>breed</em>) dari sapi. Adapun komposisi gizi susu sapi per 100 gram
adalah sebagai berikut :
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify;">
<tbody>
<tr>
<td width="252"><div style="text-align: center;">
Kandungan Gizi
</div>
</td>
<td width="94"><div style="text-align: center;">
Komposisi
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td width="252">Energi (kkal)
</td>
<td width="94"><div style="text-align: center;">
59
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td width="252">Air (g)
</td>
<td width="94"><div style="text-align: center;">
88,5
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td width="252">Protein (g)
</td>
<td width="94"><div style="text-align: center;">
3,2
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td width="252">Lemak (g)
</td>
<td width="94"><div style="text-align: center;">
3,5
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td width="252">Karbohidrat (g)
</td>
<td width="94"><div style="text-align: center;">
4,5
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td width="252">Kalsium (mg)
</td>
<td width="94"><div style="text-align: center;">
100,0
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td width="252">Fosfor (mg)
</td>
<td width="94"><div style="text-align: center;">
90,0
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td width="252">Besi (mg)
</td>
<td width="94"><div style="text-align: center;">
0,1
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td width="252">Niasin (mg)
</td>
<td width="94"><div style="text-align: center;">
0,20
</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rustandi menyatakan bahwa, susu merupakan sumber zat gizi yang baik bagi
tumbuh kembang balita, karena itu dianjurkan untuk dikonsumsi tiap hari.
Selama ini susu dianggap sebagai satu-satunya produk makanan yang sempurna
karena mengandung zat gizi lengkap yang diperlukan tubuh. Bahkan banyak
orang beranggapan sarapan dengan segelas susu sudah memadai. Padahal untuk
memenuhi kebutuhan gizi pagi hari, tetap harus ditambahkan karbohidrat dan
protein.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara umum, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan
mineral. Namun, perlu diingat susu bukanlah pengganti keseluruhan dari
kebutuhan makanan sehari-hari, karena masih banyak bahan makanan lain yang
kandungan protein, karbohidrat, dan lemaknya lebih tinggi dari susu, dan
ini sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Kandungan susu yang
sesungguhnya dibutuhkan tubuh adalah kalsium.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Siti Fatimah Moeis, dokter dan ahli gizi lulusan University of
London, angka kecukupan kalsium rata-rata yang dianjurkan di Indonesia
adalah 500 – 800 mg per orang per hari. Susu memang memiliki kandungan
kalsium yang cukup banyak, yaitu susu bubuk full cream 895 mg/gr dan susu
bubuk skim 1.300 mg/gr. Tetapi susu bukanlah satu-satunya sumber kalsium.
Sayuran hijau (bayam misalnya), kacang-kacangan, buah-buahan, brokoli,
tempe, tahu dan makanan laut juga memiliki kandungan kalsium yang cukup
besar. Antara lain, dalam 100 g sari kedelai bubuk terdapat 450 mg kalsium
(tetapi dalam 100 g sari kedelai cair hanya terdapat 50 mg), tempe kedelai
murni 129 mg, tahu 124 mg, bayam merah 368 mg, bayam hijau 267 mg, rebon
kering (udang kecil) yang sarat kalsium, yakni 2.306 mg/100 g, rebon segar
757 mg, udang kering 1.209 mg kalsium, udang segar 136 mg kalsium, teri
kering 1.200 mg dan teri segar 500 mg. Namun, susu tetaplah penting untuk
memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia khususnya anak-anak dalam
masa pertumbuhannya, akan tetapi pada umumnya orang-orang belum mengetahui
seberapa konsumsi susu untuk mereka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konsumsi susu sampai bayi berusia 6 bulan adalah sekitar 900 - 1.200 cc per
hari. Setelah lebih dari 6 bulan kebutuhan susu semakin berkurang karena
anak sudah mengenal makanan sehingga cukup diberikan 300 - 400 cc per hari.
Setelah lebih dari 2 tahun cukup sekitar 250 cc susu full cream per hari
bila berat dan tinggi anak sudah proporsional, namun dapat ditambah bila
kegiatan anak cukup banyak atau bila kebiasaan makannya kurang baik. Pada
usia di atas 2 tahun, anak-anak harus diprioritaskan makan tiga kali, tidak
benar kalau anak dipaksa untuk minum susu 4-5 botol dan membiarkannya makan
hanya 2 kali sehari.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain mengandung kalsium dan protein hewani yang dibutuhkan manusia, susu
sapi juga mengandung banyak manfaat lain. Susu yang banyak digemari
anak-anak ini disebut juga darah putih bagi tubuh karena mengandung banyak
vitamin dan berbagai macam asam amino yang baik bagi kesehatan tubuh. Dalam
segelas susu terdapat antara lain:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. <em>Potasium</em>, yang menggerakkan dinding pembuluh darah agar tetap
stabil, menghindarkan dari penyakit darah tinggi dan jantung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. <em>Zat besi</em>, mempertahankan kulit tetap bersinar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. <em>Tyrosine</em>, mendorong hormon kegembiraan dan membuat tidur lebih
nyenyak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. <em>Kalsium</em>, menguatkan tulang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. <em>Magnesium</em>, menguatkan jantung dan sistem saraf sehingga tidak
mudah lelah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. <em>Yodium</em>, meningkatkan kerja otak besar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. <em>Seng</em>, menyembuhkan luka dengan cepat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. <em>Vitamin B2</em>, meningkatkan ketajaman penglihatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia membutuhkan makanan yang bergizi untuk kesehatan dan menopang
aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari. Kebutuhan gizi tersebut tidak
hanya diperoleh dari bahan-bahan nabati saja tetapi juga dari hewani antara
lain daging, telur dan yang tidak kalah penting adalan susu. Susu merupakan
cairan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susu dari mamalia betina.
Komposisi susu terdiri atas air (water), lemak susu (milk fat), dan bahan
kering tanpa lemak (solids nonfat). Kemudian, bahan kering tanpa lemak
terbagi lagi menjadi protein, laktosa, mineral, asam (sitrat, format,
asetat, laktat, oksalat), enzim (peroksidase, katalase, pospatase, lipase),
gas (oksigen, nitrogen), dan vitamin (Vit. A, Vit. C, Vit. D, tiamin,
riboflavin). Saat ini, susu tidak hanya dikonsumsi oleh anak-anak untuk
membantu pertumbuhan mereka tetapi juga untuk orang dewasa. Susu dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan juga kalsium. Selain itu susu
juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia yang tidak
terdapat pada bahan makanan lain. Sebaiknya orang dewasa mengonsumsi satu
gelas susu setiap harinya dan dapat ditambah untuk anak-anak sesuai dengan
umurnya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Jenis-Jenis Susu</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Susu merupakan minuman yang mempunyai berbagai macam manfaat yang begitu
luar biasa. Semakin berkembangnya teknologi, perkembangan susu juga menjadi
semakin banyak jenisnya. Hal ini dikarenakan pengolahan dan pengembangannya
yang berbeda-beda. Dan di setiap perbedaan jenis susu tersebut terdapat
perbedaan manfaatnya. Adapun beberapa jenis susu yang berhasil penulis
dapatkan adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Susu Segar (Fresh Milk)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Susu segar dihasilkan dari hewan ternak perahan, seperti sapi, kerbau,
kambing,domba, dan kuda yang sehat dan tidak tercampur kolostrum. Susu
segar tidakmengandung tambahan air, bahan tambahan pangan dan antibiotik,
dan belummengalami perubahan warna, bau, serta kekentalan. Susu segar
paling lezat karenaasam lemak susunya belum rusak akibat proses pengawetan.
Susu segar yang akandiminum langsung sebaiknya dipanaskan (tidak dididihkan
agar emulsi susu tidak pecah) hingga mencapai suhu 70<sup>o</sup>C selama 5
- 10 menit
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Susu Bubuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Susu bubuk sering digunakan dalam membuat kue, dalam resep-resep yang
adonannya akan terlalu cair bila digunakan susu cair. Susu bubuk juga
sering ditemukan dalam bantuan pangan PBB, di tempat-tempat penampungan
pengungsi, gudang-gudang serta tempat-tempat lainnya di mana susu segar
sulit digunakan. Susu bubuk tanpa lemak yang dibuat dengan cara pengeringan
atau spray dryer untuk menghilangkan sebagian air dan lemak tetapi masih
mengandung laktosa, protein, mineral, vitamin yang larut lemak, dan vitamin
yang larut air (B12). Susu bubuk paling disukai karena kemudahan
penyimpanannya, harga ekonomis dikarenakan daya tahan susu bubuk. Beberapa
produsen susu sering kali menambahkan zat gizi tertentu seperti vitamin dan
mineral agar kualitas nutrisinya lebih baik. Khusus susu formula bayi,
penambahan zat gizi harus memenuhi standar tertentu sehingga bisa mendekati
kualitas ASI.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Susu Pasteurisasi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan susu segar yang mengalami proses pemanasan 72<sup>o</sup>C selama
15 detik dengan tujuan membunuh organisme merugikan, seperti bakteri,
virus, dan protozoa. Pasteurisasi hanya mampu menghambat pertumbuhan spora
tapi tidak dapat mematikan sporanya, terutama spora bakteri yang bersifat
termoresisten alias tahan terhadap suhu tinggi. Karena hanya mengalami
proses pemanasan, jenis susu ini perlu disimpan dalam lemari pendingin
bersuhu 5 - 6<sup>o</sup>C dan hanya bisa disimpan selama 2 minggu. Jika
kemasan dibuka dengan suhu ruangan tahan sekitar 16 Jam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Susu Homogenisasi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan susu pasteurisasi yang kemudian diproses lagi dengan tekanan
tinggi sehingga butiran-butiran lemaknya menjadi lebih halus. Dengan cara
ini bila susu disimpan, lemak tidak lagi mengapung di permukaan. Susu
homogenisasi perlu disimpan di lemari pendingin supaya tidak cepat rusak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Susu UHT (<em>Ultra High Temperature</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
UHT adalah susu yang disterilisasi dengan suhu tinggi (135-145 derajat
Celcius) dalam waktu yang singkat selama 2-5 detik. Pemanasan dengan suhu
tinggi ini bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisma (baik bakteri
pembusuk maupun patogen) dan spora. Waktu pemanasan yang singkat
dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk
mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu
segar. Susu UHT lebih tahan lama - hingga 10 bulan - dan tak perlu disimpan
di lemari pendingin, kecuali bila kemasannya sudah dibuka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Susu <em>Evaporated (Susu Kental)</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Susu ini dihasilkan dengan penguapan hingga cairan susu menguap dan menjadi
pekat. Selama prosesnya ada beberapa vitamin yang rusak, terutama vitamin D
sehingga perlu penambahan vitamin A, D, dan E. Susu yang dikenal juga
sebagai susu kental manis ini kandungan gulanya memang amat tinggi dan
memang tidak ditujukan untuk pemenuhan gizi seimbang melainkan lebih banyak
digunakan sebagai campuran bahan masakan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Susu Skim dan Susu Krim (<em>full cream</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Susu skim adalah susu segar yang tertinggal setelah kandungan krimnya
diambil sebagian atau seluruhnya. Kandungan zat gizinya sama dengan susu
segar, kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Sedangkan susu
krim (<em>full cream</em>) adalah susu segar yang kaya akan lemak. Susu
krim ini muncul ke permukaan pada saat susu didiamkan atau saat dilakukan
pemisahan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Susu Kedelai
</div>
<div style="text-align: justify;">
Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu
keseluruhan. diidentifikasi sebagai gula pada tahun 1780. Protein susu
kedelai hampir sama dengan susu sapi. Malahan kandungan asam lemak jenuhnya
lebih rendah daripada susu sapi sehingga nonkolesterol. Ada beberapa orang
yang mengalami intoleransi laktosa, mengalami gejala-gejala seperti
kembung, kram perut atau diare setelah minum susu sapi. Untuk mereka maka
dianjurkan minum susu non-laktosa, seperti susu kedelai.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>KHASIAT SUSU KAMBING BAGI KESEHATAN MANUSIA</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Jenis-Jenis Kambing Yang Diperah Susunya</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Zumrotun, kambing memiliki dua tipe dalam pemanfaatan sebagai bahan
pangan manusia, yaitu kambing tipe perah dan kambing tipe pedaging. Karena
berkenaan dengan susu, penulis hanya mengkhususkan untuk menjelaskan
kambing tipe perah saja.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun jenis-jenis kambing tipe perah yang biasa diternakkan oleh
masyarakat Indonesia untuk diambil susunya adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kambing etawa
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kambing yang memiliki nama lain kambing Jamnapari ini adalah jenis kambing
tipe perah yang didatangkan dari India. Kambing etawa ini memiliki ciri
ciri sebagai berikut:
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Badannya besar,
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Tinggi gumba yang jantan 90 cm hingga 120 cm dan yang betina hanya
mencapai 92 cm.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Bobot jantan bisa mencapai 90 kg, sedangkan betina hanya mencapai 65 kg.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Dahi dan hidungnya cembung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu hingga 3 liter per hari. Namun,
pada kenyataannya kambing ini kurang atau sulit didapatkan, justru yang
banyak dibudidayakan adalah Keturunan silangan (hibrida) kambing Etawa
dengan kambing lokal dikenal sebagai sebagai kambing “Peranakan Etawa” atau
“PE”. Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif
terhadap lingkungan lokal Indonesia. Oleh karena itu kambing jenis ini yang
banyak dikembangkan di Indonesia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kambing Jawarandu
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kambing Jawarandu adalah kambing hasil persilangan antara kambing Etawa
dengan kambing Kacang. Kambing ini memiliki ciri separuh mirip kambing
Etawa dan separuh lagi mirip kambing Kacang. Kambing ini dapat menghasilkan
susu sebanyak 1,5 liter per hari, cocok untuk dibudidayakan sebagai kambing
perah. Kambing ini Memiliki ciri ciri sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Tubuh lebih kecil dari kambing ettawa,
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Bobot kambing jantan dewasa dapat lebih dari 40 kg, betina dapat
mencapai bobot 40 kg.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Baik jantan maupun betina bertanduk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kambing Saenen
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kambing Saenen di Indonesia masih sedikit. Kambing ini berasal dari daerah
Saenen, Swiss. Makanya disebut kambing saenen. Kambing ini juga penghasil
susu yang tinggi. Kambing ini memiliki ciri sebagai berikut :
</div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify;">
<tbody>
<tr>
<td></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<div style="text-align: justify;">
a. Baik kambing jantan maupun betinanya tidak memliki tanduk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Warna bulunya putih atau krem pucat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Hidung, telinga dan kambingnya berwarna belang hitam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Dahinya lebar,
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Telinganya berukuran sedang dan tegak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kambing saenen sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya
terhadap matahari. Berbeda dengan kambing etawa yang lebif adaptif di
Indonesia, oleh karena itu, populasi kambing ini di Indonesia sedikit.
[10]</div>
<a name='more'></a>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Teknik Pengolahan Susu Kambing</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi para peternak kambing yang memiliki produksi susu yang memadai, maka
harus pandai dalam mengolah susu tersebut. Sebenarnya penyajian susu
kambing bisa dilakuan tanpa perlu melalui proses pasteurisasi atau
pemanasan. Artinya susu kambing bisa langsung dikemas dan dibekukan,
sehingga nutrisi susu kambing 100% terjaga, dan tidak ada yang hilang
akibat proses pemanasan. Hal ini agak berbeda dengan susu sapi yang harus
melalui proses pasteurisasi, sehingga saat melewati tahap pemanasan
tersebut banyak nutrisi yang menguap, dan ini yang menyebabkan nutrisi
dalam susu sapi banyak berkurang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu keunggulan atau kelebihan susu kambing dibandingkan dengan susu
sapi adalah terletak pada kandungan fluorinenya. Kandungan fluorine pada
susu kambing jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan kandungan fluorine
pada susu sapi. Sedangkan yang menjadi sisi kekurangan dari susu kambing
adalah bahwa protein susu kambing lebih rendah dari susu sapi dimana
kandungan protein dari susu kambing berkisar 2,5% – 2,9 % sedangkan
kandungan protein susu sapi berkisar antara 3% – 5%. Hal inilah yang
membuat anjuran bahwa untuk kebutuhan pertumbuhan balita jauh lebih baik
mengkonsumsi susu sapi bila dibandingkan dengan susu kambing, namun untuk
manula atau wanita pada masa jelang manupause ke atas lebih baik
mengkonsumsi susu kambing.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Air susu kambing segar biasanya sering terkendala oleh pertumbuhan
mikroorganisme perusak, sehingga susu kambing segar tidak bertahan lama.
Solusi untuk menekan resiko kerugian dapat dilakukan dengan penerapan
teknologi canggih. Keengganan peternak untuk memproduksi air susu kambing
kebanyakan disebabkan oleh ketidaktahuan dalam pengolahan bau apek susu
kambing, dan juga belum 100% peternak mengetahui teknik memerah susu atau
repot dengan kegiatan lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun cara untuk mengolah susu kambing adalah dengan 2 cara, yaitu dengan
cara pemanasan (<em>pasteurisasi</em>) dan pembubukan ( <em>kristalisasi</em>).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pemanasan (<em>Pasteurisasi</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Proses pengolahan susu dengan teknik Pasteurisasi dapat dilakukan dengan
memanaskan air susu kambing pada suhu sekitar 70 derajat celcius selama 10
menit. Pemanasan ini bertujuan untuk membunuh bakteri perusak. Rebus sambil
diaduk perlahan agar susu tidak pecah. Bisa juga dengan cara meletakkan
mangkuk dari bahan kaca yang tahan panas di dalam panci dengan posisi
telungkup tanpa harus mengaduknya terus menerus. Jangan memanaskan susu
kambing cair murni sampai mendidih, karena dapat merusak kasein yang
terkandung didalamnya. Setelah itu, air susu segera didinginkan agar
pertumbuhan bakteri perusak menjadi minimal. Melalui proses pasteurisasi
tersebut dapat membuat susu kambing disimpan selama 5-7 hari dalam lemari
pendingin. Untuk memberikan cita rasa dalam menikmati susu kambing cair
murni, bisa kita tambahkan bahan – bahan alami yang menyehatkan, misalnya
kayu manis, jahe, dan juga gula merah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pembubukan (<em>Kristalisasi</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembuatan susu kambing bubuk bertujuan untuk menjadikan susu tersebut lebih
awet untuk disimpan sehingga bisa dikonsumsi meskipun sudah disimpan
beberapa hari atau bahkan bulan. Sebagian sumber menyebutkan bahwa susu
kambing bubuk bisa disimpan hingga empat bulan. Bagi kita yang punya ternak
kambing perah, barangkali hal ini bisa dijadikan alternatif untuk menjual
susu kambingnya. Terlebih, susu kambing bubuk ini bisa dicampur dengan
berbagai rasa yang kita inginkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun proses pembuatan susu kambing bubuk, langkah-langkahnya sebagai
berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pemanasan susu kambing etawa, dan ini adalah langkah pertama. Kita harus
menyiapkan susu kambing yang akan diproduksi menjadi susu bubuk, kemudian
panaskan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Sambil dipanaskan, tambahkan gula pasir kurang lebih seperempat hingga
setengah berat susu tadi. Kita bisa mengira-ngira agar rasanya bisa
benar-benar pas. Yang jelas, jumlah gulanya jangan terlalu sedikit, apalagi
terlalu banyak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Setelah gula dimasukkan, aduklah campuran susu dan gula tersebut hingga
mengental dan akhirnya membentuk butiran butiran kristal. Pada langkah ini,
kita juga bisa menambahkan rasa seperti madu, jahe, strowberi, dsb.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Langkah terakhir adalah menghaluskan kristal-kristal tersebut menjadi
bubuk-bubuk halus. Kita bisa menggunakan blender, atau alat apapun yang
bisa digunakan untuk menghaluskan kristal-kristal tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan
demikian, selesai sudah pembuatan susu kambing bubuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika susu kambing sudah menjadi susu bubuk, kita bisa mengonsumsinya kapan
saja tanpa harus khawatir susu tersebut basi. Susu kambing bubuk ini bisa
bertahan hingga 4 bulan, asalkan penyimpanannya di tempat kering.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title="">
[11]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Khasiat Susu Kambing Bagi Kesehatan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai ternak yang dwiguna, kambing tidak hanya dipelihara untuk
pemanfaatan dagingnya saja, tetapi juga sebagai produsen susu yang sehat.
Susu kambing merupakan salah satu susu alami yang banyak mengandung nutrisi
yang bermanfaat bagi kesehatan. Berdasarkan hasil dari berbagai penelitian
ilmiah, susu kambing mengandung sejumlah nutrisi dan mineral yang
dibutuhkan tubuh, seperti fosfor, kalsium, sodium, flourin, dan juga zat
baik lainnya. Adapun susu kambing yang paling sering diambil dan diperah
adalah susu kambing etawa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun khasiat dari susu kambing itu sendiri adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Susu kambing untuk nutrisi alternatif dalam terapi pengobatan gangguan
pernafasan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu manfaat yang bisa kita dapatkan dari konsumsi susu kambing
adalah bisa dipakai sebagai alternatif penyembuhan beberapa penyakit yang
terkait dengan saluran pernapasan, seperti Asma, TBC, dan Flek Paru-paru.
Kandungan Flourin dan Betakasein yang terdapat dalam susu kambing merupakan
zat baik yang dalam pengobatan dan penyembuhan penyakit gangguan
pernafasan. Susu kambing memang bukanlah obat, namun kandungan nutrisinya
dipercaya dapat menjadi alternatif pilihan bagi mereka yang menderita
gangguan pernafasan dan tidak kunjung sembuh. Oleh karena itu, tidak ada
salahnya mencoba alternatif susu kambing untuk terapi pengobatan pada
gangguan pernafasan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Susu kambing untuk kesehatan tulang dan gigi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sama seperti jenis susu lainnya, susu kambing juga berperan penting dalam
kesehatan tulang dan gigi. Kandungan kalsium tinggi yang terdapat dalam
susu kambing sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi, khususnya
bagi balita dan anak-anak, serta dapat mencegah gejala osteoporosis
(pengeroposan tulang) dan pengapuran tulang yang umumnya diderita oleh
orang tua dan lansia. Bagi anda yang sering merasakan kesemutan dan linu
persendian pada organ tulang seperti lutut dan pergelangan kaki, maka perlu
diwaspadai bahwa itu pertanda pengapuran tulang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Susu kambing untuk meningkatkan antibody (kekebalan tubuh).
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut penelitian, kandungan flourin dalam susu kambing lebih tinggi
daripada susu sapi, yakni 10 sampai 100 kali lebih banyak. Seperti yang
kita ketahui bahwa flourin bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara
alami, bahkan sangat bagus untuk orang yang baru dari masa penyembuhan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Susu kambing untuk membantu kesuburan sistem reproduksi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya gangguan masalah
kesuburan reproduksi, misalnya kelainan alat reproduksi, faktor usia,
kurangnya asupan nutrisi, dan juga pola hidup yang tidak sehat. Nutrisi
yang terkandung di dalam susu kambing begitu lengkap, sehingga bila anda
rutin mengkonsumsi susu kambing , maka dipercaya dapat meningkatkan
kesuburan dan sistem reproduksi pada wanita serta meningkatkan kualitas dan
kuantitas sperma pada pria.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Susu kambing sebagai antiseptik alami.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain untuk kesehatan tulang dan gigi, ternyata kandungan flourin yang
tinggi pada susu kambing juga sangat bermanfaat sebagai antiseptik alami
dan dapat membantu menekan pembiakkan bakteri jahat dalam tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Susu kambing untuk mencegah gejala anemia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Anemia atau lesu kekurangan darah biasanya disebabkan karena tubuh tak
cukup istirahat. Mengkonsumsi susu kambing yang mengandung beragam nutrisi,
komposisi dan sifat kimia alami merupakan sumber asupan nutrisi dan gizi
yang sangat baik bagi vitalits tubuh sehingga dapat menghindarkan dari
potensi anemia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Susu kambing untuk mencegah dan mengobati maag dan asam lambung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat lain dari susu kambing adalah bisa mencegah serta mengobati
penyakit maag melalui mineral alkaline. Susu kambing juga bisa menetralkan
asam lambung yang diproduksi berlebihan oleh tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Susu kambing dapat menghindarkan keluhan sakit kepala (migrain).
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan nutrisi berupa riboflavin (vitamin B2) dan B3 yang terdapat pada
susu kambing memiliki peran utama untuk kecerdasan. Selain itu, ternyata
mampu menghindari keluhan sakit kepala seperti migrain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Susu kambing untuk kecerdasan otak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang disebutkan di atas, susu kambing berperan penting untuk
kecerdasan dan daya ingat anak. Kandungaan Riboflavin (Vit B2) dan B3 dapat
membantu tumbuh kembang sel otak dan sel sistem syaraf. Susu kambing juga
dianjurkan untuk diminum oleh ibu hamil guna meningkatkan pertumbuhan sel
otak pada janin dalam kandungannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Susu kambing untuk mencegah dan mengobati diabetes.
</div>
<div style="text-align: justify;">
A2-Betakasein dan Asam Amino Esensial membantu pembentukan insulin sangat
baik bagi penderita diabetes (kencing manis). Namun, yang dikonsumsi adalah
susu kambing segar yang berasal langsung dari peternakan. Sedangkan jika
sudah ditambahkan gula atau sudah diolah menjadi susu bubuk dengan bahan
pengawet, maka sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Susu kambing untuk kesehatan jantung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan Kalium yang terkandung dalam susu kambing memiliki manfaat untuk
menetralkan tensi darah sehingga secara tidak langsung sangat baik untuk
menjaga kesehatan jantung. Dengan normal dan baiknya kesehatan jantung
serta lancarnya sirkulasi darah dalam tubuh diharapkan juga terhindar dari
potensi penyakit stroke.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12. Susu kambing untuk menormalkan tekanan darah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Daging kambing memang tidak baik bagi para penderita darah tinggi
(hipertensi). Namun, sebaliknya susu kambing mampu menetralkan tekanan
darah dalam tubuh. Dengan adanya kandungan Kalium (Potassium) yang
terkandung dalam susu kambing justru berfungsi menetralkan tekanan darah
tinggi maupun darah rendah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13. Susu kambing untuk meningkatkan vitalitas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan rutin mengkonsumsi susu mampu membantu meningkatkan vitalitas pria
maupun wanita dewasa, sehingga kehidupan rumah tangga bisa harmonis. Produk
suusu ini dipercaya memiliki manfaat untuk mengatasi frigiditas. Frigiditas
adalah disfungsi seksual yang bisa diderita oleh pria mapun wanita.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14. Susu kambing sangat baik untuk sistem pencernaan dan tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut hasil penelitian para ahli yang diterbitkan di Journal of American
Medicine, diketahui bahwa susu kambing adalah asupan susu yang paling
lengkap kandungan gizinya. Dalam susu terdapat berbagai nutrisi penting
seperti vitamin, mineral, elektrolit, unsur kimiawi, enzim, protein, dan
asam lemak yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Dengan unsur yang sangat
bersahabat dengan lambung membuat susu kambing dapat dengan mudah dan cepat
dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan hanya memerlukan waktu sekitar 20
menit untuk dapat mencerna susu kambing dan sekitar 2-3 jam untuk dapat
mencerna susu sapi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
15. Susu kambing untuk membantu program diet sehat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang telah diuraikan di atas, susu kambing sangat bersahabat dengan
sistem pencernaan. Struktur lemak serta protein yang terkandung dalam susu
ini sangat mudah dicerna tubuh. Susu kambing ini juga dapat menahan rasa
lapar sehingga efektif dan cocok sebagai program diet. Kandungan proteinnya
dapat membantu membakar lemak lebih cepat. Dianjurkan untuk mengkonsumsi
susu ini setelah makan untuk menunjang program diet kita lebih berhasil.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title="">
[12]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Dampak Buruk Konsumsi Susu Kambing</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Susu kambing memang diketahui mampu meningkatkan kesehatan tubuh dan
memberikan cukup banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, meski diketahui
memiliki manfaat yang luar biasa, ada sejumlah dampak buruk dari susu
kambing yang tetap harus kita ketahui agar dapat menghindarinya. Menurut
Bernaard, dampak tersebut adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mual
</div>
<div style="text-align: justify;">
Efek samping seperti ini termasuk wajar dan bisa saja terjadi pada seorang
pengonsumsi susu kambing yang sebelum mengonsumsi susu ini perutnya belum
terisi apapun. Ada beberapa orang yang kemungkinan pencernaannya tak begitu
kuat menerima susu kambing ketika selera makannya sedang kurang baik atau
sedang dalam perut yang kosong.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika pencernaan juga sedang kurang sehat, minum susu kambing bisa saja
berdampak buruk. Untuk itu, disarankan untuk selalu mengonsumsi susu
kambing sehari 2 kali namun setiap sehabis makan saja. Hal ini untuk
mencegah rasa mual tersebut terjadi, tapi kalau memang masih mual, cobalah
untuk menghentikan konsumsi lebih dulu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Muntah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Muntah-muntah ini juga bisa menjadi efek samping dari konsumsi susu kambing
yang menyertai rasa mual. Sebagai solusi agar tak muntah sehabis menenggak
susu kambing, cobalah untuk meminumnya setelah makan nasi. Namun ketika
perut sudah terisi tapi tetap juga perut terasa mual dan muntah, cobalah
hentikan konsumsi lebih dulu atau segera tanyakan pada dokter.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Sakit Kepala
</div>
<div style="text-align: justify;">
Susu kambing mampu menyebabkan efek samping berupa sakit kepala kepada
pengonsumsinya. Hal ini termasuk juga wajar terutama dikarenakan adanya
proses detoksifikasi yang memang memerlukan oksigen secara lebih. Bukan hal
yang serius ketika Anda merasakan sakit kepala setelah meminum susu
kambing.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Keluhan seperti ini pada umumnya diderita oleh para pengonsumsi susu
kambing dengan kadar gula rendah atau yang tengah melakukan diet. Mungkin
Anda sedang dalam program diet atau mempunyai kadar gula yang termasuk
rendah? Cobalah untuk imbangi dengan banyak minum air putih serta jus
buah/organik agar menurunkan risiko sakit kepala karena konsumsi susu
kambing.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menghambat Pertumbuhan Anak
</div>
<div style="text-align: justify;">
Walau memang susu kambing terkenal baik dan bermanfaat untuk kesehatan,
jangan sekali-kali para orang tua berpikir untuk menggantikan susu sapi
dengan susu kambing untuk anak. Justru dengan konsumsi rutin susu kambing
bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhannya malah bisa menghambat
tumbuh kembang mereka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alasannya adalah karena susu kambing tidak memiliki kandungan tinggi akan
vitamin B6 dan asam folat di mana kadarnya begitu rendah di dalam susu ini.
Padahal, kedua nutrisi tersebut teramat penting dalam mendukung
perkembangan dan pertumbuhan anak. Oleh karena itu, jangan biarkan anak
mengonsumsi terlalu sering susu kambing, boleh mencobanya namun sesekali
saja dan tetap harus minum susu sapi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Asidosis
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minum susu kambing terlalu sering dengan takaran berlebihan dapat
mengakibatkan tubuh mengalami asidosis. Asidosis merupakan sebuah keadaan
tubuh dengan kadar pH yang turun atau jauh lebih rendah dibandingkan nilai
normalnya. Karena kadar pH darah lebih rendah, otomatis mempunyai sifat
asam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Alergi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak semua orang bisa cocok mengonsumsi susu kambing dan ada beberapa orang
yang kemungkinan akan mengalami yang namanya alergi terhadap susu kambing.
Dari beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa 90 persen orang-orang yang
memiliki alergi terhadap susu sapi juga berkemungkinan besar atau juga
secara pasti bisa memiliki alergi terhadap susu kambing.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Gatal dan Bintik Merah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Konsumsi susu kambing tidaklah untuk semua orang karena ada sejumlah orang
yang memiliki masalah pada bagian organ hati dan memilih mengonsumsi susu
kambing malah justru berakibat tak mengenakkan. Gatal pada kulit dan
kemunculan bintik-bintik merah di permukaan kulit adalah hal yang
dikeluhkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teruskan konsumsi susu kambing apabila memang reaksi yang muncul masih
tergolong ringan, namun apabila reaksi yang dialami sudah cukup
mengganggu/serius dan keras, cobalah untuk mengurangi takaran dan frekuensi
konsumsi. Apabila setelah mengurangi konsumsi susu kambing kulit masih juga
berbintik merah dan gatal, cobalah untuk ke dokter dan periksakan supaya
bisa diatasi secepatnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Susah Tidur
</div>
<div style="text-align: justify;">
Efek lainnya yang termasuk negatif dari konsumsi susu kambing adalah
kesulitan tidur bagi pengonsumsinya. Ketika sudah malam dan waktunya
istirahat atau tidur, pengonsumsi susu kambing tak akan merasa mengantuk.
Susu kambing mampu menjadikan tubuh bersemangat dan terus berenergi, maka
tak heran kalau sampai malam pun efek tersebut masih terasa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kondisi seperti ini pada umumnya terjadi ketika detoksifikasi sedang
berlangsung dan otomatis sistem metabolisme tubuh terjadi peningkatan dan
menghasilkan tenaga yang seakan tak ada habisnya. Anda akan kesulitan untuk
terlelap tidur apabila mengonsumsi susu kambing saat hendak akan berangkat
tidur. Jadi jika ingin meminumnya, minumlah setiap sesudah makan tapi juga
jangan dekat-dekat dengan waktu tidur.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Dehidrasi pada Bayi dan Balita
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hati-hati para orang tua yang ingin memberikan susu kambing terhadap anak,
terutama yang masih di usia bayi atau balita. Protein di dalam susu kambing
sangatlah tinggi dan bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada di
dalam susu sapi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena hal tersebut, bila diberikan kepada bayi bisa menyebabkan ia
mengalami dehidrasi. Tak hanya risiko dehidrasi saja yang tinggi tapi juga
kadar zat larut ginjal pun sama tingginga. Ini yang menjadi alasan mengapa
kita kerap menemukan resep susu kambing di mana susu tersebut harus
diencerkan lebih dulu sekitar 2/3 dari kekuatannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Keracunan Air
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak banyak yang tahu bahwa susu kambing juga berbahaya karena bisa
mengakibatkan efek seperti kejang-kejang sebagai gejala dari keracunan air.
Ketika susu kambing melalui proses pengenceran, maka nutrisi pun akan ikut
terencerkan dan inilah yang menjadikan pengonsumsi mengalami keracunan air
dan menimbulkan reaksi kejang-kejang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Meningkatkan Berat Badan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Meminum susu kambing secara berlebihan bisa juga menjadi penyebab dari
kenaikan berat badan. Jadi bagi Anda yang sedang berniat menurunkan berat
badan, hindari susu kambing karena kandungan lemak jenuhnya yang termasuk
tinggi. Kalaupun Anda tidak memiliki program diet untuk dilakukan, tetap
saja juga perlu membatasi konsumsinya supaya berat badan tak gampang naik.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title="">
[13]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah panjang lebar membahas makalah ini, adapun kesimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar
susu mamalia betina, termasuk manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi
bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Semakin berkembangnya teknologi, perkembangan susu juga menjadi semakin
banyak jenisnya. Hal ini dikarenakan pengolahan dan pengembangannya yang
berbeda-beda. Dan di setiap perbedaan jenis susu tersebut terdapat
perbedaan manfaatnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau,
berat jenis
,
kekentalan
,
titik beku
,
titik didih
, dan tingkat
keasaman
.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Adapun jenis-jenis kambing tipe perah yang biasa diternakkan oleh
masyarakat Indonesia untuk diambil susunya adalah Kambing etawa, Kambing
Jawarandu, dan Kambing Saenen.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Cara untuk mengolah susu kambing adalah dengan 2 cara, yaitu dengan cara
pemanasan (<em>pasteurisasi</em>) dan pembubukan (<em>kristalisasi</em>).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Susu kambing merupakan salah satu susu alami yang banyak mengandung
nutrisi yang memiliki berbagai macam khasiat dan manfaat bagi kesehatan.
Berdasarkan hasil dari berbagai penelitian ilmiah, susu kambing mengandung
sejumlah nutrisi dan mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti fosfor,
kalsium, sodium, flourin, dan juga zat baik lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Meski diketahui memiliki manfaat yang luar biasa, ada sejumlah dampak
buruk dari susu kambing yang tetap harus kita ketahui agar dapat
menghindarinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Saran </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penyusunan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang khasiat susu kambing bagi kesehatan manusia.
Hendaklah untuk mencari sumber lain supaya pengetahuan kita terus
bertambah.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
FG. Winarno, Susu dan Kesehatan Manusia, (Yogyakarta : Adicita
Karya Nusa, 2003), hal. 2
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 3
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Daniar Baqi, <em>Memetik Manfaat Susu Sapi</em>. (Tangerang : Media
Pressindo, 2007), hal. 5
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
FG. Winarno, <em>op.cit</em>, hal. 3
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Daniar Baqi, <em>op.cit</em>, hal. 9
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Rizqie Auliana, <em>Resensi Buku Gizi dan Pengolahan Pangan</em>,
(Jakarta :Adicita Karya Nusantara, 1999), hal. 49
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Rustandi, <em>Susu</em><em> </em><em>Si Pelengkap Gizi</em>,
(Samarinda : Baruna Karya, 2005), hal. 18-19
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
<em>Ibid</em>
, hal. 19-21.
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
Sri Marhadiyah, <em>Bugar Dengan Susu, </em>(Jakarta : Balai
Aksara, 2004), hal. 25-27
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
[10]
</a>
Zumrotun, <em>Beternak Kambing Perah</em>, (Jakarta : Musi Perkasa
Utama, 2004), hal. 7
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title="">
[11]
</a>
Akhmad Sodiq, Zainal Abidin, <em>Teknologi Pengolahan Susu Kambing</em>, (Jakarta : Agro Media
Pustaka, 2010), hal. 48-49
</div>
</div>
<div id="ftn12">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title="">
[12]
</a>
Bernard T. Wahyu Wiryanta, <em>Khasiat & Manfaat Susu Kambing</em>, (Sidoarjo : Afika
Jaya, 2007), hal. 37-39
</div>
</div>
<div id="ftn13">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/18.%20Rahmadi/Pembahasan.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title="">
[13]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 43-45
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-26902271001068544152018-07-05T20:11:00.000+07:002018-07-05T20:11:39.558+07:00Ancaman Hukum Terhadap Pelaku Curang Dalam Jual Beli Menurut Hukum Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6FnzlHuS71XAOa1S3JnO542frgWsKKgvagZ2D3xBNxeNzz4OBWOQGu-foP1PnJkHBkxdNVgFQDSFhDQm8vxZGMhhVcOkNtP9ozC0DDDJ7MCcY3vXsWBFkpsa8Ws5Pp1qt_Xqd72n5bO4/s1600/curang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="495" data-original-width="700" height="450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6FnzlHuS71XAOa1S3JnO542frgWsKKgvagZ2D3xBNxeNzz4OBWOQGu-foP1PnJkHBkxdNVgFQDSFhDQm8vxZGMhhVcOkNtP9ozC0DDDJ7MCcY3vXsWBFkpsa8Ws5Pp1qt_Xqd72n5bO4/s640/curang.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agama Islam mengatur setiap segi kehidupan umatnya. Mengatur hubungan
seorang hamba dengan Tuhannya yang biasa disebut dengan muamalah ma’allah
dan mengatur pula hubungan dengan sesamanya yang biasa disebut dengan
muamalah ma’annas. Hubungan dengan sesama inilah yang melahirkan suatu
cabang ilmu dalam Islam yang dikenal dengan Fiqih muamalah. Aspek kajiannya
adalah sesuatu yang berhubungan dengan muamalah atau hubungan antara umat
satu dengan umat yang lainnya. Mulai dari jual beli, sewa menyewa, hutang
piutang dan lain-lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mu’amalah sesama manusia senantiasa mengalami perkembangan dan perubahan
sesuai kemajuan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu aturan Allah yang
terdapat dalam al-Qur’an tidak mungkin menjangkau seluruh segi pergaulan
yang berubah itu. Itulah sebabnya ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan
hal ini hanya bersifat prinsip dalam mu’amalat dan dalam bentuk umum yang
mengatur secara garis besar. Aturan yang lebih khusus datang dari Nabi.
Hubungan manusia satu dengan manusia berkaitan dengan harta diatur agama
Islam salah satunya dalam jual beli. Jual beli yang didalamnya terdapat
aturan-aturan yang seharusnya kita mengerti dan kita pahami. Jual beli
seperti apakah yang dibenarkan oleh syara’ dan jual beli manakah yang tidak
diperbolehkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat fenomena yang sekarang ini, begitu banyak terlihat
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh para pedagang yang tidak
bertanggung jawab. Mereka melakukan kecurangan-kecurangan untuk memperoleh
keuntungan yang lebih untuk dirinya sendiri tanpa mau memikirkan kerugian
yang diderita oleh orang lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dari itu, dalam makalah ini penulis akan membahas sedikit tentang
ancaman terhadap orang yang berbuat curang. Semoga bermanfaat...
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimanakah penjelasan tentang jual beli ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimanakah bentuk kecurangan yang sering terjadi dalam jual beli ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah larangan dan ancaman bagi orang yang melakukan tindak
kecurangan ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Makalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang jual beli.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui bentuk kecurangan yang sering terjadi dalam jual beli.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui larangan dan ancaman bagi orang yang melakukan tindak
kecurangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>GAMBARAN UMUM TENTANG JUAL BELI</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Jual Beli</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap individu pasti mengalami atau melakukan transaksi yang berupa
jual-beli, dari sinilah perlu penulis kemukakan definisi dari jual-beli.
Pengertian jual-beli terdiri dari dua kata yaitu jual dan beli. Dalam
istilah Islam, kata jual-beli mengandung satu pengertian, yang berasal dari
bahasa Arab, yaitu kata “باع”, yang <em>jama’</em>nya adalah “بيوع” dan
konjungsinya adalah “ باع – يبيع - بيعاً” yang berarti menjual.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
M. Ali Hasan dalam bukunya <em>Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam</em>
(fiqh Islam) mengemukakan bahwa pengertian jual-beli menurut bahasa, yaitu
jual-beli (البيع) artinya “menjual, mengganti dan menukar (sesuatu dengan
sesuatu yang lain)”. Kata البيع<strong> </strong>dalam bahasa Arab
terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yaitu kata الشراء <strong> </strong>(beli). Dengan demikian kata البيع<strong> </strong>
berarti kata “jual” dan sekaligus juga berarti kata “beli”.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Taqiyuddin dalam kitabnya <em>Kifayah al-Akhyar</em>, juga
mendefinisikan jual-beli (بيع) secara bahasa, sebagai berikut :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
إعطاء شيئ في مقابلة شيئ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “ <em>Memberikan sesuatu karena ada pemberian (imbalan yang tertentu)</em>”.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun pengertian jual-beli menurut istilah fiqh adalah:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. An-Nawawi mendefinisikan :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
مقابلة المال بالمال او نحوه
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “ <em>Saling menukar harta dengan harta dalam bentuk pemindahan milik</em>”.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Sayyid Sabiq mendefinisikan :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<strong>مقابلة المال بالمال على سبيل التراضي</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “ <em>Saling menukar harta dengan harta stas dasar suka sama suka</em>”.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Ibnu Qudamah mendefinisikan :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
مقابلة المال بالمال تمليكا و تملّكا
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “ <em>Saling menukar harta dengan harta dalam bentuk pemindahan milik</em>”.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
jual-beli merupakan sarana tempat bertemunya antara penjual dan pembeli
yang dilakukan atas dasar suka sama suka, sehingga keduanya dapat saling
memperoleh kebutuhannya secara sah. Dengan demikian jual-beli juga
menciptakan حبل من الناس(hubungan antara manusia) di muka bumi ini dengan
alasan agar keduanya saling mengenal satu sama lain, sehingga interaksi
sosial dapat terlaksana dengan baik, karena manusia merupakan makhluk
sosial.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, jual-beli merupakan pertukaran harta antara dua pihak atas
dasar saling rela dan memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan,
berarti barang tersebut dipertukarkan dengan alat ganti yang dapat
dibenarkan. Adapun yang dimaksud dengan ganti yang dapat dibenarkan di sini
berarti milik atau harta tersebut dipertukarkan dengan alat pembayaran yang
sah, dan diakui keberadaannya, misalnya uang rupiah dan mata uang lainnya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Dalil Hukum Jual Beli</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jual-beli yang disyari’atkan Islam, mempunyai dasar-dasar hukum sebagai
berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Al-Qur’an</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Firman Allah SWT. terdapat dalam QS. Al-Baqarah ayat 275:
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“...Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba.....”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari ayat tersebut di atas, sudah jelas bahwa Allah SWT menghalalkan
jual-beli dan tidak menghendaki adanya riba di masyarakat, karena Allah
mengharamkan riba.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Firman Allah SWT. terdapat dalam QS. An-Nisa’ ayat 29 :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “
<em>
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta
sesama kalian dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama suka diantara kalian. Dan janganlah
kalian membunuh diri kalian sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepada kalian.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Sayyid Quthb dalam tafsirnya <em>Fi Zilalil Qur’an</em> mengemukakan bahwa
Allah SWT. menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba, karena tidak
adanya unsur-unsur kepandaian, kesungguhan dan keadaan alamiah dalam
jual-beli dan sebab-sebab lain yang menjadikan perniagaan pada dasarnya
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sedangkan, perbuatan riba pada dasarnya
merusak kehidupan manusia, Islam telah mengatasi keadaan-keadaan yang
terjadi pada masa itu dengan pengobatan yang nyata, tanpa menimbulkan
gejolak ekonomi dan sosial.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Musthafa al-Maraghi dalam tafsirnya <em>Al-Maraghi </em>menyatakan bahwa,
memakan harta dengan cara yang batil adalah mengambil tanpa keridhaan dari
pemilik harta atau menafkahkan harta bukan pada hakiki yang bermanfaat,
maka termasuk dalam hal ini adalah lotre, penipuan di dalam jual-beli, riba
dan menafkahkan harta pada jalan yang diharamkan, serta pemborosan dengan
mengeluarkan harta untuk hal-hal yang tidak dibenarkan oleh akal. Harta
yang haram biasanya menjadi pangkal persengketaan di dalam transaksi antara
orang yang memakan harta itu menjadi miliknya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Sunnah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Agama Islam mensyari’atkan jual-beli dengan sah, terbukti adanya dasar yang
terdapat dalam nash al-Qur’an sebagaimana telah diterangkan di muka. Selain
nash al-Qur’an Nabi Muhammad saw, juga menyebutkan dalam haditsnya :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
عن رفاعة بن رافع رضي الله عنه ان النبيّ ص.م سئل : ايّ اكاسب اطيب ؟ قال عمل
الرجل بيده و كل بيع مبرور (رواه البزا وصححه الحاكم)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dari Rifa’ah bin Rafi’ r.a sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. pernah
ditanya oleh seseorang, usaha apakah yang paling baik ? Nabi menjawab:
usaha manusia denga tangannya sendiri dan setiap jual-beli yang halal”. <sup></sup>
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadits Nabi SAW. tersebut menerangkan bahwa manusia harus berusaha mencari
rizkinya sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Jika usahanya itu
berupa jual-beli, maka jual-beli itu harus halal tanpa ada unsur penipuan. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
سليمان بن حرب حدثنا شعبة عن قتادة عن صالح ابي الخليل عن عبد الله بن الحرث
رفعه الى حكيم بن حزام رضي الله عنهم قال : قال رسول الله ص.م البيعان بالخيار
ما لم يتفرّقا او قال حتّى يتفرقا فإن صدقا و بيّنا بورك لهما في بيعهما و ان
كتما و كذبا محقت بركة بيعهما (رواه البخاري)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Sulaiman bin Harbi menceritakan kepada kita Syu’bah dari Qatadah dari
Sholih Abi Kholil dari Abdillah bin Harts Rafa’ah kepada Hakim bin
Hizam r.a berkata, Rasulullah SAW. bersabda: “Dua orang yang
berjual-beli menggunakan hak memilih selama belum berpisah. Jika
keduanya jujur dan memberi keterangan (benar), niscaya keduanya diberi
berkah dalam jual-belinya itu. Dan jika keduanya menyembunyikan
(keadaan sebenarnya) dan berdusta, niscaya berkah keduanya itu
dibinasakan”.
</em>
(HR. Bukhari)<em><sup></sup></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<em></em>
<div style="text-align: justify;">
Hadits tersebut menerangkan bahwa setiap orang yang melakukan transaksi
jual-beli hendaklah jujur dan tidak boleh menyembunyikan apapun dari
jual-beli tersebut dan tidak boleh berdusta.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn10" name="_ftnref10" title="">
[10]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Ijma’</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ijma’ merupakan kesepakatan beberapa ahli istihsan atau sejumlah mujtahid
umat Islam setelah masa Rasulullah SAW, tentang hukum atau ketentuan
beberapa masalah yang berkaitan dengan dengan syari’at atau suatu hal.
Menurut pendapat ulama-ulama jumhur, ijma’ menempati tempat ketiga sebagai
sumber hukum syari’at Islam, yaitu suatu permufakatan atau kesatuan
pendapat para ahli muslim yang muslim yang mujtahid dalam segala zaman
mengenai sesuatu ketentuan hukum syari’at.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun landasan ijma’ ummah tentang jual-beli yaitu ummat sepakat bahwa
jual-beli dan penekanannya sudah berlaku sejak zaman Rasulullah SAW,
perbuatan itu telah dibolehkan oleh Rasulullah SAW.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn11" name="_ftnref11" title="">
[11]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>S</strong>
<strong>yarat dan Rukun Jual-Beli</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Islam membolehkan umatnya untuk berjual-beli, oleh karena itu jual- beli
haruslah sebagai sarana untuk saling mengenal antara satu sama lain
sehingga hubungan muamalat yang baik dan jual-beli yang terjadi juga atas
dasar suka sama suka. Sehingga penipuan dengan berbagai bentuknya tidak
akan terjadi dalam jual-beli, yang akan merugikan salah satu pihak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam melakukan transaksi jual-beli harus mengetahui aturan-aturan dan
batasan-batasan dalam bertransaksi, oleh karena itu penulis mencoba
mengemukakan aturan-aturan tersebut dalam syarat dan rukun jual-beli yang
terdapat kitab-kitab fiqh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun syarat dan rukun jual-beli secara garis besarnya meliputi :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>1. </em>
<em>Sighat</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>2. </em>
<em>‘Aqid</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>3. </em>
<em>Ma’qud ‘alaih</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam suatu perbuatan jual-beli, ketiga rukun ini hendaklah dipenuhi,
seandainya salah satunya tidak terpenuhi, maka perbuatan tersebut tidak
dapat dikategorikan sebagai perbuatan jual-beli.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn12" name="_ftnref12" title="">
[12]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em><br /></em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>1. </em></strong>
<strong><em>Sighat</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sighat adalah akad dari kedua belah pihak, baik dari penjual atau pembeli.
Aqad merupakan niat akan perbuatan tertentu yang berlaku pada sebuah
peristiwa tertentu. Menurut istilah fiqh akad disebut juga ijab qabul.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut T.M. Hasby ash-Shiddieqy, akad menurut lughat ialah:
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
الربط : و هو جمع طرفي حبلين و يشدّ احدهما بالآخر حتى يتصلا فيصبح فواحدة.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Rabath (mengikat) yaitu: mengumpulkan dua tepi tali dan mengikat salah
satunya dengan yang lain hingga bersanbung, lalu keduanya menjadi satu
benda”.
</em>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn13" name="_ftnref13" title="">
[13]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun Akad menurut istilah adalah :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
ارتباط الإيجاب بقبول على وجه مشروع يثبت التراضي
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:
<em>
“Perikatan antara ijab dengan qabul secara yang dibenarkan syara’ yang
menetapkan persetujuan kedua belah pihak”.
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan pengertian ijab-qabul itu sendiri adalah Ijab yaitu permulaan
penjelasan yang keluar dari salah seorang yang berakad, buat memperlihatkan
kehendaknya dalam mengadakan akad, siapa saja yang memulainya. Qabul yaitu
jawaban pihak yang lain sesudah adanya ijab, buat menyatakan
persetujuannya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn14" name="_ftnref14" title="">
[14]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun ijab qabul, memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Keadaan ijab qabul satu sama lainnya harus di satu tempat tanpa ada
pemisah yang merusak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Ada kesepakatan atau kemufakatan ijab qabul pada barang yang saling ada
kerelaan diantara mereka, berupa barang yang dijual dan harga barang. Jika
keduanya tidak sepakat dalam jual-beli atau aqad, maka dinyatakan
kesepakatan maka jual-beli itu sah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Ungkapan harus menunjukkan masa lalu (<em>madhi</em>), seperti perkataan
penjual “<em>aku rela menjual</em>” dan perkataan pembeli “aku telah
terima”, atau masa sekarang (<em>mudhari’</em>) jika yang diinginkan pada
waktu itu juga. Jika yang diinginkan masa yang akan datang dan semisalnya,
maka hal itu merupakan janji untuk berakad dan janji tidaklah sebagai akad
yang sah. Oleh karena itu tidak sah secara umum.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn15" name="_ftnref15" title="">
[15]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dasarnya ijab qabul itu tidak harus dilakukan dengan lisan, namun akad
dalam jual-beli dapat juga dilakukan dengan sesuatu yang menunjukkan
pemilikan dan pemahaman dengan apa yang dimaksud. Dengan kata lain, bahwa
ijab qabul tersebut tidak harus dengan kata-kata yamg jelas, akan tetapi
yang dinamakan dalam ijab qabul itu dapat juga dengan maksud dan makna yang
dilontarkan antara penjual dan pembeli dengan sindiran atau kata kiasan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>2. </em></strong>
<strong><em>Aqid</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Aqid adalah orang yang melakukan aqad yaitu penjual dan pembeli. Adapun
syarat-syarat aqid adalah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Baligh
</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya adalah anak yang masih di bawah umur, tidak cakap untuk melakukan
transaksi jual-beli, karena dikhawatirkan akan terjadi penipuan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Berakal
</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya adalah bisa membedakan, supaya tidak mudah terkicuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Tidak dipaksa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya adalah orang yang melakukan transaksi harus dilakukan atas dasar
suka sama suka.
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
انما البيع عن التراضي
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:
<em>
“Yang dinamakan berjual-beli ialah jika dilakukan dengan sama rela”.
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Keadaannya tidak mubazir (pemboros) karena harta orang yang mubazir itu
ditangan walinya. Firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa’ ayat 5 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna
akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah
swt sebagai pokok kehidupan).(QS. An-Nisa’: 5)
</em>
<sup></sup>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
e. Jelas barangnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Barang yang diperjual-belikan oleh penjual dan pembeli dapat diketahui
dengan jelas zatnya, bentuknya maupun sifatnya sehingga tidak terjadi
kekecewaan diantara kedua belah pihak yang mengadakan jual-beli, juga tidak
terjadi jual-beli gharar, karena hal itu adalah dilarang oleh agama Islam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>3. </em></strong>
<strong><em>Ma’qud ‘Alaih</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah barang yang menjadi obyek jual-beli harus mempunyai beberapa syarat
yaitu sebaai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Keadaannya suci. Maksudnya adalah Islam melarang menjual-belikan benda
yang najis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Memiliki manfaat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Barang sebagai obyek jual-beli dapat diserahkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Barang itu kepunyaan orang yang menjual.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn16" name="_ftnref16" title="">
[16]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Hikmah dari Pelaksanaan Jual Beli</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah SWT mensyari’atkan jual beli sebagai bagian dari bentuk ta’awun
(saling menolong) antar sesama manusia, juga sebagai pemberian keleluasaan,
karena manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan berupa sandang, pangan,
papan dsb. Kebutuhan seperti ini tak pernah putus selama manusia masih
hidup.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak seorangpun dapat memenuhi seluruh hajat hidupnya sendiri, karena itu
manusia dituntut berhubungan satu sama lain dalam bentuk saling tukar
barang. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu membutuhkan apa yang
dihasilkan dan dimiliki oleh orang lain. Oleh karena itu jual beli adalah
salah satu jalan untuk mendapatkannya secara sah. Dengan demikian maka akan
mudah bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhannya. Berikut ini adalah
hikmah jual beli,antara lain :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Jual beli dapat menata struktur kehidupan ekonomi masyarakat yang
menghargai hak milik orang lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Penjual dan pembeli dapat memenuhi kebutuhannya atas dasar kerelaan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Masing-masing pihak merasa puas, baik ketika penjual melepas barang
dagangannya dengan imbalan, maupun pembeli membayar dan menerima barang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Dapat menjauhkan diri dari memakan atau memiliki barang yang haram atau
secara bathil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Penjual dan pembeli mendapat rahmat Allah Swt. Bahkan 90% sumber rezeki
berputar dalam aktifitas perdagangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Menumbuhkan ketentraman dan kebahagiaan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn17" name="_ftnref17" title="">
[17]
</a>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>
ANCAMAN BAGI ORANG YANG CURANG DALAM JUAL BELI MENURUT HUKUM ISLAM
</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kecurangan Dalam Jual Beli</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan
sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan
artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang
itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh
keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang
menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan
tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan
senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap orang tentu tidak ingin dicurangi ketika melakukan transaksi jual
beli. Akan tetapi pada umumnya dari sekian banyak pedagang yang berjualan
tentu ada saja yang melakukan kecurangan, baik yang secara sengaja maupun
tidak sengaja. Jika kita menjadi korban tentu kita akan dirugikan, baik
secara materiil maupun moril.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa bentuk kecurangan yang biasa terjadi dalam jual beli adalah
seperti sebagai berikut di bawah ini :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mengurangi berat timbangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menjual barang jelek tanpa memberitahukan kejelekan barang tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Mencoba produk yang dijual tanpa seizin penjual.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Mengurangi uang kembalian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Memberi potongan harga barang yang telah dinaikkan dulu harganya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Menjual barang palsu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Menjual barang yang tidak sah seperti najis, barang curia, dan lain
sebagainya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Menjual makanan dan minuman yang bisa menyebabkan penyakit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari waktu ke waktu tentu akan ada metode / teknik curang lainnya dalam
kegiatan jual beli masyarakat. Yang harus kita lakukan adalah selalu
waspada dan berhati-hati dalam jual beli agar kita tidak menjadi korban
dari tindakan curang dari orang yang menjual barang kepada kita maupun
orang yang membeli barang dagangan kita. Mudah-mudahan kita selalu
mendapatkan perlindungan Allah SWT dari segala kecurangan jual beli kita
sehari-hari.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn18" name="_ftnref18" title="">
[18]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain beberapa hal di atas, perlu kita ketahui pula kecurangan yang
terjadi dalam jual beli dan menyebabkan jual beli tersebut terlarang. Jual
beli terlarang tersebut yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Jual beli <em>gharar. </em>Adalah jual beli yang mengandung unsur
penipuan dan penghianatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Jual beli <em>mulaqih</em> (الملاقيح). Yaitu jual beli di mana barang
yang dijual berupa hewan yang masih dalam bibit jantan sebelum bersetubuh
dengan betina.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Jual beli <em>mudhamin</em> (المضامين), yaitu jual beli hewan yang masih
dalam perut induknya,
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Jual beli <em>muhaqolah</em> (المحاقلة), yaitu jual beli buah buahan
yang masih ada di tangkainya dan belum layak untuk dimakan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Jual beli <em>munabadzah</em> (المنابذة), yaitu tukar menukar kurma
basah dengan kurma kering dan tukar menukar anggur basah dengan anggur
kering dengan menggunakan alat ukur takaran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Jual beli <em>mukhabarah</em> (المخابرة), yaitu muamalah dengan
penggunaan tanah dengan imbalan bagian dari apa yang dihasilkan oleh tanah
tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Jual beli <em>tsunaya</em> (الثنيا), yaitu jual beli dengan harga
tertentu, sedangkan barang yang menjadi objek jual beli adalah sejumlah
barang dengan pengecualian yang tidak jelas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Jual beli ‘<em>asb al-fahl</em> (عسب الفحل), yaitu memperjual-belikan
bibit pejantan hewan untuk dibiakkan dalam rahim hewan betina untuk
mendapatkan anak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Jual beli <em>mulamasah</em> (الملامسة), yaitu jual beli antara dua
pihak, yang satu diantaranya menyentuh pakaian pihak lain yang
diperjual-belikan waktu malam atau siang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Jual beli <em>munabadzah</em> (المنابذة), yaitu jual beli dengan
melemparkan apa yang ada padanya ke pihak lain tanpa mengetahui kualitas
dan kuantitas dari barang yang dijadikan objek jual beli.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Jual beli ‘<em>urban</em> (العربان), yaitu jual beli atas suatu barang
dengan harga tertentu, dimana pembeli memberikan uang muka dengan catatan
bahwa bila jual beli jadi dilangsungkan akan membayar dengan harga yang
telah disepakati, namun kalau tidak jadi, uang muka untuk penjual yang
telah menerimanya terlebih dahulu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12. Jual beli <em>talqi</em> <em>rukban</em> (الركبان), yaitu jual beli
setelah pembeli datang menyongsong penjual sebelum ia sampai di pasar dan
mengetahui harga pasaran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13. Jual beli orang kota dengan orang desa (بيع حاضر لبلد), yaitu orang
kota yang sudah tahu harga pasaran menjual barangnya pada orang desa yang
baru datang dan belum mengetahui harga pasaran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14. Jual beli <em>musharrah</em> (المصرة). Musharrah adalah nama hewan
ternak yang diikat puting susunya sehingga kelihatan susunya banyak, hal
ini dilakukan agar harganya lebih tinggi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
15. Jual beli <em>shubrah</em> (الصبرة). Yaitu jual beli barang yang
ditumpuk yang mana bagian luar terlihat lebih baik dari bagian dalam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
16. Jual beli <em>najasy</em> (النجش). Yaitu jual beli yang bersifat
pura-pura di mana si pembeli menaikkan harga barang, bukan untuk
membelinya, tetapi untuk menipu pembeli lainnya agar membeli dengan harga
yang tinggi.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn19" name="_ftnref19" title="">
[19]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn19" name="_ftnref19" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Larangan dan Ancaman bagi Orang Yang Berbuat Curang</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdagang adalah salah satu cara terbaik untuk untuk mengais rejeki. Jual
beli sudah ada semenjak zaman dahulu karena jual beli memang salah satu
kebutuhan manusia dalam hidup. Dengan jual beli kita dapat memiliki barang
yang dimiliki oleh orang lain dengan cara yang halal. Namun, terkadang jual
beli dimanfaatkan oleh salah satu pihak demi melahap keuntungan yang
sebanyak-banyaknya, akibatnya pihak yang lain dirugikan, atau dalam kata
lain ia didzalimi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Betapa banyak orang-orang yang tertipu oleh setan. Mereka diletakkan oleh
setan di jurang kebinasaan. Mereka digoda agar menempuh jalan yang tidak
halal dalam harta orang lain dan hak-hak mereka. Hingga sebagian orang
menganggap bahwasanya harta yang halal adalah harta yang ia miliki dengan
cara apapun walaupun itu merupakan harta yang batil. Allah SWT mengingatkan
dala QS. An-Nisa ayat 29 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu
membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk kecurangan jual beli yang sangat tersebar adalah curang dalam
timbangan dan takaran. Praktek ini masih banyak dilakukan oleh sebagian
orang. Dahulu Allah mengadzab kaum Nabi Syuaib, selain karena mereka kufur
kepada Allah, mereka juga suka berlaku curang dalam timbangan dan takaran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah <em>subhanahu wata’ala</em> mengancam orang yang berlaku curang dalam
timbangan dan takaran dalam firmannya QS. Al-Muthaffifin ayat 1-6.</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “
<em>
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (yaitu) orang-orang
yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi.
Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka
mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya
mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. (yaitu) hari
(ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam.
</em>
” (QS. Al-Muthaffifin: 1-6)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud dengan التطفيف (<em>At-Tathfif</em>) di sini adalah berbuat
curang dalam timbangan dan takaran, entah itu dengan cara menambahnya jika
ia membeli dari orang lain, atau dengan menguranginya jika ia yang menjual
kepada mereka. Orang yang melakukan praktek tersebut masuk ke dalam ancaman
Allah pada ayat di atas, karena ia telah mendzalimi orang lain. Ia telah
mengambil hak orang lain dengan cara tidak benar, sehingga ada barang haram
di dalam hartanya, dan ia akan makan dari harta haram tersebut sehingga ada
darah ataupun daging dalam tubuhnya yang tumbuh dari harta haram. Padahal
Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wasallam</em> bersabda :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
كُلُّ لَحْمٍ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Artinya : “Setiap Daging yang Tumbuh dari sesuatu yang haram maka
neraka lebih pantas baginya.”
</em>
(HR. Tirmidzi).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, Allah memerintahkan hambanya untuk berlaku adil dalam
timbangan dan takaran. Sebagaimana dalam QS. Al-Isra ayat 35 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Artinya : “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama bagimu dan
lebih baik akibatnya.”
</em>
(QS. Al-Isra’: 35)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terkait larangan berlaku curang ini, Rasulullah pernah bersabda :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا فَنَالَتْ
أَصَابِعُهُ بَلَلًا فَقَالَ مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ قَالَ
أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَفَلَا جَعَلْتَهُ فَوْقَ
الطَّعَامِ كَيْ يَرَاهُ النَّاسُ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّي (روه مسلم)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah pernah melewati setumpuk
makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan
beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya, “Apa ini
wahai pemilik makanan?” Sang pemiliknya menjawab, “Makanan tersebut
terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Mengapa kamu
tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya?
Ketahuilah, barangsiapa berbuat curang maka dia bukan dari golongan
kami.”
</em>
(HR. Muslim).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari hadist tersebut dapat dipahami bahwa ketika Rasulullah melewati sebuah
pasar, beliau mendapatkan penjual makanan yang menumpuk bahan makanannya.
Bisa jadi seperti tumpukan biji-bijian, ada yang di atas ada yang di bawah.
Bahan makanan yang di atas tampak bagus, tidak ada cacat/rusaknya. Namun,
ketika memasukkan jari-jemari beliau ke dalam tumpukan bahan makanan
tersebut, beliau dapatkan ada yang basah karena kehujanan (yang berarti
bahan makanan itu ada yang cacat/rusak). Penjualnya meletakkannya di bagian
bawah agar hanya bagian yang bagus yang dilihat pembeli. Rasulullah pun
menegur perbuatan tersebut dan mengecam demikian kerasnya. Karena hal ini
berarti menipu pembeli, yang akan menyangka bahwa seluruh bahan makananan
itu bagus.Seharusnya seorang mukmin menerangkan keadaan barang yang akan
dijualnya, terlebih lagi apabila barang tersebut memiliki cacat ataupun
aib.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadis di atas menunjukkan bahwa haramnya menyembunyikan barang yang cacat
dan wajibnya menerangkan yang cacat itu kepada pembeli. Perkataan “ <em>maka dia bukan termasuk dari golongan kami</em>” menunjukkan haramnya
menipu dan itu telah menjadi ijma’ ulama.<a href="https://www.blogger.com/u/1/null" name="_ftnref1"></a>
<a href="file:///D:/MAKALAH/Hadis%20Ahkam%20Muamalah/hadis.docx#_ftn1" title="">
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hadis lain yang Rasulullah SAW pun bersabda :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ النَّجْشِ.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang dari menawar barang untuk
mengecoh pembeli yang lain”
</em>
(HR. Nasa’i)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadis tersebut dapat kita pahami bahwa Rasulullah SAW melarang kita untuk
menawar barang untuk mengecoh pembeli yang lain, maksudnya adalah menawar
yang dimaksud bukan untuk membeli tetapi mempengaruhi pembeli yang lain
supaya pembeli itu membeli barang tersebut dengan harga tinggi yang
ditawarkannya. Orang yang tidak berminat untuk membeli dan tidak tertarik
hendaknya tidak ikut campur dan tidak menaikkan harga. Biarkan para
pengunjung (pembeli) yang berminat untuk tawar menawar sesuai harga yang
diinginkan. Sedangkan dalam hadits ini jelas dilarang, dimana ada
perhitungan untuk menguntungkan penjual ataupun adanya kesepakatan antara
si penjual dengan beberapa kawannya untuk menaikkan harga barang.
Harapannya agar pembeli yang datang menawar dengan harga yang lebih tinggi,
tentunya ini haram karena ada unsur penipuan dan mengambil harta dengan
cara batil.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah SAW mengancam kepada orang yang suka berbuat curang akan ditimpa
beberapa musibah. Sebagaimana dalam hadistnya :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَنْقُصُوا
الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ ، إِلاَّ أُخِذُوا بِالسِّنِينَ، وَشِدَّةِ
الْمَئُونَةِ ، وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ ، وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ
أَمْوَالِهِمْ إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ ، وَلَوْلَا
الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا... )أخرجه ابن ماجه و غيره(
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :<strong> </strong>
<em>
”…Tidaklah mereka mengurangi takaran dan timbangan kecuali akan ditimpa
paceklik, susahnya penghidupan dan kezaliman penguasa atas mereka.
Tidaklah mereka menahan zakat (tidak membayarnya) kecuali hujan dari
langit akan ditahan dari mereka (hujan tidak turun), dan sekiranya
bukan karena hewan-hewan, niscaya manusia tidak akan diberi hujan….”
</em>
(Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan yang lainnya)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya adalah mereka ditimpa kekeringan dan paceklik, yaitu Allah <em>Subhanahu wa Ta'ala</em> menahan hujan dari mereka (Dia tidak
menurunkan hujan untuk mereka), dan jika bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan
maka Allah akan mengirimkan musibah kepada mereka berupa serangga, ulat dan
hama penyakit lain yang merusak tanaman. Dan jika tanaman itu berbuah maka
buahnya tidak ada rasa manis dan segar. Betapa banyak petani yang melakukan
kecurangan didapati buah-buahannya tidak memiliki rasa.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn20" name="_ftnref20" title="">
[20]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn20" name="_ftnref20" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah beberapa dalil tentang larangan ancaman berbuat curang daalm
melakukan jual beli dan bermuamalah sesama manusia. Semoga kita tidak
termasuk dalam golongan tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Faktor Penyebab Terjadinya Kecurangan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbuatan curang memang biasanya tidak muncul begitu saja. Ada banyak
faktor dan pemicu seseorang melakukan perbuatan tersebut. Di antaranya:
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Lemahnya iman, sedikitnya rasa takut kepada Allah dan kurangnya
kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi dan menyaksikan setiap
perbuatannya sekecil apa pun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kebodohan sebagian orang tentang haramnya perbuatan curang, khususnya
dalam bentuk-bentuk tertentu dan saat perbuatan tersebut sudah menjadi
sistem ilegal dalam sebuah lembaga atau organisasi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Ketiadaan ikhlas (niat karena Allah) dalam melakukan aktifitas, baik
dalam menuntut ilmu, berniaga dan yang lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Ambisi mengumpulkan pundi-pundi harta kekayaan dengan berbagai macam
cara. Yang penting untung besar, walaupun dengan menumpuk dosa-dosa yang
kelak akan dituntut balas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “
<em>
Akan datang kepada manusia suatu zaman dimana seseorang tidak lagi
mempedulikan apa yang didapatkannya, dari yang halal atau dari yang
haram.”
</em>
(HR Bukhari)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Lemahnya pengawasan orang-orang yang berwenang untuk melakukan
pengawasan terhadap orang-orang yang berada di bawah tanggung jawabnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Tidak adanya kesungguhan. Sebagian orang bermalas-malasan menyelesaikan
tugas dan apa yang menjadi kewajibannya, saat semua itu harus ia
pertanggung jawabkan, maka ia pun menutupinya dengan perbuatan curang.
Seperti seorang murid yang malas belajar, saat datang masa ujian, ia pun
berusaha berbuat curang agar bisa lulus ujian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Berteman dengan orang-orang yang suka berbuat curang dan selalu menuruti
ajakan setan untuk berbuat curang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Lemahnya pendidikan yang ditanamkan sejak kecil di rumah atau di
sekolah. Sering kali orang tua atau guru tidak memberi tindakan yang tegas
saat anak atau muridnya berbuat curang, atau malah justru memberi contoh
dengan melakukan kecurangan dihadapan anak atau murid di sekolah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Kurang percaya diri. Saat seseorang merasa dirinya tidak mampu bersaing
dengan orang lain, maka tidak jarang ia akan melakukan kecurangan untuk
menutupi kekurangannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Sikap bergantung kepada orang lain dan malas menerima tanggung jawab.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Tidak qanaah dan ridha dengan pemberian Allah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12. Tidak adanya sistem hukum yang efektif untuk membuat jera para pelaku
kecurangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13. Lalai dari mengingat kematian. Ini adalah faktor penyebab seluruh
perbuatan maksiat dan terus-menerus dalam melakukannya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn21" name="_ftnref21" title="">
[21]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Pentingnya Menjaga Kejujuran Dalam Berdagang</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perdagangan adalah kegiatan jual beli yang telah berabad-abad yang lalu
dikerjakan oleh nenek moyang kita dahulu. Menjajakan barang dagangan ke
seluruh penjuru negeri untuk mencari rejeki yang halal. Dahulu orang
harus berjalan bermil-mil jauhnya membawa kuda, keledai dan unta
sebagai alat transportasinya mengangkut barang dagangan. Semangat yang
gigih untuk menghidupi keluarga menghilangkan penat dan lelah akibat
perjalanan jauh yang harus ditempuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini di zaman yang canggih dan lebih modern, kita tidak perlu lagi
jalan bermil-mil jauhnya. Tidak perlu menghabiskan waktu berbulan-bulan
lamanya untuk menawarkan barang dagangan ke seluruh penjuru negeri.
Berbagai macam kemudahan telah banyak kita ketahui untuk memudahkan dan
melancarkan perdagangan. Antara lain adanya transportasi yang
menggunakan mesin seperti mobil, pesawat, kapal yang tentunya lebih
mempercepat pengantaran. Selain itu dukungan alat komunikasi seperti
telepon dan handphone yang mempersingkat jarak untuk harus bertatap
muka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal perdagangan, kita tidak boleh asal dalam melakukannya. Ada
aturan-aturan yang berlaku yang harus dipatuhi agar terhindar dari
penipuan dan yang paling penting adalah terhindar dari azab Allah SWT.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Islam telah mengajarkan bagaimana hukum dan rukunnya jual beli atau
perdagangan. Etimologi dari jual beli berarti pertukaran secara mutlak.
Allah SWT secara tegas memerintahkan agar manusia mengikuti jalan
perdagangan. Hal ini dimaksudkan agar manusia terhindar dari hal yang
bathil dari pertukaran sesuatu yang menjadi milik di antara sesama manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam Al Quran Surah An Nisa ayat ke 29 tercantumkan :
<em></em>
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu......”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah mengapa pentingnya menjaga kejujuran dalam perdagangan. Tidak
sedikit pedagang yang melakukan kecurangan dalam berdagang. Salah satu
contoh besar yang disebutkan pula dalam Al Quran adalah “ Mengurangi
Kadar Timbangan”. Ini merupakan sebuah kecurangan dan penipuan yang
dilakukan pedagang untuk meraup keuntungan yang besar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal jika timbangan yang mereka pakai itu jujur, tentunya apa yang
mereka perdagangkan akan lebih berkah dan mendatangkan keuntungan yang
berkelanjutan. Bukankah yang Anda inginkan adalah keuntungan yang
berkelanjutan dan bukannya keuntungan besar yang hanya datang sekali
saja.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Telah disebutkan dalam Al Quran Surat Al-An’am ayat 152 yang mana Allah
SWT telah memerintahkan kita untuk berlaku jujur dan adil dalam
berdagang dengan mencukupkan takaran dan tidak mengurangi kadar
timbangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengurangi kadar timbangan bermakna luas yang menyinggung kejujuran
seseorang dalam berjualan. Termasuk misalnya tidak menjual barang rusak
kepada pembeli dengan mengatakan bahwa barang tersebut bagus. Tidak menjual
barang yang tidak layak konsumsi dan berbagai macam hal yang menyangkut
kejujuran dalam berdagang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kejujuran sangat penting dalam perdagangan, konsumen atau pelanggan tidak
dirugikan dan penjual juga mendapatkan keuntungan secara sah atau halal.
Prinsipnya adalah sama sama diuntungkan. Konsumen mendapatkan apa yang
mereka butuhkan sesuai dengan haknya. Penjual juga mendapatkan keuntungan
yang sesuai dan berkah.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn22" name="_ftnref22" title="">
[22]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftn22" name="_ftnref22" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Jual-beli merupakan pertukaran harta antara dua pihak atas dasar saling
rela dan memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan, berarti
barang tersebut dipertukarkan dengan alat ganti yang dapat dibenarkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Hukum melakukan jual beli adalah dibolehkan. Hal ini sebagaimana yang
telah terdapat hukumnya dalam Al-Quran, Sunnah, dan Ijma’.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Adapun rukun dalam jual-beli adalah adanya penjual dan pembeli, barang
yang akan dijual, dan ijab-qabul. Semua rukun tersebut disertai dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Begitu banyak penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh pedagang
curang untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar abgi dirinya sendiri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Allah mengancam memberikan azab yang sangat pedih kepada orang-orang
yang suka melakukan tindak kecurangan. Bahkan Rasulullah sendiri mengatakan
orang yang berbuat curang bukanlah dari golongan beliau dan Allah akan
menimpakan musibah kepada orang yang suka berbuat curang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Hendaklah kepada pada penjual dan pembeli untuk berlaku jujur dalam
melakukan jual beli, karena apabila disertai dengan kejujuran maka pasti
akan datang keberkatan dari Allah SWT, dan jika disertai dengan kecurangan
pasti akan mendatangkan murka Allah SWT.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Saran</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang ancaman bagi orang yang berbuat curang dalam jual
beli. Hendaklah untuk mencari sumber lain supaya pengetahuan kita terus
bertambah.<strong></strong>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
AW. Munawwir, <em>Kamus al-Munawwir Arab – Indonesia</em>,
(Yogyakarta : Pustaka Progresif, 1984), hal. 135
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
M. Ali Hasan, <em>Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, </em>
(Jakartta : Pustaka Setia, 2002), hal. 8
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Imam Taqiyuddin, <em>Kifayah al-Akhyar,</em> Juz I, (Semarang :
Toha Putra, t.th), hal. 239.
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Al-Nawawi, <em>Raudlah al-Thalibin,</em> Juz III, (Beirut : Dar
al-Kutub al-Ilmiah, t.th), hal. 3.
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Sayyid Sabiq, <em>Fiqh al-Sunnah,</em> Juz III, (Beirut : Dar
al-Fikr, t.th), hal. 92-93.
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Ibnu Qudamah, <em>Al-Mughny ‘ala Mukhtashar al-Kharqy</em>, Juz
III, (Beirut : Dar al-Kutub al-Ilmiah, t.th), hal. 396.
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Suhrawardi K. Lubis, <em>Hukum Ekonomi Islam</em>, (Jakarta : Sinar
Grafida, 2000), hal.129.
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
Sayyid Quthb, <em>Tafsir fi Dzhilalil Qur’an</em>, Jilid I,
(Jakarta : Gema Insani Press, 2000), hal. 383.
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
A. Musthafa al-Maraghi, <em>Terj. Tafsir al-Maraghi</em>, Juz V,
(Semarang : Toha Putra, 1989), hal. 24-25.
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
[10]
</a>
Munzahry, <em>Pokok-pokok Hukum Islam</em>, (Jakarta : Rineka
Cipta, 1992), hal. 18.
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref11" name="_ftn11" title="">
[11]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 19
</div>
</div>
<div id="ftn12">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref12" name="_ftn12" title="">
[12]
</a>
Abdurrahman al-Jaziri, <em>Kitab al-Fiqh ‘ala al-Mazahib al-Arba’ah,</em> (Beirut : Dar
al-Kutub al-Ilmiah, 1990), hal. 141.
</div>
</div>
<div id="ftn13">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref13" name="_ftn13" title="">
[13]
</a>
Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, <em>Pengantar Fiqh Mu’amalah,</em>(Semarang : Pustaka Rizki Putra,
1997), hal. 26.
</div>
</div>
<div id="ftn14">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref14" name="_ftn14" title="">
[14]
</a>
Abdurrahman al-Jaziri, <em>op.cit</em>., hal. 142
</div>
</div>
<div id="ftn15">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref15" name="_ftn15" title="">
[15]
</a>
Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy., <em>op.cit., </em>hal. 27-28
</div>
</div>
<div id="ftn16">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref16" name="_ftn16" title="">
[16]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 28-30<em></em>
</div>
</div>
<div id="ftn17">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref17" name="_ftn17" title="">
[17]
</a>
Sudarsono, <em>Aspek Pengamalan Ibadah dalam Agama Islam,</em>
(Jakarta: Rineka Cipta, 1994), hal. 34
</div>
</div>
<div id="ftn18">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref18" name="_ftn18" title="">
[18]
</a>
Rizki Akbar, <em>Problematika dalam Jual Beli, </em>(Jakarta :
Pustaka Adina, 2009), hal. 58
</div>
</div>
<div id="ftn19">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref19" name="_ftn19" title="">
[19]
</a>
Abdur Razaq, <em>Kecurangan-Kecurangan dalam Mu’amalah, </em>(Bogor
: Sefa Persada, 2009), hal. 28-29
</div>
</div>
<div id="ftn20">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref20" name="_ftn20" title="">
[20]
</a>
Rizki Akbar, <em>op.cit, </em>hal. 87-89
</div>
</div>
<div id="ftn21">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref21" name="_ftn21" title="">
[21]
</a>
Soehaepi, <em> Dosa-Dosa dalam Keseharian Kita, </em>(Solo :
Pustaka Arafah, 2012), hal. 21-22
</div>
</div>
<div id="ftn22">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/17.%20Arifki%20Maulana/Pembahasan%20(Autosaved).docx#_ftnref22" name="_ftn22" title="">
[22]
</a>
Ahmad Jefriyanto, <em>Berkah Kejujuran dalam Bisnis, </em>
(Yogyakarta : Aditya Media, 2007), hal. 7-8
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-75860603692316980002018-06-28T00:14:00.001+07:002018-06-28T00:17:45.449+07:00Makalah Tentang Manfaat Kopi Bagi Kesehatan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKPNGQyaXDMKkRRZ4dTcH9QIr9r9Wry993488YzxRtR8jpIisTda9gnDDTWEcTAmMKgB834blO4TRzdcrJ4WkpPFlFLd4g3TIi001G7rSphbRv_unf9kRs1lSeuIsKznn9nzllNEqJ2-w/s1600/biji+kopi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="650" height="354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKPNGQyaXDMKkRRZ4dTcH9QIr9r9Wry993488YzxRtR8jpIisTda9gnDDTWEcTAmMKgB834blO4TRzdcrJ4WkpPFlFLd4g3TIi001G7rSphbRv_unf9kRs1lSeuIsKznn9nzllNEqJ2-w/s640/biji+kopi.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan penghasilan kopi. Semua
kopi yang tersebar di dunia merupakan jenis kopi yang terdapat di
indonesia. Selain memiliki rasa yang unik, kopi indonesia juga memiliki
aroma yang khas sehingga masyarakat eropa menyukai akan kopi tersebut. Tak
sedikit pula perkebunan perkebunan besar baik itu milik pemerintah maupun
swasta membudidayakan tanaman kopi untuk memenuhi permintaan pasar yang
semakin hari semakin banyak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua keunikan kopi di indonesia tidak terlepas dari pembudidayaan yang
baik untuk mendapatkan kualitas kopi yang baik pula.
Pengetahuan-pengetahuan tentang tanaman kopi pun saat ini merupakan topik
terhangat yang perlu dipahami masyarakat khususnya petani kopi. Kwalitas
kopi yang baik tentu bukan hanya ditentukan dari varietas atau klon saja.
Pemeliharaan juga merupakan kunci dalam pembudidayaan tanaman kopi. Banyak
sekali faktor yang mempengaruhi kualitas kopi tersebut, pengolahan pun
merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kualitas kopi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, masyarakat pada saat ini hanya saja mau menikmati kenikmatan kopinya
saja tanpa mau memikirkan kandungan manfaat dan bahaya dari kopi tersebut.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas sedikit tentang
manfaat kopi. Semoga bermanfaat...
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimana pengertian dan sejarah kopi ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagamana proses budidaya dan pengolahan kopi ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah manfaat dan efek samping dari kopi ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong></strong>
<strong>Tujuan Makalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah kopi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui proses budidaya dan pengolahan kopi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui manfaat dan efek samping dari kopi.
</div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>GAMBARAN UMUM TENTANG KOPI</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang
dibudidayakan lebih dari 50 negara.Pemrosesan kopi sebelum dapat diminum
melalui proses panjang yaitu dari pemanenan biji kopi yang telah matang
baik dengan cara mesin maupun dengan tangan, kemudian dilakukan pemrosesan
biji kopi dan pengeringan sebelum menjadi kopi gelondong. Proses
selanjutnya yaitu penyangraian dengan tingkat derajat yang bervariasi.
Setelah penyangraian biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi
sebelum kopi dapat diminum.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penemuan biji kopi sebagai minuman yang sangat bermanfaat dan berenergi
pertama kali ditemukan oleh orang dari bangsa Ethiopia pada abad ke-9.
Biji-biji kopi asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Ketika
bangsa Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas
sampai ke Afrika Utara dan di sana biji kopi ditanam secara massal. Dari
Afrika Utara itulah biji kopi mulai meluas dari Asia sampai pasaran Eropa
dan ketenarannya sebagai minuman mulai menyebar.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Etimologi menurut William H. Ukers dalam bukunya <em>All About Coffee</em>
(1922) kata “<em>kopi</em>” mulai masuk ke dalam bahasa-bahasa Eropa
sekitar tahun 1600-an. Kata tersebut diadaptasi dari bahasa Arab “ <em>qahwa</em>”. Atau mungkin tidak langsung dari istilah Arab tetapi
melalui istilah Turki “<em>kahveh</em>”.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Arab istilah “<em>qahwa</em>” tidak ditujukkan untuk nama tanaman tetapi
merujuk pada nama minuman. Para ahli meyakini kata “<em>qahwa</em>” memang
digunakan untuk menyebut minuman yang terbuat dari biji yang diseduh dengan
air panas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asal-usul kata “<em>kopi</em>” secara ilmiah mulai dibicarakan dalam <em>Symposium on The Etymology of The World Coffee</em> pada tahun 1909.
Dalam simposium ini secar umum kata “<em>kopi</em>” diyakini merujuk pada
istilah dalam bahasa Arab “<em>qahwa</em>” yang mengandung arti “kuat”.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada pula yang meyakini kata “<em>kopi</em>” berawal dari bahasa tempat
tanaman kopi berasal yakni Abyssinia. Diadaptasi dari kata “kaffa” nama
sebuah kota di daerah Shoa, di Selatan Barat Daya Abiyssina. Namun anggapan
ini terbantahkan karena tidak adanya bukti kuat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari bahasa Arab istilah “<em>qahwa</em>” diadaptasi ke dalam bahasa
lainnya seperti bahasa Turki “<em>kahve</em>”, bahasa Belanda “<em>koffie</em>”, bahasa Perancis “<em>cafe</em>”, bahasa Italia “<em>caffe</em>, bahasa Inggris “<em>coffee</em>”, bahasa Cina “<em>kia-fey</em>”, bahasa Jepang “<em>kehi</em>”, dan bahasa Melayu “ <em>kawa</em>”. Pada faktanya, hampir semua istilah untuk kopi di berbagai
bahasa memiliki kesamaan bunyi dengan istilah Arab.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Khusus untuk kasus Indonesia, besar kemungkinan kata “<em>kopi</em>”
diadaptasi dari istilah Arab melalui bahasa Belanda “<em>koffie</em>”.
Dugaan yang logis karena Belanda yang pertama kali membuka perkebunan kopi
di Indonesia. Tetapi tidak menutup kemungkinan kata tersebut diadaptasi
langsung dari bahasa Arab atau Turki. Mengingat banyak pihak di Indonesia
yang memiliki hubungan dengan bangsa Arab sebelum orang-orang Eropa datang.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Sejarah Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejarah mencatat bahwa penemuan biji kopi sebagai minuman yang sangat
berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Orang dari Bangsa
Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun yang lalu, atau 1000 tahun
Sebelum Masehi. Kopi kemudian terus berkembang hingga sekarang ini menjadi
salah satu minuman paling populer di dunia. Negara Indonesia sendiri telah
mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya dan kemudian di <em>eksport</em> di berbagai penjuru dunia. Di samping rasa dan aromanya
yang sangat menarik, khasiat kopi juga dapat menurunkan risiko terkena
penyakit kanker , diabetes , batu empedu , dan berbagai penyakit jantung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penemuan biji kopi sekitar tahun 800 Sebelum Masehi ada pendapat lain
mengatakan jika tahun 850 Masehi. Pada saat itu, banyak orang di Benua
Afrika, terutama orang dari bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang
dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein
dan energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika
penggembala bernama Khalid seorang dari Abyssinia, mengamati kawanan
kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam
setelah memakan sejenis buah berry. Ia pun mencoba memasak dan memakannya.
Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di
Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunkan metode <em>konvensional</em>. Barulah beberapa ratus tahun kemudian biji kopi ini
dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Negara Arab dengan metode penyajian
yang jauh lebih maju.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Sejarah Penyebaran Kopi Di Arab</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang jauh lebih maju daripada bangsa
Afrika pada saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus
untuk diambil sarinya Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi
minuman kopi ini agar ibadah tetap terjaga.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam
pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania dan Negara
India. Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab
karena bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang <em>infertil</em>
(tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya <em>(coffee bean)</em> terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan budidaya
tanaman kopi tidak memungkinkan. Barulah pada tahun sekitar 1600-an,
seorang peziarah dari negara India bernama Baba Budan berhasil membawa biji
kopi <em>fertil</em> keluar dari kota Mekah dan menumbuhkannya di berbagai
daerah di luar Arab. Dan hingga kini tumbuhan kopi menyebar di seluruh
pelosok dunia.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Sejarah Penyebaran Kopi Di Eropa</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Venesia adalah kota perdagangan kopi di era awal masuknya kopi di Benua
Eropa. Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun
1615 oleh seorang saudagar dari kota Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji
kopi dari orang dari negara Turki, namun jumlah saat itu, jumlahnya
tidaklah mencukupi kebutuhan pasar, yang permintaannya sangat tinggi. Oleh
kerena itu, bangsa di Eropa mulai membudidayakan tanaman kopi. Bangsa
Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil
membudidayakannya pada tahun 1616.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk <em>dikultivasi</em> secara besar-besaran. Pada saat itu, Indonesia masih
merupakan negara jajahan Belanda. Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis
Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai
pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des Plantes. Pada
saat yang sama, serorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu
ingin membawa sebagian dari pohon tersebut untuk dibawa ke Martinique. Akan
tetapi, hal tersebut ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia
memimpin sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke dalam Jardin des
Plantes untuk mencuri tanaman kopi. Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu
membawa tanaman kopi ke Martinik merupakan suatu pencapaian yang sangat
besar. Hal tersebut dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana cukup baik.
Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon
kopi dengan varietas yang beragam. Progeni inilah yang menjadi salah satu
sumber dari kekayaan jenis kopi di dunia.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Sejarah Penyebaran Kopi di Benua Amerika</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1727, pemerintah Brasil berinisiatif untuk menurunkan harga
pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan
harga mahal dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit yang kaya raya.
Oleh karena itu, pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel
Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa
pulang beberapa bibit kopi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat sehingga
hal tersebut tidak memungkinkan. Palheta pun mencari jalan lain dengan cara
mendekati istri gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang
sebuah buket berisi banyak bunga kopi yang diberikan oleh istri gubernur
seusai jamuan makan malam. Dari pucuk-pucuk inilah bangsa Brasil berhasil
membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar sehingga bisa dikonsumsi
oleh semua orang.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. </strong>
<strong>Sejarah Penyebaran Kopi di Indonesia</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada era Tanam Paksa atau <em>Cultuurstelsel</em> (1830-1870) masa
penjajahan Belanda di Indonesia, pemerintah Belanda membuka sebuah
perkebunan komersial pada koloninya di Hindia Belanda, khususnya di pulau
Jawa, pulau Sumatera dan sebahagian Indonesia Timur. Jenis kopi yang
dikembangkan di Indonesia adalah kopi jenis Arabika yang didatangkan
langsung dari Yaman. Pada awalnya pemerintah Belanda menanam kopi di daerah
sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi, Bogor, Mandailing dan Sidikalang. Kopi
juga ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Sulawesi,
Timor dan Flores.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia mulai terserang
hama, yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Akhirnya pemerintah
penjajahan Belanda sempat memutuskan untuk mencoba menggantinya dengan
jenis Kopi yang lebih kuat terhadap serangan penyakit yaitu kopi Liberika
dan Ekselsa. Namun didaerah Timor dan Flores yang pada saat itu berada di
bawah pemerintahan bangsa Portugis tidak terserang hama meskipun jenis kopi
yang dibudidayakan disana juga kopi Arabica.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemerintah Belanda kemudian menanam Kopi Liberika untuk menanggulangi hama
tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama.
Kopi Liberika masih dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam
sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi Liberika sedikit lebih besar
dari biji kopi Arabika dan kopi Robusta. sebenarnya, perkebunan kopi ini
tidak terserang hama, namun ada revolusi perkebunan dimana buruh perkebunan
kopi menebang seluruh perkebunan kopi di Jawa pada khususnya dan di seluruh
Indonesia pada umumnya. Tapi saat ini Indonesia menjadi Negara Penghasil
Biji Kopi Terbesar No. 3 di dunia.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Jenis-Jenis Kopi Yng Tersebar di Dunia </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain kaya akan rempah-rempah, Indonesia juga kaya akan beragam kopi
nikmat yang mendunia. Bagi para penikmat dan pecinta kopi pasti sudah tidak
asing lagi dengan berbagai macam jenis kopi. Bahkan Indonesia sendiri
menjadi salah satu negara penghasil biji kopi dengan kualitas terbaik di
dunia. Jadi kenikmatannya juga diakui tidak cuma di dalam negeri, tapi juga
di luar negeri. Kopi memang dipanen untuk diambil bijinya, kemudian
dijadikan sebagai minuman, atau bisa juga jadi bahan pangan yang lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Begitu banyak jenis kopi yang beragam dan tersebar di seluruh dunia.
Hal ini
</em>
<em> </em>
dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman jenis
kopi, seperti tempat dan habitat di mana ia tumbuh, cara budidayanya, serta
penangangan pasca panennya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun jenis-jenis kopi yang paling populer dan tersebar di Indonesia dan
dunia adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
1. Kopi Luwak
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita pasti sering mendengar jenis kopi yang satu ini. Jenis kopi yang
pertama dan paling populer di Indonesia dan di dunia itu adalah Kopi Luwak.
Kopi luwak memang salah satu kopi yang cukup fenomenal karena kopi luwak
dinobatkan sebagai salah satu jenis kopi termahal di dunia. Selain mahal,
kopi ini dihasilkan melalui proses yang cukup aneh. Karena kopi harus
dimakan dulu oleh luwak, kemudian kotoran luwak yang mengandung biji kopi
yang tidak tercerna dengan sempurna itu diambil dan diproses untuk jadi
minuman. Banyak orang percaya kalau proses fermentasi biji kopi oleh luwak
menjadikan rasa kopi ini lembut dan eksotis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
2. Kopi Arabika
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi jenis ini menjadi salah satu kopi yang paling terkenal karena memang
tersebar hampir di seluruh dunia. Kopi Arabika dianggap sebagai kopi
tradisional dengan cita rasa yang paling baik oleh para pecinta kopi. Jadi
tidak heran lagi kalau kopi yang biasa tumbuh di daerah sejuk dan dingin
ini menguasai pasar kopi dunia, yaitu dengan persentase sebanyak 70-80%
dari jumlah kopi yang beredar di pasaran. Kopi arabika ini memiliki
ciri-ciri ukuran biji yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis kopi
lainnya. Selain itu, kopi arabika juga memiliki rasa dan aroma yang lebih
nikmat, serta kandungan kafeinnya lebih rendah sehingga baik untuk
dikonsumsi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
3. Kopi Robusta
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis kopi ketiga yang paling populer di Indonesia dan di dunia adalah Kopi
robusta. Jenis kopi ini memiliki ciri-ciri ukuran biji yang besar dan
umumnya berbentuk oval. Robusta bisa tumbuh dalam lingkungan sejuk maupun
di lingkungan yang tergolong panas, dimana jenis kopi arabika tidak bisa
tumbuh. Kopi yang biasa tumbuh di negara-negara beriklim tropis dan
subtropis ini memang tidak memiliki aroma dan rasa sebaik kopi arabika.
Rasanya juga lebih pahit dan sedikit asam, serta kandungan kafeinnya pun
lebih tinggi. Jadi wajar saja kalau kopi jenis ini dihargai dengan harga
yang lebih murah dari jenis kopi Arabika. Tapi meskipun begitu, masih ada
banyak orang yang suka dengan jenis kopi yang satu ini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
4. Kopi Liberika
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis kopi yang satu ini memang belum terlalu banyak beredar di pasar kopi
dunia karena memang masih sangat sedikit produsen kopi yang
mengembangkannya. Tapi jangan salah, kopi ini berasal dari biji kopi
Arabika dan Robusta yang dipadukan sehingga menghasilkan kopi dengan cita
rasa kelas dunia. Kita hanya bisa mendapati jenis kopi ini di Liberia,
Afrika. Harga kopi jenis ini juga tergolong cukup mahal karena rasanya yang
sangat lezat. Biasanya jenis kopi ini dibuat menjadi kopi espresso dan
latte. Mungkin inilah yang menjadi keunggulan kopi liberika.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
5. Kopi Kolombia
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi Kolombia termasuk salah satu jenis biji kopi yang enak dan populer di
dunia. Sesuai dengan negara namanya, jenis kopi ini berasal dari Kolombia
dan tidak bisa ditemukan di daerah lainnya. Biji kopi Kolombia awalnya
berasal dari Afrika dan masih termasuk jenis kopi Arabika. Tapi, tentu saja
rasa dari kopi Kolombia ini lebih nikmat dibandingkan kopi Arabika biasa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
6. Kopi Excelsa
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi excelsa <strong>(<em>coffea excelsa</em>)</strong> merupakan salah
satu jenis kopi yang paling toleran terhadap ketinggian lahan. Kopi ini
bisa tumbuh dengan baik didataran rendah mulai 0-750 meter dpl. Pohon kopi
excelsa bisa menjulang hingga 20 meter. Bentuk daunnya besar dan lebar
dengan warna hijau keabu-abuan. Kulit buahnya lembut, bisa dikupas dengan
mudah oleh tangan. Selain itu, kopi excelsa juga tahan terhadap suhu tinggi
dan kekeringan. Kelebihan lain jenis kopi excelsa bisa tumbuh baik di lahan
gambut. Kalau di Indonesia sendiri, excelsa ditemukan secara terbatas di
daerah Tanjung Jabung Barat, Jambi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
7. Kopi Jamaika
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu kopi yang mendunia lainnya adalah Kopi Jamaika
atau yang biasa dikenal dengan <em>Jamaican Blue Mountain</em>. Jenis kopi ini
dibudidayakan di <strong><em>Jamaica’s Blue Mountains</em></strong> <strong><em>.</em></strong> Meskipun berasal dari tanaman kopi biasa,
justru kopi ini jauh dari kata biasa, dan harganya pun sangat mahal, bahkan
termasuk salah satu kopi premium dengan harga tertinggi di dunia. Kopi ini
memiliki beberapa keunggulan spesial, yaitu rasanya tidak pahit dan
teksturnya yang ringan, sangat kompleks, rasanya hampir seperti krim. Kopi
ini sepertinya layak untuk kita coba.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
8. Kopi Jawa
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi Jawa atau <strong>“<em>Java Coffee</em>”</strong> ini juga merupakan
salah satu jenis kopi asal Indonesia yang mendunia dan termasuk ke dalam
jenis kopi Arabika. Jenis kopi yang satu ini mulai diproduksi pada abad
ke-17 oleh pemerintah kolonial Belanda dan menjadi salah satu produsen kopi
yang terbesar di dunia. Rasa dan aromanya juga tak kalah nikmat dengan kopi
kualitas premium lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
9. Kopi Gayo
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti namanya, kopi ini berasal dari dataran tinggi Gayo di Aceh yang
telah berkembang sejak tahun 1908. Kopi Gayo termasuk kopi dengan kelas
premium yang berkualitas karena ditanam di daerah dataran tinggi dengan
pengolahan yang sangat teliti. Kopi Gayo ini cukup terkenal di dunia karena
memiliki aroma dan kenikmatan yang khas dan kalau di cupping atau di test
rasa dan aroma di daerah gayo hampir memiliki cita rasa kopi yang ada di
seluruh dunia, tapi secara umum kopi Gayo ini punya tekstur dan rasa yang
agak asam. Kopi Gayo ini sudah di ekspor dan populer di beberapa negara
seperti Amerika Serikat, Eropa dan lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
10. Kopi Toraja
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi Indonesia lainnya yang juga sudah mendunia adalah kopi Toraja. Kopi
ini berasal dari daerah timur Indonesia, yaitu Toraja. Biji kopi yang
ditanam di Toraja memang sudah terkenal sejak dulu karena mempunyai rasa
yang khas dan enak. Apalagi sejak dulu kopi Toraja ini memang sudah menjadi
pusat penghasil kopi terbesar di Indonesia. Bahkan Kopi Toraja ini juga
sangat digemari masyarakat Jepang dan Amerika Serikat. Banyak di kalangan
masyarakat yang bilang kalau kita menyeruput kopi ini, rasa pahit pada kopi
akan mendadak hilang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
11. Kopi Sumatra
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika berbicara soal kopi yang punya citarasa yang khas dan nikmat, jenis
kopi dari Sumatera ini memiliki sangat banyak jenis kopi dengan kualitas
terbaik yang sebagian besar berasal dari daerah Mandailing, termasuk salah
satunya Gayo (Kopi Gayo). Kopi yang ditanam di daerah Sumatera biasanya
memiliki tekstur yang halus, terasa sedikit asam dan memiliki aroma
tembakau dan tanah. Kalau bicara soal sejarahnya, Kopi Sumatera yang
berasal dari daerah Mandaling ini dikatakan berawal mula dari biji kopi
yang dibawa pulang dari Mekkah yang selanjutnya ditanam di Minangkabau pada
masa pemerintahan Hindia Belanda.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
12. Kopi Sidikalang
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin banyak di antara kita yang belum tahu jenis kopi Sidikalang yang
berasal dari Kabupaten Dairi, Sumatera Utara ini. Tapi ternyata kopi ini
sangat berkualitas dan bermutu tinggi karena pengaruh dari tanah pegunungan
yang kaya mineral di kawasan Bukit Barisan tempat kopi ini ditanam. Kopi
yang disebut-sebut sebagai icon-nya kopi Sumatera ini sangat populer dan
bahkan mampu bersaing dengan kopi di negara Brazil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
13. Kopi Arang
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi yang satu ini merupakan jenis kopi asli Indonesia yang berasal dari
Jember dan merupakan yang terbesar setelah kota Malang. Cara atau proses
pembuatan Kopi Arang juga cukup unik yaitu dengan cara digosongkan, tapi
rasanya tidak terlalu pahit. Kopi yang menjadi salah satu kopi terbaik di
Jawa yang juga disebut “<em>Java Jampit</em>”. Karena kopi ini memiliki
keunikan tersendiri setelah diseduh yaitu memiliki aroma mirip cabai.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
14. Kopi Kintamani
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis kopi yang terkenal di Indonesia lainnya adalah Kopi Kintamani, Bali.
Sesuai dengan namanya, kopi yang berasal dari Kintamani ini, juga merupakan
kopi organik yang masih menggunakan sistem pengairan tradisional. Kopi
Kintamani memiliki kualitas kopi yang sangat baik karena ditanam di daerah
yang sejuk dan dingin. Kopi Kintamani memiliki tekstur yang halus dan
menciptakan rasa yang lembut di lidah. Penggemar kopi asal Bali ini sudah
meluas bahkan sampai ke daratan Jepang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
15. Kopi Lanang
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu kopi yang populer asal Indonesia lainnya adalah Kopi Lanang.
Dalam bahasa Jawa, <strong><em>“lanang”</em></strong> itu artinya
laki-laki. Kenapa dinamakan demikian ? Karena dipercaya kopi ini bisa
menambah vitalitas para pria. Kopi yang banyak diproduksi di daerah Jawa
Timur ini punya kadar kafein yang cukup tinggi sehingga membuat penikmatnya
tak akan merasa ngantuk. Kopi ini bahkan dikenal sampai ke daratan Amerika
karena bentuk biji yang bulat dan juga kadar kafeinnya yang tinggi itu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>16. Kopi Wamena
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi yang berasal dari Wamena ini bisa dibilang sebagai kopi organik yang
memiliki kualitas terbaik. Karena memang daratan Papua yang masih sangat
subur jadi bisa menghasilkan kopi yang sangat baik. Bagi kita yang pernah
mencicipi kopi Wamena ini pasti tahu aroma kopinya yang harum, tekstur
halus serta <em>‘after taste’</em> yang cukup manis, beda dari kebanyakan
kopi pada umumnya. Sejak dulu, produksi kopi Wamena ini sudah diekspor ke
negara lainnya seperti Amerika, Singapura, Jepang, dan Australia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
17. Kopi Preanger
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi Preanger ini merupakan salah satu jenis Kopi Jawa yang sangat terkenal
di dunia. Eksistensi kopi Preanger ini sudah ada sejak zaman pendudukan
Belanda di Indonesia. Rasanya yang sangat khas dan nikmat, membuat kopi
Java Preanger terkenal di Eropa dan bahkan saking terkenalnya mereka sering
menyebutnya “secangkir Jawa” <strong>(<em>a cup of Java</em>)</strong> cuma
sekedar untuk mengartikan secangkir kopi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
18. Kopi Kona
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin banyak di antara kita yang belum mengenal dengan jenis kopi yang
satu ini. Tapi faktanya, kopi ini termasuk kopi yang paling mahal di dunia.
Biji kopi Kona hanya bisa ditanam di daerah Hawai saja dan tumbuhnya pun
bergantung pada musim. Jadi hal ini yang membuat kopi Kona mempunyai harga
jual yang cukup tinggi dan juga citarasanya yang khas dan beda dari yang
lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
19. Kopi Flores
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu kopi asli Indonesia yang memiliki kualitas tinggi adalah Kopi
Flores. Kopi Flores ini bisa keluar sebagai jenis kopi yang terbaik, baik
jenis Arabika maupun Robusta, karena saat ini Kopi Flores sudah mampu
menempatkan diri sebagai salah satu jenis kopi premium yang banyak dicari
oleh para penikmat kopi di dunia. Kopi ini memiliki rasa yang begitu
spesifik. Citarasa khas yang keluar dari Kopi Flores ini dipengaruhi dari
tempat dimana kopi ini tumbuh. Selain itu, yang membuat kopi ini beda
adalah citarasa asam yang murni dan bernuansa lemon serta harum saat
dihirup.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
20. Kopi Lampung
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi Lampung cukup pantas dikategorikan sebagai salah satu kopi terbaik
Indonesia karena keistimewaan aroma dan rasanya yang khas. Jenis kopi yang
dibudidayakan oleh kebanyakan petani kopi di daerah lampung adalah jenis
Kopi Robusta. Sebagian besar perkebunan kopi Lampung di dataran tinggi
Lampung merupakan perkebunan rakyat yang terpusat di daerah Lampung Tengah,
Lampung Barat, dan daerah Tanggamus.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi para penikmat kopi tentunya pasti akan selalu mencari jenis kopi
dengan aroma dan citarasa yang baru, jadi tidak ada salahnya untuk mencoba
salah satu jenis kopi di atas. Selain itu, beberapa jenis kopi di atas
memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Dengan demikian, bisa saja dijadikan
sebagai peluang bisnis kopi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Teknik Budidaya Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi merupakan komoditas perkebunan yang paling banyak diperdagangkan. Kopi
merupakan tanaman tahunan yang bisa mencapai umur produktif selama 20
tahun. Untuk memulai budidaya kopi, ada beberapa hal untuk memperoleh
keberhasilan dalam budidaya kopi adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
1. Pemilihan jenis dan varietas kopi.
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman kopi sangat banyak jenisnya, bisa mencapai ribuan. Namun yang
banyak dibudidayakan hanya empat jenis saja yakni arabika, robusta,
liberika dan excelsa. Masing-masing jenis tersebut memiliki sifat yang
berbeda-beda. Untuk lebih detailnya silahkan baca mengenal jenis-jenis kopi
budidaya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memilih jenis tanaman untuk budidaya kopi, harus disesuaikan dengan tempat
atau lokasi lahan. Lokasi lahan yang terletak di ketinggian lebih dari 800
meter di atas permukaan laut cocok untuk ditanami arabika. Sedangkan dari
ketinggian 400-800 meter bisa ditanami robusta. Budidaya kopi di dataran
rendah bisa mempertimbangkan jenis liberika atau excelsa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain dari sisi teknis budidaya, hal yang patut dipertimbangkan adalah
harga jual produk akhir. Kopi arabika cenderung dihargai lebih tinggi dari
jenis lainnya. Namun robusta memiliki produktivitas yang paling tinggi,
rendemennya juga tinggi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
2. Penyiapan bibit budidaya kopi.
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah memutuskan budidaya kopi yang cocok, langkah selanjutnya adalah
mencari bibit yang unggul, menyiapkan lahan dan pohon peneduh. Informasi
mengenai bibit unggul untuk budidaya kopi bisa ditanyakan ke <em>Pusat Penelitian Kopi dan Kakao</em> atau toko bibit terpercaya.
Sementara itu, pohon peneduh harus sudah disiapkan setidaknya 2 tahun
sebelum budidaya kopi dilaksanakan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbanyakan bibit pohon kopi bisa didapatkan dengan teknik generatif dan
vegetatif. Perbanyakan generatif dari biji biasanya digunakan untuk
budidaya kopi arabika, sedangkan kopi robusta lebih sering menggunakan
perbanyakan vegetatif dengan setek. Masing-masing metode perbanyakan bibit
mempunyai keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri.
</div>
<h2>
</h2>
<div style="text-align: justify;">
<b>
3. Penyiapan lahan dan pohon peneduh.
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Budidaya kopi bisa dilakukan baik didataran tinggi maupun rendah,
tergantung dari jenisnya. Secara umum kopi menghendaki tanah gembur yang
kaya bahan organik. Untuk menambah kesuburan berikan pupuk organik dan
penyubur tanah di sekitar area tanaman. Arabika akan tumbuh baik pada
keasaman tanah 5 - 6,5 pH, sedangkan robusta pada tingkat keasaman 4,5-6,5
pH.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang harus disiapkan sebelum memulai budidaya kopi adalah menanam pohon
peneduh. Guna pohon peneduh untuk mengatur intensitas cahaya matahari yang
masuk. Tanaman kopi termasuk tumbuhan yang menghendaki intensitas cahaya
matahari tidak penuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis pohon peneduh yang sering digunakan dalam budidaya kopi adalah dadap,
lamtoro dan sengon. Pilih pohon pelindung yang tidak membutuhkan banyak
perawatan dan daunnya bisa menjadi sumber pupuk hijau.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pohon pelindung jenis sengon harus ditanam 4 tahun sebelum budidaya kopi.
Sedangkan jenis lamtoro bisa lebih cepat, sekitar 2 tahun sebelumnya.
Tindakan yang diperlukan untuk merawat pohon pelindung adalah pemangkasan
daun dan penjarangan.
</div>
<h2>
</h2>
<div style="text-align: justify;">
<b>
4. Penanaman bibit kopi.
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila lahan, pohon peneduh dan bibit sudah siap, langkah selanjutnya
adalah memindahkan bibit dari polybag ke lubang tanam di areal kebun. Jarak
tanam budidaya kopi yang dianjurkan adalah 2,75 × 2,75 meter untuk robusta
dan 2,5 × 2,5 meter untuk arabika. Jarak tanam ini divariasikan dengan
ketinggian lahan. Semakin tinggi lahan semakin jarang dan semakin rendah
semakin rapat jarak tanamnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buat lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm, pembuatan lubang ini
dilakukan 3 - 6 bulan sebelum penanaman. Saat penggali lubang tanam
pisahkan tanah galian bagian atas dan tanah galian bagian bawah. Biarkan
lubang tanam tersebut terbuka. Dua bulan sebelum penanaman campurkan 200
gram belerang dan 200 gram kapur dengan tanah galian bagian bawah. Kemudian
masukkan kedalam lubang tanam. Sekitar 1 bulan sebelum bibit di tanam
campurkan 20 kg pupuk kompos dengan tanah galian atas, kemudian masukkan ke
lubang tanam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini bibit kopi siap ditanam dalam lubang tanam. Sebelumnya papas daun yang
terdapat pada bibit hingga tersisa ⅓ bagian untuk mengurangi penguapan.
Keluarkan bibit kopi dari polybag, kemudian gali sedikit lubang tanam yang
telah dipersiapkan. Kedalaman galian menyesuaikan dengan panjang akar. Bagi
bibit yang memiliki akar tunjang usahakan agar akar tanaman tegak lurus.
Tutup lubang tanam agar tanaman berdiri kokoh, bila diperlukan beri ajir
untuk menopang tanaman agar tidak roboh.
</div>
<h2>
</h2>
<div style="text-align: justify;">
<b>
5. Perawatan budidaya kopi.
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah yang diperlukan untuk pemeliharaan budidaya kopi adalah penyulaman,
pemupukan pemangkasan dan penyiangan. Berikut penjelasannya:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
a. Penyulaman
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah bibi ditanam di areal kebun, periksa pertumbuhan bibit tersebut
setidaknya seminggu dua kali. Setelah bibit berumur 1-6 bulan periksa
sedikitnya satu bulan sekali. Selama periode pemeriksaan tersebut, bila ada
kematian pada pohon kopi segera lakukan penyulaman. Penyulaman dilakukan
dengan bibit yang sama. Lakukan perawatan yang lebih instensif agar tanaman
penyulam bisa menyamai pertumbuhan pohon lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
b. Pemupukan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian pupuk untuk budidaya kopi bisa menggunakan pupuk organik atau
pupuk buatan. Pupuk organik bisa didapatkan dari bahan-bahan sekitar kebun
seperti sisa-sisa hijauan dari pohon pelindung atau kulit buah kopi sisa
pengupasan kemudian dibuat menjadi kompos. Kebutuhan pupuk untuk setiap
tanaman sekitar 20 kg dan diberikan sekitar 1-2 tahun sekali.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara memberikan pupuk dengan membuat lubang pupuk yang mengitari tanaman.
Kemudian masukkan kompos kedalam lubang pupuk tersebut. Bisa juga
dicampurkan pupuk buatan kedalam kompos. Untuk tanah yang asam dengan pH
dibawah 4,5 pemberian pupuk dicampur dengan setengah kilogram kapur.
Pemerian kapur dilakukan 2-4 tahun sekali.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk memperkaya bahan organik areal perkebunan bisa ditanami dengan
tanaman penutup tanah. Tanaman yang biasa dijadikan penutup tanah dalam
budidaya kopi diantaranya bunguk (<em>Mucuna munanease</em>) dan kakacangan
(<em>Arachis pintol</em>). Tanaman penutup tanah berfungsi sebagai
pelindung dan penyubur tanah, selain itu hijauannya bisa dijadikan sumber
pupuk organik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Pemangkasan pohon</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat dua tipe pemangkasan dalam budidaya kopi, yaitu pemangkasan
berbatang tunggal dan pemangkasan berbatang ganda. Pemangkasan berbatang
tunggal lebih cocok untuk jenis tanaman kopi yang mempunyai banyak cabang
sekunder semisal arabika. Pemangkasan ganda lebih banyak diaplikasikan
diperkebunan rakyat yang menanam robusta. Pemangkasan ini lebih sesuai pada
perkebunan di daerah dataran rendah dan basah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan tujuannya, pemangkasan dalam budidaya kopi dibagi menjadi tiga
macam yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Pemengkasan pembentukan, bertujuan membentuk kerangka tanaman seperti
bentuk tajuk, tinggi tanaman dan tipe percabangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pemangkasan produksi, bertujuan memangkas cabang-cabang yang tidak
produktif atau cabang tua. Hal ini dilakukan agar tanaman lebih fokus
menumbuhkan cabang yang produktif. Selain itu, pemangkasan ini juga untuk
membuang cabang-cabang yang terkena penyakit atau hama.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pemangkasan peremajaan, dilakukan pada tanaman yang telah mengalami
penurunan produksi, hasil kuranng dari 400 kg/ha/tahun atau bentuk tajuk
yang sudah tak beraturan. Pemangkasan dilakukan setelah pemupukan untuk
menjaga ketersediaan nutrisi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
d. Penyiangan gulma
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman kopi harus selalu bersih dari gulma, terutama saat tanaman masih
muda. Lakukan penyiangan setiap dua minggu, dan bersihkan gulma yang ada
dibawah tajuk pohon kopi. Apabila tanaman sudah cukup besar, pengendalian
gulma yang ada diluar tajuk tanaman kopi bisa memanfaatkan tanaman penutup
tanah. Penyiangan gulma pada tanaman dewasa dilakukan apabila diperlukan
saja.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
6. Memanen
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman yang dibudidayakan secara intensif sudah bisa berbuah pada umur
2,5-3 tahun untuk jenis robusta dan 3-4 tahun untuk arabika. Hasil panen
pertama biasanya tidak terlalu banyak, produktivitas tanaman kopi akan
mencapai puncaknya pada umur 7-9 tahun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panen budidaya kopi dilakukan secara bertahap, panen raya bisa terjadi
dalam 4-5 bulan dengan interval waktu pemetikan setiap 10-14 hari.
Pemanenan dan pengolahan pasca panen akan menentukan mutu produk akhir.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title="">
[10]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>KOPI BAGI MANUSIA DALAM ILMU KESEHATAN</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kandungan Gizi Dalam Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi adalah bahan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Kebanyakan kopi berwarna hitam ataupun coklat. kopi merupakan hasil olahan
dari biji kopi menjadi serbuk kopi. Seluruh bagian dari biji kopi tersebut
dapat dikonsumsi. Perlu juga kita ketahui kandungna gizi dalam kopi
tersebut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana dikutip dari<strong> </strong>Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia, kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung dalam kopi adalah
sebagai berikut :
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title="">
[11]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Kopi setiap 100 gram
:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify;">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="138"><div style="text-align: center;">
<strong>Kandungan</strong>
</div>
</td>
<td valign="top" width="76"><div style="text-align: center;">
<strong>Jumlah</strong>
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="138">Energi
</td>
<td valign="top" width="76">352 kkal
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="138">Protein
</td>
<td valign="top" width="76">17,4 gr
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="138">Lemak
</td>
<td valign="top" width="76">1,3 gr
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="138">Karbohidrat
</td>
<td valign="top" width="76">69 gr
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="138">Kalsium
</td>
<td valign="top" width="76">296 mg
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="138">Fosfor
</td>
<td valign="top" width="76">368 mg
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="138">Zat Besi
</td>
<td valign="top" width="76">4 mg
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="138">Vitamin A
</td>
<td valign="top" width="76">0 IU
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="138">Vitamin B1
</td>
<td valign="top" width="76">0 mg
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="138">Vitamin C Kopi
</td>
<td valign="top" width="76">0 mg
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Manfaat Kopi Bagi Kesehatan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kopi sering dijadikan sebagai pembuka dalam mengawali aktivitas panjang
seharian. Mereka yang suka minum kopi beralasan, bahwa minum kopi di pagi
hari dapat membuat pikiran lebih fresh dan meningkatkan suasana hati, yang
hal ini sangat baik untuk mengawali aktivitas di pagi hari. <a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a>Kopi juga diyakini masyarakat dapat mengurangi rasa
kantuk, dimana ini karena kandungan kafeinnya. Minuman ini digemari baik
oleh pria maupun wanita.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana penulis kutip dalam bukunya Femi Olivia, disebutkan bahwa ada
beberapa manfaat kopi yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mencegah dan Mengatasi Depresi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian menunjukan bahwa adanya keterkaitan antara kopi dengan turunnya
resiko depresi pada seseorang. Yang paling rentan mengalami depresi adalah
kaum wanita, kandungan di dalam kopi mampu berfungsi untuk melawan depresi.
Akan tetapi, hendaknya kita tidak minum kopi dengan kandungan gula yang
tinggi. Kopi mampu mengobati depresi serta menjadikan orang yang
mengonsumsinya lebih ceria.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Meningkatan Memori Otak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minum kopi ternyata bermanfaat untuk merangsang peningkatan memori otak.
Ada sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2005, dipublikasian di <em>Radiological Society of North America.</em> Penelitian yang dilakukan
tersebut menunjukan bahwa minum kopi memiliki keterkaitan dengan
peningkatan memori otak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dimana peneliti menemukan bahwa mereka yang minum dua cangkir kopi
berkafein dalam sehari mengalami peningkatan memori jangka pendek. Peneliti
menyimpulkan bahwa mengonsumsi 100 miligram kafein (sekitar dua cangkir
kopi) mampu memberikan peningkatan aktivitas di daerah otak yang
berhubungan dengan fungsi memori dan perhatian atau kemampuan fokus.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Meningkatkan Kinerja dan Performa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa studi telah menemukan bahwa manfaat kopi mampu memperkuat daya
tahan tubuh dalam menghadapi aktivitas sehari-hari. Pada sebuah penelitian
yang dilakukan pada tahun 2008, mengungkapkan bahwa kandungan kafein
berguna bagi para atlet.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengonsumsi kafein bagi para atlet dapat meningkatkan ketahanan tubuhnya.
Demikian juga, jika Anda ingin membuat tubuh kuat dan mampu bekerja secara
maksimal maka konsumsi kafein. Hal ini berguna, terutama bagi Anda yang
bekerja di pabrik yang membutuhkan fisik dan peforma prima.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zat kafein bekerja dengan tidak memperlambat pergerakan sel-sel di dalam
tubuh, tetapi kafein bekerja untuk menangkal fungsi dari adenosin sehingga
memberikan efek berupa:
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Rasa mengantuk menurun
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Timbul rasa segar di badan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Mata dapat lebih lebar terbuka
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Muncul rasa sedikit gembira
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Tekanan darah agak meningkat
</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Detak jantung meningkat
</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Hati akan melepas gula ke aliran darah dengan lebih banyak, hal inlah
yang memberikan tambahan tenaga bagi tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan efek-efek yang ditimbulkan dari zat kafein tersebut, inilah yang
membuat segala jenis produk minuman pembangkit stamina memiliki kandungan
kafein di dalamnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Membantu Mencegah Diabetes
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada sebuah studi yang dilakukan, menemukan bahwa minum kopi memiliki
kecendrungan untuk menurunkan resiko diabetes tipe 2. Pada sebuah laporan
penelitian tahun 2012 yang dipublikasikan di ‘Journal of Agricultural &
Food Chemistry’. Mengungkapkan alasan tentang hubungan antara kopi dengan
penurunan resiko diabetes.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini karena kopi memiliki kandungan senyawa yang bekerja menghambat
hIAPP. hIAPP merupakan polipeptida memicu munculnya serat protein abnormal
yang mengakibatkan seseorang terkena diabetes.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Serat protein abnormal umum ditemukan pada orang yang mengalami penyakit
diabetes tipe 2. Kandungan kromium dan magnesium yang ada di dalam kopi
juga bekerja untuk menekan resiko penyakit diabetes tipe II. Hanya saja
dengan manfaat ini, bukan berarti kita boleh minum kopi dengan kandungan
gula yang banyak di dalamnya. Tentunya untuk mencegah diabetes dengan
memanfaatkan kopi, maka batasi gula yang digunakan. Kalau kita mampu,
konsumsilah kopi dengan rasa yang cenderung pahit. Minimalnya Anda
mengurangi (agar tidak berlebih) penggunaan gula pada kopi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Mencegah Penyakit Parkinson
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyakin Parkinson merupakan sebuah penyakit yang membuat penderitanya
mengalami penurunan kemampuan saraf. Seorang petinju terkenal yang bernama
Muhammad Ali mengalami penyakit ini. Munculnya penyakit parkinson karena
kondisi matinya saraf penghasil dopamin di organ otak. Para ilmuwan belum
menemukan obat untuk menyembuhkan Parkinson. Beberapa penelitian menemukan
kesimpulan bahwa peminum kopi memiliki resiko Parkinson yang lebih rendah,
bakan mengalami penurunan resiko hingga 50%.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Kopi Menurunkan Resiko Kanker
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan kopi sudah dihubung-hubungkan dengan menurunnya risiko kanker,
yaitu berupa penurunan risiko kanker hati, kanker endometrium, kanker
payudara dan kanker prostat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Meningkatkan Metabolisme Tubuh dan Menurunkan Berat Badan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada sebuah penelitian pada tahun 1980, penelitian tersebut menemukan bahwa
kopi yang memiliki kandungan kafein, berfungsi untuk meningkatkan
metabolisme tubuh. Peneliti menyatakan bahwa manfaat kopi ini terlihat
secara signifikan pada orang yang memiliki berat badan tidak obesitas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun orang yang gemuk akan mendapatkan manfaat minum kopi berupa membantu
penurunan kadar lemak di dalam tubuh, karena metabolisme tubuh yang
meningkat. Dengan begitu, minum kopi dapat membantu menurunkan berat badan
bagi mereka yang mengalami obesitas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Kopi Tinggi Kandungan Antioksidan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang peneliti bernama Edward Giovannucci, dari Harvard, pada sebuah
penelitiannya yang diterbitkan di jurnal “ <em>Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention</em>,”. Penelitian
tersebut menemukan bahwa kopi memiliki kandungan antioksidan yang tinggi,
bahkan setara pada sebagian sayuran dan buah-buahan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2005, menemukan bahwa kopi
menjadi urutan pertama sebagai sumber kandungan antioksidan dalam pola
makan orang-orang di Amerika Serikat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Menurunkan Risiko Alzheimer
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada beberapa studi yang dilakukan para ilmuwan telah menemukan bahwa
orang-orang (terutama wanita) yang rutin minum kopi memiliki risiko lebih
rendah terkena penyakit Alzheimer dan demensia. Penurunan resiko bahkan
bisa sampai 60 persen.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Membantu Menurunkan Resiko Stroke
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ahli kesehatan menjelaskan bahwa kandungan kafein bisa meningkatkan tekanan
darah. Hal ini benar, namum dampak peningkatan darah sangat kecil (sekitar
3-4 mm/Hg). Oleh karena itu, kopi tidak mengkhawatirkan bisa menyebabkan
hipertensi, hanya saja bagi penderita tekanan darah tinggi perlu
berhati-hati dengan kopi, dengan kata lain harus membatasi konsumsi kopi
dan kafein secara umum. Bahkan untuk jenis penyakit lainnya, beberapa
penelitian yang dilakukan ilmuwan memberikan kesimpulan bahwa rutin minum
kopi mampu menurunkan resiko stroke sebesar 20%. Hanya saja, bagi mereka
yang sudah terlanjur mengalami penyakit tekanan darah tinggi, maka tidak
boleh mengonsumsi kopi dan kafein dalam jumlah yang banyak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Mencegah Gigi Berlubang
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minum kopi hitam bermanfaat untuk mencegah gigi berlubang. Dimana para
peneliti di Brazil menemukan bahwa kandungan di dalam kopi hitam mampu
membunuh bakteri pada gigi. Tetapi manfaat ini hilang ketika mencampurkan
gula atau susu ke dalam kopi. Dengan begitu, hanya kopi pahit yang
bermanfaat untuk mencegah gigi berlubang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12. Kopi bermanfaat untuk meningkatkan energi dan bisa membuat lebih
cerdas. Selain itu, kopi juga bisa mengurangi rasa lelah, dan menimbulkan
semangat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13. Kandungan kafein di dalam kopi mampu meningkatkan performa fisik,
meningkatkan adrenalin di dalam tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14. Kopi memiliki kandungan serat yang bermanfaat bagi tubuh. Satu gelas
kopi memiliki kandungan setara dengan 1.8 gram serat. Dalam sehari, jumlah
serat yang dibutuhkan tubuh yaitu 20-38 gram.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
15. Minum kopi dapat menurunkan resiko terkena penyakit encok. Sebuah
penelitian dengan melibatkan 50.000 pria menunjukan bahwa minum kopi dapat
menurunkan resiko terkena encok.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
16. Kopi bermanfaat untuk mencegah penyakit batu empedu. Penelitian pada
tahun 2002 di Harvard menemukan kesimpulan penelitian bahwa wanita yang
minum kopi mampu menurunkan risiko penyakit batu empedu. Hal ini juga
berlaku bagi para pria berdasarkan studi lainnya yang telah dilakukan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
17. Minum kopi berkhasiat untuk meningkatkan stamina, kandungan kafein di
dalam kopi mempengaruhi kinerja sel tubuh, yang menimubulkan perasaan segar
di tubuh lebih lama.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
18. Kopi dapat menjaga kesehatan mulut. Hal itu karena kopi memiliki sifat
anti bakteri yang berguna untuk kebersihan di mulut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
19. Kopi bermanfaat untuk meningkatkan mood, dimana banyak orang yang tidak
sadar merasakan lebih ceria setelah minum kopi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
20. Kopi dapat menjaga kesehatan kulit kepala. Penelitian menunjukan bahwa
kandungan kafein di dalam kopi bermanfaat untuk meminimalisir kerontokan
pada rambut. Kandungan antioksidan di dalam kopi juga bermanfaat untuk
kesehatan kulit kepala.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title="">
[12]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Efek Samping dari Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping manfaat yang sangat banyak dan tak diragukan lagi, ternyata
memiliki efek samping dan bahaya yang perlu diwasdai, yaitu sebagai berikut
:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Minum kopi dalam jumlah banyak bisa menyebabkan susah tidur (insomnia),
muncul sakit kepala, mudah gugup, bahkan bisa cepat marah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Wanita hamil hendaknya menghindari kopi, karena bisa berakibat buruk
yang terutama pada janin yang dikandung. Ibu hamil bisa mengganti minum
kopi menjadi minum teh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Minum kopi bisa menyebabkan detak jantung lebih cepat. Sehingga bagi
orang yang memiliki masalah pada organ jantung, hendaknnya menghindari
minum kopi, atau jarang-jarang saja minum kopi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Kopi dapat mengakibatkan munculnya gejala sakit maag, karena kandungan
di dalam kopi bisa meningkatkan asam lambung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Berlebihan minum kopi justru akan membuat daya tahan tubuh menurun. Hal
itu akibat kandungan kafein akan menyerap mineral dan vitamin yang
sebenarnya diperlukan tubuh. Kekurangan vitamin dan mineral dapat
melemahkan imun tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Bahaya kopi yang cukup serius, jika berlebihan minum kopi dapat membuat
tubuh rentan terkena masalah jantung, bahkan stroke. Pada penelitian yang
dipublikasikan di Journal of Neurology, Neurosurgry and Psychiatry pada
tahun 2002, menyatakan konsumsi lebih dari 5 gelas kopi dalam sehari bisa
merusak dinding pembuluh darah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Selain itu, perlu juga diketahui, bahwa kopi sangat kurang baik diminum
sebelum atau sesudah olahraga. Bagi mereka yang sedang mengalami penyakit
asam lambung, tekanan darah tinggi dan radang usus maka perlu menghindari
minum kopi. Mengonsumsi kopi dalam keadaan masih cukup panas beresiko
mengakibatkan sakit tengorokan, panas dalam dan sariawan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Memang ada kopi dekafein, maksudnya kopi bebas kafein, akan tetapi yang
namanya kopi tetap saja memiliki kandungan kafein, sedikit maupun banyak.
Mengonsumsi tida cangkir kopi dekafein, maka ini sama saja dengan minum
secangkir kopi kafein.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Perlu diketahui, kopi dekafein menggunakan bahan kimia yaitu zat <em>methylene chloride</em>, hal ini bertujuan agar menurunkan kadar
kafeinnya. Kafein itu bukanlah bagian dari rasa pahit pada kopi. Sehingga
sebuah kesalahan, ketika menganggap semakin pahit rasa kopi maka semakin
tinggi kafeinnya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title="">
[13]
</a>
</div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Cara Mengolah Biji Kopi Menjadi Serbuk Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat serangkaian proses pengolahan yang cukup panjang untuk mengubah
buah kopi menjadi serbuk kopi yang siap diseduh. Proses tersebut meliputi
pemetikan buah, penyortiran buah, pengupasan kulit, penjemuran biji, dan
penggilingan biji kopi. Setiap proses harus dikerjakan dengan benar agar
kualitas kopi tetap dapat dipertahankan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tahap 1 : Pemanenan Buah Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman kopi umumnya menghasilkan buah yang siap dipanen pada akhir musim
kemarau. Ciri-ciri buah yang telah matang yaitu kulitnya berwarna merah,
bertekstur agak empuk, dan mengeluarkan aroma khas yang semerbak. Pemanenan
dilakukan secara manual dengan memetik buah-buah kopi yang telah matang.
Setiap hari selalu ada buah kopi yang matang sehingga pemanenan ini
dikerjakan secara berulang-ulang dan rutin.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tahap 2 : Penyortiran Buah Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Namanya juga manusia, meskipun sudah berhati-hati dalam memetik buah kopi
pasti ada saja buah kopi mentah atau setengah matang yang ikut terbawa.
Buah-buah kopi yang belum matang sempurna ini memiliki kualitas yang
rendah. Sehingga kita perlu memisahkannya dari buah kopi matang yang
bernilai lebih tinggi.
</div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tahap 3 : Penjemuran Buah Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Buah kopi yang sudah disortir selanjutnya dijemur selama 2-3 hari.
Tujuannya untuk mengeringkan buah tersebut sehingga kulitnya mudah dikupas.
Pengeringan ini juga dimaksudkan untuk mengumpulkan buah-buah kopi sampai
jumlahnya cukup banyak sehingga proses berikutnya bisa berjalan lebih
efisien.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tahap 4 : Pengupasan Kulit Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengupasan kulit kopi bisa dilakukan dengan metode tradisional dan modern.
Pengupasan secara tradisional menggunakan alu dan lumpang. Buah kopi
ditumbuk sedemikian rupa sampai kulit ari dan cangkangnya terkelupas
sendiri. Sedangkan untuk pengupasan secara modern, kita juga dapat
memanfaatkan mesin pengupas kopi. Cara pemakaiannya sangat mudah, ada yang
bisa berjalan otomatis memakai listrik dan diputar menggunakan tangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tahap 5 : Penjemuran Biji Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selesai dipisahkan dari kulit dan cangkangnya, biji kopi lantas dijemur di
bawah sinar matahari langsung. Penjemuran biasanya berlangsung selama 5-7
hari. Proses ini dilakukan sampai kandungan air di dalam biji kopi tersisa
tinggal 30-35 persen.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tahap 6 : Pemanggangan Biji Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemanggangan biji kopi dapat meningkatkan citarasa dari kopi itu sendiri.
Biji kopi yang telah dipanggang mengalami perubahan pada warnanya yang
lebih gelap dan aromanya lebih kuat. Pemanggangan secara modern menggunakan
oven, sementara untuk versi tradisionalnya dengan menyangan atau sangrai
(menggoreng tanpa minyak) biji-biji kopi tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tahap 7 : Penggilingan Biji Kopi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Biji kopi yang telah matang selanjutnya digiling menjadi serbuk kopi.
Proses penggilingan ini juga bisa dilakukan baik secara tradisional maupun
modern. Orang-orang pada zaman dulu biasanya menumbuk biji kopi untuk
menghaluskannya. Namun berkat kemajuan teknologi, sekarang sudah tersedia
mesin penggiling biji kopi. Setelah serbuk kopi terkumpul, bubuk tersebut
siap untuk diseduh menjadi secangkir minuman kopi yang mantap.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title="">
[14]
</a>
</div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang
dibudidayakan lebih dari 50 negara
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Sejarah mencatat bahwa penemuan biji kopi sebagai minuman yang sangat
berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Orang dari Bangsa
Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun yang lalu, atau 1000 tahun
Sebelum Masehi. Kopi kemudian terus berkembang hingga sekarang ini menjadi
salah satu minuman paling populer di dunia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.
<em>
Begitu banyak jenis kopi yang beragam dan tersebar di seluruh dunia.
Hal ini
</em>
<em> </em>
dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman jenis
kopi, seperti tempat dan habitat di mana ia tumbuh, cara budidayanya, serta
penangangan pasca panennya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Dalam membudiyakan kopi harus diikuti panduan-panduan yang telah
ditentukan untuk mendapatkan hasil kopi yang berkualitaas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Kopi mempunya manfaat yang begitu besar, akan tetapi jangan sampai
melupakan efek samping dari kopi tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Saran</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang manfaat kopi. Hendaklah untuk mencari sumber lain
supaya pengetahuan kita terus bertambah.<strong></strong>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Salim Awasty, <em>Kopi : Kajian History dan Filosofy,</em>
(Tangerang : Dinastindo Adi Perkasa, 2013), hal. 4
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
William H. Ukers , <em>All About Coffee</em>, (Geirsten :
University of Toronto, 1922), hal. 5
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Salim Awasty, <em>op.cit, </em>hal. 6.
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 8<em></em>
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 9
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 9-10
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 10-11
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 11
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
Edy Panggabean, <em>Buku Pintar Kopi, </em>(Jakarta : Redaksi
AgroMedia, 2004), hal. 13-16. <strong></strong>
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
[10]
</a>
Teti Estiasih, <em>Budidaya Tanaman Kopi</em>, (Yogyakarta :
Yayasan Kanisius, 1980), hal. 5-7
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title="">
[11]
</a>
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, <em>Kenali Manfaat Kopi dan Kakao, </em>(Jakarta : Dinas Pertanian,
2007), hal. 3
</div>
</div>
<div id="ftn12">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title="">
[12]
</a>
Femi Olivia, <em>Khasiat Bombastis Kopi, </em>(Jakarta : Pustaka
Zahara, 2007), hal. 23-25.
</div>
</div>
<div id="ftn13">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title="">
[13]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal.46-47
</div>
</div>
<div id="ftn14">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/16.%20Muhammad%20Ajmal/Pembahasan.docx#_ftnref14" name="_ftn14" title="">
[14]
</a>
W. Ciptadi, M.Z. Nasution, <em>Pengolahan Kopi</em>. (Bogor :
Fakultas Teknologi, Institut Pertanian Bogor, 1985), hal. 25
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-68946037589965764732018-06-27T20:53:00.000+07:002018-06-28T00:18:10.689+07:00Makalah Tentang Nisab Zakat Harta Perniagaan Menurut Syariat Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg7exS00OASNGkD3NKEbTlh7TEWXsbS2DTdTpGLT6_V50iJ3ou6_DD-A02vC-9L3dDPV5iK6D7KqzY0Wc_N0ho_EuzW_k4Onk78ylbxGH42IfFMp2P3j5Omq204jM78jYHeQXY1AwaoOA/s1600/zakat+perdagangan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="332" data-original-width="500" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg7exS00OASNGkD3NKEbTlh7TEWXsbS2DTdTpGLT6_V50iJ3ou6_DD-A02vC-9L3dDPV5iK6D7KqzY0Wc_N0ho_EuzW_k4Onk78ylbxGH42IfFMp2P3j5Omq204jM78jYHeQXY1AwaoOA/s640/zakat+perdagangan.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ajaran Islam sangat mendorong umatnya untuk melakukan aktivitas jual beli.
Peran perdagangan sangat penting dalam menghidupkan sirkulasi hasil-hasil
industri, pertanian, jasa dan harta kekayaan lainnya menuju keseimbangan
laju perekonomian manusia dalam pasar barang dan uang. Rasulullah SAW
sendiri sebagaimana yang diungkapkan barbagai literatur sejarah, berlaku
sebagai the role model dengan telah menjadi pedagang internasional pada
usia 37 tahun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fenomena yang ada meunjukkan ketertinggalan umat Islam dalam pencapaian
keberhasilan dagang. Padahal secara teoritis, kewajiban zakat pada
komoditas perdagangan dapat merangsang aktifitas produksi dan investasi,
ditandai dengan pola penyaluran dana zakat belakangan ini yang sudah mulai
merambah pola-pola produktif. Dengan begitu baik dilihat dari sudut pandang
muzaki maupun mustahik zakat adalah sebuah instrumen yang mempertemukan
antara kreditor dan debitor, hanya saja polanya lebih elegan mengingat
pemindahan sejumlah aset dari investor kepada pihak debitor dilegalkan
secara syari’ah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan perkembangan aktivitas perdagangan yang telah jauh berbeda denga
yang terjadi di masa kenabian, penulis mencoba untuk mengakomodasi semua
bentuk aktivitas perdagangan yang tercakup dalam ruang lingkup aset wajib
zakat perdagangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu hal yang perlu dipahami adalah pengertian zakat komoditas perdagangan
dalam sub bab ini dikhususkan untuk usaha dagang yang dilakukan oleh
perorangan dan tidak untuk perusahaan atau hasil industri sebuah perushaan.
Hal ini dikarenakan dengan pertimbangan bahwa aktivitas sebuah perusahaan
biasnya lebih kompleks ketimbang aktivitas dagang perseorangan. Selain itu,
kedetailan cara berhitung zakat perusahaan juga harus memperhatikan sistem
pelaporan keuangan yang digunakan oleh sebuah perusahaan (neraca), yang
biasanya tidak menjadi unsur kerja dari bentuk usaha perorangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam makalah ini, penulis akan memaparkan apa saja yang terhitung sebagai
aset wajib zakat kategori komoditas perdagangan, apa syarat dan berapa
besaran nasabnya dan bagaimana cara menghitungnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Rumusan Masalah
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian zakat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Apa-apa saja syarat mengeluarkan zakat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah pelaksanaan zakat perniagaan ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tujuan Makalah
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian zakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui syarat mengeluarkan zakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui pelaksanaan zakat perniagaan.
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>GAMBARAN UMUM TENTANG ZAKAT
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Pengertian Zakat
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar (<em>masda</em> <em>r</em>) dai <em>za</em><em>k</em><em>â</em><em> </em>yang berarti
berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Sesuatu itu <em>zakâ</em>, berarti tumbuh
dan berkembang, dan seorang itu <em>zakâ</em>, berarti orang itu baik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harta yang dikeluarkan dalam syara dinamakan dengan zakat, karena zakat
akan menambah barang yang dikeluarkan, menjauhan harta tersebut dari
bencana-bencana.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zakat dalam definisi para <em>fuqaha</em> digunakan untuk perbuatan
pemberian zakat itu sendiri. Artinya memberikan hak yang wajib pada harta.
Zakat dalam <em>urf</em> fuqaha digunakan juga untuk pengertian bagian
tertentu dari harta yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai hak
orang-orang yang berhak menerimanya. Zakat dinamakan juga <em>shadaqah</em>
karena menunjukkan kejujuran hamba dalam beribadah dan taat kepada Allah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan zakat dari istilah <em>fikih</em> berarti sejumlah harta tertentu
yang diwajibkan oleh Allah dan diserahkan kepada orang-orang yang berhak,
dan jiwa orang yang berzakat itu menjadi bersih dan kekayaannya akan bersih
pula.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kewajiban zakat atas setiap umat Islam yang sampai nisab (batas minimal
dari harta yang wajib dikeluarkan zakatnya) merupakan realisasi dari hukum
Islam itu sendiri, bahkan merupakan hukum kemasyarakatan yang paling tampak
di antara semua hukum-hukum Islam. Sebab di dalam zakat terdapat hak orang
banyak yang terpikul pada pundak individu, di samping kewajiban zakat
sebagai hukum Islam juga merupakan yang banyak diperintahkan oleh al-Qur’an
sebagai sumber pertama hukum Islam. Indikasi ini terbukti pada bentuk
lafadz <em>amar</em> (perintah) atau instruksi terutama yang dijelaskan
dalam QS. at-Taubah ayat 103 :</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan, dan mensucikan mereka dan berdo’alah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi
</em>
<em>
) ketenteraman jiwa bagi mereka, dan Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.”
[1]
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><b><br /></b></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Dasar Hukum Zakat
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Zakat merupakan rukun Islam ketiga. Oleh karena itu, zakat hukumnya <em>fardhu</em><em> </em><em>a</em><em>in</em> bagi mereka yang telah
memenuhi syarat-syaratnya. Adapun dalil-dalilnya dapat dilihat dalam
al-Quran, Hadis, maupun Ijma’.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Dasar hukum dalam al-Qur’an.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat beberapa ayat dalam beberapa surat dalam al- Qu’an yang
menunjukkan atas wajibnya zakat. Salah satunya terdapat dalam surat
al-Baqarah ayat 43.</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta
orang-orang yang ruku'.”</em></div>
<em></em>
<br />
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada
harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa
yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai
keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang
melipat gandakan (pahalanya).”
</em>
(QS. Ar-Rum ayat 39)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Dasar Hukum dari Hadist Rasulullah SAW
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian dari hadis dapat dilihat di antaranya hadis dari Ibnu Abbas,
sebagai berikut :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
عَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا: ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى
الله عليه وسلم بَعَثَ مُعَاذًا رضي الله عنه إِلَى اَلْيَمَنِ ) فَذَكَرَ
اَلْحَدِيثَ, وَفِيهِ: ( أَنَّ اَللَّهَ قَدِ اِفْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً
فِي أَمْوَالِهِمْ, تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ, فَتُرَدُّ فِ ي
فُقَرَائِهِمْ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيّ ِ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dari Ibnu Abbas r. bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengutus
Mu'adz ke negeri Yaman --ia meneruskan hadits itu-- dan didalamnya
(beliau bersabda): "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan mereka zakat
dari harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka
dan dibagikan kepada orang-orang fakir di antara mereka."
</em>
Muttafaq Alaih
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Dasar Hukum dari Ijma’ Ulama
</div>
<div style="text-align: justify;">
Para ulama baik <em>salaf</em><em> </em>(klasik) maupun <em>k</em> <em>halaf</em><em> </em>(kontemporer) telah sepakat tentang adanya
kewajiban zakat dan merupakan salah satu rukun Islam serta menghukumi kafir
bagi yang mengingkari kewajibannya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Syarat-Syarat Zakat
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Zakat mempunyai syarat-syarat wajib dan syarat-syarat sah. Berdasarkan
ketentuan kesepakatan ulama, zakat wajib atas orang merdeka, muslim,
baligh, berakal jika dia memiliki satu <em>nisab </em>dengan kepemilikan
yang sempurna, genap satu tahun. Zakat sah dengan niat yang dibarengkan
ketika pembayaran zakat berdasakan kesepakatan para ulama. Adapun
syarat-syarat wajib zakat sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Merdeka
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang budak tidak dikenai kewajiban membayar zakat, karena dia tidak
memiliki sesuatu apapun. Semua miliknya adalah milik tuannya. Menurut
mayoritas ulama, zakat hanya wajib atas tuannya, sebab dia adalah pemilik
harta hambanya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Islam
</div>
<div style="text-align: justify;">
Para ulama sepakat bahwa zakat tidak diwajibkan kepada yang bukan muslim.
Para ulama mengatakan, bahwa oleh karena zakat adalah merupakan salah satu
rukun Islam, maka zakat tidaklah wajib bagi orang kafir, begitu juga shalat
dan puasa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Baligh Dan Berakal
</div>
<div style="text-align: justify;">
Para ulama sepakat tentang wajibnya zakat pada kekayaan seorang muslim
dewasa dan waras, tetapi tidak sependapat tentang wajibnya zakat pada
kekayaan anak-anak dan orang gila. Anak kecil dan orang gila tidak dikenai
zakat pada hartanya, karena keduanya tidak dikenai <em>k</em><em>hi</em> <em>t</em><em>ab</em><em> </em>perintah. Harta tersebut merupakan harta
yang memang wajib dizakati.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Kondisi Harta
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kondisi harta adalah termasuk yang wajib dizakatkan. Harta jenis ini ada
lima kelompok. Dua keping logam, barang tambang, barang temuan, barang
dagangan, tanaman, buah-buahan, binatang ternak yang dilepas menurut
mayoritas ulama. Kondisi harta di syaratkan berkembang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Mencapai <em>Nisab</em><em> </em>(Ukuran Jumlah)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Islam tidak mewajibkan zakat atas seberapa saja besar kekayaan yang
berkembang sekalipun kecil sekali, tetapi memberikan ketentuan sendiri
yaitu sejumlah tertentu yang dalam fikih disebut <em>nisa</em><em>b</em>.
Ringkasnya: <em>nisab</em><em> </em>zakat emas adalah 20 <em>mitsqal</em><em> </em>atau dinar. <em>Nisab</em><em> </em>perak 200 dirham. <em>Nisab</em><em> </em>biji-bijian, buah-buahan setelah kering menurut
selain Hanafiyah adalah 5 <em>wasaq</em><em> </em>(653 kg). <em>Nisab</em> <em> </em>pertama kambing adalah 40 ekor kambing, unta 5 ekor, sapi 30
ekor.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Kepemilikan Sempurna Dari Harta
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hanafiyah mengatakan, yang dimaksud adalah kepemilikan asli dan kepemilikan
di tangan. Malikiyah mengatakan, yang dimaksud adalah kepemilikan asli dan
kemampuan untuk mengelola apa yang dimiliki. Syafi’iyah mengatakan, yang
dituntut adalah terpenuhinya kepemilikan asli yang sempurna dan kemampuan
pengelolaan. Dan Hanabilah mengatakan, harus terpenuhi syarat kepemilikan
asli, kemampuan pengelolaan dengan bebas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Cukup <em>Haul </em>(Ukuran Waktu, Masa)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Haul</em>
<em> </em>
adalah perputaran harta satu <em>nisab</em><em> </em>dalam 12 bulan
Qamariyah. Apabila terdapat kesulitan akuntansi karena biasanya anggaran
dibuat berdasarkan tahun Syamsiyah, maka boleh dikalkulasikan berdasarkan
tahun Syamsiyah dengan penambahan volume <em>(</em><em>rat</em><em>e</em> <em>) </em>zakat yang wajib dibayar, dari 2,5% menjadi 2,575% sebagai
akibat kelebihan bulan Syamsiyah dari bulan Qamariyah. Kecuali hasil
pertanian tidak memerlukan <em>haul</em>, melainkan harus segera
dikeluarkan pada saat panen.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Tidak Ada Hutang
</div>
<div style="text-align: justify;">
Abdurrahman al-Jaziri merinci pendapat para imam madzhab sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Hanafiyah : hutangnya dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Hutang yang murni berkaitan dengan seseorang.</li>
<li>Hutang yang berkaitan dengan Allah Swt. namun dia dituntut dari aspek
manusia.</li>
<li>Hutang yang murni berkaitan dengan Allah SWT dan tidak ada tuntutan dari
aspek manusia.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
b. Malikiyah mengatakan bahwa jika seseorang mempunyai hutang yang
mengurangi <em>nisab</em><em> </em>dan dia tidak mempunyai harta yang bisa
menyempurnakan <em>nisa</em><em>b</em>nya maka dia tidak wajib berzakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Hanabilah berpendapat bahwa tidak wajib zakat bagi seseorang yang
mempunyai hutang yang menghabiskan <em>nisab </em>hartanya atau
menguranginya, meskipun bukan sejenis dangan harta yang akan dizakati atau
bukan hutang pajak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Melebihi Kebutuhan Pokok
</div>
<div style="text-align: justify;">
Diantara ulama fikih ada yang menambah ketentuan <em>nisab </em>kekayaan
yang berkembang itu dengan lebihnya kekayaan itu dari kebutuhan biasa
pemiliknya, misalnya ulama-ulama Hanafiyah. Hal itu, karena lebih dari
kebutuhan biasa itulah seseorang disebut kaya dan menikmati kekayaan yang
tergolong mewah, karena sebenarnya yang dibutuhkan hanyalah kebutuhan
biasa.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Hikmah Mengeluarkan Zakat
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan dari zakat sendiri antara lain :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan
hidup serta penderitaan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan
manusia pada umumnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menghilangkan sifat kikir bagi pemilik harta.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin dalam
suatu kehidupan masyarakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang, terutama
mereka yang mempunyai harta.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan
hak orang lain yang ada padanya.
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>NISAB ZAKAT HARTA PERNIAGAAN MENURUT SYARIAT ISLAM
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pengertian Zakat Perdagangan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Zakat Perdagangan dalam bahasa Arab adalah <em>urȗdh</em>. Bentuk jamak
dari ‘<em>aradh</em> yang berarti harta duniawi, <em>ardh</em> yang berarti
selain emas dan perak (dirham perak dan dinar emas). Yakni, barang-barang,
perumahan, macam-macam hewan, tanaman, pakaian, dan sebagainya yang
disiapkan untuk berdagang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zakat perdagangan atau zakat perniagaan adalah zakat yang dikeluarkan atas
kepemilikan harta yang diperuntukkan untuk jual-beli. Atau dengan kata lain
yang dimaksud dengan harta perdangangan adalah semua harta yang bisa
dipindah untuk diperjual-belikan dan bisa mendatangkan keuntungan. Hampir
seluruh ulama sepakat bahwa perdagangan itu setelah memenuhi syarat
tertentu harus dikeluarkan zakatnya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari segi ini fikih Islam memberikan perhatian yang sangat besar dalam
menjelaskan perincian-perincian zakat supaya para pedagang Muslim itu
mengetahui dengan jelas zakat yang dikenakan atas kekayaan mereka dan yang
dikenakan zakat. Ulama-ulama fikih menanamkan hal itu dengan istilah “Harta
Benda Perdagangan” (‘<em>U</em><em>r</em><em>udz</em><em> </em><em>a</em> <em>t</em><em>-</em><em>T</em><em>i</em><em>j</em><em>ara</em><em>h</em>).
Yang mereka maksudkan dengan harta benda perdagangan adalah semua yang
diperuntukkan untuk dijual selain uang kontan dalam berbagai jenisnya,
meliputi alat-alat, barang-barang pakaian, makanan, perhiasan, binatang,
tumbuhan, tanah, rumah, dan barang-barang tidak bergerak maupun bergerak
lainnya. Sebagian ulama memberikan batasan tentang yang dimaksud dengan
harta benda perdagangan, yaitu segala sesuatu yang dibeli atau dijual untuk
tujuan memperoleh keuntungan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seseorang yang memiliki kekayaan perdagangan, masanya sudah berlalu satu
tahun, dan nilainya sudah sampai senisab pada akhir tahun itu, maka orang
itu wajib mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5%, dihitung dari modal
keuntungan, bukan dari keuntungan saja. Allah memberi keleluasaan kepada
orang-orang Islam untuk bergiat dalam perdagangan, dengan syarat tidak
menjual sesuatu yang haram dan tidak mengabaikan nilai-nilai moral dalam
melakukannya, seperti kejujuran, kebenaran, dan kebersihan, serta tidak
hanyut terbawa kesibukan dagang sehingga lupa mengingat dan menunaikan
kewajiban terhadap Allah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pedagang harus menghitung kekayaan komoditas dagangnya berdasarkan harga
pasaran yang berlaku, walaupun harga itu lebih rendah dari harga beli
ataupun lebih tinggi karena yang menjadi standar adalah harga pasaran yang
berlaku. Yang dimaksud dengan harga pasaran yang berlaku ialah harga jual
komoditas itu yang berlaku pada waktu zakat wajib bayar.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Landasan Hukum Zakat Harta Perniagaan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kewajiban zakat harta perdagangan ini berdasarkan nash al-Qur’an surat
al-Baqarah ayat 267 sebagai berikut :</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya.
dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian hujjah hadis yang digunakan oleh para Ulama’ untuk menunjukkan
landasan zakat perdagangan adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud
dengan sanadnya sendiri dari sumber Samra bin Jundab, yang mengatakan :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ رضي الله عنه قَالَ ، فَإِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى
الله عليه وسلم كَان يَأمُرُنا أَن نُخْرِجَ الصَّدَقَةَ مِنَ الَّذِي نُعِدُّ
لِلْبَيْعِ .
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “
<em>
Rasulullah saw. memerintahkan kami agar mengeluarkan sedekah dari
segala yang kami maksudkan untuk dijual”.
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Yȗsuf al-Qardhâwi bahwa dalil konsensus sahabat, tabi’in dan ulama
salaf dapat dilihat dari tuntunan yang diberikan oleh para sahabat. Di
antaranya adalah peristiwa yang diriwayatkan oleh Abu Ubaid dengan sanad ia
sendiri dari sumber Abdul Qari: “Saya bertugas di kas negara pada masa Umar
bin Khattab.” Beliau bila keluar, mengumpulkan kekayaaan para pedagang
kemudian menghitungnya, baik yang ada pada waktu itu maupun yang tidak,
kemudian menarik zakat dari kekayaan yang ada pada waktu itu maupun tidak.”
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibn Hazm meriwayatkan pula hadis itu dalam al-Muhalla dan mengatakan bahwa
sanadnya shahih. Diriwayatkan dari Abu Umar bin Hamas dari sumber ayahnya :
“Pada suatu hari Umar lewat dihadapan saya, lalu berkata : saya tidak
mempunyai apa-apa selain anak panah dan selembar kulit, ia membalas, hitung
harganya dan kemudian bayar zakatnya !”.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari segi analogi (qiyas) tentang kewajiban zakat, sebagaimana dinyatakan
oleh Ibn Rusyd, harta benda yang diperdagangkan adalah kekayaan yang
dimaksudkan untuk dikembangkan, karena hal itu sama statusnya dengan tiga
jenis kekayaaan yang disepakati wajib zakat, yaitu tanaman, ternak, emas
dan perak.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Nisab dan Kadar Zakat Perdagangan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Nisab barang dagang adalah senilai harga 85 gram emas. Nisab tersebut
dihitung pada akhir tahun. Mengenai nisab barang dagangan ini para Imam
berbeda pendapat, yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Pendapat pertama</em>
, dari Imam Malik dan Syafi’i yang mengatakan bahwa nisab diperhitungkan
pada akhir tahun, karena nisab erat dengan harga barang. Sedangkan menilai
harga barang dagangan setiap waktu adalah pekerjaan yang sulit. Maka masa
wajib zakatnya adalah akhir tahun yang berlainan dihitung dengan masa wajib
zakat objek-objek zakat lain karena nisab dihitung dari bendanya yang tidak
sulit menghitung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Pendapat kedua</em>
, nisab itu harus diperiksa setiap waktu. Bila harta belum mencapai dalam
suatu waktu, maka tempo dianggap batal, karena dagang adalah kekayaan yang
memerlukan perhitungan nisab dan waktu. Oleh karena itu, jumlah senisab
penuh harus konstan pada setiap waktu, begitu pula dengan
ketentuan-ketentuan lainnya yang juga harus konstan setiap waktu. Pendapat
ini dianut oleh Imam Tsauri, Abu Ubaid, Imam Ahmad, Ishaq, dan Ibnu Mundir.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Pendapat ketiga</em>
, perhitungan nisab cukup dilakukan di awal dan di akhir, bukan antara dua
masa itu. Bila nisab sampai pada salah satu awal atau akhir tahun, maka
zakat wajib dikeluarkan, sekalipun sebelum waktu itu nisab belum cukup. Ini
pendapat Abu Hanifah dan para pengikutnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Yȗsuf al-Qardhâwi pendapat yang benar adalah pendapat Imam Malik
dan Syafi’i, karena mempersyaratkan satu nisab harus berumur satu tahun
tidaklah mempunyai satu landasan apapun dan tidak pula didukung oleh
satupun hadis shahih. Yang penting adalah apabila nisab sudah cukup pada
suatu masa, maka mulai saat itu perhitungan sudah berlaku dan merupakan
permulaan tahun perhitungan bagi seorang muslim.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Seseorang yang memiliki kekayaan perdagangan, masanya sudah berlaku satu
tahun, dan nilainya sudah sampai senisab pada akhir tahun itu, maka orang
itu wajib mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5%, dihitung dari modal dan
keuntungan, bukan dari keuntungan saja.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Syarat-Syarat Zakat Harta Perdagangan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap barang yang diperdagangkan wajib dikeluarkan zakatnya dengan
syarat-syarat sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Ada niat memperdagangkannya ketika membeli barang tersebut, saat
transaksi ditengah-tengah majelis akad, dan niat tersebut harus diperbarui
setiap kali melakukan transaksi hingga pembelian menghabiskan modal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Harta perdagangan diperoleh murni dengan transaksi jual-beli, bukan
lewat warisan dan hibah. Jika demikian halnya, maka harta tersebut bukan
termasuk komoditas harta perdagangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Harta perdagangan itu tidak diniatkan untuk dimiliki sendiri di
tengah-tengah tahun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Telah terpenuhi satu tahun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Pada akhir tahun nilai komoditas dagang tersebut telah mencapai satu
nisab, karena perhitungan terhadap nilainya adalah pada akhir tahun.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>E. Memperniagakan Barang Yang Wajib Dan Tidak Wajib Zakat
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila harta <em>tijarah</em> ada satu nisab, tidak dijadikan dua zakat,
zakat <em>tijarah</em> dan zakat ‘<em>ain</em>. Yang wajib hanya salah
satunya saja. Dinukil dari pendapat Imam Syafi’i, menurut Syafi’i dalam
mazhab jadidnya yang harus dikeluarkan adalah zakat ‘<em>ainnya</em>.
Menurut mazhab qadimnya yang harus dikeluarkan adalah zakat <em>tijarah</em>nya. Apabila masalah ini diperhatikan lebih jauh, maka
lebih condong kepada penetapan Syafi’i dalam mazhab qadimnya. Dan apabila
budak dibeli untuk tijarah, wajiblah dia mengeluarkan fitrah terhadap budak
itu pada waktunya dan zakat <em>tijarah</em> di kala sampai satu tahun.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title="">
[10]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila sesuatu barang yang tidak wajib zakat dibeli untuk <em>tijarah</em>
maka jika dibeli dengan senisab mata uang pada permulaan tahun dihitung
saat ketika memiliki mata uang dan jika tidak senisab, dihitunglah tahun
dari masa membelinya. Dan jika dibeli dengan barang yang bukan dari harta
zakat, maka tahunnya dihitung saat membeli.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian dalam buku Hukum Zakat Yȗsuf al-Qardhâwi dijelaskan. Pada zaman
sekarang kita mengenal ternak bukan gembala yang diambil susunya dan
memberikan penghasilan yang besar kepada pemiliknya. Dan kita juga mengenal
ladang-ladang peternakan yang menghasilkan produksi telur atau daging yang
sangat besar, belum dikenal oleh orang-orang muslim pada zaman Nabi, zaman
sahabat, dan zaman sesudah mereka, sehingga mereka belum menetapkan
hukumnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jawaban masalah ini dapat kita ambil dari alasan yang dikemukakan
ulama-ulama fikih tentang alasan tidak wajibnya zakat atas susu ternak
gembalaan dan alasan wajibnya zakat atas madu, sedangkan keduanya sama-sama
produksi hewani. Para ulama fikih memang membedakan antara susu ternak
gembalaan dan madu lebah. Susu ternak gembalaan yang dasarnya dari ternak
gembalaan itu, harus dikeluarkan zakatnya. Oleh karena itu tidak sama
dengan madu. Hal itu berarti bahwa sesuatu yang dasarnya belum dikeluarkan
zakatnya wajib dikeluarkan zakatnya dari produksinya. Dalam hal ini susu
sapi dan produk hewani sejenisnya dapat diqiyaskan dengan madu lebah,
karena kedua-duanya produk hewani yang belum dikeluarkan zakatnya dari
dasarnya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title="">
[11]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu Yȗsuf al-Qardhâwi berpendapat bahwa produk-produk hewani
seperti susu dan sebagainya, harus diperlakukan sama dengan madu. Dipungut
zakatnya sebesar 1/10 dari penghasilan bersih (berlaku pada ternak-ternak
peliharaan yang khusus diambil susunya dan tidak merupakan barang
dagangan).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketentuan yang bisa kita tegaskan di sini adalah bahwa dasar yang belum
dikeluarkan zakatnya wajib dikeluarkan zakatnya dari produksinya, seperti
hasil tanaman dari tanah, madu dari lebah, susu dari binatang ternak, telur
dari ayam, dan sutera dari ulat sutera. Hal ini adalah pendapat Imam Yahya,
salah seorang fuqaha Syi’ah yang mewajibkan sutera dikeluarkan zakatnya,
seperti zakat madu karena kedua-duanya keluar dari pohon. Tetapi tidak
mewajibkan zakat pada ulat suteranya seperti juga tidak pada lebahnya,
kecuali jika ulat sutera tersebut untuk perdagangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara ulama fikih ada pula yang berpendapat lain tentang hewan ternak
yang dimaksudkan untuk investasi dan penambahan penghasilan. Mereka
menggolongkannya ke dalam harta dagangan. Maka wajib dihitung nilai antara
modal dan keuntungannya, lalu wajib dikeluarkan zakatnya 2,5% dari modal
dan keuntungan tersebut. Ini menurut segolongan ulama fikih mazhab Zaidiah
seperti Hadi, Muayyid Billah dan lain-lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seseorang yang membeli kuda untuk dijual produknya atau sapi untuk dijual
susunya, atau ulat sutera untuk dijual suteranya, atau sejenisnya, maka
orang itu harus menghitung nilai benda-benda tersebut bersama dengan
produknya pada akhir tahun, lalu mengeluarkan zakatnya sebesar zakat
perdagangan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title="">
[12]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>F. Perhitungan Zakat Yang Harus Dikeluarkan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman hasil bumi ada yang dapat ditakar dengan literan dan ada yang hanya
dengan timbangan saja. Tentu menjadi pertanyaan kita, apakah perhitungan
zakatnya termasuk ke dalam hasil pertanian, atau barang perdagangan?.
Rinciannya sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Sekiranya dimasukkan ke dalam kelompok hasil pertanian, standar
perhitungannya adalah 750 kg. Maka zakat yang dikeluarkan setiap panen :
1/20 (5%) karena memerlukan biaya perawatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka, 1/20 (5%) x 750 kg = 37,5 kg (jumlah yang harus dizakatkan).
</div>
<div style="text-align: justify;">
Umpamanya, jika kita mempunyai buah jeruk melebihi 750 kg, dan harga jeruk
Rp.5000/kg. Maka nilai zakatnya yaitu 37,5 kg x Rp. 5000 = <em><u>Rp.187. 500</u></em>,- (jumlah uang yang harus dizakati).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Sekiranya dikelompokkan ke dalam perdagangan, maka perhitungannya
demikian:
</div>
<div style="text-align: justify;">
Standar perhitungannya dengan 85 gr emas. Bila harga emas Rp.100.000/gr,
maka nisabnya yaitu 85 gr x Rp. 100.000 = Rp.8.500.000,-. Adapun jumlah
zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5% x Rp. 8.500.000 = <em><u>Rp. 212.500</u></em>,-
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title="">
[13]
</a>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Kesimpulan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun kesimpulan yang dapat dipetik dari pembahasan makalah ini adalah
sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Allah SWT telah mensyariatkan kepada manusia khususnya umat Islam untuk
membayar zakat</li>
<li>Tujuan daripada membayar zakat adalah untuk menyempurnakan salah satu
rukun Islam, menyucikan jiwa dan harta, dan memenuhi hak-hak orang lain
yang terdapat dalam harta kita.</li>
<li> Landasan hukum kewajiban membayar zakat sudah tertera dalam Al-Quran dan
Hadist.</li>
<li>Zakat perdagangan atau zakat perniagaan adalah zakat yang dikeluarkan
atas kepemilikan harta yang diperuntukkan untuk jual-beli. Dengan kata lain
yang dimaksud dengan harta perdangangan adalah semua harta yang bisa
dipindah untuk diperjual-belikan dan bisa mendatangkan keuntungan. Hampir
seluruh ulama sepakat bahwa perdagangan itu setelah memenuhi syarat
tertentu harus dikeluarkan zakatnya.</li>
<li>Nisab barang dagang adalah senilai harga 85 gram emas. Nisab tersebut
dihitung pada akhir tahun. Zakat yang dikeluarkan adalah 2,5% dari nisab.</li>
<li>Allah akan memberikan ancaman dan siksaan yang sangat pedih bagi
manusia-manusia yang enggan membayar zakat.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Saran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang zakat perniagaan. Hendaklah untuk mencari sumber
lain supaya pengetahuan kita terus bertambah.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Mohammad Daud Ali, <em>S</em><em>i</em><em>s</em><em>tem</em><em> </em><em>Ek</em><em>ono</em><em>mi</em><em> </em><em>I</em><em>s</em><em>l</em><em>a</em><em>m</em><em> </em><em>Z</em><em>a</em><em>k</em><em>a</em><em>t</em><em> </em><em>d</em><em>a</em><em>n</em><em> </em><em>W</em><em>a</em><em>k</em> <em>a</em><em>f</em><em> </em>(Bogor : Darul Ilmi Publishing,
2011), hal. 40.
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 42
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Gazi Inayah, <em>Te</em><em>o</em><em>r</em><em>i</em><em> </em><em>K</em><em>o</em><em>m</em><em>p</em><em>r</em><em>e</em><em>h</em><em>e</em><em>n</em><em>s</em><em>ip</em><em> </em><em>Te</em><em>n</em><em>t</em><em>an</em><em>g</em><em> </em><em>Z</em><em>a</em><em>k</em><em>a</em><em>t</em><em> </em><em>d</em><em>a</em><em>n</em><em> </em><em>P</em><em>a</em> <em>j</em><em>a</em><em>k</em><em> </em>(Yogyakarya : Tiara Wacana,
2003), h. 41.
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Fakhruddin, <em>Fi</em><em>q</em><em>h</em><em> </em><em>dan</em><em> </em><em>M</em><em>ana</em><em>je</em><em>m</em><em>en</em> <em> </em><em>Z</em><em>a</em><em>k</em><em>a</em><em>t,</em>
(Jakarta : Pustaka Azzam, 2004),<em> </em>hal. 109.
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Wahbah Az-Zuhaili, <em>Fi</em><em>q</em><em>ih</em><em> </em><em>I</em><em>s</em><em>l</em><em>a</em><em>m</em><em> </em><em>W</em><em>a</em><em> </em><em>A</em><em>d</em><em>illat</em> <em>uh</em><em>u</em><em> </em><em>3</em>, terj. Abdul Hayyie
Al-Kattani (Jakarta: Gema Insani, 2011), hal. 164-165.
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Yusuf Qardawi, <em>H</em><em>u</em><em>k</em><em>u</em><em>m</em><em> </em><em>Z</em><em>a</em><em>k</em><em>a</em><em>t</em> <em>, </em>(Bogor :Lintera Antar Nusa, 2001), hal. 303-304.
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 315
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 317
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
Abdul Aziz, <em>Fiqh Ibadah</em>, (Jakarta : Amzah Press, 2004),
hal. 383-385.
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
[10]
</a>
Hasbi Ash Shiddieqy, <em>Pedoman Zakat</em>, (Jakarta : Bulan
Bintang, 1976), hal. 102.
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title="">
[11]
</a>
Yusuf Qardawi, <em>op.cit</em>., h. 405.
</div>
</div>
<div id="ftn12">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title="">
[12]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 405-406.
</div>
</div>
<div id="ftn13">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/15.%20Daniel%20Hafiz/Pembahasan.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title="">
[13]
</a>
M. Ali Hasan,
<em>
Zakat dan Infak : Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial
Di Indonesia.
</em>
(Jakarta : Kencana, 2006), hal. 56.
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-22552231846352886692018-06-24T22:42:00.001+07:002018-06-24T22:42:32.363+07:00Makalah Tentang Manfaat Apel Bagi Manusia Menurut Ilmu Kesehatan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnFiD6XIrBR70WZIAGi_DNVe0XyvWVFRQwOQdJ6MpT1C8OCpJFQAUBHQ92-ONw7Di727ceJAGPoZS2BJQo9fVqU3CwAdXHiDobmIRIGcZtrgtHTuxSFCtsvHbj1kGKPluZSsdThuFikaQ/s1600/asdasd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="424" data-original-width="620" height="432" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnFiD6XIrBR70WZIAGi_DNVe0XyvWVFRQwOQdJ6MpT1C8OCpJFQAUBHQ92-ONw7Di727ceJAGPoZS2BJQo9fVqU3CwAdXHiDobmIRIGcZtrgtHTuxSFCtsvHbj1kGKPluZSsdThuFikaQ/s640/asdasd.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apel sering kali disimbolkan sebagai buah pengetahuan. Apel juga menjadi
lambang dari berbagai penemuan penting di dunia. Tidak hanya itu, apel juga
merupakan buah-buahan yang kaya manfaat dan sangat baik bagi tubuhmu. Rajin
mengonsumsi apel secara teratur dapat membuat tubuh Frutarian lebih sehat
dan dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apel memiliki banyak jenis yang berbeda-beda. Secara umum, apel dapat
dibedakan menjadi 3 macam jika dilihat dari warna kulitnya. Apel berkulit
merah, apel berkulit kuning, dan apel berkulit hijau. Ketiga jenis apel ini
memiliki karakteristik dan rasa yang berbeda-beda. Apel yang berwarna merah
dan kuning keemasan biasanya memiliki rasa yang manis dan tekstur yang
lembut. Sementara apel yang berwarna hijau biasanya lebih renyah dan
memiliki rasa yang asam. Manis dan lembut atau renyah dan sedikit asam,
apel dapat kamu konsumsi sesuai selera.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti ungkapan bijak, <em>“mengonsumsi apel setiap hari dapat menjauhkanmu dari dokter”, </em>
buah apel memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Manfaat buah apel
telah terbukti luar biasa bagi kesehatan tubuh dengan berbagai yang
terkandung vitamin dan mineral di dalamnya. Mengonsumsi apel serta makanan
dan minuman yang terbuat dari apel tentunya sangat baik dan sangat
dianjurkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buah apel cenderung merupakan buah yang mudah ditemukan dan disimpan. Buah
apel dapat ditemukan kapan saja karena musim berbuah apel terjadi di waktu
yang berbeda antara belahan bumi bagian utara dan belahan bumi bagian
selatan. Jadi, saat di tempat tinggal kita pohon-pohon apel sedang tidak
berbuah, buah ini dapat dikirim dari bagian bumi yang lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apel merupakan buah yang mudah disimpan. Dalam keadaan normal, buah ini
dapat tahan bahkan hingga 3 sampai 4 bulan. Untuk menjaga agar nutrisi yang
terkandung di dalamnya tidak hilang, kita dapat menyimpan buah lezat ini di
dalam lemari pendingin dengan suhu 2 hingga 4 derajat Celcius.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lezat, bermanfaat, mudah ditemukan, serta tahan lama, apel merupakan buah
yang pas untuk kita nikmati setiap hari bersama teman dan keluarga. Tidak
hanya itu, membuat hidangan, baik makanan dan minuman berbahan dasar apel
juga merupakan alternatif yang menarik untuk merasakan manfaat buah apel.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, sungguh sangat disayangkan pada dewasa ini, masih saja banyak orang
yang tidak tahu seluk beluk tentang buah apel ini. Baik dari segi sejarah,
budidaya, manfaat, maupun efek sampingnya. Oleh karena itu, pada makalah
ini penulis akan memaparkan tentang manfaat apel. Semoga bermanfaat...
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimanakah pengertian dan sejarah buah apel ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Apa-apa saja jenis buah apel ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apa-apa saja kandungan gizi dan manfaat yang terkandung dalam buah apel
?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Makalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah buah apel.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui jenis-jenis buah apel.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui kandungan gizi dan manfaat yang terkandung dalam buah
apel.
</div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<div align="center" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>GAMBARAN UMUM TENTANG BUAH APEL</strong>
</div>
<div align="center" style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div align="center">
<strong></strong>
</div>
<div align="center">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Dan Sejarah Buah Apel</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Buah apel adalah buah yang berbentuk agak bulat lonjong yang berasal dari
pohon apel yang pohonnya bisa ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia
dengan varietas yang berbeda-beda. Buah apel adalah buah yang memiliki
kulit tipis yang umumnya terdiri atas 3 warna yaitu merah, kuning dan
hijau. Sedangkan daging buahnya, pada umumnya berwarna krem, sedikit keras
tetapi renyah dan memiliki rasa yang manis dengan sedikit campuran rasa
asam.Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya. Apel berkembang di banyak
daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel
dalam bahasa Latin ialah <em>malus domestica</em>. Apel budidaya adalah
keturunan dari <em>malus sieversii</em> asal Asia Tengah, dengan sebagian
genom dari <em>malus sylvestris</em> (apel hutan/apel liar).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga
digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk
dibuat saus apel. Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari buah apel.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata apel itu sendiri berasal dari kata Inggris yaitu <em>apple</em>. Apel
adalah tanaman yang pertama kali dibudidayakan sebagai komoditas pertanian.
Beberapa ahli sejarah meyakini apel mulai dimakan manusia sejak zaman batu.
Cuma, tanaman ini baru mulai dibudidayakan pada era tembaga. Tanaman ini
pertama kali dibudidayakan di tepian danau purba sekitar Swiss.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun demikian, berdasarkan penelusurannya, sebagian ahli sejarah menyebut
bahwa apel berasal dari wilayah barat daya Asia. Ahli yang lain
mengungkapkan bahwa apel aslinya dari Kazakhtan di Asia tengah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu banyak versi hingga akhirnya sampai sekarang belum ada kesepakatan
soal wilayah yang pertama kali ditumbuhi pohon apel. Riwayat yang tertulis
jelas barulah muncul di abad ke-13 sebelum masehi. Saat itu Ramses II
mendorong rakyatnya agar apel di tanam di delta Sungai Nil. Selanjutnya,
apel juga ditanam di lembah Rhine hingga akhirnya muncul beberapa jenis
apel. Di abad pertama masehi, tercatat ada 35 jenis apel. Setelah itu, apel
terus tumbuh di banyak wilayah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat Inggris menjajah wilayah Amerika di tahun 1600-an, tanaman apel juga
ikut menyertainya. Di awal tahun 1622, kerajaan Inggris mengirimkan bibit
pohon apel dalam jumlah banyak ke Amerika. Dari sinilah budidaya apel
tumbuh di Amerika.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ahli sejarah juga mencatat nama William Blackstone sebagai tokoh penting
dalam budidaya apel di Amerika. Blackstone dicatat sejarah membawa bibit
apel dari Eropa ke Massachussetts di tahun 1632. Gubernur Massachussetts
saat itu, John Winthrop kemudian menyediakan Pulau Conants dekat Pelabuhan
Boston untuk ditanami apel. Di tahun 1640-an, tanaman apel sudah meluas ke
hampir seluruh wilayah Amerika.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkebunan komersial buah apel sendiri baru mulai dikenal tahun 1737.
William Prince Nursery tercatat sebagai kebun apel komersial pertama yang
menyebarkan buah ini ke seluruh dunia. Presiden pertama Amerika, George
Washington adalah tokoh penting yang pernah berkunjung ke perkebunan itu.
Saat itu dia kurang puas karena pohon apel yang dilihatnya tidak berbuah
lebat. Dia pun kemudian terpikir untuk menyempurnakannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buah apel pun semakin banyak membanjiri pasar. Hingga tahun 2004 sudah
merajalela. Pada tahun tersebut, apel sudah ditanam di lahan seluas 13 juta
hektare yang tersebar di 91 negara. Bisa dikatakan, apel adalah buah yang
paling banyak dibudidayakan di dunia. Saat ini, Cina menjadi salah satu
pemain utama produksi buah apel, selain itu ada Amerika, Iran, Italia,
Turki, juga Prancis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apel pun berkembang ke seluruh dunia, hingga mengilhami lahirnya perusahaan
raksasa komputer bernama <em>Apple</em>. Steve Jobs, menjadi simbol yang
sangat kuat bagi perusahaan ini. Produknya pun digemari masyarakat dan
dengan cepat merajai dunia, seperti tersebarnya buah apel.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman apel ini, masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930-an dibawa oleh
orang Belanda bernama Kreben. Kemudian menanamnya di daerah Nokojajar
(Kabupaten Pasuruan). Pada tahun 1953, Bagian Perkebunan Rakyat (sekarang :
Lembaga Penelitian Hortikultura) mendatangkan beberapa jenis apel dari luar
negeri, termasuk Rome Beauty dan Princess Noble. Selanjutnya, sejak tahun
1960 tanaman apel sudah banyak ditanam di Batu untuk mengganti tanaman
jeruk yang mati diserang penyakit. Sejak saat itu tanaman apel terus
berkembang hingga sekarang di dataran tinggi Kota Batu, Poncokusumo
(Malang) dan Nongkojajar (Pasuruan) dan masa kejayaannya pada tahun sekitar
1970an. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro)
saat ini memiliki koleksi plasma nutfah apel sekitar 70 varietas, dan
diantaranya terdapat 10 varietas apel harapan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi.
Sentra produksi apel di adalah Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan
(Nongkojajar), Jawa Timur. Di daerah ini apel telah diusahakan sejak tahun
1950, dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga saat ini. Selain itu
daerah lain yang banyak ditanami apel adalah Jawa Timur (Kayumas-Situbondo,
Banyuwangi), Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali (Buleleng dan Tabanan), Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Sedangkan sentra
penanaman dunia berada di Eropa, Amerika, dan Australia.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Jenis-Jenis Buah Apel</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apel merupakan salah satu buah yang paling disukai masyarakat Indonesia.
Selain menyegarkan, apel juga membawa banyak manfaat untuk tubuh. Kandungan
antioksidannya yang tinggi membuat tubuh selalu fit. Apel mengandung banyak
serat sehingga perut menjadi lebih kenyang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia yang menyukai buah apel ini,
perlulah kita mengetahui jenis-jenis dari buah apel ini. Di antaranya
adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Apel Manalagi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apel Manalagi adalah apel Malang yang rasanya paling manis. Tidak
mengherankan jika apel Manalagi ini lebih sering dimakan secara langsung.
Meskipun sudah matang, kulit apel ini tetap berwarna hijau kekuningan. Apel
manalagi memiliki tekstur yang liat dan kandungan air yang sedikit. Meski
demikian, aromanya lebih harum dibandingkan apel lainnya. Karena daya
tahannya yang lama, apel ini juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Apel Ceri</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apel ceri merupakan versi kecil dari apel Manalagi. Warna, rasa, dan
tekstur buahnya sama persis seperti apel Manalagi. Meski kecil, kita tidak
bisa melahapnya langsung seperti buah ceri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Apel Rome Beauty</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita pernah ke Malang, tentunya tidak asing dengan sari apel.
Oleh-oleh ini biasanya dibuat dari apel Rome Beauty. Apel ini memiliki rasa
yang lebih kuat dibandingkan apel Malang lainnya. Inilah alasan apel Rome
Beauty dijadikan bahan dasar untuk membuat sari apel. Apel ini memiliki
perpaduan rasa manis dan asam. Kulitnya hijau kemerah-merahan. Warna merah
pada apel ini berasal dari paparan sinar matahari. Jika matang di pohon,
tekstur apel ini akan terasa renyah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. </strong>
<strong>Apel Anna</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apel Anna memiliki bentuk yang bulat memanjang. Warna kulitnya yang kuning
berpadu dengan semburat merah. Daging buahnya cenderung padat dan memiliki
kandungan air yang tinggi. Meski demikian, tekstur apel ini terasa lunak.
Apel Anna memiliki perpaduan rasa asam dan manis. Uniknya, apel ini baru
terasa manis setelah dibiarkan 3-4 hari. Sementara jika baru dipetik, apel
Anna akan terasa asam. Sayangnya, apel Anna tidak cocok dijadikan
oleh-oleh. Karena kulitnya yang tipis, apel ini cenderung lebih cepat
membusuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>5. </strong>
<strong>Apel Fuji</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari namanya, sudah bisa ditebak dari mana apel Fuji berasal. Nama apel ini
diambil dari nama gunung yang ada di Jepang. Hampir seluruh permukaan kulit
apel ini berwarna merah muda. Apel Fuji adalah hasil persilangan antara
apel Red Delicious dengan Ralls Janet. Apel ini pertama kali dikembangkan
di Jepang pada tahun 1930-an. Selain antioksidannya yang tinggi, rasanya
juga sangat lezat. Tidak heran, kepopulerannya langsung merambat ke Korea,
Tiongkok, serta Amerika Serikat. Selain dimakan langsung, apel Fuji juga
sering dijadikan jus.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>6. </strong>
<strong>Apel Washington</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apel dari Amerika Serikat ini ukurannya lebih kecil dibanding apel Fuji.
Akan tetapi, warna merah pada apel ini terlihat lebih pekat. Apel
Washington memiliki tekstur yang lunak serta perpaduan rasa yang manis
dengan sedikit asam. Biasanya, apel ini dimakan langsung
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>7. </strong>
<strong>Apel <em>Golden Delicious</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain apel Washington, ada juga apel dari Amerika lainnya, yakni Golden
Delicious. Kulit apel ini berwarna kuning. Ketika dimakan, daging buahnya
terasa sedikit keras dan berair. Rasanya juga sedikit asam. Selain dimakan
langsung, apel Golden Delicious ini sering diolah menjadi makanan.
Contohnya adalah sebagai bahan baku pie dan puree apel.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>8. </strong>
<strong>Apel <em>Granny Smith</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apel Granny Smith merupakan apel dari Australia. Apel yang teksturnya
garing ini berwarna hijau dan memiliki rasa yang asam. Selain itu,
kandungan airnya juga banyak. Sayangnya, kehadiran apel ini sempat menuai
kontroversi. Dikarenakan rentan tercemar bakteri <em>Listeria monocytogenes</em><em>, </em>pemerintah melarangnya masuk ke
Indonesia. Bakteri tersebut dapat mengakibatkan keguguran dan melemahnya
system imun. Meski demikian, tidak semua apel Granny Smith tercemar bakteri
tersebut. Tentunya, pastikan juga buah yang akan dibeli lulus uji BOPM.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>9. </strong>
<strong>Apel Royal Gala</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apel Royal Gala berasal dari Selandia Baru. Kulit apel ini berwarna kuning
dengan paduan garis-garis yang warna merah muda. Seperti apel Golden
Delicious, tekstur apel Royal Gala juga terasa keras. Selain itu, buahnya
juga berair. Akan tetapi, apel ini terasa manis dan beraroma tajam.
Sayangnya, apel ini juga sempat dilarang pemerintah. Seperti apel Granny
Smith, apel ini juga dianggap rentan terkena bakteri <em>Listeria monocytogenes.</em>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Teknik Budidaya Buah Apel</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman apel dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi dengan ketinggian
sekitar 900-1200 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan sekitar
1000-2600 mm/tahun. Buah apel memiliki banyak kandungan vitamin yang
penting untuk kesehatan tubuh. Karena manfaat yang dimiliki oleh buah ini
yang sangat luar biasa, banyak orang yang membudidayakan tanaman buah apel
ini. Adapun cara sederhana untuk membudidayakan buah apel adalah sebagai
berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Persiapan Bibit Apel </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Memperbanyak bibit apel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu perbanyakan
secara generatif menggunakan biji dan perbanyakan secara vegetatif melalui
sambung pucuk, cangkok dan stek. Tanaman apel yang ditanam melalui biji
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berbuah, sedangkan cara vegetatif
membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk berbuah. Tapi umumnya petani
banyak mengguanakan cara vegetatif karena cara ini terbilang efektif dan
efisien dalam persentase tingkat keberhasilan serta dengan cara tersebut
tanaman akan memiliki unggulan dengan indukan dan tentunya cepat berbuah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Persiapan Lahan Tanam Apel </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lahan yang akan digunakan untuk budidaya apel harus dibersihkan dahulu dari
rumput dan juga semak belukar yang ada. Selanjutnya tanah pada lahan
digemburkan dan diratakan menggunakan cangkul ataupun bajak. Tanaman apel
di tanam dengan mengunakan pola tanam <em>monokultur</em> atau tunggal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya, buatlah lubang tanam dengan ukuran lubang tanam sekitar 50 cm
x 50 cm x 50 cm hingga 1 m x 1 m x 1 m dengan jarak tanam sekitar 3 m – 3,5
m x 3,5 m. Tanah atas dan tanah bawah dipisahkan, lalu masing-masing
dicampur dengan pupuk kandang sekitar 20 kg. Setelah itu tanah dibiarkan
selama sekitar 2 minggu dan menjelang tanam, tanah galian dikembalikan
sesuai asalnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Penanaman Bibit Apel </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bibit apel yang siap tanam adalah yang telah berumur sekitar 6-7 bulan dan
telah memiliki ketinggian mencapai 80 cm-100 cm. Penanaman yang baik
dilakukan saat memasuki awal musim penghujan. Sobek <em>polibag</em> tanam
bibit, kemudian masukkan dalam lubang tanam yang telah disiapkan
sebelumnya. Timbun bibit hingga bagian leher akar lalu padatkan kembali
tanah di sekitaran bibit.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. </strong>
<strong>Pemeliharaan Apel </strong>
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>a. </strong>
<strong>Penyulaman</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika ada bibit apel yang mati, lakukan penyulaman segera dengan
menggantinya dengan bibit yang baru. Penyulaman ini dilakukan sebelum
tanaman berumur 2 minggu setelah tanam.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>b. </strong>
<strong>Penyiangan dan Pembubunan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnnya yang ada di
sekitar tanaman apel, bersamaan dengan kegiatan penyiangan lakukan
penimbunan guna meninggikan tanah kembali.
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>c. </strong>
<strong>Pemangkasan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemangkasan tanaman apel dilakukan sejak umur tanaman 3 bulan hingga di
dapat bentuk yang di inginkan atau sekitar umur 4-5 tahun. Bagian yang
dipangkas yaitu bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh
di bawah 60 cm, tunas ujung ruas pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah,
cabang yang terserang penyakit dan tidak produktif, cabang yang menyulitkan
pelengkungan, serta ranting/daun yang menutupi buah.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>d. </strong>
<strong>Pemupukan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk meningkatkan ketersediaan hara tanah, maka lakukan pemupukan. Jenis
pupuk yang digunakan yaitu berupa pupuk organik atau pupuk kandang maupun
pupuk anorganik. Dosis pemupukan pada tahun pertama dan kedua yaitu 15-30
kg pupuk organik, urea 100 gram, TSP 50 gram dan ZK 20 gram. Dosis untuk
pemupukan pada tahun ketiga, keempat dan kelima yaitu 25-40 kg pupuk
organik, urea 150 gram, TSP 60 gram dan pupuk ZK 40 gram.</div>
<br />
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>5. </strong>
<strong>Pemanenan Apel </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Buah apel dapat di panen setelah berumur 4 hingga 5 bulan (atau sekitar 114
hari) setelah mekar bunga, bergantung pada varietas dan juga iklim. Ciri
buah yang telah masak yaitu ukurannya maksimal, aromanya tercium, warnanya
cerah segar dan apabila ditekan maka terdengar kres. Cara pemanenan apel
dapat dilakukan dengan tangan dan periode pemanenan apel berkisar yaitu
setiap 6 bulan sekali.
[5]
</div>
<div align="center" style="text-align: justify;">
<strong></strong></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: center;">
<strong>MANFAAT APEL BAGI MANUSIA DALAM ILMU KESEHATAN</strong></div>
<div align="center">
<strong></strong>
</div>
<div align="center">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kandungan Nutrisi Dalam Buah Apel</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apel merupakan salah satu jenis buah-buahan yang sangat populer di dunia.
Buah yang pada awalnya berasal dari Asia Tengah kini telah banyak
dibudidayakan oleh berbagai negara dan telah menjadi salah satu makanan
sehat bagi hampir semua penduduk di dunia. Buah Apel yang biasanya
dikonsumsi langsung ataupun dijadikan jus minuman ini mengandung serat
makanan (<em>fiber</em>), Vitamin C dan berbagai jenis Antioksidan yang
tinggi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun kandungan nutrisi yang terdapat pada buah apel sebagaimana
diutarakan oleh Harry Apriadji dalam bukunya “Khasiat Buah dan Sayur”
adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tabel kandungan gizi dalam buah Apel pada setiap 100 gramnya
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify; width: 434px;">
<tbody>
<tr>
<td width="227"><div align="center">
<strong>Jenis Nutrisi / Gizi</strong>
</div>
</td>
<td width="119"><div align="center">
<strong>Kandungan</strong>
</div>
</td>
<td width="88"><div align="center">
<strong>AKG%</strong>
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Kalori
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
52 kkal
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
–
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Karbohidrat
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
13,8g
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
–
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Air
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
86%
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
–
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Protein
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
0,3 g
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
–
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Gula
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
10,4 g
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
–
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Serat
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
2,4 g
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
–
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Lemak
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
0,2 g
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
–
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Vitamin A
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
3 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
0 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Vitamin C
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
4,6 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
5 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Vitamin D
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
–
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
–
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Vitamin E
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
0,18 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
1 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Vitamin B1 (Thiamine)
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
0,02 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
1 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Vitamin B2 (Riboflavin)
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
0,03 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
2 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Vitamin B3 (Niacin)
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
0,09 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
1 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Vitamin B5 (Panthothenic acid)
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
0,06 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
1 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Vitamin B6 (Pyridoxine)
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
0,04 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
3 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Vitamin B9 (Folat)
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
3 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
1 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Vitamin B12
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
0,2 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
–
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Cholin
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
3,4 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
1 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Kalsium
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
6 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
1 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Zat Besi
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
0,12 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
2 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Magnesium
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
5 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
1 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Fosfor
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
11 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
2 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Potassium
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
107 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
2 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Sodium
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
1 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
0 %
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="227">Seng
</td>
<td valign="top" width="119"><div align="center">
0,04 mg
</div>
</td>
<td valign="top" width="88"><div align="center">
0 %
</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
AKG% merupakan Angka Kecukupan Gizi harian berdasarkan diet 2000 kalori.
AKG dalam bahasa Inggris disebut dengan <em>Daily Value</em> (DV).
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Manfaat Buah Apel</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Erlina, manfaat yang akan kita peroleh dengan mengomsumsi buah apel
adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Membantu kerja usus halus.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pencernaan tidak pernah lepas dari kerja usus halus sebagai pemroses
makanan dan mengambil nutrisinya. Konsumsi apel secara teratur dapat
mencegah konstipasi dan gangguan pencernaan yang terjadi pada usus.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mengurangi resiko gangguan pernapasan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa anak yang mengkonsumsi jus
apel secara rutin dapat menekan resiko penyakit pernapasan. Selain itu
wanita hamil yang dengan rutin mengkonsumsi jus apel juga efektif menekan
gangguan pada pernafasan anak dalam kandungannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menyehatkan rongga mulut dan gigi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata apel juga memiliki fungsi untuk kesehatan mulut dan gigi,
mengkonsumsi apel dengan langsung mengunyahnya akan merangsang produksi air
liur untuk membersihkan rongga mulut. Selain itu zat tanin yang terkandung
pada apel, membersihkan plak yang merusak gigi dan gusi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Memberikan perlindungan pada tulang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan flavonoid (<em>phloridzin</em>) merupakan manfaat apel yang
mengurangi masalah osteoporosis pada wanita pasca monopouse. Kandungan
Boron pada apel juga berfungsi memperkuat tulang pada tubuh agar tidak
mudah keropos. Ini juga sangat baik bagi pencegahan timbulnya gejala
penyakit rematik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Mengkontrol gula darah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Galacturonic acid</em>
disuplai apel untuk menurunkan kinerja tubuh dalam melepaskan hormon
insulin. Maka dari itu, apel baik dikonsumsi bagi orang-orang yang
mempunyai riwayat genetik terserang penyakit diabetes agar tidak bertambah
dan menjadi lebih serius.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Mencegah dan mengobati kanker.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat buah apel ini terdapat pada senyawa <em>triterpenoids</em> pada
kulit apel, yang diidentifikasi pada sebuah penelitian Cornell University,
diketahui mampu menghambat sel kanker yang menimbulkan gejala kanker
payudara, lever dan gejala kanker usus besar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, apel memiliki sejumlah zat yang dapat membantu mengurangi
risiko kanker, termasuk aktivitas antimutagenik, aktivitas antioksidan,
mekanisme anti-inflamasi, antiproliferatif dan proses apoptosis-inducing
yang diterbitkan pada jurnal <em>Planta Medica</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Kesehatan otak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Buah Apel telah terbukti dapat digunakan untuk melindungi sel-sel neuron
yang dapat mencegak stres oksidatif yang disebabkan neurotoksisitas dan
memainkan peran penting dalam mengurangi risiko gangguan neurodegenerative,
seperti penyakit Alzheimer.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Mencegah parkinson.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan buah-buahan dan makanan
berserat tinggi lainnya mendapatkan manfaat dalam perlindungan terhadap
penyakit Parkinson. Penyakit ini ditandai dengan gangguan memproduksi
dopamin untuk sel-sel saraf otak. Para ilmuwan telah menghubungkannya
dengan kekuatan antioksidan yang berfungsi melawan berbagai jenis radikal
bebas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Menurunkan kolesterol.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi orang yang gemuk atau telah memiliki LDL yang tinggi sebaikanya
beralih pada buah apel. Serat larut ditemukan dalam apel dapat mengikat
lemak dalam usus, yang diterjemahkan dalam fungsinya untuk menurunkan kadar
kolesterol.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Baik untuk pencernaan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apel merupakan buah yang kaya akan serat dan berbagai vitamin dan mineral
yang mudah di cerna oleh tubuh, untuk itu, apel adalah salah satu jenis
buah yang sangat sehat untuk pencernaan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Menyehatkan jantung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah penelitian ekstensif telah menghubungkan asupan serat larut dengan
penumpukan plak kolesterol di arteri. Fenolik, senyawa yang ditemukan dalam
kulit apel juga mencegah kolesterol yang masuk ke sistem dan memperkuat
dinding arteri. Ketika plak terbentuk di dalam arteri maka ia akan
mengurangi aliran darah ke jantung, yang mengarah ke penyakit jantung
koroner. Plak ini dapat dibersihkan dengan bantuan serat larut yang ada
pada apel.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12. Mencegah batu empedu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Batu empedu terbentuk ketika ada terlalu banyak kolesterol dalam empedu
sehingga ia cenderung mengeras. Efek jangka pendeknya adalah sangat
memungkinkan anda akan obesitas. Untuk mencegah batu empedu, dokter
menyarankan diet tinggi serat untuk membantu anda mengontrol kadar
kolesterol dalam tubuh. Apel sebagai salah satu buah super yang memiliki
kandungan serat tinggi sangat baik untuk kesehatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13. Mengatasi diare dan sembelit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kita mungkin sering sekali tidak pergi ke kamar mandi (sulit BAB) atau
tidak bisa berhenti untuk ke kamar mandi (diare). Serat yang ditemukan
dalam apel dapat membantu mengatasi kedua masalah ini walaupun masing
masing bertolak belakang. Serat baik dapat menarik air keluar dari usus
untuk menjaga komponen di dalamnya untuk bergerak sepanjang hari untuk
mendukung sembeit. Serat ini juga dapat menyerap kelebihan air dari kotoran
yang artinya dapat membantu anda dalam proses diare.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14. Detoksifikasi hati.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Detoksifikasi adalah salah satu fungsi untuk mengeluarkan racun dari hati.
Setiap hari di zaman yang semakin maju kita tidak akan pernah terlepas dari
konsumsi bahan mengandung ‘racun’ apakah itu dari minuman atau makanan.
Fungsi hati bertanggung jawab untuk membersihkan racun ini dari dalam
tubuh. Kandungan antioksidan dapat membantu mendetoksifikasi hati dari
berbagai zat atau racun dalam tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
15. Mencegah katarak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk manfaat apel yang satu ini, meskipun penelitian sebelumnya belum
terlalu meyakinkan mengenai manfaat apel untuk katarak. Namun studi jangka
panjang baru-baru ini menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki pola
makan buah-buahan yang mengandung antioksidan seperti apel 10 sampai 15
persen lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan katarak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
16. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apel merah mengandung antioksidan yang disebut <em>quercetin</em>.
Penelitian terbaru telah menemukan bahwa <em>quercetin</em> dapat membantu
meningkatkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama ketika pikiran
sedang stres.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
17. Mencegah wasir.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Wasir merupakan terjadinya urat bengkak di area anal walau tidak berdampak
pada kematian, penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah bisa sangat
menyakitkan. Wasir umumnya disebabkan oleh terlalu banyak tekanan di daerah
panggul dan dubur. Serat dapat mengurangi mengejan terlalu ‘ekstrim’ saat
pergi ke kamar mandi.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Efek Samping Konsumsi Apel</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping mempunyai manfaat yang begitu besar dan luar biasa, apel juga
mempunyai efek samping yang berbahaya jika tidak dikonsumsi dengan benar.
Sebagaimana dinyatakan oleh Hamidah Jauhary yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mengkonsumsi apel dalam jumlah besar dapat menyebabkan susah buang air
besar alias sembelit. Jika kita tidak minum cukup air, serat makanan akan
menyerap semua kelembaban di usus besar anda. Kondisi inilah yang akan
membuat kita susah untuk buang air besar. Seperti buah lainnya, apel
mengandung <em>fruktosa</em>, dan banyaknya kandungan <em>fruktosa</em>
dapat memberikan substrat pada bakteri usus kita untuk <em>fermentasi</em>,
yang mengarah pada produksi gas, kembung dan sakit perut. Apel adalah
makanan sehat tambahan untuk diet, tapi terlalu banyak dapat menyebabkan
masalah pencernaan. Oleh karena itu, meskipun menyehatkan konsumsi Apel
juga harus dibatasi jumlahnya agar tidak menimbulkan efek samping terutama
timbulnya masalah pencernaan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Dapat menyebabkan obesitas. Hal ini disebabkan karena setiap makanan
yang dikonsumsi secara berlebihan akan meningkatkan berat badan tak
terkecuali apel, walaupun ia memiliki segudang manfaat.
</div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Merusak enamel gigi. Asam yang terdapat dalam apel dan jus apel dapat
merusak enamel gigi. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2011 dalam
Journal of Dentistry menemukan bahwa, makan apel empat buah setiap hari,
mempunyai efek merusak gigi empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan
minuman berkarbonasi. Hasil penelitian yang dilakukan King’s College London
Dental Institute menunjukkan bahwa ternyata apel tidaklah lebih sehat
dibanding permen, jika dilihat dari kesehatan gigi. Penelitian juga
menemukan beberapa jenis apel mengandung empat sendok teh gula yang mampu
meningkatkan kadar keasaman mulut.
</div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Masih terdapat kandungan Pestisida. Kebanyakan apel pasti berpestisida,
kecuali apel yang bersertifikat organik.. Hasil yang dianalisis oleh <em>Environmental Working Group</em> menunjukkan bahwa 98 persen apel
konvensional memiliki residu pestisida pada kulitnya. Jika tidak dicuci
dengan bersih dan sampai dikonsumsi dapat mengakibatkan keracunan makanan,
seperti pusing, mual, hingga muntah-muntah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Mengandung racun dalam biji apel. Biji apel disebut juga <em>pips</em>,
mengan-dung zat yang disebut <em>amygdalin</em>. Zat ini dapat melepaskan
sianida, (racun yang kuat), ketika masuk dan kontak langsung dalam enzim
pencernaan. Tetapi hal ini, tidak berlaku jika tidak mengunyah biji
tersebut (sedikit lebih aman), namun jika kita mengunyah biji tersebut,
bisa saja akan terkena racun. Satu atau dua biji mungkin tidak akan
berbahaya, karena tubuh dapat menangani dosis kecil sianida, tetapi jika
kita atau anak kita mengunyah dan menelan banyak benih, maka disarankan
segera hubungi medis terdekat untuk menghindari efek fatal.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<div align="center" style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div align="center" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div align="center">
<strong></strong>
</div>
<div align="center">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Buah apel adalah buah yang berbentuk agak bulat lonjong yang berasal
dari pohon apel yang pohonnya bisa ditemukan di banyak tempat di seluruh
dunia dengan varietas yang berbeda-beda. Buah apel adalah buah yang
memiliki kulit tipis yang umumnya terdiri atas 3 warna yaitu merah, kuning
dan hijau.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.
jenis-jenis dari buah apel
apel manalagi, apel ceri, apel rome beauty, apel anna, apel fuji, apel
washington, apel <em>golden delicious, </em>apel <em>granny smith, </em>dan apel royal gala.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.
Teknik budidaya buah apel sangatlah mudah sehingga dapat dilakukan oleh
siapa saja, namun harus pada iklim dan kondisi yang pas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.
Berbagai macam manfaat yang akan kita dapatkan dengan mengonsumsi apel.
Karena kandungan gizi yang ada pada buah tersebut sangatlah banyak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5.
Di balik manfaatnya yang begitu banyak, ternyata apel juga mempunyai
efek samping. Efek samping tersebut adalah gangguan pencernaan jika
dikonsumsi secara berlebihan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B.
Saran</b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang manfaat apel dalam kesehatan. Hendaklah untuk
mencari sumber lain supaya pengetahuan kita terus bertambah. <strong></strong>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr align="left" size="1" style="text-align: justify;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
[1]
Diana Darmayanti, <em>Apel Untuk Kesehatan, </em>(Yogyakarta : Alfa
Media, 2003), hal. 19
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
<em>Ibid., </em>
hal. 20
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
<em>Ibid., </em>
hal. 21
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Bambang Soelarso, <em>Budidaya Apel</em>, (Semarang : Aneka Ilmu,
2006), hal. 2-4
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 7-8
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Harry Apriadji, <em>Khasiat Buah dan Sayur, </em>(Yogyakarta :
Navila Group, 2012), hal. 36
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Erlina Nurcahyati, <em>Khasiat dan Manfaat Apel</em>, (Solo : Era
Entermedia, 2007), hal. 13
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/14.%20Mujiburrahman/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
Hamidah Jauhary, <em>Sehat Tanpa Obat Dengan Apel</em>, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2008), hal. 28
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-71672564853997226662018-06-19T11:05:00.000+07:002018-06-19T11:10:38.632+07:00Makalah Hakikat Shirat Menurut Teologi Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisgknqQl7Nr5xuUMfJAo09HkQKuwzTCzlI_z1wMmOPYTUoVcnsHc8Jzp5-eoBXqkd0I4bwdomDccA1tId-h0y3n6wdQ-SdvarzLwWIauWN13a747dEDmB6dZ9CBfmukz1qcXG0AFPPq90/s1600/shirat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="382" data-original-width="663" height="368" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisgknqQl7Nr5xuUMfJAo09HkQKuwzTCzlI_z1wMmOPYTUoVcnsHc8Jzp5-eoBXqkd0I4bwdomDccA1tId-h0y3n6wdQ-SdvarzLwWIauWN13a747dEDmB6dZ9CBfmukz1qcXG0AFPPq90/s640/shirat.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu peristiwa dahsyat yang bakal dialami oleh setiap manusia yang
pernah hidup adalah keharusan menyeberangi suatu jembatan yang dibentangkan
di atas kedua punggung neraka jahannam. Ia tidak saja dialami oleh ummat
Islam dari kalangan ummat Nabi Muhammad <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em>, melainkan semua orang beriman dari
ummat para Nabi sebelumnya juga wajib mengalaminya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peristiwa ini akan dialami oleh setiap orang beriman, baik mereka yang
imannya sejati maupun yang berbuat banyak maksiat termasuk kaum munafik.
Menurut sebagian ahli tafsir peristiwa menyeberangi jembatan di atas neraka
telah diisyaratkan Allah di dalam Al-Qur’anul Karim.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jembatan yang menghubungkan Padang Mahsyar dengan Syurga, menurut
keterangan sahabat Abu Said ini lebih kecil dari rambut dan lebih tajam
dari pedang. Tentu saja, jika dipikirkan secara logika ini sungguh tidak
masuk akal. Bagaimana mungkin seseorang dapat melewatinya. Namun itu semua
berkat rahmat Allah SWT.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dari itu, perlulah penulis utarakan sedikit tentang shirat, karena
masih sangat banyak di kalangan masyarakat yang belum mengerti tentang
shirath ini. Semoga bermanfaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian shirath ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimana bentuk dan kondisi shirath ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apa-apa saja amalan yang dapat dilakukan supaya dapat melewati shirath ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Makalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian shirath.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui bentuk dan kondisi shirath.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui amalan-amalan yang dapat dilakukan supaya dapat
melewati shirath.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>GAMBARAN UMUM TENTANG <em>ASH-SHIRATH</em></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><em><br /></em></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Ash-Shirath</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ash-Shirath (الصراط) secara bahasa (etimologi) berarti jalan. Sedangkan
menurut istilah syar'i (terminologi) adalah jembatan yang dibentangkan di
atas neraka jahannam yang akan dilewati ummat manusia menuju surga sesuai
dengan amal perbuatan mereka. Ash-Shirāth adalah jembatan (titian) yang
terbentang di atas permukaan neraka Jahannam yang sangat licin, memiliki
kait, cakar dan duri. Setelah melewati masa di padang mahsyar, kaum muslim
akan dibentangkan <em>shirath</em> bagi mereka di atas Jahannam sehingga
mereka melintasi di atasnya dengan kecepatan sesuai dengan kadar keimanan
mereka. Orang yang pertama kali melewatinya adalah Nabi Muhammad, kemudian
Muhammad berdiri di tepi shirath seraya berdoa, “Rabbi, selamatkan,
selamatkan!” Jika ada umat-Nya yang pernah menyekutukan Allah dengan
kesyirikan besar dan belum bertaubat sebelum kematiannya, akan
mengakibatkan kekekalan di dalam neraka.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Syekh Mahir,<em> s</em><em>hirâth</em> menurut bahasa adalah jalan
yang terang. Adapun secara istilah merupakan jembatan yang melintang antara
jalan neraka dan surga yang akan dilintasi oleh orang-orang yang berbuat
kebaikan dan orang-orang yang berbuat keburukan. Orang-orang yang berbuat
kebaikan dengan cepat akan melintasi jembatan tersebut dan mendapatkan
anugerah-anugerah yang tak-berkesudahan dari Allah SWT. Sementara
orang-orang yang berbuat keburukan akan jatuh dan menjadi penghuni neraka.
Bahkan, dari sebuah riwayat dapat dipahami bahwa kecepatan melintas manusia
dari jembatan tersebut tergantung kepada timbangan iman, ikhlas, dan amal
saleh mereka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Shirath</em>
dibentangkan di atas neraka jahannam, ia adalah jembatan/titian di antara
syurga dan neraka. Manusia melaluinya (meniti di atasnya) bersesuaian
dengan kadar amal perbuatan mereka, di antara mereka ada yang melaluiya
sepantas kerdipan mata, ada yang melaluinya seperti kilat, ada yang
melaluinya selaju angin, ada yang melaluinya seperti larian kuda, ada yang
melaluinya seperti menunggang unta, ada yang melaluinya dengan berlari, ada
yang melaluinya dengan berjalan, dan ada yang melaluinya dengan merangkak.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Dalil-Dalil Keberadaan <em>Shirath</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Landasan keyakinan tentang adanya shirath pada hari kiamat berdasarkan
kepada ijma’ para ulama <em>Ahlus Sunnah</em> yang bersumberkan kepada
dalil-dalil yang akurat dari al-Qur’an dan Sunnah. Berikut ini kita
sebutkan beberapa dalil yang menerangkan tentang adanya <em>shirath.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Dalil dari Al-Quran</strong></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami
mengutus roh Kami kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam
bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata : "Sesungguhnya aku
berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu
seorang yang bertakwa".
</em>
<em> </em>
(QS. Maryam: 17-18)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diriwayatkan dari kalangan para Sahabat, di antaranya Ibnu ‘Abbas <em>radhiyallahu ‘anhu</em>, Ibnu Mas’ud <em>radhiyallahu ‘anhu </em>dan
Ka’ab Ahbar <em>rahimahullah</em> bahwa yang dimaksud dengan<em>mendatangi neraka </em>dalam ayat tersebut adalah melewati <em>shiroth.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Dalil dari Hadist Rasulullah SAW</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
وَيُضْرَبُ جِسْرُ جَهَنَّمَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُ وَدُعَاءُ الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ
اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ وَبِهِ كَلَالِيبُ مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ
أَمَا رَأَيْتُمْ شَوْكَ السَّعْدَانِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ فَإِنَّهَا مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ غَيْرَ أَنَّهَا لَا يَعْلَمُ
قَدْرَ عِظَمِهَا إِلَّا اللَّهُ فَتَخْطَفُ النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ (رواه
البخاري)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : <em>“</em>
<em>
Dan dibentangkanlah jembatan Jahannam. Akulah orang pertama yang
melewatinya. Doa para rasul pada saat itu: “Ya Allâh, selamatkanlah,
selamatkanlah”. Pada shirâth itu, terdapat pencangkok-pencangkok
seperti duri pohon Sa’dân. Pernahkah kalian melihatnya?” Para Sahabat
menjawab, “Pernah, wahai Rasûlullâh. Maka ia seperti duri pohon Sa’dân,
tiada yang mengetahui ukuran besarnya kecuali Allâh. Maka ia mencangkok
manusia sesuai dengan amalan mereka”.
</em>
(HR. al-Bukhâri)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sabda Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>:
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
ثُمَّ يُؤْتَى بِالْجَسْرِ فَيُجْعَلُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ قُلْنَا يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْجَسْرُ قَالَ مَدْحَضَةٌ مَزِلَّةٌ عَلَيْهِ
خَطَاطِيفُ وَكَلَالِيبُ وَحَسَكَةٌ مُفَلْطَحَةٌ لَهَا شَوْكَةٌ عُقَيْفَاءُ
تَكُونُ بِنَجْدٍ يُقَالُ لَهَا السَّعْدَانُ ....
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Kemudian didatangkan jembatan lalu dibentangkan di atas permukaan
neraka Jahannam. Kami (para Sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah,
bagaimana (bentuk) jembatan itu?”. Jawab beliau, “Licin (lagi)
mengelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri
yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Najd, dikenal
dengan pohon Sa’dan …”
</em>
(Muttafaqun ‘alaih).
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Bentuk dan Kondisi <em>Shirath</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hadits yang sudah disebutkan di atas terdapat beberapa sifat dan
bentuk <em>shirath. </em>Yang akan di lewati oleh manusia, ternyata
jembatan tersebut sangat tipis, setipis silet, sehingga bisa membuat
manusia terpeleset. Dalam riwayat lain : <em>Shiroth</em> lebih tajam dari
pada pedang karena berukuran yang sangat tipis. Di atas shiroth ada
pengait-pengait (seperti duri yang besar-besar) yang bergerak-gerak dan
akan mencantol manusia lalu melemparkannya ke neraka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah <em>Shallallahu Alaihi Wasallam </em>bersabda:
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
ويوضع الصراط مثل حد الموسى، فتقول الملائكة: من تجيز على هذا؟ فيقول: من شئت
من خلقي، فيقولون: سبحانك ماعبدناك حق عبادتك .
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Di letakkanlah jembatan Shiroth (di atas neraka) setipis Silet, Lalu
malaikat saat itu bertanya: (Wahai Robb), Siapakah yang akan melewati
jembatan ini, Maka Allah menjawab: yang akan melewati jembatan ini
adalah siapa saja dari hamba-hambaku. Maka Malaikatpun berkata :
</em>
<em>
Maha suci Engkau Ya Rabb, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu
dengan sebenar-benarnya.”
</em>
(HR. al-Hakim).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam riwayat lain Abu Said<em> </em>Al-Khudzri <em>radhiyallahu Anhu </em>
berkata:
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: بَلَغَنِي أَنَّ الْجِسْرَ أَدَقُّ مِنَ الشَّعْرَةِ،
وَأَحَدُّ مِنَ السَّيْفِ.....
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Sampai kepadaku kabar bahwa shiroth itu lebih halus dari rambut dan
lebih tajam dari pedang”
</em>
(HR. Muslim)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan disebutkan lagi dalam hadits bahwa <em>shirath </em>tersebut memiliki
kait-kait besar, yang mengait siapa yang melewatinya, sebagaimana
disebutkan dalam hadits berikut ini :
</div>
<div style="text-align: justify;">
.
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
….وَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ، فَأَكُونُ أَنَا
وَأُمَّتِي أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُهَا، وَلاَ يَتَكَلَّمُ يَوْمَئِذٍ إِلَّا
الرُّسُلُ، وَدَعْوَى الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ: اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ،
وَفِي جَهَنَّمَ كَلاَلِيبُ مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ، هَلْ رَأَيْتُمِ
السَّعْدَانَ؟ "، قَالُوا: نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: " فَإِنَّهَا
مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ، غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَعْلَمُ مَا قَدْرُ
عِظَمِهَا إِلَّا اللَّهُ، تَخْطَفُ النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ،…
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan dibentangkanlah jembatan jahannam. Akulah orang pertama yang
melewatinya. Doa para rasul pada saat itu : “Ya Allah, selamatkanlah,
selamatkanlah”. Pada shirath itu, terdapat pengait-pengait seperti duri
pohon Sa’dan. Pernahkah kalian melihatnya?” Para Sahabat menjawab,
“Pernah, wahai Rasulullah.” “Maka ia seperti duri pohon Sa’dan, hanya
saja tiada yang mengetahui ukuran besarnya kecuali Allah. Maka ia
mengait manusia sesuai dengan amalan mereka”.
</em>
(HR. al-Bukhari)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah mengamati beberapa dalil tersebut, dapatlah dipahami bahwa kondisi
dan bentuk <em>shirâth</em> tersebut sebagaimana berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Shirâth tersebut amat licin, sehingga sangat mengkhawatirkan siapa saja
yang lewat dimana ia mungkin saja terpeleset dan terperosok jatuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Shirâth tersebut menggelincirkan. Para Ulama telah menerangkan maksud
dari ‘<em>menggelincirkan’</em> yaitu ia bergerak ke kanan dan ke kiri,
sehingga membuat orang yang melewatinya takut akan tergelincir dan
tersungkur jatuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Shirâth tersebut memiliki besi pengait yang besar, penuh dengan duri,
ujungnya bengkok. Ini menunjukkan siapa yang terkena besi pengait ini tidak
akan lepas dari cengkeramannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Terpeleset atau tidak, tergelincir atau tidak, dan tersambar oleh
pengait besi atau tidak, semua itu ditentukan oleh amal ibadah dan keimanan
masing-masing orang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Shirâth tersebut terbentang membujur di atas neraka Jahannam. Barang
siapa terpeleset dan tergelincir atau terkena sambaran besi pengait, maka
ia akan terjatuh ke dalam neraka Jahannam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Shirâth tersebut sangat halus, sehingga sulit untuk meletakkan kaki di
atasnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Shirâth tersebut juga tajam yang dapat membelah telapak kaki orang yang
melewatinya. Karena sesuatu yang begitu halus, namun tidak bisa putus, maka
akan menjadi tajam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Sekalipun shirâth tersebut halus dan tajam, manusia tetap dapat
melewatinya. Karena Allâh Azza wa Jalla Maha Kuasa untuk menjadikan manusia
mampu berjalan di atas apapun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Kesulitan untuk melihat shirâth karena kehalusannya, atau terluka karena
ketajamannya, semua itu bergantung kepada kualitas keimanan setiap orang
yang melewatinya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Hukum Mengimani <em>Shirath</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara rukun iman yang wajib diimani oleh seorang muslim adalah beriman
kepada hari Akhir. Disebut hari akhir karena tidak ada lagi hari
sesudahnya. Salah satu bagian keimanan yang wajib diimani oleh segenap umat
muslim adalah tentang shirath. Karena sebelum memasuki surga dan neraka,
manusia akan melewati <em>shirath</em> tersebut , yaitu jembatan yang
direntangkan di atas neraka jahannam yang akan dilewati ummat manusia.
Orang beriman akan berjalan melalui <em>shirath</em> sesuai dengan amalan
mereka sedangkan orang kafir langsung masuk dalam neraka tanpa melewati <em>shirath</em>. Di antara mereka ada yang berjalan sekejap mata, ada yang
secepat kilat, ada yang secepat hembusan angin, ada pula yang berjalan
secepat kuda, ada pula yang berjalan seperti penunggang unta, ada yang
dengan berlari, ada yang dengan berjalan santai, ada yang dengan merangkak,
dan ada pula yang jatuh dalam neraka. <em>Na’udzu billah.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>
Berjalan di shirath tersebut bukanlah <em>ikhtiyar</em> (usaha) manusia</strong><strong>.</strong> </div>
<div style="text-align: justify;">
Seandainya hal itu merupakan usaha mereka, tentu mereka akan berjalan
melewati shirath dengan cepat. Akan tetapi mereka hanya bisa melewatinya
tergantung dari amalannya di dunia. Barangsiapa yang bersegera melakukan
amalan sesuai dengan petunjuk Rasul, maka dia akan semakin cepat dalam
melewati shirath. Sebaliknya barangsiapa yang semakin lambat dalam
melakukan amalan, maka dia akan semakin lambat pula dalam melewati shiroth.
Ingatlah <em>‘al jaza’ min jinsil ‘amal’</em> (Balasan itu tergantung dari
amal perbuatan).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Barangsiapa yang selamat melewati shirath ini maka dia akan masuk surga.
Dan yang pertama kali meminta dibukakan pintu surga adalah Nabi kita
Muhammad SAW dan tidak ada yang masuk ke surga sebelum beliau <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>. Dan umat yang pertama kali akan
memasuki surga adalah umat Nabi Muhammad <em>Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, dikarenakan beriman kepada <em>shirath </em>ini adalah
bagian dari beriman kepada hari akhir. Maka, sudah pastilah wajib hukumnya
bagi kita kaum Ahlus Sunnah wal Jama’ah untuk beriman sepenuhnya kepada <em>Shirath.</em>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<strong>HAKIKAT ASH-SHIRAT DALAM TEOLOGI ISLAM</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Keadaan Manusia Ketika Melewati <em>Shirath.</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah kita melihat sikilas tentang keadaan, bentuk, dan kondisi <em>shirâth</em> yang tedapat dalam hadits-hadits shahih. Perlulah bagi
kita pula untuk mengetahui bagaimana keadaan manusia ketika melewati
shiraath tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Riwayat Pertama :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْل الله
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (وَتُرْسَلُ الْأَمَانَةُ وَالرَّحِمُ
فَتَقُومَانِ جَنَبَتَيْ الصِّرَاطِ يَمِينًا وَشِمَالًا فَيَمُرُّ
أَوَّلُكُمْ كَالْبَرْقِ) ، قَالَ : قُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي أَيُّ
شَيْءٍ كَمَرِّ الْبَرْقِ ؟ قَالَ: أَلَمْ تَرَوْا إِلَى الْبَرْقِ كَيْفَ
يَمُرُّ وَيَرْجِعُ فِي طَرْفَةِ عَيْنٍ ؟ ثُمَّ كَمَرِّ الرِّيحِ ثُمَّ
كَمَرِّ الطَّيْرِ وَشَدِّ الرِّجَالِ تَجْرِي بِهِمْ أَعْمَالُهُمْ
وَنَبِيُّكُمْ قَائِمٌ عَلَى الصِّرَاطِ يَقُولُ رَبِّ سَلِّمْ سَلِّمْ حَتَّى
تَعْجِزَ أَعْمَالُ الْعِبَادِ حَتَّى يَجِيءَ الرَّجُلُ فَلَا يَسْتَطِيعُ
السَّيْرَ إِلَّا زَحْفًا قَالَ وَفِي حَافَتَيْ الصِّرَاطِ كَلَالِيبُ
مُعَلَّقَةٌ مَأْمُورَةٌ بِأَخْذِ مَنْ أُمِرَتْ بِهِ فَمَخْدُوشٌ نَاجٍ
وَمَكْدُوسٌ فِي النَّارِ .(رواه مسلم).
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu
‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Lalu diutuslah amanah dan rohim
(tali persaudaraan) keduanya berdiri di samping kair-kanan shiraath
tersebut. Orang yang pertama lewat seperti kilat”. Aku bertanya:
“Dengan bapak dan ibuku (aku korbankan) demi engkau. Adakah sesuatu
seperti kilat?” Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :
“Tidakkah kalian pernah melihat kilat bagaimana ia lewat dalam sekejap
mata? Kemudian ada yang melewatinya seperti angin, kemudian seperti
burung dan seperti kuda yang berlari kencang. Mereka berjalan sesuai
dengan amalan mereka. Nabi kalian waktu itu berdiri di atas shirâth
sambil berkata: “Ya Allâh selamatkanlah! selamatkanlah! Sampai para
hamba yang lemah amalannya, sehingga datang seseorang lalu ia tidak
bisa melewati kecuali dengan merangkak”. Beliau menuturkan (lagi): “Di
kedua belah pinggir shirâth terdapat besi pengait yang bergatungan
untuk menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk disambar. Maka ada
yang terpeleset namun selamat dan ada pula yang terjungkir ke dalam
neraka”.
</em>
(HR. Muslim)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Riwayat Kedua :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
الْمُؤْمِنُ عَلَيْهَا كَالطَّرْفِ وَكَالْبَرْقِ وَكَالرِّيحِ وَكَأَجَاوِيدِ
الْخَيْلِ وَالرِّكَابِ فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ وَنَاجٍ مَخْدُوشٌ وَمَكْدُوسٌ فِي
نَارِ جَهَنَّمَ حَتَّى يَمُرَّ آخِرُهُمْ يُسْحَبُ سَحْبًا (متفق عليه)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Orang Mukmin (berada) di atasnya (shirâth), ada yang secepat kedipan
mata, ada yang secepat kilat, ada yang secepat angin, ada yang secepat
kuda yang amat kencang berlari, dan ada yang secepat pengendara. Maka
ada yang selamat setelah tertatih-tatih dan ada pula yang dilemparkan
ke dalam neraka. Mereka yang paling terakhir merangkak secara
pelan-pelan”.
</em>
(Muttafaqun ‘alaih)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Riwayat Ketiga :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
فَمِنْهُمْ مَنْ يُوْبَقُ بِعَمَلِهِ وَمِنْهُمْ يُخَرْدَلُ ثُمَّ يَنْجُو
(متفق عليه)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Di antara mereka ada yang binasa disebabkan amalannya, dan di antara
mereka ada yang tergelincir namun kemudian ia selamat.”
</em>
(Muttafaqun ‘alaih)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Riwayat Keempat :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
وَيُضْرَبُ الصِّرَأطُ بَيْنَ ظَهْرَي جَهَنَّمَ فَأَكُونُ أنَا وَأُمَّتِيْ
أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُ وَلاَ يَـَتكَلَّمُ يَوْمَئِذٍ إِلاَّ الرُسُلُ
وَدَعْوَى الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ فَمِنْهُمْ
الْمُؤُمِنُ بَقِيَ بِعَمَلِهِ وَمِنْهُمْ الْمُجَازَى حَتىَّ يُنَجَّى (رواه
مسلم)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan dibentangkanlah shirâth di atas permukaan neraka Jahannam. Maka
aku dan umatku menjadi orang yang pertama kali melewatinya. Dan tiada
yang berbicara pada saat itu kecuali para rasul. Dan doa para rasul
pada saat itu: “Ya Allâh, selamatkanlah, selamatkanlah……di antara
mereka ada yang tertinggal dengan sebab amalannya dan di antara mereka
ada yang dibalasi sampai ia selamat”.
</em>
(HR. Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari beberapa riwayat-riwayat yang telah disebutkan di atas, dapatlah
disimpulkan di sini kondisi manusia saat melintasi <em>shirâth</em>, yaitu
:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Ketika manusia melewati <em>shirâth</em>, <em>amanah</em> dan <em>ar-rahm</em> (hubungan silaturrahim) menyaksikan mereka. Ini
menunjukkan betapa pentingnya menunaikan amanah dan menjalin hubungan
silaturrahim. Barangsiapa melalaikan keduanya, maka ia akan merasa gemetar
ketika disaksikan oleh <em>amanah</em> dan <em>ar-rahm</em> saat melewati
shirâth.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kecepatan manusia saat melewati <em>shirâth</em> yang begitu halus dan
tajam tersebut sesuai dengan tingkat kecepatan mereka dalam menyambut dan
melaksanakan perintah-perintah Allâh Azza wa Jalla di dunia ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Di antara manusia ada yang melewati shirâth secepat kedipan mata, ada
yang secepat kilat, ada yang secepat angin, ada yang secepat burung
terbang, dan ada pula yang secepat kuda yang berlari kencang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Di antara manusia ada yang melewatinya dengan merangkak secara
pelan-pelan, ada yang berjalan dengan menggeser pantatnya sedikit demi
sedikit, ada pula yang bergelantungan hampir-hampir jatuh ke dalam neraka
dan ada pula yang dilemparkan ke dalamnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Besi-besi pengait baik yang bergantungan dengan <em>shirâth</em> maupun
yang berasal dari dalam neraka akan menyambar sesuai dengan keimanan dan
ibadah masing-masing manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Yang pertama sekali melewati shirâth adalah Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam dan umatnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Setiap rasul menyaksikan umatnya ketika melewati <em>shirâth</em> dan
mendoakan umat mereka masing-masing agar selamat dari api neraka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Ketika melewati <em>shirat</em> setiap mukmin agar diberi cahaya sesuai
dengan amalnya masing-masing. Hal ini diriwayatkan dari Ibnu Mas’ûd<em>radhiyallahu ‘anhu</em> dalam menafsirkan firman Allâh <em>Azza wa Jalla</em> QS. Al-Hadid ayat 12 :</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan
perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah
kanan mereka, (Dikatakan kepada meraka): "Pada hari ini ada berita
gembira untukmu, (yaitu) syurga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang
besar".
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu Mas’ud menafsirkan ayat tersebut yang bahwa mereka melewati shirâth
sesuai dengan tingkat amalan mereka. Di antara mereka ada cahayanya sepert
gunung, ada cahayanya yang seperti pohon, ada cahayanya setinggi orang
berdiri, yang paling sedikit cahayanya sebatas menerangi ampu kakinya,
sesekali nyala sesekali padam.
[6]
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Amalan Untuk Memudahkan Melewati <em>Shirath.</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kehidupan di dunia berlangsung untuk sementara saja. Sedangkan hidup yang
kekal akan terjadi ketika kita berada di akhirat kelak, tepatnya setelah
hari kiamat. Di tempat inilah ada fase-fase yang harus terlebih dahulu
dilalui manusia salah satunya yaitu melewati jembatan shiratal mustaqim.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jembatan ini terbentang di atas neraka dan di ujungnya menuju surga dan
digambarkan seperti satu helai rambut yang dibelah tujuh. Ada manusia yang
bisa dengan cepat melewatinya dan masuk ke dalam surga. Akan tetapi ada
pula yang lambat dan akhirnya terjatuh ke dalam neraka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua itu tergantung pada amalan yang dilakukan oleh manusia tersebut
selama hidup di dunia. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri dan
bekal untuk melewati fase menentukan ini. Adapun amalan-amalan yang
memudahkan mukmin melewati shirath tersebut adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Taubat Nasuha</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang mukmin yang bertaubat dari segala dosa yang kerjakan. Inilah yang
disebut dengan <em>Taubatan Nasuhan</em> (Taubat Yang Murni). <em>Taubat Nasuha</em> inilah yang akan menyebabkan seorang mukmin
memperoleh cahaya yang disempurnakan untuk sukses menyeberangi jembatan
neraka. Bukan <em>taubat musiman </em>alias taubat yang tidak menyebabkan
seseorang benar-benar meninggalkan perbuatan dosa yang dilakukannya.
Perhatikanlah firman Allah dalam QS. At-Tahrim ayat 8 berikut ini :</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
”Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
Taubatan Nasuhan (taubat yang semurni-murninya), mudah-mudahan Tuhan
kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah
tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia;
sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka,
sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami
cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu”.
</em>
(QS. At-Tahrim : 8)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Rajin Berjalan Untuk di Mesjid dalam Kegelapan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang <em>mukmin</em> akan dijamin memiliki cukup cahaya saat
menyeberangi jembatan di atas neraka, jika ia rajin berjalan ke masjid
dalam kegelapan untuk menegakkan sholat wajibnya semata ingin meraih
keridhaan Allah. Nabi bersabda:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ
التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan menuju
masjid-masjid dalam kegelapan dengan cahaya yang sempurna pada hari
Kiamat.”
</em>
(HR. Ibnu Majah)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nabi <em>shallallahu ’alaih wa sallam</em> seringkali ketika berjalan
menuju ke masjid berdoa dengan doa sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي
نُورًاوَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا
وَتَحْتِنُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Ya Allah jadikanlah cahaya dalam hatiku, dalam penglihatanku, dalam
pendengaranku, di sebelah kananku, di sebelah kiriku, di sebelah
atasku, di sebelah bawahku, di depanku, di belakangku dan jadikanlah
aku bercahaya.” (HR. Bukhari)
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Melindungi sesama mukmin dari kejahatan orang munafik.</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang <em>mukmin</em> akan sukses menyeberangi jembatan neraka, bila ia
melindungi sesama mukmin dari kejahatan orang Munafik. Dan sebaliknya
barangsiapa yang mengucapkan perkataan buruk untuk mencemarkan seorang
Muslim, maka Allah akan menghukumnya dalam bentuk ia ditahan di atas
jembatan neraka hingga dosa ucapannya menjadi bersih.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah SAW bersabda:
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
مَنْ حَمَى مُؤْمِنًا مِنْ مُنَافِقٍ أُرَاهُ قَالَ بَعَثَ اللَّهُ مَلَكًا
يَحْمِيلَحْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ وَمَنْ رَمَى
مُسْلِمًا بِشَيْءٍ يُرِيدُشَيْنَهُ بِهِ حَبَسَهُ اللَّهُ عَلَى جِسْرِ
جَهَنَّمَ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Barangsiapa melindungi seorang Mukmin dari kejahatan orang Munafik,
Allah akan mengutus malaikat untuk melindungi daging orang itu –pada
hari Kiamat– dari neraka jahannam. Barangsiapa menuduh seorang Muslim
dengan tujuan ingin mencemarkannya, maka Allah akan menahannya di atas
jembatan neraka jahannam hingga orang itu dibersihkan dari dosa
perkataan buruknya.”
</em>
(HR. Abu Dawud)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. </strong>
<strong>Ikhlas Bersedekah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bekal selanjutnya adalah ikhlas dalam bersedekah. Dengan melakukan ini,
selain akan mendapatkan pahala dari Allah SWT, nantinya kita juga akan
dimudahkan untuk melewati jembatan <em>shiratal mustaqim</em>. Oleh sebab
itu, janganlah mengharap pujian dari sesama manusia ketika melakukan
sedekah kepada orang lain. Berharaplah hanya kepada Allah SWT.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah SAW bersabda yang bahwa barangsiapa berbuat kebaikan dengan
bersedekah jadi dia diijinkan lewat ash shirat dengan memperoleh petunjuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>5. </strong>
<strong>Kurangi Beban dan Menolong Orang Lain</strong>
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Amalan terakhir yang dapat dilakukan oleh kaum muslim dan menjadi bekal
agar memudahkannya melewati jembatan <em>shiratal mustaqim</em> adalah
dengan mengurangi beban dan menolong orang lain yang tengah mengalami
kesulitan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7] </a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Jarak Shirath dan Pertanyaan Yang Diajukan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Sesungguhnya Allah telah menciptakan shirath yang berada di atas neraka,
yaitu jembatan yang terletak di tengah-tengah neraka Jahannam yang sangat
licin dan dapat menggelincirkan. Jembatan ini mempunyai 7 gardu (pos), yang
setiap gardu jaraknya sama dengan perjalanan 3000 tahun, seribu tahun
berupa tanjakan yang tinggi, seribu tahun berupa dataran, dan seribu tahun
berupa lereng yang curam. Dia lebih kecil dan lembut dari pada rambut,
lebih tajam dari pada pedang, dan lebih gelap dibandingkan malam yang
pekat. Setiap gardu mempunyai 7 cabang, setiap cabang bentuknya bagai panah
yang ujungnya tajam. Duduklah setiap hamba di atas setiap gardu tersebut
dan ditanyakan kepadanya tentang perintah-perintah Allah."
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama perjalanan di shirath, setiap seorang hamba akan ditanyakan tentang
apa saja yang telah ia kerjakan selama hidupnya. Pertanyaan di setiap pos
adalah sebagai berikut:
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pos pertama tentang iman,
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pos kedua tentang salat,
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pos ketiga tentang zakat,
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pos keempat tentang puasa,
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Pos kelima tentang haji dan umroh,
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Pos keenam tentang wudhu' dan mandi junub,
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Pos ketujuh tentang tentang sikap terhadap kedua orang tua, menyambung
tali persaudaraan dan penganiayaan terhadap sesama makhluk hidup.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika seorang hamba lolos dari semua pertanyaan-pertanyaan ini, maka mereka
akan lewat dan jika tidak, maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka
dibawahnya. Dalam suatu riwayat diceritakan: Sesungguhnya ketika manusia
melewati jembatan, maka api neraka berada di bawah telapak kaki mereka, ada
yang berada di atas kepala mereka, ada yang berada di sebelah kanan dan
kiri mereka, serta ada yang berada di belakang dan di depan mereka.
Sedangkan api neraka itu selalu menjilat tubuhnya, mulai dari kulit sampai
dagingnya, sehingga orang yang lewat di atas jembatan itu bagaikan arang
yang hitam, kecuali orang-orang yang selamat dari api neraka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian mereka ada yang melewati jembatan neraka tersebut tanpa disertai
rasa takut terhadap apapun dari kesulitan dan tidak pula merasakan
panasnya, bahkan mereka tidak menyadari bahwa mereka telah melalui shirath.
Begitulah rahmat Allah kepada orang-orang yang dikasihinya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Hikmah Mengimani <em>Shirath.</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Qurthubi <em>rahimahullahu</em> berkata :
</div>
<div style="text-align: justify;">
Coba renungkan sekarang tentang apa yang akan engkau alami, berupa
ketakutan yang ada pada hatimu ketika engkau menyaksikan shirâth dan
kehalusannya (bentuknya). Engkau memandang dengan matamu ke dalaman neraka
Jahanam yang terletak di bawahnya. Engkau juga mendengar gemuruh dan
gejolaknya. Engkau harus melewati shirâth itu sekalipun keadaanmu lemah,
hatimu gundah, kakimu bisa tergelincir, punggungmu merasa berat karena
memikul dosa, hal itu tidak mampu engkau lakukan seandainya engkau berjalan
di atas hamparan bumi, apa lagi untuk di atas shirâth yang begitu halus.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana seandainya engkau meletakkan salah satu kakimu di atasnya, lalu
engkau merasakan ketajamannya ! Sehingga mengharuskan mengang-kat tumitmu
yang lain! Engkau menyaksikan makhluk-makhluk di hadapanmu tergelincir
kemudian berjatuhan! Mereka lalu ditarik oleh para malaikat penjaga neraka
dengan besi pengait. Engkau melihat bagaimana mereka dalam keadaan terbalik
ke dalam neraka dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas. Wahai
betapa mengerikannya pemandangan tersebut. Pendakian yang begitu sulit,
tempat lewat yang begitu sempit” .
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Imam al-Qurthubi <em>rahimahullah</em> menambahkan :
<em>
“Bayangkanlah wahai saudaraku!. Seandainya dirimu berada di atas
shiraath, dan engaku melihat di bawahmu neraka Jahanam yang
hitam-kelam, panas dan menyala-nyala, engkau saat itu sesekali berjalan
dan sesekali merangkak”
</em>
.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title="">
[10]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari pembahasan shirâth di atas terbukti kebenaran aqidah Ahlus Sunnah
dalam pembahasan masalah iman:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bahwa amal sholeh merupakan bagian dari iman, karena jelas sekali
disebutkan dalam hadits-hadits shirâth tersebut bahwa kecepatan manusia
melewatinya sesuai dengan kadar keimanan mereka masing-masing. Ini
sekaligus membantah paham Murji`ah yang mengeluarkan amal sholeh sebagai
bagian dari iman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bahwa iman bertambah dan berkurang. Ketika seorang Mukmin berbeda-beda
tingkat kekuatan iman mereka, maka berbeda-beda pula tingkat kecepatan
mereka ketika melewati shirâth.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Semakin bertambah keimanan kita kepada Allah dengan melakukan amal
shaleh dan menjauhi segala larangannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pembahasan shirâth ini terdapat pula pelajaran bagi kita agar kita
berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan, sehingga termasuk orang yang
paling cepat ketika melewati shirâth di akhirat kelak.
</div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. <em>Shirâth</em> menurut bahasa adalah jalan yang terang. Adapun secara
istilah merupakan jembatan yang melintang antara jalan neraka dan surga
yang akan dilintasi oleh orang-orang yang berbuat kebaikan dan orang-orang
yang berbuat keburukan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Landasan keyakinan tentang adanya shirath pada hari kiamat berdasarkan
kepada ijma’ para ulama Ahlus Sunnah yang bersumberkan kepada dalil-dalil
yang akurat dari al-Qur’an dan Sunnah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bentuk shirath yang akan dilewati manusia sangat tipis, setipis silet,
sehingga bisa membuat manusia terpeleset. Dalam riwayat lain : Shiroth
lebih tajam dari pada pedang karena berukuran yang sangat tipis. Di atas <em>shirath</em> ada pengait-pengait (seperti duri yang besar-besar) yang
bergerak-gerak dan akan menarik manusia lalu melemparkannya ke neraka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Wajib hukumnya bagi kita kaum Ahlus Sunnah wal Jama’ah untuk beriman
sepenuhnya kepada Shirath.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Adapun amalan-amalan yang memudahkan mukmin melewati shirath tersebut
adalah <em>taubat nasuha</em>, rajin berjalan untuk di mesjid dalam
kegelapan, melindungi sesama mukmin dari kejahatan orang munafik, ikhlas
bersedekah, dan kurangi beban dan menolong orang lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Saran</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang shirat dalam teologi Islam. Hendaklah untuk mencari
sumber lain supaya pengetahuan kita terus bertambah.<strong></strong>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Abdul Muhsin al-Muthairi, <em>Buku Pintar Hari Akhir</em>, (Bandung
: Serambi Ilmu Semesta, 2006), hal. 376
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
Mahir Ahmad As-Shufi, <em>Melintas Shirat Menggapai Syafaat, </em>
(Jakarta : Aqwan, 2009), hal. 12
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 5
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Muhammad An-Nuaim, <em>Di Atas Titian Jahannam, </em>(Jakarta :
Aqwam Media, 2009), hal. 31
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Syaikh Muhammad Al-‘Utsaimin, <em>Syarah Aqidah Wasithiyah</em>,
(Jakarta : Darul Falah, 1993), hal. 386-387
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Abu Fatyah Al-Adnani, <em>Ensiklopedi Hari Akhir, </em>(Jakarta :
Granada Mediatama, 2007), hal. 242-243
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Abdurrahim Ahmad, <em>Kehidupan Sebelum dan Sesudah Mati, </em>
(Jakarta : Turos Pustaka, 2008), hal. 76-78
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
Abu Fatyah Al-Adnani, <em>op.cit, </em>hal. 248.
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
Syamsuddin Al-Qurthubi,
<em>
At-Tadzkirah Jilid 1, (Jakarta : Pustaka Al-Kausar, 2003), hal.
</em>
381-382
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/13.%20Naufal%20Habibi/Pembahasan.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
[10]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 383
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-55606514129649531532018-06-14T23:31:00.001+07:002018-06-14T23:31:30.546+07:00Makalah Manfaat Ikan Lele Terhadap Manusia Menurut Ilmu Kesehatan<div align="center">
<strong></strong>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyqfKjj9z_-Zkis2e9eDOC8ODRTe7Ytj4DnYFw-VNpCJP_pxJeTTarx3PnsSv8MgogRa28pKOjakQqekRFZGwy9n7VuzSG0ACvYBV_cslOc4XKN6GUcvmtrB0scoxHfcxHIS2-mht0DpU/s1600/1a.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="573" data-original-width="1024" height="354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyqfKjj9z_-Zkis2e9eDOC8ODRTe7Ytj4DnYFw-VNpCJP_pxJeTTarx3PnsSv8MgogRa28pKOjakQqekRFZGwy9n7VuzSG0ACvYBV_cslOc4XKN6GUcvmtrB0scoxHfcxHIS2-mht0DpU/s640/1a.png" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan keanekaragaman hayati,
misalnya ikan lele (C<em>larias Batrachus</em>). Budidaya ikan lele sudah
banyak dilakukan oleh masyarakat, terutama dengan semakin maraknya usaha
warung pecel lele<strong> </strong>di berbagai daerah di Indonesia. Ikan
lele sudah sejak lama menjadi salah satu komoditas perikanan yang sangat
populer di kalangan masyarakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum tahun 1990-an, menurut masyarakat, ikan lele merupakan binatang
yang mengelikan dengan bentuk seperti ular dan hidup di tempat yang kotor.
Tetapi, saat ini pamor ikan lele menjadi naik. Kepopuleran ikan lele tidak
hanya di dalam negeri saja. Bahkan, di luar negeri seperti di Australia,
Malaysia, dan beberapa negera di Eropa, masyarakat Indonesia mulai
memperkenalkan komoditas teresbut pada masyarakat tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lele merupakan jenis ikan yang sangat digemari masyarakat. Dengan rasa yang
lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam
menu masakan. Namun, kebanyakan dari masyarakat, tidak mengetahui apa-apa
saja nutrisi yang terkandung dalam ikan lele. Mereka hanya menyukai ikan
lele tersebut sekedar untuk menikmati saja tanpa mau tau manfaat yang
terkandung pada ikan tersebut. Maka dari itu, kita sebagai penikmat masakan
ikan lele, perlulah untuk mengetahui seluk beluk dan manfaat yang
terkandung dalam ikan lele tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimana seluk beluk ikan lele ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Apa manfaat yang terkandung dalam ikan lele ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah cara mengolah untuk mendapatkan manfaat dari ikan lele ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong></strong>
<strong>Tujuan Makalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui seluk beluk ikan lele
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui manfaat yang terkandung dalam ikan lele.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui cara mengolah untuk mendapatkan manfaat dari ikan lele.
</div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>TINJAUAN UMUM TENTANG IKAN LELE</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Ikan Lele</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat populer
dikalangan masyarakat Indonesia. Ikan lele adalah jenis ikan yang memiliki
banyak nama dan julukan yang berbeda di beberapa negara, bahkan di
Indonesia. Ikan lele memiliki nama yang berbeda pada beberapa daerah, hal
ini disebabkan karena ikan lele termasuk jenis ikan yang memiliki banyak
spesies. Di Indonesia sendiri, ikan lele memiliki beberapa nama khas
seperti ikan <em>kalang</em> (Padang), ikan <em>maut</em> (Gayo, Aceh),
ikan <em>pintet</em> (Kalsel), ikan <em>keling</em> (Makasar), ikan <em>cepi</em> (Bugis), dan ikan <em>lele</em> atau <em>lindi</em> (Jawa
Tengah). Sementara itu, di negara lain dikenal nama <em>mali</em> (Afrika),<em>plamond</em> (Thailand), ikan <em>keli</em> (Malaysia),<em>gura magura</em> (Srilanka). Dan dalam bahasa Inggris disebut <em>Catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. </em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun demikian, secara ilmiah ikan lele lebih dikenal dengan nama dengan
nama ilmiah <em>Clarias sp</em>, berasal dari kata <em>chlaros</em> bahasa
Yunani yang berarti kuat atau lincah. Seperti pada kenyataannya di alam
bebas, ikan lele memang terkenal lincah dan mampu bertahan hidup meskipun
dalam kondisi air dan kadar oksigen yang minimum, karena ikan lele memiliki
alat pernapasan tambahan berupa labirin.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan jenis clarias termasuk ikan lele memiliki ciri tubuh yang memanjang
atau lonjong, kulit tubuhnya tidak bersisik dan licin karena dilindungi
oleh sejenis cairan pelindung, sirip punggungnya memanjang pada bagian
punggung dan terkadang menyatu dengan ekor. Sementara di bagian bawah perut
juga terdapat sirip anus yang memanjang hingga ke ekor, tidak seperti
tubuhnya yang lonjong. Bagian kepala lele cenderung lebih gepeng dan
dilindungi oleh tulang yang sangat keras, matanya terlihat hitam dan kecil
di sisi kiri dan kanan kepala, berada di belakang kumis atau yang sering
disebut sebagai <em>sungut peraba</em> yang berjumlah delapan, empat di
sisi kiri dan empat lainnya disisi kanan, pada bagian dada, ikan lele
memiliki dua buah <em>patil</em>, yaitu sirip yang terdiri dari tulang yang
keras dan lancip.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele biasa hidup di perairan air tawar, seperti sungai, rawa dan
telaga, bahkan ikan lele juga mampu bertahan hidup di selokan got daerah
perkotaan yang sudah tercemar. Ikan lele termasuk jenis ikan yang lebih
aktif di malam hari, pada habitat aslinya di alam, ikan lele akan memijah
pada saat musim penghujan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun Klasifikasi Ikan Lele adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
Filum : <em>Chordata </em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas : <em>Actinopterygii</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ordo : <em>Ostariophysi</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Subordo : <em>Siluroidae</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Famili : <em>Clariidae</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Genus : <em>Clarias</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Spesies : <em>Clarias sp.</em>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Habitat dan Perilaku Ikan Lele</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam bukunya, Hariyani Sulistyoningsih mengemukakan bahwa habitat atau
lingkungan hidup lele banyak ditemukan di perairan air tawar, di dataran
rendah sampai payau. Di alam sendiri, ikan lele hidup di sungai-sungai yang
arusnya mengalir secara perlahan atau lambat, seperti danau, waduk, telaga,
rawa, dan kolam. Ikan lele lebih menyukai perairan yang tenang, tepian
dangkal dan terlindung dengan membuat atau menempati lubang-lubang di tepi
sungai atau kolam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lele jarang menampakan aktifitasnya di siang hari dan lebih menyukai tempat
gelap, agak dalam dan teduh seperti di dasar kolam yang disebut dengan
sifat <em>benthic. </em>Hal ini dikarenakan lele adalah binatang nokturnal,
yaitu mempunyai kecenderungan beraktivitas dan mencari makanan pada malam
hari.<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada siang hari ikan lele lebih memilih berdiam diri atau berlindung di
tempat-tempat yang gelap. Akan tetapi, pada kolam pemeliharaan, terutama
budidaya secara intensif, lele dapat dibiasakan diberi pakan pada pagi atau
siang hari walaupun nafsu makannya tetap lebih tinggi jika diberikan pada
malam hari.<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele relatif tahan terhadap kondisi lingkungan dengan kualitas air
yang buruk. Tidak hanya itu, dengan kondisi kolam yang tinggi padat tebar
(1.000 ekor/m<sup>2</sup>) dan minim kandungan oksigen, ikan lele masih
dapat bertahan hidup.<em> </em>Namun, pertumbuhan dan perkembangan ikan
lele akan lebih cepat dan sehat jika dipelihara dari sumber air yang cukup
bersih, seperti air sungai, mata air, saluran irigasi, ataupun air sumur.
Selain itu ikan lele lebih baik dipelihara di suhu air 28-33 C karena
pertumbuhan ikan lele di air hangat lebih cepat dari pada di suhu dingin.
Suhu air berpengaruh besar terhadap metabolisme ikan lele, jika metabolisme
ikan lele terganggu maka ikan lele akan mudah terserang penyakit.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Kebiasaan Makan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan Lele memiliki kebiasaan makan di dasar perairan atau kolam ( <em>bottom feeder</em>). Berdasarkan jenis pakannya, ikan lele digolongkan
sebagai ikan yang bersifat karnivora (pemakan daging). Di habitat aslinya,
ikan lele biasa memakan cacing, siput air, belatung, laron, jentik-jentik
serangga, kutu air, dan larva serangga air. Dikarenakan ia bersifat
karnivora, pakan tambahan yang baik untuk lele adalah yang banyak
mengandung protein hewani. Jika pakan yang diberikan banyak mengandung
protein nabati pertumbuhannya akan menjadi lambat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, ikan lele juga termasuk jenis ikan yang kanibal (pemakan
sesama). Untuk mencegah munculnya sifat kanibal pada ikan lele, lakukan
penebaran benih dengan ukuran yang relatif sama (seragam), manajemen
pemberian pakan yang tepat dan sortir (<em>grading</em>) secara rutin.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<em></em>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Jenis-jenis Ikan Lele</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele memiliki nama latin Clarias Sp, terkenal dengan tubuhnya yang
licin tidak bersisik dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Jenis dari
ikan lele cukup banyak, tapi tidak semuany bisa dikonsumsi. Biasanya jenis
yang dibudidaya untuk dikonsumsi adalah yang punya sifat unggul, misalnya
tahan terhadap penyakit dan pertumbuhan yang cepat. Selain itu juga punya
kemampuan untuk tinggal di lingkungan dengan kepadatan yang tinggi dan
kondisi air yang minim.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Muhammad Sulhi, di Indonesia ada beberapa
jenis ikan lele yang biasa dibudidayakan di masyarakat, setiap jenis punya
keunggulan dan kekurangan masing-masing. Jenis-jenis tersebut adalah
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
1. Ikan Lele Dumbo</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Lele Dumbo atau <em>Clarias Gariepenus</em>, berasal dari Taiwan kemudian
didatangkan ke Indonesia pada tahun 1985-1986. Lele Dumbo adalah hasil
persilangan antara lele lokal Afrika (<em>Clarias Mosambicus</em>) dengan
lele lokal Taiwan (<em>Clarias Fuscus</em>).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ukuran lele dumbo jauh lebih besar mencapai 2 kali lipat dari lele lokal.
Ukuran lele dumbo lebih pendek dan tumpul, sedangkan sungutnya relatif
lebih panjang dibandingkan lele lokal. Lele dumbo juga punya warna hitam
kehijauan dan saat dia terkejut atau stres, kulitnya akan berubah menjadi
bercak hitam atau putih. Lele dumbo punya patil (duri) tetapi tidak terlalu
beracun. Banyak peternak lele lebih memilih lele dumbo dikarenakan
tumbuhnya lebih cepat dan besar dengan jumlah telur yang banyak, lebih
tahan penyakit, mudah beradaptasi dan lebih mudah pembudidayaannya
dibandingkan dengan lele lokal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun begitu, benih yang dihasilkan lele dumbo ukurannya tidak sama,
akibatnya pertumbuhannya juga berbeda-beda, sehingga membuat waktu panen
mundur dan kebutuhan pakan lebih banyak. Lele dumbo juga cocok untuk
dipelihara di kolam tanah karena tidak punya kebiasaan membuat lubang. Tapi
dari segi rasa, daging lele dumbo lebih lebih lembek sehingga orang lebih
menyukai daging ikan lele lokal yang dirasa lebih enak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
2. Ikan Lele Lokal
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele lokal atau lele kampung memiliki nama latin <em>Clarias Batrachus</em>, adalah jenis lele yang dikenal luas oleh
masyarakat. Sebelum ada lele dumbo, para peternak biasanya membudidayakan
ikan lele ini yang disebut juga ikan jawa. Tetapi sekarang ini sangat
jarang peternak yang membudidayakan jenis lele lokal yang dipandang kurang
menguntungkan karena pertumbuhannya yang terbilang sangat lambat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada tiga jenis lele lokal yang ada di Indonesia, yaitu lele hitam, lele
putih atau belang putih dan lele merah. Lele hitam adalah yang paling
banyak dibudidayakan untuk konsumsi, sedangkan lele putih dan merah lebih
banyak dibudidayakan sebagai ikan hias. Lele lokal juga punya patil yang
tajam dan berbisa, terutama pada lele mudanya. Apabila menyengat, racunnya
bisa membunuh mangsa dan bagi manusia bisa membuat bengkak dan demam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lele ini juga dikenal dalam bahasa Inggris sebagai <em>walking catfish</em>
, karena memang mampu berjalan di daratan, terutama untuk berpindah mencari
tempat yang lebih banyak airnya. Lele ini menyukai perairan yang tenang dan
berlumpur, seperti di rawa, kolam, saluran-saluran air atau di sekitar
anak-anak sungai.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
3. Ikan Lele <em>Phyton</em></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele phyton ditemukan oleh para peternak lele di Kabupaten Pandeglang,
Banten pada tahun 2004. Ikan lele phyton merupakan hasil dari persilangan
induk betina lele eks Thailand F2 dengan induk jantan lele lokal atau lele
dumbo F6. Ikan lele phyton tahan cuaca dingin dan tingkat kelangsungan
hidupnya lebih dari 90%.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada awalnya proyek ikan lele phyton dilakukan untuk menjawab keluhan para
peternak lele di Desa Banyumundu, Kabupaten Pandeglang yang sering
mengalami kerugian karena benih lele dumbo tidak cocok dibudidayakan di
Desa Banyumundu yang beriklim dingin, di mana malam harinya suhu berkisar
17<sup>o</sup> C. Selama lebih dari 2 tahun percobaan akhirnya ditemukanlah
lele phyton. Kualitas lele phyton ini juga diakui oleh Dinas Perikanan
Budidaya Provinsi Banten.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesuai dengan namanya, bentuk kepala seperti ular phyton yang pipih
memanjang, mulut kecil dan warna menyerupai ular phyton. Ciri lainnya
adalah punuk di belakang kepala, ekor bulat dan sungut yang lebih panjang
dibanding lele dumbo. Selain tahan dingin, pertumbuhannya juga cepat dan
seragam serta tahan penyakit. Lele phyton punya gerakan lebih lincah dari
lele dumbo dan rasa dagingnya lebih gurih juga tidak lembek, lebih
mendekati rasa daging lele lokal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa dikatakan lele phyton punya semua keunggulan yang dimiliki lele dumbo
dan lele sangkuriang, tetapi kelemahannya adalah bobotnya yang lebih ringan
dikarenakan bentuk tubuhnya yang ramping dan memanjang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
4. Ikan Lele Sangkuriang
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele sangkuriang adalah hasil persilangan dari lele dumbo jantan F6
dengan induknya sendiri lele betina dumbo F2. Dari hasil perkawinan ini
ternyata didapatkan sifat-sifat unggul seperti kemampuan bertelur yang
tinggi hingga 40-60 ribu butir per sekali pemijahan. Lele Sangkuriang juga
lebih tahan penyakit, dapat dipelihara dalam kondisi air yang minim dan
kualitas daging yang lebih baik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara fisik, lele sangkuriang hampir sama dengan lele Dumbo, tetapi
mulutnya lebih lonjong, matanya lebih kecil, bentuk badannya lebih bulat,
dan warnanya abu-abu. Selain jumlah telurnya yang banyak, daya tetas
telurnya pun tinggi, dan ukuran benih yang dihasilkan cukup merata. Ukuran
tubuhnya lebih besar dibanding lele dumbo dan lele phyton.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi kelemahannya, tidak bisa membenihkan dari indukannya karena
kualitasnya bisa menurun. Jadi pembenihan harus dilakukan dengan
persilangan balik. Jenis ini bisa dibudidayakan optimal pada udara sejuk
tapi benihnya kurang bisa bertahan di daerah panas. Untuk menyiasatinya,
usahakan kolam tidak terlalu panas atau diberi pelindung, baik atap atau
tanaman air sekitar 50% dari permukaan kolam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
5. Ikan Lele Masamo
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Lele masamo merupakan hasil pengumpulan sifat dari berbagai plasma nutfah
lele antara lain lele dumbo dan <em>Clarias Macrocephalus </em>atau <em>Bighead Catfish</em>. Hasil dari percobaan tersebut menghasilkan ikan
lele masamo yang memiliki sejumlah keunggulan yaitu bertubuh besar, rakus
makan tapi tetap efisien, tingkat keseragaman tinggi, tidak mudah stres,
tahan penyakit, sifat kanibal rendah dan produktivitas telur yang tinggi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kepala ikan ini lebih lonjong agak runcing, sirip atau patilnya lebih
tajam, badan lebih panjang dan warnanya kehitaman. Tetapi saat stres,
muncul warna keputihan atau keabu-abuan. Lele masamo juga punya bintik
seperti tahi lalat di sekujur tubuhnya dan ada tonjolan di tengkuk kepala.
Pada induk, tonjolan di tengkuk kepala lebih terlihat jelas. Mengingat ciri
lele masamo sangat berbeda dengan jenis lele lain, sehingga jenis ini tidak
mungkin dipalsukan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi saat masih benih, sulit membedakannya dengan benih lele jenis
lainnya, tetapi biasanya benih lele masamo lebih agresif dan nafsu makannya
lebih kuat, sehingga jika manajemen pakan kurang bisa mengakibatkan
kanibalisme.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
6. Ikan Lele Mutiara
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele mutiara adalah hasil dari persilangan ikan lele dumbo, lele
mesir, lele phyton dan lele sangkuriang. Percobaan ini sudah dilakukan
sejak tahun 2010 di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Subang, Jawa
Barat dan diresmikan pada 27 Oktober 2014.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele mutiara punya banyak keunggulan seperti laju pertumbuhannya yang
tinggi sekitar 40% sehingga waktu pemeliharaannya pun lebih singkat. Bibit
yang berukuran 5-7 cm dapat dipanen dalam waktu 2 bulan bahkan kurang,
dengan ukuran panen 6-9 ekor per kg dan keseragaman ukurannya yang mencapai
80%.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keunggulan lainnya adalah irit dalam penggunaan pakan dan lebih tahan
terhadap serangan penyakit, ini dibuktikan dengan merendamnya didalam
bakteri aeromonas sp selama 60 jam dan hanya 30% ikan saja yang mati.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
7. Ikan Lele Limbat
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele Limbat memiliki nama latin <em>Clarias Nieuhofii</em> ikan lele
liar yang penyebarannya luas di Asia Tenggara. Berhabitat di rawa dan
sungai kecil, biasanya jarang dibudidaya tapi sering juga di konsumsi
dengan dilakukan penangkapan secara tradisional di alam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri fisiknya, punya tubuh yang panjang dan berwarna kekuningan atau
abu-abu. Bagian tubuh atasnya gelap kehitaman dan keputihan di sebelah
bawah kepala dan tubuhnya. Terdapat deret vertikal bintik-bintik keputihan
atau kekuningan di bagian punggung. Ikan lele limbat juga punya banyak
jenis di antaranya adalah limbat hitam dan limbat sentarum.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan limbat biasa dikonsumsi dengan cara di asap dan di sebut ikan salai
atau ikan asap limbat dengan rasa yang gurih dan nikmat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>
8. Ikan Lele <em>Broadhead</em></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele <em>Broadhead</em> atau <em>Clarias Macrocephalus</em> adalah
lele asli Asia Tenggara dan sering di konsumsi di Thailand. Di Thailand
ikan lele ini dan <em>walking catfish</em> atau <em>Clarias batrachus</em>
sering dijadikan makanan yang dikenal sebagai Pla Duk, sejenis makanan
murah yang ditawarkan dipinggir jalan dengan cara dipanggang atau digoreng.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lele <em>Broadhead</em> punya sirip punggung yang besar dan tubuh yang
pendek dan agak bulat hampir mirip dengan lele lokal atau lele kampung di
Indonesia. Lele Broadhead berwarna hitam dan punya bintik-bintik putih di
sisi tubuhnya. Sebagai jenis ikan iklim tropis, maka banyak ditemukan di
China, Filipina, Guam, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan ini lebih suka tinggal di rawa-rawa, kanal, sawah, genangan dan
sungai. Ikan ini juga hampir punah karena sering dikawinsilangkan, sehingga
jenis aslinya sulit ditemukan. Sebagai jenis ikan yang bersifat karnivora,
lele <em>broadfish</em> memakan serangga air, udang muda dan ikan kecil.
Tetapi, ikan itu bisa juga makan bekatul, tepung ikan dan pelet. Ikan ini
dibudidayakan dalam skala kecil saja, dikarenakan pertumbuhannya yang
lambat. Tapi di Thailand ikan ini lebih di sukai dari segi rasa dan gizinya
yang lebih baik di banding dengan <em>walking catfish</em> atau lele jawa ( <em>Clarias Batrachus</em>).
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>MANFAAT IKAN LELE BAGI MANUSIA</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kandungan Gizi Ikan Lele</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah gizi, pada hakekatnya adalah masalah kesehatan masyarakat. Namun
penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan
pelayanan kesehatan saja, sehingga penyebab timbulnya masalah gizi adalah
multifaktor. Oleh karena itu melibatkan berbagai sektor terkait dalam
pendekatan penanggulangannya. Di Indonesia dan Negara berkembang masalah
gizi didominasi oleh masalah kekurangan energi protein.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Protein terdapat pada pangan nabati ataupun hewani. Nilai biologi protein
pada bahan pangan bersumber hewani lebih tinggi dibandingkan dengan bahan
pangan nabati. Bahan makanan hewani sumber protein diantaranya adalah ikan,
susu, telur, daging, unggas, kerang. Bahan makanan hewani kaya dalam
protein bermutu tinggi, tetapi hanya merupakan 18,4% konsumsi protein
rata-rata penduduk Indonesia Di Indonesia sekitar 40% dari jumlah produksi
total perikanan Indonesia dijadikan bahan baku untuk produk olahan dan
sekitar 80% dari jumlah produk olahan tersebut berupa ikan asin, ikan
kering, ikan asap dan fermentasi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele (<em>Clarias sp</em>) merupakan salah satu jenis ikan yang saat
ini sudah banyak dibudidayakan oleh petani ikan. Ikan lele mengandung kadar
air 78,5 gr, kalori 90 gr, protein 18,7 gr, lemak 1,1 gr, Kalsium (Ca) 15
gr, Phosphor (P) 260gr, Zat besi (Fe) 2gr, Natrium 150gr,Thiamin 0,10gr,
Riboflavin 0,05gr, Niashin 2,0 gr per 100gram. Sehingga lele mengandung
protein yang tinggi dan zat penguat tulang (kalsium) yang baik untuk
makanan anak balita. Selain itu lele juga mengandung mineral lain yang
penting pula untuk kesehatan tubuh. <a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">[5]</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemanfaatan ikan lele sebagai bahan pangan selama ini hanya terbatas pada
daging. Karena lele sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia dan
harganya yang cukup terjangkau, menjadikan populasi ikan lele di Indonesia
sangatlah besar. Mulai dari lele yang dimanfaatkan menjadi pembersih air
atau di jadikan kuliner seperti pecel lele, lele panggang maupun bakar,
lele goreng. Oleh karena konsumsi lele yang cukup besar, sehingga
menghasilkan duri dan kepala lele yang tidak di konsumsi oleh masyarakat
sangat besar. Duri dan kepala lele biasanya hanya di jadikan makanan hewan,
atau bahkan hanya di buang begitu saja. Hal tersebut dapat dijadikan
sesuatu yang lebih bermanfaat. Hasil SUSENAS 2008 menunjukkan bahwa
penyerapan ikan lele masyarakat Indonesia mencapai 148.039 ton dengan
tingkat konsumsi ratarata 0,67 kg/kapita. Konsumsi nasional ikan lele pada
2009 baru mencapai 30,17 kg per kapita per tahun Pengolahan hasil di
samping ikan berupa limbah seperti kepala, jeroan, tulang, sisik, dan sirip
belum dimanfaatkan secara optimal. Kepala ikan lele merupakan salah satu
limbah yang berasal dari pengolahan daging ikan lele.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Made Astawan, kandungan gizi ikan lele kepalanya mempunyai komponen
utama yaitu berupa protein, lemak, garam kalsium, dan fosfat dan selama ini
belum dimanfaatkan secara optimal, biasanya diproses lebih lanjut digunakan
untuk pakan ternak. Sedangkan di daerah industri pembuatan abon ikan lele,
hanya memanfaatkan dagingnya saja selain itu juga digunakan untuk produk
kerupuk ikan. Sedangkan kepala ikan lele belum dimanfaatkan secara optimal.
Berlimpahnya potensi perikanan dan tingginya protein ikan tidak diikuti
oleh pemanfaatan limbahnya dalam kontribusinya dalam makanan. Masalah
kurang gizi di Indonesia sebagian besar dialami oleh anak balita dan anak
sekolah. Kekurangan gizi pada anak sekolah akan mengganggu daya tahan anak
tersebut sehingga proses penerimaan belajar di sekolah menjadi terganggu.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitupun sebagaimana diutarakan oleh Lies Suprapti bahwa kepala ikan lele
dapat diolah menjadi tepung dan diaplikasikan pada produk pangan agar
kandungan gizi dari makanan akan meningkat. Pada penelitian yang dilakukan
oleh Herviana Ferazuma, tepung kepala ikan lele disubstitusikan ke dalam <em>crackers</em> untuk meningkatkan kandungan kalsium bagi tubuh. Di
samping rasanya yang gurih juga terdapat manfaat yang luar biasa.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut merupakan tabel hasil penelitian kandungan gizi ikan lele per/100
gr :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify;">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="149"><div style="text-align: center;">
<strong>Kandungan</strong>
</div>
</td>
<td valign="top" width="104"><div style="text-align: center;">
<strong>Jumlah</strong>
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149">Kadar air
</td>
<td valign="top" width="104">78,5%
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149">Sumber energi
</td>
<td valign="top" width="104">90 kal
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149">Protein
</td>
<td valign="top" width="104">18,7 gr
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149">Lemak
</td>
<td valign="top" width="104">1,1 gr
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149">Kalsium
</td>
<td valign="top" width="104">15 mg
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149">Fosfor
</td>
<td valign="top" width="104">126 mg
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149">Zat Besi
</td>
<td valign="top" width="104">2 mg
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149">Natrium
</td>
<td valign="top" width="104">15 mg
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149">Thiamin (Vit B1)
</td>
<td valign="top" width="104">0,1 mg
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149">Riboflavin (Vit B2)
</td>
<td valign="top" width="104">0,05 mg
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149">Niacin
</td>
<td valign="top" width="104">2 mg
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan betapa banyaknya kandungan
nutrisi yang terdapat dalam ikan lele. Jumlah nutrisi tersebut cukup untuk
mencukupi kebutuhan nutrisi harian manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Manfaat Ikan Lele Bagi Kesehatan Manusia</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun manfaat yang akan kita dapatkan dengan mengomsumsi ikan lele sangat
banyak. Di antaranya adalah sebagaimana disampaikan oleh Rini Harianti
yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Sebagai sumber Protein
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele adalah ikan air tawar yang dapat menjadi sumber protein hewani
yang cukup tinggi, yaitu sekitar 20%. Keistimewaan protein yang terkandung
di dalam ikan adalah karena protein pada ikan tak hanya berfungsi menambah
jumlah protein yang kita santap, tetapi sekaligus dapat menjadi pelengkap
mutu protein yang ada dalam menu makan kita.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam protein ikan lele terkandung semua <em>asam amino esensial lisin</em>
, <em>metionin</em> dan <em>leusin</em> dengan kadar protein yang lebih
tinggi bila dibanding dengan protein pada susu dan daging. Perlu kita
ketahui bahwa hampir 80% ikan tawar darat mengandung protein dengan kadar
sistin dan metionin yang tinggi. Leusin berguna untuk membantu proses
pertumbuhan pada anak, juga berguna untuk pembentukan dan perombakan otot. <em>Lisin</em> membantu proses pertumbuhan anak, sedang pada proses
pengobatan penyakit herpes diperlukan <em>lisin</em> yang akan menjadi
kerangka untuk <em>niasin</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kaya Phospor
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan phospor pada ikan lele yang mencapai 168 mg/ 100 gram terbukti
lebih tinggi daripada yang terdapat di telur yang hanya 100 mg. Phospor
berguna untuk memberi kekuatan dan energi dalam metabolisme lemak dan pati,
menjadi penunjang kesehatan gusi dan gigi, membantu sistesis DNA, serta
membantu penyerapan / pemakaian kalsium Phospor juga lebih banyak
dibutuhkan ibu hamil sebab berguna untuk pembentukan tulang pada janin.
Jika asupan phospor pada ibu hamil kurang, maka janin akan mengambil
phospor dari tulang sang ibu. Inilah penyebab terjadinya osteophorosis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kesehatan Kardiovaskuler
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbandingan <em>kalium</em> dan <em>natrium</em> pada ikan lele yang
mencapai 24,5 : 1 juga tergolong tinggi sehingga sangat baik untuk
kesehatan cardio dan pembuluh darah kita. Syarat sebuah makanan dikatakan
baik untuk kesehatan jantung adalah jika perbandingan kalium terhadap
natrium lebih dari 5 : 1.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalium berfungsi sebagai :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Membantu dalam pengendalian tekanan darah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Sebagai pembersih CO2 (karbondioksida) yang terdapat di dalam darah
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Sebagai pemicu simpul syaraf dan kerja otot.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Jika terdapat pada kadar tinggi, maka dapat melancarkan kiriman oksigen
menuju otak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Melancarkan keseimbangan kadar cairan dalam tubuh kita.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Rendah lemak
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lemak yang terdapat pada ikan lele adalah lemak dengan sifat yang
sederhana, yaitu <em>trigliserida</em> yang <em>netral</em>. Lemak yang
rendah ini banyak terdapat di bagian perut, terutama pada tubuh ikan bagian
sebelah bawah serta yang terdapat di dalam hati ikan. Terdapat juga lemak
yang bersifat komplek. Karena rendah lemak maka kolesterol secara tak
langsung dapat ikut tertekan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Kaya Omega 3
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berguna untuk membantu pada proses perkembangan otak janin pada ibu hamil.
Juga penting untuk perkembangan fungsi penglihatan dan saraf bayi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Menyehatkan Jantung<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa ikan lele kaya akan kandungan
omega 3. Kandungan omega 3 tersebut dipercaya dapat menghindar-kan tubuh
dari berbagai macam masalah jantung. Dalam satu porsi ikan lele, setidaknya
mengandung asam lemak omega 3 sebanyak 220 mg yang dapat mencukupi
kebutuhan tubuh dan mampu memperkuat jantung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Menyehatkan Otak<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sama seperti ikan-ikan jenis lain seperti salmon, tuna, dan bandeng. Ikan
lele tak hanya mengandung omega 3, namun juga omega 6 yang sangat baik
untuk menjaga kesehatan otak. Konsumsi ikan lele secara teratur dapat
memperlancar aliran darah ke otak, serta membantu mengatasi degenari
sel-sel yang ada dalam otak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Menjaga Daya Tahan Tubuh<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele juga kaya akan vitamin B 12 yang berfungsi memecah makanan yang
dikonsumsi menjadi energi. Dengan mengonsumsi ikan lele, maka kebutuhan
tubuh akan vitamin B 12 setidaknya tercukupi sebanyak 40 persen. Kandungan
vitamin B 12 pada lele juga dapat membantu daya tahan dan energi dalam
tubuh tetap terjaga.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Mempercepat Pertumbuhan Anak<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain kaya akan omega 3 dan omega 6, lele juga mengandung banyak asam
amino esensial yang sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak, karena dapat
membantu proses pertumbuhan mulai dari sel-sel jaringan dalam tubuh sampai
dengan tulang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Memperkuat Otot Perut<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbagai macam atau jenis nutrisi yang ada pada ikan lele dapat membantu
memperkuat otot-otot perut yang kendur.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Mengobati Kencing Manis<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele juga memiliki zat yang mampu meningkatkan sensitifitas insulin.
Oleh sebab itu ikan yang satu ini baik untuk dikonsumsi oleh para penderita
kencing manis atau diabetes.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12. Menurunkan Tekanan Darah<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain dapat mengobati kencing manis, ikan lele juga memiliki khasiat
sebagai obat hipertensi. Ya, bagi para penderita darah tinggi dianjurkan
untuk mengonsumsi lele secara cukup dan teratur.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13. Bermanfaat untuk mempercepat proses dalam penyembuhan luka
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan mengkonsumsi ikan lele, secara tidak langsung dapat menyebuhkan
bekas luka yang terdapat pada tubuh kita atau saat pasca operasi. Kita bisa
mengkonsumsi ikan lele ini secara rutin dan teratur saat pasca operasi
namun jangan terlalu berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14. Bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem syaraf
</div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat mengkonsumsi ikan lele secara rutin dan teratur juga sangat
bermanfaat untuk menjaga kesehatan saraf dalam tubuh kita.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Efek Samping Ikan Lele</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun sifat dasar dari ikan lele itu sendiri adalah bertahan hidup pada
tempat yang buruk dan kotor yang mengandung limbah rumah tangga yaitu
dengan kapasitas kandungan oksigen rendah yaitu 6 ppm, Co2 kurang dari 12
ppm. Suhu yang cukup stabil antara 23 sampai 26 derajat. Mampu bertahan
pada lokasi yang mengandung NH3 kurang dari 1 ppm. Ikan lele pada dasarnya
mudah berdapatasi dan menyukai tempat yang relatif kotor, berlumpur, lembab
dan cenderung gelap. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan ikan
lele menjadi cepat membesar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia juga merupakan hewan yang menyukai makanan busuk dari jasad renik apapun
termasuk Kotoran hewan dan manusia. Tak heran jika ikan lele masuk daftar
sebagai hewan jenis omnivora atau hewan makan segala yang hampir sama
dengan ikan sapu jagat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perlu diketahui, bahwa ada beberapa efek samping ataupun bahaya jika kita
mengomsumsi ikan lele, di antaranya sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Hipertiroid.</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak para peternak yang memanfaatkan bangkai hewan, kotoran hewan karena
berdekatan dengan kandang ternak misalnya ayam, kambing, babi atau sapi dan
sengaja pula membuang seluruh limbah atau sampah rumah tangga yang
disinyalir mengandung logam berat yang jika masuk dalam tubuh ikan lele dan
dikonsumsi manusia dalam jangka panjang, maka bahaya makan ikan lele yang
akan dialami para mengkonsumsi adalah berupa munculnya gangguan pada
kelenjar tiroid yang berada di sekitar leher. Leher akan terasa nyeri,
timbul pembengkakan dan peradangan serta infeksi. Kondisi ini disebabkan
cairan di dalam tiroid menjadi meningkat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Pertumbuhan sel abnormal dan menyebabkan kanker.</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengolahan ikan lele yang menggunakan minyak bekas atau yang telah
digunakan secara beriulang ulang akan mengandung radikal bebas yang di
dalamnya terdapat asam lemak jenuh yang padat dan bersifat korinogenik
pemicu munculnya sel abnormal didalam DNA tubuh. Terlalu sering
mengkonsumsi ikan lele yang digoreng dengan minyak jelantah hitam yang
mengandung racun <em>trans 2 hidroksiloktenal </em>(HNE) yang terbukti
berpotensi menyebabkan seseorang terserang kanker hati, kanker lambung dan
lain lain. Bahaya makan ikan lele yang menyebabkan kanker terbukti telah
banyak terjadi di negara tetangga Tiongkok.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Mengandung berbagai macam bakteri aktif.</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak ikan lele yang dipelihara dengan cara yang tidak baik misalnya
tambak ikan sengaja di buat di atasnya terdapat jamban pembuangan kotoran
manusia. Ikan lele adalah jenis ikan yang mampu bertahan hidup dalam air
yang kotor dan mengandung lumpur yang di dalamnya telah terkontaminasi
dengan bakteri. Logam berat serta kuman yang dihasilkan dari bangkai hewan
yang telah membusuk. Ikan lele akan memakan apapun yang ada di
sekelilingnya. Ikan lele yang makan kotoran manusia dapat menyebabkan
kualitas gizinya menjadi hilang dan mengandung banyak bakteri termasuk
bakteri <em>e-coli</em> yang menyebabkan sakit perut dan diare.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. </strong>
<strong>Ada yang mengandung logam</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama ikan lele dipelihara pada kolam dan tambak yang jauh dari kandang
ternak dan jamban serta menggunakan air bersih dan pakan yang baik, Maka
kondisi daging ikan lele akan terhindar dari logam. Bakteri dan pengendapan
partikel limbah beracun yang menyebabkan kanker dan tumbuhnya tumor. Ketika
dipelihara pada tempat yang kotor dengan makanan yang sembarangan maka ikan
lele tersebut akan mengandung banyak logam atau merkuri yang menyebabkan
kanker.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>5. </strong>
<strong>Penyakit jantung</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kondisi ikan lele yang dipelihara dengan budidaya yang kurang baik lalu
ditambah cara memasak yang menggunakan minyak trans maka akan
melipatgandakan bahaya bagi tubuh termasuk memicu terjadinya penyumbatan
pada pembuluh arteri jantung yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan
munculnya penyakit jantung. Gangguan jantung tersebut tidak hanya akan
menyerang kaum dewasa namun berpotensi pada anak anak muda terlepas terlalu
sering mengkonsumsi ikan lele yang mengandung racun yang digoreng dengan
minyak jenuh atau tidak. Bahaya makan ikan lele berupa munculnya penyakit
jantung yang terdiri dari jantung koroner, gagal jantung dan lain-lain yang
merupakan ancaman paling berbahaya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title="">
[10]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>
Solusi Terbaik Mendapatkan Manfaat dan Menghindari Bahaya Ikan Lele
</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Kholish Mahyuddin, untuk menghilangkan keraguan kita terhadap
daging ikan lele yang dikenal dengan kenikmatan dan kelezatannya, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan manfaat dan
menghindari bahaya dari ikan lele tersebut. Di antaranya yaitu sebagai
berikut :<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Belilah ikan lele masih hidup yang dirawat dan dibudidayakan para
peternak dengan menggunakan air yang bersih dan pakan khusus untuk lele
atau makanan yang sehat seperti tahu, ikan kecil kecil, nasi , singkong,
ubi dan lain lain. Setidaknya kolam atau tambak yang digunakan di
sekitarnya tidak terdapat kandang hewan ternak dan jauh dari jamban atau
toilet umum.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Masaklah ikan lele di rumah dengan minyak yang baik agar terhindar dari
bahaya makan ikan lele berupa serangan radikal bebas yang dihasilkan dari
udara atau terhindar dari lemak tidak jenuh yang mengandung <em>zat korinogenik</em> pemicu sel kanker yang biasanya digunakan pedagang
nakal pinggir jalan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Mengkonsumsi ikan lele sebaiknya dipadukan dengan makanan bergizi lain
agar tingkat gizi yang dihasilkan dapat lebih maksimal diserap tubuh dan
meningkatkan kesehatan dari hari ke hari tanpa masalah. Misalnya makan ikan
lele bersama telur dan tempe supaya bahaya makan ikan lele tidak pernah
kita alami.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Tidak makan daging ikan lele dalam keadaan setengah matang guna untuk
menghindari <em>mikroorganisme</em> yang mungkin saja masih ada di
dalamnya, kendati ikan tersebut dipelihara dalam pembudidayaan yang baik.
Memasak sampai matang apapun daging yang kita sukai lebih baik daripada
harus setengah matang apalagi mentah. Proses perebusan atau digoreng
memungkinkan segala <em>mikroorganisme</em> yang ada dalam ikan lele dapat
mudah dinetralisir.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Tidak membeli ikan lele yang telah memiliki aroma kurang sedap seperti
bangkai, terlihat mengeluarkan lendir serta daging mentahnya sangat lunak
ketika disentuh jari. Kondisi tersebut adalah tanda bahwa ikan lele
tersebut telah busuk dan disinyalir telah mengandung banyak bakteri di
dalamnya. Telitilah sebelum membeli agar terhindar dari bahaya makan ikan
lele yang tidak higienis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Daging ikan lele cepat membuat kondisi minyak yang awalnya baik menjadi
cepat menjadi keruh dan hitam. Minyak hasil menggoreng ikan lele cepat
mengandung <em>trans</em> yang menyebabkan tubuh kesulitan untuk menyerap
nutrisi lain dari makan yang telah dikonsumsi. Segera buanglah minyak
setelah menggoreng ikan lele.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title="">
[11]
</a>
</div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Ikan lele lebih dikenal dengan nama dengan nama ilmiah <em>Clarias sp</em>, berasal dari kata <em>chlaros</em> bahasa Yunani yang
berarti kuat atau lincah. Seperti pada kenyataannya di alam bebas, ikan
lele memang terkenal lincah dan mampu bertahan hidup meskipun dalam kondisi
air dan kadar oksigen yang minimum, karena ikan lele memiliki alat
pernapasan tambahan berupa labirin.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Adapun jenis-jenis ikan lele yaitu ikan lele dumbo, ikan lele lokal,
ikan lele <em>phyton, </em>ikan lele sangkuriang, ikan lele masamo, ikan
lele mutiara, ikan lele limbat, dan ikan lele <em>broadhead.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mendapatkan manfaat dari ikan lele, haruslah diolah dengan baik
dan tidak mengomsumsinya secara berlebihan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Di samping mempunyai manfaat yang sangat banyak, ikan lele juga terdapat
kandungan penyakit yang berbahaya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Hendaknya kita mengomsumsi ikan lele dengan benar dan sesuai dengan
panduan ahlinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Saran</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang ikan lele. Hendaklah untuk mencari sumber lain
supaya pengetahuan kita terus bertambah.<strong></strong>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Hariyani Sulistyoningsih, <em>Budidaya Ikan Lele</em>, (Yogyakarta
: Lily Publisher, 2011), hal. 24
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 26
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
I Dewa Supriasa, <em>Usaha Lele Sistem Bioflok, </em>(Semarang :
Cendana Digital Printing, 2001), hal. 3.
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Muhammad Sulhi, <em>99% Sukses Budidaya Lele</em>, (Jakarta :
Penebar Swadaya Grup, 2014), hal. 17.
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Made Astawan, <em>Sehat dengan Hidangan Hewani</em>, (Jakarta :
Penebar Swadaya Grup, 2010), hal. 23
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 25
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Singgih Wibowo, <em>Kandungan Gizi Ikan, </em>(Bandung : Grafindo,
2007), hal. 36
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
Lies Suprapti, <em>Lele Organik, </em>(Surakarta : Oase Pustaka,
2013), hal. 4
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
Rini Harianti, <em>Sejuta Manfaat Ikan Lele</em> <em> Sebagai Sumber Pangan Dan Gizi</em>, (Bandung : Graha Ilmu,
2010), hal. 29
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
[10]
</a>
Wisnu Nurcahyo, <em>Parasit Pada Ikan, </em>( Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada Press, 2011), hal. 43.
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/12.%20Zahran%20Yumna/Pembahasan.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title="">
[11]
</a>
Kholish Mahyuddin, <em>Panduan Lengkap Agribisnis Lele</em>,
(Jakarta : Penebar Swadaya, 2008), hal. 13
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-4039729378903856332018-06-12T11:19:00.002+07:002018-06-12T11:19:45.963+07:00Makalah Tentang Manfaat Pupuk Bagi Tanaman Padi <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2XYKRoNkAFAv-n_vFXZVQgY0fb1VqAuP2nsdomjeEsL5av5KvX2xnQWGXIKLnkxTwXTZV68czF7sl5-Gx0Q4-dHltVwQG5j0Y0ifPgCbEGBmdkg7K4nBoMedntqO1Usam0K1AUEmsxws/s1600/f.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="340" data-original-width="600" height="362" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2XYKRoNkAFAv-n_vFXZVQgY0fb1VqAuP2nsdomjeEsL5av5KvX2xnQWGXIKLnkxTwXTZV68czF7sl5-Gx0Q4-dHltVwQG5j0Y0ifPgCbEGBmdkg7K4nBoMedntqO1Usam0K1AUEmsxws/s640/f.png" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT. yang
memerlukan makan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang diketahui
saat ini banyak orang yang mati, karena kelaparan. Kejadian itu sering
terjadi, terutama di Indonesia yang disebabkan karena kemalasan mereka
untuk bekerja dan juga kurang pedulinya pemerintah terhadap rakyat-rakyat
kecil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia memerlukan kebutuhan makanan pokok, yang mana di setiap suatu
negara memiliki makanan pokok yang berbeda-beda. Tetapi yang makanan pokok
yang cukup terkenal adalah beras atau nasi. Dan sebagian besar penduduk
Indonesia makanan pokoknya adalah nasi. Yang mana awalnya nasi atau beras
itu berasal suatu tumbuhan padi seperti rumput-rumputan, yang banyak
ditanam dan dibudidayakan di negara kita tercinta yaitu negara Indonesia.
Sebelum manusia mengenal nasi, terutama di negara Indonesia ini, makanan
pokoknya adalah jagung, ketela, dan sagu. Untuk sagu itu yang paling banyak
dibudidayakan di Papua, karena sagu sebagai makanan pokok orang Papua
sampai pada saat ini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nasi adalah makanan pokok yang berasal dari padi dan mudah dinikmati oleh
siapapun, bukan hanya nikmat, tetapi nasi mengandung berbagai zat makanan
yang dipelukan oleh tubuh kita, yaitu karbohidrat,protein, lemak, serat
kasar, abu, dan vitamin. Sehingga dapat membuat tubuh atau badan kita
sehat. Dan jika ingin lebih nikmat lagi, nasi dapat dicampur dengan
lauk-pauk seperti ikan, daging, tempe, dan sayur- sayuran seperti bayam,
wortel, dan lain-lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, untuk mendapatkan beras yang berkualitas tinggi, maka
perlulah digunakan pupuk yang baik dan berkualitas pula. Pada kesempatan
ini, penulis akan membahas sedikit tentang pentingnya pupuk bagi tanaman
padi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian pupuk ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Apa saja jenis-jenis pupuk ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah pentingnya pupuk bagi padi ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Bagaimanakah peran ilmu biologi dalam pertanian ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Makalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian pupuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pupuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui pentingnya pupuk bagi padi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Untuk mengetahui peran ilmu biologi dalam pertanian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>GAMBARAN UMUM TENTANG PUPUK</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Pupuk</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi
tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh
kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara yang
diperlukan oleh tanaman adalah<strong> </strong>: C, H, O (ketersediaan di
alam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman
> 100 ppm), Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman
< 100 ppm).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk diberikan agar tanaman (tumbuhan yang diusahakan manusia) dapat
tumbuh, berkembang dan menghasilkan sesuai yang diharapkan. Manusia selalu
menuntut lebih terhadap kemampuan tanaman. Rekayasa genetik dan lingkungan
dilakukan agar tanaman memberikan kinerja yang lebih baik. Dengan bantuan
hasil tanaman tersebut, unsur yang semula berada dalam tanah masuk ke dalam
tubuh manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tumbuhan tidak memerlukan pupuk. Karena tumbuhan mampu mengambil unsur hara
yang tersedia di lingkungan hidupnya. Pada lahan yang tidak terusik
manusia, kesuburan tanah selalu meningkat, karena terjadi pelonggokan
materi dan energi di tempat tersebut. Mineral dari jeluk yang lebih dalam
diangkut ke daun dan digugurkan ke permukaan tanah. Gas-gas di udara
terutama CO2 dijerat dan digunakan sebagai penyusun tubuh tumbuhan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tumbuhan selalu hidup bersama dengan lelembut (<em>mikrobia</em>). Serasah
tumbuhan menjadi makanan dan sumber energi bagi lelembut tersebut untuk
terus bekerja. Hasil perombakan digunakan kembali oleh tumbuhan. Interaksi
mineral dan bahan organik yang terus-menerus itu, akan diikuti ketersedian
hara dan lengas yang makin besar, sehingga memberikan lingkungan yang
terbaik bagi tumbuhan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semakin berkurang usikan manusia terhadap suatu lahan, maka lahan tersebut
akan bertambah subur. Sebaliknya, semakin banyak usikan semakin banyak pula
masukan yang harus diberikan agar lahan tetap subur. Semakin intensif lahan
dikelola, semakin banyak pula pupuk yang diperlukan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan pupuk selain mengandung hara tanaman, umumnya mengandung bahan lain,
yaitu:
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Zat pembawa atau karier (<em>carrier</em>). Double superfosfat (DS): zat
pembawanya adalah CaSO<sub>4</sub> dan hara tanamannya fosfor (P).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Senyawa-senyawa lain berupa kotoran (<em>impurities</em>) atau campuran
bahan lain dalam jumlah relatif sedikit. Misalnya ZA (zwavelzuure amoniak)
sering mengandung kotoran sekitar 3% berupa khlor, asam bebas (H <sub>2</sub>SO<sub>4</sub>) dan sebagainya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bahan mantel (<em>coated</em>) ialah bahan yang melapisi pupuk dengan
maksud agar pupuk mempunyai nilai lebih baik misalnya kelarutannya
berkurang, nilai higroskopisnya menjadi lebih rendah dan mungkin agar lebih
menarik. Bahan yang digunakan untuk selaput berupa aspal, lilin, malam, wax
dan sebagainya. Pupuk yang bermantel harganya lebih mahal dibandingkan
tanpa mantel.<em> </em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. <em>Filler</em> (pengisi). Pupuk majemuk atau pupuk campur yang kadarnya
tinggi sering diberi<em> filler</em> agar <em>ratio fertilizer</em> nya
dapat tepat sesuai dengan yang diinginkan, juga dengan maksud agar mudah
disebar lebih merata
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam praktek perlu diketahui istilah-istilah khusus yang sering digunakan
dalam pupuk antara lain ialah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mutu pupuk atau <em>grade fertilizer</em> artinya angka yang menunjukkan
kadar hara tanaman utama (N,P, dan K) yang dikandung oleh pupuk yang
dinyatakan dalam prosen N total, P<sub>2</sub>O<sub>5</sub> dan K <sub>2</sub>O. Misalnya pupuk Rustika Yellow 15-10-12 berarti kadar N 15%,
P<sub>2</sub>O<sub>5</sub> 10% dan K<sub>2</sub>O 12%.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Perbandingan pupuk atau<em> ratio fertilizer</em> ialah perbandingan
unsur N,P dan K yang dinyatakan dalam N total, P<sub>2</sub>O<sub>5</sub>
dan K<sub>2</sub>O merupakan penyederhanaan dari <em>grade ferilizer</em>.
Misalnya grade fertilizer 16-12-20 berarti ratio fertilizernya 4:3:5. <em> </em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. <em>Mixed fertilizer</em> atau pupuk campur ialah pupuk yang berasal
dari berbagai pupuk yang kemudian dicampur oleh pemakainya. Misalnya pupuk
Urea, TSP dan KCl dicampur menjadi satu dengan perbandingan tertentu sesuai
dengan mutu yang diinginkan. Hal ini berbeda dengan pupuk majemuk yaitu
pupuk yang mempunyai dua atau lebih hara tanaman dibuat langsung dari
pabriknya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Jenis-Jenis dan Manfaat Pupuk Bagi Tanaman</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah atau tajuk
tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk
yang paling awal adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman dan arang
kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannya
deposit garam kalsium di Jerman pada tahun 1839.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis
unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara
pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang
menunjukkan jenis dan unsur hara yang di kandungnya. Kadangkala petunjuk
pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.karena itu, sangat penting untuk
membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain
menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya
yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien.
Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan
tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat
dimanfaatkan tanaman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk adalah bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara tanaman yang
jika diberikan ke pertanaman dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil
tanaman. Sedangkan pemupukan adalah penambahan satu atau beberapa hara
tanaman yang tersedia atau dapat tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan
atau mempertahankan kesuburan tanah yang ada yang ditujukan untuk mencapai
hasil/produksi yang tinggi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat 2 jenis pupuk yaitu pupuk anorganik (pupuk buatan) dan pupuk
organik. Untuk mendapatkan hasil gabah yang tinggi dengan tetap
mempertahankan kesuburan tanah, maka perlu dilakukan kombinasi pemupukan
antara pupuk anorganik dengan pupuk organik. Keuntungan dari aplikasi
kombinasi kedua jenis pupuk tersebut adalah kekurangan sifat pupuk organik
dipenuhi oleh pupuk anorganik. Sebaliknya kekurangan dari pupuk anorganik
dipenuhi oleh pupuk organik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk secara umum digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk
anorganik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pupuk Organik
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang
diolah melalui proses pembusukan (<em>dekomposisi</em>) oleh bakteri
pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos
berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran
ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang
lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Sesuai dengan
namanya, kandungan bahan organik pupuk ini termasuk tinggi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pupuk Anorganik
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh
pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki presentase
kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang di kandungnya,
pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk
majemuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam.
Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung
unsur nitrogen.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur
hara. Penggunaan pupuk ini lebih praktis karena hanya dengan satu kali
penebaran, beberapa jenis unsur hara dapat diberikan. Namun, dari sisi
harga pupuk ini lebih mahal. Contoh pupuk majemuk antara lain diamonium
phospat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Soepardi membagi jenis-jenis pupuk berdasarkan kandungan yang di kandungnya
menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Pupuk Sumber Nitrogen</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hampir seluruh tanaman dapat menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat atau
amonium yang disediakan oleh pupuk. Nitrogen dalam bentuk nitrat lebih
cepat tersedia bagi tanaman. Amonium juga akan diubah menjadi nitrat oleh
mikroorganisme tanah, kecuali pada tembakau dan padi. Tembakau tidak dapat
mentoleransi jumlah amonium yang tinggi. Untuk menyediakan nitrogen pada
tembakau, gunakan pupuk berbentuk nitrat (NO<sub>3</sub><sup>-</sup>)
dengan kandungan nitrogen minimal 50%. Pada padi sawah, lebih baik gunakan
pupuk berbentuk amonium (NH<sub>4</sub><sup>+</sup>) karena pada tanah yang
tergenang, nitrogen mudah berubah menjadi gas N<sub>2</sub>. umumnya pupuk
dengan kadar N yang tinggi dapat membakar daun tanaman sehingga
pemakaiannya perlu lebih hati-hati.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun pupuk yang tergolong dalam jenis ini adalah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Amonium Nitrat
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan nitratnya membuat pupuk ini cocok untuk daerah dingin dan daerah
panas. Pupuk ini dapat membakar tanaman jika diberikan terlalu dekat dengan
akara atau langsung kontak dengan daun. Ketersediaan bagi tanaman sangat
cepat sehingga frekuensi pemberiannya harus lebih sering. Amonium nitrat
bersifat higroskopis sehingga tidak dapat disimpan terlalu lama.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Amonium Sulfat (NH<sub>4</sub>)<sub>2 </sub>SO<sub>4</sub>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk ini dikenal dengan nama pupuk ZA. Mengandung 21% nitrogen (N) dan 26%
sulfur (S), berbentuk kristal dan kurang higroskopis. Reaksi kerjanya agak
lambat sehingga cocok untuk pupuk dasar. Sifat reksinya asam, sehingga
tidak disarankan untuk tanah ber-pH rendah. Selain itu, pupuk ini sangat
baik untuk sumber sulfur. Lebih disarankan dipakai di daerah panas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Kalsium Nitrat
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk ini berbentuk butiran, berwarna putih, sangat cepat larut didalam
air, dan sebagai sumber kalsium yang sangat baik karena mengandung 19%
kalsium Ca. sifat lainnya adalah bereaksi basa dan higroskopis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Urea (CO(NH<sub>2</sub>)<sub>2</sub>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk urea mengandung 46% nitrogen (N). Karena kandungan N yang tinggi
menyebabkan pupuk ini sangat higroskopis. Urea sangat mudah larut dalam air
dan bereaksi cepat, juga menguap dalam bentuk amonia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Pupuk Sumber Fosfor </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. SP36
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengandung 36% fosfor dalam bentuk P<sub>2</sub>O<sub>5</sub>.pupuk ini
terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna
abu-abu. Sifatnya agak sulit larut dalam air dan bereaksi lambat sehingga
selalu digunakan sebagai pupuk dasar. Reaksi kimianya tergolong netral,
tidak higroskopis dan bersifat membakar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Amonium Phospat
</div>
<div style="text-align: justify;">
Monoamonium Phospat (MAP) memiliki analisis 11.52.0. Diamonium Phospat
memiliki (DAP) analisis 16.48.0 atau 18.46.0. pupuk ini umumnya digunakan
untuk merangsang pertumbuhan awal tanaman (<em>styarter fertillizer</em>).
Bentuknya berupa butiran berwarna cokelat kekuningan. Reaksinya termasuk
alkalis dan mudah larut di dalam air. Sifat lainnya adalah tidak
higroskopis sehingga tahan disimpan lebih lama dan tidak bersifat membakar
karena indeks garamnya rendah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Pupuk Sumber Kalium </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Kalium Chlorida (KCl)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengandung 45% K<sub>2</sub>O dan khlor, bereaksi agak asam, dan bersifat
higroskopis. Khlor berpengaruh negatif terhadap tanaman yang
membutuhkannya, misalnya kentang, wortel dan tembakau.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Kalium Sulfat (K<sub>2</sub>SO<sub>4</sub>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk ini lebih dikenal dengan nama ZK. Kadar K<sub>2</sub>O-nya sekitar
48-52%. Bentuknya berupa tepung putih yang larut didalam air, sifatnya agak
mengasamkan tanah. Dapat digunakan untuk pupuk dasar sesudah tanam. Tanaman
yang peka terhadap keracunan unsur Cl, seperti tembakau disarankan untuk
menggunakan pupuk ini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Kalium Nitrat (KNO<sub>3</sub>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengandung 13% N dan 44% K<sub>2</sub>O. berbentuk butiran berwarna putih
yang tidak bersifat higroskopis dengan reaksi yang netral.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. </strong>
<strong>Pupuk Sumber Unsur Hara Sekunder</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Kapur Dolomit
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbentuk bubuk berwarna putih kekuningan. Dikenal sebagai bahan untuk
menaikkan pH tanah. Dolomit adalah sumber Ca (30%) dan Mg (19%) yang cukup
baik. Kelarutannya agak rendah dan kualitasnya sangat ditentukan oleh
ukuran butiran. Semakin halus butirannya akan semakin baik kualitasnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Kapur Kalsit
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berfungsi untuk meningkatkan pH tanah. Dikenal sebagai kapur pertanian yang
berbentuk bubuk. Warnanya putih dan butirannya halus. Pupuk ini mengandung
90-99% Ca. Bersifat lebih cepat larut dalam air.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Paten Kali (Kalium Magnesium Sulfat)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbentuk butiran berwarna kuning. Mengandung 30% K<sub>2</sub>O, 12% S,
dan 12% MgO. Sifatnya agak sukar larut dalam air. Selain untuk memperbaiki
defisiensi Mg, pupuk ini juga bermanfaat untuk memperbaiki kejenuhan basa
pada tanah asam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Kapur Gypsum
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbentuk bubuk dan berwarna putih. Mengandung 39% Ca, 53% S dan sedikit
Mg. Ditebarkan dalam sekali aplikasi. Jika terkena air, gypsum yang
ditebarkan akan menggumpal dan mengeras seperti tanah liat (<em>cake</em>).
Gypsum digunakan untuk menetralisir tanah yang terganggu karena kadar garam
yang tinggi, misalnya pada tanah di daerah pantai. Aplikasi gypsum tidak
banyak berpengaruh pada perubahan pH tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
e. Bubuk Belerang (<em>Elemental Sulfur</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Umumnya, sulfor disuplai dalam bentuk sulfat yang terdapat pada berbagai
jenis pupuk. Kandungan sulfat tersebut tidak berpengaruh dalam penurunan pH
tanah. Selain terdapat dalam berbagai jenis pupuk, bubuk belerang adalah
sumber sulfur yang terbesar, kandungannya dapat mencapai 909%. Namun, bubuk
ini tidak lazim digunakan untuk mengatasi masalah defisiensi sulfur, tetapi
tidak lebih banyak digunakan untuk menurunkan pH tanah. Penggunaannya tidak
boleh melebihi 25 gram/m<sup>2</sup>, karena bubuk sulfur dapat
mengakibatkan gejala terbakarnya daun tanaman (<em>burning effect</em>).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>5. </strong>
<strong>Pupuk Sumber Unsur Hara Mikro</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ini kebutuhan pupuk mikro sudah mulai terasa di Indonesia. Beberapa
hasil penelitian melaporkan bahwa tanaman padi sawah dan teh di beberapa
daerah di Jawa sudah memulai membutuhkan tambahan Zn dari pupuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk sebagai unsur hara mikro tersedia dalam dua bentuk, yakni bentuk
garam anorganik dan bentuk organik sintesis. Kedua bentuk ini mudah larut
dalam air. Contoh pupuk mikro yang berbentuk garam organik adalah Cu, Fe,
Zn dan Mn yang seluruhnya bergabung dengan sulfat. Sebagai sumber boron,
umumnya digunakan sodium tetra borat yang banyak digunakan sebagai pupuk
daun. Sumber Mo umumnya menggunakan sodium atau amonium molibdat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk organik sintesis ditandai dengan adanya agen pengikat unsur logam
yang disebut <em>chelat</em>. Chelat adalah bahan kimia organik yang dapat
mengikat ion logam seperti yang dilakukan oleh koloid tanah. Unsur hara
mikro yang tersedia dalam bentuk <em>chelat</em> adalah Fe, Mn, Cu, dan Zn.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain disediakan oleh kedua jenis pupuk diatas, unsur hara mikro juga
disediakan oleh pupuk majemuk yang beredar di pasaran. Pupuk <em>slow release</em> dan pupuk daun biasanya dilengkapi dengan satu atau
lebih unsur mikro. Adapaun yang tergolong dalam pupuk ini adalah sebagai
berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pupuk Majemuk
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemakaian pupuk majemuk saat ini sudah sangat luas. Berbagai merk, kualitas
dan analisis telah tersedia di pasaran.kendati harganya relatif lebih
mahal, pupuk majemuk tetap dipilih karena kandungan haranya lebih lengkap.
Pupuk majemuk berkualitas prima memiliki besaran butiran yang seragam dan
tidak terlalu higroskopis, sehingga tahan disimpan dan tidak cepat
menggumpal. Hampir semua pupuk majemuk bereaksi asam, kecuali yang telah
mendapatkan perlakuan khusus, seperti penambahan Ca dan Mg.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Variasi analisis pupuk mejemuk sangat banyak. Meskipun demikian, perbedaan
variasinya bisa jadi sangat kecil, misalnya antara NPK 15.15.15 dan NPK
16.16.16. Variasi analisis pupuk, seperti 15.15.15, 16.16.16, dan 20.20.20
menunjukkan ketersediaaan unsur hara yang seimbang. Fungsi pupuk majemuk
dengan variasi analisis seperti ini antara lain untuk mempercepat
perkembangan bibit; sebagai pupuk pada awal peneneman; dan sebagai puk
susulan saat tanaman memasuki fase generatif, seperti saat mulai berbunga.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam memilih pupuk majemuk perlu dipertimbangkan beberapa faktor, antara
lain kandungan unsur hara yang tinggi, kandungan unsur hara mikro dan harga
perkilogramnya.contoh cara mempertimbangkan pemilihan pupuk majemuk,
variasi analisis pupuk NPK 20.20.20 memiliki kandungan hara yang lebih
tinggi daripada NPK 15.15.15, tetapi sifatnya sangat higroskopis sehingga
mudah sekali menggumpal. Karena itu, variasi analisis pupuk ini sebaiknya
tidak dipilih karena bagian yang menggumpal tidak dapat digunakan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pupuk Daun
</div>
<div style="text-align: justify;">
Daun memiliki mulut yang dukenal dengan nama stomata. Sebagian besar
stomata terletak di bagian bawah daun. Mulut daun ini berfungsi untuk
mengatur penguapan air dari tanaman sehingga air dari akar dapat sampai
daun. Saat suhu udara terlalu panas, stomata akan menutup sehingga tanaman
tidak akan mengalami kekeringan. Sebaliknya, jika udara tidak terlalu
panas, stomata akan membuka sehingga air yang ada di permukaan daun dapat
masuk dalam jaringan daun. Dengan sendirinya unsur hara yang disemprotkan
ke permukaan daun juga masuk ke dalam jaringan daun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya, kandungan unsur hara pada pupuk daun identik dengan kandungan
unsur hara pada pupuk majemuk. Bahkan pupuk daun sering lebih lengkap
karena ditambah oleh beberapa unsur mikro. Pemilihan analisis yang tepat
pada pupuk daun perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang sama dengan
analisis pada pupuk majemuk. Hanya saja, faktor sifat fisik dan kimia tanah
tidak dijadikan sebagai faktor utama. Sebagai faktor utamanya adalah
manfaat tiap unsur hara yang dikandung oleh pupuk daun bagi perkembangan
tanaman dan peningkatan hasil panen.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk daun berbentuk serbuk dan cair. Kualitasnya dianggap baik jika mudah
larut di dalam air tanpa menyisakan endapan. Karena mudah larut dalam air,
sifat pupuk daun menjadi sangat higroskopis. Akibatnya tidak dapat disimpan
terlalu lama jika kemasannya telah dibuka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kentungan menggunakan pupuk daun antara lain respon terhadap tanaman sangat
cepat karena langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Selain itu, tidak
menimbulkan kerusakan sedikitpun pada tanaman, dengan catatan aplikasinya
dilakukan secara benar. Dalam pemakaian pupuk daun dikenal istilah
konsentrasi pupuk atau kepekatan larutan pupuk. Besarnya konsentrasi pupuk
daun dinyatakan dalam bobot pupuk daun yang harus dilarutkan kedalam satuan
volume air. Penentuan volume air dapat diketahui dengan membaca skala pada
alat semprot. Angka konsentrasi ini sering dicantumkan p[ada kemasan pupuk.
Jika konsentrasi pupuk yang digunakan melebihi konsentrasi yang disarankan,
daun akan terbakar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyemprotan pupuk daun idealnya dilakukan pada pagi atau pada sore hari
karena bertepatan pada saat membukanya stomata. Prioritaskan penyemprotan
pada bagian bawah daun karena paling banyak terdapat stomata. Faktor cuaca
termasuk kunci sukses dalam penyemprotan pupuk daun. Dua jam setelah
penyemprotan jangan sampai terkena hujan karena akan mengurangi efektifitas
penyerapan pupuk. Tidak disarankan menyemprotkan pupuk daun pada saat suhu
udara sedang panas karena konsentrasi larutan pupuk yang sampai ke daun
cepat meningkat sehingga daun dapat terbakar. Contoh pupuk daun yang
beredar di pasaran yaitu Gandasil Daun 14.12.14 dilengkapi dengan Mn, Mg,
B, Cu dan Zn.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pupuk Organik
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan unsur hara yang terdapat di dalam pupuk organik jauh lebih kecil
daripada yang sempat di dalam pupuk buatan. Cara aplikasinya juga lebih
sulit karena pupuk organik dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar
daripada pupuk kimia dan tenaga kerja yang diperlukan juga lebih banyak.
Namun, hingga sekarang pupuk organik tetap digunakan karena fungsinya belum
tergantikan oleh pupuk buatan. Berikut ini beberapa manfaat dari pupuk
organik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1) Mampu menyediakan unsur hara makro dan mikro meskipun dalam jumlah yang
jauh lebih kecil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Memperbaiki granulasi tanah berpasir dan tanah padat sehingga dapat
meningkatkan kualitas aerasi, memperbaiki drainase tanah, dan meningkatkan
kemampuan tanah dalam menyimpan air.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan kapasitas tukar
kation tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4) Penambahan pupuk organik dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme
tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5) Pada tanah asam, penambahan pupuk organik dapat membantu meningkatkan pH
tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6) Penggunaan pupuk organik tidak menyebabkan polusi tanah dan air.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis pupuk organik yang banyak dikenal sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Pupuk Kandang
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak.
Kualitas pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan
ternak, dan cara penampungan pupuk kandang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk kandang dari ayam atau unggas memiliki unsur hara yang lebih besar
daripada jenis ternak lain. Penyebabnya adalah kotoran padat pada unggas
tercampur dengan kotoran cairnya. Umumnya, kandungan unsur hara pada urine
selalu lebih tinggi daripada kotoran padat.seperti kompos, sebelum
digunakan, pupuk kandang perlu mengalami proses penguraian. Dengan demikian
kualitas pupuk kandang juga turut ditentukan oleh C/N rasio.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam dunia pupuk kandang, dikenal istilah pupuk panas dan pupuk dingin.
Pupuk panas adalah pupuk kandang yang proses penguraiannya berlangsung
cepat sehingga terbentuk panas. Pupuk dingin terjadi sebaliknya, C/N yang
tinggi menyebabkan pupuk kandang terurai lebih lama dan tidak menimbulkan
panas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri-ciri pupuk kandang yang baik dapat dilihat secara fisik atau kimiawi.
Ciri fisiknya yaitu berwarna cokelat kehitaman, cukup kering, tidak
menggumpal, dan tidak berbau menyengat. Ciri kimiawinya adalah C/N rasio
kecil (bahan pembentuknya sudah tidak terlihat) dan temperaturnya relatif
stabil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2) Kompos
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kompos adalah kasil pembusukan sisa-sisa tanaman yang disebabkan oleh
aktivitas mikroorganisme pengurai. Kualitas kompos ditentukan oleh besarnya
perbandingan antara jumlah karbon dan nitrogen (C/N ratio).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika C/N rasio tinggi, berarti bahan penyusun kompos belum terurai secara
sempurna. Bahan kompos dengan C/N rasio tinggi akan terurai atau membusuk
lebih lama dibanding dengan C/N rasio rendah. Kualitas kompos dianggap baik
jika memiliki C/N rasio antara 12-15.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan kompos seperti sekam, jerami padi, batang jagung dan serbuk gergaji
memiliki C/N rasio antara 50-100. daun segar memiliki C/N rasio sekitar
10-20. Proses pembuatan kompos akan menurunkan C/N rasio hingga 12-15.
sampai dengan proses penguraian sempurna, tanaman akan bersaing dengan
mikroorganisme tanah untuk memperebutkan unsur hara. Karena itu disarankan
untuk menambah pupuk buatan apabila bahan kompos yang belum terurai
sempurna terpaksa digunakan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan unsur hara dalam kompos sangat bervariasi. Tergantung dari jenis
bahan asal yang digunakan dan cara pembuatan kompos. Kandungan unsur hara
kompos sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Nitrogen 0,1 – 0,6%
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Fosfor 0,1 – 0,4%
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Kalium 0,8 – 1,5%
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Kalsium 0,8 – 1,5%
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri fisik kompos yang baik adalah berwarna cokelat kehitaman, agak lembab,
gembur dan bahan pembentuknya sudah tidak tampak lagi. Penggunaan dosis
tertentu pada pupuk kompos lebih berorientasi untuk memperbaiki sifat fisik
dan kimia tanah daripada untuk menyediakan unsur hara.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3) Mikroba Penyubur Tanah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemajuan ilmu mikrobiologi tanah berhasil memperbanyak mikroba tanah yang
bermanfaat dan mengemasnya sebagai pupuk cair. Mikroba yang telah dikemas
ini kemudian disemprotkan ke tanah hingga berkembang biak dan memberi
dampak positif bagi kesuburan tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis bakteri dan jamur yang biasa digunakan diantaranya<em>Rhizobium, Lactobacillus, Streptomyces, Micoriza, </em>dan <em>Aspergillus.</em> Jenis dan fungsi mikroba sangat beragam, cara
penggunaanpun berbeda-beda. Karena itu sebaiknya baca petunjuk pada label
atau brosur dengan seksamasebelum menggunakannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mikroba juga membutuhkan waktu untuk berkembang biak sehingga hasil
aplikasi mikroba penyubur tanah tidak langsung terlihat pada tanaman.
Jumlah mikroba yang telah disemprotkan pun sangat mungkin akan berkurang
karena faktor cuaca. Aplikasi mikroba sebaiknya dilaksanakan secara rutin
setiap dua minggu sekali. Alat semprot yang digunakan sebaiknya bukan yang
biasa dipakai untuk menyemprot pestisida, karena pestisida akan mematikan
mikroba. Selain itu, tidak disarankan menyemprotkan pestisida terutama
fungisida pada tanah yang telah diaplikasi mikroba.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Teknik Pengaplikasian Pupuk Pada Tanaman</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah membahas jenis-jenis pupuk yang biasa digunakan pada tanaman, perlu
diketahui pula teknik pengaplikasian atau penggunaan pupuk pada tanaman :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Cara Aplikasi Pupuk Anorganik atau Kimia</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Larikan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Caranya, buat parit kecil di samping barisan tanaman sedalam 6-10 cm.
Tempatkan pupuk di dalam larikan tersebut, kemudian tutup kembali. Cara ini
dapat dilakukan pada satu atau kedua sisi baris tanaman. Pada jenis
pepohonan, larikan dapat dibuat melingkar di sekeliling pohon dengan
jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk. Pupuk yang tidak mudah menguap dapat
langsung ditempatkan di atas tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu, larikan tidak perlu ditutup kembali dengan tanah. Hindari
membuat larikan hanya pada salah satu sisi baris tanam karena menyebabkan
perkembangan akar tidak seimbang. Karena itu, aplikasi pupuk kedua harus
ditempatkan pada sisi yang belum mendapatkan pupuk (bergantian). Biasanya
cara ini dilakukan untuk memberikan pupuk susulan. Tanaman dengan
pertumbuhan cepat dan perakaran yang terbatas disarankan untuk menggunakan
cara larikan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Penebaran secara merata di atas permukaan tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk,
lanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk
organik. Cara ini menyebabkan distribusi unsur hara dapat merata sehingga
perkembangan akarpun lebih seimbang. Tidak disarankan untuk menebar pupuk
urea karena sangat mudah menguap.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pop Up
</div>
<div style="text-align: justify;">
Caranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman benih atau
bibit. Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar
tidak merusak benih atau biji. Cara ini lazim menggunakan pupuk jenis SP36,
pupuk organik, atau pupuk <em>slow release</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Penugalan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Caranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15
cm. Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal. Kemudian setelah pupuk
dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan.
Cara ini dapat dilakukan disamping kiri dan samping kanan baris tanaman
atau sekeliling pohon. Jenis pupuk yang dapat diaplikasikan dengan cara ini
adalah pupuk slow release dan pupuk tablet.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
e. Fertigasi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi.
Lazimnya, cara ini dilakukan untuk tanaman yang pengairannya menggunakan
sistem <em>sprinkle</em>. Cara ini telah banyak diterapkan pada pembibitan
tanaman Hutan Tanaman Industri (HTI), lapangan golf, atau <em>nursery</em>
tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Lewat cara ini, akurasi dan
penyerapan pupuk oleh akar dapat lebih tinggi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pertanian intensif pemupukan sering dilakukan berkali-kali sehingga
beberapa cara diatas dapat dilakukan bersama-sama dalam satu musim tanam.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Cara Aplikasi Pupuk Organik</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanah berpasir, bekas pertambangan, tanah tererosi, atau tanah sangat padat
yang mudah retak pada musim kemarau, sebaiknya diberi pupuk organik dalam
jumlah besar sebelum digunakan untuk bercocok tanam. Setelah diberi pupuk
organik, dilanjutkan dengan pengolahan tanah. Kedua perlakuan tersebut
dilakukan supaya sifat fisik tanah membaik dan pemakaian pupuk kimia
menjadi lebih efisien.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebutuhan dosis pupuk organik yang sangat besar seringkali menyulitkan
proses penebarannya. Namun, sekarang telah dipasarkan pupuk organik yang
dipadatkan dalam bentuk pelet atau konsentrat. Pupuk organik dalam bentuk
tersebut lebih mudah diaplikasikan dan dosis yang diperlukan menjadi lebih
kecil. Pupuk organik seperti ini di antaranya dipasarkan dengan merk dagang
Ostindo, OCF, dan Green Pride.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi pupuk organik adalah
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Penebaran pupuk organik sebaiknya diikuti dengan pengolahan tanah
seperti pembajakan atau penggemburan tanah agar pupuk organik dapat
mencapai lapisan tanah yang lebih dalam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pemberian pupuk organik dengan dosis kecil tetapi sering lebih baik dari
pada dosis banyak yang diberikan sekaligus.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pada jagung, cabai, tomat, dan beberapa jenis sayuran, pupuk organik
sebaiknya ditempatkan pada lubang tanam satu minggu sebelum bibit ditanam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pada media tanam dalam pot, perbandingan antara kompos dan tanah yang
ideal adalah 1:1. sementara itu, perbandingan pupuk kandang dan tanah yang
ideal adalah 1:3.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
e. Jika harus menggunakan pupuk organik yang belum terurai sempurna (rasio
C/N masih tinggi) harus diberi jeda waktu antara pemberian pupuk organik
dan penanaman bibit yakni minimal satu minggu. Hal itu dilakukan untuk
menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi pada tanaman ketika proses
penguraian pupuk organik berlangsung.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Dampak Buruk Pemakaian Pupuk Kimia</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk terbagi dua jenis yaitu pupuk organik dan pupuk non-organik atau
kimia. Pupuk organik terbuat dari kotoran hewan, pupuk hijau dan kompos
sedangkan pupuk kimia dibuat oleh perusahaan- perusahaan dengan menggunakan
zat-zat kimia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak tahun 1970-an pupuk kimia diperkenalkan ke Indonesia manfaat yang
didapatkan sangat terasa sehingga negara juga ikut menganjurkan petani
secara massal untuk menggunakan pupuk kimia pada pertanian bahkan negara
memberikan subsidi untuk pupuk kimia. Beberapa tahun kemudian barulah
terasa dampak buruk yang ditimbulkan oleh pupuk kimia terhadap tanaman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Haris Syahabuddin ada beberapa dampak buruk yang akan terlihat
dalam pemakaian pupuk, yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Dampak Pada Tanah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk kimia yang terus-menerus diaplikasikan ke tanaman pada akan
mempercepat hilangnya zat-zat organik dan kesimbangan zat makanan di dalam
tanah yang akhirnya menimbulkan bermacam penyakit pada tanaman. Unsur zat
hara yang ada dalam tanah akan diikat oleh molekul-molekul kimiawi sehingga
regenerasi humus tidak bisa dilakukan lagi sehingga daya tahan tanah atau
daya dukung tanah berkurang dan yang nantinya tanah menjadi tandus.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanah yang telah tercemari pupuk kimia bisa berdampak langsung pada manusia
karena zat beracun atau berbahaya bercampur dengan air dan tanah yang
bersentuhan dengan manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Beberapa kondisi tanah setelah penggunaan pupuk kimia
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Mikroorganisme tanah menjadi tipis
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Tanah menjadi keras
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Residu pestisida dan insektisida banyak tertinggal dalam tanah
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Mikroorganisme yang merugikan banyak berkembang
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Dampak Pada Ekosistem</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pencemaran tanah oleh pupuk kimia berdampak besar terhadap lingkungan
sekitar. Dampak pupuk kimia menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah
tersebut. akibatnya Beberapa spesies dan rantai makanan yang hidup
disekitar tanah terkena pupuk kimia menjadi musnah dan pada pertanian
terjadi perubahan metabolism tanaman yang menurunkan hasil produksi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Beberapa dampak lainnya adalah
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Polusi air
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pencemaran udara seperti emisi metana dari lahan pertanian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Terjadi perubahan iklim, dan lain sebagainya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Dampak Pada Kesehatan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil produksi tanaman yang telah tercemari pupuk kimia sangat berbahaya
dikonsumsi oleh manusia. Beberapa dampak penggunaan pupuk kimia pada tanah,
sebagai berikut
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Zat timbal berbahaya pada anak karena dapat merusak otak dan kerusakan
ginjal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Zat merkuri dan siklidiena dapat menyebabkan kerusakan ginjal parah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. <em>Organofosfat</em> dan <em>karmabat</em> dapat menyebabkan gangguan
saraf otot.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pelarut yang mengandung klorin mengganggu pada hati dan ginjal serta
penurunan sistem saraf pusat dan yang jelas tingkat penyebab kematian
tinggi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih jauh penggunaan pupuk kimia akan menghancurkan sistem pertanian
berkelanjutan. Artinya, besarnya dampak buruk yang ditimbulkan oleh
penggunaan pupuk kimia terhadap tanah, ekosistem dan kesehatan menjadi
alasan utama petani untuk meninggalkannya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENGGUNAAN PUPUK TERHADAP TANAMAN PADI</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Mengenal Sekilas Tentang Padi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum membahas lebih jauh, perlu diketahui terlebih dahulu tentang
tanaman padi. Untuk itu, Bustanul Arifin membahasnya sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Sejarah Padi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa
oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Produksi
padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan
gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi
mayoritas penduduk dunia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asal-usul budidaya padi diperkirakan berasal dari daerah lembah Sungai
Gangga dan Sungai Brahmaputra dan dari lembah Sungai Yangtse. Padi pada
saat ini tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di hampir semua bagian
dunia yang memiliki cukup air dan suhu udara cukup hangat. Padi menyukai
tanah yang lembab dan becek. Sejumlah ahli menduga, padi merupakan hasil
evolusi dari tanaman moyang yang hidup di rawa. Pendapat ini berdasar pada
adanya tipe padi yang hidup di rawa-rawa (dapat ditemukan di sejumlah
tempat di Pulau Kalimantan), kebutuhan padi yang tinggi akan air pada
sebagian tahap kehidupannya, dan adanya pembuluh khusus di bagian akar padi
yang berfungsi mengalirkan udara (oksigen) ke bagian akar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1984 pemerintah Indonesia pernah meraih penghargaan dari PBB
(FAO) karena berhasil meningkatkan produksi padi hingga dalam waktu 20
tahun dapat berubah dari pengimpor padi terbesar dunia menjadi negara <em>swasembada</em> beras. Prestasi ini tidak dapat dilanjutkan dan baru
kembali pulih sejak tahun 2007.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi kebanyakan rakyat Indonesia “belum makan nasi berarti belum makan”
tidak peduli apakah harga beras murah atau mahal yang penting persediaan
beras tetap terjamin. Beras memang penting bagi sebagian besar bangsa di
Asia, terutama Indonesia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan di Srilangka, analisa politik selalu mencantumkan beras sebagai
salah satu variabel penting yang mempengaruhi popularitas penguasa. Di
Jepang pada akhir Perang Dunia II, setelah menyerah pada sekutu, rakyat
hampir tidak menyentuh terigu bantuan AS sampai terigu itu dimodifikasi
menjadi mie ramen. Itupun tak bisa menggantikan nasi sebagai makanan pokok
mereka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengapa manusia “tergila-gila” pada beras? Jawabannya bisa bermacam-macam.
Yang jelas asal mula tanaman padi yang menghasilkan beras itu memang dari
Asia. Tepatnya di daerah utara Benggala, <strong>India</strong>. Ada juga
yang mengatakan padi berasal dari Cina dan dibudidayakan pertama kali pada
masa kekaisaran Shen Nung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padi dan saudara-saudaranya, yakni gandum (Triricu sativum), jagung
(Zeamays), sorghum (Andropogon sorghum) adalah keluarga dalam famili
graminaceae. Sebenarnya ada satu lagi saudaranya, yaitu alang-alang
(Imperata cylindrica) yang dibiarkan hidup liar bahkan di basmi
habis-habisan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman padi yang kita kenal sekarang ini (Oryza sativa L) konon mempunyai
varietas-varietas padi liar, semisal Oryza L.f. spontanea, Oryza
officinalia wall, Oryza perennis, yang kebetulan tumbuh dikawasan itu. Dari
sana padi menyebar keberbagai tempat. Ke timur sampai di Cina dan Jepang,
kebarat sampai di Persia (Iran) dan Mesopotamia (Irak).
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Pengertian Padi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Padi (<em>oryza sativa</em>) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi
rakyat Indonesia. Menanam padi sawah sudah mendarah daging bagi sebagian
besar petani di Indonesia. Mulanya kegiatan ini banyak diusahakan di pulau
Jawa. Namun, saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia sudah tidak asing
lagi dengan kegiatan menanam padi di sawah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem penanaman padi di sawah biasanya didahului oleh pengolahan tanah
secara sempurna seraya petani melakukan persemaian. Mula-mula sawah
dibajak, pembajakan dapat dilakukan dengan mesin, kerbau atau melalui
pencangkulan oleh manusia. Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 2-3
hari. Namun di beberapa tempat, tanah dapat dibiarkan sampai 15 hari.
Selanjutnya tanah dilumpurkan dengan cara dibajak lagi untuk kedua kalinya
atau bahkan ketiga kalinya 3-5 hari menjelang tanam. Setelah itu bibit
hasil semaian ditanam dengan cara pengolahan sawah seperti di atas (yang
sering disebut pengolahan tanah sempurna, intensif atau konvensional)
banyak kelemahan yang timbul penggunaan air di sawah amatlah boros. Padahal
ketersediaan air semakin terbatas. Selain itu pembajakan dan pelumpuran
tanah yang biasa dilakukan oleh petani ternyata menyebabkan banyak
butir-butir tanah halus dan unsur hara terbawa air irigasi. Hal ini kurang
baik dari segi konservasi lingkungan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padi merupakan tanaman yang membutuhkan air cukup banyak untuk hidupnya.
Memang tanaman ini tergolong semi aquatis yang cocok ditanam di lokasi
tergenang. Biasanya padi ditanam di sawah yang menyediakan kebutuhan air
cukup untuk pertumbuhannya. Meskipun demikian, padi juga dapat diusahakan
di lahan kering atau ladang. Istilahnya adalah padi gogo. Namun kebutuhan
airnya harus terpenuhi.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Pentingnya Pupuk Bagi Tanaman Padi<a href="https://www.blogger.com/u/2/null" name="more"></a></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Bahkan, menjadi salah satu peran utama untuk
menentukan kualitas tanaman. Begitu pun pada tanaman padi. Menurut Pinus
Lingga, ada beberapa manfaat dari pupuk bagi tanaman padi, yaitu sebagai
berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menyuburkan tanah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk mengandung mikroorganisme yang dapat mendegradasi bahan organik
sehingga mampu menyediakan unsur hara yang dapat diserap tanaman dan
menghasilkan enzim alami dan vitamin yang bermanfaat untuk meningkatkan
kesuburan tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk mengandung mikroorganisme lokal (indegenous) yang unggul.
Mikroorganime yang ditambahkan dalam tanah dapat membantu proses
penggemburan tanah dan mengubah zat menjadi bentuk yang dapat diserap oleh
tanaman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Meningkatkan daya serap tanah terhadap air
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan pupuk secara tepat akan menyebabkan tanah menjadi gembur. Tanah
yang gembur akan memiliki pori-pori lebih banyak guna menyalur dan
menyimpan air tanah untuk kebutuhan tanaman. Pada saat musim kemarau, tanah
mampu menyediakan air. Sementara pada musim hujan, tanah mampu menahan air
sehingga resiko erosi dan banjir dapat dikurangi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menyediakan hara mineral bagi tanaman
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk mengandung unsur hara alami yang seimbang dan dibutuhkan oleh mikroba
tanah dan tanaman. Pupuk mengandung mikroorganisme unggul yang memiliki
kemampuan untuk mengubah unsur hara yang tidak dapat diserap tanaman
menjadi unsur hara yang tersedia untuk tanaman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan pupuk hayati dengan segala kemampuan dan kelebihan yang dimiliki
oleh mikroorganisme yang dikandungnya dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi tanaman padi sekaligus menghemat biaya produksi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Meningkatkan daya tahan tanaman
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan hormon dalam pupuk dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
serangan penyakit dan hama. Begitu pun dengan perkembangan dan
pertumbuhannya pun akan semakin cepat. Bahkan ada sebagian pupuk yang mampu
mengatasi beberapa jenis serangga hama dan patogen penyebab busuk tanaman
padi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Menghasilkan produk sehat dan bersih
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk yang diolah dengan baik dan tidak mengandung unsur-unsur berbahaya
akan menciptakan produk-produk yang baik dan berkualitas. Sehingga produk
beras yang dihasilkan dari padi tersebut akan lebih menyehatkan dan dapat
terhindar dari berbagai macam penyakit.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Jenis-Jenis Pupuk Yang Sering Digunakan Pada Tanaman Padi</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk adalah salah satu faktor penting dalam menentukan tingkat
keberhasilan dalam suatu usaha pertanian. Namun kebanyakan petani biasanya
belum terlalu mengenal jenis-jenis pupuk yang sering beredar dipasaran dan
juga biasanya tingkat pengetahuan petani terhadap manfaat dari jenis-jenis
pupuk tersebut masih sangat rendah sehingga terjadi kelebihan atau
kekurangan dosis dalam pemakaiannya yang menimbulkan hasil yang nantinya
diperoleh tidak dalam keadaan maksimal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemupukan pada dasarnya bertujuan untuk menambah zat-zat dan unsur-unsur
makanan yang dibutuhkan oleh tanaman di dalam tanah. Jenis-jenis pupuk yang
biasanya dikenal oleh petani pada umumnya adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. UREA
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pupuk urea diperlukan tanaman untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara
Nitrogen (N). Didalam 100 kg pupuk urea terdapat kandungan unsur hara N
sebesar 46 %. Manfaat dari unsur N adalah menjadikan bagian daun menjadi
hijau segar sehingga banyak mengandung butir hijau daun yang diperlukan
dalam proses fotosintesa. Mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman
(tinggi, jumlah anakan, tunas dan lain-lain) sehingga memperbanyak produksi
serta menambah kandungan protein dari hasil tanaman. Urea biasanya dapat
dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, hortikultura maupun
tanaman perkebunan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun dalam penggunaaannya, yang harus diperhatikan adalah dosis atau
takaran penggunaan urea karena jika tanaman padi kekurangan unsur Nitrogen
(N) atau unsur yang terkandung didalam pupuk urea maka gejala yang dapat
dilihat adalah daun tanaman padi akan berwarna pucat kekuning-kuningan dan
pada daun tua akan berwarna kekuning-kuningan dimulai dari ujung daun
menjalar ke tulang daun dan dalam keadaan kekurangan yang parah daun
akanmenjadi kering dimulai dari daun bagian bawah terus ke bagian atas,
pertumbuhan tanaman menjadi lambat dan kerdil dan perkembangan buah tidak
sempurna atau sering kali masak sebelum waktunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
2. ZA
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk ZA diperlukan tanaman untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Nitrogen
(N) dan belerang (S). Kandungan unsur N yang ada pada pupuk ZA jauh lebih
sedikit jika dibandingkan dengan urea. Kandungan unsur N yang ada pada
pupuk ZA adalah sebesar 21 % (dalam bentuk amonium) sedangkan kandungan
unsur S pada pupuk ZA adalah sebesar 24 % (dalam bentuk sulfat). Adapun
manfaat dari unsur hara Belerang (S) adalah Membantu pembentukan butir
hijau sehingga daun lebih hijau. Menambah kandungan protein dan vitamin
tanaman. Berperan dalam sintesa minyak yang berguna pada proses pembuatan
gula. Memacu pertumbuhan anakan produktif. Pemberian belerang mempunyai
pengaruh yang positif terhadap hasil produksi padi sawah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala-gejala yang ditimbulkan jika tanaman padi kekurangan unsur hara S
adalah daun muda berubah menjadi kuning kadang mengkilap keputih-putihan
dan kadang perubahannya tidak merata atau bisa juga berubah warna menjadi
kuning sama sekali sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, dari
segi pertumbuhannya tanaman akan tumbuh terlambat dan terlihat kerdil dan
jumlah anakan terbatas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. SP 36
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk SP 36 diperlukan tanaman untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara
Fosfat (P) Adapun manfaat dari unsur hara Fosfat (P) adalah : Memacu
pertumbuhan akan dan pembentukan sistim perakaran yang baik sehingga dapat
mengambil unsur hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi lebih
sehat dan kuat. Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan
penyakit. Mempercepat pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik
tumbuh tanaman. Memacu pertumbuhan generatif tanaman yaitu mempercepat
pembentukan bunga dan masaknya buah/bji sehingga mempercepat masa panen.
Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah dan biji.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala yang ditimbulkan pada tanaman padi jika kekurangan unsur P adalah
terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun, warna daun
berubah menjadi hijau tua dan kadang-kadang terdapat pigmen warna merah
pada bagian bawah daun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. KCL
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pupuk KCL biasanya diperlukan oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhan unsur
hara Kalium (K). Adapun manfaat unsur hara Kalium (K) adalah : Memperlancar
proses fotosintesa. Memacu pertumbuhan tanaman pada tingkat permulaan
Memperkuat ketegaran batang sehingga mengurangi resiko mudah rebah.
Mengurangi kecepatan pembusukan hasil selama pengangkutan dan penyimpanan.
Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan
kekeringan. Memperbaiki mutu hasil yang berupa bunga dan buah (rasa dan
warna).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala yang ditimbulkan jika kekurangan unsur K pada tanaman padi adalah
daun berwarna hijau gelap dengan bintik-bintik yang warnanya menyerupai
karat, biasanya bintik pertama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua,
ujung dan tepi daun seperti terbakar berwarna coklat kemerahan atau coklat
kuning. Daun-daun tua khususnya ditengah hari akan terkulai dan daun-daun
muda menggulung kearah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan
air, batang akan tumbuh pendek dan kurus, pertumbuhan akar terbatas,
kehampaan buah yang tinggi, bulir yang terisi untuk setiap helainya akan
rendah dan bulir berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title="">
[10]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Peranan Ilmu Biologi Dalam Pertanian</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Biologi adalah ilmu hayati yang mempelajari tentang aspek fisik kehidupan.
Ilmu biologi sendiri didukung oleh cabang yang mengkhususkan diri pada
steiap kelompok organisme, seperti botani yang mempelajari tetnang
tumbuhan, zoologi tentang ilmu hewan, dan mikrobiologi yang mempelajari
tentang jasad renik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu biologi sendiri merupakan ilmu pengetahun yang sangat bermanfaat bagi
kelangsungan hidup manusia. Salah satu peranan biologi yang bermanfaat
terhadap manusia, yaitu khususnya pada bidang pertanian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu cabang ilmu biologi yang disebut dengan Bioteknologi, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu
yang meliputi prosesbiokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk
peningkatan bahan pangan dan bertujuan untuk kesejahteraan kehidupan
manusia dalam segi bidang pangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Bioteknologi sendiri masih ada lagi beberapa cabang-cabang ilmu
turunannya, turunan ilmu bioteknologi yang terkhusus mengaplikasikan pada
bidang pertanian disebut sebagai Bioteknologi hijau.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Khusus untuk ilmu bioteknologi hijau yang juga merupakan ilmu biologi,
memiliki beberapa manfaat atau pernanan yang sangat penting dalam bidang
pertanian. Adapun peranan ilmu ini untuk bidang pertanian, diantaranya
adalah sebagai berikut:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Berperan dalam penemuan obat-obatan pertanian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Berperan dalam penemuan bibit unggul yang dapat meningkatkan produksi
pertanian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Berperan dalam menemukan cara pemberantasan hama pertanian secara
biologis.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title="">
[11]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah membahas panjang lebar tentang manfaat pupuk bagi tanaman padi,
kesimpuan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi
tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh
kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Terdapat 2 jenis pupuk yaitu pupuk anorganik (pupuk buatan) dan pupuk
organik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pentingnya pupuk bagi tanaman padi adalah untuk menyuburkan tanah,
meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah, meningkatkan daya serap tanah
terhadap air, menyediakan hara mineral bagi tanaman, meningkatkan kualitas
dan kuantitas produksi pertanian, meningkatkan daya tahan tanaman,
menghasilkan produk sehat dan bersih.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Penggunaan pupuk harus benar-benar sesuai dengan yang dianjurkan
sehingga dapat lebih mendorong petani dalam hal peningkatan hasil panen.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Peranan ilmu biologi untuk bidang pertanian adalah Berperan dalam
menghasilkan tanaman tahan hama, berperan dalam penemuan obat-obatan
pertanian, berperan dalam penemuan bibit unggul yang dapat meningkatkan
produksi pertanian, dan Berperan dalam menemukan cara pemberantasan hama
pertanian secara biologis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Saran</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang manfaat pupuk bagi tanaman padi. Hendaklah untuk
mencari sumber lain supaya pengetahuan kita terus bertambah. <strong></strong>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Setyamidjaja. D, <em>Pupuk dan Pemupukan</em>, (Jakarta : Simpex
Media, 2003), hal. 3
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 8
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Soepardi Goeswono, <em>Mengenal Pupuk Alami dan Buatan</em>,
(Surabaya : Pustaka Buana, 2002), hal. 17<em></em>
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Rusadhi, <em>Pupuk Untuk Perkebunan dan Pertanian : Metode dan Teknik, </em>
(Jakarta : Lembaga Penelitian Hortikultura, 2005), hal. 21
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
<em>Ibid., </em>
hal. 23
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Haris Syahabuddin, <em>Pupuk Organik dan Anorganik</em>, (Sidoarjo
: CV. Tani Subur Perkasa, 2006), hal. 24
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Bustanul Arifin, <em>Budidaya Tanaman Padi sebagai Aksi Agraris</em>, (Yogyakarta :
Yayasan Kanisius, 1973), hal. 4
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 5
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
Pinus Lingga, <em>Panduan Sukses Bertani</em>, (Bandung : Graha
Media, 2007), hal. 58-59
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
[10]
</a>
Osman, F. 1996. <em>Memupuk Padi dan Palawija</em>. (Jakarta : PT.
Penebar Swadaya, 1998), hal. 34.
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/11.%20Muzi%20Fajri/Pembahasan.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title="">
[11]
</a>
Goenadi, Didiek Hadjar, dkk,
<em>
Aplikasi Bioteknologi Dalam Upaya Peningkatan Efisiensi
Pertanian Yang Berkelanjutan
</em>
, (Bogor : IPB Press, 2003), hal. 13
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-26342072796841416542018-06-12T11:03:00.001+07:002018-06-12T11:04:44.671+07:00Makalah Tentang Pengolahan Dan Manfaat Buah Kelapa <div style="text-align: justify;">
<strong></strong>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFdaLhE1K42pg2zY5cFgh4KmQX0bEP0U1pKOtAQ8lHLUyeYO0gqErYF5np7XB2q1cMHZ1J8S7afFDF-OEeVFptib6ZZ5bmlTQ6e0bF2fVHnFU4B8GArJPpp9WfGyjZacx54dvdIL4De9Q/s1600/jual-bibit-kelapa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFdaLhE1K42pg2zY5cFgh4KmQX0bEP0U1pKOtAQ8lHLUyeYO0gqErYF5np7XB2q1cMHZ1J8S7afFDF-OEeVFptib6ZZ5bmlTQ6e0bF2fVHnFU4B8GArJPpp9WfGyjZacx54dvdIL4De9Q/s640/jual-bibit-kelapa.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman kelapa merupakan tanaman serbaguna, baik untuk keperluan pangan
maupun non pangan. Setiap bagian dari tanaman kelapa bisa di manfaatkan
untuk kepentingan manusia. Daging buah kelapa selain nikmat disantap
langsung (terutama kelapa muda) juga sering dimanfaatkan untuk pembuatan
santan, kopra dan minyak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buah kelapa pada umumnya lebih dimanfaatkan untuk pembuatan minyak kelapa. <em> </em>Pembuatan minyak kelapa merupakan tindakan pasca panen yang
sangat penting untuk buah kelapa. Minyak kelapa merupakan bagian paling
berharga dari buah kelapa. Minyak kelapa sering dipergunakan sebagai bahan
baku industri dan pembuatan minyak goreng. Selain itu, minyak kelapa baik
digunakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Maka, tidak heran minyak
kelapa atau yang biasa dikenal sebagai virgin coconut oil ini sempat
menjadi incaran banyak orang<em>.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik pembuatan minyak kelapa yang baik dapat meningkatkan dan menjaga
kualitas dan kuantitas minyak yang dihasilkan. Minyak kelapa dapat
diekstrak dari daging buah kelapa. Mengekstrak minyak dari daging buah
kelapa merupakan teknik pembuatan tradisional yang masih sering
dipergunakan karena mudah dilakukan serta tidak memerlukan banyak biaya.
Namun masih terdapat kelemahan pada teknik tersebut yaitu rendahnya
rendemen yang dihasilkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, di dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengolahan buah
menjadi minyak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian kelapa ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Apa manfaat yang terkandung dalam kelapa ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah pengolahan minyak dari buah kelapa ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Makalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian kelapa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui manfaat yang terkandung dalam kelapa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui pengolahan minyak dari buah kelapa.
</div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>GAMBARAN UMUM TENTANG KELAPA</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Kelapa</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelapa (<em>Cocos nucifera</em>) adalah anggota tunggal dalam marga <em>Cocos</em> dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Arecaceae merupakan
sekelompok tumbuhan berbunga yang banyak anggotanya memiliki nilai penting
dalam kehidupan manusia. Demikian pula enau dan pinang. Pemanfaatannya
mencakup hampir semua bagian tumbuhan, namun terutama adalah buahnya.
Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga
dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir.
Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia di sisi
Asia, namun kini telah menyebar luas di seluruh pantai tropika dunia.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Jenis-Jenis Kelapa </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis tumbuhan kelapa terbagi atas tiga varietas yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Kelapa Varietas Dalam </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelapa varietas dalam ini mempunyai ciri-ciri memiliki batang tinggi dan
besar, bisa mencapai 30 meter atau lebih. Kelapa ini mulai berbuah agak
lambat, berumur antara 6-8 tahun setelah tanam. Umurnya bahkan dapat
mencapai 100 tahun lebih. Adapun Keunggulan varietas ini adalah produksi
kopranya lebih tinggi, yaitu sekitar 1 ton kopra/ha pertahun pada umur 10
tahun dengan produktivitas sekitar 90 butir perpohon pertahun, daging
buahnya tebal dan keras dengan kadar minyak yang tinggi, serta lebih tahan
terhadap hama dan penyakit. Kelapa varietas Dalam terdiri atas beberapa
jenis kelapa antara lain yaitu <em>viridis</em> (kelapa hijau),<em>rubescens</em> (kelapa merah), <em>macrocorpu</em> (kelapa kelabu), <em>sakarina</em> (kelapa manis).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Kelapa Varietas Genjah </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelapa varietas genjah ini mempunyai ciri batang besar tetapi tidak terlalu
tinggi, Varietas ini memiliki kelebihan berbuah lebat tetapi mudah
dipengaruhi fluktuasi iklim, dan peka terhadap keadaan lingkungan yang
kurang baik. Serta ukuran buah relatif kecil dengan kadar kopra rendah,
yakni sekitar 130 gram per buah, sementara kadar minyaknya 65% dari bobot
kering daging buah. Kelapa varietas Genjah terdiri dari beberapa jenis
antara lain yaitu <em>eburnea</em> (kelapa gading), <em>regia</em> (kelapa
raja), <em>pumila</em> (kelapa puyuh), <em>pretiosa</em> (kelapa raja
malabar).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Kelapa Varietas Hibrida </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pertanian, varietas hibrida adalah kultivar yang merupakan keturunan
langsung (generasi F1) dari persilangan antara dua atau lebih populasi
tanaman yang berbeda latar belakang genetiknya (disebut populasi pemuliaan
atau populasi tangkaran). Syarat populasi pemuliaan untuk dapat dipakai
sebagai tetua dalam varietas hibrida adalah homogen dalam penampilan
(fenotipe) namun tidak perlu homozigot.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Varietas hibrida dibuat untuk mengambil manfaat dari munculnya kombinasi
yang baik dari tetua-tetua yang dipakai. Keturunan persilangan langsung
antara dua tetua yang berbeda latar belakan genetiknya dapat menunjukkan
penampilan fisik yang lebih kuat dan lebih memiliki potensi hasil yang
melebihi kedua tetuanya. Gejala ini dikenal sebagai heterosis dan merupakan
dasar bagi produksi berbagai kultivar hibrida, seperti jagung, padi, kelapa
sawit, kakao, dan berbagai jenis tanaman sayuran seperti tomat, mentimun,
dan cabai.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Heterosis membuat kultivar hibrida memiliki daya tumbuh (vigor) yang lebih
tinggi, relatif lebih tahan penyakit, dan potensi hasilnya lebih tinggi.
Heterosis akan muncul kuat apabila kedua tetuanya relatif homozigot dan
memiliki latar belakang genetik yang relatif jauh (tidak banyak memiliki
kesamaan alel). Khusus dalam pembuatan kelapa hibrida, gejala heterosis
tidak dimanfaatkan, tetapi dua sifat baik dari kedua tetua yang tergabung
pada keturunannya dimanfaatkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelapa varietas hibrida diperoleh dari hasil persilangan antara varietas
Genjah dengan varietas Dalam. Hasil persilangan itu merupakan kombinasi
sifatsifat yang baik dari kedua jenis varietas asalnya. Dengan keunggulan
yang dimiliki oleh kelapa varietas Hibrida adalah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Lebih cepat berbuah, sekitar 3-4 tahun setelah tanam.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Produksi kopra tinggi, sekitar 6-7 ton/ha/tahun pada umur 10 tahun
dengan produktivitas sekitar 140 butir/pohon/tahun.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Produktivitas tandan buah, sekitar 12 tandan, dan berisi sekitar 10 - 20
butir buah kalapa, daging buahnya keras dan tebal dengan ketebalan sekitar
1,5 cm, serta kandungan minyaknya tinggi (Anonim, 2011a). <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat dari silsilahnya, varietas hibrida dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Silang tunggal atau <em>single cross</em>.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Hibrida silang tunggal adalah hibrida dari persilangan antara dua galur
murni yang tidak berhubungan satu sama lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Silang tiga-jalur atau <em>three-way cross</em>.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Hibrida silang tiga adalah hibrida dari persilangan antara silang
tunggal dengan satu galur murni.
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Silang ganda atau <em>double cross</em>.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Hibrida silang ganda adalah progeni hibrida dari persilangan antara dua
silang tunggal. Silang ganda melibatkan empat galur murni yang tidak
berhubungan satu sama lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Silang puncak atau <em>top cross</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
h. <em>Top cross</em> adalah progeni hibrida yang dihasilkan melalui
penyerbukan suatu galur murni dengan suatu populasi yang menghasilkan <em>pollen</em> yang tercampur secara genetik.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Karakteristik dan Habitat </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut,
tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan
berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu
tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik),
berkayu. Kayunya kurang baik digunakan untuk bangunan. Daun merupakan daun
tunggal dengan pertulangan sejajar, daun bertoreh sangat dalam sehingga
nampak seperti daun majemuk. Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang
dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu,
bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian
yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan
lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat. Buahnya tersusun dari <em>mesokarp</em> berupa serat yang <em>berlignin</em>, disebut sabut,
melindungi bagian <em>endokarp</em> yang keras (disebut batok) dan kedap
air. <em>Endokarp</em> melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran
yang melekat pada sisi dalam <em>endokarp</em>. Endospermium berupa cairan
yang mengandung banyak enzim, dan fase padatannya mengendap pada dinding <em>endokarp</em> seiring dengan semakin tuanya buah. Embrio kecil dan baru
membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut <em>kentos</em>).
Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m.
Ia berasal dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di
seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1.000 m
dari permukaan laut, namun seiring dengan meningkatnya, akan mengalami
pelambatan pertumbuhan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Manfaat dan Kandungan </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua
bagiannya dapat dimanfaatkan orang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Kandungan Pada Air Kelapa</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perlu diketahui bahwa air kelapa mengandung 4,7% dari total padatan, 2,6 %
gula, 0,55 % protein, 0,74 % lemak, serta 0,46 % mineral. Komposisi gizi
yang baik dari buah kelapa tersebut menyebabkan air kelapa dapat
difungsikan sebagai media untuk pertumbuhan mikroba, misalnya saja
Acetobacter xylinum yang digunakan untuk produksi nata de coco.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun manfaat dan khasiat dari air kelapa muda untuk kesehatan, yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Mengobati penyakit demam berdarah dengan meminumnya secara rutin dan
teratur. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Menghilangkan rasa lelah dan lesu akibat kegiatan yang padat. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Mengobati perut cacingan pada tubuh anak-anak. Dengan menambahkan
sedikit sari jeruk pada setiap gelas air kelapa muda. Sebaiknya diminum
teratur 3x sehari.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Memperlancar buang air kecil atau sebaliknya mengurangi lancarnya buang
air kecil. Karena air kelapa muda berkhasiat untuk membersihkan saluran
kemih.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Pembasmi cacing pada saluran usus. Dengan meminum air kelapa muda dengan
teratur 3x sehari ditambah 1 sdt minyak zaitun. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Mencukupi kebutuhan cairan bagi ibu/wanita yang sedang hamil. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Sebagai penetralisir untuk orang yang sedang mabuk yang disebabkan oleh
penggunaan obat-obatan tertentu.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
h. Air kelapa muda disinyalir mengandung anti virus, anti bakteri, dan anti
jamur yang sama seperti yang terkandung pada air susu ibu.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
i. Mampu menjaga fungsi pencernaan atau metabolisme dalam tubuh. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
j. Sebagai pereda mual-mual dan muntah-muntah.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
k. Disinyalir mampu memecah batu ginjal. Air kelapa berkhasiat melunakkan
kerak dalam ginjal. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
l. Merupakan cairan isotonik yang baik untuk menjaga kebugaran tubuh. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain dari khasiat dan manfaat air buah kelapa muda sebagai tumbuhan yang
multifungsi daging buahnya pun mempunyai berbagai macam manfaat dan khasiat
yang begitu besar. Berikut penjelasannya.<strong></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Kandungan dari Daging Buah Kelapa Buah </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelapa tua mengandung kalori yang sangat tinggi, yaitu sebesar 359
kalori/100 gram nya. Daging kelapa yang masih setengah tua mengandung
kalori 180 kal/100 gram nya dan daging kelapa yang masih muda mengandung
kalori sebesar 68 kal/100 gram. Sedangkan pada air kelapa nilai kalori
rata-rata berkisar 17 kal/100 gram nya. Air kelapa hijau lebih banyak
mengandung tanin atau anti racun yang paling tinggi daripada jenis kelapa
yang lain. Manfaat dan khasiat daging buah kelapa antara lain :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Anti Racun, sebagai penawar racun yang baik. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Mengatasi panas dalam. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Menurunkan sakit panas atau panas demam. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Sebagai obat mujarab demam berdarah. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Pencegah Influenza. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Mengatasi penyakit kencing batu.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Mengurangi rasa sakit saat haid. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
h. Membasmi cacing kremi. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
i. Mengurangi rasa sakit gigi. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
j. Mengatasi dan mengurangi ketombe.<strong></strong>
</div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di
dinding dalam batok (<em>daging buah kelapa</em>) adalah sumber penyegar
populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan
sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim
dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa
kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok
melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa)
kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas
dan cairannya dinamakan santan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi
komoditi perdagangan bernilai ekonomis, yang disebut kopra. Kopra adalah
bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua biasanya
tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra.
Namun demikian, cairan ini dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi
bahan semacam jelly yang disebut <em>nata de coco</em> dan merupakan bahan
campuran minuman penyegar. Daging buah kelapa juga dapat dimanfaatkan
sebagai penambah aroma pada masakan daging serta dapat dimanfaatkan sebagai
obat rambut yang rontok dan mudah patah.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENGOLAHAN BUAH KELAPA MENJADI MINYAK</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Minyak Kelapa</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa murni (
Inggris
: <em>virgin coconut oil</em>) adalah minyak kelapa yang dibuat dari bahan
baku kelapa
segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama
sekali, tanpa
bahan kimia
dan RDB.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyulingan minyak kelapa seperti di atas berakibat kandungan
senyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa
murni dengan kandungan utama
asam laurat
ini memiliki sifat
antibiotik
, anti bakteri
dan jamur.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan <em>Virgin Coconut Oil</em>
(VCO), adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan
produk dengan
kadar air
dan kadar
asam lemak bebas
yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan
yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Pembagian Minyak Kelapa dan Perbedaannya</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Pembagian Minyak Kelapa</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa dapat dibedakan menjadi dua bagian : minyak kelapa yang sudah
melalui proses pengolahan (<em>coconut oil</em>) dan <em>virgin coconut oil</em> (VCO).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Minyak kelapa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaan utama antara VCO dengan minyak kelapa biasa terdapat pada proses
pengolahan yang telah dialaminya. Kelapa yang digunakan pada minyak kelapa
biasa telah mengalami proses pengeringan. Kelapa yang telah dikeringkan ini
lazim disebut juga sebagai kopra. Pengeringan kelapa umumnya dilakukan
dengan bantuan sinar matahari. Minyak kelapa biasa dianggap memiliki
kualitas lebih rendah dibanding dengan VCO.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. VCO<em> (Virgin Coconut Oil)</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa yang dibuat tanpa melalui pengeringan dan proses lain disebut
sebagai VCO. VCO umumnya diperoleh dengan cara alami sehingga dianggap
memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik.VCO juga dibuat tanpa
penyaringan yang umumnya melibatkan berbagai bahan kimia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Perbedaan Minyak Kelapa</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Bau dan Rasa
</div>
<div style="text-align: justify;">
VCO masih memiliki bau dan rasa kelapa sedangkan minyak kelapa biasa telah
kehilangan aroma dan rasa yang dimiliki VCO. Cara mudah untuk membedakan
antara VCO dengan minyak kelapa biasa adalah dengan meletakkan beberapa
tetes ke telapak tangan. VCO akan segera meleleh akibat panas badan
sedangkan minyak kelapa biasa cenderung tetap berada dalam kekentalan atau
keadaan yang sama.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Kelebihan Minyak Kelapa Murni
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO),
adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk
dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening,
berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari
12 bulan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki banyak keunggulan, yaitu tidak
membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah didapat dengan harga
yang murah pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta
penggunaan energi yang minimal, karena tidak menggunakan bahan bakar,
sehingga kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga terutama asam lemak
dalam minyak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau sering disebut dengan
minyak goreng (<em>minyak kelapa kopra</em>). Minyak kelapa murni mempunyai
kualitas yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning
kecoklatan, berbau tidak harum, dan mudah tengik, sehingga daya simpannya
tidak bertahan lama (kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi, minyak
kelapa murni mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa
kopra, sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu ciri khas minyak kelapa murni (VCO, <em>Virgin Coconut Oil</em>)
adalah tingginya kadar asam lemak. Berikut ini kami informasikan kepada
Anda tentang keunggulan asam lemak yang dihasilkan VCO.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Stabil secara kimiawi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Umur simpan panjang dan tidak cepat tengik, tahan terhadap panas (minyak
paling sehat untuk memasak karena tidak menghasilkan asam lemak trans).
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Mengandung MCT yang membantu mengurangi berat badan karena MCT
dimetabolisme hati untuk memproduksi energi, tidak disimpan sebagai
jaringan lemak seperti LCT.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menyimpan kalori lebih rendah dari LCT
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. MCT meningkatkan laju metabolisme dan cepat terbakar menjadi kalori.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Pengolahan Minyak Kelapa</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa merupakan minyak yang dihasilkan dari daging buah kelapa.
Secara umum pembuatan minyak kelapa terbagi menjadi 3 macam yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Cara kering.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Cara basah, yang terbagi atas beberapa metode diantaranya adalah
pemancingan, pengasaman, mekanik, enzimatk dan penggaraman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Cara ekstraksi pelarut
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Cara kering</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Metode pembuatan minyak kelapa dengan cara kering, terlebih dahulu daging
buah kelapa dibuat dalam bentuk kopra. Untuk dibuat dalam bentuk kopra,
maka daging buah kelapa dibuat menjadi kering dengan jalan menjemur pada
terik matahari atau dikeringkan melalui oven. Pengeringan daging kelapa
dengan penjemuran sangat tergantung pada kondisi cuaca, sehingga
pengeringan akan lebih baik ketika berada pada musim panas. Dan apabila
pengeringan dilakukan pada musim penghujan, proses pengeringan dapat
memakan waktu yang lebih lama. Waktu yang lama dalam proses pengeringan
akan sangat mengganggu kualitas kopra yang dihasilkan yang disebabkan
karena adanya proses biologis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk proses pengeringan dengan menggunakan oven akan lebih cepat
dibandingankan dengan cara pengeringan melalui penjemuran pada sinar
matahari. Pengeringan dengan menggunakan oven akan memakan biaya
operasional yang lebih besar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun langkah-langkah pembuatan minyak kelapa dengan cara kering adalah
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk kasar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Serbuk kopra dipanaskan, kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak.
Ampas yang dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas digiling sampai halus,
kemudian dipanaskan dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Minyak yang terkumpul diendapkan dan disaring.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Minyak hasil penyaringan diberi perlakuan berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Penambahan senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk netralisasi
(menghilangkan asam lemak bebas).
</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Penambahan bahan penyerap (absorben) warna, biasanya menggunakan arang
aktif agar dihasilkan minyak yang jernih dan bening.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pengaliran uap air panas ke dalam minyak untuk menguapkan dan
menghilangkan senyawa-senyawa yang menyebabkan bau yang tidak dikehendaki.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
e. Minyak yang telah bersih, jernih, dan tidak berbau dikemas di dalam
kotak kaleng, botol plastik atau botol kaca.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Cara Basah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah awal pembuatan minyak kelapa dengan cara basah yaitu daging buah
kelapa dibentuk menjadi santan. Proses pembuatan santan merupakan tahap
yang paling penting dalam pembuatan minyak. Untuk dapat membuat minyak yang
lebih banyak maka jenis buah kelapa yang dipilih yaitu kelapa yang setengah
tua dan kelapa tua.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Santan itu sendiri merupakan jenis emulsi minyak dalam air (M/A), dimana
yang berperan sebagai media pendispersi adalah air dan fasa terdispersinya
adalah minyak. Globula-globula minyak dalam santan dikelilingi oleh lapisan
tipis protein dan fosfolida. Lapisan protein menyelubungi tetes-tetes
minyak yang terdispersi di dalam air. Untuk dapat menghasilkan minyak maka
lapisan protein itu perlu dipecah sehingga tetes-tetes minyak akan
bergabung menjadi minyak. Jadi pada prinsipnya pembuatan minyak kelapa cara
basah atau melalui santan adalah pemecahan system emulsi santan melalui
denaturasi protein. Cara basah ini dapat dilakukan secara kimiawi, mekanik,
thermal, biologis / enzimatik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik pembuatan minyak kelapa secara thermal biasa disebut juga dengan
teknik pemanasan. Untuk membuat minyak kelapa dengan cara pemanasan cukup
sederhana, yaitu hanya melakukan pemanasan terhadap santan yang telah
dibuat. Tujuan dari pemanasan adalah untuk menghilangkan kandungan air yang
terdapat di dalam santan tersebut. Umumnya, minyak yang dihasilkan dengan
cara pemanasan ini berwarna kekuning kuningan. Blondo yang diperoleh dari
hasil pengolahan minyak kelapa dengan cara pemanasan memiliki warna coklat
kehitaman. Teknik semacam ini biasanya dimiliki oleh industry olahan dalam
skala rumah tangga.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>a. </strong>
<strong>Metode Penggaraman</strong>
<strong></strong>
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Metode penggaraman dilakukan dengan tujuan untuk pemecahan system emulsi
santan dengan pengaturan kelarutan protein di dalam garam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Protein yang terdapat di dalam santan akan larut dengan adanya penambahan
garam (salting in), akan tetapi pada kondisi tertentu kelarutan garam akan
turun seiring dengan peningkatan konsentrasi garam. Dengan penurunan
tingkat kelarutan protein diikuti dengan pengikatan molekul-molekul air
oleh garam tersebut, yang selanjutnya juga terjadi pemisahan antara cairan
minyak dengan air (<em>salting out</em>).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Metode pembuatan minyak kelapa dengan cara penggaraman dilakukan dengan
menambahkan larutan garam bervalensi 2 contohnya adalah garam CaCl2.2H2O
pada krim santan yang telah diperoleh dari tahap awal pembuatan minyak.
Garam digunakan sebagai perusak kestabilan emulsi. Tahapan yang dilakukan
dalam pembuatan minyak kelapa dengan metode penggaraman (garam yang dipakai
misalnya CaCl2.2H2O).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1) Garam Ca ditambahkan kedalam santan dan diaduk dengan menggunakan
pengaduk magnet agar campuran antara garam dan santan menjadi homogen.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Campuran antara garam dengan santan kemudian didiamkan kurang lebih 12
jam untuk mendapatkan 3 lapisan yaitu air yang berada paling bawah, blondo
yang ada di tengah dan minyak yang berada pada lapisan paling atas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Minyak yang dihasilkan dipisahkan, sedangkan blondo disentrifugasi untuk
mengeluarkan minyak yang masih terikat blondo.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>b. </strong>
<strong>Metode Pengasaman</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perusakan protein atau denaturasi protein untuk dapat mendapatkan minyak
kelapa dapat dilakukan dengan cara pengasaman. Pada prinsipnya teknik
pengasaman ini adalah metode denaturasi protein dikarenakan terbentuknya
ion zwitter pada kondisi iso elektronik. Zwiter ion terbentuk karena
molekul memiliki adanya muatan yang berlawanan dimasing-masing ujungnya. Di
dalam protein sendiri sebenarnya mengandung gugus NH2 yang lebih memiliki
muatan posotif dan gugus karboksilat yang bermuatan negative. Untuk dapat
mencapai kondisi iso elektronik ini, maka santan dibuat dalam kondisi asam.
Biasanya pengaturan pH untuk mendapat kondisi iso elektrik yaitu pada pH
4,5 yang dilakukan dengan penambahan asam asetat (CH3COOH) atau yang sering
dikenal dengan cuka makanan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan cara pengasaman ini akan terbentuk tiga lapisan juga, dimana lapisan
minyak berada paling atas, kemudian lapisan tengah protein dan lapisan
bawah adalah air. Adapun minyak yang diperoleh dari cara pengasaman warna
akan jernih.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>c. </strong>
<strong>Metode Pemancingan</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pemancingan pada pembuatan minyak kelapa merupakan pemecahan system
emulsi santan dengan mengatur memperbesar tegangan permukaan. Untuk dapat
memancing minyak keluar dari system emulsi digunakan umpan yang berupa
minyak juga. Penggunaan umpan akan sangat mempengaruhi hasil dari kualitas
minyak. Apabila umpan yang digunakan adalah minyak dengan kualitas yang
bagus, maka akan diperoleh minyak yang berkualitas bagus pula, akan tetapi
sebaliknya apabila minyak yang dijadikan umpan secara kualitas kurang bagus
maka hasil minyak yang didapat juga kualitasnya kurang bagus.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>d. </strong>
<strong>Teknik Enzimatik</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik enzimatik merupakan metode untuk denaturasi protein dengan bantuan
enzim. Beberapa jenis enzim yang dapat digunakan pada proses ini misalnya
papain, bromelain, poligalakturonase, alfa amylase, protease, atau
pektinase. Tahapan pembuatan minyak kelapa dengan cara enzimatik ini adalah
dengan pembuatan santan yang dihasilkan dari pemerasan menggunakan air
kelapa. Adapun tujuan penggunaan air kelapa adalah untuk mempercepat proses
penggumpalan. Santan selanjutnya ditambah dengan enzim yang akan digunakan
untuk proses fermentasi dengan jalan didiamkan selama satu malam. Keesokan
harinya dilakukan pemisahan antara minyak kelapa dengan protein atau
blondo.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>e. </strong>
<strong>Teknik pendinginan</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Metode pendinginan didasarkan pada perbedaan antara titik beku air dan
titik beku minyak. Titik beku minyak berada pada kisaran 15 oC sedangkan
air memiliki titik beku pada 0 oC, oleh karena itu pemakaian teknik
pendinginan ini minyak akan membeku terlebih dahulu dibandingkan air. Atau
dengan kaya lain minyak akan menggumpal lebih awal dan selanjutnya dapat
dipisahkan dengan komponen air.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>f. </strong>
<strong>Teknik mekanik</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik mekanik dilakukan dengan maksud merusak protein dan air yang
menyelubungi tetes-tetes minyak. Caranya yaitu dengan memasukkan santan
kedalam mixer atau terjadi pengadukan. Dengan adanya pengadukan
terus-menerus molekul air dan molekul protein dapat rusak yang akhirnya
tetes-tetes minyak dapat keluar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>g. </strong>
<strong>Teknik gelombang mikro</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan gelombang mikro pada pembuatan minyak kelapa dimaksudkan untuk
merusak susunan protein karena adanya kombinasi orientasi molekul polar
(protein dan air) penyusun emulsi thermal. Karena kerusakan tersebut maka
komponen minyak akan keluar dari system emulsi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Cara Ekstraksi Pelarut</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk membuat minyak dengan cara ekstraksi pelarut, daging buah kelapa juga
dibuat dalam bentuk kopra. Prinsip dari cara ini yaitu menggunakan pelarut
yang dapat melarutkan minyak. Adapun karakteristik pelarut yang digunakan
untuk ekstraksi minyak kelapa diantaranya bertitik didih rendah, mudah
menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak
beracun. Urutan dari proses ekstraksi minyak kelapa dengan menggunakan
bahan pelarut yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Serbuk kopra ditempatkan pada ruang ekstraksi, sedangkan pelarut pada
ruang penguapan. Kemudian pelarut dipanaskan sampai menguap. Uap pelarut
akan naik ke ruang kondensasi. Kondensat (uap pelarut yang mencair) akan
mengalir ke ruang ekstraksi dan melarutkan lemak serbuk kopra. Jika ruang
ekstraksi telah penuh dengan pelarut, pelarut yang mengandung minyak akan
mengalir (jatuh) dengan sendirinya menuju ruang penguapan semula.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Di ruang penguapan, pelarut yang mengandung minyak akan menguap,
sedangkan minyak tetap berada di ruang penguapan. Proses berlangsung terus
menerus sampai 3 jam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pelarut yang mengandung minyak diuapkan. Uap yang terkondensasi pada
kondensat tidak dikembalikan lagi ke ruang penguapan, tapi dialirkan ke
tempat penampungan pelarut. Pelarut ini dapat digunakan lagi untuk
ekstraksi. penguapan ini dilakukan sampai diperkirakan tidak ada lagi
residu pelarut pada minyak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
e. Selanjutnya, minyak dapat diberi perlakuan netralisasi, pemutihan dan
penghilangan bau.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan karena biayanya
relatif mahal.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Macam-Macam Manfaat dari Minyak Kelapa</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbagai jenis minyak tidak hanya berfungsi untuk kegiatan masak-memasak
untuk menghasilkan masakan yang enak, penggunaan minyak alami sudah
digunakan untuk perawatan tubuh. Seperti minyak kelapa ini yang ternyata
memiliki khasiat yang luar biasa, padahal minyak terkadang dianggap menjadi
zat yang tidak baik dan memicu terjadinya penyakit berbahaya. Manfaat
minyak kelapa sendiri sangat populer untuk bidang kecantikan dan rambut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Studi telah menunjukkan bahwa asupan manfaat minyak kelapa bagi kesehatan
dapat membantu tubuh kita meningkat resistensi terhadap virus dan bakteri
penyebab penyakit. Minyak kelapa juga dapat mempengaruhi hormon positif
terhadap tiroid dan mengontrol gula darah. Orang yang mengkonsumsi minyak
kelapa juga cenderung memiliki perbaikan dalam mengurangi gula darah karena
kelapa dapat membantu meningkatkan penggunaan insulin dalam tubuh. Minyak
kelapa dapat meningkatkan fungsi tiroid dengan membantu meningkatkan
metabolisme. adapun manfaat minyak kelapa yang sangat penting untuk
kesehatan dan kecantikan tubuh manusia adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Sehat untuk jantung.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya ada kesalahpahaman di antara banyak orang bahwa minyak kelapa
disebut tidak baik untuk kesehatan jantung. Hal tersebut terjadi karena
minyak kelapa, mengandung sejumlah besar lemak jenuh. Pada kenyataannya,
minyak kelapa bermanfaat bagi jantung. Ini mengandung asam larut sekitar
50%, yang membantu mencegah berbagai masalah jantung, seperti kadar
kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Lemak jenuh hadir dalam minyak
kelapa tidak berbahaya seperti yang sering ditemukan dalam minyak sayur.
Minyak kelapa tidak menyebabkan peningkatan kadar LDL dan mengurangi
insiden cedera dan kerusakan arteri dan karena itu membantu dalam mencegah <em>aterosklerosis</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Perawatan rambut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat minyak kelapa adalah salah satu nutrisi alami terbaik untuk rambut,
ini merupakan salah satu yang menyebabkannya terpopuler di dunia. Manfaat
yang terkandung dalam minyak kelapa membantu dalam pertumbuhan rambut yang
sehat dan memberikan rambut yang berkilau. Minyak kelapa, sangat efektif
dalam mengurangi hilangnya protein yang dapat menyebabkan kualitas rambut
menjadi tidak sehat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa memberikan manfaat kondisioner alami yang sangat baik dan
membantu proses pertumbuhan kembali rambut yang rusak. Minyak kelapa
memiliki kandungan protein penting yang diperlukan untuk rambut rusak dan
pemulihan berbagai kerusakan rambut. Studi penelitian menunjukkan bahwa
minyak kelapa memberikan perlindungan yang lebih baik untuk rambut dari
kerusakan yang disebabkan oleh kelelahan. Manfaatnya pada rambut adalah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Sebagai kondisioner pada rambut agar tetap lembut dan sehat
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Mengurangi rambut keriting agar rapi dan mudah di tata
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Rambut menjadi lebih bersinar dan mudah di atur
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Mengurangi ketombe pada kulit kepala
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Minyak kelapa untuk perawatan kulit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa sudah sangat lama digunakan untuk membantu perawatan kulit,
minyak ini merupakan salah satu pelembab yang cukup baik untuk membantu
berbagai jenis kelainan kulit, terutama untuk kulit kering.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut adalah beberapa perannya dalam membantu merawat kulit. <strong> </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Melembabkan kulit kering
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Mengobati infeksi kulit (psoriasis, dermatitis, eksim dan infeksi kulit
lainnya)
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Mencegah pengelupasan kulit
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Mencegah munculnya kulit keriput
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Mengencangkan kulit
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Khasiat minyak kelapa untuk kulit perawatan kulit banyak dimanfaatkan oleh
berbagai banyak produk kecantikan dan sabun. Setidaknya ada berbagai produk
seperti sabun, krim, dan lotion yang memanfaatkan minyaknya untuk membantu
meremajakan kulit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Meningkatkan sistem imun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apa zat yang terdapat dapat minyak kelapa hingga dapat membantu sistem imun
? Jawabnya adalah <em>lipid antimikroba, asam kaprat, asam laurat, dan asam kaprilat</em>
yang memiliki sifat anti jamur, anti bakteri dan antivirus. Tubuh manusia
mengubah asam laurat menjadi monolaurin, dari berbagai penelitian zat yang
dihasilkan ini sangat penting untuk membasmi virus dan bakteri yang dapat
menjadi penyebab utama penyakit seperti influenza, herpes, dan bahkan HIV.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Sangat baik untuk luka bakar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika anda terkena knalpot, tentu akan menimbulkan bekas dan rasa sakit yang
sangat parah. Tidak berhenti sampai dengan rasa sakitnya, bekas luka bakar
ini juga akan menghiasi kaki atau bagian tubuh anda yang terkena. Selain
itu luka bakar dapat dibantu dengan mengoleskan minyak kelapa. Oleskan
minyak kelapa pada kulit akan membantu agar tidak terjadi bekas luka yang
dapat merusak estetika kulit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara penggunaan :
</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleskan minyak kelapa pada luka bakar/ panas secukupnya dan jangan dicampur
dengan air atau bahan lain, ini efektif untuk mencegah terjadinya bekas
luka bakar yang mengganggu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Meningkatkan energi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa merupakan salah satu sumber yang sangat penting yang dapat
meningkatkan energi dalam tubuh. Kandungan kalori yang cukup tinggi
menjadikannya salah satu sumber nutrisi herbal yang dapat membantu
meningkatkan energi secara instan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
7. Membasmi infeksi jamur.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan asam lemak sangat tinggi di minyak kelapa yang tentunya sangat
penting sebagai fungisida alami bagi tubuh. Zat ini sangat ampuh membasmi
jamur dengan memasukkan dirinya dalam membran jamur yang merupakan faktor
penentu kehidupan jamur, dengan demikian jamur tidak akan dapat berkembang
biak dan menghancurkan jamur<strong>.</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Mengontrol berat badan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada 2009 menemukan bahwa terdapat
hubungan antara penurunan berat badan dan konsumsi minyak kelapa pada
perempuan dalam mengurangi obesitas abdominal. Para peneliti telah
mengemukakan bahwa minyak kelapa ternyata sangat mudah dicerna. Selain itu
minyak kelapa juga membantu menjaga resistensi insulin.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan:
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan minyak kelapa dalam hal mengontrol berat badan dapat dilakukan
dengan cara menambahkan satu sendok teh untuk diet. Dan lakukan secara
bertahap sampai dengan empat sendok makan per hari.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Mengurangi risiko alzheimer.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Alzheimer merupakan salah satu penyakit yang dapat merusak fungsi otak yang
membuat penderitanya lupa akan berbagai hal seperti teman, keluarga,
aktivitas dan berbagai hal lainnya. Manfaat minyak kelapa dalam memerangi
alzheimer menemui titik terang ketika seorang dokter anak yang merawat
suaminya yang terkena alzheimer dengan memberikan minyak kelapa ternyata
memberikan efek yang sangat positif.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian lain juga telah mengungkapkan keterkaitan antara minyak kelapa
dengan penyakit alzheimer. Kandungan zat keton dalam minyak kelapa
merupakan asal muasal perannya untuk kesehatan otak. Zat ini sangat baik
untuk menjaga fungsi otak saat tubuh memiliki kandungan glukosa yang lebih
rendah. Keton juga dapat membantu meningkatkan memori dan sangat berpotensi
untuk membantu para penderita alzheimer. Dosis yang ditemukan adalah 2
sendok teh per hari dapat membantu fungsi kognitif.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Baik untuk kulit kepala
</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara teratur memijat kepala dengan minyak kelapa, anda dapat memastikan
bahwa kulit kepala yang bebas dari ketombe bahkan saat kulit kepala kering.
Hal ini juga membantu dalam menjaga rambut dan kulit kepala bebas dari kutu
dan telur kutu serta berbagai bakteri lainnya yang akan mengganggu kulit
kepala.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Mencegah penyakit hati.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Trigliserida dan asam lemak membantu dalam mencegah penyakit hati, kedua
zat ini sangat mudah diproses menjadi energi ketika ia mencapai hati. Efek
jangka panjang adalah mengurangi beban kerja hati dan juga mencegah
penumpukan lemak dalam hati.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12. Mencegah batu ginjal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa dapat membantu mencegah penyakit ginjal dan menghancurkan
batu ginjal<strong>.</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
13. Mengobati pankreatitis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa juga diyakini berguna dalam mengobati pankreatitis. <strong> </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14. Baik untuk diabetes.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa diyakini juga dapat membantu untuk mengendalikan gula darah
serta meningkatkan sekresi insulin dalam tubuh. Hal ini menyebabkan ia
dapat dengan efektif melepaskan glukosa dalam darah, hal ini penting untuk
mencegah dan mengobati diabetes.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
15. Baik untuk penderita kolesterol.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kelapa memiliki kandungan minyak lemak jenuh yang diproses secara
alami, sehingga tidak perlu menggunakan proses hidrogenesis. Minyak kelapa
juga merupakan jenis nabati yang di olah dengan cara khusus, sehingga
minyak kelapa ini tidak mengandung kolesterol yang banyak dihindari oleh
masyarakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena bebas mengandung kolesterol, minyak kelapa lebih banyak dikonsumsi
bagi mereka yang memiliki penyakit jantung dan stroke. Minyak kelapa
memiliki fungsi yang baik pada tubuh karena berfungsi sebagai asupan
nutrisi bagi tubuh. Kandungan yang ada pada minyak kelapa yaitu
<em>
asam laurat, asam kaprilat, asam kaprat, asam miristat, asam palmitat,
</em>
dan<em> asam stearat.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
16. Kesehatan Gigi. Kalsium merupakan salah satu zat yang penting untuk
menjaga kesehatan gigi.<strong> </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
17. Tulang. Seperti halnya gigi, kalsium juga dapat membantu menjaga
kesehatan tulang.<strong> </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat minyak kelapa diyakini memang cukup besar untuk kesehatan, namun
tentu ada berbagai efek yang harus anda ketahui jika mengkonsumsi minyak
kelapa secara berlebihan. Kita diharapkan dapat memanfaatkannya dengan
bijak sesuai dengan kebutuhan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kelapa (<em>Cocos nucifera</em>) adalah anggota tunggal dalam marga <em>Cocos</em> dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Arecaceae merupakan
sekelompok tumbuhan berbunga yang banyak anggotanya memiliki nilai penting
dalam kehidupan manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Jenis tumbuhan kelapa terbagi atas tiga varietas yaitu kelapa varietas
dalam, kelapa varietas genjah, dan kelapa varietas hibrida.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Minyak kelapa dapat dibedakan menjadi dua bagian : minyak kelapa yang
sudah melalui proses pengolahan (<em>coconut oil</em>) dan <em>virgin coconut oil</em> (VCO).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Minyak kelapa merupakan minyak yang dihasilkan dari daging buah kelapa.
Secara umum pembuatan minyak kelapa terbagi menjadi 3 macam yaitu cara
kering, cara basah, yang terbagi atas beberapa metode diantaranya adalah
pemancingan, pengasaman, mekanik, enzimatik dan penggaraman, dan dengan
cara ekstraksi pelarut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Hasil pengolahan minyak kelapa mempunyai berbagai macam manfaat bagi
manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Saran</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang pengolahan minyak dari kelapa. Hendaklah untuk
mencari sumber lain supaya pengetahuan kita terus bertambah. <strong></strong>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Rustam Effendi Lubis, Agus Widanarko, <em>Kupas Tuntas Tentang Seputar Kelapa</em>, (Jakarta : Grasindo,
2009), hal. 6
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 9
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Sunarko, <em>B</em><em>udi</em><em>d</em> <em>aya Dan Pengelolaan Kebun Kelapa</em><em>, </em>(Jakarta :
Agromedia Pustaka, 2009), hal. 16
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Yan Fauzi, E.Widyastuti, <em>Minyak</em> <em>K</em><em>e</em> <em>lapa</em><em> </em><em>: </em><em>Ragam dan Manfaatnya, </em>
(Jakarta : Penebar Swadaya. 2002), hal. 26-28
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Gunawan. E, <em>Pengantar Proses Pengolahan</em><em> Minyak</em> <em> </em><em>K</em><em>e</em><em>lapa</em>, (Medan :
LembagaPendidikan Perkebunan, 2004), hal. 9
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 12
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Hieronymus Budi Santoso, <em>Pengolahan Kelapa : Teknik Dan Metode, </em>(Bandung : Remaja
Rosdakarya Offset, 2012) hal. 35
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
P.M. Naibaho, <em>Teknologi </em><em>Pengolahan Minyak </em> <em>K</em><em>e</em><em>lap</em><em>a</em>, (Medan: Pusat
Penelitian Kelapa, 2008), hal. 27-29
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/10.%20Martunis/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
Yan Fauzi, E.Widyastuti, <em>op.cit</em>., hal. 43-44
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-83703972293147560762018-06-08T16:55:00.001+07:002018-06-11T11:31:55.217+07:00Makalah Manfaat Jeruk Bagi Kesehatan Manusia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUe04pCQyBVa6jmviB6aD8sdqGRW4UE2ZAQglrgf_ZYsZE9GwJIx4Hv_a2K4oXho7THE3Ug3Z1UOraP_I0MyOIQ5UoIVh_r75jks8JfZrXw7Mb-dAIvWMjWb9JkOfHaVKBOkUCufUgDFw/s1600/vsd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUe04pCQyBVa6jmviB6aD8sdqGRW4UE2ZAQglrgf_ZYsZE9GwJIx4Hv_a2K4oXho7THE3Ug3Z1UOraP_I0MyOIQ5UoIVh_r75jks8JfZrXw7Mb-dAIvWMjWb9JkOfHaVKBOkUCufUgDFw/s640/vsd.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siapa yang tak mengenal dengan tumbuhan yang satu ini ? Tentu saja kita
semua mengenal dengan tanaman ini. Tanpa kita sadari tumbuhan ini sudah
menjadi sumber utama vitamin C dalam kehidupan kita sehari-hari.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk adalah buah yang memiliki bentuk yang bulat dan kulit yang berwarna
oranye. Aroma yang khas dikeluarkan oleh jeruk pun sangat kuat sehingga
kita dapat dengan mudah menebak buah jeruk tanpa harus melihatnya hanya
dengan mencium aromanya. Buah jeruk ini memiliki berbagai macam jenis
ukuran yaitu, kecil, sedang, hingga besar. Jeruk ini memiliki rasa yang
asam namun ada juga yang manis. Jeruk ini memiliki kadar air yang cukup
banyak pada bulir-bulirnya. Saat Anda menikmati jeruk, akan terasa
bulir-bulir jeruk yang pecah dan menghasilkan air yang cukup banyak.
Memakan jeruk juga dapat untuk menghilangkan rasa haus.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, seperti keadaan yang sekarang ini, masih saudara-saudara kita yang
masih belum mengetahui tentang manfaat dari jeruk ini. Makalah ini penulis
buat untuk memberikan sedikit wawasan tentang manfaat jeruk. Semoga makalah
yang saya buat ini berguna buat kita semua.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Rumusan Masalah
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian jeruk ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimana teknik budidaya jeruk ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimana kandungan nutrisi dalam jeruk ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Apa-apa saja manfaat yang terdapat pada buah jeruk ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tujuan Penulisan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Untuk mengetahui pengertian jeruk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Untuk mengetahui teknik budidaya jeruk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Untuk mengetahui kandungan nutrisi dalam jeruk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Untuk mengetahui manfaat yang terdapat pada buah jeruk.
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>GAMBARAN UMUM TENTANG JERUK
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Sekilas Tentang Jeruk
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga <em>Citrus</em> dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya
berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar,
meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam
berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada
semua anggotanya. Klasifikasi Ilmiahnya adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan : Plantae
</div>
<div style="text-align: justify;">
Divisi : Magnoliophyta
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas : Magnoliopsida
</div>
<div style="text-align: justify;">
Upakelas : Rosidae
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ordo : Sapindales
</div>
<div style="text-align: justify;">
Famili : Rutaceae
</div>
<div style="text-align: justify;">
Upafamili : Aurantioideae
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling bersilangan dan
menghasilkan hibrida antarspesies (<em>'interspecific hybrid</em>) yang
memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tertuanya.
Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan
pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat
perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui
dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir
menunjukkan adalah keterkaitan kuat Citrus dengan genus Fortunella
(kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus dan Eremocitrus, sehingga ada
kemungkinan dilakukan penggabungan. Citrus sendiri memiliki dua anakmarga
(subgenus), yaitu Citrus dan Papeda.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah busur
yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke
Barat ke arah India Bagian Timur. Jeruk Manis dan <em>sitrun</em> (lemon)
berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut
berasal dari Asia Tenggara.
[1]
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Macam-Macam Jeruk
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Buah jeruk adalah buah yang begitu menggoda untuk mencicipinya, selain kaya
akan Vitamin C buah jeruk juga banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan
tubuh kita. Adapun ragam macam jenis jeruk banyak sekali :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Jeruk Manis
</div>
<div style="text-align: center;">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify;">
<tbody>
<tr>
<td></td>
</tr>
<tr>
<td>Jeruk ini paling banyak jenisnya. Mulai dari jeruk medan, jeruk pontianak,
jeruk keprok, dan jeruk peras. Air jeruk ini bisa dimanfaatkan untuk
minuman dan puding selain dimakan segar.</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara jeruk manis yang paling banyak jenisnya adalah jeruk keprok, dan
inilah jenis dan macamnya :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Keprok Boci (Jeruk mandarin)
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Keprok Brastepu
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Keprok Cina Konde
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Keprok Fremont (Frimong)
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Keprok Garut
</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Keprok Ponkam
</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Keprok Madura
</div>
<div style="text-align: justify;">
h. Keprok Batu atau Keprok Punten
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Jeruk Lemon
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berwarna kuning muda, berkulit licin, dan mengandung banyak air. Rasanya
asam, dan beraroma khas. Buah jeruk ini berikut kulitnya bisa dibuat
menjadi selai jeruk <em>(selai marmalade)</em>. Jika jeruk lemon dipotong
tipis melintang, bisa digunakan untuk hiasan aneka minuman, punch dan
salad.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Jeruk Pacitan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk manis Pacitan merupakan salah satu jenis jeruk manis <em>(Citrus Sinensis)</em> terpopuler di Indonesia. Di antara kelompoknya,
jeruk manis Pacitan memiliki rasa paling manis, bahkan sudah terasa manis
sebelum matang sehingga sering diberikan kepada bayi dan mendapat julukan
jeruk “<em>baby</em>”. Jeruk baby sebenarnya adalah jeruk manis (orange,
sweet orange). Disebut jeruk baby karena air perasan jeruk ini sehat untuk
bayi. Maklum, air perasan jeruk baby relatif bersih dari serpihan serat
buah. Beda dengan jeruk siam atau jeruk keprok. Selain itu, jeruk baby juga
tidak terlalu masam hingga tidak mengganggu pencernaan bayi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Jeruk Sukade
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk ini bernama ilmiah <em>Citrus medica</em> dan di dunia barat disebut <em>citron</em>. Jeruk ini tidak begitu populer di Indonesia, buahnya
mempunyai bentuk seperti lemon tapi dengan kulit yang sangat tebal dan
banyak tonjolan. Bagian dalam buahnya tidak seperti jeruk umumnya yang
mendominasi buah, bagian dalam jeruk ini kecil-kecil. Oleh sebab itu
bulirnya jarang dimanfaatkan. Kulit jeruknya banyak digunakan sebagai bahan
tambahan untuk memasak, dibuat selai, minyak nabati, dan bahan parfum.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Jeruk Nipis
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk nipis berwarna hijau dan agak menguning setelah matang. Bentuknya
bulat dan licin karena mengandung banyak air. Airnya kaya akan asam sitrat
yang dapat mengurai serat daging. Bisa digunakan untuk menghilangkan bau
amis pada ikan dan daging.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Jeruk Orange
</div>
<div style="text-align: justify;">
Orange enak dimakan setelah matang. Contohnya seperti Navel Orange,
Valencia Orange, dan Florida Orange. Pilih yang bentuknya bulat penuh,
kulitnya jingga terang, dan berat. Air jeruk ini bisa dimanfaatkan untuk
jus, es krim, campuran cake, dan lain-lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Jeruk Pontianak <em>("citrus nobilis var. microcarpa")</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk Pontianak merupakan jenis jeruk siam dengan ciri fisik kulitnya tipis
dan licin mengkilat. Jeruk Pontianak mempunyai rasa yang manis dan
merupakan salah satu komoditas unggulan Kota Pontianak Sebenarnya jeruk ini
bukanlah hasil produksi pertanian Kota Pontianak. Sentra tanaman jeruk
justru berasal dari Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas. Namun sejak lama
jeruk ini telah dikenal dengan merek dagang "Jeruk Pontianak".
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Jeruk Mandarin
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sepintas mirip orange, tapi warnanya lebih jingga dan lebih kecil,
contohnya jeruk mandarin Ponkam dan mandarin Imperial. Juringnya yang kecil
bisa dimanfaatkan sebagai hiasan cake dan tarlet.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Jeruk Grapefruit
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat sepintas, jeruk ini mirip jeruk orange tapi bentuknya lebih besar,
rasanya agak asam. Grapefruit kuning warna kulitnya kuning. Grapefruit
merah kulitnya agak jingga sebagian bersemu merah, dan rasanya lebih
manis.. Air jeruk ini bisa untuk jus dan campuran puding. Juringnya bisa
digunakan untuk campuran salad dan <em>compote</em> buah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Jeruk Bali atau Pomelo
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk bali atau jeruk pomelo berukuran paling besar dibanding jenis-jenis
jeruk yang lainnya. Kulitnya berwarna hijau dan tebal, dagingnya kesat,
warnanya putih agak merah muda, dan merah. Setelah kulit juringnya dikupas,
daging buah jeruk bali bisa digunakan sebagai campuran salad, asinan,
rujak, dan es serut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Jeruk Darah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama ini jeruk darah terkenal langka dan hanya bisa dikembangkan di
daerah tertentu. Tapi, sekelompok ilmuwan Inggris memodifikasi gen jeruk
ini sehingga bisa dikembangkan di seluruh penjuru dunia. Jeruk darah
mendapat warna merah khas mereka dari pigmen antosianin yang dikenal juga
bermanfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan resiko sakit jantung dan
stroke. Tapi, pigmen ini hanya berkembang di iklim tertentu di mana buah
ini terkena periode musim dingin yang singkat. Secara komersial, jeruk ini
bisa dikembangkan di daerah tertentu di Italia. Akibatnya, jeruk ini pun
tergolong premium dan tentu saja dijual dengan harga mahal, seperti dikutip
dari Telegraph.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12. Jeruk Jerpaya
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada satu jenis buah jeruk yang memiliki banyak khasiat sebagai obat herbal.
Buah jeruk tersebut dikenal dengan bentuknya yang besar dan seperti pepaya.
Maka dari itu jeruk ini disebut sebagai Jerpaya (jeruk-pepaya). Di dunia
kuliner, jenis jeruk ini lebih populer dengan nama jeruk sukade. Sejak
jaman dulu, banyak orang yang menggunakan kulit jeruk ini sebagai manisan.
Karena namanya jeruk sukade maka manisan tersebut juga dinamakan manisan
sukade.Varietas jerpaya sebagian besar memiliki rasa manis dan kaya akan
vitamin C dan anti oksidan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13. Jeruk Purut
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk purut merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama buah dan
daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan internasional
dikenal sebagai <em>kaffir lime</em>, sementara nama lainnya<em>ma kruut</em> (Thailand), <em>krauch soeuch</em> (Kamboja),<em>‘khi ‘hout</em> (Laos), <em>shouk-pote </em>(Burma), <em>kabuyau, kulubut, kolobot</em> (Filipina), dan <em>truc</em> (Vietnam).
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis
jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. Tumbuhannya
berbentuk pohon kecil (perdu). Rantingnya berduri. Daun berbentuk khas,
seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang
ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis malam. Daun muda dapat
berwarna ungu yang kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter
lebih daripada 2cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan
kulitnya kasar; kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau
dengan pencangkokan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14. Jeruk Santang
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk santang memiliki rasa manis yang bervariasi, dari yang manis sekali,
manis sedang, sampai manis dengan sedikit asam yang menyegarkan. Hal lain
yang membuat menarik dari kerabat suku Rutaceae ini adalah sulit menebak
rasanya dari bentuknya selain dengan mencicipinya. Bentuk yang imut atau
sedikit besar tidak akan memastikan bahwa rasa jeruk akan manis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
15. Jeruk Michi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk ini mirip dengan shantang hanya saja lebih pipih dan warna kulitnya
oranye tua. Kulitnya tipis dan rasanya lebih manis dari shantang. Biasanya
dikemas dalam jaring-jaring merah dan dijual kiloan atau per keranjang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
16. Jeruk Kumquat
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk Kumquat atau kingkit merupakan keluarga jeruk-jerukan (Rutaceae).
Buahnya hampir mirip dengan jeruk keprok atau orange hanya saja ukurannya
lebih kecil dan berbentuk oval. Ketika matang sempurna maka kulitnya yang
berwarna hijau berubah menjadi kuning cerah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
17. Jeruk Medan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk medan merupakan salah satu produk agroindustri yang berasal dari
Sumatera Utara. Jeruk medan mempunyai nama ilmiah <em>Citrus sinesis (L)</em>. Buah jeruk medan berukuran sedang, tangkainya
kuat. Bentuknya bulat, bulat lonjong atau bulat rata (papak) dengan bagian
dasar, ujungnya bulat atau papak, bergaris tengah 4-12 cm. Buah yang masak
berwarna orange, kuning atau hijau kekuningan, berbau sedikit harum, agak
halus, tidak berbulu, kusam, dan sedikit mengkilat. Kulit buah tebalnya
0,3-0,5 cm, dari tepi berwarna kuning atau orange tua dan makin ke dalam
berwarna putih kekuningan sampai putih, berdaging dan kuat melekat pada
dinding buah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
18. Jeruk Jari Buddha
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk jari Budha merupakan salah satu anggota dari famili Rutaceae
(jeruk-jerukan). Jeruk ini memiliki nama latin <em>Citrus medica</em>, di
mana ciri-ciri sama persis dengan jeruk tapi ada yang beda dari jeruk ini,
dia memiliki buah yang membentuk jari dan apabila sudah tua akan berubah
warna menjadi kuning. Orang China juga sering menggunakannya sebagai
pengharum ruangan, untuk manisan, campuran bumbu masak dan lain-lain. Yang
pasti banyak digunakan untuk obat. Yakni, jeruk diiris tipis-tipis kemudian
dikeringkan tanpa cahaya matahari lalu direbus. Air rebusan ini nantinya
diminum untuk menyembuhkan sakit maag, pencernaan serta masuk angin tadi.
Bahkan kuncup daun dan bijinya sangat ampuh untuk penyakit cacingan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
19. Jeruk Satsuma
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk Satsuma adalah jeruk yang bisa tahan terhadap udara dingin. Jeruk ini
berasal dari Jepang. Bentuknya mirip-mirip buah pear dengan banyak air dan
aroma yang harum khas jeruk. Ada beberapa jenis jeruk satsuma, seperti
Owari satsuma yang hampir tidak berbiji, dan Wase yang rasanya manis segar.
Owari satsuma termasuk buah yang cepat matang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
20. Jeruk Navel
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk navel merupakan jeruk unik yang memiliki 3 sekat atau kamar
didalamnya. disebut sebagai navel karena dibagian bawah buah tersebut
terdapat lubang yang menyerupai pusar manusia (dalam bahasa Inggris = <em>Navel</em>). Jeruk jenis tersebut dibudidayakan terutama di daerah
Brazil, California, Arizona, dan Florida.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Teknik Budidaya Tanaman Jeruk
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini merupakan tata cara untuk membudidaya tanaman jeruk :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Syarat Tumbuh
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-400 meter di atas
permukaan laut dengan keadaan iklim yang baik bagi tanaman jeruk adalah
pada kisaran suhu udara 25 °C – 30 °C atau rata-rata 20 °C, curah hujan
tidak lebih dari 100 mm/bulan atau 1200 mm/tahun dengan kelembaban udara 50
% – 85% dengan minimal 3 bulan kering. Jeruk harus ditanam di tempat
terbuka atau mendapat cukup sinar matahari, dan apabila ditanam di dataran
tinggi dapat menyebabkan kulit menjadi tebal dan rasa jeruk menjadi pahit.
Keadaan tanah yang baik untuk ditanami jeruk adalah tanah yang gembur,
memiliki kandungan bahan organik yang tinggi, memiliki irigasi dan drainase
yang baik, dengan nilai kemasaman (pH) 6-7.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pembibitan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Buah Jeruk dapat ditanam dengan dua cara atau dua teknik yaitu dengan cara
generatif dan cara vegetatif. Cara generatif yaitu pembibitan dengan biji
sedangkan cara vegetatif menggunakan cara stek atau penyambungan tunas
pucuk adajuga cara okulasi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Lahan Tanam Dan Penanaman Bibit
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lahan yang akan digunakan untuk budidaya jeruk manis sebaiknya dibersihkan
dari rumput liat dahulu baik dengan menggunakan herbisida maupun dengan
cara dicangkuli. Setelah lahan bersih lalu buatlah lubang dengan diameter
50 cm x 50 cm. Jarak antar lubang sekitar 5×6 meter atau disesuaikan
kemudian setelah selesai membuat lubang basahi lubang dan beri pupuk
kandang dan NPK atau campur dengan urea,TSP, atau KCL di bagian dasar
lubang kemudian masukan bibit ke dalam lubang kemudian tutup lagi
menggunakan tanah galian setelah itu siram tanah dengan air lalu pasang
tajuk dan ikat batang bibit jeruk pada tajuk dengan menggunakan tali.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Perawatan Tanaman
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Penyiraman atau pengairan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lakukan penyiraman atau pengairan secara rutin yaitu pada pagi dan sore
tergantung kondisi tanah. Apabila sudah berumur sekitar 3 bulan pengairan
bisa dilakukan 3-4 hari sekali. Pada musim kemarau penyiraman dapat
dilakukan sekali dalam seminggu, jika air kurang tersedia bisa dilakukan
penggemburan kembali pada tanah menggunakan mulsa. Penyiraman tersebut
tidak boleh sampai menggenangi batang pohon.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Penyiangan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila gulma sudah mulai muncul sebaiknya cepat dilakukan penyiangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pemupukan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemupukan dilakukan setiap tumbuhan bertambah umur dan jumlahnya semakin
meningkat. biasanya pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang, dolomit,
urea, ZA, TSP, dan ZK.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pembubuhan Tanah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila menanam jeruk di area berlereng pasti tumbuhan tersebut akan
terkena dampak erosi, pembubuhan atau penambahan tanah perlu dilakukan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
e. Pemangkasan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemangkasan perlu dilakukan untuk membentuk kanopi dan menghilangkan cabang
yang sudah tidak produktif serta kering. Agar ranting dari pemotongan tidak
terserang hama atau pun penyakit sebaiknya tutup dengan lilin atau <em>fungisida</em>, bisa juga sebelum memangkas gunting dicelupkan pada
larutan alkohol atau <em>klorox</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
f. Penjarangan Buah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penjarangan buah perlu dilakukan agar ranting pada pohon tidak patah dan
tetap terjaga kualitas buahnya. Biasanya dalam 1 tangkai terdapat lebih
dari 3 buah, hal tersebut dapat menyebabkan ranting patah jika di biarkan,
sebaiknya kurangi jumlah buah dalam setiap tangkai, buang buah yang tidak
terkena sinar matahari, buah yang memiliki penyakit atau busuk. Usahakan
paling tidak dalam setiap tangkai tidak lebih dari 3 buah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
g. Penanganan Hama Dan penyakit
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hama yan sering menyerang tanaman buah Jeruk antara lain Kutu loncat ( <em>Diaphorina citri</em>), Kutu daun (<em>Toxoptera citridus aurantii</em>
, <em>Aphis gossypii</em>), Ulat peliang daun ( <em>Phyllocnistis citrella</em>). Penyakit yang sering menyerang tanaman
buah jeruk antara lain Embun Tepung (Disebabkan oleh jamur<em>Odidium tingitanium</em>), Kudis (Disebabkan oleh jamur<em>Sphaceloma fawcetti</em>), Busuk Buah (Disebabkan oleh jamur<em>Penicillium spp., Phytophtora citriphora</em>, <em>Botryodiplodia theobromae</em>), Buah Gugur Prematur (Disebabkan oleh
jamur <em>Fusarium sp</em>, <em>Colletotrichum sp, Alternaria sp.</em>).
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman buah jeruk dapat diatasi dengan
melakukan pengendalian dengan cara penyemprotan fungisida atau yang lain
sesuai dengan ketentuan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Panen
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemanenan buah jeruk dapat dilakukan setelah 8 bulan setelah berbunga.
Pemanenan dapat dilakukan dengan cara memotong bagian tangkai menggunakan
gunting agar kualitas jeruk dapat terjaga. Setiap pohon rata-rata mampu
menghasilkan 300 hingga 500 buah per tahunnya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Hasil Produk Berbahan Baku Jeruk
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk memang bisa langsung dikonsumsi meski tanpa diolah. Namun, karena
buah-buahan lebih cepat membusuk sehingga jika tidak laku terjual akan
mengalami kerugian. Maka, ada baiknya jeruk diolah terlebih dahulu.
Sehingga lebih awet. Selain itu bisa meningkatkan nilai ekonomis buah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Meski begitu, tak mudah dalam mengolah jeruk meski ada teknik khusus dan
bisa dikerjakan sendiri di rumah dengan menggunakan alat yang sederhana.
Berikut adalah beberapa hasil olahan produk berbahan baku jeruk :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Selai
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selai merupakan salah satu makanan yang terbuat dari sari buah atau
buah-buahan yang dihancurkan. Biasanya selai memiliki rasa manis karena
ditambahkan dengan gula yang dimasak hingga kental. Selain buah strawberry,
jeruk juga bisa diolah menjadi selai.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam proses pembuatan selai, biasanya menggunakan jeruk berjenis Mandarin,
Sunkist dan diberi tambahan sedikit lemon untuk menguatkan rasa. Selai ini
sangat cocok untuk Anda yang menyukai rasa manis dan cenderung asam. Selai
jeruk biasanya sering digunakan sebagai olesan roti tawar dan juga sebagai
lapisan cake.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Sirup
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kita dapat membuat sirup sendiri di rumah. Cukup siapkan 1 kg jeruk
Mandarin, 375 gram jeruk lemon, 1 kg gula pasir, 500 ml air dan 1/2 sdt
asam citrun serta sedikit pewarna kuning. Proses pembuatannya cukup mudah,
kita dapat memeras jeruk, kemudian rebus bersama dengan air, citrun, gula
pasir dan pewarna hingga mendidih. Angkat dan simpan ke dalam botol kaca.
Simpan sirup di dalam kulkas agar lebih tahan lama.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Manisan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak hanya buahnya saja yang dapat dinikmati. Kulit jeruk juga bisa
dimanfaatkan menjadi manisan. Caranya adalah dengan potong memanjang kulit
jeruk berbentuk korek api kemudian direbus dengan air dan gula. Rasanya
segar dan tidak ada rasa pahit, karena dalam proses pemasakannya kulit
jeruk direbus 15 menit, dibuang airnya kemudian direbus kembali dengan
cairan gula. Jeruk yang biasa digunakan adalah kulit jeruk Mandarin dan
kulit jeruk Bali, atau jeruk yang memiliki kulit cenderung tebal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Permen
</div>
<div style="text-align: justify;">
Permen yang kenyal lembut dengan taburan gula bisa kita buat sendiri. Masak
gelatin dengan sedikit air kemudian tambahkan cairan gula. Masukkan ke
dalam cetakan dan tunggu hingga dingin kemudian 'selimuti' permen dengan
gula pasir dan bungkus cantik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Perasa Susu Dari Jeruk
</div>
<div style="text-align: justify;">
Susu memang mempunyai rasa manis. Namun, banyak orang yang suka berinovasi
dengan cara menambahkan rasa-rasa yang unik. Seperti dengan menambahkan
rasa jeruk. Jeruk diolah dengan sedemikian rupa sehingga mempunyai citarasa
jeruk yang agak asam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Pengharum ruangan dari jeruk
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk bukan hanya di jadikan sebagai olahan makanan, tetapi juga dijadikan
sebagai pengharum ruangan. Cara ini begitu mudah untuk dibuat sendiri di
rumah. Yaitu dengan cara mengambil kulit jeruk dan memotongnya secara
melingkar seperti berbentuk bunga mawar. Walaupun banyak produk pengharum
ruangan dari jeruk yang berbentuk kemasan yang praktis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Pengusir serangga.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kulit jeruk mempunyai kandungan asam yang begitu kuat. Hal tersebut dapat
menyebabkan serangga seperti nyamuk, lalat, dan kecoa tidak suka. Bahkan
cara pembuatan pengusir serangga ini begitu mudah. Cukup dengan mengupas
kulit jeruk dan letakkan di sudut-sudut ruangan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>MANFAAT JERUK BAGI MANUSIA DALAM MENURUT KESEHATAN
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Kandungan Nutrisi Dalam Jeruk
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk adalah tumbuhan berbentuk pohon memiliki bunga yang nantinya akan
berubah menjadi buah. Buah jeruk yang sudah dewasa akan memiliki daging
berupa bulir-bulir yang didominasi oleh air, rasanya khas asam manis yang
berasal dari zat asam sitrat yang terkandung di dalamnya. Selama ini buah
jeruk secara umum diketahui mengandung banyak vitamin C yang baik untuk
kesehatan kulit dan mulut. Selain mengandung vitamin C jeruk juga memiliki
kandungan gizi lainnya yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kandungan Energi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Buah jeruk juga memiliki kandungan energi seperti halnya nasi hanya saja
jumlahnya lebih sedikit. Energi dibutuhkan oleh semua maklhuk hidup untuk
metabolisme, karena energi yang dihasil oleh buah jeruk tidak tetrlalu
besar maka buah ini tidak dimasukkan sebagai makanan pokok untuk sumber
energi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kandungan Karbohidrat
</div>
<div style="text-align: justify;">
Karbohidrat tidak hanya terdapat dalam nasi ternyata jeruk juga mengandung
karbohidrat namun tidak banyak. Karbohidrat berguna untuk menghasilkan
energi 1 gr karbohidrat menghasilkan 4 kkal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kandungan Kalsium
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalsium sudah umum dikenal baik untuk tulang. Kalsium bekerja bersama
fosfor, vitamin D, vitamin D dalam pembentukan tulang. Konsumsi kalium
berlebihan tidak baik bagi penderita batu ginjal dan batu empedu karena
kalsium ikut berperan dalam pembentukan batu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Kandungan Lemak
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lemak ternyata juga terdapat di dalam buah jeruk, karena dalam jumlah yang
relatif kecil lemak jeruk kadang tidak diperhitungkan. Lemak sering
“dituduh” sebagai penyebab berbagai penyakit padahal lemak juga memiliki
banyak manfaat salah satunya sebagai co-enzim yang membantu beberapa enzim
dan vitamin bisa berfungsi dengan baik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut tabel lengkap kandungan gizi dalam buah jeruk :
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify;">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="158"><div style="text-align: center;">
Kandungan Gizi
</div>
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
Jumlah (dlm 100 gr)
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Energi
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
28,00 kal
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Protein
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
0,50 g
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Lemak
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
0,10 g
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Karbohidrat
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
7,20 g
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Kalsium
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
18,00 mg
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Fosfor
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
10,00 mg
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Serat
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
0,20 g
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Besi
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
0,10 mg
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Vitamin A
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
160,00 RE
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Vitamin B1
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
0,06 cg
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Vitamin B2
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
0,03mg
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Vitamin C
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
29,00 mg
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="158">Niacin
</td>
<td valign="top" width="170"><div style="text-align: center;">
0,03 g
</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Manfaat Jeruk Bagi Kehidupan Manusia
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan mengomsumsi jeruk, di
antaranya sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menyehatkan mata
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan caritenoid salm jeruk ini akan diubah menjadi vitamin A yang
berguna untuk kesehatan mata.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menurunkan kolesterol
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk juga mengandung banyak serat sehingga dapat membantu kita dalam
menurunkan kolesterol.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Anti kanker
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan vitamin C dalam jeruk adalah anti oksidan yang bisa berfungsi
untuk mencegah sel sel kanker berkembang. Kanker sampai saat ini belum
mempunyai obat. Karenanya dengan mencegah penyakit kanker akan lebih baik,
apalagi pengobatan kanker sangat mahal sedangkan harga buah jeruk cukup
murah. Kandungan vitamin C dalam jeruk cukup tinggi sehingga apabila
dikonsumsi setiap hari mampu memenuhi kebutuhan vitamin C, memerangi
radikal bebas dan mencegah kanker.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, jangan terlalu banyak mengkonsumsi buah jeruk, karena kandungan
asamnya akan membuat anda mengalami diare. Konsumsi seperlunya saja untuk
mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Mencegah kanker
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan limonoid dalam jeruk dapat mencegah terjadinya kanker kulit,
payudara, paru-paru, lambung dan usus besar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Menurunkan resiko terkena kanker hati
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah penelitian di Jepang mengemukakan bahwa dengan rutin mengkonsumsi
jeruk mandarin maka resiko terkena kanker hati dapat menurun. Hal ini
karena adanya carotenoid yang terkandung dalam vitamin A yang ada di jeruk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Mencegah terjadinya batu ginjal
</div>
<div style="text-align: justify;">
Batu ginjal dapat kita hindari dengan mengkonsumsi jus jeruk setiap hari
secara rutin, tetapi dengan porsi secukupnya saja karena di dalam jeruk
terdapat kandungan gula yang tinggi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Mencegah terjadinya kardiak aritmia
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kardiak aritmia adalah detak jantuk yang tidak teratur dalam berdetak. Hal
ini dapat dicegah dengan kandungan kalium yang terdapat pada jeruk karena
kalium berfungsi untuk mengontrol detak jantung seseorang agar selalu
seimbang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Menangkal serangan penyakit
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan vitamin c yang terdapat dalam buah ini dapat menangkal radikal
bebas yang akan masuk dalam tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Mengatasi tekanan darah tinggi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan kalium dalam jeruk cukup tinggi. Kalium berguna untuk mengontrol
tekanan darah tetap normal. Kandungan kalium dalam jaeruk bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu, kalium juga bisa mencegah
osteoporosis pada tulang. Pastikan makan jeruk setiap hari untuk mengambil
manfaatnya yang begitu banyak ini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Mencegah diabetes
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk mengandung gula alami atau fruktosa yang bagus bagi penderita
diabetes atau orang dengan resiko diabetes. Fruktosa dalam jeruk cukup
untuk memenuhi kebutuhan gula dalam tubuh sehingga kadar gula darah tetap
stabil. Diabetes bisa dikontrol dengan baik, bagi yang menjaga agar tidak
terkena diabetes, maka jeruk adalah pilihan sempurna.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Mengatasi sariawan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan vitamin C pada jeruk mampu menyembuhkan sariawan yang muncul,
sariawan sendiri muncul karena kekurangan vitamin C dengan memenuhi asupan
vitamin C maka sariawan akan hilang. Kandungan vitamin C pada buah jeruk
tidak setinggi kandungan vitamin C pada cabai namun demikian kebutuhan
vitamin C juga bisa dipenuhi dengan memakan buah jeruk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12. Pembangun imunitas
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan vitamin C pada jeruk sangat bagus untuk memperkuat imun tubuh.
Imun yang kuat akan menjaga tubuh dari radikal bebas dan serangan penyakit.
Imunitas kuat maka kesehatan pun terjaga. Vitamin C juga berkhasiat untuk
menyegarkan tubuh dan membuat kita berenergi setiap saat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13. Melancarkan pencernaan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan serat dalam jeruk membantu melancarkan pencernaan. Konsumsi jeruk
setiap hari bisa melancarkan pencernaan. Pencernaan yang terganggu akan
menyebabkan penyakit seperti kanker usus dan hemoroid. Serat membantu
mengurangi resiko terserang kedua penyakit ini. Serat dalam jeruk juga bisa
mengenyangkan perut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14. Penambah nafsu makan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi anda yang mempunyai masalah dengan nafsu makan, maka bisa memanfaatkan
buah jeruk untuk membangkitkan nafsu makan, buah jeruk bisa menambah nafsu
makan secara alami. Walaupun tidak sekuat khasiat temulawak namun jaeruk
cukup efektif untuk menambah nafsu makan. Bagi anak anda yang mengalami
susah makan, maka berikan buah jeruk sebelum makan dan setelah itu berikan
makanan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
15. Mengenyangkan perut
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk juga bisa mengenyangkan perut, hal ini karena jeruk mengandung
karbohidrat namun dalam kadar sedikit. Serat juga membantu mengenyangkan
perut, bahkan bisa bertahan lebih lama dalam hal mengenyangkan perut. Serat
memerlukan waktu lebih lama sehingga rasa kenyang akan bertahan lebih lama
juga.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
16. Melawan Infeksi Virus
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian membuktikan kalau kadar polyphenol dalam buah jeruk mampu
melawan infeksi virus yang menyerang tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
17. Melindungi Kulit
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Beta-carotene</em>
pada buah jeruk adalah antioksidan kuat yang melindungi sel dari kerusakan.
Selain itu, senyawa tersebut juga melindungi kulit dari tanda penuaan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Efek Samping Dari Jeruk
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk seringkali disebut sebagai buah yang kaya akan manfaat, tapi jika
kita memakannya dalam jumlah yang banyak akan berpengaruh negatif pada
tubuh kita. Berikut adalah pengaruh negatif akibat terlalu banayk
mengonsumsi jeruk seperti yang penulis kutip dalam buku karya Marsoedi,
yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Perut Mulas
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perut sering mulas atau dalam istilah medis disebut sebagai
gastroesophageal reflux, bisa jadi sangat menyakitkan. Buah jeruk tidak
akan membuat asam dalam perut kita naik, tetapi kandungan asam alami yang
ada pada jeruk akan memperparah maag yang Anda miliki.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Berat Badan Naik
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jeruk yang rendah kalori dibandingkan dengan permen, keripik, barang
panggang dan makanan ringan lainnya. Hal ini bukan lantas menjadi jeruk
tidak mungkin membuat berat badan kita naik. Makan terlalu banyak jeruk
berarti Anda akan mengkonsumsi lebih banyak kalori daripada yang mungkin
kita pikirkan. Misalnya, jeruk dengan berat 6 1/2-ons jeruk mengandung
sekitar 85 kalori. Tapi jika kita mengonsumsi lebih dari satu buah jeruk
dalam sehari, kita tentu dapat menghitung berapa kalori yang dihasilkan
dari jeruk yang kita makan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Diare dan Kram Perut
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sembelit bukan satu-satunya komplikasi pencernaan. Kita bisa mengalaminya
jika terlalu banyak makan jeruk. Jika terlalu banyak memakan jeruk yang di
dalamnya banyak mengandung serat akan membuat kram pada perut kita.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, hendaklah kita selalu bijak dalam mengonsumsi apa pun.
Tentu kita tidak ingin mendapatkan hal buruk yang awalnya telah kita
rencanakan untuk memberikan manfaat yang baik untuk tubuh kita.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Perumpamaan Jeruk Terhadap Orang Yang Membaca Al-Quran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah SAW bersabda :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ :
رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ
يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا
حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ :
ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ
يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا
مُرٌّ. متفقٌ عَلَيْهِ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Perumpamaan orang mukmin yang membaca al-Quran seperti buah Utrujah
(buah jeruk yang manis), yaitu mempunyai bau yang harum dan rasa yang
enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca al-Quran seperti buah
tamr (kurma), yaitu tidak berbau meskipun rasanya enak. Perumpaan orang
munafik yang membaca al-Quran seperti buah raihanah (daun kemangi),
yaitu baunya harum namun rasanya pahit. Perumpamaan orang munafik yang
tidak membaca al-Quran seperti buah hanzolah (buah sejenis labu), yaitu
baunya tidak wangi rasanya pun tidak enak.”
</em>
(HR. Muttafaq ‘alaih)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita sebagai seorang muslim mengakui bahwa al-Quran merupakan kitab
petunjuk bagi umat manusia, kitab yang tidak akan pernah “ketinggalan
zaman”, kitab yang mangatur seluruh sendi-sendi kehidupan manusia. Ketika
mendengar pernyataan tersebut, dalam benak kita pasti akan terbesit sebuah
pemikiran bahwa yang namanya al-Quran adalah kitab yang sempurna, tapi
pernahkah sahabat membayangkan bahwa masih banyak saudara seiman kita yang
enggan membaca al-Quran?. Jangankan untuk membaca al-Quran, mengenal huruf
hijaiyah saja mereka tidak bisa. Jangankan untuk mengenal huruf hijaiyah, <em>Iqra</em> atau al-Quran saja mereka tidak punya. Melihat kenyataan ini
sangat miris ya sahabat. Padahal kita hidup di lingkungan yang mayoritas
penduduknya memeluk agama Islam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat hadis Rasulullah SAW di atas. Terdapat dua golongan yang dibuat
perumpamaan oleh Rasulullah SAW mengenai membaca al-Quran. Pertama,
golongan orang yang beriman yang membaca al-Quran diperumpamakan dengan
buah jeruk yang manis. Baunya harum dan segar, rasanya pun enak. Siapa yang
tidak suka dengan buah yang satu ini?. Dengan melihatnya saja orang sudah
tertarik, begitulah perumpaan orang beriman yang membaca al-Quran. Namun,
menjadi sebaliknya jika orang yang beriman tidak membaca al-Quran. Orang
yang seperti ini diperumpamakan seperti buah kurma. Buah yang tidak berbau,
meskipun rasanya enak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara dua golongan di atas, golongan orang munafik lah yang paling
buruk. Diumpamakan seperti buah semacam labu (<em>hanzolah</em>) yang tidak
mempunyai bau sedap, rasanya pun tak enak. Jangankan membaca al-Quran,
ibadah-ibadah yang lain pasti ditinggalkannya karena iman yang dimiliki
hanya sebatas pada lisan saja tapi hatinya sangat berat untuk menjalaninya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang tinggal memilih, kita mau menjadi golongan yang mana? Kalau orang
yang beriman jelas akan memperbanyak beribadah dan bertaqarrub kepada Allah
dengan banyak amalan sholeh. Mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan dan
mengingatkan suadara kita supaya bisa berbuat kebaikan dengan sesama. Yaitu
salah satunya dengan membaca al-Quran dan menjadikan al-Quran sebagai
pedoman hidup.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Kesimpulan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah panjang lebar membahas tentang kacang panjang, kesimpulan yag dapat
dipetik adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus
dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan
buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara
anggotanya yang memiliki rasa manis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Banyak produk yang bisa diolah dari tanaman jeruk seperti permen, sirup,
pengharum ruangan, makanan, pengusir serangga, selai, dan masih banyak
lagi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Manfaat utama jeruk bagi manusia adalah menyehatkan mata, menurunkan
kolesterol, anti kanker, mencegah kanker, menurunkan resiko terkena kanker
hati, mencegah terjadinya batu ginjal, mencegah terjadinya kardiak aritmia,
menangkal serangan penyakit, mengatasi tekanan darah tinggi, mencegah
diabetes, mengatasi sariawan, pembangun imunitas, melancarkan pencernaan,
penambah nafsu makan, mengenyangkan perut, melawan infeksi virus,
melindungi kulit, dan lain sebagainya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Saran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang manfaat jeruk dalam kehidupan manusia. Hendaklah
untuk mencari sumber lain supaya pengetahuan kita terus bertambah.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Seto Sugianto, Buah-Buahan Bernutrisi Tinggi, (Semarang : Nuansa
Kreatif, 2009), hal. 37
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
Nasrullah Arifin, <em>Budidaya Tanaman Jeruk, </em>(Jakarta :
Madani Press, 2006), hal. 12-15
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Nasrullah Arifin, <em>op.cit.,</em> hal. 19
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Badan Penelitian dan Pengembangan Dinas Pertanian, <em>Olahan dari Jeruk, </em>(Jakarta : Sinar Grafika, 2007), hal.
17
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Nur Yasin, <em>Makanan Dengan Kandungan Gizi Seimbang</em>,
(Bandung : Alfabeta, 2007), hal. 56
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Nurheti Yuliarti, <em>1001 Khasiat Buah-Buahan, </em>(Jakarta :
Andi Publisher, 2007), hal. 83
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Marsoedi, <em>Penyakit Dari Buah-Buahan</em>, (Jakarta : Pustaka
Azzam, 2013), hal. 67.
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/9.%20Alsadi%20Khadafi/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
Aserani Kurdi, <em>Rahasia Perumpamaan Dalam Quran dan Hadist, </em>(Jakarta :
Balai Pustaka, 2012) hal. 132
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-85516417402872717612018-06-08T10:10:00.000+07:002018-06-11T11:32:23.814+07:00Makalah Nishab Zakat Hewan Ternak Menurut Syariat Islam<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDmy8Nb1pPUfMS5lIXztXuuXXpdp5kdYV696A9eNqorZhF5V_kgNGLwUfK4_kl3iIrADr0sdUL4wCnCv0jOERh4yFEIHLUEktP2b1AMzmScfLJ3BqTbs_O0wNXGpAkw0-nHz3AzXYuURg/s1600/gsdg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="534" data-original-width="882" height="386" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDmy8Nb1pPUfMS5lIXztXuuXXpdp5kdYV696A9eNqorZhF5V_kgNGLwUfK4_kl3iIrADr0sdUL4wCnCv0jOERh4yFEIHLUEktP2b1AMzmScfLJ3BqTbs_O0wNXGpAkw0-nHz3AzXYuURg/s640/gsdg.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zakat adalah ibadah maaliyah ijtima’iyyah yang memiliki posisi sangat
penting, strategis, dan menentukan. Baik dilihat dari sisi ajaran islam
maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Sebagai suatu ibadah
pokok, zakat termasuk salah satu rukun islam yang ketiga dari rukun islam
yang kelima, sebagai mana diungkapkan dalam berbagai hadist Nabi, sehingga
keberadaannya dianggap sebagai <em>ma’luum minad-diin bidh-dharurah</em>
atau diketahui secara otomatis adanya dan merupakan bagian mutlak dari
keislaman seseorang
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zakat adalah salah satu tiang agama dan termasuk ibadah, akan tetapi fungsi
zakat bukan hanya sebagai ibadah atau mu’amalah ma’a Allah saja, akan
tetapi fungsi zakat juga salah satunya adalah sebagai instrumen pemerataan,
akan tetapi zakat sebagai instrumen pemerataan tersebut belum berfungsi dan
pengumpulan zakat tersebut belum optimal di lembaga- lembaga pengumpul
zakat, karena pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap harta yang
wajib dikeluarkan zakatnya masih terbatas pada sumber- sumber konvensional
yang secara jelas dinyatakan dalam Al-Qur’an dan hadist dengan persyaratan
tertentu serta pendistribusian zakat yang kurang efektif sehingga zakat
masih belum bisa mengurangi jumlah kemiskinan di suatu negara khususnya
negara indonesia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun permasalahan kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan, sudah
lebih dari 60 tahun Indonesia merdeka, Akan tetapi masalah kemiskinan
menjadi masalah besar dalam pembangunan Indonesia. Padahal, program
pengentasan kemiskinan selalu tercantum dalam program pembangunan dari
waktu ke waktu, dengan dana penanggulangan kemiskinan yang terus meningkat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Permasalahan kemiskinan dibicarakan tanpa berujung pada aksi nyata, oleh
karena itu hal ini menarik banyak kalangan untuk dituntaskan dengan cara
yang tepat dan cerdas. Setiap orang seolah bergairah untuk membicarakan
tentang betapa miskinnya negeri ini, negeri yang konon elok rupawan,
alamnya yang subur menghasilkan tumbuhan yang menggiurkan, tetapi ternyata
semuanya itu tinggal sekedar cerita masa lalu. Kemiskinan tetap saja
menjadi bagian yang belum terpisahkan dari bangsa yang indah ini. Yang
lebih mengenaskan adalah, penyakit akut kemiskinan itu ternyata telah
bersarang di tubuh mayoritas ummat Islam, ia menyerang jasad ummat yang
sesungguhnya memiliki nilai-nilai perjuangan untuk sukses dunia akhirat,
tetapi kemudian harus mengalami sebuah ”bencana” kemiskinan yang sangat
dahsyat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, pada kesempatan kali ini penulis hanya akan membahas tentang nishab
zakat pada binatang ternak......
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Rumusan Masalah
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian zakat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Apa- apa saja barang yang wajib dizakati ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apa syarat wajib zakat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Apa pengertian orang yang berhak dan tidak berhak menerima zakat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Apa macam-macam zakat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Apa saja hikmah dan manfaat zakat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tujuan Penulisan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian zakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui barang-barang apa saja yang wajib dizakati.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui syarat wajib zakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Untuk mengetahui orang yang berhak dan tidak berhak menerima zakat
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Untuk mengetahui macam-macam zakat
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Untuk mengetahui hikmah dan manfaat zakat
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>SEKILAS GAMBARAN TENTANG ZAKAT
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Pengertian Zakat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu
al-barakatu (keberkahan), al-namaa (pertumbuhan dan perkembangan),
ath-thaharatu (kesucian), ash-shalahu (keberesan/kebaikan)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan secara istilah, meskipun para ulama mengemukakan dengan redaksi
yang agak berbeda antara satu dan lainnya, akan tetapi pada prinsipnya
sama, yaitu bahwa zakat itu adalah bagian dari harta dengan persyaratan
tertentu, yang itu adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu,
yang Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya untuk diserahkan kepada kepada
yang berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan dengan pengertian
menurut istilah, sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta yang
dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah,
suci, dan beres (baik).
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun dalil yang menunjukkan wajibnya berzakat sangat banyak yang terdapat
di dalam Al Quran. Salah satunya dalam Surat Al Baqarah ayat 43 :</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:
<em>
“dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta
orang-orang yang ruku'. ”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<em></em>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Syarat Wajib Zakat
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa syarat yang menuntut seseorang wajib mengeluarkan zakat, yaitu
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Islam
</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang non Islam apabila ia mempunyai harta tidak wajib untuk dizakati.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Merdeka. Seorang hamba tidak untuk mengeluarkan zakat, karena dirinya
masih ditanggung oleh tuannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Milik Penuh
</div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu : harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara penuh,
dan dapat diambil manfaatnya secara penuh. Harta tersebut didapatkan
melalui proses pemilikan yang dibenarkan menurut syariat islam, seperti :
usaha, warisan, pemberian negara atau orang lain dan cara-cara yang sah.
Sedangkan apabila harta tersebut diperoleh dengan cara yang haram, maka
zakat atas harta tersebut tidaklah wajib, sebab harta tersebut harus
dibebaskan dari tugasnya dengan cara dikembalikan kepada yang berhak atau
ahli warisnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Berkembang
</div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu : harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila diusahakan atau
mempunyai potensi untuk berkembang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Cukup <em>Nishab</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan
ketetapan <em>syara'</em>. sedangkan harta yang tidak sampai nishabnya
terbebas dari zakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Lebih Dari Kebutuhan Pokok (<em>Alhajatul Ashliyah</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan
keluarga yang menjadi tanggungannya, untuk kelangsungan hidupnya. Artinya
apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi yang bersangkutan tidak dapat
hidup layak. Kebutuhan tersebut seperti kebutuhan primer atau kebutuhan
hidup minimum (KHM). Misal, belanja sehari-hari, pakaian, rumah, kesehatan,
pendidikan, dsb.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Bebas Dari hutang
</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang mempunyai hutang sebesar atau mengurangi senishab yang harus
dibayar pada waktu yang sama (dengan waktu mengeluarkan zakat), maka harta
tersebut terbebas dari zakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Berlalu Satu Tahun (<em>Al-Haul</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah berlalu satu tahun.
Persyaratan ini hanya berlaku bagi ternak, harta simpanan dan perniagaan.
Sedang hasil pertanian, buah-buahan dan <em>rikaz</em> (barang temuan)
tidak ada syarat <em>haul</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Barang-Barang Yang Wajib Dizakati
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kitab-kitab fiqih, pada umumnya ada 8 macam harta benda yang
disebut-ssebut sebagai harta benda yang wajib dizakati, yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Emas
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Perak
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Hasil pertanian/perkebunan
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Barang perdagangan
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Hasil tambang
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Mata uang
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Barang temuan
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Binatang ternak (unta, sapi, kambing, kerbau, domba).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disamping 8 jenis harta benda tersebut, yang kewajiban zakatnya didasarkan
kepada ayat Al-Qur’an dan/atau Hadist, kecuali mata uang atas dasar qiyas,
maka masih banyak jenis hasil usaha dan jasa yang belum ada jenis hukumnya
dan tidak jelas pula nisab, haul dan hasil presentase zakatnya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Orang Yang Berhak Dan Tidak Berhak Menerima Zakat
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun orang-orang yang berhak menerima zakat, telah ditentukan oleh Allah
Azza wa Jalla, sebagaimana tersebut dalam Al-Qur’an surat At Taubah ayat 60
sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:
<em>
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk
jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai
suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari ayat Al-Qur’an tersebut dapat dijabarkan bahwa orang yang berhak
menerima zakat itu ialah sebagai berikut:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Fakir yaitu orang yaang tidak mempunyai harta atau usaha yang dapat
menjamin 50% kebutuhan hidupnya untuk sehari-hari.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Miskin yaitu orang yang mempunyai harta dan usaha yang dapat
menghasilkan lebih dari 50% untuk kebutuhan hidupnya tetapi tidak
mencukupi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. ’Amil yaitu panitia zakat yang dapat dipercayakan untuk mengumpulkan dan
membagi-bagikannya kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan hukum
Islam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Muallaf yaitu orang yang baru masuk Islam dan belum kuat imannya dan
jiwanya perlu dibina agar bertambah kuat imannya dan supaya dapat
meneruskan imannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Hamba sahaya yaitu yang mempunyai perjanjian akan dimerdekakan oleh tuan
nya dengan jalan menebus dirinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Gharimin yaitu orang yang berhutang untuk sesuatu kepentingan yanng
bukan maksiat dan ia tidak sanggup untuk melunasinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Sabilillah yaitu orang yang berjuang dengan suka rela untuk menegakkan
agama Allah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Musafir yaitu orang yang kekurangan perbekalan dalam perjalanan dengan
maksud baik, seperti menuntut ilmu, menyiarkan agama dan sebagainya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping itu pula, ada beberapa golongan yang tidak berhak menerima
zakat, yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Orang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan penghasilan.
Rasulullah bersabda :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
لاَ تَحِلُّ الصّدَقَةُ لِغَنِيٍّ وَ لاَ لِذِى مِرّةٍ سَوِيٍّ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : "
<em>
Tidak halal mengambil sedekah (zakat) bagi orang yang kaya dan orang
yang mempunyai kekuatan tenaga."
</em>
(HR Bukhari).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda : "
<em>
Sesungguhnya tidak halal bagi kami (ahlul bait) mengambil sedekah
(zakat)."
</em>
(HR Muslim).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Orang kafir.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>E. Macam-Macam Zakat
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari beberapa buku yang penulis dapatkan, disebutkan bahwa zakat itu
terbagi 2 yaitu zakat fitrah dan zakat maal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Zakat Fitrah
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pengertian Zakat Fitrah
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Zakat</em>
memiliki arti berkembang, bertambah, dan suci. <em>Fitrah</em> berarti asal
kejadian (manusia). Yang dimaksud zakat fitrah adalah zakat yang wajib
dikeluarkan oleh setiap muslim, baik laki-laki dan perempuan maupun tua dan
muda, berupa bahan makanan pokok sesuai kadar yang ditentukan syara’.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengeluarkan zakat fitrah hukumnya fardu ‘ain, yaitu wajib atas setiap
muslim, termasuk kewajiban atas anak yang baru dilahirkan ibunya pada malam
hari raya Idul Fitri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Syarat Wajib
</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Islam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Dilaksanakan setelah terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadan
hingga sebelum mengerjakan salat Idul Fitri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Mempunyai harta lebih daripada keperluan untuk dirinya dan orang-orang
yang menjadi tanggungannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Rukun
</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Niat berzakat
</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Muzakki (orang yang mengeluarkan zakat)
</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Mustahik (orang yang menerima zakat)
</div>
<div style="text-align: justify;">
4) Makanan pokok yang dizakatkan
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Kadar Untuk Mengeluarkan Zakat Fitrah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk Zakat Fitrah itu sendiri dapat berupa makanan pokok seperti beras,
gandum, keju dan makanan pokok lain atau berupa Uang sebesar bahan Pokok
tersebut. Zakat Fitrah yang wajib dibayar oleh 1 orang adalah 2,5kg makanan
pokok, namun ada juga yang mengatakan 3,1 liter dari makanan yang
mengenyangkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
e. Waktu Mengeluarkan Zakat Fitrah
</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Waktu <em>mubah</em> adalah dari awal Ramadan sampai akhir bulan
Ramadan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Waktu <em>wajib</em> adalah sesudah terbenamnya matahari pada akhir
bulan Ramadan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Waktu <em>afdal</em> adalah sesudah salat Subuh pada akhir bulan Ramadan
sampai sebelum mengerjakan salat Idul Fitri .
</div>
<div style="text-align: justify;">
4) Waktu <em>makruh</em> adalah sesudah salat Idul Fitri sampai tiba waktu
salat Maghrib.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5) Waktu <em>haram</em> adalah sesudah terbenamnya matahari pada hari raya
Idul Fitri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Zakat Mal
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pengertian Zakat Mal
</div>
<div style="text-align: justify;">
Zakat Mal adalah nama dari sejumlah harta yang tertentu yang diberikan
kepada golongan tertentu dengan syarat-syarat tertentu. Dinamakan zakat,
karena harta itu akan bertambah (tumbuh) disebabkan berkah dikeluarkan
zakatnya dan do’a dari orang yang menerimanya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Syarat Zakat Mal
</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Islam
</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Baligh dan berakal
</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Merdeka
</div>
<div style="text-align: justify;">
4) Milik Penuh (Milik Sempurna)
</div>
<div style="text-align: justify;">
5) Sudah mencapai 1 nishab
</div>
<div style="text-align: justify;">
6) Sudah mencapai genap Satu Tahun (Al-Haul)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Zakat Harta Yang Wajib Dizakati :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Binatang Ternak yaitu Hewan ternak meliputi unta, sapi/kerbau, kambing.
</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Sapi, Kerbau dan Kuda : 30-39 Þ 1 ekor sapi jantan/betina <em>tabi'</em> <em>.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
40-59 Þ 1 ekor sapi betina <em>musinnah</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
60-69 Þ 2 ekor sapi <em>tabi'</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
70-79 Þ 1 ekor sapi <em>musinnah</em> dan 1
</div>
<div style="text-align: justify;">
ekor <em>tabi'</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
80-89 Þ 2 ekor sapi <em>musinnah</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kambing/domba : 40-120 Þ 1 ekor kambing (2th) atau
</div>
<div style="text-align: justify;">
domba (1th)
</div>
<div style="text-align: justify;">
121-200 Þ 2 ekor kambing/domba (umur 2-3 th)
</div>
<div style="text-align: justify;">
201-300 Þ 3 ekor kambing/domba (umur 2-3 th)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c) Unta : 5-9 Þ 1 ekor kambing/domba
</div>
<div style="text-align: justify;">
10-14 Þ 2 ekor kambing/domba
</div>
<div style="text-align: justify;">
15-19 Þ 3 ekor kambing/domba
</div>
<div style="text-align: justify;">
20-24 Þ 4 ekor kambing/domba
</div>
<div style="text-align: justify;">
25-35 Þ 1 ekor unta bintu <em>Makhad</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
36-45 Þ 1 ekor unta bintu <em>Labun</em><em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em> </em>
46-60 Þ 1 ekor unta Hiqah
</div>
<div style="text-align: justify;">
61-75 Þ 1 ekor unta Jadz'ah
</div>
<div style="text-align: justify;">
76-90 Þ 2 ekor unta bintu Labun
</div>
<div style="text-align: justify;">
91-120 Þ 2 ekor unta Hiqah
</div>
<em></em>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2) Emas Dan Perak
</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Nisab emas 20 <em>misqal</em>, berat timbangannya 93,6 gram.
</div>
<div style="text-align: justify;">
zakatnya 1/40 (2 ½% = 1/2 misqal = 2,215 gram)
</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Nisab perak 200 dirham (624 gram), zakatnya 1/40 (2 ½%) = 5 dirham (15,6
gram)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3) Hasil Pertanian (tanaman dan buah-buahan)
</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Jika proses pengairan dengan air hujan, zakatnya 10 %
</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Jika proses pengairan dengan sistem irigasi, zakatnya 5 %
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4) <span style="text-align: center;">Zakat harta dagangan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5) Ma’din (hasil tambang) dan Kekayaan Laut</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6) Rikaz.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>F. Hikmah dan Manfaat Zakat
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Zakat adalah ibadah dalam bidang harta mengandung hikmah dan manfaat yang
demikian besar dan mulia, baik yang berkaitan dengan dengan orang yang
berzakat (muzakki), penerimanya (mustahik), harta yang dikeluarkan
zakatnya, maupun bagi masyarakat keseluruhan
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hikmah dan manfaat tersebut antara lain tersimpul sebagai berikut
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
<sup>.</sup>
:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Pertama</em>
, Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT mensyukuri nikmat-Nya,
menumbuhkan ahklak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan
sifat kikir, rakus dan mubazzir, menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus
membersihkan dan mengembangkan harta yang dimiliki.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Kedua</em>
, karena zakat merupakan hak mustahik, maka zakat berfungsi untuk menolong,
membantu dan membina mereka, terutama fakir miskin, ke arah kehidupan yang
lebih baik dan lebih sejahtera.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Ketiga</em>
, sebagai pilar amal bersama (jama’i) antara orang-orang kaya yang
berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya digunakan
untuk berjihad dijalan Allah yang karena kesibukannya tersebut ia tidak
memiliki waktu dan kesempatan untuk berusaha dan berikhtiar bagi
kepentingan nafkah duri dan keluarganya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Keempat</em>
, sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana dan prasarana yang
harus dimiliki umat islam, seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan
sosial maupun ekonomi, sekaligus sarana pengembangan kualitas sumberdaya
manusia muslim.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Kelima</em>
, untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu bukanlah
membersihkan harta yang kotor, akan tetapi mengeluarkan bagian dari hak
orang lain dari harta kita yang kita usahakan dengan baik dan benar sesuai
dengan ketentuan Allah SWT.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Keenam</em>
, dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, akat merupakan salahsatu
instrumen pemerataan pendapatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Ketujuh</em>
, dorongan ajaran islam yang begitu kuat kepada orang-orang yang beriman
untuk berzakat, berinfak, dan bersedekah menunjukan bahwa ajaran islam
mendorong umatnya untuk mampu bekerja dan berusaha.
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>ZAKAT BINATANG TERNAK MENURUT SYARIAT ISLAM
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Pengertian Zakat Binatang Ternak
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Fiqh Islam, binatang ternak diklasifikasikan ke dalam beberapa
kelompok :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pemeliharaan hewan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pokok/ alat poduksi, seperti memelihara kerbau yang dimanfaatkan untuk
kepentingan membajak sawah atau kuda unntuk alat transportasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Hewan yang dipelihara untuk tujuan memproduksi suatu hasil komoditas
tertentu seperti binatang yang disewakan, hewan pedaging atau hewan susu
perahan. Binatang jenis ini termasuk jenis binatang <em>ma’lufat</em>
(binatang ternak yang dikandangkan).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Hewan yang digembalakan untuk tujuan peternakan. Jenis hewan ternak
seperti inilah yang termasuk dalam kategori aset wajib zakat binatang
ternak.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Pensyari’atan Zakat Binatang Ternak
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Zakat binatang ternak merupakan suatu zakat yang dapat dilandaskan dari
firman Allah SWT yang terdapat dalam QS. an-Nahl ayat 5-7 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada
(bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya
kamu makan. Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika
kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke
tempat penggembalaan. Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang
kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan
kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu
benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
</em>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua itu jelas merupakan nikmat dari Allah dan sangat pantas untuk
disyukuri. Untuk mewujudkan rasa syukur itu maka dilaksanakan zakat sesuai
dengan ketentuan al-Qur’an dan Sunnah. Kewajiban mengeluarkan zakat
binatang ternak juga ditetapkan dalam sunnah nabi melalui hadist-hadist
sahih, maupun hadist hasan seperti, hadits Abu Bakar yang mengandung
penjelasan mengenai besar zakat yang harus dikeluarkan pada binatang ternak
unta dan nisabnya, zakat binatang ternak yang lain berikut nisabnya, tata
cara dua binatang ternak yang bercampur, dan hadist Mu’adz yang menjelaskan
tentang nisab zakat sapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para ulama sepakat tentang wajibnya zakat pada binatang ternak ( <em>al-an’am</em>) unta, sapi dan kambing. Tetapi tidak mengenakan
kewajiban zakat pada kuda, anak keledai, himar dan rusa. Abu Hanifah yang
mewajibkan zakat pada kuda, dan berbeda pendapat dengan Malik dan Syafi’i
yang keduanya mengatakan bahwa tidak ada zakat pada kuda sebagaimana yang
difatwakan mereka berdua.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Maliki, binatang yang dipakai untuk mengangkut dan membajak seperti
unta wajib dikeluarkan zakatnya. Namun, pendapat jumhur ulama bahwa
binatang yang digunakan untuk membajak dan mengangkut tidak wajib
dikeluarkan zakatnya karena ini termasuk dalam kebutuhan pokok, sebagaimana
hadist nabi yang diriwayatkan oleh Al-Daruquthni:
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
ليس في البقر العوا مل صدقة
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Sapi yang digunakan untuk bekerja (membajak, dan mengangkut barang)
tidak perlu dizakati
</em>
”.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Syarat Wajib Zakat Binatang Ternak
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Para fuqaha mensyaratkan empat hal dalam pengeluaran zakat binatang ternak:
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Binatang ternak itu adalah unta, sapi, dan kambing yang jinak, bukan
kambing liar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Jumlah binatang ternak itu hendaknya mencapai nisab zakat
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pemilik binatang ternak itu telah memiliki binatang itu selama satu
tahun penuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Binatang itu termasuk binatang yang mencari rumput sendiri (sa’imah)
atau digembalakan dan bukan binatang diupayakan rumputnya dengan biaya
pemilik, tidak dipakai untuk membajak dan sebagainya. Hadist nabi
menjelaskan :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
في كل ابلٍ سا ئمةٍ في أربعين بنت لبون
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Zakat empat puluh ekor unta yang merumput sendiri adalah seekor anak
unta betina berusia dua tahun dan memasuki tahun ketiga (bintu labun)”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan pernyataan di atas, para ulama sepakat bahwa setiap binatang
yang makanannya dicari oleh pemiliknya, maka binatang tersebut tidak wajib
dizakati.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title="">
[10]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""></a></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Jenis Binatang Ternak yang Wajib Dizakati dan Nisabnya
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Zakat Unta
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada kewajiban mengeluarkan zakat unta jika kurang dari 5 ekor, maka
setiap lima ekor unta zakatnya satu ekor kambing. Apabila sampai 5 ekor,
digembalakan, dan cukup masanya setahun, zakatnya ialah seekor kambing
betina. Jika jumlahnya mencapai 10 ekor, zakatnya 2 ekor kambing betina.
Demikian seterusnya, yaitu setiap bertambah 5 ekor maka bertambah pula
zakatnya satu ekor kambing betina.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang termasuk kategori unta di sini ialah jantan dan betina, besar dan
kecil, unta yang merumput sendiri menurut semua mazhab dan ditambah unta
yang tidak merumput sendiri menurut mazhab Maliki. Peternak yang baru
memiliki 4 ekor unta tidak wajib mengeluarkan zakat melainkan apabila si
pemiliknya menginginkannya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title="">
[11]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah unta yang dizakatkan adalah jika unta tersebut sudah mencapai 5 ekor
(zakatnya satu ekor domba), 10 ekor zakatnya 2 ekor domba, 20 ekor unta
zakatnnya 4 ekor domba). Para ulama sepakat, jika zakat unta yang berjumlah
25-35 ekor, zakatnya seekor <em>bintu makhadh</em> (unta betina berumur
satu tahun dan memasuki tahun ke dua). Mazhab Syafi’i dan Maliki
menambahkan “atau <em>ibnu labun</em> (unta jantan) yang berusia dua tahun
jika <em>bintu makhadh</em> tidak ada.”.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila berjumlah 36-45 ekor unta, zakatnya seekor <em>bintu labun</em>
yang usianya dua tahun dan memasuki tahun ketiga. Jika 40-60 ekor, zakatnya
adalah seekor <em>hiqqah</em>( unta betina berusia tiga tahun dan memasuki
tahun keempat). Jika 61-75 ekor, zakatnya adalah seekor <em>jadz’ah</em>
(unta betina yang telah berusia empat tahun dan memasuki tahun ke lima).
Jika 76-90 ekor unta zakatnya adalah dua ekor <em>bintu labun</em>. Jika
91-120 ekor unta, zakatnya adalah dua ekor <em>hiqqah</em>. Jika 121-129
ekor unta zakatnya tiga ekor <em>bintu labun</em>. Hitungan dari 121 ekor
zakatnya kembali kepada perhitungan asal, yaitu setiap tambahan lima ekor
unta zakatnya satu kambing (domba). Dari penjelasan di atas, dapat kita
pahami bahwa dari setiap 40 ekor kambing, zakatnya seekor kambing, artinya,
ketentuan zakat kambing sebesar seperempat puluh (1/40), atau 2,5%.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title="">
[12]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Zakat Sapi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jumhur ulama berpendapat bahwa nisab zakat sapi itu adalah tiga puluh ekor.
At-Tabari berpendapat lima puluh ekor. Ibnul-Musayyab, Al-Lais dan Abu
Qilabah berpendapat bahwa nisab sapi itu sama dengan nisab unta yakni lima
ekor. Dan ada pula yang berpendapat sepuluh ekor.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title="">
[13]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kewajiban mengeluarkan zakat pada ternak sapi, diterangkan suatu hadist
dari Mu’adz bin Jabal yang dapat kita pahami bahwa Nabi SAW pernah mengutus
beliau ke Yaman. Beliau memerintahkan beliau untuk mengambil zakat seekor <em>tabi’</em> atau <em>tabi’ah </em>dari setiap tiga puluh ekor sapi, dan
seekor <em>musinnah</em> dari setiap empat puluh ekor sapi, atau pakaian <em>ma’afiri</em> yang senilai dengannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Tabi’</em>
ialah sapi jantan atau betina yang berusia satu tahun. Sedangkan <em>musinnah</em> adalah sapi yang berusia dua tahun, memasuki tahun ke
tiga dan <em>tsiyab ma’afir</em> adalah pakaian tradisional <em>Ma’afir</em> sebuah dusun di negeri Yaman. Dalam syarat ini, sapi juga
harus dimiliki selama satu tahun. Setiap 30 ekor sapi, zakatnya 1 ekor anak
sapi jantan atau betina yang berumur satu tahun dan setiap 40 ekor,
zakatnya satu ekor sapi betina berumur 2 tahun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zakat sapi atau kerbau yang jumlahnya antara 30-39 ekor adalah seekor<em>tabi’</em> atau <em>tabi’ah</em>. Zakat 40-59 ekor ialah seekor <em>musinnah</em>. Dari angka 60 ekor, zakatnya adalah satu <em>tabi’</em>
untuk setiap tiga puluh ekor. Dan setiap kelipatan empat puluh ekor,
zakatnya satu ekor <em>musinnah</em>. Jika 60-69 ekor zakatnya 2 ekor<em>tabi’</em> atau <em>tabi’ah</em>. Jika 70-79 ekor, zakatnya seekor <em>musinah</em> dan <em>seekor tabi’</em> (seekor musinnah sebagai zakat
untuk 40 ekor sapi, dan seekor <em>tabi’</em> untuk zakat 30 ekor sisanya).
Jika 80-89 ekor, zakatnya dua ekor <em>musinnah</em>. Jika 90-99 ekor,
zakatnya 3 ekor <em>tabi’</em>. Dan jika 100 ekor, zakatnya dua ekor <em>tabi’</em> dan seekor <em>musinnah</em> (sebagai zakat untuk enam puluh
ekor ditambah empat puluh ekor).
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title="">
[14]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Zakat Domba atau Kambing
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penetapan zakat binatang ternak berupa kambing, adalah kambing yang berumur
2 tahun. Berdasarkan hadist nabi, riwayat Anas bin Malik yang dapat kita
pahami artinya bahwa domba yang merumput sendiri (<em>sa’imah</em>) yang
jumlahnya antara 40 ekor sampai dengan 120 ekor, zakatnya seekor domba”.
Dalam HR Bukhari dijelaskan bahwa, zakat kambing (domba) bila 40 ekor
sampai 120 ekor, adalah 1 ekor kambing.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nisab kambing (domba) banyak zakat 40-120 yaitu 1 ekor kambing. Jika
121-200 ekor, zakatnya 2 ekor kambing. Jika 201-399 ekor, zakatnya 3 ekor
kambing. Jika 400-499 ekor, zakatnya 4 ekor kambing. Dan jika 500-599 ekor
kambing, zakatnya 5 ekor kambing.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika jumlahnya melebihi seratus dua puluh ekor, zakatnya adalah dua ekor
domba. Jika jumlahnya antara dua ratus sampai tiga ratus ekor, zakatnya
tiga ekor domba. Jika jumlahnya melebihi tiga ratus ekor, zakatnya adalah
seekor domba untuk setiap seratus ekor. 40-120 ekor domba zakatnya dua ekor
domba, 201-399 ekor domba zakatnya 3 ekor domba, 400 ekor domba zakatnnya
empat ekor domba, kemudian untuk setiap seratus ekor domba zakatnya seekor
domba.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn15" name="_ftnref15" title="">
[15]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Zakat Kuda, Keledai dan Himar
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak wajib mengeluarkan zakat bagi hewan yang tidak termasuk dalam
golongan hewan ternak (unta, sapi, kerbau, kambing, dan domba). Karena itu,
tidak wajib zakat pada kuda, baghal, dan keledai kecuali jika untuk
diperdagangkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana hadist nabi yang diterima dari Ali r.a.
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
قَدْ عَفَوْتُ عَنِ الْخَيْلِ وَ الرَّقِيْقِ وَ لاَ صَدَقَةَ فِيْهَا
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Aku maafkan bagimu mengenai kuda dan budak dan tidak wajib zakat pada
keduanya”.
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Zakat ternak lainnya menurut ijma’ ulama seperti keledai dan himar tidak
perlu dikeluarkan zakatnya kecuali jika binatang itu untuk diperdagangkan,
karena dengan begitu binatang itu termasuk salah satu mata pencarian yang
perlu di keluarkan zakatnya. Begitu juga halnya dengan kuda.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Abu Hanifah, kuda yang tidak diperdagangkan yang merumput sendiri ( <em>sa’imah</em>), yang dipelihara untuk diternakkan dan mendapatan
keturunan, wajib dikeluarkan zakatnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini berlandaskan hadist Jabir :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
فِيْ كُلِّ فَرَسٍ سَائِمَةٍ دِيْنَارٌ أَوْ عَشَرَةُ دَرَاهِمَ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Setiap seekor kuda sa’imah, zakatnya satu dinar atau sepuluh dirham”.
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, pemilik kuda juga dapat dengan menghitung keseluruhan harga
kuda itu dan dikeluarkan zakatnya lima dirham untuk setiap dua ratus dirham
harga kuda, atau sama dengan 1/40 dari harga, atau 2.5%.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn16" name="_ftnref16" title="">
[16]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Zakat Ternak Lainnya
</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua macam usaha yang halal dikenakan zakat, begitu juga halnya dengan
binatang seperti ayam, burung, ikan atau yang lainnya. Cara penghitungannya
dapat dilakukan dengan menggunakan standar emas dan perak atau uang.
Apabila dijadikan uang, harga binatang tersebut sudah mencapai nilai/harga
93,6 gram emas, berarti telah mencapai nisab dan zakatnya dikeluarkan
sebesar 2.5% (1/40 uang). Yusuf al-Qardlawi menghitung dengan cara 40 ekor
kambing zakatnya 1 ekor kambing, sama juga dengan 1/40, yaitu .40 = 1 ekor.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftn17" name="_ftnref17" title="">
[17]
</a>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Kesimpulan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Islam memandang kemiskinan sebagai sesuatu yang dapat membahayakan
akidah maka kemiskinan harus segera diatasi. Mengentaskan kemiskinan adalah
dengan mengentaskan penyebabnya, maka dari itu setiap umat Islam didorong
untuk menjadi pembayar zakat. artinya, setiap orang diharapkan dapat
mengambil bagian dalam penanggulangan kemiskinan. Harapan tersebut
ditujukan kepada orang-orang yang mampu maupun kepada penyandang kemiskinan
itu sendiri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pengelolaan dan pendistribusian zakat yang baik dan tepat sasaran akan
memperbanyak muzakki dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antara si
kaya dan si miskin secara signifikan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Nishab binatang ternak haruslah dikeluarkan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang telah disyariatkan. Jangan mengeluarkan sesuka
hati sebagaimana dikehendaki oleh hawa nafsu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Zakat akan lebih berguna apabila zakat yang diterima tersebut dijadikan
modal produksi agar tidak hanya konsumtif dan akan habis dengan cepat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Saran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran supaya makalah ini bisa
lebih sempurna di kemudian harinya. Karena penulis hanyalah seorang santri
biasa yang sedang belajar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu penulis juga mengharapkan kepada pembaca agar tetap dan terus
mempelajari hal-hal yang berkenaan dengan nishab zakat binatang ternak.
Karena jikalau kita tidak mengetahui apa yang harus harus dikerjakan di
dalam suatu ibadah bagaimana ibadah kita akan sah dan sempurna. Dengan
demikian, semoga dengan adanya makalah ini bisa sedikit bermanfaat dalam
penyempurnaan ibadah kita khususnya pada zakat.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
</a>
<sup> [1] </sup>
Yusuf al-Qardhawi, <em>Al- Ibadah Fil-Islam,</em> (Beirut:
Muassasah Risalah, 1993), hal. 235
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
</a>
<sup> [2] </sup>
Didin Hafidhuddin, <em>Zakat Dalam Perekonomian Modern</em>. (Depok
: Gema Insani, 2003) hal. 7
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
<sup> </sup>
Masyfuk Zuhdi, <em>Masail Fiqhiyah</em>, (Jakarta: PT. Toko Gunung
Agung, 1997). hal 260-261
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
<sup> </sup>
Sulaiman Rasjid, <em>Fiqh Islam</em>, (Bandung : Sinar Baru
Algesindo, 1994) hal 215-217
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
<sup> </sup>
Abdus Salam, <em>Ringkasan Fiqh Praktis</em>, (Jombang : Darul
Hikmah, 2008), hal. 43-44
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
</a>
<sup> [6] </sup>
<em>Ibid., </em>
hal 60-61<em>. </em>
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
M. Arief Mufraini , <em>Akuntansi dan Manajemen Zakat</em>,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hal. 100-101
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
M. Ali Hasan,
<em>
Zakat dan Infak : Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial
di Indonesia
</em>
, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hal. 28
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 31
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
[10]
</a>
Wahbah al-Zuhaily, <em>Zakat Kajian Berbagai Mazhab</em>, (Bandung
: PT Remaja Rosda Karya, 1995), hal. 224
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title="">
[11]
</a>
Sayyid Sabiq, <em>Fiqih Sunnah 1</em>, (Jakarta : Pena Pundi
Aksara, 2006), hal. 541-542
</div>
</div>
<div id="ftn12">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title="">
[12]
</a>
Wahbah al-Zuhaily, <em>op.cit, </em>hal.232
</div>
</div>
<div id="ftn13">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title="">
[13]
</a>
Syekhul Hadi Permono, <em>Sumber-Sumber Penggalian Zakat</em>,
(Jakarta : Pustaka Firdaus, 1993), hal . 91
</div>
</div>
<div id="ftn14">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref14" name="_ftn14" title="">
[14]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 93
</div>
</div>
<div id="ftn15">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref15" name="_ftn15" title="">
[15]
</a>
Sayyid Sabiq, <em>op.cit, </em>hal.545.
</div>
</div>
<div id="ftn16">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref16" name="_ftn16" title="">
[16]
</a>
M. Ali Hasan, <em>op.cit</em>., hal 42.
</div>
</div>
<div id="ftn17">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/8.%20Haikal%20Musahhal/Pembahasan.docx#_ftnref17" name="_ftn17" title="">
[17]
</a>
<em>Ibid</em>
., 43
</div>
</div>
</div>
<div>
<div id="ftn17">
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-45552066117314365272018-05-19T17:11:00.000+07:002018-06-11T11:33:00.043+07:00Makalah Al-Muzaara'ah Dalam Hukum Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXWMqg8ZnJWlWoF6cFLgq9ZlHAE-HI_EkNJKgNj_EcpD-OZ_gfxRRFQd7wws8vtx_XlfGcuB4sj95tJsDkRyA6BJoBSrM61UO-suBbgEF5Tg0QRTw3pvvy6DuK1pu3W3UTVfZ8MhIp80g/s1600/g.jpg" imageanchor="1"><img border="0" data-original-height="332" data-original-width="500" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXWMqg8ZnJWlWoF6cFLgq9ZlHAE-HI_EkNJKgNj_EcpD-OZ_gfxRRFQd7wws8vtx_XlfGcuB4sj95tJsDkRyA6BJoBSrM61UO-suBbgEF5Tg0QRTw3pvvy6DuK1pu3W3UTVfZ8MhIp80g/s640/g.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bekerja merupakan suatu kewajiban bagi setiap manusia, banyak sektor-sektor
pekerjaan yang bisa kita lakukan salah satunya adalah pada sektor
pertanian. Masyarakat pedesaan yang pada umumnya hanya menggantungkan
hidupnya dari hasil pertanian, dimana taraf kesejahteraan mereka
berbeda-beda. Sebagian dari mereka ada yang memiliki lahan sendiri untuk
digarap, yang luasnya bervariasi. Tapi ada juga yang tidak memiliki lahan
sendiri untuk digarap sehingga untuk mencukupi kebutuhannya, mereka bekerja
sama dengan yang memiliki lahan untuk menggarap lahan pertaniannya dengan
imbalan bagi hasil. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun ada juga mereka yang telah memiliki lahan
sendiri, dikarenakan lahannya sedikit maka hasilnya belum mencukupi
kebutuhan hidupnya, untuk menambah penghasilan mereka juga bekerja di lahan
milik orang lain dengan imbalan bagi hasil pertanian. Terdapat juga pemilik
yang mempunyai beberapa bidang tanah tetapi tidak dapat menggarapnya karena
suatu sebab sehingga penggarapannya diwakili orang lain dengan mendapat
sebagian hasilnya. Kondisi seperti ini pada umumnya terlihat pada
masyarakat pedesaan kita saat ini. Dari beberapa permasalahan ini ada
baiknya kita rangkaikan menjadi suatu kesatuan yang saling memenuhi atau
membutuhkan antara permasalahan yang satu dengan yang lainnya yaitu dalam
bentuk kerjasama bagi hasil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari permasalahan di atas Islam mempunyai solusi salah satunya memanfaatkan
lahan pertanian dengan sistem <em>muzara’ah</em>. Jadi pembahasan makalah
kami kali ini adalah Al-Muzara’ah Dalam Syariat Islam. Semoga bermanfaat...
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Rumusan Masalah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian <em>muzara’ah </em>?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimana dasar hukum sistem <em>muzara’ah </em>?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apa-apa saja rukun dan syarat <em>muzara’ah </em>?
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Bagaimanakah sistem <em>muzara’ah</em> dalam syariat Islam ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Apa hikmah melaksanakan <em>muzara’ah</em> ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tujuan Penulisan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian <em>muzara’ah.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui dasar hukum sistem <em>muzara’ah</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui rukun dan syarat <em>muzara’ah</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Untuk mengetahui sistem <em>muzara’ah</em> dalam syariat Islam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Untuk mengetahui hikmah melaksanakan <em>muzara’ah</em>.
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>AL-MUZARA’AH DALAM SYARIAT ISLAM
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Pengertian <em>Muzâra’ah</em></b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Al-muzâra’ah </em>
secara bahasa berasal dari Bahasa Arab dari kata dasar <em>az-zar’u</em>.
Kata <em>az-zar’u </em>sendiri memiliki dua makna, makna yang pertama ialah <em>tharh az-zur’ah</em> yang artinya melemparkan benih (dalam istilah lain
dari <em>az-zur’ah</em> ialah <em>al-budzr</em>), yakni melemparkan benih
ke tanah. Dan makna yang kedua dari <em>az-zar’u </em>ialah <em>al-inbaat </em>yang memiliki arti “menumbuhkan tanaman”. Makna yang
pertama adalah makna yang sebenarnya <em>(ma’na haqiqiy)</em>, dan makna
yang kedua adalah makna konotasi <em>(ma’na majaziy). </em>Oleh karenanya
Rasulullah SAW dalam sebuah hadis bersabda :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
لا يقول أحدكم زرعتُ وليقل حرثتُ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Janganlah seseorang diantara kalian mengatakan zara’tu, melainkan
katakanlah harats-tu”.
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua kata ini memiliki arti keseharian yang mirip, namun kata <em>haratsa </em>lebih cenderung mendekati makna bercocok tanam. Maksud
dari hadits ini adalah jangan menggunakan kata <em>zara’a </em>jika yang
dimaksudkan adalah makna denotasi yang artinya menumbuhkan, karena hanya
Allah-lah yang dapat menumbuhkan. sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.
Al-Waqi’ah ayat 63-64 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Maka Terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. Kamukah yang
menumbuhkannya atau kamikah yang menumbuhkannya ?”
</em>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1] </a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""></a>Adapun secara terminologi, para ulama mazhab berbeda pendapat dalam
mendefinisikannya. Wahbah Zuhaily dalam kitabnya<em>al-Fiqh al-Islâmy wa Adillatuhu</em> menuliskan bahwa ulama <em>Mâlikiyyah</em> mendefinisikannya dengan kerjasama dalam bercocok
tanam. Ulama <em>Hanâbilah</em> mendefinisikannya dengan pemindahan
pengelolaan tanah kepada orang yang akan menanaminya atau mengerjakannya,
adapun hasilnya akan dibagi kedua pihak. <em>Muzâra’ah</em> disebut juga <em>mukhâbarah</em> atau <em>muhâqalah</em>. Orang-orang Iraq menyebutnya
dengan <em>qarâh</em>. Ulama <em>Syafiiyyah</em> membedakan makna istilah <em>muzâra’ah</em> dan <em>mukhâbarah</em>. <em>Mukhâbarah</em>
didefinisikan dengan pengerjaan lahan dari pemilik lahan kepada si
penggarap dengan pembagian hasil panennya, sedangkan benih berasal dari si
penggarap. Adapun <em>Muzâra’ah</em> adalah <em>mukhâbarah</em> itu sendiri
akan tetapi benihnya berasal dari pemilik tanah.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan Syekh Abdurrahman al-Jaziri dalam kitabnya<em>Al-Fiqh ‘alal Madzahib al-Arba’ah</em> memaparkan perbedaan pengertian <em>muzâra’ah </em> di kalangan para ulama mazhab adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Hanafiah <em>muzâra’ah </em> ialah akad untuk bercocok tanam dengan
sebagian yang keluar dari bumi. Menurut Hanabilah <em>muzâra’ah </em>
adalah pemilik tanah yang sebenarnya menyerahkan tanahnya untuk ditanami
dan yang bekerja diberi bibit. Menurut al-Syafi’i berpendapat bahwa <em>muzâra’ah </em> adalah seorang pekerja menyewa tanah dengan apa yang
dihasilkan dari tanah tersebut. Dan menurut Syaikh Ibrahim al-Bajuri bahwa <em>muzâra’ah </em> adalah pekerja mengelola tanah dengan sebagian apa yang
dihasilkan darinya dan modal dari pemilik tanah.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun menurut Sulaiman Rasyid penulis kitab Fiqih Islam, <em>muzâra’ah </em> ialah mengerjakan tanah (orang lain) seperti sawah atau
ladang dengan imbalan sebagian hasilnya (seperdua, sepertiga atau
seperempat). Sedangkan biaya pengerjaan dan benihnya ditanggung pemilik
tanah. Sementara <em>mukhabarah</em> adalah mengerjakan tanah (orang lain)
seperti sawah atau ladang dengan imbalan sebagian hasilnya (seperdua,
sepertiga, atau seperempat). Sedangkan biaya pengerjaan dan benihnya
ditanggung orang yang mengerjakannya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, dari beberapa definisi di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa <em>muzâra’ah </em> menurut bahasa berarti muamalah atas tanah dengan
sebagian yang keluar sebagian darinya. Dan secara istilah <em>muzâra’ah</em> adalah akad kerjasama dalam pengolahan tanah pertanian
atau perkebunan antara pemilik tanah dan penggarap dengan pembagian hasil
sesuai kesepakatan kedua pihak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Landasan Hukum dan Pendapat Ulama dalam <em>Muzâra’ah</em></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Muzâra’ah </em>
atau yang dikenal di masyarakat sebagai bagi hasil dalam pengolahan
pertanian, adalah perbuatan yang dilakukan Rasulullah SAW dan dilakukan
para sahabat beliau sesudah itu. Sebagian besar ulama memperbolehkan <em>muzâra’ah </em> ini. Namun, banyak juga ulama ada yang mengharamkannya,
ada yang membagi antara <em>muzâra’ah </em> yang haram dan yang halal
dengan syarat-syarat tertentu. Berikut ini penulis akan memaparkan
perbedaan pendapat ulama beserta dalil-dalilnya. Secara umum adalah sebagai
berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pendapat Yang Memperbolehkan <em>Muzâra’ah </em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendapat Jumhur ulama di antaranya Imam Malik, para ulama <em>Syafiiyyah</em>, Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan (dua murid Imam Abu
Hanifah), Imam Hanbali dan Dawud Ad-Dzâhiry. Mereka menyatakan bahwa akad <em>muzâra’ah</em> diperbolehkan dalam Islam. Pendapat mereka didasarkan
pada al-Quran, sunnah, Ijma’ dan dalil ‘<em>aqli</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Dalil al-Quran
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ø QS. Surah <em>al-Muzammil</em> ayat 20
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
....وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ
.....
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“…dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia
Allah…”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ø Surat <em>al-Zukhruf </em>: 32
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ
مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ
بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ وَرَحْمَتُ
رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Artinya : “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan
Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain
beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian
yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua ayat diatas menerangkan kepada kita bahwa Allah memberikan keluasan
dan kebebasan kepada umat-Nya untuk bisa mencari rahmat-Nya dan karunia-Nya
untuk bisa tetap bertahan hidup di muka bumi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Hadits
</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah SAW bersabda :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من كانت له
أرض فليزرعها أو ليمنحها أخاه فإن أبى فليمسك أرضه
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya
<em>
: “Dari Abu Hurairah ra. Berkata: Bersabda Rasulullah Saw (barangsiapa
yang memiliki tanah maka hendaklah ditanami atau diberikan faedahnya
kepada saudaranya jika ia tidak mau maka boleh ditahan saja tanah itu.”
</em>
(Hadits Riwayat Muslim)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
مَنْ كَانَتْ لَهُ أَرْضٌ فَلْيَزْرَعُهَا فَإِنْ لَمْ يَزْرَعْهَا
فَلْيَزْرَعْهَا أَخَاهُ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:
<em>
“Barang siapa yang mempunyai tanah, hendaklah ia menanaminya atau
hendaklah ia menyuruh saudaranya untuk menanaminya.”
</em>
(Hadits Riwayat Bukhari)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
عَنِ ابِن عُمَرُرَضِىَ اللهُ عَنهُ (أَنَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللُه
عَلَيهِ وَ سَلَّمَ عَامَلَ أَهلَ خَيبَرَ بشَطرٍ ماَيَخرُجُ مِنهَا مِن
ثَمَرٍ أَو زَرعٍ) أَخرَجَهُ البُخَارِي
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Artinya </em>
: ”
<em>
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar R.A. sesungguhnya Rasulullah Saw. Melakukan
bisnis atau perdagangan dengan penduduk Khaibar untuk digarap dengan
imbalan pembagian hasil berupa buah-buahan atau tanaman” (HR. Bukhari).
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<em> </em>
<br />
<div style="text-align: justify;">
c. Ijma’
</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak sekali riwayat yang menerangkan bahwa para sahabat telah melakukan
praktek <em>muzâra’ah</em> dan tidak ada dari mereka yang mengingkari
kebolehannya. Tidak adanya pengingkaran terhadap diperbolehkannya <em>muzâra’ah</em> dan praktek yang mereka lakukan dianggap sebagai ijma’.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Dalil ‘Aqli
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Muzâra’ah</em>
merupakan suatu bentuk akad kerjasama yang mensinergikan antara harta dan
pekerjaan, maka hal ini diperbolehkan sebagaimana diperbolehkannya
mudarabah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sering kali kita temukan
seseorang memiliki harta (lahan) tapi tidak memiliki keterampilan khusus
dalam bercocok tanam ataupun sebaliknya. Di sini Islam memberikan solusi
terbaik untuk kedua pihak agar bisa bersinergi dan bekerjasama sehingga
keuntungannya pun bisa dirasakan oleh kedua pihak. Simbiosis mutualisme
antara pemilik tanah dan penggarap ini akan menjadikan produktivitas di
bidang pertanian dan perkebunan semakin meningkat.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pendapat Yang Melarang <em>Muzâra’ah </em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Hanifah, Zafar dan Imam Syafii berpendapat bahwa <em>muzâra’ah</em>
tidak diperbolehkan. Abu Hanifah dan Zafar mengatakan bahwa<em>muzâra’ah</em> itu <em>fâsidah</em> (rusak) atau dengan kata lain <em>muzâra’ah</em> dengan pembagian 1/3, 1/4 atau semisalnya tidaklah
dibenarkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Syafi’i sendiri juga melarang praktek <em>muzâra’ah</em>, tetapi ia
diperbolehkan ketika didahului oleh <em>musâqâh</em> apabila memang
dibutuhkan dengan syarat penggarap adalah orang yang sama. Pendapat yang <em>Ashah</em> menurut ulama <em>Syafiiyyah</em> juga mensyaratkan adanya
kesinambungan kedua pihak dalam kedua akad (<em>musâqâh</em> dan<em>muzâra’ah</em>) yang mereka langsungkan tanpa adanya jeda waktu. Akad<em>muzâra’ah</em> sendiri tidak diperbolehkan mendahului akad <em>musâqâh</em> karena akad <em>muzâra’ah</em> adalah <em>tabi’</em>,
sebagaimana kaidah mengatakan bahwa <em>tabi’</em> tidak boleh mandahului<em>mathbu’nya</em>. Adapun melangsungkan akad <em>mukhâbarah</em> setelah <em>musâqâh</em> tidak diperbolehkan menurut ulama <em>Syafiiyyah</em>
karena tidak adanya dalil yang memperbolehkannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para ulama yang melarang akad <em>muzâra’ah</em> menggunakan dalil dari
hadis dan dalil aqli.
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Hadist
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
عَنْ ثَابِت ابْنَ ضَحَّاكَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ المُزَاَرعَةِ ( أخرجه مسلم)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dari Tsabit ibnu Dhahhak bahwasanya Rasulullah Saw. melarang muza’rah”
</em>
(HR. Muslim)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<em><u> </u></em>
<br />
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
أَنَّ رَافِع ابنُ خَدِيج قَالَ: كُنّاَ نُخَابِرُ عَلَى عَهدِ رَسُولُ اللهِ,
فَذَكَرَ أَنَّبَعضَ عُمُومَتُهُ أَتاَهُ وَ قاَلَ: نَهَى رَسُولُ الله عَن
أَمرٍ كاَنَ لَناَ ناَفِعاً, وَ طَوَاعِيَةُ اللهِ وَ رَسُولِهِ أَنفَعُ لَناَ
وَ أَنفَع قاَلَ: قُلناَ: وَ ماَ ذَالِكَ؟ قاَلَ: قاَلَ رَسُولُ لُلهِ ” مَن
كاَنَت لَه أَرضٌ فَليَزرَعهاَ أَو فَليُزرِعهاَ أَخاَهُ, وَلاَ يُكاَرِيهاَ
بِثُلُثٍ وَلَا بِرُبُعٍ وَلَا بِطَعاَمٍ مُسَمَّى” أَخرَجَهُ مُسلِم وَ أَبُو
دَاوُد
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Diriwayatkan oleh Râfi’ bin Khudaij R.A., ia berkata : Suatu ketika
ketika kami sedang mengadakan pengolahan lahan dengan bagi hasil
tertentu (mukhâbarah), kemudian datanglah kepadanya sebagian dari
keluarga pamannya dan mengatakan : Sesungguhnya Rasulullah Saw.
melarang akan sesuatu perkara yang sebenarnya bermanfaat bagi kami, dan
sungguh ketaatan atas Allah Swt. Dan Rasul-Nya adalah lebih bermanfaat
bagi kami. Lalu kami mengatakan: dan apakah perkara itu? Ia berkata:
Rasulullah Saw. bersabda : Barang siapa yang memiliki lahan hendaklah
ia menanaminya atau memberikannya kepada saudaranya untuk ditanami. Dan
janganlah ia menyewakan sepertiganya, atau seperempatnya, dna tidak
juga dengan makanan.”
</em>
(HR. Muslim dan Abu Dawud)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<em> </em>
<br />
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
عَنْ رَافِعِ بْنِ خَدِيْجِ قَالَ كُنَّا اَكْثَرَ اْلاَنْصَارِ حَقْلاً
فَكُنَّا نُكْرِى اْلاَرْضَ عَلَى اَنَّ لَنَا هَذِهِ فَرُبَمَا أَخْرَجَتْ
هَذِهِ وَلَمْ تُخْرِجْ هَذِهِ فَنَهَانَاعَنْ ذَلِكَ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “
<em>
Dari jalan Rafi’ bin Khadij, ia berkata: “Kami kebanyakan pemilik tanah
di Madinah melakukan muzâra’ah , kami menyewakan tanah, satu bagian
daripadanya ditentukan untuk pemilik tanah maka kadang-kadang si
pemilik tanah itu ditimpa suatu musibah sedang tanah yang lain selamat,
dan kadang-kadang tanah yang lain itu ditimpa suatu musibah, sedang dia
selamat, oleh karenanya kami dilarang.”
</em>
(HR. Bukhari).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ قَيْسٍ عن رَافِعِ بْنِ خَدِيْجٍ قَالَ: حَدَثَنِّيْ
عَمَّايَ أَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْرُوْنَ الأَرْضَ عَلَى عَهْدِ النَّبِي
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِمَا يَنْبُتُ عَلَى الأَرْبِعَاءِ أَوْ
شَيْءٍ يَسْتَثْنِيْهِ صَاحِبُ الأَرْضِ, فَنَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ. فَقُلْتُ لِرَافِعٍ: فَكَيْفَ هِيَ
بِالدِّيْنَرِ وَ الدِّرْهَمِ؟ فَقَالَ رَافِعٌ: لَيْسَ بِهَا بَأْسَ
بِالدِّيْنَرِ وَ الدِّرْهَمِ.
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “
<em>
Dari Hanzhalah bin Qais dari Rafi’ bin Khadij, dia berkata, pamanku
telah menceritakan kepadaku bahwasanya mereka menyewakan tanah pada
zaman Nabi dengan apa yang tumbuh dari saluran-saluran air atau sesuatu
yang telah dikecualikan pemilik tanah, kemudian Nabi shollallohu
,’alaihi wa sallam melarang hal itu. Aku bertanya kepada Rafi’,
bagaimana bila dengan dinar dan dirham?, maka Rafi’ menjawab, tidak
mengapa menyewa tanah dengan dinar dan dirham.
</em>
(HR Bukhari).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
عن كثير بن فرقد عن نافع أن عبد الله بن عمر كان يكري المزارع فحدث أن رافع بن
خديج يأثر عن رسول الله صلى الله عليه و سلم : أنه نهى عن ذلك قال نافع فخرج
إليه على البلاط وأنا معه فسأله فقال نعم نهى رسول الله صلى الله عليه و سلم
عن كراء المزارع فترك عبد الله كراءها
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dari Katsir Ibnu Farqad dari Nafi’ berkisah, bahwasanya Abdullah Ibnu
Umar dulu biasa menyewakan tanah, kemudian ia mendengar Rafi’ ibnu
Khadij meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw telah melarang hal itu. Maka
ia datang kepada Rafi’ bersamaku dan bertanya mengenai hal tersebut.
Jawab Rafi’: “Benar, Rasulullah saw telah melarang seseorang menyewakan
sawah”. Sejak itu Abdullah tidak lagi mau menyewakannya.”
</em>
(Hadits Riwayat: An-Nasa’i)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Dalil Aqli
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Muzâra’ah</em>
dilarang karena upah penggarapan lahannya <em>ma’dum</em> (tidak ada
wujudnya ketika proses akad berlangsung) dan <em>majhul</em> karena tidak
adanya kepastian hasil yang akan dituai nanti, boleh jadi lahan yang
digarap tidak menghasilkan sama sekali pada akhirnya. Sebagaimana kita
ketahui bahwa <em>jahâlah </em>dan ketiadaan <em>mahallul ‘aqdi </em>akan
merusak akad <em>ijarah</em>. Adapun muamalah Nabi Saw. terhadap penduduk
Khaibar bukan termasuk akad <em>Muzâra’ah</em> akan tetapi termasuk <em>Kharaj Muqâsamah</em>.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Rukun <em>Muzâra’ah </em>.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Jumhur ulama, rukun <em>muzâra’ah</em> ada tiga, yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. ‘<em>Akidain</em> ( pemilik tanah dan penggarap)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. <em>Mahallul aqdi</em> atau <em>ma’qud ‘alaih</em> yaitu objek. Ada
perbedaaan pendapat dalam masalah objek ini, ada yang berpendapat bahwa
objek <em>muzâra’ah</em> adalah manfaat tanah (lahan) ada pula yang
berpendapat bahwa objek yang dimaksud adalah pekerjaan si penggarap lahan.
Para ulama <em>Hanafiyyah</em> yang mengkiaskan <em>muzâra’ah</em> dengan
ijarah pada awalnya dan syirkah pada akhirnya berpendapat apabila benih
berasal dari penggarap maka objeknya adalah manfaat tanah yang digarap,
akan tetapi jika benih berasal dari pemilik tanah maka objeknya adalah
pekerjaan si penggarap tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Ijab dan kabul, yaitu kesepakatan antara pemilik tanah dan penggarap.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan menurut <em>Hanafiyyah</em>, rukun <em>muzâra’ah</em> hanyalah
ijab dan kabul saja. Ini hanyalah perbedaan pendapat ulama, akan tetapi
pada prakteknya semua komponen harus terpenuhi baik <em>‘âkidân, mahallul ‘aqdi</em> maupun <em>ijab</em> dan <em>qabul</em>.
Karena tanpa tiga unsur ini <em>muzâra’ah</em> tak akan bisa terlaksana.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Syarat <em>Muzâra’ah </em></b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan mengklasifikasikan syarat-syarat <em>Muzâra’ah</em> sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Syarat-syarat <em>‘âkidân</em> (pemilik tanah dan penggarap)
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. <em>‘âkidân</em> harus berakal (<em>mumayyiz</em>). Maka tidak sah akad <em>muzâra’ah</em> yang dilakukan oleh orang gila atau anak kecil yang
belum <em>mumayyiz</em>, karena akal merupakan syarat ahliyyah dalam
penggunaan harta. Adapun <em>al-bulugh </em> menurut tidak termsuk syarat
bagi <em>Hanafiyyah</em>, sedangkan <em>Syafiiyyah</em> dan <em>Hanâbilah</em> mensyaratkannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Tidak murtad. Ini adalah pendapat Imam Abu Hanifah, sedangkan kedua
muridnya Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan tidak mensyaratkannya. Menurut
Imam Abu Hanifah, <em>tasharruf</em> orang yang murtad dianggap <em>mauquf</em>, oleh karena itu <em>tasharrufnya</em> dianggapa tidak sah.
Sedangkan kedua muridnya yang tidak mensyaratkan hal ini menganggap <em>tasharruf</em> orang yang murtad tetap sah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Syarat-syarat Tanaman
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Diketahui jenis dan sifat tanamannya. Penggarap hendaknya menjelaskan
dengan detail jenis dan sifat tanaman yang akan ditanamnya kepada pemilik
tanah. Hal ini menjadi penting karena jenis tanaman akan berpengaruh kepada
kualitas tanah yang ditanaminya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Tanaman yang ditanam adalah tanaman yang menghasilkan atau dapat diambil
manfaatnya dengan jelas, sehingga tidak sia-sia nantinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Tanaman yang akan ditanam memang bisa tumbuh di lahan yang tersedia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Syarat tanah (lahan)
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Hendaknya kedua belah pihak memastikan bahwa tanah yang akan digarap
benar-benar tanah yang bisa ditanami. Bukan rawa-rawa ataupun tanah tandus
yang memang tidak mungkin dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Kejelasan letak dan batas tanah yang akan digarap.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pembebasan lahan dari pemilik tanah kepada penggarap. Ini berarti bahwa
pemilik tanah mengamanahkan sepenuhnya pengurusan tanah dan tanamannya
kepada penggarap agar lebih leluasa dalam bekerja.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Syarat-syarat hasil yang akan dipanen dan dibagi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat-syarat berikut ini harus dipenuhi apabila tidak terjadi pembatalan
akad :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Hasil yang akan dibagi nanti harus dijelaskan sejak awal akad. Kedudukan
hasil di sini setara dengan kedudukan upah dalam suatu pekerjaan, oleh
karena itu jika terjadi <em>jahâlah</em> dalam upah maka rusaklah suatu
akad.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Hasil yang akan dipanen nanti harus dibagikan kepada kedua pihak sesuai
kesepakatan. Apabila ada salah satu pihak mensyaratkan hasilnya hanya untuk
salah satu dari mereka maka rusaklah akad <em>muzâra’ah</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Adanya penentuan persentase pembagian yang jelas dari awal akad, ½, 1/3
atau1/4 misalnya. Hal ini harus jelas sejak awal agar tidak terjadi
perdebatan dan percekcokan antara pihak satu dengan lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Yang dibagikan kepada kedua pihak benar-benar hasil dari kerjasama
keduanya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. <em>Mâlikiyyah</em> mensyaratkan pembagian hasil yang sama rata antara
pemilik tanah dan penggarap. Sedangkan <em>Syafiiyyah</em>, <em>Hanâbilah</em> dan <em>Hanafiyyah</em> tidak mensyaratkannya. Mereka
memperbolehkan perbedaan pembagian hasil antara kedua belah pihak sesuai
kesepakatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Syarat-syarat <em>Mahallul aqdi </em>(objek)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Objek <em>muzâra’ah</em> hendaknya sejalan dengan yang digariskan oleh
Syara’ ataupun <em>‘urf</em>. Jika kita kiaskan akad <em>muzâra’ah</em> ke
akad sewa menyewa (ijârah) maka kita akan menemukan pembagian jenis objek
sewa menjadi dua :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Manfaat pekerjaan dari si penggarap tanah. Ini terjadi apabila benih
berasal dari pemilik tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Manfaat dari lahan itu sendiri. Ini terjadi apabila benih berasal dari
penggarap tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kedua objek ini berkumpul dalam akad <em>muzâra’ah</em> maka akad
tersebut fasid.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Syarat Alat Pertanian
</div>
<div style="text-align: justify;">
Alat pertanian bisa berupa hewan seperti sapi atau kerbau pembajak ataupaun
alat-alat modern seperti traktor. Alat-alat ini tidak wajib disebutkan
dalam akad karena hanya merupakan pelengkap bukan inti dari pekerjaan yang
akan dilakukan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Syarat waktu atau masa berlangsungnya akad <em>muzâra’ah</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Masa berlangsungnya akad harus jelas sejak awal akad. Tidak sah akad<em>muzâra’ah</em> kecuali masa berlangsungnya akad ini disepakati. Karena <em>muzâra’ah</em> merupakan akad yang bertujuan untuk membuahkan hasil.
Jika kita qiyaskan lagi dengan ijarah, maka jelas bahwa ijarah tidak sah
ketika masa berlangsungnya akad tidak jelas.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>E. Syarat-syarat yang Bisa Merusak Akad <em>Muzâra’ah</em></b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><em><br /></em></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah syarat-syarat yang bisa merusak akad <em>muzâra’ah </em>
:
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pensyaratan agar semua hasil garapan diperuntukkan kepada salah satu
pihak saja.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Syarat yang menimbulkan ketidakpastian pembagian hasil antara dua pihak.
Apabila salah satu pihak mensyaratkan persentase tertentu bagi dirinya atas
hasil yang akan didapatnya atau mengkhususkan bagian tertentu untuk dirinya
tanpa bagian yang lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apabila ada pensyaratan keikutsertaan pemilik tanah dalam mengelola
lahan atau bahkan pemilik tanah sendiri yang harus mengelola lahannya. Ini
menurut pendapat <em>Hanafiyyah</em> dan <em>Hanâbilah</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Syarat kepada pemilik lahan untuk menjaga dan merawat lahannya sebelum
masa akad berakhir.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Syarat kepada penggarap untuk menjaga dan merawat lahan setelah masa
akad berakhir dan hasil telah dibagikan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Masa akad yang<em> majhûl </em>dan tidak relevan. Misalnya menunggu
sampai tanaman yang ditanam mati secara alami.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>F. Sifat Akad <em>Muzâra’ah</em> Berdasarkan Lazim dan Tidaknya Akad
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Para ulama mazhab berbeda pendapat tentang lazim dan tidaknya akad <em>Muzâra’ah</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Imam Hanafi bependapat bahwa <em>Muzâra’ah</em> merupakan akad tidak
lazim bagi pemilik benih dan akad lazim bagi yang tidak memiliki benih.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Para Ulama <em>Mâlikiyyah</em> berpendapat bahwa <em>muzâra’ah</em>
termasuk akad lazim ketika benih telah ditaburkan bagi tanaman yang
berkembang biak dengan biji benih atau ketika batangnya sudah ditanam bagi
tanaman yang berkembang biak dengan batangnya. Jadi sebelum benih
ditaburkan atau batang ditanam, akad ini belum mencapai derajat lazim.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Para ulama <em>Hanâbilah</em> mengatakan baik akad <em>muzâra’ah</em>
maupun <em>musâqâh</em> keduanya merupakan akad ghairu lazim. Masing-masing
pihak boleh membatalkan akad kapan saja. Akad dianggap batal ketika salah
satu pihak meninggal dunia.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title="">
[10]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>G. Macam-macam Bentuk Akad <em>Muzâra’ah </em></b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><em><br /></em></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada empat bentuk <em>muzâra’ah</em> menurut Abu Yusuf dan Muhammad bin
Hasan, dua murid Imam Abu Hanifah, tiga diantaranya termasuk akad shahih
dan satu lainnya akad bathil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apabila tanah dan benih dari pihak pertama sedangkan pengerjaan lahan
dan hewan (peralatan) dari pihak kedua, maka <em>muzâra’ah</em> seperti ini
diperbolehkan. Di sini pemilik tanah dan benih seakan-akan bertindak
sebagai penyewa kepada si penggarap. Adapun hewan (peralatan) adalah bagian
yang tak terpisahkan dari pihak penggarap. Karena hewan (peralatan) adalah
wasilah untuk bekerja.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Apabila tanah dari pihak pertama sedangkan hewan (peralatan), benih dan
pengerjaan lahan dari pihak kedua, maka <em>muzâra’ah</em> seperti ini juga
diperbolehkan. Di sini penggarap tanah seakan-akan menjadi penyewa tanah
dengan keuntungan pembagian hasil yang akan di panen nanti.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apabila tanah, hewan (peralatan) dan benih dari pihak pertama sedangkan
pengerjaan lahan dari pihak kedua, maka <em>muzâra’ah</em> seperti ini juga
diperbolehkan. Di sini pemilik tanah seakan-akan bertindak sebagai penyewa
pekerjaan si penggarap dengan pembagian hasil yang disepakati kedua pihak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Apabila tanah dan hewan (peralatan) dari pihak pertama sedangkan benih
dan pengerjaan lahan dari pihak kedua, maka <em>muzâra’ah</em> seperti ini
tidak diperbolehkan. Ini termasuk akad yang fasid. Apabila kita kiaskan
akad <em>muzâra’ah</em> dengan akad sewa tanah, maka pensyaratan adanya
hewan (peralatan) kepada pemilik tanah dapat merusak akad sewa ( <em>ijârah</em>). Karena tidak mungkin untuk menjadikan hewan (peralatan)
bagian dari tanah sebab adanya perbedaan manfaat antara keduanya. Dengan
kata lain bahwa manfaat hewan (peralatan) bukan termasuk jenis manfaat yang
ada dalam pemanfaatan tanah itu sendiri. Tanah berfungsi sebagai lahan
untuk bercocok tanam sedangkan hewan (peralatan) berfungsi untuk bekerja
dan mengolah tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun jika akad ini diqiyaskan ke akad sewa pekerja, maka pensyaratan
adanya benih juga merusak akad sewa, karena benih bukan termasuk bagian
dari manfaat pekerja (penggarap).
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title="">
[11]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>H. Hal-Hal Yang Membuat Akad <em>Muzâra’ah </em>Berakhir.
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada tiga keadaan yang membuat akad ini berakhir atau <em>fasakh</em> :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Berakhirnya waktu akad
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika masa akad berakhir, maka berakhir pula akad tersebut. Ini adalah
pengertian dari <em>fasakh</em>nya suatu akad. Apabila masa akad telah
selesai dan tanaman sudah membuahkan hasil kemudian hasil tersebut juga
sudah dibagikan kepada masing-masing pihak maka berakhirlah akad. Namun,
jika waktu akad telah selesai sedangkan tanaman belum membuahkan hasil,
akad tersebut harus tetap dilanjutkan walaupun masanya telah berakhir
sampai tanaman tersebut berbuah dan bisa dibagikan hasilnya. Hal ini
dilakukan demi kemaslahatan bersama antara kedua belah pihak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Meninggalnya salah satu pihak
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah pendapat <em>Hanafiyyah</em> dan <em>Hanâbilah</em>. Akad
berakhir dengan meninggalnya salah satu pihak, baik meninggalnya sebelum
maupun setelah penggarapan. Demikian pula ketika tanaman telah berbuah
maupun belum. Sedangkan Syafiiyah dan <em>Mâlikiyyah</em> berpendapat bahwa<em>muzâra’ah</em> tidak berakhir dengan meninggalnya salah satu pihak. <em>Hanafiyyah</em> membedakan antara dampak yang timbul akibat wafatnya
salah satu pihak, sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Dampak yang timbul dari wafatnya si pemilik lahan :
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila si pemilik lahan wafat, sedangkan hasil pertanian masih belum dapat
dipanen. Maka, lahan tersebut diberikan kepada si penggarap untuk dikelola
lagi hingga waktu panen tiba. sedangkan hasil panen tersebut, dibagi antara
si penggarap dan ahli waris si pemilik lahan, sebagaimana kesepakatan awal
antara si pemilik lahan dan si penggarap.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Dampak yang timbul dari wafatnya si penggarap :
</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka, apabila si penggarap wafat sebelum adanya hasil panen. Maka, bagi
ahli warisnya hak untuk melanjutkan warisan pekerjaan dari si penggarap ( <em>muwarrits</em>) sesuai dengan syarat yang telah disepakati antara si
pemilik lahan dan penggarap sebelumnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Adanya Uzur Yang Memfasakh Akad
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila akad difasakh sebelum lazimnya akad, maka batallah akad tersebut.
Menurut <em>Hanafiyyah</em> sifat akad dalam <em>Muzâra’ah</em> adalah <em>ghairu lazim</em> bagi si pemilik benih dan lazim bagi yang tidakkk
memiliki benih. Sedangkan menurut <em>Malikiah</em>, akad <em>Muzâra’ah</em> menjadi lazim apabila penggarap sudah memulai
pekerjaaannya. Maka, selama si penggarap belum menggarap lahan, ia masih
dapat memfasakh akad tersebut.Bagi <em>Hanafiyyah</em> juga diperbolehkan
untuk memfasakh akad setelah ia menjadi akad lazim, apabila terdapat uzur.
Baik, dari pemilik lahan atau si penggarap. </div>
<div style="text-align: justify;">
Misalnya: Adanya hutang bagi si
pemilik lahan, yang mengharuskannya untuk menjual lahan pertanian, yang
sudah disepakati untuk akad <em>Muzâra’ah</em>. Dimana si pemilik lahan
tidak memiliki harta lain selain lahan tersebut. Maka, dibolehkan baginya
untuk menjualnya karena adanya hutang tersebut, dan berakhirlah ( <em>fasakh</em>) akad <em>Muzâra’ah</em>. Karena ia tidak mungkin untuk
meneruskan akad tersebut, kecuali dengan menanggung bahaya dari hutang yang
dimilikinya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title="">
[12]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>I. Hikmah dari Sistem <em>Muzâra’ah</em>.
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Diterapkannya bagi hasil sistem <em>muzâra’ah </em> berdampak pada sektor
pertumbuhan sosial ekonomi, seperti:
</div>
<ol start="1" type="1">
<li style="text-align: justify;">
Adanya rasa saling tolong-menolong atau saling membutuhkan antara
pihak-pihak yang bekerjasama.
</li>
<li style="text-align: justify;">
Dapat menambah atau meningkatkan penghasilan atau ekonomi petani
penggarap maupun pemilik tanah.
</li>
<li style="text-align: justify;">
Dapat mengurangi pengangguran.
</li>
<li style="text-align: justify;">
Meningkatkan produksi pertanian dalam negeri menuju swasembada pangan.
</li>
<li style="text-align: justify;">
Dapat mendorong pengembangan sektor riil yang menopang pertumbuhan
ekonomi secara makro.
</li>
<li style="text-align: justify;">
Mengoptimalkan lahan-lahan yang tidak produktif dan mengubahnya menjadi
produktif dan bermanfaat secara luas.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title="">
[13]
</a>
</li>
</ol>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Kesimpulan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Muzara’ah</em>
yaitu suatu perjanjian kerja sama dalam pertanian antara dua pihak yaitu
dari pihak pengelola tanah dan pemilik tanah dimana pemilik tanah
menyerahkan tanahnya kepada orang lain untuk dikelola. Sedangkan bibit atau
modal dikeluarkan dari pemilik tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sering kali kita temukan seseorang memiliki harta (lahan/tanah) tapi ia
tidak memiliki keterampilan khusus dalam bercocok tanam ataupun sebaliknya,
ada seseorang yang memiliki keterampilan di dalam bercocok tanam tetapi ia
tidak memiliki lahan atau tanah. Di sini Islam memberikan solusi terbaik
untuk kedua pihak agar bisa bekerjasama sehingga keuntungannya pun bisa
dirasakan oleh kedua pihak. Dalam istilah Biologi bisa disebut dengan
simbiosis mutualisme (saling menguntungkan) antara pemilik tanah dan
penggarap ini akan menjadikan produktivitas di bidang pertanian dan
perkebunan semakin berkembang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Muzara’ah</em>
disyari’atkan untuk menghindari adanya pemilikan tanah yang dibiarkan tidak
ada pada masing-masing pihak dengan tujuan bisa saling menguntungkan.
Dengan <em>muzara’ah</em>, maka akan mengurangi tingkat pengangguran, dan
terciptanya stabilitas ekonomi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Saran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang <em>muzara’ah</em>. Hendaklah kita untuk mencari
sumber lain supaya pengetahuan kita terus bertambah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br clear="all" />
<br />
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Abdurrahman Al-Jazairy, ‘<em>al-Fiqh ‘alal Madzahib al-Arba’ah</em>
, Jilid III, (Mesir : Dar el-Bayan al-‘Arobiy, 2005), hal. 5.
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
Wahbah Zuhaily, <em>Al-Fiqh Al-Islâmy Wa Adillatuhu, Jilid V</em>,
(Damaskus : Dar al-Fikr, 2008), hal. 482
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Abdurrahman Al-Jazairy, <em>op.cit</em>., hal 19
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Sulaiman Rasyid, <em>Fiqh Islam, </em>(Bandung : Sinar Baru
Algensindo, 2002), hal 297.
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Sayyid Sabiq, <em>Fikih Sunnah Jilid 12, terjemahan : Kamaluddin A.Marzuki</em>.
(Bandung : Al-Ma’arif, 2003), hal. 148.
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 149
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Wahbah Zuhaily, <em>op.cit., </em>hal. 484
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
Hendi Suhendi, <em>Fiqh Muamalah</em>, (Jakarta : Rajawali Press,
2010), hal. 153-154
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 157
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
[10]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 158
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title="">
[11]
</a>
Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar, <em>Ensiklopedi Fiqih Muamalah Dalam Pandangan Empat Mazhab</em>,
(Yogyakarta : Maktabah al-Hanif, 2009), hal. 310.
</div>
</div>
<div id="ftn12">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title="">
[12]
</a>
Chairuman Pasaribu, Suhrawardi K. Lubis, <em>Hukum Perjanjian Dalam Islam</em>, (Jakarta: Sinar Grafika,
1996), hal 63-64
</div>
</div>
<div id="ftn13">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/7.%20Hidayatul%20Akbar/Pembahasan.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title="">
[13]
</a>
Haroen Nasreon, <em>Fiqih Muamalah</em>, (Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2000), hal 278
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-14351841655083971132018-05-18T10:21:00.000+07:002018-06-11T11:33:35.641+07:00Makalah Tentang Nyamuk Bagi Kehidupan Menurut Pandangan Al-Quran Dan Hadist<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGqxpGiMC6eBw25MzzZJZwuRkjezrGriQ-sORmv9FzWNCx1kKF7fUuxgnUzoplFFYDFTRbpso3CdtzAveMQcxOQsIs3hxLRbaHVSGxl204r8FHRgKapHwaMTXkGvJLtnUxLsmEnlNRv_8/s1600/a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGqxpGiMC6eBw25MzzZJZwuRkjezrGriQ-sORmv9FzWNCx1kKF7fUuxgnUzoplFFYDFTRbpso3CdtzAveMQcxOQsIs3hxLRbaHVSGxl204r8FHRgKapHwaMTXkGvJLtnUxLsmEnlNRv_8/s1600/a.jpg" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dewasa ini banyak sekali permasalahan yang menyangkut tentang kesehatan,
terutama di negara kita Indonesia. Masalah yang dihadapi masyarakat
Indonesia sekarang ini adalah tentang kurangnya pemeliharaan kesehatan yang
efisien oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Sekarang ini, sebagian
besar masyarakat Indonesia tidak begitu mengerti dan paham tentang masalah
kesehatan, karena mereka tidak begitu memiliki wawasan yang luas tentang
masalah kesehatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akibatnya banyak masyarakat Indonesia yang terkena penyakit, karena dari
kurangnya memperhatikan kesehatan masyarakat di lingkungan mereka sendiri
secara tidak langsung mereka juga tidak memperhatikan masalah kesehatan
tempat tinggal mereka. Karena kurangnya memperhatikan kebersihan dan
kesehatan lingkungan tempat tinggal mereka banyak wabah penyakit yang mudah
berkembang dilingkungan yang kurang sehat. Sehingga banyak masyarakat
Indonesia terutama yang berada di daerah terpencil ini yang terkena
penyakit. Karena banyaknya masyarakat di daerah terpencil yang terkena
penyakit dan mewabah ke daerah lainnya maka disebut juga sebagai kejadian
luar biasa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain nyamuk dikenal sebagai hewan yang membawa penyakit, nyamuk juga
merupakan hewan yang mempunyai beberapa manfaat. Untuk lebih jelasnya akan
penulis nyatakan lebih lanjut pada bab selanjutnya...
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Rumusan Masalah
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimanakah gambaran umum tentang nyamuk ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Apa tujuan penciptaan nyamuk ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apa manfaat nyamuk bagi kehidupan manusia ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Bagaimanakah perumpamaan nyamuk dalam Al-Quran dan Hadist ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tujuan Penulisan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang nyamuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui tujuan penciptaan nyamuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui manfaat nyamuk bagi kehidupan manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Untuk mengetahui perumpamaan nyamuk dalam Al-Quran dan Hadist.
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>TINJAUAN UMUM TENTANG NYAMUK
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Pengenalan Sekilas Tentang Nyamuk
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera, genera termasuk
<em>
Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia,
Culiseta,
</em>
dan <em>Haemagoggus</em> untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang
merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang
langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang
sekali melebihi 15 mm.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebiasaan nyamuk makan cukup unik karena hanya nyamuk betina dewasa yang
menusuk manusia dan hewan lainnya. Sedangkan Nyamuk jantan hanya makan
nektar tanaman..Beberapa nyamuk betina memilih untuk makan hanya satu jenis
binatang.Nyamuk betina mengigit manusia, hewan peliharaan, seperti sapi,
kuda, kambing, dan sebagainya; semua jenis burung termasuk ayam; semua
jenis binatang liar, termasuk rusa, kelinci, dan mereka juga mengigit darah
ular, kadal, katak, dll. Kebanyakan nyamuk betina harus mendapatkan darah
yang cukup untuk makan sebelum ia dapat mengembangkan telur. Jika mereka
tidak mendapatkan makanan darah ini, maka mereka akan mati tanpa meletakkan
telur.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk
menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia
dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk
pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus
buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu
menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan.Nyamuk jantan
berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk
menghisap darah.Agak rumit nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites,
tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa
jentik-jentik nyamuk yang lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan
dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada spesies – dan suhu.
Hanya nyamuk betina saja yang menyedot darah mangsanya.dan itu sama sekali
tidak ada hubungannya dengan makan. Sebab, pada kenyataanya, baik jantan
maupun betina makan cairan nektar bunga.sebab nyamuk betina memberi nutrisi
pada telurnya. Telur-telur nyamuk membutuhkan protein yang terdapat dalam
darah untuk berkembang.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Jenis-Jenis Nyamuk
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Nyamuk merupakan salah satu musuh besar bagi manusia. Selain karena
mengganggu, nyamuk dapat menyebabkan penyakit. Dari 3000 jenis spesies
nyamuk terdapat beberapa jenis yang sangat berbahaya bagi manusia hingga
menyebabkan kematian bagi manusia yang digigitnya. Berikut ini ada 5 jenis
nyamuk yang paling berbahaya, yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. <em>Aedes Aegypti </em>: Nyamuk Demam Berdarah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nyamuk dengan warna hitam ini, bisa dibedakan dengan perutnya yang runcing
dan dua garis putih berbentuk lyre di punggungnya (toraks dorsal), dan pita
putih di kakinya. Mereka lebih sering menggigit manusia, daripada hewan,
dan mereka suka menggigit dalam ruangan. Kombinasi ini membuat mereka
sangat berbahaya dalam hal menyebarkan penyakit. Mereka merupakan jenis
nyamuk yang tidak bisa diam. Para betina menarik darah untuk memberi makan
telurnya. Mereka lebih memilih untuk meletakkan telurnya pada air bersih,
juga pada selokan yang tersumbat, mangkuk air untuk hewan peliharaan, tutup
botol dan bahkan saluran shower. Telur menempel pada sisi wadah dan bisa
bertahan pada saat wadah mengering.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. <em>Aedes Albopictus</em> : Nyamuk Macan Asia<br />
Serangga ini biasanya lebih besar dan lebih hitam dari <em>Aedes aegypti</em>, namun mempunyai perut runcing yang sama.
Garis-garis putihnya mencolok, termasuk satu garis putih di bagian tengah
punggungnya.Nyamuk ini memiliki kebiasaan untuk menggigit pada bagian
bawah, sehingga bisa sulit dikenali. Dan gigitan mereka hampir tidak
terlihat. Mereka kemungkinan besar akan keluar siang hari. Mereka menggigit
hewan peliharaan, hewan liar, serta manusia.Mereka bertelur di tanaman pot,
ember, ban, kaleng, atau di mana saja terdapat genangan air. Nyamuk Macan
Asia dikenal karena menyebarkan virus demam berdarah dan chikungunya. Ini
juga telah diuji positif untuk
<em>
Zika, West Nile, Eastern Equine Encephalitis dan Ensefalitis Jepang.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br />
</em>
3. <em>Culex Fatigans</em> : Nyamuk Rumah Selatan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nyamuk rumah ini menggigit di malam hari. Menempel di mana saja, entah di
baju atau menempel di dinding rumah. Nyamuk ini memiliki banyak warna, ada
yang hitam, beberapa coklat. Telur betina dikelompokkan dalam satu
kelompok, lalu diatur dalam formasi membentuk rakit. Ia lebih sering
ditemukan di air keruh atau banyak tempat yang mengandung bahan organik
atau bahan makanan, seperti di selokan. Meski begitu, ia juga suka berada
di air jernih. Nyamuk ini bisa menyebabkan penyakit filariasis atau kaki
gajah. Penyakit ini menyebabkan cacing Wuchereria bancrofti dalam darah
pasien. Jika darah pasien tergigit oleh nyamuk yang mengandung filariasis,
cacing dari pasien bisa dibawa dan ditransmisikan ke orang lain melalui
gigitannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. <em>Anopheles Quadrimaculatus </em>: Nyamuk Malaria
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nyamuk ini berwarna coklat tua dan dapat dikenali dengan palpi panjang,
atau organ rasa, yang panjangnya hampir sama dengan belalianya, atau
mulutnya. Ini terletak pada permukaan diagonal, dengan kepala ke bawah dan
perut menonjol ke udara. Betina menggigit manusia dan hewan mamalia
lainnya, biasanya di malam hari. Mereka lebih suka bertelur di kolam air
tawar, sungai dan danau. Hanya genus Anopheles yang membawa malaria. Di
Afrika, <em>Anopheles Gambiae</em> adalah penyebab utama malaria. Di
Amerika penyebab malaria adalah <em>Anopheles Quadrimaculatus</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. <em>Anopheles Freeborni</em> : Nyamuk Malaria Kebun
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nyamuk jenis ini mudah untuk diidentifikasi karena perut mereka terangkat
ke atas saat mereka duduk. Sayap mereka dihiasi bintik-bintik gelap. Perut
perut betina akan berubah menjadi merah dan membengkak saat penuh
darah.Betina biasanya keluar saat sore hari menjelang malam, dan terbang
lebih jauh dari spesies lainnya. Mereka akan bepergian dari daerah pedesaan
ke rumah atau gudang untuk mencari darah. Mereka lebih suka bertelur di
kolam berdaun rimbun, saluran air, sawah dan kolam. Biasanya nyamuk ini
mudah ditemukan pada daerah perkebunan/persawahan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, dengan mengetahui beberapa jenis nyamuk tersebut, sangat
penting bagi kita untuk mengenali jenis-jenis nyamuk di atas agar kita
dapat mengetahui jenis nyamuk apa yang terdapat di rumah kita.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Siklus Perkembangbiakan Nyamuk
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Perlulah bagi kita untuk mengetahui siklus hidup nyamuk agar terhindar dari
penyakit yang ditimbulkannya, dengan cara menjaga kebersihan dan kesehatan
keluarga dan lingkungan di sekitar kita.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Antar spesies nyamuk mempunyai siklus hidup yang berbeda, dan tergantung
kepada banyak faktor seperti suhu lingkungan dan kelembaban. Tetapi nyamuk
akan menjadi nyamuk dewasa yang bisa terbang dan mulai menghisap darah anda
setelah melalui 4 tahap, yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa, dan semua
nyamuk memerlukan media air dan bertelur untuk berkembang biak. Adapun
pembahasan tersebut yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tahap nyamuk bertelur
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nyamuk jantan hanya memakan nektar bunga, sedangkan nyamuk betina
membutuhkan darah sebagai sumber protein untuk memelihara dan mengembangkan
telur-telurnya. Jadi, yang menghisap dan mengganggu tidur lelap kita setiap
hari adalah nyamuk betina. Nyamuk betina akan meletakkan telur-telurnya
langsung ke dalam air sedangkan beberapa spesies nyamuk akan bertelur di
dekat air. Sekali bertelur nyamuk betina akan meletakkan sebanyak 200-300
telur. Telur akan berubah warnanya menjadi gelap dalam hitungan menit atau
jam. Hal tersebut untuk melindungi telur dari serangan hewan pemangsa
lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tahap nyamuk menjadi larva
</div>
<div style="text-align: justify;">
Telur nyamuk akan menetas dan menjadi larva hanya membutuhkan waktu sehari
atau dua hari saja. Larva akan segera tumbuh dan memiliki panjang sekitar 5
milimeter, dan bernafas melalui tabung udara, larva yang besar bisa
terlihat mengambang di atas permukaan air. Larva nyamuk membutuhkan oksigen
untuk bernafas, karena itu larva akan muncul ke permukaan dalam interval
teratur dan sering untuk mendapatkan oksigen melalui tabung pernafasannya
yang disebut siphon. Larva nyamuk juga membutuhkan makanan yaitu ganggang
dan organisme kecil yang hidup di air. Larva nyamuk akan tumbuh selama 7-14
hari dan berganti kulit sebanyak 4 kali.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Tahap nyamuk pupa
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah waktu 7 sampai 14 hari tergantung dari temperatur air, larva akan
memasuki tahap pupa, menjadi kepompong. Tahap nyamuk menjadi pupa akan
berlangsung selama 1-4 hari tergantung dari spesies nyamuk dan suhu air.
Berat pupa nyamuk lebih ringan dari air sehingga akan mengambang di atas
permukaan air, pupa bernafas dengan dua buah alat tabung pernafasan yang
disebut "<em>trumpets</em>" untuk mengambil oksigen. Dalam tahap kepompong
pupa nyamuk tidak makan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Tahap nyamuk dewasa
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah tahap kepompong usai, nyamuk akan bermetamorfosa menjadi nyamuk
dewasa setelah tubuhnya dapat mengering dan mengeras selanjutnya nyamuk
akan terbang. Lama hidup nyamuk dewasa berkisar antara 2-3 minggu bahkan
dalam beberapa kasus nyamuk bisa hidup sampai 8 bulan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Penyakit Yang Disebabkan Oleh Nyamuk
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada musim hujan, sering kita melihat banyak nyamuk yang berkeliaran.
Karena pada waktu itulah banyak nyamuk yang sedang berkembang biak. Perlu
diketahui bahwa ada beberapa penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk
seperti paparan berikut ini :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Malaria
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebab malaria adalah dari parasit (<em>Plasmodium</em>) yang ditularkan
oleh nyamuk <em>Anopheles betina</em>. Plasmodium sendiri terdiri dari
beberapa jenis. Dua jenis parasit yang umum di Indonesia adalah <em>Plasmodium falciparum</em> dan <em>Plasmodium vivax</em>. Menurut CDC,
Malaria menginfeksi hampir 200 juta orang dan menyebabkan 500.000 kematian
setiap tahun di seluruh dunia di mana Indonesia merupakan salah satu daerah
endemis terutama di Indonesia Timur (Papua, Maluku, Nusa Tenggara, dll).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala malaria ini bervariasi dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. Jika
kita terinfeksi malaria, kita akan mengalami demam, sakit kepala,
menggigil, dan muntah. Mendapatkan perawatan segera sangatlah penting
karena malaria dapat membuat ketahanan tubuh menurun secara drastis dalam
waktu yang singkat, sehingga juga bisa menimbulkan berbagai macam
komplikasi yang berat. Malaria dapat dicegah dengan mengendalikan nyamuk,
dan dapat disembuhkan dengan minum obat yang tepat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Demam Berdarah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dikenal juga dengan sebutan DBD pada masyarakat , atau DHF (<em>Dengue Hemorrhagic Fever</em>). Ditularkan melalui gigitan nyamuk <em>Aedes aegypti</em> yang terinfeksi virus Dengue dan nyamuk Aedes
albopictus. Jadi, DBD tidak bisa menular langsung dari seseorang ke orang
lain tanpa perantara nyamuk tersebut. Nyamuk <em>Aedes aegypti</em>
biasanya berkembang biak di daerah berpenduduk padat yang memiliki iklim
lembap dan hangat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala mirip dengan penyakit yang dibawa nyamuk lainnya pada awalnya,
termasuk demam mendadak tinggi, sakit kepala parah, nyeri mata, dan tulang,
otot, dan nyeri sendi. Pada kasus yang parah, demam berdarah dengue
menyebabkan perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, dan memar, serta
pendarahan internal yang dapat berakibat fatal bagi sekitar 10 persen dari
mereka yang terinfeksi. Tidak ada pengobatan khusus untuk salah satu virus
dengue, dan tidak ada vaksin pelindung. Pada kasus dengan perdarahan berat
dapat menyebabkan penurunan tekanan darah atau syok sehingga berujung pada
kematian. Oleh karena itu penderita harus segera dirawat di rumah sakit. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Chikungunya
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sama dengan DBD, penyakit ini disebarkan oleh gigitan nyamuk <em>Aedes aegypti </em>dan<em> Aedes albopictus </em>yang terinfeksi virus
chikungunya. Jadi, yang berbeda adalah jenis virusnya. Di Indonesia
penyakit ini sempat menjadi wabah di beberapa daerah. Selain demam tinggi
dan menggigil, maka gejala yang menonjol adalah nyeri otot yang parah
sehingga saking beratnya bisa sampai menghalangi penderita untuk bergerak
seperti biasanya. Gejala ini bahkan bisa bertahan selama berminggu-minggu.
Hingga saat ini tidak ada pengobatan atau vaksin khusus untuk melindungi
kita dari infeksi chikungunya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Demam Kuning
</div>
<div style="text-align: justify;">
Demam kuning atau <em>Yellow Fever</em> memang kurang popular di Indonesia,
karena ia lebih banyak ditemukan di daerah Afrika dan beberapa daerah
tropis di Amerika Selatan. Disebabkan oleh sejenis virus yang kemudian
ditularkan kepada manusia atau monyet melalui nyamuk <em>Aedes</em> atau <em>Haemagogus</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita demam kuning akan mengalami beberapa fase . Pada fase/tahap
pertama akan terdapat gejala demam mendadak, menggigil, dan sakit kepala
parah, bersama dengan nyeri punggung, nyeri tubuh, mual, muntah, kelelahan,
dan kelemahan. Fase kedua adalah tahap remisi, di mana keadaan pasien
tampak membaik, namun harus tetap diwaspadai karena pada sekitar 15-25
persen pasien dapat memasuki fase ketiga yang lebih berisiko.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada fase ketiga, akan timbul kerusakan pada organ hati/liver yang dapat
membuat warna mata dan kulit menjadi kuning (oleh karena itu disebut demam
kuning). Selain itu, dapat muncul juga pendarahan di dalam tubuh, muntah
darah, peradangan hati serta kerusakan multi organ sehingga dapat berakibat
fatal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Filariasis
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia dikenal juga dengan penyakit Kaki Gajah. Ia merupakan salah
penyakit tropis menular yang disebabkan oleh parasit cacing yang berbentuk
seperti benang. Dua spesies cacing yang paling sering dikaitkan dengan
penyakit ini adalah <em>Wuchereria bancrofti</em> dan <em>Brugia malayi</em>. Bentuk larva parasit mentransmisikan penyakit ke
manusia melalui gigitan nyamuk. Pada tahap awal infeksi, pasien khas
mengeluh demam, menggigil, sakit kepala dan lesi kulit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu dari beberapa agen antiparasit mungkin efektif dalam
menghilangkan cacing. Namun, jika penyakit ini tidak diobati, akan terdapat
respon terhadap cacing dewasa sehingga menyebabkan peradangan. Peradangan
kronis dapat berkembang menjadi pengerasan pembuluh <em>limfatik (fibrosis</em>) dan penyumbatan aliran getah bening.
Hambatan/obstruksi aliran getah bening atau aliran limfe ini akan
menyebabkan penumpukan cairan sehingga pada daerah tertentu dari tubuh
terutama kaki/tungkai bawah dan alat kelamin luar tepatnya pada buah zakar
(skrotum) akan mengalami bengkak hebat. Itulah mengapa penyakit ini
dinamakan Kaki Gajah atau <em>Elefantiasis</em>. Selain system limfatik,
filariasis juga dapat menyerang <em>subkutan</em> yakni jaringan dibawah
kulit dan rongga tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga saat ini telah teridentifikasi beberapa spesies nyamuk dari 5 genus
di Indonesia yaitu Mansonia, Anopheles, Culex, Aedes dan Armigeres yang
menjadi sumber penularan <em>filariasis</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Zika
</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang paling terakhir ini adalah penyakit yang baru-baru ini popular di
dunia. Sebenarmya ia pertama kali diidentifikasi di Uganda. Virus ini
terutama menyebar lewat gigitan nyamuk Aedes, namun dalam beberapa kasus
yang jarang terjadi ia dapat ditularkan melalui hubungan seksual, atau dari
ibu ke janin. Virus Zika menyebar secara cepat di seluruh Amerika Latin dan
Karibia pada tahun 2015 dan sekarang menjadi umum. Sementara infeksi virus
Zika biasanya berlalu tanpa disadari oleh penderita dimana sekitar 20
persen orang itu mengalami infeksi ringan mirip flu. Gejalanya termasuk
demam, ruam, nyeri otot, dan merah, mata gatal. Tidak ada vaksin untuk
mencegah Zika, dan tidak ada pengobatan khusus.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Virus ini diketahui telah mempengaruhi wanita hamil yang tinggal di Brazil,
di mana infeksi Zika dikaitkan dengan <em>microcephaly</em> yakni suatu
kondisi yang menyebabkan bayi lahir dengan kepala yang bentuknya kecil.
Karena risiko cacat bawaan tersebut, maka disarankan bagi wanita hamil
untuk tidak mengunjungi daerah dimana penyakit ini tengah menyebar.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>NYAMUK BAGI KEHIDUPAN MENURUT PANDANGAN AL-QURAN DAN HADIST
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Tujuan Penciptaan Nyamuk
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai orang muslim kita harus yakin bahwa tidak ada satu pun ciptaan
Allah SWT yang sia-sia, meski mungkin saja belum terungkap sama sekali apa
tujuan penciptaan makhluk tersebut. Setiap mahkluk di semesta ini punya
tugas masing-masing bahkan setiap partikel terkecil di dunia<em> </em>ini
punya tujuan tersendiri. Artinya tidak ada mahkluk di alam ini kecuali
punya tujuan yang sedang mereka jalani.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu bagaimana dengan nyamuk? Mengapa harus hadir di dalam kehidupan ini?
Keberadaan nyamuk di dunia sangat dinanti-nanti oleh pemangsa banyak
binatang yang hidupnya bergantung pada nyamuk. Jika tidak ada nyamuk, bisa
jadi mereka mati kelaparan padahal para pemangsa nyamuk juga merupakan
hidangan yang lezat bagi hewan-hewan yang lain yang lebih tinggi
tingkatannya, begitu seterusnya mata rantai makanan di bumi ini. Siklus ini
menjamin keberlangsungan hidup di bumi, nyamuk ikut berperan dalam menjaga
keseimbangan hidup di bumi ini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu apa pentingnya bagi manusia? Nyamuk yang sering kita cela dan kita
maki sebenarnya memberikan keuntungan yang sangat besar bagi kesejahteraan
kita umat manusia. Penyakit-penyakit yang menimbulkannya mendorong manusia
untuk mempelajari nyamuk dari makanan, produksi, siklus hidup, sampai
mengapa gigitan nyamuk bisa menyebar maut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu pengetahuan pun berkembang, manusia termotivasi untuk menemukan
obatnya. Baik setelah mengatahui sebabnya atau sebelum mengetahuinya.
Dengan begitu tak terhitung banyaknya orang yang hidupnya tergantung dari
nyamuk. Hitung saja berapa banyak dokter yang hidupnya bergantung pada
nyamuk, berapa banyak biologiawan yang bergantung pada nyamuk, berapa
banyak pabrik yang keberlangsungannya bergantung kepada nyamuk, dan masih
banyak lagi manusia yang hidupnya bergantung kepada nyamuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nyamuk telah mampu mendorong ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Bukankah dengan adanya nyamuk manusia kemudian berhasil menemukan racun
nyamuk? Dari yang alami berupa tumbuhan yang digunakan untuk mengusir
nyamuk sampai ditemukannya senyawa kimia pembunuh nyamuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan manusia telah mampu menemukan senjata biologi untuk melawan nyamuk.
Pabrik obat nyamuk pun berkembang pesat, dari obat nyamuk bakar sampai
elektrik. Dari yang baunya kurang sedap sampai yang sangat sedap. Manusia
terus mengembangkan obat nyamuk dan pepstisida yang aman dan ramah
lingkungan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia terus mengembangkan obat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang
lebih manjur dan lebih aman. Temuan demi temuan dipublikasikan bahkan
temuan-temuan yang lebih spektakuler pasti akan menunggu kita di kemudian
hari nanti hingga akhir hayat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di balik tubuhnya yang mungil dan sederhana yang luar biasa lagi dari
nyamuk adalah rancangan yang modernis dan minimalis pada tubuh hewan ini,
nyamuk mempunyai kemampuan untuk mengetahui letak-letak pembuluh darah
manusia. Nyamuk dibekali semacam alat pendeteksi panas yang bekerja seperti
infra merah yang berfungsi memantulkan warna kulit manusia pada kegelapan
menjadi warna ungu hingga terlihat olehnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mata nyamuk mempunyai sensor yang mengetahui panas dan bau tubuh manusia.
Mungkin nyamuk memandang manusia sebagai makhluk primitif yang harus rela
memberikan sebagian darahnya untuk kelangsungan hidup mereka. Di balik
kesan tidak bersahabat, hewan ini memberikan kita pelajaran dan hikmah.
Nyamuk merupakan ahli bedah yang sangat hebat. Manusia baru mengenal teknik
pembedahan modern mungkin baru 1 atau 2 abad yang lalu sedangkan nyamuk
sejak ribuan atau jutaan tahun yang lalu telah mengenal tehnik pembedahan
modern.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika kita merasakan gigitan nyamuk sebenarnya yang terjadi adalah nyamuk
sedang melakukan pembedahan dengan cepat dan akurat, dimulai dari hinggap
ke tubuh kita dan menempelkan mulutnya yang mirip sedotan disebut juga
trombosis, lalu terdapat pisau yang merobek kulit kita dengan cara maju
mundur hingga menemukan urat darah. Setelah itu baru menghisap darah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang yang bijaksana pernah berkata bahwa nyamuk betina menghisap darah
manusia hanya untuk memperoleh protein dan darah yang dihisap bukan
sembarang darah. Yang menakjubkan nyamuk mengambil darah manusia dalam
jumlah yang sedikit hanya untuk mempertahankan satu generasi turunan saja.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nyamuk yang mungil itu sadar bahwa "
<em>
Keserakahan justru akan merugikan dirinya, perut membesar dan
membuatnya sulit terbang, kelincahan pun kurang hingga mudah tertangkap
oleh mangsanya
</em>
". Beda dengan manusia yang punya sifat serakah, jika keuntungan di depan
mata tak mudah untuk menahan diri meraup sebanyak-banyaknya. Bahkan sampai
tega menghisap harta sampai tujuh turunan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lihatlah nyamuk, yang menghisap darah kita hanya nyamuk betina. Nyamuk
pembawa penyakit demam berdarah (DBD) menghisap darah kita pada pagi hari
sekitar jam 7 sampai jam 11 dan sore jam 3 sampai jam 5. Bukankah target
nyamuk yang bertubuh kecil dan tampak sederhana itu hanya mengincar
korbannya pada pagi hari saat orang-orang pemalas pada jam-jam
produktivitas masih tertidur, bukankah dengan begitu nyamuk justru
menggenjut kita agar semangat beraktivitas di pagi hari dan sore hari.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><b><br /></b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Manfaat Nyamuk Bagi Kehidupan Manusia
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Betapa seringnya kita kesal terhadap mahluk yang satu ini, kerjanya hanya
menyusahkan dan membuat kita menderita. Mungkin di antara kita ada yang
pernah bertanya-tanya akan apa manfaatnya Allah menciptakan nyamuk bagi
manusia. Di dalam Al-Quran dan Hadist peneliti tidak menemukan secara rinci
tentang manfaat nyamuk dalam kehidupan manusia. Namun, ada beberapa manfaat
nyamuk bagi manusia, lingkungan, dan kesehatan, seperti yang dijelaskan
oleh Alwi Munawir, yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Larva nyamuk menghasilkan <em>zat nitrogen</em> yang bermanfaat bagi
ekosistem tanaman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Membantu proses penyerbukan tanaman cokelat. Hilangnya spesies nyamuk
akan menghambat penyebaran dan penyerbukan cokelat secara alami.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Membantu menyebarkan bakteri <em>patogen</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Sebagai penyempurna rantai makanan spesies lain seperti kodok, cicak,
bahkan ikan-ikan kecil seterusnya hingga ikan besar yang rasanya nikmat
untuk disantap oleh manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Sebagai indikator dini berbagai permasalahan kesehatan manusia. Nyamuk
mampu mendeteksi perubahan suhu hingga derajat yang sangat kecil, dan
mendeteksi penyakit dengan menyedot darah yang berbau asam ( <em>asam laktat, asam urat</em>) serta yang berbau kolesterol.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Dapat menghisap darah kotor yang merugikan dalam tubuh manusia dan tubuh
kita secara otomatis akan memproduksi darah baru lengkap dengan <em>hemoglobin</em> yang berkurang akibat gigitannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Dapat menusuk ujung-ujung saraf yang terletak di bawah kulit yang
berfungsi sebagai pemicu kesehatan tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Terciptanya perusahaan-perusahaan raksasa yang memproduksi jenis-jenis
obat nyamuk seperti obat nyamuk bakar, gel, lotion, semprot, elektronik,
bahkan sampai penangkal berupa pabrik yang memproduksi kelambu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Terciptanya lapangan pekerjaan penghasil rezeki dan mampu mengurangi
pengangguran jutaan orang melalui pabrik obat nyamuk, petugas-petugas
penyemprot nyamuk, hingga dokter-dokter, perawat, yang mengobati korban
gigitan nyamuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Memotivasi manusia untuk membuat temuan-temuan baru di bidang <em>IPTEK</em>, seperti obat medis yang mampu membius bagian tubuh sehingga
tak terasa ketika dioperasi. Bahkan jarum nyamuk sebenarnya hanyalah sebuah
belalai halus namun mampu menembus permukaan kulit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
11. Mengurangi populasi mikroorganisme dan bakteri terutama bakteri parasit
yang terdapat pada air kotor.
</div>
<div style="text-align: justify;">
12. Memotivasi manusia untuk hidup bersih, membuat manusia menutup tempat
penyimpanan air agar tidak terkotori.
</div>
<div style="text-align: justify;">
13. Membuat manusia mengenal tidak nyamannya bila merasakan gatal, dan
apabila hingga jatuh sakit karena gigitan nyamuk, membuat manusia menyadari
betapa berartinya nikmat sehat dan ketika kita menyadari ada yang meninggal
karena gigitan nyamuk, kita menjadi semakin menghargai hidup yang diberikan
oleh Allah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
14. Memberikan hikmah pembelajaran kepada kita tentang kesabaran dan lemah
lembut terhadap tubuh kita dari efek gatal yang di timbulkan oleh gigitan
nyamuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
15. Membawa hikmah agar jangan hanya melihat bentuknya yang kecil, namun
lihatlah juga dari manfaat besarnya yang tak terlihat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
16. Membawa hikmah akan kekuasaan Allah yang mampu menciptakan hewan yang
lebih kecil sekalipun seperti kutu-kutu yang hinggap di atas badan nyamuk,
bahkan lebih kecil daripada itu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
17. Mempertebal keimanan pada ke-Agungan Allah dan hinanya manusia agar
tidak berlaku sombong, karena sampai kapanpun manusia tidak akan pernah
bisa menciptakan mahluk seperti seekor nyamuk, sekalipun seluruh manusia
bersatu untuk membuatnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
18. Membawa hikmah agar selalu berhusnudzhon kepada Allah, janganlah
membunuh nyamuk yang secara kasat mata hanya membawa kerugian bahkan
petaka, namun berterima kasihlah kepada Allah yang telah mengirimkan nyamuk
untuk memberikan manfaat kepada kita.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Perumpamaan Nyamuk Bagi Manusia Dalam Quran Dan Hadist
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembahasan ini beranjak dari firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat
26-27 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau
yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, Maka
mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi
mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk
perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan
Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya
petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang
fasik. (Yaitu) orang-orang yang melanggar Perjanjian Allah sesudah
Perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah
(kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka
bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi.” </em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em></em>Menurut Bambang Pranggono dalam bukunya Mukjizat Sains dalam Al-Quran,
dijelaskan bahwa Allah SWT memberikan perumpamaan kepada manusia untuk
menjelaskan segala hakikat dengan bermacam macam makhluk hidup dan benda
baik kecil maupun besar. Nyamuk dipilih sebagai misal karena binatang ini
lemah, kecil dan pendek umurnya. Untuk mengingatkan manusia yang terpaku
pada hidup di dunia yang singkat dan hina.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang tidak beriman menganggap remeh perumpamaan makhluk makhluk kecil
seperti nyamuk, lalat, dan laba laba ini. Allah menjelaskan bahwa Dia tidak
merasa enggan seperti yang dirasakan manusia, maka Dia pun tidak segan
segan untuk menggambarkan bagi hamba-hamba Nya segala sesuatu yang
dikehendaki-Nya meskipun dengan hal hal yang sangat kecil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah dapat menjadikan nyamuk atau yang lebih kecil dari itu sebagai
perumpamaan. Orang orang beriman mengetahui maksud perumpamaan itu. Dan
mengetahui pula bahwa hal itu adalah kebenaran dari Allah. Sedangkan
orang-orang kafir menerimanya dengan sikap ingkar seraya mengatakan <em>"Apa yang dikehendaki Allah dengan perumpamaan ini ?"</em>. Perumpamaan
ini menjadi sebab kesesatan orang-orang yang tidak mencari dan menginginkan
kebenaran, dan sebaliknya merupakan sebab datangnya petunjuk bagi orang
orang mukmin yang mencari kebenaran. Maka tidak akan tersesat manusia
kecuali orang-orang yang membangkang dan keluar dari jalan-Nya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu orang-orang yang membatalkan perjanjian Allah (orang-orang yang tidak
menepati perjanjian Allah yang kukuh, yang ditumbuhkan Nya dalam diri
mereka sesuai dengan fitrah, dikuatkan dengan akal dan risalah) dan
memutuskan hubungan yang diperintahkan-Nya untuk disambungkan, seperti
menyambung hubungan persaudaraan, bersikap saling menyayangi, mengenal dan
berlemah lembut kepada sesama manusia. Sedangkan membuat kerusakan di muka
bumi dengan perilaku yang menyimpang dan menyebarkan fitnah, serta
menimbulkan peperangan dan merusak kehidupan, mereka itulah orang-orang
yang merugi, sebab dengan tindakan perusakan seperti itu, berarti mereka
telah melawan fitrah dan memutuskan apa-apa yang semestinya tersambung di
antara sesama, yang berupa saling menyayangi dan mengasihi. Dengan demikian
mereka akan mendapatkan kehinaan di dunia dan siksaan di akhirat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu pula Nabi Muhammad SAW juga mengatakan dalam hadistnya :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى
كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ (رواه الترمذي)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “
<em>
Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap
nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun
kepada orang kafir
</em>
” (HR. Tirmidzi)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari hadist tersebut dapat dipahami bahwa perumpamaan nyamuk mengalahkan
kemegahan dan kebesaran dunia. Pandangan seseorang terhadap dunia itu
berbeda-beda. Di satu sisi, orang memandang dunia ini adalah ‘surga’, namun
di sisi lain orang memandang dunia sekadar <em>lewat</em> saja. Perbedaan
cara pandang ini bertolak dari perbedaan cara memahami makna kehidupan
dunia itu sendiri. Ada orang yang mengartikan kehidupan dunia dengan
kesenangan dan foya-foya. Ada pula orang yang mengartikan kehidupan dunia
ini sebagai ladang amal dan ibadah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi yang menjadikan nilai dunia ini lebih rendah dari nyamuk adalah
dikarenakan ulah dan tingkah laku manusia itu sendiri. Tingkah laku manusia
itu lebih hina dan rendah dari pada tingkah laku nyamuk. Bagaimana mungkin
manusia bisa lebih hina dan rendah daripada nyamuk? Bukankah manusia diberi
kelebihan akal, sedangkan nyamuk tidak? Justru, di sinilah letak pokok
persoalannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika manusia memang memiliki akal, mengapa ia suka melakukan perkara yang
membuat orang lain terganggu. Belum lagi persoalan maksiat dan dosa besar
seperti pembunuhan, pemerkosaan, pemerasan, penganiayaan, pencurian, dan
lain sebagainya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Cara Mencegah Penyakit Yang Berasal Dari Nyamuk
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Kementrian Kesehatan, ada beberapa upaya pencegahan penyakit yang
ditimbulkan oleh nyamuk yang yang paling efisien dan efektif yaitu dengan
cara sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menguras adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat
penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum,
dan penampungan air lemari es.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menutup rapat pada sejumlah tempat penampungan air seperti drum, kendi,
toren air.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit
dibersihkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Menggunakan kelambu saat tidur.
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Menanam tanaman pengusir nyamuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa
menjadi tempat istirahat nyamuk.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Kesimpulan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah panjang lebar membahas tentang nyamuk, ada beberapa kesimpulan yang
dapat diambil yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Nyamuk merupakan salah satu hewan yang tergolong ke dalam jenis serangga
dalam orde <em>giptera.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Siklus kehidupan nyamuk adalah tahap nyamuk bertelur, tahap nyamuk
menjadi larva, tahap nyamuk pupa, dan tahap nyamuk dewasa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Penyakit yang ditimbulkan oleh nyamuk adalah malaria, DBD, cikungunya,
filaliaris, zika, dan demam kuning.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Tujuan penciptaan nyamuk adalah sebagai penyempurna siklus kehidupan dan
manusia dapat berfikir bahwa betapa hinanya dunia ini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit yang
ditimbulkan oleh nyamuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Manusia jangan hanya melihat sesuatu dari sisi negatif saja, tetapi juga
harus melihat dari sisi positif juga.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Saran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang manfaat nyamuk dalam kehidupan manusia. Hendaklah
untuk mencari sumber lain supaya pengetahuan kita terus bertambah.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Eva Latifah Hanum, <em>Biologi Kelas X</em>, (Jakarta : Erlangga,
2009) hal. 69
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
Suaha Bakhtiar, <em>Mengenal Lebih Jauh Tentang Serangga</em>,
(Semarang : Toha Putra, 2010), hal. 89
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 92
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: normal;"><a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Ari Sulistyorini, <em>Kenali Penyakit dari Nyamuk, </em>(Jakarta :
Fajar Grafika, 2006), hal. 2011
</span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Panji Nur Prawira, <em>Tujuan Penciptaan Makhluk Hidup</em>,
(Bandung : Al-Ma’arif, 2010), hal. 76
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Bambang Pranggono, Mukjizat Sains dalam Al-Quran, (Bandung : Ghalia
Indonesia, 2007), hal. 143-144
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/6.%20Munawar/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Kementrian Kesehatan, <em>Sosialisasi Pencegahan DBD Dan Malaria</em>, (Jakarta : HJ
Advertising, 2008), hal. 5
</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-44412578778640165162018-05-18T09:06:00.002+07:002018-06-11T11:34:04.079+07:00Makalah Kacang Panjang Bagi Manusia Dalam Ilmu Kesehatan<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipax4WV5A8SohHfsfJcc9EzWgBPnUoFwZn6uRx9a6uZ5dXPOjtccINpAoMpCDCgmiIx_9tO_3lkM_SJMoRJwe-U_tVeV6L08VpMeh06w1upFbXI-UkWIjCVLFMFRWqSlUaIA1I_jLOYLA/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="375" data-original-width="500" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipax4WV5A8SohHfsfJcc9EzWgBPnUoFwZn6uRx9a6uZ5dXPOjtccINpAoMpCDCgmiIx_9tO_3lkM_SJMoRJwe-U_tVeV6L08VpMeh06w1upFbXI-UkWIjCVLFMFRWqSlUaIA1I_jLOYLA/s640/2.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang panjang merupakan jenis sayuran yang dapat dikonsumsi dalam bentuk
segar maupun diolah menjadi sayur. Tanaman kacang panjang memiliki
kandungan gizi yang cukup lengkap, yaitu protein, lemak, karbohidrat,
kalsium, fosfor, besi, vitamin B dan C. Kandungan protein nabati pada sayur
kacang panjang berkisar 17-21%. Ada 2 varietas kacang panjang yang sudah
banyak dibudidayakan dengan produksi cukup tinggi, yaitu Putih Super dan
Super Sainan dengan potensi hasil 7 sampai 9 ton/hektar (pada musim
kemarau) dan 6 sampai 7 ton/hektar (pada musim hujan).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di daerah tertentu, banyak dijumpai di daerah pedesaan yang mayoritas
penduduknya bekerja sebagai petani. Di daerah tersebut, pada musim
penghujan, warga yang bermata pencaharian sebagai petani berlomba-lomba
menanam kacang panjang di samping menanam padi untuk mendapatkan hasil dan
keuntungan yang berlimpah. Warga mengatakan bahwa harga penjualan tanaman
kacang panjang tidaklah menentu, ada kalanya naik dan ada kalanya juga
turun. Sebagaian masyarakat beranggapan bahwa menanam kacang panjang itu
mudah tapi juga adakalanya sangat susah cara pemeliharaannya ketika hama
dan penyakit mulai menyerang tanaman tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang khasiat kacang panjang
dalam ilmu kesehatan. Semoga bermanfaat....
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Rumusan Masalah
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian tanaman kacang panjang ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimana teknik budidaya dan perawatan kacang panjang ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apa-apa saja khasiat yang terkandung dalam kacang panjang ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tujuan Penulisan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian tanaman kacang panjang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui teknik budidaya dan perawatan kacang panjang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui khasiat yang terkandung dalam kacang panjang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>GAMBARAN UMUM TENTANG KACANG PANJANG
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Pengertian Tanaman Kacang Panjang
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Dalam
bahasa latin ia dikenal dengan <em>vigna sinensis. </em>Ia tumbuh dengan
cara memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah
buah pokok tersebut. Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak,
menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini
tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya
majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata,
pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris,
panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris,
panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota
berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai,
panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik
bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu.
Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm.
Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna
coklat muda.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Jenis-Jenis Kacang Panjang
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa jenis kacang panjang yang umum, di antaranya adalah sebagai
berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kacang panjang usus
</div>
<div style="text-align: justify;">
Panjang batang kacang panjang usus seperti pada kacang panjang biasa, hanya
polongnya sangat panjang hingga mencapai lebih dari 80 cm. Saat masih muda
polong berwarna keputih-putihan, setelah tua menjadi putih
kekuning-kuningan. Biji polongnya bulat panjang, kadang sedikit melengkung,
agak pipih, dan warnanya putih atau blorok (putih bernoda merah). Besar
bijinya antara (5-6) mm x (8-9) mm.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kacang panjang busitao atau kacang panjang hibrida atau kacang panjang
harapan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang panjang busitao agak mirip kacang panjang biasa, hanya batangnya
pendek dan biasanya sulurnya sedikit membelit. Kacang panjang busitao lebih
pendek, yaitu antara 25-35 cm. Akan tetapi, rasa polong mudanya tidak kalah
dengan kacang panjang. Meskipun kacang panjang busitao termasuk ke dalam
golongan kacang panjang, tetapi tanaman ini tidak memerlukan lanjaran
karena polongnya terkumpul di bawah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a href="https://www.pertanianku.com/praktis-masak-sayur-dengan-microwave/" target="_blank">
</a>
<br />
<div style="text-align: justify;">
3. Kacang panjang tolo (<em>Vigna unguiculata</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang panjang tolo atau kacang panjang tunggak atau dikenal dengan nama
kacang panjang dadap. Berbatang tidak begitu panjang dan tidak membelit.
Jika membelit, hanya ujung yang sangat pendek saja yang membelit. Oleh
karena itu, tanaman ini tidak pernah diberi lanjaran. Kacang panjang tolo
pendek, berkisar 10 cm, berwarna hijau, kaku, serta tidak mudah dipatahkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang panjang tolo yang kering berwarna kuning, keras, dan mudah pecah.
Daunnya pun kaku dan agak kasar. Biji kacang ini bulat panjang, agak pipih,
dan ujungnya agak jorong. Bijinya berwarna kuning cokelat dan besarnya
antara (4-6) mm x (7-8) mm.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Kacang panjang uci
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang panjang uci dikenal dengan nama kacang panjang endel. Kacang panjang
uci sering disebut kacang beras karena digunakan sebagai campuran nasi atau
lepet. Kacang ini sebetulnya tidak termasuk suku Vigna sp., tetapi termasuk
jenis <em>Phaseolus calcaratus Roxb</em>. Kacang panjang uci ini bersifat
setengah membelit, tetapi tidak pernah diberi lanjaran. Biji kacang ini
kecil sekali, berbentuk bulat panjang, ada yang berwarna merah, hijau, dan
hitam. Besar bijinya antara (1,5-2) mm x (5-6) mm. Daun kacang panjang ini
agak kasar dan kaku seperti kacang dadap hingga tidak pernah disayur.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Teknik Budidaya Tanaman Kacang Panjang
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun teknik yang dapat dilakukan untuk membudidayakan tanaman kacang
panjang ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Lahan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum ditanami, lahan dilakukan pembajakan dan digaru, untuk memperoleh
struktur tanah yang gembur dan remah. Kemudian dibuat gundukan tanah dengan
ukuran 1-1,2 m atau dibentuk guludan dengan jarak antar guludan 1 m.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Penanaman
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebutuhan benih kacang panjang 21 - 23 kg/hektar, khusus untuk varietas
KP-01 10,5 kg/hektar, karena jarak tanam KP-01 lebih besar dan berat
bijinya lebih ringan. Sebelum penanaman dilakukan terlebih dahulu dibuatkan
lubang tanam dengan cara ditugal dengan jarak dalam barisan 25 cm dan antar
barisan 1 m. Perlubang tanam diisi 2 biji, hal ini dimaksudkan dalam satu
lanjaran maksimal 4 tanaman. Setelah itu biji ditanam, ditutup dengan
tanah/pupuk kandang yang sudah lembut/remah atau bisa juga dengan abu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pemeliharaan Tanaman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pemupukan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Pemupukan pertama ( I ) dilakukan umur ± 12 hari dengan dosis ZA = 50
kg/ha, SP-36 = 100 kg/ha, KCL = 50 kg/ha. Pemupukan dilakukan dengan cara
ditugal, jaraknya 5 cm dari lubang tanam. Kemudian ditutup dengan tanah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pemupukan kedua ( II ) dilakukan umur ± 28 hari dengan pupuk NPK = 200
kg/ha dengan jarak 10 cm dari lubang tanam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pemupukan ketiga ( III ) dilakukan umur ± 40 hari juga dengan pupuk NPK
= 200 kg/ha dengan jarak 10 cm dari lubang tanam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pemasangan Lanjaran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan lanjaran dilakukan 10-15 hari setelah tanam ( hst ), kira-kira
tinggi tanaman 15-25 cm. Pemasangan lanjaran diantara 2 lubang tanam
sehingga jarak antar lanjaran 50 cm. Setiap 5 lanjaran perlu ditambah
lanjaran/diperkuat, dengan cara dipasang silang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pemasangan Tali.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan tali dilakukan setelah pemasangan lanjaran selesai. Tali berguna
membantu mengarahkan/merambatkan tanaman. Pemasangan tali ada dua tahap.
Tahap I pada ketinggian ± 70 cm dari lanjaran. Tahap II pada ketinggian ±
150 cm dari lanjaran
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
d. Merambatkan </div>
<div style="text-align: justify;">
Membantu merambatkan bertujuan untuk mengarahkan pertumbuhan tanaman baik
pucuk tanamn maupun cabang-cabang tanaman. Diharapkan tanaman merambat pada
lanjaran dan tali yang telah dipasang, sehingga buah/polong tidak
tergeletak di tanah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
e. Penyiangan </div>
<div style="text-align: justify;">
Penyiangan dilakukan sebelum dilakukan pemupukan, atau dilakukan
sewaktu-waktu saat gulma sudah mengganggu pertumbuhan tanaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
f. Pengairan </div>
<div style="text-align: justify;">
Pengairan diberikan sesuai kebutuhan, yang terpenting dijaga agar tanaman
tidak kelebihan atau kekurangan air. Pengairan sebaiknya dilakukan setelah
pemupukan dilakukan. Sedangkan pada musim hujan, pengairan cukup dari air
hujan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Mengetahui Penyakit Pada Tanaman Kacang Panjang
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mengetahui teknik dalam membudidaya kacang panjang, maka kita perlu
juga mengetahui penyakit-penyakit yang menyerang tanaman kacang. Karena
penyakit tersebut dapat menghilangkan kualitas dari kacang panjang
tersebut. Berikut adalah beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman
kacang panjang dan cara pengendaliannya :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Ulat Bunga (<em>Maruca testualis</em>)
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Gejala : Larva menyerang bunga yang terbuka dan menyerang polong. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian : Penyemprotan dengan insektisida dan rotasi tanaman jenis
lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
2. Lalat Kacang (<em>Ophiomya phaseoli Tryon</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala : Pertumbuhan tanaman terhambat, daun berwarna kekuningan, terdapat
bintik-bintik putih disekitar tulang daun. Pangkal batang terjadi perakaran
skunder dan membesar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian : Penyemprotan dengan menggunakan insektisida dan melakukan
pergiliran tanaman jenis lain yang bukan dari famili kacang-kacangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Penyakit Antraknosa (<em>Colletotricum Lindemuthianum</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala serangan dapat terjadi pada saat awal perkecambahan, dengan
ciri-ciri terdapat warna kecoklatan pada batang muda dan keping biji. Pada
tanaman dewasa serangan mengakibatkan tanaman layu dan mati. Ciri-cirinya
adalah pangkal batang membusuk hingga ke perakaran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian : Penyemprotan dengan fungisida pada tanaman dan pemberian
fungisida secukupnya pada benih sebelum ditanam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Kutu Daun (<em>Aphis cracivora koch</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyerangan terjadi pada pucuk batang muda dan daun muda sehingga daun
menjadi keriting. Kutu menghisap cairan sel tanaman yang menyebabkan
pertumbuhan terhambat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian : Penyemprotan dengan insektisida
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Penggerek Biji (<em>Callosobruchus maculatus L</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggerek biji menyerang biji tanaman dengan ciri biji berlubang dan rusak
sehingga biji tidak dapat tumbuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian : Pemberian insektisida pada benih sebelum ditanam
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Ulat Grayak (<em>Spodoptera litura F</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Serangan terjadi pada seluruh bagian tanaman,batang, daun, bunga dan buah.
Gejala yang terjadi daun berlubang, bunga rontok, batang muda rusak, buah
dan polong berlubang. Serangan terberat biasanya terjadi pada musim
kemarau.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian : Penyemprotan dengan insektisida
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Penyakit Sapu (<em>Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus</em>)
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Virus ini ditularkan oleh kutu daun, gejalanya ruas batang sangat pendek,
tunas ketiak memendek sehingga tanaman kerdil karena pertumbuhan terhambat. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian : Pengendalian virus ini adalah dengan cara mengendalikan
vektornya, yaitu kutu daun dengan melakukan penyemprotan insektisida.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
8. Penyakit Mozaik (<em>Cowpea Aphid Borne Virus</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada daun muda terdapat corak seperti mosaik dengan warna hitam atau
kecoklatan tidak beraturan. Virus ini ditularkan oleh kutu daun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pencegahan dengan memilih benih yang tahan terhadap virus dan pengendalian
dengan penyemprotan insektisida.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Penyakit Layu Bakteri (<em>Pseudomonas solanacearum</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Serangan penyakit ini terjadi pada tanaman muda dan dewasa. Gejalanya
tanaman tiba-tiba layu dan mati. Ciri-cirinya adalah pangkal batang
membusuk dan berwarna kecoklatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian dengan penyemprotan Fungisida dan mencabut serta membuang jauh
tanaman yang terserang.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>KHASIAT KACANG PANJANG BAGI MANUSIA DALAM ILMU KESEHATAN
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Kandungan Nutrisi dalam Kacang Panjang
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang Panjang adalah sumber protein yang baik, vitamin A, thiamin,
riboflavin, besi, fosfor, kalium, vitamin C, folat, magnesium, dan mangan.
Nilai gizi kacang panjang (mentah) per 100 g (3.5 oz) adalah sebagai
berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Energi 196 kJ (47 kcal)
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Karbohidrat 8 g
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Diet serat 3,6 g
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Lemak 50 g
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Protein 200 g
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam ukuran porsi 100 gram kacang terdapat 47 kalori, 50 gram lemak total,
kolesterol 0 mg, natrium 4 mg (0% nilai harian), 8 gram karbohidrat total
(2% nilai harian), dan 3 gram protein (nilai harian 5%). Ada juga 17% DV
vitamin A, 2% DV besi, 31% DV vitamin A, dan 5% DV kalsium. (Persen nilai
harian berdasarkan diet 20000 kalori nilai harian individu bisa lebih
tinggi atau lebih rendah tergantung pada kebutuhan kalori masing-masing).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang panjang adalah sayuran yang kaya serat. Dalam tiap 100 gram kacang
panjang rebus, terdapat kandungan serat mencapai 4 gram atau memenuhi 15%
kebutuhan serat harian kita. Serat dalam kacang panjang tersedia dalam
bentuk <em>pektin</em>, yang merupakan serat larut, sehingga sangat baik
untuk membantu menjaga kadar gula darah dalam level normal, juga untuk
metabolisme lemak yang normal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang panjang juga kaya akan berbagai mineral, antara lain :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kalsium
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap 100 gram kacang panjang rebus mengandung 42 mg kalsium (4% kebutuhan).
Kalsium adalah mineral penting bagi pembentukan tulang dan gigi yang sehat
dan kuat, juga untuk fungsi saraf dan otot yang optimal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Zat Besi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap 100 gram kacang panjang rebus mengandung 2,6 mg zat besi (15%
kebutuhan). Zat besi adalah komponen penting bagi pembentukan enzim untuk
berbagai reaksi kimia dalam tubuh, serta pembentukan komponen utama dari
sel darah merah dan sel-sel otot.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Magnesium
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap 100 gram kacang panjang rebus mengandung 98 mg magnesium (25%
kebutuhan), di mana mineral ini sangat penting bagi kesehatan tulang dan
gigi, fungsi saraf dan otot, serta aktivitas enzim dalam tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Mangan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap 100 gram kacang panjang rebus juga mengandung 0,5 mg mangan (24%
kebutuhan). Mangan penting bagi aktivitas enzim, serta untuk metabolisme
karbohidrat dan kesehatan sendi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Fosfor
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap 100 gram kacang panjang rebus mengandung 181 mg fosfor (18%
kebutuhan), yang juga penting untuk produksi energi, serta pembentukan
tulang dan gigi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Tembaga
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap 100 gram kacang panjang rebus mengandung 0,2 mg tembaga (11%
kebutuhan). Tembaga penting bagi kesehatan kulit, juga meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap stres dan penyakit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Kalium
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap 100 gram kacang panjang rebus mengandung 315 mg potassium (9%
kebutuhan), yang penting bagi fungsi saraf dan otot kita.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Zinc
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap 100 gram kacang panjang rebus mengandung 1,1 mg zinc atau seng (7%
kebutuhan). Zinc merupakan komponen enzim yang berperan dalam pembentukan
sel darah merah dan tulang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Selenium
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap 100 gram kacang panjang rebus mengandung 2,8 mcg selenium (4%
kebutuhan), di mana selenium adalah mineral penting untuk sintesa enzim,
juga berperan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas dalam tubuh
kita.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Khasiat Kacang Panjang Bagi Manusia
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses untuk mendapatkan manfaat dari kacang panjang ini tidaklah sulit.
Kita bisa mendapatkannya di pasar ataupun langsung pergi ke kebunnya.
Pastinya di sini, penulis mendapatkan 6 khasiat penting dari kacang panjang
bagi manusia. Yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menjaga dan meningkatkan stamina tubuh
</div>
<div style="text-align: justify;">
Vitamin B yang ada pada kacang panjang ini berperan penting sebagai sumber
energi bagi tubuh. Terlebih setelah melakukan berbagai aktifitas dan sumber
energi berkurang, mengkonsumsi menu ini bisa mengembalikan stamina lagi.
Vitamin B tersebut mampu meningkatkan serta menjaga stamina di dalam tubuh
sehingga menjadikan kondisi yang fit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Sebagai sumber protein
</div>
<div style="text-align: justify;">
Protein ialah salah satu senyawa yang penting bagi tubuh dan di dalam
kacang panjang ini memilikinya. Kita bisa mendapatkan asupan protein yang
cukup hanya dengan mengonsumsinya sebagai satu atau lauk pauk yang enak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menjaga kesehatan tulang
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring bertambahnya usia akan ada perubahan kondisi dari tulang menjadi
rapuh. Pada keadaan tulang yang terus berkurang ini menjadikan gerak tubuh
tidak lagi maksimal seperti sebelumnya. Namun, hanya dengan kacang panjang
ini akan memberikan asupan nutrisi yang baik untuk menjaga kesehatan tulang
tersebut. Karena kandungan magnesium dan kalsium pada kacang ini mampu
mencukupi segala kebutuhan bagi tulang. Dengan begitu, tulang senantiasa
sehat dan fit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menjaga kesehatan persendian
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam tubuh setiap manusia terdapat persendian yang terus bekerja sesuai
fungsinya. Namun, adakalanya kondisi sendi itu bisa menurun dan tidak
sehat, pada keadaan inilah timbul beberapa rasa sakit yang tak nyaman.
Masalah ini bisa diatasi oleh kacang panjang yang mengandung mangan, dimana
unsur tersebut sangat baik bagi persendian. Memenuhi kebutuhan mangan di
dalam tubuh sama dengan menjaga kesehatan persendian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Mencegah resiko diabetes
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan serat dalam jumlah yang tinggi pada kacang panjang ini sangat
bagus untuk pencegahan dari kadar gula dalam darah yang terus meningkat.
Dimana serat itu mampu mencegah adanya peningkatan kadar gula agar
senantiasa dalam keadaan normal atau seimbang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Sebagai zat antibodi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang memiliki kandungan yang bernama tembaga, unsur satu ini berperan
penting sebagai antibodi di dalam tubuh. Bahwasannya, tubuh memerlukan zat
antibodi agar senantiasa tetap fit dan memperkuat sistem kerja pada tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Membantu proses pembentukan sel darah merah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan zinc yang ada pada kacang ini sangat baik dan dapat membantu
proses pembentukan sel darah merah. Di mana proses tersebut bisa lebih
lancar dan juga lebih terjaga dengan baik. Bahwasannya, pada sel darah
merah ini memiliki peran baik bagi tubuh, agar fungsi tersebut senantiasa
terjaga, diperlukan kandungan yang disebut dengan zinc. Unsur ini bisa
dipenuhi dari kacang panjang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Membantu proses pembentukan enzim
</div>
<div style="text-align: justify;">
Zat besi yang dimiliki oleh kacang panjang ini memberikan peran sebagai
pembantu dalam pembentukan enzim dengan reaksi kimia. Di mana enzim-enzim
ini akan membutuhkan unsur lain agar fungsinya bisa lebih maksimal dalam
menjaga tubuh untuk tetap memiliki sistem yang seimbang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Teknik Memasak Kacang Panjang Untuk Menjaga Manfaatnya
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sayuran merupakan salah satu asupan makanan yang sangat baik. Ada sayuran
yang harus bisa dimakan langsung, ada pula sayuran yang dimasak terlebih
dahulu, baru ia akan enak untuk dimakan. Salah satunya adalah kacang
panjang. Kacang panjang adalah salah satu sayuran yang akan terasa
nikmatnya setelah dimasak. Namun, ada beberapa cara memasak kacang panjang
sehingga kandungan tidak hilang. Sebagaimana penulis kutip pada buku karya
Aulia Rahma, teknik memasak tersebut yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Cuci Bersih Sayuran
</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang pasti, terlebih dahulu kita harus mencuci sayuran yang digunakan.
Adapun mencuci sayuran kacang panjang ini alangkah baiknya dengan
menggunakan air yang mengalir dan menghilangkan kotaran yang menempel pada
kacang panjang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Taburi Garam Dan Merica
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bila kita ingin mengukus kacang panjang tanpa bumbu, tetap berikan garam
dan pepper agar sayuran tak terasa hambar. Dalam mengukusnya tidak perlu
waktu yang lama, cukup hanya sekitar 5-10 menit saja.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menumis
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bila kita hendak menumis kacang panjang, kita harus memastikan untuk
menumisnya selama 3-4 menit, kemudian tutup sebentar sekitar 2 menit. Cara
ini bisa membuat bumbu meresap, dan sayuran matang, namun tak terlalu layu.
Rasanya masih renyah dan segar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Merebus
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang panjang dimasukkan bukan pada air yang masih dingin, namun ketika
air sudah cukup panas dan mendidih. Kemudian, waktu yang dibutuhkan untuk
merebus kacang panjang adalah yang sesingkat mungkin. Cukup hanya sekedar
2-3 menit saja dengan disertai dengan bumbu racikan sesuai dengan selera.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, kacang panjang yang akan kita konsumsi tidak akan
memberikan efek berbahaya bagi tubuh manusia, jika diolah dengan benar dan
sesuai dengan aturan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Efek Samping dari Mengonsumsi Kacang Panjang
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun kita ketahui bahwa kacang panjang merupakan salah satu sayuran
yang begitu banyak manfaatnya. Namun, ia tetap mempunyai efek samping.
Adapun efek tersebut yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menghalangi penyerapan zat besi dan kalsium.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang panjang mengandung zat anti bergizi bernama <em>phytic acid</em>.
Senyawa asam ini bermanfaat dalam menghalangi tubuh menyerap zat besi dan
kalsium. Jika tidak terlalu banyak mengkonsumsi, efeknya tidak terlalu
merugikan tubuh. Namun, dalam jumlah yang banyak akan mengganggu fungsi
tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Phytic acid</em>
lebih banyak ditemukan pada kacang yang telah tua, yaitu di selaput luar
dari biji. Bagi orang yang mengalami defisiensi kalsium dan zat besi,
sebaiknya untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi kacang panjang khususnya
yang telah tua.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Meningkatkan kadar asam urat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kacang panjang juga mengandung purin yang cukup tinggi. Karena itu, bagi
orang yang mempunyai penyakit asam urat (<em>gout</em>), sebaiknya tidak
terlalu berlebihan mengonsumsi kacang panjang karena memiliki efek yang
lebih parah terhadap penyakit asam urat tersebut.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Kesimpulan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah panjang lebar membahas tentang kacang panjang, kesimpulan yag dapat
dipetik adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kacang panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan.
Dalam bahasa latin ia dikenal dengan <em>vigna sinensis. </em>Ia tumbuh
dengan cara memanjat atau melilit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Begitu banyak manfaat yang terdapat pada kacang panjang seperti menjaga
dan meningkatkan stamina tubuh, sebagai sumber protein, menjaga kesehatan
tulang, menjaga kesehatan persendian, mencegah resiko diabetes, sebagai zat
antibodi, membantu proses pembentukan sel darah merah, dan membantu proses
pembentukan enzim
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Efek samping dari kacang panjang adalah menghalangi penyerapan zat besi
dan kalsium dan meningkatkan kadar asam urat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Kacang panjang harus dimasak dan diolah dengan baik dan benar supaya
kandungan nutrisinya tidak hilang dan berubah menjadi penyakit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Saran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang manfaat kacang panjang. Hendaklah untuk mencari
sumber lain supaya pengetahuan kita terus bertambah.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Hutapea, <em>Agro Teknologi Tumbuhan Melilit</em>, (Jakarta :
Ghalia Indonesia, 1994), hal. 21
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
Amir Faisal, <em>Pertanian Kacang-Kacangan, </em> (Bandung :
Alfabeta, 2010), hal. 18
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Sumay Pandji, <em>Teknik Budidaya Kacang-Kacangan</em>, (Surabaya :
Pustaka Progresif, 2006), hal. 19
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Hutapea, <em>op.cit.,</em> hal. 28
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Siti Laila, <em>Nutrisi Luar Biasa Sayuran, </em>(Jakarta :
Djambatan, 2005), hal. 48
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Aulia Rahma, <em>Menjadi Koki Sehat, </em>(Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2007), hal. 33
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/5.%20Muhammad%20Firdaus/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Siti Laila, <em>op.cit., </em>hal. 50
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-23755768584678856162018-05-18T08:42:00.002+07:002018-06-11T11:34:31.890+07:00Makalah Lidah Buaya Menurut Ilmu Kesehatan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNgjnK-G_ZKwzyiPDVDa-BsDhPqtOz89x4JB8WIF6NCw1HdQmA_fS4p-zotsDy9yKuEDV5sMmOuUXxrLxS0HpZ4GiA6MuO2j4OTDIMSIxMDvkzDW8On9u-l7Yl-xS_fatK_H4L66ZtrjM/s1600/a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="472" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNgjnK-G_ZKwzyiPDVDa-BsDhPqtOz89x4JB8WIF6NCw1HdQmA_fS4p-zotsDy9yKuEDV5sMmOuUXxrLxS0HpZ4GiA6MuO2j4OTDIMSIxMDvkzDW8On9u-l7Yl-xS_fatK_H4L66ZtrjM/s640/a.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman yang dibudidayakan di Indonesia sangatlah banyak, sehingga sangat
bermanfaat untuk dijadikan sebagai salah satu penghasilan masyarakat
Indonesia, terutama bagi negara. Saat ini, pemanfaatan tanaman di Indonesia
masih minim, juga sumber daya manusia yang masih belum berkembang. Padahal
jika kita kelola dengan baik dan benar, penghasilan dan kesejahteraan di
Indonesia akan berkembang dan maju.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu tanaman yang dapat dikelolah untuk dimanfaatkan demi
kesejahteraan manusia adalah lidah buaya. Tumbuhan ini merupakan salah satu
dari 10 tumbuhan di dunia. Berbagai macam manfaat dan nutrisi yang
terkandung di dalam lidah buaya. Akan tetapi harus dengan kadar yang telah
disesuaikan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, untuk lebih jelasnya pembahasan tentang lidah buaya ini.
Penulis akan membahasnya pada Bab selanjutnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimanakah sejarah tanaman lidah buaya ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimanakah morfologi tanaman lidah buaya ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah kandungan tanaman lidah buaya ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Bagaimanakah manfaat lidah buaya untuk kesehatan ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Penulisan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui sejarah tanaman lidah buaya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui morfologi tanaman lidah buaya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui kandungan tanaman lidah buaya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Untuk mengetahui manfaat lidah buaya untuk kesehatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>GAMBARAN UMUM TENTANG LIDAH BUAYA</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Sejarah Tanaman Lidah Buaya</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah Buaya merupakan sejenis tumbuhan yang merupakan salah satu spesies
dari tanaman <em>lilieceae</em>. Lidah buaya sudah dikenal sejak zaman
Mesir kuno sejak beberapa ribu tahun yang lalu dan dipakai sebagai obat
penyubur rambut, penyembuh luka, dan juga sebagai perawatan kulit. Tanaman
lidah buaya diduga berasal dari kepulauan Canary di sebelah barat Afrika.
Lidah buaya memiliki nama latin, yaitu <em>Aloe Vera </em>atau Aloe <em>barbadensis Milleer</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM. Bangsa
Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun
1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai
tanaman keabadian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bersamaan dengan perkembangan dari ilmu dan pengetahuan dan teknologi,
pemakaian tanaman lidah buaya berkembang dan digunakan untuk bahan baku
industri farmasi dan kosmetika, dan juga untuk bahan makanan dan minuman
kesehatan. Umumnya, lidah buaya adalah satu dari 10 type tanaman terlaris
di dunia yang memiliki potensi untuk bisa dikembangkan sebagai tanaman obat
dan juga bahan baku industri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih dari 350 jenis tanaman lidah buaya yang tersebar di seluruh dunia.
Selain itu, lidah buaya hasil persilangan juga banyak. Di dunia, ada tiga
jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersial yaitu, Aloe Vera (<em>Aloevera barbadensis Miller</em>), (<em>Aloe ferox Miller</em>), <em>Aloe very Barker</em>. Dari ketiga tersebut yang paling banyak
dimanfaatkan adalah spesies <em>Aloe Vera barbadensis Miller</em>, karena
memiliki beberapa keunggulan diantaranya tahan hama, ukuran lebih panjang
bisa mencapai 121 cm, berat per batang bisa mencapai 4 kg, mengandung 75
kg, dan aman dikonsumsi. Sementara itu, di Asia termasuk di Indonesia yang
paling banyak di kembangkan yaitu lidah buaya jenis <em>Aloe Chinesis Baker</em>. Jenis ini diindonesia sudah dikembangkan
secara komersial di Kalimantan Barat yang dikenal dengan sebutan Lidah
Buaya Pontianak.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Morfologi Tanaman Lidah Buaya</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Batang
</div>
<div style="text-align: justify;">
Batang tanaman lidah buaya berserat atau berkayu. Pada umumnya sanagt
pendek dan hampir tidak terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan
sebagian terbenam dalam tanah. Namun, ada juga beberapa species yang
berbentuk pohon dengan ketinggian 3-5m. Species ini dapat dijumpai di gurun
Afrika Utara dan Amerika. Melalui batang ini akan tumbuh tunas yang akan
menjadi anakan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Daun
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti halnya tanaman berkeping satu lainya, daun lidah buaya berbentuk
tombak dengan helaian memanjang. Daunnya berdaging tebal tidak bertulang,
berwarna hijau keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin dipermukaan; serta
bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah, atau lendir yang mendominasi
daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung). Di daun
lidah buaya muda dan anak (sucker) terdapat bercak berwarna hijau pucat
sampai putih. Bercak ini akan hilang saat lidah buaya dewasa. Namuntidak
demikian halnya dengan tanaman lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini
kemungkinan disebabkan faktor genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar
gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bunga
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau tabung kecil sepanjang 2-3cm,
berwarna kuning sampai orange, tersusun sedikit berjungkai melingkari ujung
tangkai yang menjulang keatas sepanjang sekitar 50-100cm.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Akar
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah buaya mempunyai sistem perakaran yang sangat pendek dengan akar
serabut yang panjangnya bisa mencapai 30-40cm.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Cara Membudidaya Lidah Buaya</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu kita bertanya, mengapa banyak orang yang sangat ingin melakukan
budidaya lidah buaya? Karena lidah buaya ini memiliki prospek yang cerah.
Lidah buaya bisa dijadikan berbagai produk dan mengobati berbagai penyakit.
Maka, wajar saja jika banyak orang yang melirik untuk usaha untuk menanam
lidah buaya ini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Estiti Hidayat, ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan untuk
membudidaya lidah buaya, yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Siapkan <em>Polybag </em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang pertama tentunya kita harus menyiapkan <em>polybag </em> yang
tepat untuk lidah buaya. Untuk ukuran <em>polybag </em> ini sebaiknya
disesuaikan dengan ukuran dari lidah buaya, jangan terlalu kecil maupun
jangan pula terlalu besar. jika terlalu kecil tentunya pertumbuhan dari
lidah buaya akan terganggu, jika terlalu besar ini tidak akan <em>efisien</em>, karena nantinya lidah buaya tidak bisa menyerap
kesuluruhan air yang ada di dalam <em>polybag </em> tersebut, pilihlah yang
sesuai dengan lidah buaya, kalau lidah buaya sudah besar, baru diganti
kedalam <em>polybag </em> yang lebih besar. Hal seperti inilah yang bagus
untuk pertumbuhan lidah buaya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Media Tanam
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk media tanamnya sendiri, gunakan tanah yang subur yang kaya akan unsur
hara. Untuk mendapatkan pertumbuhan yang bagus, biasanya saat memberikan
media tanam ini dilakukan pencampuran antara tanah dengan pupuk kompos.
Biasanya ditambahkan juga pasir. Lalu masukkan ke dalam <em>polybag </em>
yang sudah disiapkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Cara Menanam
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk cara menanam lidah buaya ini seperti menanam tanaman yang lainnya,
sehingga termasuk dalam kategori yang tidak sulit. Untuk menanamnya
perhatikan posisi dalam menanam lidah buaya ini, usahakan jangan sampai
terlalu dangkal maupun terlalu dalam, karena nantinya akan membuat lidah
buaya ini busuk dan roboh. Untuk penanamannya gunakan anakan dari lidah
buaya yang berukuran kecil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pemupukan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pemupukan biasanya dilakukan selama 2 minggu sekali. Untuk pupuknya
ini bisa menggunakan pupuk organik atau kompos maupun pupuk NPK. Tetapi
jika sudah besar biasanya jarang memberikan pupuk mungkin untuk menghemat
biaya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Penyiraman
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk penyiramannya sendiri usahakan jangan terlalu sering untuk
menyiramnya, karena jika terlalu sering menyirami lidah buaya maka akan
mengakibatkan daun pada lidah buaya cepat membusuk. Tentunya ini adalah
kerugian yang tidak ingin kita inginkan bukan. Karena lidah buaya sendiri
sebenarnya menyimpan banyak air sehingga anda tidak perlu untuk
sering-sering menyiraminya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Penempatan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penempatan yang baik untuk tanaman lidah buaya adalah di tempat yang teduh
dan terkena cahaya matahari secara langsung. Ini merupakan tempat yang bisa
membuat pertumbuhan lidah buaya menjadi maksimal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Pemanenan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pemanenan biasanya dilakukan setelah lidah buaya berumur 6 bulan
setelah pertama kali tanam. Untuk panennya sendiri pasti sudah tahu kan?
Dengan memetik daun yang bagian paling luar.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Ciri-Ciri Lidah Buaya yang Baik</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah buaya tumbuh di berbagai tempat, entah itu lahan budi daya, pinggir
kolam, halaman rumah, ataupun di padang gersang. Tanaman berbentuk batang
dan berduri ini, meski diketahui banyak memiliki manfaat, ternyata khasiat
tersebut bisa pudar jika tidak diperhatikan beberapa ciri khusus.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Ade Anwar, ada beberapa ciri lidah buaya yang baik dan manfaatnya
masih utuh, dapat dilihat dari bentuk fisiknya antara lain :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Panjang lebih dari 50 CM
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah buaya dengan bibit unggul dapat tumbuh hingga 1 meter, hal ini
menunjukan perkembangan lidah buaya tidak terhambat. Tentu manfaatnya juga
akan tetap terjaga. Jika perawatan dan bibitnya bagus, ia bisa tumbuh
sampai 1 meter bahkan manfaatnya juga lebih kuat dan banyak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Berat 8 ons perbatang
</div>
<div style="text-align: justify;">
Terkadang ada bentuk lidah buaya yang memiliki tinggi di atas rata-rata
namun ternyata beratnya terbilang ringan, hal ini dapat mengurangi jumlah
mineral yang terkandung di dalamnya hal itu terjadi akibat kurangnya asupan
cairan yang menjadi kebutuhan utama semua tanaman termasuk lidah buaya itu
sendiri. Jika mineralnya berkurang, maka tentu manfaatnya berkurang pula.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Warna hijau tua
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seringkali ditemukan lidah buaya dengan warna hijau muda atau bahkan agak
kuning, kedua warna tersebut tidak begitu baik, entah itu untuk konsumsi
atau untuk kebutuhan lainnya. Lidah buaya dengan warna hijau muda itu masih
belum cukup umur untuk diambil manfaatnya. Sedangkan lidah buaya yang
berwarna kuning itu pertanda sudah terlalu tua untuk dipetik. Adapun lidah
buaya yang bagus itu warnanya hijau tua.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Aroma tidak terlalu menyengat
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk kebutuhan konsumsi, lidah buaya yang beraroma tidak terlalu menyengat
dianggap lebih ramah di lidah ketimbang yang beraroma pekat, biasanya yang
beraroma pekat itu yang ditanam di halaman rumah. Lidah buaya yang aromanya
menyengat, ada yang beranggapan bahawa lidah buaya tersebut beracun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Rasa tidak terlalu pahit
</div>
<div style="text-align: justify;">
Masih untuk kebutuhan makanan, rasa lidah buaya pada dasarnya memang pahit
namun berbeda beda tingkatan. Ada yang masih bisa diterima lidah, ada pula
yang sangat pahit sehingga akan tidak enak bila dimakan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>KAJIAN LIDAH BUAYA DALAM ILMU KESEHATAN</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kandungan Tanaman Lidah Buaya</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam buku Yayan Sutrian disebutkan ada beberapa kandungan yang terdapat
pada tanaman lidah buaya. Kandungan tersebut pada daunnya. Daun lidah buaya
dapat dibagi menjagi tiga bagian, yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. <em>Kulit daun</em> : merupakan bagian terluar dari struktur daun dengan
warna hijau.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. <em>Eksudat :</em> merupakan getah yg keluar dari daun ketika dilakukan
pemotongan. Eksudat berbentuk cair, warna kuning dengan rasa pahit. Pada
bagian ini terkandung sejumlah zat yaitu<em>8-dihidroxianthraquinone (Aloe Emoedin) </em>dan <em>glikosida (Aloins).</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. <em>Gel :</em> merupakan bagian daun terdalam yang berlendir. Gel
diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan.
Dalam gel ini terkandung sejumlah unsur-unsur antara lain, seperti : air,
karbohidrat, lemak, dan beberapa vitamin. Komposisi lengkap silahkan lihat
tabel di bawah ini :
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify;">
<tbody>
<tr>
<td width="126"><div style="text-align: center;">
Komponen
</div>
</td>
<td width="108"><div style="text-align: center;">
Jumlah
</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td width="126">Kadar air
</td>
<td width="108">95 %
</td>
</tr>
<tr>
<td width="126">Karbohidrat (g)
</td>
<td width="108">0.30
</td>
</tr>
<tr>
<td width="126">Kalori (kal)
</td>
<td width="108">1.73-2.30
</td>
</tr>
<tr>
<td width="126">Lemak (g)
</td>
<td width="108">0.05-0.09
</td>
</tr>
<tr>
<td width="126">Protein (g)
</td>
<td width="108">0.01-0.06
</td>
</tr>
<tr>
<td width="126">Vitamin A ( IU)
</td>
<td width="108">2.00-4.60
</td>
</tr>
<tr>
<td width="126">Vitamin C (mg)
</td>
<td width="108">0.50-4.20
</td>
</tr>
<tr>
<td width="126">Thiamin (mg)
</td>
<td width="108">0.003-0.004
</td>
</tr>
<tr>
<td width="126">Riboflavin (mg)
</td>
<td width="108">0.001-0.002
</td>
</tr>
<tr>
<td width="126">Niasin (mg)
</td>
<td width="108">0.038-0.040
</td>
</tr>
<tr>
<td width="126">Kalsium (mg)
</td>
<td width="108">9.920-19.920
</td>
</tr>
<tr>
<td width="126">Besi (mg)
</td>
<td width="108">0.060-0.320
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" width="234">Sumber : Morsy (1991)
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Manfaat Lidah Buaya Untuk Kesehatan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah buaya dikenal sebagai tumbuhan yang kaya akan kandungan vitaminnya
(kecuali vitamin D). Berdasarkan hal tersebut lidah buaya bisa dimanfaatkan
untuk menyembuhkan penyakit, misalnya saja untuk obat cacing, obat
antiseptik dan penyembuh luka bakar, obat bisul, luka bernanah, amandel,
sakit mata, keseleo, kosmetik, jerawat, mengurangi gula dalam darah, obat
pencahar, serta regenerasi kulit. Sebagaimana penulis kutip pada buku
Furnawathi, ada beberapa manfaat lidah buaya dalam tinjauan kesehatan. Di
bawah ini beberapa penjelasan:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mengurangi gula dalam darah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah buaya mengandung <em>aloe emodin</em>, yaitu sebuah senyawa organik
dari golongan <em>antrokuinon</em> yang mengaktivasi jenjang sinyal<em>insulin</em> seperti penyerap <em>insulin-beta</em> dan<em>-substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase </em>dan meningkatkan laju<em>sintesis glikogen</em> dengan menghambat <em>glikogen sintase kinase 3 beta</em> yang bermanfaat untuk mengurangi
rasio gula darah. Di dalam pengobatan tradisional India, daun lidah buaya
sering digunakan untuk mengurangi glukosa darah (gula dalam darah) pada
seseorang yang menderita diabetes.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Obat antiseptik dan obat luka bakar
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian daun dan akar dari lidah buaya mengandung <em>saponin</em> dan<em>flavonoid</em>, sedangkan bagian daun lidah buaya mengandung <em>tanin</em> dan <em>polifenol</em>. <em>Saponin</em> berfungsi sebagai
pembersih yang sangat berguna untuk menyembuhkan luka terbuka, sedangkan <em>tanin</em> bisa digunakan sebagai pencegahan terhadap infeksi luka
karena mempunyai daya antiseptik dan obat luka bakar. <em>Flavonoid</em>
dan <em>polifenol</em> mempunyai aktivitas sebagai <em>antiseptic</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Obat pencahar atau pengencer kotoran
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah buaya lateks mengandung molekul dengan efek pencahar yang kuat ( <em>anthranoids</em>), yang sangat efektif untuk mengatasi sembelit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Regenerasi kulit
</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena lidah buaya tinggi akan antioksidan (flavonoid, vitamin C, <em>beta-karoten</em>), maka dari itu lidah buaya juga memiliki efek
anti-penuaan atau membantu regenerasi jaringan kulit. Selain itu, lidah
buaya juga bisa memudarkan bekas luka dan garis-garis putih atau merah pada
masa kehamilan atau <em>strecth mark</em>, merawat luka kecil akibat
teriris pisau dan tergores serta memudarkan bintik-bintik kehitaman pada
kulit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Membantu pencernaan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Gel lidah buaya mampu mengusir dan membinasakan racun dan bahan asing
lainnya yang biasanya menempel pada usus. Racun dan benda asing yang
menempel pada usus sangatlah berbahaya sebab mengakibatkan akumulasi limbah
sehingga dapat memblokir saluran usus dan mengurangi kemampuan tubuh untuk
menyerap nutrisi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>6. </em>
<em>Natural Immune Support </em>
(peningkat kekebalan alami)<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah buaya penuh <em>antioksidan</em> yang berfungsi sebagai peningkat
kekebalan alami yang melawan radikal bebas dalam tubuh kita. Radikal bebas
adalah senyawa stabil yang diproduksi oleh tubuh sebagai limbah dari
metabolisme tubuh kita. Radikal bebas diduga menyebabkan berbagai penyakit,
serta berkontribusi terhadap proses penuaan. Minum jus lidah buaya secara
teratur dapat memberikan tubuh pasokan <em>antioksidan</em>, yang dapat
meningkatkan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Mengurangi peradangan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jus lidah buaya mengandung 12 zat yang dapat memperlambat atau menghambat
peradangan, tanpa efek samping. Beberapa orang mengatakan bahwa minum jus
lidah buaya membantu dengan kaku, bengkak atau nyeri sendi mereka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. <em>Kolagen</em> dan <em>elastin</em> untuk perbaikan kulit
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah buaya dapat menambahkan pasokan vitamin yang dibutuhkan tubuh kita
untuk menghasilkan dan menjaga kulit menjadi benar-benar sehat. Kulit
meregenerasi atau menggantikan dirinya setiap 28 hari. Menggunakan lidah
buaya, kulit akan lebih cepat dalam memberikan nutrisi setiap hari untuk
membantu mencegah efek penuaan. Lidah buaya juga membantu dalam menenangkan
luka bakar ringan, luka, goresan dan iritasi kulit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Mengatur berat dan tingkat energi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Minum jus lidah buaya secara alami memungkinkan tubuh untuk membersihkan
sistem pencernaan. Dengan diminum secara teratur, jus lidah buaya dapat
membuat perasaan lebih nyaman, memungkinkan energi meningkat, dan membantu
menjaga berat badan secara sehat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Dosis harian vitamin & mineral
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah buaya mengandung vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, E, asam folat, dan
Niacin. Mineral yang terdapat pada lidah buaya termasuk
<em>
kalsium, sodium, besi, potasium, tembaga, seng, mangan, magnesium,
chromium
</em>
dan masih banyak lagi. Banyak nutrisi baik yang terkandung dalam lidah
buaya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Kesehatan gigi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah buaya sangat bermanfaat untuk mulut dan gusi. Serta tindakan alami <em>anti-bakteri dan anti-mikroba</em>, mengandung vitamin dan mineral yang
meningkatkan pertumbuhan sel dan penyembuhan. Begitu banyak produk gel gigi
(<em>toothgels</em>) yang dijual terbuat dari lidah buaya murni. Karena
lidah buaya dapat membantu pendarahan pada gusi dan sariawan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12. Menjaga kesehatan rambut
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman ini berfungsi untuk merangsang kulit kepala sehingga menjadi lebih
segar. Dengan demikian, kulit kepala akan terus ternutrisi dari lendir
lidah buaya. Singkatnya ia bisa menjadi sampo alami dan lebih menghemat
biaya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Pengolahan Minuman Sehat Dari Lidah Buaya</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana diketahui, bahwa lidah buaya tanaman yang kaya akan manfaat.
Tentunya kita juga harus tahu pula cara pengolahannya menjadi sesuatu
minuman yang menyehatkan bagi kita sendiri. Tetapi, sebelumnya kita harus
menghilangkan bau dan lendirnya dahulu, karena rasa asli dari lidah buaya
ini getir dan agak amis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun cara membuat lidah buaya agar memiliki rasa yang tepat untuk dimasak
menjadi makanan yang menyehatkan adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pertama- tama tentunya kita cuci dulu lidah buaya, lalu kupas kulit nya
sehingga kita hanya mendapatkan dagingnya yang berlendir.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Lalu kita bersihkan daging lidah buaya ini dengan air bersih yang
mengalir, contohnya langsung bersihkan dari keran hingga lendirnya hilang.
Lalu potong-potong menjadi bentuk kotak ataupun menyerupai dadu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Setelah mendapatkan daging yang berbentuk dadu, kita rendam daging
tersebut ke dalam larutan air garam selama kurang lebih 20 menit. Lalu
tiriskan, jika memang kurang bersih, lakukan langkah ini berulang-ulang
hingga kita mendapatkan daging lidah buaya yang bersih.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Setelah daging lidah buaya bersih dari lendir dan juga bau, maka kita
rebus daging tersebut ke dalam air yang sudah diberikan daun pandan agar
menambah rasa nikmat pada daging lidah buaya. Tunggu hingga 15 menit lalu
ambil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah melakukan 4 langkah di atas, daging lidah buaya sudah siap
digunakan untuk membuat berbagai macam makanan. Namun, dalam makalah ini
penulis hanya akan contohkan untuk membuat jus lidah buaya. Persiapkan
dahulu bahan-bahannya yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Daging lidah buaya
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Es batu
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Madu sebanyak 3 sendok makan
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Air Perasan jeruk lemon sebanyak 1 sendok teh
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Untuk menambahkan rasanya, tambahkan buah lainnya seperti anggur, apel,
jeruk atau buah buahan lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun cara membuat jus lidah buaya ini, hanya dengan memasukkan daging
lidah buaya tadi secukupnya ke dalam blender, tentunya masukkan bahan-bahan
yang lainnya seperti es batu, madu, air perasan jeruk, dan buah tambahan.
Blender bahan-bahan tersebut hingga terlumat sempurna. Tuangkan hasil
blenderan tadi ke dalam gelas dan siap untuk disantap. Kita bisa merasakan
nikmatnya jus lidah buaya dan manfaat darinya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Efek Samping Dari Lidah Buaya</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman yang satu ini memang memiliki khasiat yang tidak diragukan lagi
baik dalam bidang kecantikan ataupun bidang kesehatan. Tanaman yang indah
ini memang memiliki pesona yang begitu menakjubkan dan menjadi tanaman
primadona di Indonesia dan juga sampai mendunia. Seiring berkembangnya laju
informasi dan teknologi, makin banyak produk kesehatan dan kecantikan yang
berbahan lidah buaya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun dibalik manfaat yang sangat menakjubkan itu, ternyata tidak luput
dari efek negatif bagi kesehatan. Walaupun dalam lidah buaya tidak
ditemukan zat toksin atau racun, namun bukan berarti dapat digunakan atau
dikonsumsi seenak hati alias sesuai keinginan. Karena lidah buaya mempunyai
efek samping jika dikonsumsi tidak sesuai aturan. Aturan tersebut
dikeluarkan oleh badan kesehatan yang resmi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah buaya memiliki beberapa efek samping yang kurang baik bagi kesehatan,
di antaranya sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Lidah buaya dapat mengakibatkan reaksi alergi dan menimbulkan penyakit
diare.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk sebagian orang tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi lidah buaya atau
dimanfaatkan untuk lainnya. Biasanya efek alergi tersebut dapat ditimbulkan
dengan adanya iritasi pada kulit, seperti muncul rasa gatal-gatal, kram
sampai menyebabkan diare.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Bagaimanakah caranya untuk mengetahui bahwa kita<strong> </strong>alergi
atau tidak? Caranya cukup mudah yaitu, anda hanya cukup mengoleskan sedikit
cairan atau yang disebut getah lidah buaya pada telinga bagian belakang.
Jika pada telinga anda terasa gatal atau perih, ini berarti menandakan anda
mengalami alergi. Cara untuk menghindari atau mencegahnya mudah saja, anda
hanya cukup menghindari jenis produk yang menggunakan bahan lidah buaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
2. Lidah buaya tidak disarankan untuk dimanfaatkan secara oral dalam jangka
waktu yang panjang atau lama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
3. Lidah buaya dapat membahayakan bagi penderita diabetes </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
4. Lidah buaya dapat menyebabkan kematian jika dalam pemanfaatannya tidak
tepat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
5. Hindari konsumsi lidah buaya bagi wanita yang sedang hamil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan meningkatkan resiko
terserang <em>kanker kololektar</em>. Berdasarkan sebuah penelitian
mengenai <em>genotoxicity</em>, pada obat pencahar yang berbahan lidah
buaya ternyata dapat menyebabkan resiko lebih tinggi terkena kanker
kolorektal. Walaupun sudah sesuai penggunaan obat atau dengan aturan yang
berlaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Lidah buaya mempunyai kemampuan untuk menurunkan gula darah yang ada dalam
tubuh. pada saat gula darah dalam tubuh menurun, hal ini dapat berimbas
pada keseimbangan kebutuhan gula darah. Hal seperti ini dapat membahayakan
bagi penderita diabetes. Karena pada dasarnya penderita diabetes harus
benar-benar dalam menjaga keseimbangan gula darah dalam tubuh. Jika ingin
mengkonsusmi lidah buaya sebaiknya konsultasikan kepada dokter.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apalagi jika lidah buaya dikonsumsi secara berlebihan alias overdosis.
Karena hal tersebut bisa mengakibatkan diare yang disertai darah yang cukup
parah. Tidak hanya itu saja konsumsi lidah buaya secara berlebih
(overdosis) dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal, tentu saja hal ini
sangat berbahaya. Konsumsi lidah buaya hanya boleh dengan kadar di bawah 1
gram saja setiap hari.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini bukan tanpa sebab atau akibat, tetapi dalam lidah buaya terdapat
zat kimia dalam jumlah besar. Zat kimia tersebut dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Lidah buaya juga tidak baik bagi dikomsumsi bagi penderita
hiperkolesterol.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengkonsumi lidah buaya atau berbagai olahan dari lidah buaya, sebaiknya di
barengi dengan pola makan yang seimbang serta banyak minum air putih.
Karena bagi penderita kolesterol dapat meningkatkan kolesterolnya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah membahas tentang lidah buaya, ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan, yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Lidah Buaya atau yang biasa disebut Aloe vera ( <em>Aloe barbadensis Milleer</em>) merupakan sejenis tanaman berduri yang
berasal dari daerah kering di benua Afrika. Tanaman lidah buaya ini telah
dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun yang lalu karena khasiat dan
manfaatnya yang luar biasa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Lidah buaya ciri- biasa hidup di tempat yang memiliki suhu panas atau
biasa di tanam di dalam pot ataupun di pekarangan rumah untuk dijadikan
tanaman hias.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Lidah buaya mengandung berbagai macam senyawa biologi aktif, seperti <em>mannans asetat, polymannans, antrakuinon,</em> berbagai <em>lektin</em>
, zat <em>saponin</em> dan senyawa <em>antrakuinon</em>. Senyawa <em>antrakuinon</em> yang terdapat pada lidah buaya merupakan zat yang
dapat menangkal bakteri. Lidah buaya layak disebut sebagai tanaman herbal
karena mengandung sekitar 75 jenis zat yang bermanfaat dan kurang lebih
sekitar 200 senyawa lain yang sangat berkhasiat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Lidah buaya di kenal sebagai tumbuhan yang kaya akan kandungan
vitaminnya. Berdasarkan hal tersebut lidah buaya bisa dimanfaatkan untuk
menyembuhkan penyakit, misalnya saja untuk obat cacing, penyembuh luka
bakar, obat bisul, luka bernanah, amandel, sakit mata, keseleo dan,
kosmetik, serta jerawat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Pengolahan tanaman lidah buaya sangatlah mudah, sesuai apa yang kita
butuhkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Saran</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang manfaat lidah buaya. Hendaklah untuk mencari sumber
lain supaya pengetahuan kita terus bertambah.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Campbell. NA, <em>Biologi</em>, (Jakarta : Erlangga, 2000), hal. 36
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
M. Soedibyo, <em>Alam Sumber Kesehatan,</em> (Jakarta : Balai
Pustaka, 1998), hal. 27
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Estiti Hidayat, <em>Budidaya Tumbuhan Jadi Uang</em>, (Yogyakarta :
Sefa Persada, 1995), hal. 69.
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Ade Anwar, <em>Lidah Buaya : Manfaat Tersembunyi, </em>(Jakarta :
Bina Aksara 2009), hal. 13
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Yayan Sutrian, <em>Nutrisi-Nutrisi Tumbuhan, </em>(Semarang :
Pustaka Rizki Putra, 2009), hal, 46
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Irni Furnawathi, <em>Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya,</em> (Depok :
Agromedia Pustaka, 2001), hal. 27
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Al-Jazuli, <em>Menjadi Dokter di Alam Liar</em>, (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2007), hal. 77
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/4.%20Khalel/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
Gembong Tjitrosoepomo, <em>Tumbuhan-Tumbuhan Bermanfaat dan Berbahaya</em>, (Jakarta :
Bulan Bintang, 2008), hal. 42
</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-83269049578138170282018-01-01T15:27:00.000+07:002018-06-11T11:34:52.160+07:00Makalah Jimat Dalam Perspektif Aqidah Islam<div style="text-align: justify;">
<strong></strong>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy_WS6xED1q1nGHNrDGzqAGgvDXgxOv-J45XN-054ESLlBshLFa7n82nU6BEa-bUIPCzLb9JqEke8sRGTUjYqtpb3w0eJqAhahxyK49svzjmwQsdeDzeMS-PHWp3xG_V4ELpzWAnGPtOo/s1600/20170120072738_be7814a060ee9823bde120024a8386ad.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="374" data-original-width="555" height="430" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy_WS6xED1q1nGHNrDGzqAGgvDXgxOv-J45XN-054ESLlBshLFa7n82nU6BEa-bUIPCzLb9JqEke8sRGTUjYqtpb3w0eJqAhahxyK49svzjmwQsdeDzeMS-PHWp3xG_V4ELpzWAnGPtOo/s640/20170120072738_be7814a060ee9823bde120024a8386ad.jpeg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jimat bukanlah sesuatu yang asing bagi peradaban manusia dari dulu hingga
zaman modern saat ini. Bahkan, sebagian masyarakat Indonesia masih
memelihara kepercayaan terhadap benda-benda mati tersebut. Mereka
menganggap bahwa benda mati tertentu memiliki kekuatan, kesaktian, atau
keistimewaan yang sangat dahsyat ,sehingga bisa di jadikan sebagai jimat,
senjata atau yang lainnya masyarakat tidak menyadari bahwa tindakan yang
mereka lakukan termasuk kedalam dosa syirik. seperti memakai atau mempunyai
batu akik, keris, benda- benda bertuah, dan lain sebagainya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin inilah yang melatar belakangi penyusunan makalah ini untuk memberi
pemahaman kepada pembaca atau masyarakat umum supaya lebih mengerti bahwa
pemakaian jimat termasuk ke dalam dosa syirik. Dan menyadarkan masyarakat
bahwa penggunaan jimat merupakan tindakan syirik yang sama dengan
menyekutukan Allah. Memberikan ajaran agar masyarakat senantiasa percaya
kepada Allah dan berlindung kepada Allah dari perbuatan yang menghantarkan
kepada perbuatan syirik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, adapun rumusan masalah dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimanakah seluk-beluk jimat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimana hukum memakai jimat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah jimat yang diperbolehkan ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Apa ancaman bagi orang yang melakukan kesyirikan dengan jimat ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Penulisan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun tujuan penulisan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
:
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui bagaimanakah seluk-beluk jimat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui bagaimana hukum memakai jimat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui bagaimanakah jimat yang diperbolehkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Untuk mengetahui apa ancaman bagi orang yang melakukan kesyirikan dengan
jimat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>GAMBARAN UMUM TENTANG JIMAT</strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Jimat </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat menganggap bahwa jimat adalah suatu barang yang diyakini bisa
memberikan kekuatan ataupun kemanfaatan kepada pemiliknya. Namun, perlu
diketahui bahwa <em>jimat</em> merupakan suatu benda berasal dari bahasa
arab yaitu ‘<em>azimah.</em> Hakikatnya tidak lain bahwa seseorang
bergantung dan bertawakal kepada sebab-sebab yang tidak jelas yang tidak
disyari’atkan Allah SWT, dengan tujuan untuk menolak bala’ atau membentengi
diri darinya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
<sup><sup>[1]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan <em>Al-Laits</em> mengatakan bahwa ‘<em>azimah</em> (jimat)
adalah bagian dari mantera yang menggunakan jin dan syaithan. Bentuknya
bisa dengan memakai ‘gelang’ atau ‘kalung’, ataupun berbentuk benang
(penangkal) yang diikatkan pada lengan, termasuk sabuk yang dililitkan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
<sup><sup>[2]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jimat atau <em>‘azmimah </em>ini, dalam bahasa Arab juga digunakan kata<em>tamimah. ‘Azimah </em>dan<em> tamimah </em>ini mempunyai arti yang sama <em>.</em> Ia merupakan benda yang dijadikan sebagai penangkal dari suatu
penyakit, mara bahaya ataupun sesuatu yang ditakutkan. Al-Manawi
menyebutkan bahwa <em>tamimah</em> merupakan pelindung yang digantung pada
manusia. Tamimah ini asalnya adalah tenunan yang digantung oleh orang Arab
pada kepala anak-anak untuk melindunginya dari penyakit <em>‘ain </em>dan
kecelakaan, kemudian istilah ini digunakan untuk setiap benda yang
dijadikan sebagai penangkal.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
<sup><sup>[3]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dapat disimpulkan bahwa jimat ini merupakan benda yang dianggap
memiliki kesaktian dan digunakan untuk dijadikan sebagai penyebab kebal,
penangkal dari suatu penyakit, mara bahaya, atau pun sesuatu yang
ditakutkan dan pengusir perngaruh jahat. Tentu saja jika berbicara istilah
ini, maka akan ada saja perbedaan sebutan antara satu daerah dengan daerah
lainnya. Namun hakikatnya semuanya sama, baik itu dinamai dengan <em>jimat, hizb, rajah, pelet</em>, pengasihan, pelarisan, atau pun apa
saja yang serupa dengan dia. Benda-benda ini sering kita dapatkan di leher,
tangan, pinggang, ataupun lainnya di anggota tubuh seseorang, di rumah, di
toko-toko, dan di warung makan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Istilah-Istilah Jimat</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam pemakaian jimat, di
antaranya adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mantera
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mantera, jampi-jampi, jimat atau juga kalimat-kalimat dan gumaman-gumaman
tertentu yang biasa dilakukan orang Jahiliyah dengan keyakinan bisa
menangkal bahaya, menyembuhkan penyakit, dan lain sebagainya. Hal tersebut
bertujuan untuk meminta bantuan kepada jin, atau dengan menyebut nama-nama
asing dan kata-kata yang tidak difahami. Islam sangat melarang perbuatan
ini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. <em>Tamimah</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Tamimah</em>
yaitu suatu benda seperti untaian batu atau semacamnya yang oleh orang Arab
terdahulu dikalungkan pada leher, khususnya anak-anak, dengan dugaan ia
bisa mengusir jin, atau menjadi benteng dari pengaruh jahat, dan
semacamnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Jami’ah, yaitu aji-ajian atau benda-benda yang ada tertulis suatu
tulisan tertentu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. <em>Kharz, </em>yaitu jimat penangkal yang terbuat dari benda-benda
kecil yang berasal laut dan semacamnya
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. <em>Hijb</em>, yaitu jimat yang berupa jarum tusuk atau semacamnya yang
diyakini bisa membentengi diri dan yang sejenisnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. <em>Wada'ah</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Benda ini merupakan seperti sejenis kandang atau rumah keong dan yang
semacamnya yang dikenakan di leher dan dada manusia atau digelangkan di
tangan untuk perlindungan dari mara bahaya. Sabda Nabi Muhammad SAW :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
مَنْ تَعَلَّقَ وَدَعَةً فَلاَ وَدَعَ اللَّهُ لَهُ (رواه احمد)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : <em>“</em>
<em>
Barangsiapa yang mengenakan wada’ah (jimat batu pantai) maka Allah
Ta’ala tidak akan memberikan ketenangan kepadanya (karena ia telah
berbuat syirik). (HR. Ahmad)
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<em></em>
<em></em>
<em></em>
<em></em>
<br />
<div style="text-align: justify;">
7. <em>Tiwalah</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini merupakan salah satu jimat pengasihan yang biasa digunakan untuk
menarik simpatik lawan jenis atau sesuatu yang dibuat dengan anggapan
bahwasanya jimat tersebut dapat menimbulkan kecintaan istri kepada suaminya
atau suami kepada istrinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. <em>Nusyroh</em>, yaitu jimat yang digunakan untuk mengobati seseorang
yang terkena gangguan Jin. Secara istilah <em>nusyroh</em> adalah
menghilangkan sihir dengan sihir.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. <em>Wifiq (Awfaq), </em>yaitu<em> </em> jimat yang berupa <em>rajah</em>
yang tersusun dari rumusan angka-angka dan abjad.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
<sup><sup>[4]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Bentuk-Bentuk Jimat </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun bentuk-bentuk jimat pada zaman sekarang antara lain:
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Susuk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Batu Akik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Keris kecil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Rajah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Rantai babi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Mustika.
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Butiran Tasbih yang sudah dijampi-jampi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Benda-benda bertuah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Rambut dan benang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Cincin, gelang, dan barang-barang dari logam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
11.Mushaf Al-Qur'an-kecil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
12.Bambu dan kayu-kayu tertentu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
13.Binatang yang dimumikan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
14.Kertas mantra yang di bungkus kain dan lain lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Fenomena Jimat Yang Masih Digunakan Masyarakat Indonesia</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika membicarakan hal yang berbau mistis dan klenik, bisa dibilang tak akan
bisa dilepaskan dari kehidupan orang Indonesia. Bahkan di era teknologi
yang sudah sangat maju, orang Indonesia yang selalu mengaitkan kehidupanya
dengan hal-hal yang berbau mistis. Tak hanya soal pesugihan dan santet,
masih banyak pula orang Indonesia yang percaya dengan kekuatan jimat. Namun
sesuai dengan fungsinya, jimat ini tak bisa sembarangan di pasang, harus
ada beberapa syarat tertentu maupun sebuah ritual agar sesorang bisa
menggunakan jimat. Adapun jimat yang masih digunakan oleh masyarakat
Indonesia adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Taring Raja Babi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin kita pernah mendengar keganjilan dari orang-orang yang tak mempan
di bacok, ditembak tak mempan, dihajar, dilempar batu dan lain-lain tapi
masih sehat-sehat saja. Jika melihat hal semacam ini, yang pertama kali
terlintas di benak kita pasti sesuatu yang berbau klenik maupun mistis.
Orang-orang ini pasti memiliki jimat yang membuat mereka kebal dan sulit
dibunuh. Dan salah satu jimat yang merupakan lambang kekebalan dan kekuatan
besar adalah <em>Taring Raja Babi.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun untuk mendapatkan jimat Taring Raja Babi ini tidaklah mudah, menurut
para pakar yang ahli dalam bidang mistis. Seseorang yang menginginkan jimat
ini harus keluar masuk hutan, dengan resiko mengalami luka hingga kematian.
Tak hanya cara mendapatkannya yang susah, untuk mendapatkan khasiat
kekebalan ini, terdapat pantangan yang harus dilakukan seseorang yang
memegang jimat ini, yaitu ia tak boleh berhubungan dengag istrinya seumur
hidupnya, jika pantangan ini dilanggar maka khasiat dari <em>Taring Raja Babi</em> ini akan hilang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kulit Kerbau Landoh
</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat membuka usaha ataupun berniaga, seseorang pasti ingin agar banyak
mendapatkan pembeli dan meraih keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun untuk
mencapai semua itu, tentu dibutuhkan waktu perjuangan dan tentu saja
sedikit keberuntungan. Tapi tak semua orang kesabaran serta tekad untuk
terus berusaha, karena itu kadang beberapa orang memilih jalan pintas
dengan mencari jimat sebagai penglaris usahanya. Dan salah satu jimat yang
paling tersohor untuk urusan ini adalah <em>Kulit Kerbau Landoh.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun terkesan gampang dicari karena hanyalah kulit dari kerbau. Namun
Jimat penglaris yang satu ini, sebenarnya lumayan susah di cari, hal ini
disebabkan karena kulit kerbau yang dimaksud bukanlah, kulit kerbau biasa
melainkan kulit dari kerbau berjenis Landoh. Kerbau ini konon katanya
merupakan kerbau gaib yang berasal dari dimensi lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Besi Kursani
</div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun di sebut sebagai besi, namun jimat yang sama fungsinya dengan <em>Taring Raja Babi</em> yaitu dapat memberikan kekebalan. Namun sejatinya
Besi Kursani merupakan sejenis batu, yang memiliki material besi. Konon
bagi yang orang yang menggunakan jimat ini, mereka akan langsung di
anugrahi kekebalan tubuh dan tak mempan diapa-apakan. Tak hanya itu saja
konon, Jimat ini juga memiliki keunggulan yaitu jimat ini bisa memagari
penggunanya dari serangan secara mistis. Baik itu gangguan Jin maupun
kiriman santet dan guna-guna yang dikirim oleh orang yang syirik terhadap
pengguna <em>Besi Kursani</em>. Meskipun tak memiliki pantangan bagi
penggunanya, namun untuk mendapatkan mustika Besi Kursani bukanlah
pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan semedi serta ritual-ritaul gaib lainya
yang tentu tidaklah mudah untuk dilakukan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Batu Lipan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara fisik batu ini, sebenarnya mirip dengan kebanyakan batu akik lainya,
hanya saja terdapat guratan-guratan yang jika kita liahat sekilas maka akan
terlihat seperti binatang lipan yang telah membatu. Karena itulah batu ini
sering disebut sebagai Batu Lipan. Konon dikatakan bahwa batu ini berasal
dari <em>lipan</em> yang sedang bertarung sampai mati hingga akhirnya
menjadi batu. Sedangkan untuk khasiatnya batu ini konon dapat membuatnya
pemakainya kasap mata yaitu tak terlihat oleh mata manusia lainya. Dan
meskipun memiliki khasiat yang cukup unik dan langka ternyata tak ada
syarat maupun pantangan tertentu yang harus dipatuhi penggunaya agar batu
ini bisa memberikan khasiatnya. Orang yang memakai Batu Lipan bisa langsung
menghilang sesuka hatinya kapanpun dan dimanapun dia mau. Maka tak heran
jika jimat yang satu ini masih banyak orang yang menginginkanya dan
mencarinya ke mana-mana.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Jimat Macan
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi orang-orang yang tahu seluk beluk tentang dunia perjimatan, pasti
sudah tahu pasti keampuhan dari jimat yang terbuat dari bagian tubuh macan
memiliki khasiatnya sendiri yang bisa dibilang cukup ampuh. Karena itu
banyak pemburu jimat yang memburu macan untuk diambil bagian tubuhnya guna
dijadikan jimat. Seperti bagian <em>kumis</em> dari macan, yang konon bisa
memberikan kewibawaan yang besar pada penggunanya. Ataupun bagian <em>kuku macan</em> yang dipercaya dapat memberikan kekebalan, terdapat
juga bagian <em>telapak kaki</em> yang konon bisa membuat penggunanya, bisa
lari secepat macan. Cara penggunaanya juga terbilang mudah yaitu cukup di
masukan kedalam kulit ataupun dijadikan kalung maupun di taruh dalam
dompet. Dan sesuai dengan khasiatnya, untuk mendapatkan jimat ini bukan
perkara mudah, selain dibutuhkan usaha.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
<sup><sup>[5]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun demikian, semua jimat tersebut apabila diyakini akan
menjerumus-kan pelakunya ke dalam kesyirikan yang besar. <em>Na’uzubillahi min zalik.</em>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>JIMAT DALAM PERSPEKTIF AQIDAH ISLAM</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Tradisi Kesyirikan Masyarakat Jahiliyah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jahiliyah adalah konsep dalam agama Islam yang berarti ketidaktahuan akan
petunjuk <em>ilahi</em> atau kondisi ketidaktahuan akan petunjuk dari
Tuhan. Keadaan tersebut merujuk pada situasi bangsa Arab sendiri, yaitu
pada masa masyarakat Arab sebelum Islam dan sebelum diturunkannya
al-Qur'an. Kehidupan bangsa Arab sebelum diutusnya Rasulullah berada dalam
kekacauan yang luar biasa. Mereka menyekutukan Allah, banyak berbuat
maksiat, tidak memiliki norma, percaya kepada khurafat, dan berbagai bentuk
kerusakan moral lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat itu, memang hanya satu di antara dua orang ahlul kitab yang berpegang
dengan kitab yang sudah dirubah dan dihapus, atau dengan agama yang punah,
baik bangsa Arab atau lainnya. Sebagiannya tidak diketahui dan sebagian
yang lain sudah ditinggalkan. Akibatnya, seorang yang umi (tidak bisa baca
tulis) hanya bisa bersemangat beribadah namun dengan apa yang ia anggap
baik dan disangka memberi manfaat baik berupa bintang, berhala, kubur,
benda keramat, atau yang lainnya. Sungguh bodohnya mereka, mereka bahkan
berani membuat amalan-amalan sendiri yang mereka anggap baik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri utama kepercayaan masyarakat jahiliyah adalah berbuat syirik dengan
melakukan berbagai ibadah dan ketundukan kepada selain Allah, karena mereka
beranggapan bahwa selain Allah SWT ada kekuatan dan kekuasaan lain yang
mampu memberikan perlindungan sehingga patut untuk dimintakan pertolongan.
Perilaku masyarakat jahiliyah yang syirik tersebut antara lain :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Melakukan ibadah kepada selain Allah, seperti menyembah berhala
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Memohon perlindungan kepada selain Allah dengan melakukan ibadah-ibadah
yang berseberangan dengan syari’at dan tidak ada tuntutunannya, seperti
memberikan sesajen kepada sesuatu yang diagungkan dan ditakuti.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Meminta pertolongan kepada roh-roh orang-orang yang sudah meninggal
seperti kepada roh-roh orang-orang shalih yang sudah meninggal sebagai
perantara atas hajatnya kepada Allah dengan mendatangi kuburnya dan
melakukan berbagai ibadah diatasnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Ber-istighasah dengan selain Allah atau berdoa kepada selain Allah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Sikap berlebih-lebihan kepada orang-orang shalih (pengkultusan).
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Menyembelih hewan yang diperuntukkan kepada selain Allah
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Bernazar kepada selain Allah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Bersumpah dengan nama selain Allah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Mengharap berkah pada pohon atau batu atau lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Mempercayai ramalan tukang sihir dan dukun.
</div>
<div style="text-align: justify;">
11. Meyakini bahwa sesuatu benda mengandung kekuatan magis seperti
benda-benda pusaka yang dapat mendatangkan keberkahan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
12. Meyakini sesuatu benda yang dijadikan jimat dapat memberikan
perlindungan dari penyakit, menjauhkan berbagai bala dan mendatangkan
rezeki.
</div>
<div style="text-align: justify;">
13. Mempercayai khurafat dan takhayul.
</div>
<div style="text-align: justify;">
14. Ber-tathoyyur kepada sesuatu yang dianggap mendatangkan kesialan,
seperti menjadikan suara burung sebagai pertanda akan terjadinya suatu
peristiwa.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Jimat Yang Diperbolehkan Dalam Islam</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun jimat yang diperbolehkan dalam Islam adalah jimat yang berasal dari
ayat-ayat Al-Quran atau doa-doa yang baik. Untuk jenis ini para ulama
berbeda pendapat, sebagian mereka memperbolehkannya dan mengatakan
mengatakan bahwa itu sejenis dengan ruqyah ataupun jampi-jampi yang
diperbolehkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari ‘Auf bin Malik al-Aysja’i, beliau berkata :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
كُنَّا نَرْقِيْ فِيْ الجَاهِلِيَّةِ، فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ
تَرَى فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: اَعْرِضُوْا عَلَيّ رُقَاكُمْ، لَا بَأْسَ
بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ (رواه مسلم)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Artinya : Pada zaman Jahiliyah, kita selalu melakukan ruqyah. Lalu kami
bertanya kepada Rasulullah, bagaimana pendapatmu ya Rasulullah tentang
hal itu. Rasulullah menjawab: “Coba tunjukkan azimatmu itu padaku.
Membuat azimat tidak apa-apa selama di dalamnya tidak terkandung
kesyirikan.
</em>
(H.R. Muslim)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedang sebagian ulama lain juga berhujjah bahwa keumuman hadist-hadist yang
melarang jimat-jimat dan yang memperingatkan darinya serta menghukumi bahwa
itu adalah perbuatan syirik. Sehingga tidak boleh mengkhususkan sebagian
jimat untuk diperbolehkan, kecuali berdasarkan dalil syar’i yang
menunjukkan kekhususan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian orang mungkin bertanya, adakah Allah SWT memberikan karunia kepada
benda mati ? Sebab mempercayainya bisa di cap musyrik. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, mari merujuk kepada QS.Yusuf ayat 93 dan 96 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Artinya : “Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu
letakkanlah Dia kewajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan
bawalah keluargamu semuanya kepadaku.”
</em>
(QS. Yusuf ayat 93)
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu, Maka diletakkannya baju
gamis itu ke wajah Ya'qub, lalu Kembalilah Dia dapat melihat. berkata
Ya'qub: "Tidakkah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah
apa yang kamu tidak mengetahuinya".
</em>
(QS. Yusuf ayat 96)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam dua ayat tersebut menunjukkan bahwa melalui perantara pakaian Nabi
Yusuf yang berupa benda mati tersebut mampu menyembuhkan kebutaan yang
diderita oleh ayahnya dengan izin Allah SWT.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari penjelasan tersebut dapatlah disimpulkan bahwa jimat itu boleh dipakai
atau digunakan apabila jimat tersebut berasal dari dari ayat-ayat suci
Al-Quran, doa Nabi SAW, doa-doa baik yang diperbolehkan, maka itu tidak
diperbolehkan, maka itu tidak apa-apa. Namun, azimat yang berasal dari
nama-nama setan ataupun lambang setan di mana tidak mengharapkan ridha
Allah SWT dengannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Serta jimat yang diperbolehkan adalah yang diniatkan untuk mengharapkan
ridha, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT. Bukan jimat yang yang
semata-mata hanya diyakini untuk menyelesaikan permasalahan saja.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
<sup><sup>[7]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Hukum Memakai Jimat Dalam Aqidah Islam</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun hukum menggantungkan jimat yang bukan berasal dari Al-Qur’an ataupun
dzikir-dzikir yang <em>ma’tsuur </em>atau<em> </em>ada dasar dari Nabi
Muhammad SAW adalah haram secara mutlak, bahkan termasuk di antara
macam-macam kesyirikan. Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ (رواه احمد و الحاكم و ابن حبان و
البيهاقي)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “
<em>
Barangsiapa yang menggantungkan jimat (tamiimah) sungguh ia telah
berbuat syirik
</em>
” (HR. Ahmad, Al-Haakim, Ibnu Hibbaan, Al-Baihaqiy)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a>
إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ (رواه احمد و ابو داود و
ابن ماجه و ابن حبان و ابن مسعود)
</div>
<div style="text-align: justify;">
“ <em>Sesungguhnya mantera-mantera, jimat, dan tiwalah adalah kesyirikan</em>
” (HR. Ahmad, Abu Daawud, Ibnu Maajah, Ibnu Hibban, Ibn Mas’uud)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun jimat yang berasal dari Al-Qur’an dan dzikir-dzikir <em>ma’tsur</em>
, para ulama berbeda pendapat. Zuhaili dalam kitabnya <em>Adabusy Syar’iyyah</em> menyatakan bahwa sebagian ulama membolehkan,
dan sebagian yang lain melarang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Membolehkan</strong>
.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah pendapat sebagian salaf dan jumhur <em>fuqahaa’ </em>dari
kalangan <em>Hanafiyyah, Maalikiyyah, Syaafi’iyyah</em>, dan <em>Hanaabilah</em>. Dalil yang mereka pakai adalah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Firman Allah <em>Ta’ala </em>QS. Al-Isra ayat 82 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Perkataan ‘Aisyah <em>radliyallaahu ‘anhaa</em> :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
لَيْسَ التَّمِيمَةُ مَا يُعَلَّقُ قَبْلَ الْبَلاءِ، إِنَّمَا التَّمِيمَةُ
مَا يُعَلَّقُ بَعْدَ الْبَلاءِ لِيُدْفَعَ بِهِ الْمَقَادِيرُ (رواه
البيهاقي)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Bukan termasuk jimat (yang diharamkan) sesuatu yang digantungkan
sebelum musibah/bencana tiba. Yang termasuk jimat itu hanyalah sesuatu
yang digantungkan setelah musibah/bencana untuk menolak
ketentuan/taqdir” (HR. Al-Baihaqiy)
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Perbuatan ‘Abdullah bin ‘Amru yang menuliskan dan menggantungkan doa
pada anak-anaknya yang belum baligh :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ
وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ (رواه ابو داود و الترمذي)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “
<em>
Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
kemarahan-Nya, kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari bisikan-bisikan
syaithaan serta kedatangannya
</em>
” (HR. Abu Daud dan Turmuzi)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Atsar sebagian salaf (<em>taabi’iin</em>).
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
أَخْبَرَنَا أَبُو زَكَرِيَّا بْنُ أَبِي إِسْحَاقَ، وَأَبُو بَكْرِ بْنُ
الْحَسَنِ، قَالا: ثنا أَبُو الْعَبَّاسِ الأَصَمُّ، ثنا بَحْرُ بْنُ نَصْرٍ،
ثنا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي نَافِعُ بْنُ يَزِيدَ، " أَنَّهُ سَأَلَ
يَحْيَى بْنَ سَعِيدٍ عَنِ الرُّقَى وَتَعْلِيقِ الْكُتُبِ، فَقَالَ: كَانَ
سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ يَأْمُرُ بِتَعْلِيقِ الْقُرْآنِ، وَقَالَ: لا
بَأْسَ بِهِ " (رواه البيهاقي)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Zakariyyaa bin Abi Ishaaq dan Abu
Bakr bin Al-Hasan, mereka berdua berkata : Telah menceritakan kepada
kami Abul-‘Abbaas Al-Ashamm : Telah menceritakan kepada kami Bahr bin
Nashr : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb : Telah mengkhabarkan
kepadaku Naafi’ bin Yaziid : Bahwasannya ia pernah bertanya kepada
Yahyaa bin Sa’iid tentang ruqyah dan menggantungkan tulisan. Ia
menjawab : “Dulu Sa’iid bin Al-Musayyib memerintahkan untuk
menggantungkan Al-Qur’an, dan ia berkata : ‘Tidak mengapa dengannya”
</em>
(HR. Baihaqy)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Melarang.</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah pendapat jumhur shahabat dan <em>taabi’iin</em>, Ahmad dalam
satu riwayat, Ibnul-‘Arabiy dari madzhab Maalikiyyah, dan sebagian ulama
Hanaabilah. Adapun dalil yang mereka pakai adalah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Sabda Rasulullah SAW :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
لَا يَبْقَيَنَّ فِي رَقَبَةِ بَعِيرٍ قِلَادَةٌ مِنْ وَتَرٍ أَوْ قِلَادَةٌ
إِلَّا قُطِعَتْ (رواه البخاري و مسلم)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “
<em>
Jangan sampai ada lagi tali busur panah atau tali apapun di leher onta,
kecuali mesti diputuskan
</em>
” (HR. Bukhari dan Muslim)
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
عَنْ عِيسَى، قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُكَيْمٍ أَبِي
مَعْبَدِ الْجُهَنِيِّ أَعُودُهُ وَبِهِ حُمْرَةٌ، فَقُلْنَا: أَلَا تُعَلِّقُ
شَيْئًا، قَالَ: الْمَوْتُ أَقْرَبُ مِنْ ذَلِكَ، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ إِلَيْهِ (رواه
الترمذي و احمد و ابن ابي شيبة)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dari ‘Isa, ia berkata : Aku pernah datang menengok ‘Abdullah bin
‘Ukaim Abu Ma’bad Al-Juhhaniy yang sedang sakit humrah. Kami berkata :
“Tidakkah engkau menggantung sesuatu ?”. Ia berkata : “Kematian lebih
dekat dari hal itu. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda
: ‘Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu, maka ia akan senantiasa
tergantung kepadanya”
</em>
(HR. Turmizi, Ahmad, dan Ibnu Abi Syaibah)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Larangan menggantungkan jimat dalam dua hadits di atas bersifat umum, tidak
membedakan antara yang berasal dari Al-Qur’an ataupun tidak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Madzhab yang berlaku pada jumhur shahabat <em>radliyallaahu ‘anhum </em>
dan <em>taabi’iin</em>.
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، قَالَ أَخْبَرَنَا
مُغِيرَةُ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: كَانُوا يَكْرَهُونَ التَّمَائِمَ
كُلَّهَا، مِنَ الْقُرْآنِ وَغَيْرِ الْقُرْآنِ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr, ia berkata : Telah
menceritakan kepada kami Husyaim, ia berkata : Telah mengkhabarkan
kepada kami Mughiirah, dari Ibraahiim (An-Nakhaa’iy), ia berkata :
“Mereka (yaitu : para shahabat dan taabi’iin) membenci semua jimat,
baik yang berasal dari Al-Qur’aan maupun selain Al-Qur’aan”
</em>
(HR. Abi Syaibah)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ، قَالَ: سَأَلْتُ إِبْرَاهِيمَ
عَنْ رَجُلٍ كَانَ بِالْكُوفَةِ يَكْتُبُ مِنَ الْفَزَعِ آيَاتٍ، فَيَسْقِي
الْمَرِيضَ، فَكَرِهَ ذَلِكَ (رواه القاسم بن سلاّم في فضائل القرآن)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Telah menceritakan kepada kami Husyaim : Telah mengkhabarkan kepada
kami Ibnu ‘Aun, ia berkata : “Aku pernah bertanya kepada Ibraahiim
tentang seseorang di Kuufah yang menulis ayat-ayat untuk perlindungan
dari rasa takut, lalu memberikan minum kepada orang yang sakit; maka ia
membenci hal tersebut “
</em>
(HR. Al-Qaasim bin Sallaam dalam <em>Fadlaailul-Qur’aan</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Mengikuti kaedah <em>saddudz-dzarii’ah</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Haafidh bin Ahmad Al-Hakamiy <em>rahimahullah </em>berkata :</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
ولا شك أن منع ذلك أسد لذريعة الاعتقاد المحظور ، لا سيما في زماننا هذا ،
فإنه إذا كرهه أكثر الصحابة والتابعين في تلك العصور الشريفة المقدسة والإيمان
في قلوبهم أكبر من الجبال ، فلأن يكره في وقتنا هذا وقت الفتن والمحن أولى
وأجدر بذلك ، كيف وهم قد توصلوا بهذه الرخص إلى محض المحرمات وجعلوها حيلة
ووسيلة إليها ، فمن ذلك أنهم يكتبون في التعاويذ آية أو سورة أو بسملة أو نحو
ذلك ثم يضعون تحتها من الطلاسم الشيطانية ما لا يعرفه إلا من اطلع على
كتبهم......
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan tidak diragukan bahwa pelarangan hal tersebut dapat lebih mencegah
sarana timbulnya keyakinan yang terlarang, khususnya pada jaman kita
ini. Sesungguhnya jika perbuatan itu dibenci oleh kebanyakan shahabat
dan taabi’iin pada waktu yang mulia lagi diberkahi, padahal keimanan
yang ada pada hati-hati mereka lebih besar dibandingkan gunung, maka
kebencian pada waktu kita sekarang – yaitu waktu yang penuh dengan
fitnah dan cobaan – lebih layak dan pantas. Bagaimana tidak, (jika
perbuatan itu diperbolehkan), maka mereka akan mempergunakan rukhshah
(keringanan) ini pada hal-hal yang murni diharamkan. Mereka pun
menjadikannya sebagai tipu daya dan sarana untuk menujunya (sesuatu
yang diharamkan). Diantaranya, mereka menuliskan ayat, surat, atau
basmalah, lalu meletakkan di atasnya mantera-mantera syaithaniyyah yang
tidak akan diketahui kecuali oleh orang yang menelaah kitab-kitab
mereka......”
</em>
(<em>Ma’aarijul-Qabuul</em>, 382).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memperbolehkan menuliskan ayat atau dzikir-dzikir <em>ma’tsuur</em> dalam
jimat yang selalu dibawa manusia akan menyebabkan terbawa ke tempat-tempat
yang tidak layak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنِ ابْنِ عَوْنٍ، عَنْ
إِبْرَاهِيمَ أَنَّهُ كَانَ يَكْرَهُ الْمَعَاذَةَ لِلصِّبْيَانِ، وَيَقُولُ:
إِنَّهُمْ يَدْخُلُونَ بِهِ الْخَلاءَ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr, ia berkata : Telah
menceritakan kepada kami Wakii’, dari Ibnu ‘Aun, dari Ibrahiim :
Bahwasannya ia membenci menuliskan doa perlindungan untuk anak-anak. Ia
berkata : “Sesungguhnya mereka masuk ke kakus (toilet) dengan tulisan
doa tersebut”
</em>
HR. Abi. Syaibah)
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
<sup><sup>[8]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari kedua pendapat tersebut, antara ulama yang memperbolehkan dan yang
tidak memperbolehkan memakai jimat, perlu diketahui bahwa hal ini
tergantung kepada diri kita masing-masing. Namun, pendapat yang terlebih
kuat adalah dibolehkan memakai jimat selama jimat tersebut berupa ayat suci
Al-Quran, zikir-zikir, dan doa-doa yang baik dan tidak sampai membawanya ke
tempat yang hina seperti WC, dan tempat maksiat. Intinya, semua kembali
kepada Allah SWT Yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Dan haram
meyakini jimat tersebut yang memberikan manfaat dan yang memberikan
mudharat. Dan sebagai seorang muslim, kita seharusnya meyakini dengan
sepenuh hati bahwa manfaat dan mudharat itu ada di tangan Allah, sehingga
kita tidak boleh menggantungkan hati kepada selain Allah. Kita wajib
bertawakkal hanya kepada Allah saja. Allah SWT berfirman dalam QS. Ibrahim
ayat 11 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah
manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa
yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. dan tidak patut bagi Kami
mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. dan
hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Balasan Bagi Pelaku Syirik dengan Jimat</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perlu diketahui pula bahwa meyakini bahwa jimat tersebut dapat memberikan
manfaat dan mudharat merupakan termasuk ke dalam perbuatan syirik dari segi
akidah ataupun keyakinan. Allah sangat membenci orang-orang yang melakukan
kesyirikan. Adapun balasan yang ia dapatkan adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tidak akan diampuni oleh Allah SWT untuk selamanya. Sebagaimana
disebutkan oleh Allah SWT dalam QS. An Nisa ayat 116 :<strong></strong>
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu)
dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan
Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”
</em>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Segala amal kebaikannya yang pernah ia lakukan akan dihapus oleh Allah
SWT. Firman Allah di dalam QS. Az Zumar ayat 65 :<strong></strong>
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.”
</em>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Orang yang melakukan kesyirikan akan dikutuk dan dilaknat oleh Allah SWT
serta dimasukkan ke dalam neraka Jahanam. Allah berfirman dalam QS. Al Fath
ayat 6 :<strong></strong>
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan
dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu
berprasangka buruk terhadap Allah. mereka akan mendapat giliran
(kebinasaan) yang Amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka
serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. dan (neraka Jahannam)
Itulah sejahat-jahat tempat kembali.”<strong></strong>
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Orang syirik itu dianggap oleh Allah bahwa hatinya itu adalah najis atau
kotor karena telah mempersekutukan Allah SWt dengan sesuatu yang lain.
Allah pun melarang orang syirik untuk memasuki daerah Masjidil Haram baik
untuk haji, umrah maupun untuk keperluan yg lain. Hal ini sebagaimana
firman Allah SWT dalam Surat At Taubah ayat 28 :<strong></strong>
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik
itu najis, Maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun
ini. dan jika kamu khawatir menjadi miskin, Maka Allah nanti akan
memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
</em>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah gambaran tentang dosa besar syirik dan merupakan suatu yg harus
dijauhi, bahkan terhadap orang yg berbuat syirik pun diharuskan untuk
menjauhinya dan berpaling dari mereka, agar jangan sampai mereka dapat
mengajak kepada perbuatan syirik.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun kesimpulan yang dapat dipetik dari hasil pembahasan makalah ini
adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Jimat merupakan benda yang dianggap memiliki kesaktian dan digunakan
untuk dijadikan sebagai penyebab kebal, penangkal dari suatu penyakit, mara
bahaya, atau pun sesuatu yang ditakutkan dan pengusir perngaruh jahat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Istilah-istilah yang sering digunakan untuk jimat adalah
<em>
mantera, tamimah, jami’ah, kharz, hijb, wada'ah, tiwalah, nusyroh,
</em>
dan<em> wifiq (awfaq</em>).
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Dalam pemakaian jimat, ada ulama yang memperbolehkan dan ada pula ulama
yang tidak memperbolehkannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pendapat yang paling kuat pemakaian jimat ini dibolehkan, akan tetapi
harus jimat yang berasal dari ayat suci Al-Quran, zikir, dan doa-doa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Dalam pemakaian jimat tidak boleh meyakini bahwa jimat tersebut yang
memberi mudharat dan manfaat. Karena hanya Allah sajalah Yang Maha
Berkehendak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Orang yang melakukan kesyirikan akan mendapatkan balasan yang sangat
pedih dari Allah SWT.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Saran</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini tentulah terdapat berbagai kesalahan dan dan
kesilapan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk yang
lebih. Dan penulis berpesan, sebaiknya kita sebagai umat harus teliti dalam
memakai jimat. Supaya kita tidak terjerumus dalam kesyirikan.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
<sup><sup>[1]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Al Jauhari, <em>Ash Shihah fil Lughah</em>, (Cairo : Darul Kutub,
2001), h. 468.
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
<sup><sup>[2]</sup></sup>
</a>
Ahmad Al-Laits, <em>Tahdzibul Lughah, </em>(Jakarta : Al-I’tishom,
2006), 202.
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
<sup><sup>[3]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Al-Manawy, <em>Faidul Qadir</em> <em>Juz. II</em> (Maktabah
Syamilah), h. 341
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
<sup><sup>[4]</sup></sup>
</a>
Abdullah Roy, <em>Belajar Tauhid, </em>(Jakarta : Rajawali Press,
2004) h. 143
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
<sup><sup>[5]</sup></sup>
</a>
Ahmad Al-Busthomy, <em>Kesyirikan Baru Era Modern, </em>(Bandung :
Mizan, 2009) h. 48.
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
<sup><sup>[6]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Qamar Suaidy, <em>Iqtidha’ Sirathal Mustaqim</em>, (Darul Ihya
al-Kutub al-Arabi, 1998), h. 74-75.
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Samsul Mu’arif, <em>Kupas Tuntas Azimat dalam Islam, </em>
(Yogyakarta : Aditya Media, 2007), h. 81
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
Zuhaili, <em>Adabusy Syar’iyyah, </em>(Beirut : Darul Ma’rifah,
2004), h. 245-247
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/3.%20Fata%20Al-Fakhri/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
Muhammad Sabil, <em>30 Dosa Besar, </em>(Jakarta : Pustaka Amani,
2008), h. 95<strong></strong>
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-78213013201360552132017-12-16T14:19:00.001+07:002018-06-11T11:35:07.996+07:00Makalah Tentang Tuduhan Palsu Orang-Orang Kafir Terhadap Al-Quran<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe5dYjU6ZbKWjAM5LQEQ8FtO8D7M6U88fXxiofrMRICJ1c_iM9TulIzBNUjZqn3uFiKe6QFLkB-aDQ_XibXgsJSXpXl98Krq5BkbpIHzoQHdZpeNcEEBM7p6es4N4NEVlhda-X8HakKk4/s1600/islam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="662" data-original-width="1000" height="422" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe5dYjU6ZbKWjAM5LQEQ8FtO8D7M6U88fXxiofrMRICJ1c_iM9TulIzBNUjZqn3uFiKe6QFLkB-aDQ_XibXgsJSXpXl98Krq5BkbpIHzoQHdZpeNcEEBM7p6es4N4NEVlhda-X8HakKk4/s640/islam.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Quran tidak diturunkan oleh Allah SWT sekedar untuk mencari berkah dari
membacanya, menjadi hiasan dinding rumah, ataupun dibacakan kepada orang
yang meninggal dunia agar mendapat rahmat dari Allah SWT. Sesungguhnya
Allah menurunkan Al-Quran untuk memastikan petunjuk-Nya bagi perjalanan
hidup manusia, sehingga kehidupan mereka dapat diatur dengan petunjuk dan
agama yang diturunkan-Nya. Dengan cahaya petunjuk-Nya, Allah memberikan
petunjuk kepada umat manusia untuk menuju jalan yang lurus, mengeluarkan
manusia dari kegelapan kepada cahaya yang terang-benderang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, seiring diturunkannya Al-Quran, begitu pihak-pihak seperti
orang-orang kafir, musyrik, dan munafik yang mencoba memutarbalikkan
Al-Quran, memalsukan dan mendustakannya, mengatakan bahwa Al-Quran adalah
syair dan buku dongeng, dan lain sebagainya yang bertujuan meremehkan
Al-Quran. Pernyataan ini sungguh jauh dari kebenaran yang sebenarnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih jauh permasalahan ini, penulis akan
membahas tentang tuduhan-tuduhan palsu yang dilontarkan oleh orang kafir
terhadap Al-Quran pada Bab selanjutnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Rumusan Masalah
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian Al-Quran ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimanakah sejarah pengkodifikasian Al-Quran ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apa sajakah fungsi Al-Quran ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Bagaimanakah yang dimaksud Al-Quran sebagai pedoman hukum bagi manusia ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Bagaimanakah tuduhan palsu orang-orang kafir terhadap Al-Quran ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Bagaimanakah janji Allah menjaga keaslian Al-Quran ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Bagaimanakah tantangan Allah bagi orang yang mendustakan Al-Quran ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Bagaimanakah dampak bagi orang yang mendustakan Al-Quran ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tujuan Penulisan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian Al-Quran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui sejarah pengkodifikasian Al-Quran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui fungsi Al-Quran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Untuk mengetahui yang dimaksud Al-Quran sebagai pedoman hukum bagi
manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Untuk mengetahui tuduhan palsu orang-orang kafir terhadap Al-Quran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Untuk mengetahui janji Allah menjaga keaslian Al-Quran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Untuk mengetahui tantangan Allah bagi orang yang mendustakan Al-Quran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Untuk mengetahui dampak bagi orang yang mendustakan Al-Quran.
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>SEKILAS GAMBARAN TENTANG AL-QURAN
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Pengertian Al-Quran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Quran adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Quran
merupakan puncak dan penutup dari segala wahyu Allah yang diperuntukkan
bagi manusia, disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan
malaikat Jibril. Al-Quran juga merupakan kitab yang mempunyai sejarah
panjang dan sampai sekarang masih terjaga keasliannya. Al-Quran sebagai
wahyu dan mukjizat terbesar Rasulullah SAW, mempunyai dua pengertian, yaitu
pengertian secara bahasa dan pengertian secara istilah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian Al-Quran dari segi bahasa adalah bacaan. Kata Al-Quran merupakan
bentuk mashdar dari kata <i>qara’a – yaqra’u – qar’an wa qur’anan, </i>yang
berarti membaca. Sedangkan pengertian Al-Quran dari segi istilah adalah <i>kalam </i>Allah SWT yang diturunkan secara <i>mutawatir</i> kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril, membacanya memiliki nilai
ibadah, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas. <sup> </sup>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah SWT menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW bukan hanya untuk
memperkuat kerasulan dan sebagai kemukjizatannya yang abadi. Namun,
Al-Quran juga diturunkan mempunyai fungsi dan tujuan bagi umat manusia.
<sup>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
<sup>[1]</sup>
</a>
</sup>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<sup><a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><sup><br /></sup></a></sup></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Sejarah Pengkodifikasian Al-Quran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Quran terdiri dari 30 juz, 114 surat, dan 6236 ayat. Al-Quran tidak
diturunkan secara sekaligus, tetapi diturunkan secara berangsur-angsur
selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya Al-Quran
menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan Madinah. Periode Mekkah
berlangsung selama 13 tahun yaitu masa kenabian Rasulullah SAW. Dan
surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong Surat Makkiyah. Sedangkan
periode Madinah dimulai sejak peristiwa hijrah yang berlangsung selama 10.
Dan surat yang turun pada waktu ini disebut surat Madaniyah.<sup> </sup>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai cara, antara
lain :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Malaikat Jibril memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW
tanpa memperlihatkan wujud aslinya. Nabi Muhammad SAW merasakan wahyu itu
telah berada dalam hatinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Malaikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan
mengucapkan kata-kata di hadapan Nabi Muhammad SAW.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Wahyu turun kepada Nabi Muhammad SAW seperti gemerincing lonceng. Menurut
beliau cara ini yang paling beliau rasakan, sampai-sampai beliau
mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun di musim dingin yang sangat
dingin.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Malaikat Jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujud yang
aslinya. Setiap kali mendapat wahyu, Nabi Muhammad SAW lalu menghafalnya.
Beliau dapat mengulangi wahyu yang diterima tepat seperti apa yan telah
disampaikan Jibril kepadanya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kodifikasi atau pengumpulan Al-Quran sudah dimulai sejak zaman Rasulullah
SAW. Bahkan setiap kali Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, beliau langsung
membacakannya di hadapan para sahabat dan mengajarkan para sahabat.
Selanjutnya beliau menyuruh mereka untuk menghafalkannya. Nabi Muhammad SAW
juga memerintahkan para sahabat untuk menuliskannya di atas pelepah-pelepah
kurma, lempengan-lempengan batu, kulit unta, dan kain. Saat beliau masih
hidup, ada beberapa orang yang ditunjuk untuk menulis Al-Quran yaitu, Zaid
bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abu Sofyan, dan Ubay bin
Ka’ab.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, terdapat perang yang sangat besar yaitu
Perang Riddah. Pada peperangan ini menewaskan para <i>hafiz </i>yang begitu
banyak. Hal ini membuat Umar bin Khatab sangat khawatir. Ia menyuruh Abu
Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Quran. Al-Quran yang ada pada
saat itu tersebar kepada para sahabat. Abu Bakar menyuruh Zaid bin Tsabit
untuk mengkoordinir. Setelah selesai, ang mneyimpan mushaf tersebut adalah
Abu Bakar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada masa Usman bin Affan terdapat keberagaman dalam membaca Al-Quran, yang
menyebabkan adanya perbedaan dialek antara suku-suku yang berbeda-beda.
Usman bin Affan khawatir dengan perbedaan tersebut, ia ingin menyalin dan
membukukan Al-Quran atau menjadikan mushaf. Dalam melakukan pembukuan ini,
Usman bin Affan menyuruh Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin
Al’Ash dan Abdurrahman bin Al Harisi. Hingga saat ini Al-Quran yang kita
pakai adalah hasil dari transformasi pada zaman Usman bin Affan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, tidak lagi terjadi perbedaan pembacaan Al-Quran, maka
Al-Quran diberi harakat. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para pembaca
untuk mengetahui lafadz dari Al-Quran tersebut dengan benar. Adapun yang
memberikan harakat pada Al-Quran adalah Abu Al-Aswan Ad-Dualy. Namun, belum
sempurna sehingga disempurnakan oleh Nashir bin Ashim dan Yahya bin Ya’mar.
<sup>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
<sup>[2]</sup>
</a>
</sup>
<sup> </sup>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<sup><a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><sup><br /></sup></a></sup></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Fungsi Al-Quran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah Rasulullah wafat, yang tertinggal adalah Al-Quran yang terjaga dari
penyimpangan dan pemutarbalikkan fakta, agar dipakai sebagai petunjuk dan
pedoman dalam mengarungi dunia fana ini. Allah SWT berfirman dalam QS.
Al-A’raf ayat 158 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
ö@è% $ygr'¯»t ÚZ$¨Z9$# ÎoTÎ) ãAqßu «!$# öNà6ös9Î) $·èÏHsd Ï%©!$#
¼çms9 Ûù=ãB ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd ¾Çósã
àMÏJãur ( (#qãYÏB$t«sù «!$$Î/ Ï&Î!qßuur ÄcÓÉ<¨Y9$# ÇcÍhGW{$#
Ï%©!$# ÚÆÏB÷sã «!$$Î/ ¾ÏmÏG»yJÎ=2ur çnqãèÎ7¨?$#ur öNà6¯=yès9 crßtGôgs?
ÇÊÎÑÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu
semua, Yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan
mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang
Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya
(kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk".
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dipandang dari sudut subtansinya, fungsi Al-Quran sebagaimana tersurat
nama-namanya dalam Al-Quran adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Al-Huda (petunjuk).
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Al-Quran terdapat tiga kategori tentang posisi Al-Quran sebagai
petunjuk. Pertama, petunjuk bagi manusia secara umum. Kedua, petunjuk bagi
orang yang bertakwa. Ketiga, petunjuk bagi orang yang beriman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Al-Furqan (pembeda).
</div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Quran dikatakan bahwa ia adalah untuk membedakan bahkan memisahkan
antara yang haq dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Asy-Syifa (penawar).
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Al-Quran dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai obat bagi
penyakit-penyakit yang diderita oleh manusia. Karena dengan Al-Quran inilah
yang dapat membuat ketenangan jiwa seseorang sehingga dapat membuatnya
terhindar dari berbagai penyakit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Al-Mauizah (nasehat)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Al-Quran dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai penasihat bagi manusia.
Setiap manusia yang bertakwa maupun tidak bertakwa, Al-Quran tetap
memberikan nasehat.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
<sup><sup>[3]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun fungsi Al-Quran jika dilihat dari realitas kehidupan manusia yaitu
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Al-Quran sebagai petunjuk jalan yang lurus bagi kehidupan manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Al-Quran sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Al-Quran menjelaskan kepribadian manusia dan ciri-ciri umum yang
membedakannya dari makhluk lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Al-Quran sebagai korektor dan penyempurna kitab-kitab Allah sebelumya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Al-Quran menjelaskan kepada manusia tentang masalah yang pernah
diperselisihkan umat-umat terdahulu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Al-Quran berfungsi untuk memantapkan iman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Al-Quran sebagai tuntunan dan hukum untuk menempuh kehidupan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
<sup><sup>[4]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Al-Quran Sebagai Pedoman Hukum Bagi Manusia
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Quran merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia agar selamat
dunia dan akhirat. Ia tidak diturunkan khusus untuk suatu kaum atau bangsa,
tetapi untuk seluruh umat manusia sepanjang masa. Bila diperhatikan bahwa
Al-Quran dalam menetapkan hukum disesuaikan dengan perkembangan situasi dan
kondisi saat itu secara bertahap, di samping itu juga memperhatikan
perkembangan jasmani dan rohani manusia, karena manusia itu berawal dari
kelemahan dan ketidakmampuan. Memperhatikan kondisi manusia yang demikian
itu, maka Al-Qur’an dalam menetapkan hukum berpedoman kepada tiga hal,
yakni :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tidak memberatkan atau menyulitkan <i>(‘Adamul Haraj</i>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah SWT menjadikan agama ini pada dasarnya agar seluruh syariat yang
ditetapkan supaya dapat dilaksanakan hamba-Nya dengan sebaik-baiknya. Oleh
sebab itu, maka syariat yang ditetapkan memperhitungkan kemampuan
hamba-Nya. Firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 286 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
w ß#Ïk=s3ã ª!$# $²¡øÿtR wÎ) $ygyèóãr 4 $ygs9 $tB ôMt6|¡x. $pkön=tãur
$tB ôMt6|¡tFø.$# 3 ..... ÇËÑÏÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya...”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tidak banyak beban (<i>Qilatut Takhlif</i>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah SWT menghendaki kemudahan, tidak menghendaki kesulitan. Untuk itu
maka hukum-hukum yang ditetapkan-Nya pun tidak banyak mengandung beban bagi
mukallaf. Sebab jika mengandung banyak beban, berarti tujuan mempermudah
pelaksanaan agama itu tidak tercapai. Banyak dijumpai beberapa <i>rukhsah</i> dalam melaksanakan ibadah yang kaitannya untuk menyedikitkan
beban, misalnya :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Boleh tidak puasa bagi musafir dan orang sakit
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Boleh menjamak atau mengqasar shalat bagi musafir bila memenuhi
syarat-syaratnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Boleh bertayamum sebagai ganti wudu atau mandi bila tidak ditemukan air
atau hal lain yang dibolehkan syara’
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Boleh makan-makanan yang haram bila dalam keadaan darurat, asal tidak
berlebih-lebihan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Berangsur-angsur dalam menetapkan hukum (<i>At-Tadrij</i>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Qur’an diturunkan saat bangsa Arab masih dalam masa kebodohan dan masih
kuat berpegang kepada adat dan budaya nenek-moyangnya. Dalam keadaan
demikian, seandainya hukum-hukum Al-Qur’an diberikan kepada mereka secara
sekaligus, tentunya mereka tidak sanggup menerimanya, bahkan mungkin mereka
tidak akan mau menerima Islam. Oleh sebab itu, hukum-hukum syar’i
diturunkan secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit, sehingga dengan
tidak terasa mereka meninggalkan adat istiadat dan kebiasaan mereka yang
bertentangan dengan syariat islam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh yang menonjol dalam hal ini adalah minum khamar. Minum khamar
merupakan adat kebiasaan bangsa Arab saat itu, sehingga untuk menghapusnya
perlu banyak waktu dan tidak sekaligus, tetapi sedikit demi sedikit. Tahap
pertama disebutkan minum khamar itu berdosa sekalipun ada manfaat dan
mudaratnya, namun mudaratnya lebih banyak dibanding manfaatnya. Firman
Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 219 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
* y7tRqè=t«ó¡o ÇÆtã ÌôJyø9$# ÎÅ£÷yJø9$#ur ( ö@è% !$yJÎgÏù ÖNøOÎ)
×Î72 ßìÏÿ»oYtBur Ĩ$¨Z=Ï9 !$yJßgßJøOÎ)ur çt9ò2r& `ÏB $yJÎgÏèøÿ¯R 3
tRqè=t«ó¡our #s$tB tbqà)ÏÿZã È@è% uqøÿyèø9$# 3 Ï9ºxx. ßûÎiüt7ã
ª!$# ãNä3s9 ÏM»tFy$# öNà6¯=yès9 tbrã©3xÿtFs? ÇËÊÒÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia,
tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahap selanjutnya ditegaskan lagi bahwa orang yang sedang mabuk (baru minum
khamar) tidak boleh melaksanakan shalat, sampai dia sadar kembali dan
mengerti bacaan yang diucapkannya. Firman Allah SWT dalam Surah An-Nisa’
ayat 43 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãYtB#uä w (#qç/tø)s? no4qn=¢Á9$# óOçFRr&ur
3t»s3ß 4Ó®Lym (#qßJn=÷ès? $tB tbqä9qà)s? ..... ÇÍÌÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahap ketiga baru dipertegas bahwa minum khamar itu termasuk perbuatan
setan dan berdosa, sehingga harus ditinggalkan agar termasuk orang yang
mendapat keberuntungan (di dunia sampai di akhirat). Allah SWT berfirman
dalam QS. Al-Maidah ayat 90 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä $yJ¯RÎ) ãôJsø:$# çÅ£øyJø9$#ur
Ü>$|ÁRF{$#ur ãN»s9øF{$#ur Ó§ô_Í ô`ÏiB È@yJtã Ç`»sÜø¤±9$#
çnqç7Ï^tGô_$$sù öNä3ª=yès9 tbqßsÎ=øÿè? ÇÒÉÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka sudah sepantasnyalah Al-Quran menjadi pedoman hukum yang terbaik dan
dan abadi yang berlaku sepanjang masa.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
<sup><sup>[5]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>TUDUHAN PALSU ORANG-ORANG KAFIR TERHADAP AL-QURAN
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Tuduhan Palsu Orang-Orang Kafir Terhadap Al-Quran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan agama Islam dan umatnya serta
menjadikan Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhai-Nya. Dan adalah
suatu kepastian bahwa umat Islam akan berjaya di bawah naungan al-Qur’an
dan sunnah Rasulullah SAW hingga hari kiamat. Walaupun orang-orang kafir
dan musyrik membencinya. Berbagai syubhat dan tuduhan palsu telah banyak
dilontarkan oleh orang-orang kafir dan orientalis. Dan ikut pula dibantu
oleh para <i>murtaddin</i> (orang-orang murtad) yang begitu bangga dengan
kemurtadannya seperti yang terlihat pada perilaku mereka, seakan tanpa ada
kesalahan sedikitpun. Mereka melontarkan syubhat baik dengan cara halus
dengan membawa-bawa Ayat al-Qur’an dan membawanya kepada makna-makna yang
mereka kehendaki ataupun cara kasar dengan cacian dan terang-terangan
menjelek-jelekan Islam dan pembawa risalahnya yaitu Rasulullah Muhammad
SAW.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang kafir terus saja selalu melemparkan berbagai tuduhan terhadap
Al-Quran. Hal ini bertujuan menyudutkan kebenaran Al-Quran. Adapun
tuduhan-tuduhan orang kafir tersebut sebagaimana penulis dapatkan yaitu
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.
Orang Kafir mengatakan bahwa Al Qur’an adalah kebohongan dan
cerita-cerita usang. Hal ini diungkapkan oleh
Allah Ta’ala dalam firman-Nya QS. Al-Furqan ayat 4-6 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
tA$s%ur tûïÏ%©!$# (#ÿrãxÿx. ÷bÎ) !#x»yd HwÎ) î7øùÎ) çm1utIøù$#
¼çmtR%tær&ur Ïmøn=tã îPöqs% crãyz#uä ( ôs)sù râä!%y` $VJù=àß
#Yrãur ÇÍÈ (#þqä9$s%ur çÏÜ»yr& úüÏ9¨rF{$# $ygt7oKtGò2$# }ÏSsù
4n?ôJè? Ïmøn=tã Zotò6ç/ WxϹr&ur ÇÎÈ ö@è% ã&s!tRr& Ï%©!$#
ãNn=÷èt §Åc£9$# Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 ¼çm¯RÎ) tb%2 #Yqàÿxî
$\KÏm§ ÇÏÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Artinya : “Orang-orang kafir berkata: “Al-Qur’an ini hanyalah perkataan
dusta yang dibuat oleh Muhammad. Dia membuat Al-Qur’an ini dibantu oleh
sekelompok kaum Yahudi dan Nasrani.” Sungguh orang-orang kafir itu
telah berbuat zhalim dan melakukan kebohongan yang sangat keji.
Orang-orang kafir berkata: “Al-Qur’an ini hanyalah dongeng-dongeng
umat-umat masa lalu yang dituliskan dan didiktekan kepada Muhammad pagi
dan sore hari.” Wahai Muhammad, katakanlah: “Al-Qur’an ini diturunkan
dari Tuhan yang mengetahui segala rahasia yang ada di langit dan di
bumi. Sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang kepada semua makhluk-Nya.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
2.
Orang kafir mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah mimpi-mimpi kalut yang
dibacakan oleh seorang penyair. Karena itu mereka menuduh bahwa
Al-Quran adalah hasil buah karya dari Nabi Muhammad SAW. Mereka
menganggap Nabi Muhammad adalah seorang penyair. Hal ini disebutkan
dalam QS. Al-Anbiya ayat 2-5 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
$tB NÎgÏ?ù't `ÏiB 9ò2Ï `ÏiB NÎgÎn/§ B^yøtC wÎ) çnqãèyJtGó$# öNèdur
tbqç7yèù=t ÇËÈ ZpuÏdw öNßgç/qè=è% 3 (#r| r&ur uqôf¨Z9$# tûïÏ%©!$#
(#qçHs>sß ö@yd !#x»yd wÎ) Öt±o0 öNà6è=÷VÏiB ( cqè?ù'tFsùr&
tósÅb¡9$# óOçFRr&ur crçÅÇö7è? ÇÌÈ tA$s% În1u ãNn=÷èt tAöqs)ø9$#
Îû Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( uqèdur ßìÏJ¡¡9$# ÞOÎ=yèø9$# ÇÍÈ ö@t/
(#þqä9$s% ß]»tóôÊr& ¥O»n=ômr& È@t/ çm1utIøù$# ö@t/ uqèd ÖÏã$x©
$uZÏ?ù'uù=sù 7pt$t«Î/ !$yJ2 @Åöé& tbqä9¨rF{$# ÇÎÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru
(di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang
mereka bermain-main. (Lagi) hati mereka dalam Keadaan lalai. dan mereka
yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain
hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, Maka Apakah kamu menerima
sihir itu, padahal kamu menyaksikannya?. Berkatalah Muhammad (kepada
mereka): "Tuhanku mengetahui semua Perkataan di langit dan di bumi dan
Dialah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". Bahkan mereka berkata
(pula): "(Al Quran itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah
diada-adakannya, bahkan Dia sendiri seorang penyair, Maka hendaknya ia
mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagai-mana Rasul-rasul yang
telah lalu di-utus".
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
3.
Orang kafir mengatakan bahwa adalah dongeng-dongeng purbakala.
Firman Allah Ta’ala dalam QS. Al-Anfal ayat 30-31 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
øÎ)ur ãä3ôJt y7Î/ z`Ï%©!$# (#rãxÿx. x8qçGÎ6ø[ãÏ9 ÷rr& x8qè=çGø)t
÷rr& x8qã_Ìøä 4 tbrãä3ôJtur ãä3ôJtur ª!$# ( ª!$#ur çöyz
tûïÌÅ6»yJø9$# ÇÌÉÈ #sÎ)ur 4n=÷Gè? óOÎgøn=tæ $oYçF»t#uä (#qä9$s% ôs%
$oY÷èÏJy öqs9 âä!$t±nS $oYù=à)s9 @÷WÏB !#x»yd ïcÎ) !#x»yd HwÎ)
çÏÜ»yr& tûüÏ9¨rF{$# ÇÌÊÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya
upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu,
atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan
tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya. Dan apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya
Kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau Kami
menhendaki niscaya Kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Quran)
ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala”.
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<i></i>
<br />
<div style="text-align: justify;">
4.
Orang kafir mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah rekayasa kebohongan dan
sihir yang nyata. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Saba ayat 43 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
#sÎ)ur 4n?÷Gè? öNÍkön=tã $uZçF»t#uä ;M»oYÍht/ (#qä9$s% $tB !#x»yd
wÎ) ×@ã_u ßÌã br& ö/ä.£ÝÁt $¬Hxå tb%x. ßç7÷èt öNä.ät!$t/#uä
(#qä9$s%ur $tB !#x»yd HwÎ) Ô7øùÎ) ZtIøÿB 4 tA$s%ur tûïÏ%©!$# (#rãxÿx.
Èd,ysù=Ï9 $£Js9 öNèduä!%y` ÷bÎ) !#x»yd wÎ) ÖósÅ ×ûüÎ7B ÇÍÌÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka
berkata: "Orang ini tiada lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin
menghalangi kamu dari apa yang disembah oleh bapak-bapakmu", dan mereka
berkata: "(Al Quran) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang
diada-adakan saja". dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran
tatkala kebenaran itu datang kepada mereka: "Ini tidak lain hanyalah
sihir yang nyata.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<i> </i>
<br />
<div style="text-align: justify;">
5.
Orang kafir mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang ahli sihir
yang banyak berdusta. Hal ini sebagaimana diabadikan dalam QS. Shaad
ayat 4-5 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
ü(#þqç6Ågxur br& Mèduä!%y` ÖÉZB öNåk÷]ÏiB ( tA$s%ur tbrãÏÿ»s3ø9$#
#x»yd ÖÅs»y ë>#¤x. ÇÍÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan
(Rasul) dari kalangan mereka, dan orang-orang kafir berkata: "Ini
adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Selain tuduhan-tuduhan tersebut, adapula beberapa sikap yang
ditampakkan oleh orang-orang kafir untuk menyudutkan Al-Quran. Di
antaranya adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.
Orang kafir
akan selalu mengganggu dan mengacaukan orang-orang Islam dari Al Qur’an
dengan ajaran-ajaran sesat mereka. Allah berfirman dalam QS. Fushilat
ayat 26 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
tA$s%ur tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. w (#qãèyJó¡n@ #x»olÎ; Èb#uäöà)ø9$#
(#öqtóø9$#ur ÏmÏù ÷/ä3ª=yès9 tbqç7Î=øós? ÇËÏÈ £`s)ÉãZn=sù tûïÏ%©!$#
(#rãxÿx. $\/#xtã #YÏx© öNåk¨]tÌôfuZs9ur r&uqór& Ï%©!$#
(#qçR%x. tbqè=yJ÷èt ÇËÐÈ y7Ï9ºs âä!#ty_ Ïä!#yôãr& «!$# â$¨Y9$# (
öNçlm; $pkÏù â#y Ï$ù#èø:$# ( Lä!#ty_ $oÿÏ3 (#qçR%x. $uZÏG»t$t«Î/
tbrßysøgs ÇËÑÈ
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan
sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya,
supaya kamu dapat mengalahkan mereka.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
2.
Orang kafir sengaja membutakan matanya, menyuumbat telinganya terhadap
Al-Qur’an. Hal ini sengaja mereka lakukan karena mereka benar-benar
tidak ingin mengikuti dan mengimani Al-Quran. Firman Allah SWT dalam
QS. Fushilat ayat 44 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
öqs9ur çm»oYù=yèy_ $ºR#uäöè% $|ÏJygõr& (#qä9$s)©9 wöqs9 ôMn=Å_Áèù
ÿ¼çmçG»t#uä ( @ÏJygõ#uä @Î1ttãur 3 ö@è% uqèd úïÏ%©#Ï9 (#qãZtB#uä
Wèd Öä!$xÿÏ©ur ( úïÏ%©!$#ur w cqãYÏB÷sã þÎû öNÎgÏR#s#uä Öø%ur
uqèdur óOÎgøn=tæ ¸Jtã 4 Í´¯»s9'ré& c÷ry$uZã `ÏB ¥b%s3¨B 7Ïèt/
ÇÍÍÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Dan Jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain
Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan
ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (Rasul
adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan
penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman
pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan
bagi mereka. mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat
yang jauh".
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
3.
Apabila dibacakan Al-Qur’an dihadapan orang kafir, mereka akan
menampakkan wajak jelek dan jahatnya, dan nyaris menyerang orang-orang
beriman. Sikap mereka ini diabadikan dalam QS. Al-Hajj ayat 72 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
#sÎ)ur 4n?÷Gè? öNÎgøn=tæ $uZçF»t#uä ;M»oYÉit/ ÚÍ÷ès? Îû Ínqã_ãr
úïÏ%©!$# (#rãxÿx. tx6ZßJø9$# ( crß%s3t cqäÜó¡o úïÏ%©!$$Î/
cqè=÷Gt öNÎgøn=tæ $uZÏG»t#uä 3 ö@è% Nä3ã¥Îm;tRé'sùr& 9ht±Î0 `ÏiB
â/ä3Ï9ºs 3 â$¨Y9$# $ydytãur ª!$# úïÏ%©!$# (#rãxÿx. ( }§ø©Î/ur
çÅÁyJø9$# ÇÐËÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang,
niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang
kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan
ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan
kepadamu yang lebih buruk daripada itu, Yaitu neraka?" Allah telah
mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. dan neraka itu adalah
seburuk-buruknya tempat kembali.”
</i>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
<sup><sup>[6]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Janji Allah Menjaga Keaslian Al-Quran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Quran adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT.
Cakupannya meliputi seluruh aspek kehidupan baik dunia maupun di akhirat.
Karena Al-Quran diturunkan paling akhir, maka bukanlah sesuatu yang aneh
jika di dalam Al-Quran terdapat kritikan tentang keaslian kitab-kitab suci
yang telah diturunkan sebelumnya. Sudah sangat wajar bila informasi
tersebut tertera di dalamnya. Terlebih semua informasi yang terdapat di
dalamnya harus diyakini kebenarannya, karena setelah Al-Quran tidak ada
kitab suci lagi yang akan turun guna merevisinya. Oleh karena itu, tidak
dibenarkan orang yang mengatakan bahwa kritikan bahkan tuduhan tersebut
hanyalah sebuah kebetulan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah SWT telah berjanji di dalam firman-Nya QS. Al-Hijr ayat 9 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
$¯RÎ) ß`øtwU $uZø9¨tR tø.Ïe%!$# $¯RÎ)ur ¼çms9 tbqÝàÏÿ»ptm: ÇÒÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran
selama-lamanya. Dalam ayat yang mulia ini pula Allah SWT menjelaskan bahwa
Dia-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan memeliharanya dari penambahan,
pengurangan, maupun pengubahan. Allah SWT memelihara Al-Quran dari upaya
syetan yang ingin menambahkan kebatilan ke dalamnya dan mengurangi
kebenarannya, sehingga Al-Qur’an tetap terpelihara. Al-Qur’an terpelihara
saat diturunkan maupun setelahnya. Saat diturunkan, Allah SWT memeliharanya
dari upaya setan yang ingin mencuri-curi beritanya. Tidak seorang pun yang
berusaha memalingkan salah satu makna pada Al-Qur’an, melainkan Allah SWT
pasti mendatangkan orang yang akan menjelaskan kebenaran yang nyata. Ini
merupakan salah satu tanda keagungan ayat-ayat Allah SWT dan kenikmatan-Nya
terhadap hamba-hamba-Nya yang mukmin.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
<sup><sup>[7]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Yahya Abdul Razaq, ada lima fase penjagaan Allah SWT terhadap
Al-Quran, yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Fase Pertama</i>
, Allah SWT menjaga Al-Quran di Lauhul Mahfudz. Di Lauhul Mahfudz inilah
Al-Quran telah ada dan kekal terjaga. Firman Allah SWT dalam QS. Al-Buruj
ayat 21-22 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
ö@t/ uqèd ×b#uäöè% ÓÅg¤C ÇËÊÈ Îû 8yöqs9 ¤âqàÿøt¤C ÇËËÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, yang
(tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Fase Kedua, </i>
Allah SWT menjaga Al-Quran ketika diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Jinn ayat 26-27 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
ãNÎ=»tã É=øtóø9$# xsù ãÎgôàã 4n?tã ÿ¾ÏmÎ7øxî #´tnr& ÇËÏÈ wÎ)
Ç`tB 4Ó|Ós?ö$# `ÏB 5Aqߧ ¼çm¯RÎ*sù à7è=ó¡o .`ÏB Èû÷üt/ Ïm÷yt ô`ÏBur
¾ÏmÏÿù=yz #Y|¹u ÇËÐÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka Dia tidak
memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada
Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya Dia Mengadakan
penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<i> </i>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada ayat ini dimaksudkan bahwa malaikat Jibril tutrun dengan membawa
Al-Quran dan ikut bersamanya beberapa malaikat dalam rangka menjaga
Al-Quran yang dibawanya. Para malaikat ini juga menjaga di sekeliling
Rasulullah SAW, di depan (muka) , maupun di belakangnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Fase Ketiga, </i>
Allah SWT menjaga Al-Quran di dalam hati Nabi Muhammad SAW dan menghimpun
di dadanya yang mulia. Hal ini didasarkan firman Allah SWT dalam QS.
Al-Qiyamah ayat 16-19 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
w õ8ÌhptéB ¾ÏmÎ/ y7tR$|¡Ï9 @yf÷ètGÏ9 ÿ¾ÏmÎ/ ÇÊÏÈ ¨bÎ) $uZøn=tã
¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ #sÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù
¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ §NèO ¨bÎ) $uZøn=tã ¼çmtR$ut/ ÇÊÒÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak
cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila
Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian,
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah penjelasannya.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<i> </i>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i>Fase Keempat,</i>
Allah SWT menjaga Al-Quran ketika Nabi Muhammad SAW menyampaikan dan
membacakannya kepada umatnya dengan tanpa adanya campur tangan di dalamnya
ataupun kesulitan ketika menyampaikannya. Allah SWT berfirman dalam QS.
Al-Qashash ayat 51 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
* ôs)s9ur $uZù=¢¹ur ãNßgs9 tAöqs)ø9$# öNßg¯=yès9 crã©.xtGt ÇÎÊÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Dan Sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut Perkataan ini (Al
Quran) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitupula disebutkan dalam QS. Al-Maidah ayat 67 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
* $pkr'¯»t ãAqߧ9$# õ÷Ïk=t/ !$tB tAÌRé& øs9Î) `ÏB y7Îi/¢ (
bÎ)ur óO©9 ö@yèøÿs? $yJsù |Møó¯=t/ ¼çmtGs9$yÍ 4..... ÇÏÐÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan
jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu
tidak menyampaikan amanat-Nya...”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<i> </i>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada ayat tersebut menjelaskan bahwa di antara syarat kenabian Muhammad SAW
adalah menyampaikan Al-Quran secara lengkap dan utuh. Selain itu, Nabi
Muhammad SAW telah menyampaikan Al-Quran dengan tidak mengurangi ataupun
menambahkan satu huruf pun. Karena beliau tidak pernah menyampaikan sesuatu
dengan hawa nafsunya. Hal ini dapat dipahami dari firman Allah SWT dalam
QS. An-Najm ayat 3-4 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
$tBur ß,ÏÜZt Ç`tã #uqolù;$# ÇÌÈ ÷bÎ) uqèd wÎ) ÖÓórur 4Óyrqã ÇÍÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Fase Kelima,</i>
Allah SWT menjaga Al-Quran setelah Nabi menyampaikannya dan ia akan tetap
terjaga dan terpelihara hingga hari kiamat. Pernyataan ini berpijak pada
firman Allah SWT dalam QS. Al-Hijr ayat 9 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
$¯RÎ) ß`øtwU $uZø9¨tR tø.Ïe%!$# $¯RÎ)ur ¼çms9 tbqÝàÏÿ»ptm: ÇÒÈ <i> </i> <i></i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya (menjaganya).”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada fase yang terakhir ini, terdapat tiga konsekuensi dari kata penjagaan
ini, yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menjaga huruf-huruf dan kata-katanya secara lengkap berdasarkan
teks-teksnya yang telah diturunkan kepada Rasulullah SAW. Dan
meriwayatkannya secara berkesinambungan (<i>tawatur</i>) dan pasti hingga
hari kiamat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menjaga keterangan yang terkandung di dalam Al-Quran, yaitu melalui
hadis Nabawi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menjaga para penghafal Al-Quran dan melestarikan orang yang
menyampaikannya hingga datang keputusan Allah SWT (hari Kiamat). Hal ini
terbukti bahwa Allah SWT telah memilih hamba-hamba-Nya untuk membawa<i>kalam-Nya </i>ini tetap terjaga di hati mereka dan memantapkannya secara <i>tawatir </i>sebagaimana ia diturunkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, hendaklah orang yang menghafal Al-Quran ini merasa gembira
akan keistimewaan yang Allah SWT berikan kepada mereka. Hendaklah mereka
mengetahui betapa besar amanat yang mereka emban dan hendaklah mereka
berada dalam tanggung jawab ini.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
<sup><sup>[8]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Tantangan Allah Bagi Orang Yang Mendustakan Al-Quran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun orang-orang kafir semakin gencarnya mendustakan dan menuduhkan
kepalsuan atas Al-Quran. Namun, tak ada yang perlu dikhawatirkan, karena
Allah SWT pasti menjaga Al-Quran selama-lamanya dan menantang orang kafir
untuk membuat ayat semisal dengan Al-Quran. Firman Allah SWT dalam QS.
Al-Baqarah ayat 23 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
bÎ)ur öNçFZà2 Îû 5=÷u $£JÏiB $uZø9¨tR 4n?tã $tRÏö7tã (#qè?ù'sù
;ouqÝ¡Î/ `ÏiB ¾Ï&Î#÷VÏiB (#qãã÷$#ur Nä.uä!#yygä© `ÏiB Èbrß «!$# cÎ)
öNçFZä. tûüÏ%Ï»|¹ ÇËÌÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang
semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika
kamu orang-orang yang benar.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada ayat tersebut Allah SWT menantang orang-orang musyrik, munafiq, dan
kafir yang meragukan Al-Quran dengan menyatakan jika mereka masih ragu
tentang kebenaran Al-Quran dan mengatakan bahwa Al-Quran itu adalah buatan
Muhammad, maka cobalah membuat sebuah kitab yang serupa dengan Al-Quran,
walaupun hanya satu surat saja. Jika memang Muhammad yang membuatnya,
tentulah mereka sanggup pula membuatnya. Karena mereka pasti sanggup
melakukan segala perbuatan yang sanggup dibuat oleh manusia. Dan ajak pula
penolong-penolong, berhala-berhala yang disembah, pembesar-pembesar kalian
jika dengan demikian kalian akan mampu membuat yang semisal dengan
Al-Quran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal, Allah SWT begitu tegas menyatakan bahwa tidak ada keraguan dalam
kitab suci Al-Quran. Al-Quran adalah benar-benar wahyu yang datang dari
Allah SWT. Al-Quran adalah mukjizat yang di dalamnya terdapat petunjuk bagi
orang-orang yang bertakwa. Karena itu, Al-Quran sebagai wahyu dan mukjizat
tidak akan dapat ditiru oleh siapapun, meskipun manusia itu mengerahkan
seluruh ahli sastra.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi dalam kenyataan, masih begitu banyak manusia yang memiliki
keraguan terhadap kebenaran Al-Quran, bahkan tetap menganggap Al-Quran itu
karangan Muhammad belaka. Faktanya, beliau tidak dikenal sebagai seorang
yang sanggup menyusun rangkaian kata yang tinggi mutu dan kualitasnya.
Beliau tidak pula dikenal sebagai seorang penyair yang sanggup menyusun
rangkaian kata sastra. Beliau adalah Nabi yang Ummi yang tidak bisa
menulis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya Allah SWT menyebutkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 24 :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
bÎ*sù öN©9 (#qè=yèøÿs? `s9ur (#qè=yèøÿs? (#qà)¨?$$sù u$¨Z9$# ÓÉL©9$#
$ydßqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÅsø9$#ur ( ôN£Ïãé& tûïÌÏÿ»s3ù=Ï9 ÇËÍÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan
dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya
manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<i></i>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ayat ini menegaskan bahwa semua makhluk Allah tidak akan sanggup membuat
tandingan terhadap satu ayat pun dari ayat-ayat Al-Quran. Karena itu,
hendaklah manusia memelihara dirinya dari api neraka dengan cara mengikuti
petunjuk-petunjuk Al-Quran. Kalau sudah nyata tidak sanggup menandingi
Al-Quran dan memang selamanya tidak akan pernah sanggup, baik rangkaian
kata maupun makna yang terkandung di dalamnya, maka lebih baik tunduk dan
patuh, dan menerima dengan tulus dan ikhlas. Jangan dilanjutkan dengan
sikap keraguan terhadap kebenaran Al-Quran. Karena meneruskan keraguan
terhadap perkara yang sudah nyata kebenarannya, akibatnya hanyalah
penderitaan dan tentulah neraka pada akhirnya. Neraka yang apinya
dinyalakan dengan manusia dan batu, lalu manusia itu dihukum dimasukkan ke
dalamnya bercampur dengan batu-batu itu. Yang mana itu semua disiapkan bagi
orang-orang yang suka menentang kebenaran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ali Farkhan Tsani menyatakan :
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hendaklah kita membaca, memahami, dan mentadabburi Al-Quran sekaligus dapat
merasakan kemukjizatannya, baik dari segi aspek bahasa maupun makna
kandungannya. Maka lebih baik kita tunduk dan patuh serta menerimanya
dengan keimanan yang tulus ikhlas. Janganlah sampai dilanjutkan dengan
sikap keraguan. Karena itu dapat meneruskan terhadap perkara yang sudah
nyata akibatnya yaitu kecelakaan bagi diri sendiri. Jika kebenaran telah
diakui oleh hati masih juga ditolak, berarti ia lebih memilih kepada
kesesatan. Dengan demikian, tujuan akhirnya sudah pasti neraka yang bahan
bakarnya manusia dan bebatuan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
<sup><sup>[9]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Dampak Bagi Orang yang Mendustakan Al-Quran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang yang mendustakan dan menyombongkan dirinya di hadapan ayat-ayat
Allah, bahkan seperti orang kafir dengan tuduhan palsunya yang ditujukan
kepada Al-Quran tidak akan mungkin masuk ke surga. Ketidakmungkinan
tersebut dinyatakan oleh Allah SWT dengan jelas dalam QS. Al-A’raf ayat 40
:
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
¨bÎ) úïÉ©9$# (#qç/¤x. $uZÏG»t$t«Î/ (#rçy9õ3tFó$#ur $pk÷]tã w
ßxGxÿè? öNçlm; Ü>ºuqö/r& Ïä!$uK¡¡9$# wur tbqè=äzôt sp¨Yyfø9$#
4Ó®Lym ykÎ=t ã@yJpgø:$# Îû ÉdOy ÅÞ$uÏø:$# 4 Ï9ºx2ur ÌøgwU
tûüÏBÌôfßJø9$# ÇÍÉÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi
mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga
unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada
orang-orang yang berbuat kejahatan.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<i> </i>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Namun, orang-orang yang berbuat demikian demikian terhadap ayat-ayat Allah,
mereka akan menjadi penghuni neraka yang kekal abadi di dalamnya. Hal ini
pula telah dinyatakan oleh Allah SWT pada QS. Al-A’raf ayat 36 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
úïÏ%©!$#ur (#qç/¤x. $uZÏG»t$t«Î/ (#rçy9õ3tFó$#ur !$pk÷]tã
y7Í´¯»s9'ré& Ü=»ysô¹r& Í$¨Y9$# ( öNèd $pkÏù tbrà$Î#»yz ÇÌÏÈ
</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<i>
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri
terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.”
</i>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada hakikatnya, orang yang menolak aturan-aturan Allah da menggantinya
dengan hukum-hukum yang dibuat oleh orang kafir, bahkan sampai-sampai
menuduh bahwa ayat Al-Quran itu palsu. Maka, sesungguhnya dia termasuk
kepada orang yang mendustakan dan menyombongkan dirinya di hadapan
ayat-ayat Allah. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki karakter
seperti ini tidak akan mungkin bisa masuk ke dalam surga Allah, sebagaimana
tidak mungkinnya unta masuk ke dalam lubang jarum.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum Allah SWT yang terdapat dalam Al-Quran sudah sangat begitu jelas.
Namun, masih saja ada sebagian muslim yang mengesampingkannya. Di antaranya
adalah para penguasa muslim yang berpaham sekulerisme dan bersekutu dengan
orang kafir. Mereka mempunyai tujuan untuk memisahkan agama dan aturan
Allah dari segala lini kehidupan. Bahkan, mereka mengatakan hukum dalam
Al-Quran sudah ketinggalan zaman dan tidak layak diterapkan untuk peradaban
modern. Ungkapan yang semacam inilah yang merupakan bentuk pendustaan dan
kesombongan terhadap hukum-hukum Allah SWT. Jika demikian, sungguh samalah
mereka seperti orang kafir yang mengolok-olok ayat Allah dan menuduh
Al-Quran itu palsu.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title="">
<sup><sup>[10]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari pernyataan tersebut, dapatlah diketahui bahwa hukum Allah adalah yang
terbaik. Tidak seorang pun yang bisa melebihi hukum Allah. Pantaskah
sebagai manusia yang begitu lemah dan tak berdaya memproduk hukum menurut
hawa nafsu dan akal kita, dengan mengesampingkan ayat (hukum) Allah SWT.
Jika hal ini sampai dilakukan, sungguh ini adalah kesombongan dan
pendustaan yang sangat nyata. Wajar saja, bila Allah mengganjar mereka
dengan siksaan yang sangat pedih dan dimasukkan ke dalam neraka
selama-lamanya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Kesimpulan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah panjang lebar membahas makalah ini, adapun kesimpulan yang dapat
dipetik adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Al-Quran dari segi istilah adalah <i>kalam </i>Allah SWT yang diturunkan
secara <i>mutawatir</i> kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan
malaikat Jibril, membacanya memiliki nilai ibadah, dimulai dengan surat
Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas.<sup> </sup>
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Al-Quran terdiri dari 30 juz, 114 surat, dan 6236 ayat. Al-Quran tidak
diturunkan secara sekaligus, tetapi diturunkan secara berangsur-angsur
selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya Al-Quran
menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan Madinah
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Setelah Rasulullah wafat, yang tertinggal adalah Al-Quran yang terjaga
dari penyimpangan dan pemutarbalikkan fakta, agar dipakai sebagai petunjuk
dan pedoman hidup di dunia fana ini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Orang kafir melontarkan berbagai macam tuduhan palsu terhadap Al-Quran
seperti mengatakan bahwa Al-Quran adalah buku dongeng purbakala, kitab
syair, karangan Muhammad, perkataan sihir yang nyata, dan masih banyak
lagi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Walaupun tuduhan yang dilontarkan orang kafir berbagai macam, namun
Allah tetap menjaga Al-Quran dari segala bentuk kekurangan dan penambahan
sampai hari Kiamat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Allah SWT menegaskan barangsiapa yang berani mendustakan Al-Quran maka
mereka akan mendapatkan siksaan yang pedih dan kekal di dalam neraka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Saran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran supaya makalah ini bisa
lebih sempurna di kemudian harinya. Karena penulis hanyalah seorang santri
biasa yang sedang belajar. Selain itu penulis juga mengharapkan kepada
pembaca agar mengokohkan keimanan. Janganlah mudah percaya dengan
tuduhan-tuduhan palsu dari orang kafir yang ditujukan terhadap Al-Quran.
Karena sesungguhnya Al-Quran itu telah dijaga oleh Allah SWT dan terlepas
dari kesalahan.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
<sup><sup>[1]</sup></sup>
</a>
Ahmad Yasin, <i>Modul Pendidikan Islam, </i>(Diponegoro : Wilian
Press, 2002), hal. 4
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
<sup><sup>[2]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Bambang Ariawan, <i>Metodologi Studi Al-Quran</i>, (Bandung :
Pustaka Setia, 2008) hal. 49
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
<sup><sup>[3]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Mardan, <i>Memahami Al-Quran Secara Utuh, </i>(Makassar : Alauddin
Press, 2009) hal. 26
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
<sup><sup>[4]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Rudi Arlan, <i>Ulumul Quran,</i> (Jakarta : Pustaka Litera Antar
Nusa, 2001) hal. 17
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
<sup><sup>[5]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
M. Rizal Qosim, <i>Pengamalan Hukum Al-Quran</i> (Sidogiri : Pena
Nusantara, 2013), hal. 40 - 42
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
<sup><sup>[6]</sup></sup>
</a>
Hasan Assagaf, <i>Quran Dari Zaman ke Zaman, </i>(Bandung : Angkasa
Putra, 2008) hal. 138
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
<sup><sup>[7]</sup></sup>
</a>
Rifa’i Syauqi Nawawi, <i>Kepribadian Al-Quran</i>, (Jakarta :
Amzah, 2004) hal. 28
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
<sup><sup>[8]</sup></sup>
</a>
Yahya Abdul Razaq, <i>Bagaimana Al-Quran Dijaga, </i> (Jakarta :
Pustaka At-Tazkia, 2007) hal. 77-79
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
<sup><sup>[9]</sup></sup>
</a>
Ali Farkhan Tsani, <i>Sebuah Kitab Terbaik, </i>(Surabaya : Gloria
Offset, 2014) hal. 92-93.
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/2.%20Syahril/Pembahasan.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
<sup><sup>[10]</sup></sup>
</a>
Syahrin Harahap,
<i>
Islam Dinamis : Menegakkan Nilai-Nilai Ajaran Al-Quran dalam
Kehidupan Modern
</i>
, (Yogyakarta : Tiara Kencana, 2007) hal. 163-164.
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-58031428852968069082017-12-16T13:57:00.000+07:002018-06-11T11:35:44.535+07:00Makalah Tentang Sifat-Sifat Orang Musyrik Dalam Al-Quran<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQCsZS4txfqXKf7PMJqYWuaBBtybaDVhR2o7xlsuaBtJTBBd9n6FQ0DdaGV2o-sAuGoJje7alNKdDpGTSYtJIfS0wYGpvwT6dUDfAZoiyQt3E_oEq6el4XEgrFpBnKerssZ1Zi92KdXMA/s1600/syirik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="633" data-original-width="994" height="404" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQCsZS4txfqXKf7PMJqYWuaBBtybaDVhR2o7xlsuaBtJTBBd9n6FQ0DdaGV2o-sAuGoJje7alNKdDpGTSYtJIfS0wYGpvwT6dUDfAZoiyQt3E_oEq6el4XEgrFpBnKerssZ1Zi92KdXMA/s640/syirik.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai manusia yang tak lepas dari dunia pendidikan. Kita pasti telah
memperhatikan dan mempelajari pelajaran Aqidah Akhlak ataupun Pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Dalam pelajaran tersebut terdapat sebuah materi
yang membahas khususnya tentang syirik. Seperti yang kita ketahui syirik
merupakan hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT, karena perbuatan ini
mempersekutukan adanya Allah dengan cara mempercayai sesuatu yang lain
selain dari Allah SWT. Bahkan Allah SWT akan menjanjikan neraka kepada
pelaku syirik dan mengekalkannya di dalam neraka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kehidupan yang serba modern kini, ternyata masih ada pula di antara
orang-orang yang bodoh dan lemah imannya. Begitu sering kita menyaksikan
orang-orang yang menyekutukan Allah. Seperti halnya seseorang yang meminta
sesuatu ke kuburan, pohon, gunung, hewan, dan juga mempercayai sesuatu hal
selain Allah seperti mempercayai ramalan-ramalan dari dukun dan ahli nujum
serta saran-saran yang diberikan oleh orang terhadap kita yang tidak
mendasar dari ajaran-ajaran Allah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah
tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu
merupakan kezhaliman yang paling besar. Maka dalam makalah ini perlu kita
ketahui bagaimana sikap-sikap orang musyrik, supaya kita terhindar dari
perbuatan dosa ini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Rumusan Masalah
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis jelaskan di atas, adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian syirik ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimanakah sejarah lahirnya kesyirikan di muka bumi ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apa sebab-sebab terjadinya kesyirikan ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Bagaimanakah pembagian syirik ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Bagaimanakah sifat-sifat orang musyrik dalam al quran ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Bagaimanakah ancaman bagi orang melakukan kesyirikan ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Apa-apa saja hikmah menghindari perbuatan syirik ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tujuan Penulisan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui apa pengertian syirik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui sejarah lahirnya kesyirikan di muka bumi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kesyirikan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Untuk mengetahui pembagian syirik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Untuk mengetahui sifat-sifat orang musyrik dalam al quran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Untuk mengetahui ancaman bagi orang melakukan kesyirikan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Untuk mengetahui hikmah menghindari perbuatan syirik.
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>GAMBARAN UMUM TENTANG SYIRIK
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Pengertian Syirik
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Syirik berasal dari kata <em>syarika, yasyraku, syrkan</em>. <em>Syirkan</em> artinya adalah bercampur, bergabung atau mempersekutukan.
Sedangkan menurut terminologi atau secara istilah, syirik adalah perbuatan
yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syirik dalam asma-asmanya atau sifat-sifatnya adalah pendustaan terhadap
Allah dan mendustakan-Nya. Karenanya, syirik dikategorikan ke dalam
perbuatan kufur. Jika dalam ibadah kepada Allah terdapat unsur ibadah
kepada selain-Nya, ibadah tersebut dianggap kekufuran dan pendustaan
kepada-Nya. Maka haruslah kita beribadah dengan sebenar-benarnya ibadah
dengan niat hanya kepada Allah SWT semata. Allah berfirman di dalam QS. Ali
Imran ayat 18 sebagai berikut :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang
berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan
Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”
</em>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umumnya, manusia sering melakukan kesyirikan dalam hal-hal yang
merupakan kekhususan bagi Allah seperti berdoa kepada selain Allah,
beribadah kepada selain Allah, berkurban, bernazar, bersumpah kepada selain
Allah SWT. Karena itu, barang siapa menyembah dan beribadah serta memohon
pertolongan kepada selain Allah berarti ia telah meletakkan ibadah tidak
pada tempatnya dan memberikan kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan
kedzaliman yang paling besar. Sebagaimana firman Allah SWT :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar”.
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<em></em>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Syirik di katakan dosa yang paling besar dan kedzaliman yang paling besar
karena ia menyamakan makhluk dengan <em>Khaliq</em> (Pencipta). Setiap yang
diibadahi selain kepada Allah adalah makhluk. Karena makhluk adalah ciptaan
Allah SWT. Oleh karena itu, hanya kepada Allah sajalah kita menyembah dan
beribadah.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Sejarah Lahirnya Kesyirikan di Muka Bumi
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara target dari tipu daya setan adalah agar manusia berselisih dengan
tidak lagi mengikuti para nabi dalam masalah tauhid dan agama yang telah
diperintahkan kepada mereka. Dan sebaliknya, mereka terperosok ke dalam
jurang kesyirikan karena telah mengkultuskan orang-orang yang sudah mati.
Pada saat itulah, mereka akan terpecah menjadi dua bagian : Kelompok yang
bertauhid (<em>muwahhidin</em>) dan kelompok yang berbuat syirik ( <em>musyrikin</em>).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitulah, setan menerobos ke dalam hati mereka dengan memicu perselisihan
di antara mereka agar tidak lagi mengikuti petunjuk para Nabi. Dan mereka
pun mengagungkan orang-orang di antara mereka yang sudah mati hingga mereka
pun ber-i’tikaf di kuburan mereka. Juga, mereka mendirikan patung-patung
orang-orang tersebut, bahkan sampai menyembah mereka. Maka, orang-orang
musyrik yang ada di antara kaum Nabi Nuh <em>‘alaihi sallam</em> ini,
merupakan golongan yang pertama kali melakukan syirik. Adapun jenis
kesyirikan mereka yang berupa pengkultusan terhadap orang-orang yang sudah
mati, merupakan bentuk penyekutuan terhadap Allah <em>Ta’ala</em> yang
muncul pertama kali sepanjang sejarah dunia. Sedangkan Nabi Nuh<em>‘alaihi sallam</em>, adalah rasul yang pertama kali diutus kepada kaum <em>musyrikin.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah SWT berfirman dalam QS. Nuh ayah 23 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : <i>“dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan
(penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu
meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr.”.
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama-nama tersebut adalah nama-nama orang shalih yang ada di kalangan
mereka. Ketika orang-orang tersebut meninggal dunia, mereka pun ber <em>i’tikaf</em> di kuburan mereka, lalu mendirikan patung-patung mereka,
dan akhirnya menyembah mereka. Hal itu merupakan awal mula penyembahan
terhadap patung, dan bahwasanya patung-patung ini akhirnya sampai ke negeri
Arab. Mereka telah berbid’ah dengan melakukan syirik dan menyembah berhala,
sebagai bid’ah yang berasal dari hawa nafsu mereka, yang dipancing oleh
berbagai propaganda (<em>syubhat</em>) yang ditimbulkan oleh setan kepada
mereka, melalui parameter yang rusak dan filosofi yang menyimpang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat patung-patung dan taghut-taghut telah disembah, dan orang-orang
pun telah melegalisasi kesesatan dan kekufuran, maka Allah<em> Ta’ala</em>
seorang rasul pertama kepada penduduk bumi, yaitu Nabi Nuh<em>‘alaihi sallam</em>. Adapun jarak antara Nabi Adam <em>‘alaihi sallam</em> dan Nabi Nuh <em>‘alaihi sallam</em> berjarak
sekitar sepuluh abad lamanya. Semua manusia pada masa ini masih
berlandaskan pada ajaran Islam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nabi Nuh <em>‘alaihi sallam</em> berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun,
untuk menyerukan kepada mereka agar menyembah Allah SWT semata, yang tiada
sekutu bagi-Nya, dan mencegah mereka menyembah selain Dia. Ketika Allah <em>Ta’ala</em> menginformasikan kepada beliau bahwa di antara kaumnya
tidak akan beriman kecuali orang-orang yang sudah beriman, maka Allah pun
menghancurkan mereka dengan banjir bandang dikarenakan doa beliau, lalu
secara berturut-turut datanglah para Rasul setelah Nabi Nuh.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Sebab-Sebab Terjadinya Kesyirikan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu<em>al-jahlu</em> (kebodohan), <em>dhai’ful iman</em> (lemahnya iman), dan <em>taqliid</em> (ikut-ikutan secara membabi-buta). <em>Al-jahlu</em>
adalah sebab pertama perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum
datangnya Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak
tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan
kebodohan itu, orang-orang cenderung berbuat syirik. Karenanya semakin
jahiliyah suatu kaum, bisa dipastikan kecenderungan berbuat syirik semakin
kuat. Dan biasanya di tengah masyarakat jahiliyah para dukun selalu menjadi
rujukan utama. Mengapa? Sebab mereka bodoh, dan dengan kobodohannya mereka
tidak tahu bagaimana seharusnya mengatasi berbagai persoalan yang mereka
hadapi. Ujung-ujungnya para dukun sebagai narasumber yang sangat mereka
agungkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebab kedua perbuatan syirik adalah <em>dhai’ful iimaan</em> (lemahnya
iman). Seorang yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa
takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan
dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika
seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh
ke dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar
karena ingin segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta
pertolongan agar ia dipilih jadi presiden, atau selalu merujuk kepada para
dukun supaya penampilannya tetap memikat hati orang banyak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebab yang ketiga yaitu <em>Taqliid</em>. Banyak manusia dalam beribadah
hanya ikut-ikutan saja kepada orang yang ia cintai tanpa mau belajar. Dia
tidak peduli apakah yang ia lakukan adalah benar ataupun salah. Al-Qur’an
selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu
memberi alasan mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek moyang
mereka.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Pembagian Syirik
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Siroj Hardian, jenis-jenis syirik secara umum dibagi menjadi 4
jenis yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. <em>Syirkul ‘Ilm</em>. Inilah syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan.
Mereka mengagungkan ilmu sebagai segalanya. Mereka tidak mempercayai
pengetahuan yang diwahyukan Allah. Sebagai contoh, mereka mengatakan bahwa
manusia berasal dari kera, mereka juga percaya bahwa ilmu pengetahuan
akhirnya akan dapat menemukan formula agar manusia tidak perlu mengalami
kematian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. <em>Syirkut Tasyaruf</em>. Syirik jenis ini pada prinsipnya disadari
atau tidak oleh pelakunya menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala
kendali atas penghidupan manusia berada di tangan-Nya. Mereka percaya
adanya perantara itu mempunyai kekuasaan. Contohnya, kepercayaan bahwa Nabi
Isa a.s anak Tuhan, percaya pada dukun, tukang sihir atau sejenisnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. <em>Syirkul ‘Ibadah</em>. Ini adalah syirik yang menuhankan pikiran,
ide-ide, dan fantasi. Mereka hanya percaya pada fakta-fakta konkret yang
berasal pada pengalaman <em>dhahiriyah</em>. Misalnya seorang ateis memuja
ide pengingkaran terhadap Tuhan dalam berbagai bentuk kegiatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. <em>Syirkul Addah</em>. Ini adalah percaya pada tahayul. Sebagai contoh,
percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan
angka tersebut, menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun jika dilihat dari segi sifat dan tingkat sanksinya, syirik dibagi
dua, yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Syirik Besar (<em>asy-syirku al-akbar</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Syirik besar adalah menjadikan bagi Allah sekutu (niddan) dia berdoa
kepadanya seperti berdoa kepada Allah. Ia takut, harap, dan cinta kepadanya
seperti ibadah kepada Allah. Syirik besar juga memalingkan suatu bentuk
ibadah kepada selain Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah atau
mendekatkan diri kepadanya dengan menyembelih kurban atau bernadzar untuk
selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, takut kepada orang mati
(mayit) yang menurut perkiraannya akan membahayakan dirinya, mengharapkan
sesuatu kepada selain Allah yang tidak kuasa memberikan manfaat ataupun
madarat, meminta sesuatu kepada selain Allah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semuanya hal tersebut tidak ada manusia pun yang mampu memberikan selain
Allah SWT. Allah-lah yang mampu memenuhi hajat dan menghilangkan kesulitan
daripada hamba Nya. Syirik besar dapat mengeluarkan pelakunya dari agama
Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dalam
keadaan musyrik dan belum bertaubat darinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syirik besar ada yang <em>dhahirun jaliyun</em> (tampak nyata), seperti
menyembah berhala, matahari bulan, bintang, malaikat dan benda-benda
tertentu, Syirik besar inilah yang dosanya tidak akan diampuni oleh Allah,
kecuali dia bertobat sebelum meninggal. Pelakunya diharamkan masuk surga,
sebagaimana firman Allah dalam QS An Nisa ayat 48 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh
ia telah berbuat dosa yang besar.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan ada pula syirik yang <em>batinun khafiyun</em> (tersembunyi), seperti
doa kepada orang sudah meninggal, meminta pertolongan kepadanya untuk
dikabulkan permintaannya, minta disembuhkan dari penyakit, atau dihindarkan
dari bahaya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Syirik Kecil (<em>asy-syirku al-ashgar</em>)
</div>
<div style="text-align: justify;">
Syirik kecil adalah semua perkataan dan perbuatan yang akan membawa
seseorang kepada kemusyrikan. Syirik kecil termasuk perbuatan dosa yang
dikhawatirkan akan menghantarkan pelakunya kepada syirik besar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syirik ashghar ada dua macam:
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Syirik <em>zhahir</em> (nyata), yaitu syirik kecil dalam bentuk ucapan
dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan selain nama
Allah. Sedangkan contoh syirik dalam perbuatan yaitu seperti memakai
gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal marabahaya.
Seperti menggantungkan jimat (<em>tamimah</em>) karena takut dari ‘ <em>ain</em> (mata jahat) atau lainnya. Jika seseorang meyakini bahwa
kalung, benang atau jimat itu sebagai penyerta untuk menolak marabahaya dan
menghilangkannya, maka perbuatan ini adalah <em>syirik ashghar</em>. Karena
Allah tidak menjadikan sebab-sebab (hilangnuya marabahaya) dengan hal-hal
tersebut. Adapun jika ia berkeyakinan bahwa dngan memakai gelang, kalung
atau yang lainnya dapat menolak atau mengusir marabahaya, maka perbuatan
ini adalah syirik akbar (syirik besar) karena ia menggantungkan diri kepada
selain Allah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Syirik <em>khafi</em> (tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan
dan niat, seprti riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin di dengar
orang, dan lainnya, seperti melakukan suatu amal tertentu untuk mendekatkan
diri kepada Allah, tetapi ia ingin mendapatkan pujian manusia, misalnya
dengan memperbagus shalatnya (karna di lihat orang) atau bershadaqah agar
dipuji.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, syirik kecil adalah semua perkataan atau perbuatan yang akan membawa
seseorang kepada kemusyrikan. Jika orang yang melakukan syirik kecil
meninggal sebelum bertobat dan diakhirat ternyata Allah tidak berkenan
mengampuninya, ia akan masuk neraka.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>SIFAT-SIFAT ORANG MUSYRIK DALAM AL QURAN
</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Sifat-Sifat Orang Musyrik Dalam Al Quran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa sifat yang disebutkan di Al Quran sebagai sifat-sifat orang
yang musyrik, yaitu sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan
isti’anah kepada selain-Nya. Dalam hal ini lebih tepatnya seperti
menyembah, beribadah, dan berdoa kepada selain Allah. Oleh karena itu,
Allah menjelaskannya dengan melarang hal tersebut. Hal ini sebagaimana
termaktub dalam QS. Yunus ayat 106 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan
tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu
berbuat (yang demikian), itu, Maka Sesungguhnya kamu kalau begitu
Termasuk orang-orang yang zalim".
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Manakala melakukan suatu ibadah semata-mata hanya ingin untuk dilihat
orang atau untuk kepentingan dunia semata. Ini merupakan sifat orang orang
munafik. Namun , sifat munafik ini sama dosanya dengan syirik. Hal ini
sebagaimana diungkap Allah SWT dalam QS. An Nisa ayat 142 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “
<em>
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka
berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menjadikan seseorang sebagai pembuat syariat selain Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> dan menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi
Allah dalam menjalankan syariat dan ridha atas hukum tersebut.
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang
Nasrani berkata: "Al masih itu putera Allah". Demikianlah itu Ucapan
mereka dengan mulut mereka, mereka meniru Perkataan orang-orang kafir
yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai
berpaling . Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib
mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al
masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang
Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah
dari apa yang mereka persekutukan.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menyetarakan kecintaan makhluk dengan Allah. Bahkan lebih mencintai
makhluk daripada kepada Allah. QS. Al Baqarah ayat 165
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat
cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat),
bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat
siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Terlalu mengharapkan kenikmatan dunia dan melupakan akhirat. Mereka
menganggap dunia ini adalah tempat yang abadi. Karena orang yang terlalu
mengkehendaki dunia maka mereka tidak akan memperoleh sesuatu apapun di
akhirat. Seakan-akan mereka telah menuhankan dunia. Sebagaimana dalam QS.
Hud ayat 15-16 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya
Kami berikan kepada mereka Balasan pekerjaan mereka di dunia dengan
sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Orang-orang yang
tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat
itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang
telah mereka kerjakan.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<em> </em>
<br />
<div style="text-align: justify;">
6. Suka menghalalkan sesuatu yang haram. Salah satunya adalah dengan
menghalalkan binatang yang tidak disembelih dengan menyebut nama Allah.
Sebagaimana mana dalam QS. Al An’am 121 :<em></em>
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama
Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu
adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada
kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti
mereka, Sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Malas dan tidak mengeluarkan zakat. Sebagaimana disebutkan oleh Allah
dalam QS. Fushilat 6-7 :</div>
<div style="text-align: justify;">
<em></em>
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu,
diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa,
Maka tetaplah pada jalan yang Lurus menuju kepadanya dan mohonlah ampun
kepadanya. dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang
mempersekutukan-Nya. (Yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat
dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Takut kepada selain Allah. Takut di sini yaitu takut dari suatu
kemampuan khusus yang diyakini oleh selain Allah. Padahal kemampuan
tersebut hanya dimiliki oleh Allah semata. Contohnya seperti takut kepada
hantu yang bergentayangan, ataupun takut kepada orang yang punya kekuatan
sakti sehingga takut disantet disihir, dan lain sebagainya. Allah
menyebutnya dalam QS. Al Maidah ayat 44 :<em></em>
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan
perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada
Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka,
disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-Kitab Allah dan mereka
menjadi saksi terhadapnya. karena itu janganlah kamu takut kepada
manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar
ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah
orang-orang yang kafir.”
</em>
</div>
<em> </em>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah beberapa sifat orang musyrik yang disebutkan di dalam Al Quran.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Ancaman Bagi Orang Melakukan Kesyirikan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Musyrik atau orang yg menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain itu akan
diancam dan dikutuk Allah dengan diberikan hukuman dan sanksi yg sangat
berat. Di antaranya adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tidak akan diampuni oleh Allah SWT untuk selamanya. Sebagaimana
disebutkan oleh Allah SWT dalam QS. An Nisa ayat 116 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu)
dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan
Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Segala amal kebaikannya yang pernah ia lakukan akan dihapus oleh Allah
SWT. Firman Allah di dalam QS. Az Zumar ayat 65 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Orang yang melakukan kesyirikan akan dikutuk dan dilaknat oleh Allah SWT
serta dimasukkan ke dalam neraka Jahanam. Allah berfirman dalam QS. Al Fath
ayat 6 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan
dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu
berprasangka buruk terhadap Allah. mereka akan mendapat giliran
(kebinasaan) yang Amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka
serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. dan (neraka Jahannam)
Itulah sejahat-jahat tempat kembali.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Orang syirik itu dianggap oleh Allah bahwa hatinya itu adalah najis atau
kotor karena telah mempersekutukan Allah SWt dengan sesuatu yang lain.
Allah pun melarang orang syirik untuk memasuki daerah Masjidil Haram baik
untuk haji, umrah maupun untuk keperluan yg lain. Hal ini sebagaimana
firman Allah SWT dalam Surat At Taubah ayat 28 :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik
itu najis, Maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun
ini. dan jika kamu khawatir menjadi miskin, Maka Allah nanti akan
memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah gambaran tentang dosa besar syirik dan merupakan suatu yg harus
dijauhi, bahkan terhadap orang yg berbuat syirik pun diharuskan untuk
menjauhinya dan berpaling dari mereka, agar jangan sampai mereka dapat
mengajak kepada perbuatan syirik.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Hikmah Menghindari Perbuatan Syirik
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun hikmah yang akan didapatkan jika menjauhi perbuatan syirik adalah
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Membuat manusia menjadi suci dan benar
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal, tidak mempunyai
hubungan khusus dengan siapapun atau apapun yang menyebabkan rusaknya iman.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Tidak mudah putua asa dengan keadaan yang dihadapi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam hubungan ini ada dua
hal yang membuat manusia menjadi pengecut, yaitu takut mati, dan pemikiran
yang menyatakan bahwa ada orang lain selain Allah yang dapat mencabut
nyawanya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan, menghalau rasa cemburu,
dengki, dan iri hati.
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Menjadi taat dan patuh kepada hukum-hukum Allah.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title="">
[10]
</a>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENUTUP
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Kesimpulan
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Syirik adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang
lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Awal mula terjadinya syirik adalah ketika masa Nabi Nuh alaihissalam
yang terlalu mengagungkan orang shalih.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Syirik secara umum dibagi menjadi 4 jenis yaitu<em>Syirkul ‘Ilm, Syirkut Tasyaruf, Syirkul ‘Ibadah, </em>dan <em> Syirkul Addah. </em> Namun, jika ditinjau dari tingkat sanksinya
syirik terbagi 2 yaitu syirik <em>akbar</em> (besar) dan syirik <em>ashghar</em> (kecil)
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Syirik merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh SWT.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Orang yang melakukan syirik akan mendapatkan ancaman dan siksa yang
sangat pedih dari Allah SWT.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Hendaklah bagi kita untuk tidak mengikuti sifat-sifat yang dimiliki oleh
orang musyrik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Terdapat berbagai macam hikmah yang akan kita dapatkan jika kita
menjauhi perbuatan syirik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Saran
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penulisan makalah ini terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran supaya makalah ini bisa
lebih sempurna di kemudian harinya. Karena penulis hanyalah seorang santri
biasa yang sedang belajar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu penulis juga mengharapkan kepada pembaca agar mengokohkan
keimanan kita. Janganlah kita syirik kepada Allah SWT, karena syirik
merupakan sebuah dosa yang sangat besar dan tidak diampuni oleh Allah SWT.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Roli Abdul Rahman, <em>Menjaga Akidah dan Akhlak</em>, (Solo: Tiga
Serangkai, 2009), hal. 32
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 35
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Muhammad at Tijani, <em>Akhirnya Kutemukan Kebenaran</em>, (Bandung
: Baitul Muhibbin Press, 2005), h. 15
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Said Bin Ali Bin Wahf Al Qathathani, <em>Murnikan Tauhid Jauhkan Syirik</em>, (Jakarta : Pustaka At
Tazkia, 2011), h. 52
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Siroj Hardian, <em>Bahaya Syirik</em>, (Semarang : Pustaka Ibnu
Umar, 2008), h. 46
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
<em>Ibid</em>
., hal. 48
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
<em>Ibid</em>
., 50
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
Mujiburrahman, <em>Perangi Syirik</em>, (Jakarta : Pustaka Mandiri,
2003) h. 75
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
Muhammad Sabil, <em>30 Dosa Besar, </em>(Jakarta : Pustaka Amani,
2008), h. 95
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/makalah%20sanah%20an%20nihaiyyah%20fi%20ma'hadil%20ashri%20mishbahul%20ulum%202017/1.%20Muhammad%20Alfi/Pembahasan.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
[10]
</a>
Yazid Bin Abdul Qadir Jawas, <em>Syarah Aqidah Ahlus Sunah Wal Jama’ah</em>, (Bogor : Pustaka
Imam Asy-Syafi’i, 2009) ha1. 170-172
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-73980115800883772582017-12-15T09:28:00.000+07:002018-06-11T11:36:24.655+07:00Makalah Psikologi Tentang Teori-Teori Perkembangan<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<strong> </strong>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWBvxqnLuG0Xybq0NQXJgyKUWPks7uIZ463b-F-0mNFHXdlRxOeEQD_fIkSMm5B4PdTEvZxQp1VQWFt4LAsli9CLit1NWk7-JczG4dwDlX7i02gBa7rc9g8-F-VTusTqlf5fVo9Guvf34/s1600/18eid8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="424" data-original-width="670" height="404" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWBvxqnLuG0Xybq0NQXJgyKUWPks7uIZ463b-F-0mNFHXdlRxOeEQD_fIkSMm5B4PdTEvZxQp1VQWFt4LAsli9CLit1NWk7-JczG4dwDlX7i02gBa7rc9g8-F-VTusTqlf5fVo9Guvf34/s640/18eid8.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kehidupan ini dari waktu ke waktu, manusia pasti mengalami suatu
perkembangan, baik itu perkembangan secara fisik maupun secara
psikologinya. Di mana perkembangan fisik lebih dikenal dengan sebutan
pertumbuhan sedangkan pada yang lain lainnya (non fisik) dinamakan
perkembangan psikologinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan psikologi dapat diartikan sebagai perubahan-perubahan tertentu
yang muncul pada diri manusia, binatang, di antara konsepsi (pembuahan) dan
mati. Psikologi pekembangan memegang peranan penting dalam membahas
psikolologi <em>kriminil</em>. Ilmu pengetahuan ini merupakan salah satu
ilmu pembantu utama dari lingkungan psikologi sehubungan dengan pembahasan
psikologi kriminil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu dalam disiplin ilmu, psikologi perkembangan tentunya memiliki
suatu teori-teori yang membangunnya, sehingga menjadi disiplin ilmu yang
baik. Teori adalah pernyataan-pernyataan tentang sebuah konsep yang
tersusun secara integratif yang berfungsi sebagai acuan saat harus
menyebutkan atau mendeskripsikan, membuat prediksi dan menjelaskan sebuah
fenomena atau prilaku yang muncul. Teori sangatlah penting, karena dengan
teori kita dapat memberikan dasar dan alasan ketika kita akan melakukan
intervensi dan tindakan nyata, selain itu dengan teori juga dapat
mengetahui apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
memberikan perlakuan yang lebih baik. Dan teori pada psikologi perkembangan
ini ada berbagai macam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sehingga pada makalah ini akan kita bahas mengenai macam-macam teori yang
ada pada psikologi perkembangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian teori Psikodinamik, Kognitif, Kontekstual, Behavioral,
dan Sosial Belajar ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimana bentuk-bentuk dari teori Psikodinamik, Kognitif, Kontekstual,
Behavioral, dan Sosial Belajar ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong></strong>
<strong>Tujuan Penulisan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian teori Psikodinamik, Kognitif, Kontekstual,
Behavioral, dan Sosial Belajar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari teori Psikodinamik, Kognitif,
Kontekstual, Behavioral, dan Sosial Belajar.
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PEMBAHASAN</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>
Pengertian Teori Psikodinamik, Kognitif, Kontekstual, Behavioral, dan
Sosial Belajar
</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut pengertian yang paling umum, teori merupakan lawan dari fakta.
Chaplin (2002) mendefinisikan teori sebagai "satu prinsip umum yang
dirumuskan untuk menjelaskan sekelompok gejala yang berkaitan”. Menurut
Santrock (1998), teori adalah “hipotesis yang belum terbukti atau spekulasi
tentang kenyataan yang belum diketahui akurasinya”.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Miller (1993), setidak-tidaknya ada dua peranan penting dari teori
perkembangan, yaitu:
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mengorganisir dan memberi makna terhadap fakta-fakta gejala-gejala
perkembangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Memberikan pedoman dalam melakukan penelitian dan menghasilkan informasi
baru.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pembahasan tentang perkembangan manusia, terdapat banyak teori, mulai
dari yang sederhana dan sistematis sampai pada yang rumit dan bertele-tele.
Berikut ini akan diuraikan secara singkat beberapa teori perkembangan yang
umum dibahas dalam literature psikologi perkembangan, diantaranya:
psikodinamik, kognitif, konstektual, behavior dan belajar sosial.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
<sup><sup>[1]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Teori Psikodinamik</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Teori Psikodinamik adalah teori yang berupaya menjelaskan hakikat dan
perkembangan kepribadian. Unsur-unsur utama dalam teori ini ialah motivasi,
emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa
kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek
psikologis tersebut, yang umumnya terjadi selama masa kanak-kanak dini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teori ini memiliki kesamaan dengan teori belajar, yakni dalam hal pendangan
akan pentingnya pengaruh lingkungan, termasuk lingkungan (miliu) primer,
terhadap perkembangan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
<sup><sup>[2]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Teori Kognitif</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Teori kognitif didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan
sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak. Dengan
kemampuan kognitif maka anak dipandang sebagai individu yang secara aktif
membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia melalui tindakan yang
termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Teori Konstektual</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam psikologi, istilah digunakan untuk menunjukkan kondisi yang
mengelilingi suatu proses mental, dan kemudian mempengaruhi makna atau
signifikansinya (Chaplin, 2002). Teori konstektual memandang perkembangan
sebagai prose yang terbentuk dari transaksi timbal-balik anatara anak dan
knsteks perkembangan sistem fisik, sosial, kultural dan historis dimana
interaksi tersebut terjadi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. </strong>
<strong>Teori Behavior dan Belajar Sosial</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Behavior (perilaku) adalah kegiatan organisme yang dapat diamati dan yang
bersifat umum mengenai otot-otot dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal
sebagaimana terwujud pada gerakan bagian-bagian tubuh atau pada pengeluaran
air mata, keringat. Teori perilaku dalam psikologi menegaskan bahwa dalam
mempelajari individu, yang seharusnya dilakukan oleh para ahli psikologi
adalah menguji dan mengamati perilakunya dan bukan mengamati kegiatan
bagian dalam tubuh.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
<sup><sup>[3]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>
Bentuk-Bentuk Dari Teori Psikodinamik, Kognitif, Kontekstual,
Behavioral, Dan Sosial Belajar
</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>1. </em></strong>
<strong><em>Bentuk dari teori Psikodinamik</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahwa teori Psikodinamik dalam psikologi perkembangan banyak dipengaruhi
oleh bentuk teori lain yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Teori Psikoseksual Freud
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sigmund Freud (1856-1939) merupakan pelopor teori psikodinamik. Teori ini
berfokus pada masalah alam bawah sadar, sebagai salah satu aspek
kepribadian seseorang. Freud yakin bahwa kepribadian manusia memiliki tiga
struktur penting, yaitu <em>id, ego dan super ego</em>. Id merupakan
struktur kepribadian yang asli, yang berisi segala sesuatu yang secara
psikologis telah ada sejak lahir, termasuk insting-insting. Id merupakan <em>severvoir </em>energy psikis dan meyediakan seluruh daya untuk
menggerakkan kedua struktur kepribadian lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ego adalah struktur kepribadian yang berurusan dengan tuntutan realitas.
Ego di sebut sebagai <em>"executive branch" </em>(badan pelaksana)
kepribadian karena ego membuat keputusan-keputusan rasional dan memiliki
fungsi tertentu. Superego adalah struktur kepribadian yang merupakan badan
moral kepribadian. Perhatian utamanya adalah memutuskan apakah sesuatu itu
benar atau salah, sehingga ia dapat bertindak sesuai dengan norma-norma
moral yang diakui oleh masyarakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian dapat dipahami bahwa id, ego dan superego adalah suatu
konsep untuk menjelaskan komponen-komponen perkembangan biologis (id),
psikologis (ego) dan sosial (superego).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Teori Psikoseksual Freud
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sigmund Freud (1856-1939) merupakan pelopor teori psikodinamik. Teori ini
berfokus pada masalah alam bawah sadar, sebagai salah satu aspek
kepribadian seseorang. Freud yakin bahwa kepribadian manusia memiliki tiga
struktur penting, yaitu <em>id, ego dan super ego</em>. Id merupakan
struktur kepribadian yang asli, yang berisi segala sesuatu yang secara
psikologis telah ada sejak lahir, termasuk insting-insting. Id merupakan <em>severvoir </em>energy psikis dan meyediakan seluruh daya untuk
menggerakkan kedua struktur kepribadian lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ego adalah struktur kepribadian yang berurusan dengan tuntutan realitas.
Ego di sebut sebagai <em>"executive branch" </em>(badan pelaksana)
kepribadian karena ego membuat keputusan-keputusan rasional dan memiliki
fungsi tertentu. Superego adalah struktur kepribadian yang merupakan badan
moral kepribadian. Perhatian utamanya adalah memutuskan apakah sesuatu itu
benar atau salah, sehingga ia dapat bertindak sesuai dengan norma-norma
moral yang diakui oleh masyarakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian dapat dipahami bahwa id, ego dan superego adalah suatu
konsep untuk menjelaskan komponen-komponen perkembangan biologis (id),
psikologis (ego) dan sosial (superego).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Teori Psikososial Erikson
</div>
<div style="text-align: justify;">
Erik Erikson (1902-1994) adalah salah seorang teoritis ternama bidang
perkembangan rentang-hidup. Erikson mengatakan bahwa individu berkembang
dalam tahap-tahap psikososial, yang berbeda dengan tahap-tahap
psikoseksual.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut teori psikosoaial Erikson, kepribadian terbentuk ketika seseorang
melewati tahap psikososial sepanjang hidupnya. Perkembangan manusia
dibedakan berdasarkan kualitas ego dalam delapan tahap perkembangan. Empat
tahap pertama terjadi pada masa bayi dan masa kanak-kanak, tahap kelima
pada masa adolesan, dan tiga thap terakhir pada masa dewasa dan usia tua.
Dari delapan tahap perkembangan tersebut, Erikson lebih memberikan
penekanan pada masa adolesen.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walau begitu, cara pendekatan yang bersifat normopsikologis ditinjau dari
pendekatan psikologi sepanjang hidup cukup relevan untuk ditinjau sejenak.
Erikson membagi hidup manusia menjadi beberapa fase atas dasar proses –
proses tertentu beserta akibat – akibatnya. Proses- proses tadi dapat
berakhir baik atau tidak baik. Bila berakhir baik dapat memperlancar
perkembangan, bila tidak baik maka akan menghambatnya. Dari segi pandangan
psikologi perkembangan, maka pada setiap fase seseorang mempunyai “tugas”
yang harus diselesaikan dengan baik.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
<sup><sup>[4]</sup></sup>
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><sup><sup><br /></sup></sup></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>2. </em></strong>
<strong><em>Bentuk dari teori Kognitif</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal ini studi tentang perkembangan kognitif didominasi oleh dua
bentuk teori, yaitu teori perkembangan kognitif Piaget dan teori pemrosesan
informasi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Teori Kognitif Piaget
</div>
<div style="text-align: justify;">
Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan
bagaimana anak beradaptasi dengan menginterpretasikan objek dan
kejadian-kejadian di sekitarnya. Piaget memandang bahwa anak memainkan
peran aktif di dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas dengan
kemampuan berupa tindakan yang termotivasi secara sendirinya terhadap
lingkungan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
<sup><sup>[5]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Piaget percaya bahwa pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-tahap
atau periode yang terus bertambah kompleks.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menunjukkan struktur kognitif yang mendasari pola-pola tingkah laku
yang terorganisir, piaget menggunakan istilah skema dan adaptasi. Skema
adalah proses atau cara mengorganisir dan merespons berbagai pengalaman
dengan kata lain skema adalah suatu pola sistematis dari tindakan,
perilaku, pikiran dan strategi pemecahan masalah yang memberikan suatu
kerangka pemikiran dalam menghadapi berbagai tantangan dan jenis situasi.
Adaptasi adalah sebuah istilah yang digunakan Piaget untuk menunjukkan
pentingnya pola hubungan individu dengan lingkungannya dalam proses
perkembangan kognitif.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Piaget adaptasi terdiri dari dua proses yang saling melengkapi,
yaitu asimilasi dari sudut biologi adalah intregasi Antara elemen-elemen
eksternal terhadap struktur yang sudah lengkap pada organisme. Akomodasi
adalah menciptakan langkah baru atau memperbarui istilah lama untuk
menghadapi tantangan baru. Jadi, kalau pada asimilasi terjadi perubahan
pada objeknya, sehingga ia dapat menyesuaikan diri dengan objek yang ada di
luar dirinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Teori Pemrosesan Informasi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Teori pemrosesan informasi merupakan teori alternative terhadap teori
kognitif Piaget. Teori pemrosesan informasi ini didasari atas tiga asumsi
umum, yaitu : <em>Pertama, </em>pemikiran dipandang sebagai suatu sistem
penyimpanan dan pengembalian informasi. <em>Kedua, </em>individu-individu
memproses informasi dari lingkungan, Dan <em>Ketiga, </em>terdapat
keterbatasan pada kapasitas untuk memproses informasi dari seorang individu
(Zigler & Stevenson, 1993).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>3. </em></strong>
<strong><em>Bentuk dari teori kontekstual</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam teori kontekstual ini ada beberapa bentuk teori yang mempengaruhi,
yaitu:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Teori Etologis
</div>
<div style="text-align: justify;">
Etologi merupakan studi tentang perkembangan perilaku evolusi spesies dalam
lingkungan alamiahnya. Teori etologi mengenai perkembangan menekankan bahwa
perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi dan
ditandai oleh periode-periode kritis atau sensitive. Dengan demikian,
pendekatan etologi difokuskan pada asal-usul evolusi dari tingkah laku dan
menekankan tingkah laku yang terjadi dalam lingkungan alamiah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendekatan etologis menetapkan metode-metode observasi yang dapat
meningkatkan kualitas studi tentang perekmbangan manusia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Teori Ekologis
</div>
<div style="text-align: justify;">
Teori Ekologis lebih menekankan pada sistem lingkungan menurut Urie
Brofenbrenner terhadap perkembangan mengajukan bahwa konstek di mana
berlangsung perkembangan individu, baik kognitif, sosioemosional, kapsitas
dan karakteristik motivasional, maupun partisipasi aktifnya, merupakan
unsur-unsur penting bagi perubahan perkembangan. Dalam teori ekologisnya,
Brofenbrenner menggambarkan empat kondisi lingkungan di mana perkembangan
terjadi, yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem dan makrosistem.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>4. </em></strong>
<strong><em>Bentuk dari teori Behavioral dan Sosial Belajar</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam teori Behavioral ada tiga versi tradisi behavioral, yaitu Pavlov dan<em>condisioning clasic</em>, B.F. Skinner dan <em>condisioning operant</em>, serta Bandura dan teori belajar sosial.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pavlov dan <em>Condisioning Clasic</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Paradigma <em>condisioning clasic </em>merupakan karya besar Ivan P. Pavlov
(1849–1936) ilmuan Rusia yang mulai mengembangkan teori melalui
percobaannya tentang anjing dan air liurnya. Proses yang ditemukan oleh
Pavlov adalah perangsang yang asli dan netral atau rangsangan biasanya
secara berulang-ulang dipasangkan dengan unsur penguat, akan menyebabkan
suatu reaksi. Perangsang netral tadi disebut perangsang bersyarat atau US <em>(unconditioned stimulus)</em>. Reaksi alami (biasa) atau reaksi ynag
tidak dipelajari disebut reaksi bersyarat atau CR <em> (conditioned response)</em>. Pavlov mengaplikasikan istilah - istilah
tersebut sebagai berikut : suatu penguat ialah setiap agen, seperti makanan
yang biasa mengurangi sebagian dari suatu kebutuhan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. B.F. Skinner dan <em>Condisioning Operant</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
B.F. Skinner adalah seorang psikolog dari Harvard yang telah berjasa
mengembangkan teori perilaku dari Watson. Pandangannnya tentang kepribadian
disebut dengan “<em>behaviorisme radikal</em>”. Behaviorisme menekankan
studi ilmiah tentang respons perilaku yang dapat diamati dan determinan
lingkungan. Dalam behaviorisme Skinner, pikiran, sadar atau tidak sadar,
maka tidak akan diperlukan untuk menjelaskan perilaku dan perkembangan.
Bagi Skinner perkembangan adalah perilaku. Oleh karena itu para behavioris
yakin bahwa perkembangan dipelajari dan sering berubah sesuai dengan
pengalaman-pengalaman lingkungan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Bandura dan Teori Belajar Sosial
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menjelaskan bagaimana perilaku sosial belajar anak, Bandura
menggunakan prinsip-prinsip pengkondisian klasik dan pengkondisian operan.
Bandura yakin bahwa anak belajar tidak hanya melalui pengalamannya tetapi
juga melalui pengamatan, yakni mengamati apa yang dilakukan oleh orang
lain. Melalui belajar mengamati, yang disebut juga “<em>modeling</em>” atau
“<em>imitasi</em>”, individu secara kognitif menampilkan tingkah laku orang
lain dan kemudian barangkali mengadopsi tingkah laku tersebut dalam dirinya
sendiri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Model belajar terbaru yang dikembangkan Bandura meliputi tingkah laku,
pribadi dan lingkungan. Hubungan timbal balik antara perilaku, pengaruh
lingkungan dan kognisi adalah faktor kunci dalam memahami bagaimana
individu belajar. Faktor- faktor perilaku, kognitif dan perilaku lainnya,
serta pengaruh lingkungan, bekerja secara interaktif. Perilaku dapat
mempengaruhi kognisi dan sebaliknya kegiatan kognitif seseorang dapat
mempengaruhi lingkungan, pengaruh lingkungan dapat mengubah proses
pemikiran seseorang dan seterusnya
<sup>
.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
<sup>[6]</sup>
</a>
</sup>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong> </strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong> </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pembahasan
psikologi perkembangan manusia terdapat banyak teori, mulai dari yang
sederhana dan sistematis sampai pada yang rumit dan bertele-tele. Beberapa
teori perkembangan yang umum dibahas dalam literature psikologi
perkembangan, diantaranya : psikodinamik, kognitif, konstektual, behavior
dan belajar sosial.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu ada beberapa bentuk dari masing-masing teori perkembangan
tersebut, yakni meliputi: Teori Psikoseksual Freud, Teori Psikoseksual
Freud, Teori Psikososial Erikson, Teori Kognitif Piaget, Teori Pemrosesan
Informasi, Teori Etologis, Teori Ekologis, Pavlov dan Kondisioning Klasik,
B.F. Skinner dan Kondisioning Operant, Bandura dan Teori Belajar Sosial.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Saran</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
<sup><sup>[1]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Desmita, <em>Psikologi Perkembangan</em>, (PT Remaja Rosadakarya,
Bandung; 2013), hal. 37-38
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
<sup><sup>[2]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Wiji Hidayati dan Sri Purnami, <em>Psikologi Perkembangan</em>,
(Yogyakarta : Teras, 2008), hal. 34
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
<sup><sup>[3]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Desmita, <em>Psikologi Perkembangan</em>,…… hal. 45-54
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
<sup><sup>[4]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Haditono dan Siti Rahayu, <em>Psikologi Perkembangan</em>,
(Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2002) hal. 16
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
<sup><sup>[5]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Yudrik Jahya, <em>Psikologi Perkembangan</em>, Jakarta : Kencana
Prenada Media Group, 2012) hal. 115
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20FADIL%20UMAMI/Teori%20Teori%20Perkembangan/Pembahasan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
<sup><sup>[6]</sup></sup>
</a>
<sup> </sup>
Desmita, <em>Psikologi Perkembangan</em>,…… hal. 55-57<sup></sup>
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-58874434605280261952017-12-13T07:36:00.000+07:002018-06-11T11:37:03.077+07:00Makalah Hukum Pajak di Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMSENSuSh4OELWZcD1hWdx9lI9t5twezaKOdZKxclOztjaXj_MB7ItnoKhs5SxRJq0XZ1kqE67jzul6EwgKYm91srfKEeJRqRQm6B0vLnF-z7KhFjkgOXP0ZAuGvsBdF9qwxnvugEmo-o/s1600/akurat_20170901123342_30636M.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="800" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMSENSuSh4OELWZcD1hWdx9lI9t5twezaKOdZKxclOztjaXj_MB7ItnoKhs5SxRJq0XZ1kqE67jzul6EwgKYm91srfKEeJRqRQm6B0vLnF-z7KhFjkgOXP0ZAuGvsBdF9qwxnvugEmo-o/s640/akurat_20170901123342_30636M.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran
serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan
kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
Sesuai falsafah undang-undang perpajakan, membayar pajak bukan hanya
merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara untuk
ikut berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap pembiayaan negara dan
pembangunan nasional. Tanggung jawab atas kewajiban pembayaran pajak,
sebagai pencerminan kewajiban kenegaraan di bidang perpajakan berada pada
anggota masyarakat sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut. Hal tersebut
sesuai dengan sistem <em>self assessment</em> yang dianut dalam Sistem
Perpajakan Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Eksistensi pajak merupakan sumber pendapatan utama sebuah negara, karena
itu merupakan isu strategis yang selalu menjadi pantauan masyarakat.
Apalagi sekarang telah dilakukan pembahasan RUU Pajak yang baru yang akan
menggantikan UU No. 16/2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan. Penduduk Indonesia sebesar 215 juta jiwa merupakan potensi
pajak yang berlimpah. Ironisnya, hingga 2004 jumlah wajib pajak/ pembayar
pajak hanya mencapai 3.670.060 jiwa dengan perincian 2.622.184 pembayar
pajak orang pribadi dan 1.047.876 lainnya pembayar pajak badan. Hal ini
menandakan bahwa kebijakan perpajakan tidak cukup kuat untuk melakukan
ekstensifikasi pajak di samping proses pendataan wajib pajak yang kurang
gencar dilakukan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Urgensi pajak bagi kelangsungan pembangunan tak lagi disangsikan. Karena
itu wajar jika pemerintah terus berupaya menggali berbagai potensi tax
coverage (lingkup/cakupan pajak) sekaligus menekankan tax compliance
(kepatuhan pajak) dari masyarakat. Namun demikian, kepatuhan pajak yang
bersumber dari kesadaran masyarakat terhadap penunaian kewajiban membayar
pajak itu tentu bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Berbagai persoalan
perpajakan yang kerap muncul, baik yang bersumber dari wajib pajak
(masyarakat), aparatur pajak (fiscus), maupun yang bersumber dari sistem
perpajakan itu sendiri menunjukkan bahwa persoalan pajak merupakan hal yang
kompleks. Oleh karena itu, penanganannya perlu diupayakan secara sinergis
dan komprehensif.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sendirinya, berbagai upaya untuk menciptakan masyarakat agar
memiliki apresiasi yang baik terhadap kewajiban membayar pajak tidak
terpaku pada wajib pajak belaka, tapi perlu mempertimbangkan aspek-aspek
lainnya secara korelatif. Dengan pertimbangan yang simultan, solusi
alternatif yang signifikan akan lebih memungkinkan. Dari begitu banyak dan
keanekaragaman hak dan kewajiban wajib pajak, salah satunya adalah wajib
pajak orang pribadi yaitu orang yang memperoleh penghasilan baik sebagai
seorang direktur dari satu, beberapa, atau bahkan ratusan perusahaan atau
seorang pemegang saham atau komisaris atau pegawai menengah atau pegawai
rendah atau pekerja mandiri seperti dokter, notaris , pengacara.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PEMBAHASAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Teori Pemungutan Pajak</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Teori asuransi: Pajak dianggap sama dengan premi yang harus dibayar
rakyat karena negara yang mempunyai tugas menjaga ketertiban dan keamanan
masyarakat dan lingkungan di seluruh wilayah negara.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Teori Kepentingan: Teori kepentingan hanya memperhatikan pembagian beban
pajak yang harus dipungut pemerintah kepada rakyat yang disesuaikan dengan
kepentingan masing-masing dalam tugas-tugas pemerintah yang bermanfaat
baginya termasuk perlindungan atas jiwa beserta harta bendanya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Teori Daya Pikul: Pajak harus dibayar menurut daya pikul atau kemampuan
seseorang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Teori Bakti: teori yang berdasar atas paham organisasi negara yang
mengajarkan bahwa negara negara sebagai organisasi mempunyai tugas untuk
menyelenggarakan kepentingan umum. Dengan organisasi dan tindakan negara
seperti itu, di satu sisi negara mempunyai hak untuk memungut pajak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Teori Gaya Beli: penyelenggaraan kepentingan rakyat dapat dapat dianggap
sebagai dasar keadilan pemungutan pajak, bukan kepentingan individu dan
juga bukan kepentingan negara melainkan kepentingan masyarakat yang
meliputi keduanya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Asas Pemungutan Pajak</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Asas Domisisli: Asas ini didasarkan pada domisili atau tempat tinggal
wajib pajak di suatu negara. Negara tempat tinggal seseorang berhak
mengenakan pajak terhadap seseorang tersebut tanpa melihat darimana sumber
penghasilan atau pendapatanya diperoleh dan tanpa melohat kebangsaan atau
kewarga negarann wajib pajak tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Asas Sumber: Dalam asas ini pemungutan didasarkan pada adanya sumber
pendapatan alam suatu negara. Negara menjadi tempat sumber pendapatan
tersebut berhak memungut pajak tanpa memperhatikan domisili dan
kewarganegaraan wajib pajak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Asas Kebangsaan: Pada asas inivpemungutan pajak didasarkan pada
kebangsaan seseorang. Yang berhak memungut pajak seseorang adalah negara
yang menjadi kebangsaan orang tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Sistem Pemungutan Pajak</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Official Assesment System: adalah sistem pemungutan pajak yang
menyatakan bahwa jumlah pajak yang dilunasi atau terhutang oleh wajib pajak
dihitung dan ditetapkan oleh aparat pajak atau fiscus.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Self Assesment System: adalah sistem pemungutan pajak yang menyatakan
bahwa jumlah pajak yang dilunasi atau terhutang oleh wajib ajak dihitung
sendiri oleh wajib pajak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>E. </strong>
<strong>Dasar Hukum</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak
Penghasilan
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Undang-undang No. 10/1994 Undang-Undang Tentang Perubahan Ketiga Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. Pasal 4 ayat
(2). “ Atas Pengasilan berupa bungan deposito dan tabungan dan
tabungan-tabungan lainya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas
lainya di bursa efek, penghasilan dari pengalihan harat berupa tanah dan
atau tabungan serta pengasilan tertentu lainya, pengenaan pajaknya diatur
dengan peraturan pemerintah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Undang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997
Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Undang-undang nomor: 7 tahun 1991tentang perubahan atas undang-undang
nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Undang-undang nomor 46 tahun 1994 tentang pembayaran pajak penghasilan
bagi orang pribadi yang bertolak keluar negri
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. UUD 1945 pasal23 ayat (2): segala pajak untuk keperluan negara
berdasarkan undang-undang
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. UU No. 6 Tahun 1983 ttg KUP jo. UU No. 9/1994
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. UU No. 8 Tahun 1983 ttg PPN jo. UU No. 11/1994
</div>
<div style="text-align: justify;">
9. UU No. 12 Tahun 1985 ttg PBB sbg diubah dengan UU no. 12 Tahun 1994
</div>
<div style="text-align: justify;">
10. UU No. 13 Tahun 1985 ttg Bea Materai
</div>
<div style="text-align: justify;">
11. UU No. 21 Tahun 1997 ttg BPHTP sbg diubah dengan UU No. 20 tahun 2007
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>F. </strong>
<strong>Pengertian Pajak</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa ahli memberikan pengertian antara pajak antara yang satu dengan
yang lainnya. Diantara beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli
adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>1. </em>
<em>Menurut Sommerfeld:</em>
pajak adalah suatu pengalihan sumber-sumber yang wajib dilakukan dari
sektor swasta kepada sektor pemerintah berdasarkan peraturan tanpa mendapat
suatu imabalan kemabali yang langsung dan seimbang, agar pemerintah dapat
melaksanakan tugas tugasnya dalam pemerintahan
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>2. </em>
<em>Menurut Prof. DR. Rochmat Soemitro</em>
: pajak adalah pengalihan kekayaan dari pihak rakyat kepad negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan ‘surplus’nya digunakan untuk ‘public
saving’ yang merupakan sumber utama untuk membiayai ‘public investment’.
Dari pengertian itu dapat disimpulkan unsur-unsur yang terdapat dalam pajak
ialah:
</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">
Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksananya.
</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
· Sifatnya dapat dipaksakan, hal ini berarti bahwa pelanggaran atas iuran
perpajkan dapat dikenakan sanksi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
· Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontra[restai secara
langsung oleh pemerintah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
· Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun daerah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
· Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila
dari pemasukannya masih surplus, dipergunakan untuk membiayai public
investment.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>3. </em>
<em>Menurut Prof. DR. M.J.H. Smeets</em>
: pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma
umum, dan yang dapat dipaksakan tanpa ada kontra prestasi yang dapat
ditunjukkan dalam hal individual; maksudnya adalah untuk membiayai
pengeluaran pemerintah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya masih banyak lagi para ahli dan pakar perpajakan yang
mengemukakan pengertian pajak dengan menggunakan kalimat masing-masing. <em> </em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>G. </strong>
<strong>Jenis Pajak</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara umum, pajak yang berlaku di Indonesia dapat dibedakan menjadi Pajak
Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh
Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian dikelola oleh Direktorat
Jenderal Pajak - Departemen Keuangan. Sedangkan Pajak Daerah adalah
pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat Propinsi
maupun Kabupaten/Kota. Beberapa jenis pajak dapat dibagi menjadi :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. </b><strong>Pajak Penghasilan (PPh)</strong> : PPH adalah pajak langsung
dari pemerintah pusat yang dipungut atas penghasilan dari semua orang yang
berada di wilayah Republik Indonesia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. </b><strong>Pajak Pertambahan Nilai (PPN)</strong><strong> </strong>: PPN
adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena
Pajak di dalam Daerah Pabean. Orang Pribadi, perusahaan, maupun pemerintah
yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN.
Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa
Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. </b><strong>PajakPenjualan atas Barang Mewah (PPn BM)</strong> : Selain
dikenakan PPN, atas barang-barang kena pajak tertentu yang tergolong mewah,
juga dikenakan PPn BM.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah adalah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan
tinggi
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta
mengganggu ketertiban masyarakat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. </b><strong>Bea Meterai</strong> : Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan
atas dokumen, dengan menggunakan benda materai atau benda lainya contohnya
dengan menggunakan mesin teraan, pemeteraian, kemudian dan surat setoran
pajak bentuk KPU 35 Kode 006.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. </b><strong>Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) </strong>: PBB adalah atas harta
tak bergerak yang terdiri atas tanah dan bangunan <em>(property tax)</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. </b><strong>Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) </strong>: <strong> </strong>BPHTB adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas
tanah dan atau bangunan. Seperti halnya PBB, walaupun BPHTB dikelola oleh
Pemerintah Pusat namun realisasi penerimaan BPHTB seluruhnya diserahkan
kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota sesuai dengan
ketentuan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain pajak-pajak yang dikelola pemerintah daerah diatas juga terdapat
pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun
Kabupaten/Kota antara lain:
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pajak Propinsi
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Diatas Air,
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Diatas Air,
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan,
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pajak Kabupaten Kota
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pajak Hotel,
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pajak Restoran,
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pajak Hiburan,
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pajak Reklame,
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Pajak Penerangan Jalan,
</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C,
</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan,
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain yang dibahas diatas, dalam parktek sering dikenakan pungutan yang
disebut sumbangan wajib. Sumbangan wajib biasanya tidak memiliki kejelasan
balas jasa maupun imabalanya. Sumbangan atau sumangan wajib yang didasarkan
atas ketentuan yang sah dan hasilnya masuk ke kas negara maka pungutan
tersebut merupakan pungutan yang legal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>H. </strong>
<strong>Manfaat Pajak</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga atau keluarga,
perekonomian negara juga mengenal sumber-sumber penerimaan dan pos-pos
pengeluaran. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara. Tanpa pajak,
sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan
uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan
berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan,
jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan
menggunakan uang yang berasal dari pajak. Uang pajak juga digunakan untuk
pembiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan
masyarakat. Setiap warga negara mulai saat dilahirkan sampai dengan
meninggal dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah yang
semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak. Dengan demikian
jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat
dominan dalam menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan
pembangunan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disamping fungsi budgeter (fungsi penerimaan) di atas, pajak juga
melaksanakan fungsi redistribusi pendapatan dari masyarakat yang mempunyai
kemampuan ekonomi yang lebih tinggi kepada masyarakat yang kemampuannya
lebih rendah. Oleh karena itu tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik dan benar merupakan syarat
mutlak untuk tercapainya fungsi redistribusi pendapatan. Sehingga pada
akhirnya kesenjangan ekonomi dan sosial yang ada dalam masyarakat dapat
dikurangi secara maksimal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>I. </strong>
<strong>Pajak Penghasilan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pajak penghasilan adalah pajak langsung dari pemerintah pusat yang dipungut
pada seseorang atas pengahsilan dari semua orang yang berda di wilayah
Indonesia. Pajak Penghasilan merupakan pajak yang dipungut setiap akhir
tahun atau setelah tahun pajak berakhir. Pajak penghasilan diatur dalam
undang-undang diantaranya adalah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Undang-undang nomor: 7 tahun 1991tentangperubahan atas undang-undang
nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Undang-undang nomor 46 tahun 1994 tentang pembayaran pajak penghasilan
bagi orang pribadi yang bertolak keluar negeri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. UUD 1945 pasal23 ayat (2): segala pajak untuk keperluan negara
berdasarkan undang-undang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. UU No. 6 Tahun 1983 tentang KUP jo. UU No. 9/1994.
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. UU No. 7 Tahun 1983 tentang PPh jo. UU No. 10/1994.
</div>
<div style="text-align: justify;">
f. UU No. 8 Tahun 1983 tentang PPN jo. UU No. 11/1994.
</div>
<div style="text-align: justify;">
g. UU No. 12 Tahun 1985 tentang PBB sbg diubah dengan UU no. 12 Tahun 1994.
</div>
<div style="text-align: justify;">
h. UU No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai.
</div>
<div style="text-align: justify;">
i. UU No. 21 Tahun 1997 tentang BPHTP sbg diubah dengan UU No. 20 tahun
2007.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Undang-Unadang Pajak Penghasilan sendiri tidak dijelaskan apa yang
dimaksud dengan subjek PPh, namun secara umum pengertian Subjek Pajak
adalah siapa yang dikenakan pajak. UU PPh menegaskan ada tiga kelompok yang
menjadi Subjek PPh yaitu:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Orang pribadi dan warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Badan yang terdiri dari Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer,
perseroan lainya, BUMN dan BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun,
Persekutuan, Perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi Yayasan atau organisasi
yang sejenis, lembaga dana pensiun, dan Bentuk Badan Usaha lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Bentuk Usaha Tetap (BUT). BUT adalah bentuk usaha yang dikenakan orang
pribadi yang tidak beretempat tinggal di Indonesia atau bertempat tinggal
di Indonesia kurang dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau badan
yang tidak didirikan atau tidak bertempat kedudukan di Indonesia, untuk
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Perlakuan PPh atas pengalihan tanah.</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengenaan PPh atas penghasilan dari pengalihan tanah dan/atau bangunan
berdasarkan Undang-undang No. 10/1994 diatur pada Pasal 4 ayat (2). “Atas
penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan-tabungan lainnya,
penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efek,
penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan serta
penghasilan tertentu lainnya, pengenaan pajaknya diatur dengan Peraturan
Pemerintah.”
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
UU No. 10/1994 tersebut merupakan UU yang mengubah UU No. 7/1983. Dalam UU
No.7/1983 pasal 4 ayat (2) hanya mencakup pengenaan PPh atas bunga deposito
berjangka dan tabungan lainnya. Kemudian di dalam perubahan UU yang
dituangkan dalam UU No.10/1994, cakupan Pasal 4 ayat (2) diperluas sehingga
mencakup juga penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di
bursa efek, penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan/atau
bangunan serta penghasilan tertentu lainnya. Walaupun tidak ditegaskan
penghasilan-penghasilan yang dicakup oleh Pasal 4 ayat (2) diperlakukan
sebagai final, pada kenyataannya hampir semua penghasilan dimaksud
dikenakan PPh final. Pengenaan pajak atas penghasilan-penghasilan yang
dicakup di Pasal 4 ayat (2) tersebut diatur dengan peraturan pemerintah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perlakuan pajak atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan telah mengalami perubahan sejak diterbitkannya PP 48/1994 sampai
yang terakhir yaitu PP 79/1999, khususnya yang menyangkut orang pribadi.
Berdasarkan PP 48/1994 orang pribadi yang melakukan pengalihan hak atas
tanah dan/bangunan dikenai PPh final sebesar 5% dari jumlah bruto.
Perlakuan PPh tersebut diterapkan kepada semua orang pribadi, tanpa
membedakan apakah orang yang bersangkutan mempunyai kegiatan usaha
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perlakuan PPh ini kemudian diubah dengan PP 27/1996 yang membedakan antara
orang pribadi yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan, dengan orang pribadi selain yang mempunyai usaha
tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan PP 27/1996 pengenaan PPh final diterapkan terhadap:
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Orang pribadi yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan, dan
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Orang pribadi yang mempunyai penghasilan diatas PTKP, yang melakukan
pengalihan hak dengan nilai kurang dari Rp 60 juta.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PP 27/1996 tidak secara jelas mengatur perlakuan PPh atas pengalihan hak
tersebut apabila dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai penghasilan di
atas PTKP dan nilai pengalihannya melebihi Rp60 juta. Apabila disimak bunyi
Pasal 8 dari PP dimaksud maka perlakuan PPh final hanya terbatas kepada dua
kelompok wajib pajak sebagaimana disebutkan di atas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, apabila seorang wajib pajak orang pribadi yang usaha
pokoknya bukan menjual hak atas tanah dan/atau bangunan, maka keuntungan
dari pengalihan tersebut akan dikenakan PPh dengan tarif umum. Perlakuan
ini sama dengan ketentuan dari PP 79/1999. Perlakuan PPh terhadap orang
pribadi yang usaha pokoknya bukan jual beli hak atas tanah dan/atau
bangunan memperoleh perlakuan yang kurang adil bila dibandingkan dengan
orang pribadi yang mempunyai usaha pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan. Pengenaan PPh yang tidak final berarti bahwa PPh yang disetor
sebesar 5% dari nilai pengalihan merupakan pembayaran pendahuluan dari
seluruh PPh yang terutang dalam tahun yang bersangkutan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesulitan akan timbul dalam menghitung keuntungan dari pengalihan tersebut,
terutama untuk harta yang telah dimiliki dalam jangka waktu yang cukup
lama. Hal ini akan menyebabkan ketidakadilan dari segi beban pajak yang
ditanggung terutama untuk harta yang sudah dimiliki dalam kurun waktu yang
lama. Harga perolehan yang relatif jauh lebih rendah dari harga
peralihannya akan menyebabkan beban pajak yang lebih tinggi. Faktor
penyebabnya adalah bahwa Undang-Undang Pajak Penghasilan tidak menerapkan
indeksasi untuk harta tetap untuk menentukan harga perolehan dari harta
tetap untuk keperluan perpajakan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping itu, wajib pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha
cenderung untuk tidak melakukan pencatatan sehingga kemungkinan besar sulit
untuk mentrasir kembali harga perolehan dari harta dimaksud termasuk
dokumen pendukungnya. Sebaliknya wajib pajak orang pribadi yang menjalankan
usaha jual beli tanah dan bangunan diterapkan pengenaan pajak yang bersifat
final, padahal wajib pajak kelompok ini seharusnya mempunyai catatan atau
pembukuan, sehingga harga perolehannya seharusnya dapat diketahui.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PP 27/1996 kemudian diubah dengan PP 79/1999 yang sepanjang menyangkut
orang pribadi, memberi penegasan bahwa wajib pajak orang pribadi yang usaha
pokoknya bukan dari jual beli hak atas tanah dan/atau bangunan, keuntungan
dari pengalihan dimaksud dikenai pajak tetapi tidak final.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>
Perlakuan PPh atas kerugian yang timbul akibat terjadinya bencana alam.
</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 6 Undang-undang PPh mengatur bahwa untuk menghitung Penghasilan Kena
Pajak, penghasilan bruto dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan, menagih
dan memelihara penghasilan, termasuk biaya pembelian bahan, biaya berkenaan
dengan pekerjaan atau jasa seperti misalnya upah, gaji, honorarium, bonus,
gratifikasi dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa,
royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya
administrasi, dan pajak kecuali PPh penyusutan atas pengeluaran untuk
memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh
hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun,
iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya disahkan oleh Menteri Keuangan,
kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan
dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan, kerugian dari selisih kurs mata uang asing, biaya
penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia, biaya
bea siswa, magang, dan pelatihan, piutang yang nyata-nyata tidak dapat
ditagih, sepanjang memenuhi syarat-syarat tertentu;
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rincian dari biaya-biaya yang boleh dikurangkan sebagaimana disebutkan di
atas yang menyangkut "kerugian" adalah: kerugian karena penjualan atau
pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang
dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, kerugian
dari selisih kurs mata uang asing. Salah satu jenis kerugian yang dapat
dikurangkan sebagai biaya adalah kerugian karena penjualan harta yang
dimiliki dan digunakan dalam usaha. Kerugian yang diderita karena harta
yang dipergunakan dalam usaha menjadi rusak akibat bencana harus dibebankan
melalui mekanisme yang diatur di dalam Pasal 11 ayat (8).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasal 11 ayat (8) mengatur dua hal, yaitu penarikan harta karena harta
tersebut dijual atau dialihkan dan penarikan harta karena sebab lain Dalam
hubungannya dengan bencana alam, maka penarikan harta karena sebab lain
cocok untuk situasi tersebut. Jadi apabila harta tersebut adalah harta yang
dapat disusutkan, maka jumlah nilai sisa bukunya dibebankan sebagai
kerugian. Apabila harta dimaksud diasuransikan maka jumlah penggantian
asuransinya dibukukan sebagai penghasilan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana perlakuannya terhadap harta yang tidak dapat disusutkan atau
harta yang tidak dipakai dalam usaha? UU PPh secara umum memperlakukan
semua jenis penghasilan sama artinya UU ini tidak menganut pemajakan
berdasarkan jenis penghasilan seperti misalnya pengenaan pajak atas
penghasilan dari usaha berbeda dengan capital gains. Atas dasar pemikiran
yang demikian maka kerugian karena kehilangan harta yang disebabkan oleh
bencana alam seharusnya juga dapat dibebankan sebagai biaya. Apabila dalam
suatu bencana yang terjadi juga memusnahkan barang persediaan, seharusnya
wajib pajak dapat membebankannya sebagai kerugian Masalahnya adalah
menghitung besarnya kerugian yang diderita karena kehilangan persediaan
barang tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
UU PPh mengatur tentang penilaian persediaan barang di Pasal 10 ayat (8).
Penjelasan dari pasal itu menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan persediaan
barang meliputi tiga jenis barang, yaitu barang jadi atau barang dagangan,
barang dalam proses produksi, bahan baku dan bahan pembantu. Ketentuan
tersebut mengatur bahwa untuk keperluan penghitungan harga pokok, metode
yang diperbolehkan adalah dengan cara rata-rata atau dengan cara
mendahulukan persediaan yang didapat pertama. Sejalan dengan ketentuan
tersebut, untuk menghitung kerugian yang diderita karena bencana cara yang
sama juga sebaiknya diperbolehkan. Penerapan cara penilaian barang yang
sama terhadap kerugian karena rusaknya persediaan barang akan memberikan
perlakuan yang seimbang dan netral. Apabila ketentuan dalam UU PPh
memungkinkan untuk memberi kesempatan mengklaim kerugian, masalah yang
perlu dipikirkan adalah menentukan dokumen-dokumen yang harus disajikan
sebagai bukti bahwa telah terjadi kerugian karena bencana. Dokumen yang
menunjuk kan bahwa wajib pajak benar-benar merugi karena terjadinya
bencana, diperlukan dalam beberapa hal, antara lain untuk: penyesuaian
terhadap setoran PPh dalam tahun berjalan (PPh Pasal 25); kompensasi
kerugian yang terjadi pada saat terjadinya bencana; bukti pada saat
dilakukannya pemeriksaan pajak; dan penundaan pemasukan SPT Tahunan (bila
diperlukan).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber :
<strong>
<em>http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-hukum-pajak.html</em>
</strong>
.
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-45917163028861351942017-12-12T22:30:00.000+07:002018-06-11T11:36:52.493+07:00Makalah Istishhab Dalam Ushul Fiqh<div style="text-align: justify;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiOzlRpfY8-qIf8v5yoN4jQ0dN6TL7uMpRzWB8WZlTRgvc66tW9ZHn5FmDs2XZCCgQkdEL30f5mbyzBWAxl38_UuB3bKG1asNM7A3MgjL6c3u_wJlecFQ4HYT1H7TKpBwA1alHJHwhETI/s1600/beautiful+nature+views-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiOzlRpfY8-qIf8v5yoN4jQ0dN6TL7uMpRzWB8WZlTRgvc66tW9ZHn5FmDs2XZCCgQkdEL30f5mbyzBWAxl38_UuB3bKG1asNM7A3MgjL6c3u_wJlecFQ4HYT1H7TKpBwA1alHJHwhETI/s640/beautiful+nature+views-1.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menetapkan hukum yang tidak ada nasnya dalam Al-quran dan As-sunah
para ahli mengerahkan segenap kemampuan nalarnya untuk menetapkan suatu
hukum yang disebut ijtihad. Dalam berijtihad, para mujtahid itu merumuskan
cara atau metode dalam berijtihad. Ada beberapa macam metode ijtihad hasil
rumusan mujtahid. Diantaranya :
<em>
Istihsan, Istishab, Mashlahah Mursalah, `Urf, Sadduzara`i, Mazhab
Sahabat dan Syar`u man Qablana
</em>
. Dari sekian banyak metode atau cara ijtihad yang dikemukakan tidak
semunya disepakati penggunaanya oleh ulama, dalam berijtihad seringkali
hasil ijtihad mereka berbeda dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut
ditentukan oleh jenis petunjuk dan bentuk pertimbangan yang dipakai oleh
masing-masing mujtahid dalam berijtihad.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan metode-metode tersebut para ulama banyak mengemukakan kedah-kaedah
ushul untuk mempermudah menemukan hukum yang tidak ada nasnya dalam al
Quran maupun Hadist.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kesempatan kali ini In Sya Allah kami akan membahas tentang
Istishhab......
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari permasalahan Istishab yaitu
:
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimanakah pengertian istishhab ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Jelaskan klasifikasi istishhab ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah kehujjahan istishhab dalam lintas mazhab ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Penulisan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami susun, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menjelaskan pengertian istishhab.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menjelaskan klasifikasi istishhab.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menjelaskan kehujjahan istishhab dalam lintas mazhab.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PEMBAHASAN</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong> </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Istishhab</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Istishab dalam bahasa berasal dari kata shuhbah صُحْبَةٌ, artinya menemani
atau menyertai, dalam artian "menuntut kebersamaan" طَلَبُ الْمُصَاحَبَةِ
atau “terus menerus bersama” اِسْتِمْرَارُالْمُصَاحَبَةُ sebagaimana yang
lazim dipakai oleh para ahli bahasa dengan mengatakan :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
كُلُّ شَيْئٍ لاَزَمَ شَيْئًا فَقَدِ اسْتَصْحَبَهُ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
“Segala sesuatu yang menetapi pada sesuatu, maka ia menemani atau
menyertainya”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedang menurut istilah, ditemukan beberapa dari para ahli yang
mendefinisikannya, diantaranya adalah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Imam Al Asnawiy :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
اَنَّ الْإِسْتِصْحَابَ عِبَارَةٌ عَنِ الْحُكْمِ يُثْبِتُوْنَ اَمْرًا فِى
الزَّمَانِ الثَّانِى بِنَاءً عَلَى ثُبُوْتِهِ فِى الزَّمَانِ الْأَوَّلِ
لِعَدَمِ وُجُوْدِ مَا يَصْلُحُ لِلتَّغَيُّرِ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Istishhab adalah melanjutkan berlakunya hukum yang sudah ada dan sudah
ditetapkan ketetapan hukumnya, lantaran sesuatu dalil sampai ditemukan
dalil lain yang mengubah ketentuan hukum tersebut
</em>
.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Imam Ibnu Qayyim :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
اَنَّ الْإِسْتِصْحَابَ اِسْتِدَامَةُ اِثْبَاتِ مَا كَانَ ثَابِتًا اَوْ
نَفْيَ مُنْتَفِيًا حَتَّى يَقُوْمَ دَلِيْلُ عَلَى تَغَيُّرِ الْحَالَةِ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Istishhab adalah menetapkan berlakunya hukum yang telah ada atau
meniadakan segala perkara yang memang tidak ditemukan adanya dalil yang
bisa merubah kedudukan berlakunya ketetapan hukum tersebut
</em>
.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Imam Asy-Syaukani :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
اَلْاِسْتِصْحَابُ هُوَ بَقَاءُ اْلاَمْرِ مَا لَمْ يُوْجَدْ مَا يُغَيِّرُهُ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
”Tetapnya sesuatu perkara selama tidak ada dalil yang merubahnya.”
</em>
<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Istilah ini bisa dipahami dengan makna : apa yang sudah ditetapkan pada
masa lalu pada dasarnya merupakan sebagai sebuah ketetapan pula pada masa
yang akan datang.”<a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftnref6"></a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Ibnu Hazm :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
اَلْاِسْتِصْحَابُ هُوَ بَقَاءُ حُكْمِ الْأَصْلِ الثَّابِتِ بِالنُّصُوْصِ
حَتَّى يَقُوْمَ الدَّلِيْلُ مِنْهَا عَلَى التَّغْيِيْرِ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
”Tetapnya hukum asal yang ditetapkan oleh nushush sehingga ada dalil
dari nushush tersebut yang merubahnya “
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
<strong>[3]</strong>
</a>
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><strong><br /></strong></a></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari definisi yang telah disebutkan dapat kita ambil kesimpulan bahwa
istishhab adalah menetapkan sesuatu berdasarkan keadaan yang sudah berlaku
sebelumnya, sampai ditemukan adanya dalil yang menunjukkan perubahan
keadaan itu atau menetapkan hukum yang telah ditetapkan pada masa lalu
berdasarkan keadaan, sampai terdapat dalil yang menunjukkan adanya
perubahan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, istishhab adalah pemberian hukum tentang ada tidaknya
sesuatu di masa sekarang atau akan datang, berdasarkan ada tidaknya pada
masa lampau, lantaran tidak adanya dalil yang menunjukkan indikasi
pembaruan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, jika seorang mujtahid berhadapan dengan kasus kontrak atau
pemeliharaan yang status hukumnya tidak ditemukan di dalam nash, baik al
Quran maupun hadis atau tidak ditemukan dalil syara’ yang hukumnya bersifat
mutlak, maka kontrak atau pemeliharaan tersebut hukumnya boleh (mubah).
Begitu juga semua ciptaan Allah yang ada di dunia. Oleh karena itu, apabila
tidak ada dalil yang menunjukkan adanya perubahan, maka sesuatu tersebut
hukumnya boleh (mubah) sesuai dengan sifat kebolehan yang ada padanya sejak
awal. Hal ini berdasarkan teori :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="text-align: center;">
اَلْاَصْلُ فِي اْلاَشْيَاءِ اَلْإِبَاحَةُ
</div>
<div style="text-align: center;">
<em>“Asal segala sesuatu adalah kebolehan”</em>
</div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi jika seorang mujtahid sedang menghadapi suatu kasus hukum yang
berkenaan dengan suatu binatang, benda-benda, tumbuh-tumbuhan, makanan dan
minuman, atau suatu perbuatan, sedang ia tidak menemukan status hukumnya di
dalam nash, maka status hukumnya mubah atau boleh, sebab asal segala
sesuatu itu hukumnya adalah mubah atau boleh, selama tidak ada dalil yang
memalingkannya pada perubahan. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : <i>“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
sekalian....”</i>( Al Baqarah ayat 29)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, Istishhab adalah tetap memberlakukan ketetapan hukum yang
telah ditetapkan atau yang telah ada sejak awal sampai ditemukan adanya
ketetapan hukum lain yang merubahnya, sebab istishhab merupakan jalan
keluar terakhir dalam berfatwa, sebab jika seorang mufti ditanya tentang
suatu kasus yang sedang terjadi, maka ia diharuskan untuk memberika
keputusan dengan menggunakan Al Qur’an, lalu Hadist, Ijma’, dan Qiyas. Jika
ternyata tidak ditemukan, maka ia dituntut untuk memberikan keputusan
dengan menggunakan teori istishhab, baik dalam masalah meniadakan dan
menetapkan. Jika masih ada keraguan dalam meniadakan dan menetapkan, maka
prinsip dasarnya adalah tetapnya hukum. Jika keraguan itu terdapat pada
tetapnya hukum, maka prinsip dasarnya adalah tidak adanya ketetapan hukum.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Klasifikasi Istishhab</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari penjelasan defenisi Istishhab seperti di atas, para ahli ushul
menyatakan bahwa teori istishhab dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
bentuk, diantaranya :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. .اِسْتِصْحَابُ حُكْمٍ ثَابِتٍ بِالْإِجْمَاعِ فِى مَحَلِّ الْخِلَافِ
بَيْنَ الْعُلَمَاءِ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
(Istishhab Hukmin Tsabitin Bil Ijma’i Fi Mahalli Al Khilafi Bainal
‘Ulama)
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu istishhab terhadap hukum yang dihasilkan dari ijma’ dalam kasus-kasus
yang dalam perkembangannya memicu terjadinya perselisihan pendapat. Contoh
:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Kasus orang bertayammum, dalam pertengahan shalat melihat air.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Ijma’ ditetapkan shalatnya tidak batal, karena keabsahan shalat
ditentukan sebelum melihat air. Hal ini menunjukkan pula pada keberlanjutan
ketetapan hukum, sampai ditemukan adanya dalil yang menunjukkan batalnya
penetapan tersebut, sebagaimana kaidah ushul sebagai berikut :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
اَلْأَصْلُ بَقَاءُ مَاكَانَ عَلَى مَاكَانَ حَتَّى يَثْبُتَ مَا يُغَيِّرُهُ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Asal sesuatu itu merupakan suatu ketetapan terhadap sesuatu yang sudah
ada berdasarkan keadaan semula, sampai ditemukan adanya ketetapan lain
yang merubahnya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
<strong>[5]</strong>
</a>
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><strong><br /></strong></a></em></div>
<em> </em>
<br />
<div style="text-align: justify;">
b. Kasus pengaduan suami tentang status istrinya yang tidak gadis lagi
setelah ia menggaulinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kasus seperti ini, pengaduan suami tersebut tidak dapat diterima,
kecuali ia bisa menunjukkan bukti yang konkrit. Sebab, status kegadisan
seorang wanita itu merupakan bentuk asal yang tetap ia bawa sampai besar.
Hal ini berarti kegadisannya di<em>istishhabkan </em>kepadanya sampai ia
digauli oleh suaminya. Pengistishhaban seperti ini sesuai dengan kaidah
seperti kasus bertayammum di atas.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Kasus orang yang pada awalnya memiliki wudhu’, lalu ia ragu-ragu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kasus ini, hendaknya ia menetapkan hukum yang semula yaitu wudhu’.
Sebab keragu-raguan atas batalnya wudhu’ tidak dapat merubah hukum yang ada
sejak awal, yaitu berwudhu. Hal ini sesuai dengan kaidah :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
مَا ثَبَتَ بِالْيَقِيْنِ لاَ يَزُوْلُ بِالشَّكِّ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Apa yang sudah tetap berdasarkan keyakinan, tidak akan hilang karena
keragu-raguan.
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. اِسْتِصْحَابُ عَدَمِ الْاَصْلِيِّ الْمَعْلُوْمِ بِالْعَقْلِ فِى
الْاَحْكَامِ الشَّرْعِيَّةِ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
(Istishhab ‘Adam Ashliy Al Ma’lumi Bil ‘Aqli Fil Ahkam Asy Syar’iyyah)
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu kontinuitas hukum dasar ketiadaan berdasarkan argumentasi rasio dalam
konteks hukum-hukum syar’i. Maksudnya memberlakukan keterlanjutan status
ketiadaan suatu dengan adanya peniadaan yang dibuat oleh akal lantaran
tidak adanya dalil syar’i yang menjelaskannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Kasus tuduhan A kepada B bahwa B mempunyai hutang kepada A, tetapi A
tidak memiliki bukti konkrit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyelesaian kasus seperti ini, harus dikembalikan kepada dasar awal,
dimana B tidak mempunyai hutang kepada A, sebab dasar yang bisa memperkuat
bahwa B mempunyai hutang kepada A tidak ada. Maka keputusan ini sesuai
dengan teori :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
اَلْاَصْلُ فِى الْاِنْسَانِ الْبَرَاءَةُ
</div>
<div style="text-align: center;">
<em>Asal yang ada pada manusia itu adalah kebebasan</em>
</div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: center;">
اَلْاَصْلُ بَرَاءَةُ الذِّمَّةِ
</div>
<div style="text-align: center;">
<em>Hukum asal adalah terlepas dari tanggung jawab.</em>
</div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
3. اِسْتِصْحَابُ حُكْمِ اِبَاحَةِ الْاَشْيَاءِ لِلْاَشْيَاءِ
</div>
<div style="text-align: justify;">
(Istishhab hukm ibahah al asy-ya’i lil asy-yai’)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu menetapkan berlakunya hukum asal atas segala sesuatu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh :
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum kebolehan mengonsumsi semua jenis makanan dan minuman, selama tidak
ada ketentuan hukum secara pasti dari syar’i. Hal ini sesuai dengan teori :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
اَلْاَصْلُ فِى الْاَشْيَاءِ اَلْإِبَاحَةُ
</div>
<div style="text-align: center;">
<em>Asal sesuatu adalah mubah atau boleh</em>
</div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em> </em>
</div>
<div style="text-align: center;">
<em> </em>
</div>
<div style="text-align: center;">
<em> </em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. اِسْتِصْحَابُ الْمَقْلُوْبِ<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>(istishhab maqlub/pembalikan)
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu istishhab terhadap kondisi sekarang dalam menentukan status hukum
pada masa lampau, sebab istishhab pada bentuk-bentuk sebelumnya merupakan
penetapan sesuatu pada masa kedua berdasarkan ketetapannya pada masa
pertama lantaran tidak ditemukannya dalil secara spesifik.<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh :
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kasus adanya seseorang yang sedang dihadapkan pada pertanyaan : “apakah
Muhammad kemarin berada di tempat ini....?”. Padahal kemarin ia benar-benar
melihat Muhammad disini. Lalu dijawab ia, “Benar, ia berada di sini
kemarin”.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan hasil pengklasifikasian istishhab seperti itu, dapatlah
ditetapkan bahwa dasar pijakan hukum dari teori istishhab adalah sebagai
berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
اَلْأَصْلُ بَقَاءُ مَاكَانَ عَلَى مَاكَانَ حَتَّى يَثْبُتَ مَا يُغَيِّرُهُ
</div>
<div style="text-align: center;">
<em>
Asal sesuatu itu merupakan ketetapan terhadap sesuatu yang sudah ada
berdasrkan keadaan semula, sampai ditemukan adanya ketetapan lain yang
merubahnya.
</em>
</div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div dir="RTL" style="text-align: center;">
مَا ثَبَتَ بِالْيَقِيْنِ لاَ يَزُوْلُ بِالشَّكِّ
</div>
<div style="text-align: center;">
<em>
Apa yang sudah tetap berdasarkan keyakinan, tidak akan hilang karena
keragu-raguan.
</em>
<em></em>
</div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em> </em>
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: center;">
اَلْاَصْلُ فِي اْلاَشْيَاءِ اَلْإِبَاحَةُ
</div>
<div style="text-align: center;">
<em>Asal segala sesuatu itu adalah kebolehan</em>
</div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<em> </em>
<br />
<div style="text-align: center;">
اَلْاَصْلُ فِى الْاِنْسَانِ الْبَرَاءَةُ
</div>
<div style="text-align: center;">
<em>Asal yang ada pada manusia adalah itu adalah kebebasan.</em>
<em></em>
</div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em> </em>
</div>
<div style="text-align: center;">
اَلْاَصْلُ بَرَاءَةُ الذِّمَّةِ
</div>
<div style="text-align: center;">
<em>Hukum asal adalah terlepasnya dari tanggung jawab.</em>
</div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Kehujjahan Istishhab</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menanggapi persoalan boleh dan tidaknya teori istishhab dijadikan
sebagai hujjah dalam ber-<em>istimbathil hukm asy syar’iy</em>. Para ahli
hukum Islam berbeda-beda dalam memberi tanggapan sesuai dengan latar
belakang disiplin ilmu yang dimilikinya, yaitu :
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mayoritas ulama Mutakallimin seperti hasan Al bashry berpendapat bahwa <em>istishhab</em> secara mutlak tidak dapat dijadikan sebagai hujjah dalam
ber-<em>istimbathil hukm asy syar’iy, </em>sebab menentukan kepastian ada
dan tidaknya hukum terdahulu harus bisa dibuktikan keberadaannya dengan
suatu dalil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mayoritas ulama dari kalangan Syafi’iyyah, Malikiyyah, Hambaliyyah,
Dzahiriyyah berpendapat bahwa teori <em>istishhab</em> secara mutlak dapat
djadikan sebagi hujjah dalam ber-<em>istimbathil hukm asy syar’iy, </em>
selama belum ada dasar lain yang merubahnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Sebagian besar ulama mutaakhirin dari sebagian golongan Hanafiyyah
berpendapat bahwa teori <em>istishhab</em> bukan merupakan hujjah dalam
menetapkan sesuatu yang tidak tetap, tetapi hanya melestarikan. Sebab <em>istishhab</em> hanya merupakan hujjah dari ketetapan yang sudah ada
berdasarkan keadaan semula.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari ketiga pandangan tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa teori<em>istishhab</em> tetap saja dapat dijadikan hujjah dalam <em>beristimbathil hukm asy syar’i</em>, baik yang berhubungan dengan
peribadatan, mu’amalah, adat dan lain-lain yang ada hubungannya dengan
kemanusiaan, sebab dengan diperbolehkannya teori <em>istishhab</em> sebagai
hujjah <em>beristimbathil hukm asy syar’i, </em>akan memberikan peluang
yang sangat baik bagi para praktisi hukum di dalam mengerluarkan atau
menetapkan fatwa-fatwa mereka secara mudah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah membahas panjang lebar, dalam sebuah makalah pasti mempunyai
kesimpulan berdasarkan pembahasan yang telah kita bahas. Adapun kesimpulan
dari makalah ini adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Istishhab adalah menetapkan sesuatu berdasarkan keadaan yang sudah
berlaku sebelumnya, sampai ditemukan adanya dalil yang menunjukkan
perubahan keadaan itu atau menetapkan hukum yang telah ditetapkan pada masa
lalu berdasarkan keadaan, sampai terdapat dalil yang menunjukkan adanya
perubahan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Teori istishhab dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk,
diantaranya :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Istishhab terhadap hukum yang dihasilkan dari ijma’ dalam kasus-kasus
yang dalam perkembangannya memicu terjadinya perselisihan pendapat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Kontinuitas hukum dasar ketiadaan berdasarkan argumentasi rasio dalam
konteks hukum-hukum syar’i. Maksudnya memberlakukan keterlanjutan status
ketiadaan suatu dengan adanya peniadaan yang dibuat oleh akal lantaran
tidak adanya dalil syar’i yang menjelaskannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Menetapkan berlakunya hukum asal atas segala sesuatu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Istishhab terhadap kondisi sekarang dalam menentukan status hukum pada
masa lampau, sebab istishhab pada bentuk-bentuk sebelumnya merupakan
penetapan sesuatu pada masa kedua berdasarkan ketetapannya pada masa
pertama lantaran tidak ditemukannya dalil secara spesifik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Teori <em>istishhab</em> tetap saja dapat dijadikan hujjah dalam <em>beristimbathil hukm asy syar’i</em>, baik yang berhubungan dengan
peribadatan, mu’amalah, adat dan lain-lain yang ada hubungannya dengan
kemanusiaan, sebab dengan diperbolehkannya teori <em>istishhab</em> sebagai
hujjah <em>beristimbathil hukm asy syar’i, </em>akan memberikan peluang
yang sangat baik bagi para praktisi hukum di dalam mengerluarkan atau
menetapkan fatwa-fatwa mereka secara mudah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Saran </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembahasan makalah di atas masih jauh dari kesempurnaan maka penulis
berharap pada pembaca untuk kritik yang konstruktif demi menyempurnakan
makalah yang kami buat dan penulis menyarankan untuk pembaca tidak hanya
terpacu terhadap makalah yang kami telah buat demi memperluas wawasan
tentang relevansi pembahasan haji qiran dalam mata kuliah <em>Ushul Fiqh 3</em> ini, karena kami sadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan.
</div>
<strong> </strong>
<br />
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Sa’ad Abdurrabbu, Muhammad, <em>Buhuts Fi Adillatil Mukhtalifah ‘Indal Ushuliyyin</em>, (Mesir
: Darul Misry Al Islamiy) hal. 5
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
Ibnu Al Qayyim, <em>I’lam Al Muwaqi’in</em>, (Beirut : Darul Kutub,
1996 ) hal. 339
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
<em><strong>[3]</strong></em>
</a>
<em> </em>
<a href="http://ukhuwahislah.blogspot.sg/2013/06/makalah-istishab_3962.html">
<em>
http://ukhuwahislah.blogspot.sg/2013/06/makalah-istishab_3962.html
</em>
</a>
<em>. </em>
Diakses pada tanggal 25 November 2014.
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
M. Ma’shum Zainy al Hasyimiy, <em>Ilmu Ushul Fiqh</em>, (Jombang :
Darul Hikmah, 2008) hal. 121-123.
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Abdul Wahab Khalaf, <em>‘Ilmu Ushul Al Fiqh</em>, (Kairo : Maktabah
Darul Qalam, 1978) hal. 47
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/IsTishHab/Pembahasan%20oke.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Wahbah Al Zuhaili, <em>Ushul Al Fiqh, Juz 1</em>, (Beirut : Darul
Fikr, 1989) Hal. 18
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-66856622676072516262017-12-12T22:22:00.001+07:002018-06-11T11:37:47.086+07:00Makalah Istihsan Dalam Ushul Fiqh<div style="text-align: justify;">
<strong></strong>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiazcfDZcf3JY7S8p_A_u09R4IzfssX3PUclzM0IN34NL2-vhyphenhyphenNDAx8QAO3A2MLMBDHkSlx71xJrEQ0gJgnxxzYG09s8c-O2f1VQnB1U1S-p-ZBxBimChSBDwc1xYFL-zwwXiMYsGMfpEg/s1600/beautiful-pictures-of-nature-13-beautiful-nature-photography-wallpaper-hd-pictures-4-hd-wallpapers.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiazcfDZcf3JY7S8p_A_u09R4IzfssX3PUclzM0IN34NL2-vhyphenhyphenNDAx8QAO3A2MLMBDHkSlx71xJrEQ0gJgnxxzYG09s8c-O2f1VQnB1U1S-p-ZBxBimChSBDwc1xYFL-zwwXiMYsGMfpEg/s640/beautiful-pictures-of-nature-13-beautiful-nature-photography-wallpaper-hd-pictures-4-hd-wallpapers.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu Ushul Fiqh merupakan salah satu intsrumen penting yang harus dipenuhi
oleh siapapun yang ingin melakukan mekanisme ijtihad dan <em>istinbath</em> <em> </em>hukum dalam Islam. Itulah sebabnya dalam pembahasan kriteria
seorang mujtahid, penguasaan akan ilmu ini dimasukkan sebagai salah satu
syarat mutlaknya untuk menjaga agar proses ijtihad dan <em>istinbath</em> <em> </em> tetap berada pada koridor yang semestinya. Meskipun demikian,
ada satu fakta yang tidak dapat dipungkiri bahwa penguasaan Ushul Fiqih
tidaklah serta merta menjamin kesatuan hasil ijtihad dan <em>istinbath</em> <em> </em>para mujtahid. Disamping faktor eksternal Ushul Fiqih itu
sendiri, seperti penentuan keshahihan suatu hadits misalnya, internal Ushul
Fiqih sendiri pada sebagian masalahnya mengalami perdebatan ( <em>ikhtilaf)</em><em> </em>di kalangan para <em>Ushuliyyin.</em><em> </em>
Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah <em>al-Adillah</em> (sebagian
ahli Ushul menyebutnya: <em>al-Ushul al-Mukhtalaf fiha,</em> atau
“Dalil-dalil yang diperselisihkan penggunaannya” dalam penggalian dan
penyimpulan hukum.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Mashadirul Ahkam</em>
(sumber-sumber hukum) ada yang disepakati ada yang tidak. Jelasnya, ada <em>Mashadir Ashliyah</em> (sumber pokok) yaitu: Al-Qur’an dan Sunnah
Rasul-Nya dan ada <em>Mashadir Thabi’iyah </em>(sumber yang dipautkan
kepada sumber-sumber pokok) yang disepakati oleh jumhur fuqaha yaitu: ijma
dan qiyas. Adapula yang di ikhtilafi oleh tokoh-tokoh ahli ijtihad sendiri
yaitu: <em>Istihsan, istishab, Maslahah mursalah, Urf, Saddudzari’ah</em>,
dan <em>madzhab sahabi</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Makalah ini akan menguraikan tentang pengertian <em>Istihsan,</em> ke<em>hujjah</em>an <em>istihsan </em>dalam lintas mazhab, Imam Syafi’i dan <em>Istihsan</em>, jenis-jenis <em>Istihsan</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimana pengertian <em>istihsan</em>?<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimana ke<em>hujjah</em>an <em>istihsan</em> dalam lintas mazhab? <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah hubungan Imam Syafi’I dengan <em>istihsan</em>? <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Bagaimanakah jenis-jenis <em>istihsan</em>?<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Makalah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun yang menjadi tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menjelaskan pengertian <em>istihsan</em>.<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Menjelaskan ke<em>hujjah</em>an <em>istihsan</em> dalam lintas mazhab. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menjelaskan hubungan Imam Syafi’I dengan <em>istihsan</em>. <strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menjelaskan jenis-jenis <em>istihsan</em>.<strong></strong>
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<strong></strong>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PEMBAHASAN</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian <em>Istihsan</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut bahasa, <em>istihsan </em>berasal dari kata حَسَنَ yang berarti
baik atau indah, yang maksudnya adalah sesuatu yang di anggap baik atau
indah.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun <em>istihsan</em> menurut istilah, Abu Hasan Al-Karkhi (mazhab
Hanafi) mendefinisikan bahwa:
</div>
<div style="text-align: right;">
الاِسْتِحْسَانُ هُوَ اَنَّهُ العُدُوْلُ بِالْمَسْاَلَةِ عَنْ حُكْمِ اَخَرَ
لِوَجْهِ اَقْوى منه
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
Istihsan adalah berpindah dari sesuatu hukum yang sudah diberikan
kepada sebandingnya ke hukum lain, lantaran adanya suatu sebab yang
dipandang lebih kuat atau lebih baik.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
<strong>[2]</strong>
</a>
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em> </em>
Definisi <em>istihsan</em> menurut Ibnul Araby (mazhab Maliki) ialah
memilih meninggalkan dalil, mengambil <em>rukhshah</em> dengan hukum
sebaliknya, karena dalil itu berlawanan dengan dalil yang lain pada
sebagian kasus tertentu. Ia membagi <em>Istihsan</em> kepada empat macam,
yaitu :<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Meninnggalkan dalil karena <em>urf</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Meninggalkan dalil karena <em>ijma’</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Meninggalkan dalil karena <em>maslahat</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Meninggalakan dalil karena untuk meringankan dan menghindarkan <em>masyaqat</em>.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, <em>istihsan </em>adalah pindahnya seorang mujtahid dari
tuntutan <em>qiyas</em> <em>jali </em>(nyata) kepada <em>qiyas</em><em>khafi </em>(samar), atau dari dalil <em>kulliy </em>kepada hukum <em>takhshish</em> lantaran adanya dalil yang menyebabkan mujtahid
mengalihkan hasil pemikirannya dan mementingkan perpindahan hukum.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh sebab itu, jika ditemukan adanya kasus dari suatu kejadian yang status
hukumnya tidak ada, maka penyelesaiannya harus menggunakan dua sisi yang
kondratif, yaitu
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Dari sisi lahiriyyah yang dikehendaki adalah adanya kepastian hukum.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Dari sisi lain, yaitu sisi yang tidak tampak (<em>khafi</em>)
menghendaki adanya ketetapan hukum lain.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan pernyataan tersebut, pada diri mujtahid ada dalil yang di
anggap lebih mendahulukan sisi ketidaktampakan (<em>khafi</em>), sehingga
ia berpindah ke sisi yang nyata (<em>jali/</em>lahiriyyah). Begitu juga
jika ada ketetapan hukum <em>kulli </em>pada diri mujtahid, namun ia
menghendaki adanya dalil <em>juz’iy </em>dari hukum <em>kulliy</em>
tersebut dan memberikan ketetapan hukum kepada <em>juz’iy</em>nya. Maka hal
ini dalam syara’ dikenal dengan sebutan <em>istihsan. </em>Jadi,<em> istihsan </em>adalah penerapan perpindahan suatu bentuk hukum <em>qiyas </em>pada bentuk <em>qiyas </em>yang lebih kuat.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Ke<em>hujjah</em>an <em>Istihsan</em> dalam Lintas Mazhab</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Para ahli hukum berbeda pandangan dalam menanggapi masalah sejauh mana<em>validitas</em> ke<em>hujjah</em>an <em>istihsan </em>dalam ber <em>istimbathil</em> <em>hukm</em>, sesuai dengan latar belakang keilmuan
masing-masing.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>
Golongan Yang Menerima penggunakan <em>Istihsan </em>Sebagai <em>Hujjah</em>
</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Syarkishi, ulama yang menggunakan <em>istihsan </em>adalah dari
kalangan Hanafiyah, Malikiyah dan Hanabilah, meskipun mereka berbeda dalam
memberikan istilah dan rincian macamnya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title="">
[7]
</a>
Ketiga kalangan ini berpendapat bahwa <em>istihsan </em>dapat digunakan
sebagai bagian dari ijtihad dan hujjah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Taftazani menyatakan bahwa <em>istihsan</em><em> </em>adalah salah satu
dari dalil-dalil yang disepakati oleh para ulama, karena <em>istihsan</em> <em> </em>didasarkan kepada <em>nash</em>, atau kepada <em>ijma’</em>, atau
kepada darurat, atau kepada <em>qiyas</em> <em>khafi.</em>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title="">
[8]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Ke<em>hujjah</em>an <em>Istihsan </em>Malikiyah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Asy-Syatibi berkata bahwa sesungguhnya <em>istihsan </em>itu dianggap dalil
yang kuat dalam hukum sebagaimana pendapat Imam Maliki dan Imam Abu
Hanifah. Begitu pula menurut Abu Zahrah, bahwa Imam Maliki sering berfatwa
dengan menggunakan <em>istihsan.</em>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title="">
[9]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Fiqh Maliki merupakan fiqh yang sangat memperhatikan kaidab-kaidah umum<em>(al-qawaid al-ammat)</em><em> </em>dan dasar-dasar yang universal<em>(al-ushul al-</em><em>kulliyat</em>) karena kaidah-kaidah itu bersifat<em>qath’i</em><em> </em>(tegas, pasti). Dan karena dalil-dalil <em>‘aqli</em><em> </em>(dalil-dalil yang dihasilkan oleb akal manusia)
yang memberi faedah <em>qath’i</em><em> </em> menjadi tidak <em>qath’i</em><em> </em>dengan sendirinya, maka cara sampai kepada <em>qath’i</em> <em> </em>adalah melalui induksi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian maka kaidah <em>istihsan</em><em> </em>dalam hubungannya
dengan dalil fiqh merupakan suatu kaidah yang <em>qath’i</em><em> </em>yang
diambil pengertiannya dan sejumlah dalil <em>nash</em> yang saling dukung
mendukung kepada suatu pengertian yang memberi faedah <em>qath’i.</em> <em> </em>Oleh karena itu kaidah <em>istihsan</em><em> </em>itu merupakan
kaidah umum yang ditarik secara induksi pada tingkat umum yang ditarik dali
lafazh itu, diterapkan kepada setiap peristiwa yang ada relevansinya dan
ditetapkan hukumnya dengan memasukkannya ke dalani kategori obyek yang
umuni itu, jika peristiwa itu merupakan masalah khusus.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title="">
[10]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Ke<em>hujjah</em>an <em>Istihsan </em>Hanafiah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Zahrah berpendapat bahwa Abu Hanifah banyak sekali menggunakan <em> istihsan.</em> Begitu pula dalam keterangan yang ditulis dalam
beberapa kitab Ushul yang menyebutkan bahwa Hanafiyah mengakui adanya <em>istihsan.</em> Bahkan, dalam beberapa kitab fiqhnya banyak sekali
terdapat permasalahan menyangkut dengan <em>istihsan.</em>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title="">
[11]
</a>
Jadi, dari ketiga kalangan yang telah disebutkan, yang lebih banyak
menggunakan <em>istihsan</em> adalah Hanafiyah. Bahkan ada ulama Hanafiyah
yang beranggapan bahwa menggunakan <em>istihsan </em>lebih baik daripada
<em>
qiyas.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title="">
<strong>[12]</strong>
</a>
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><strong><br /></strong></a></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut golongan Hanafiah, <em>istihsan</em><em> </em>itu bias menjadi
dalil syarak. <em>Istihsan</em><em> </em>dapat menetapkan hukum yang
berbeda dengan hukum yang ditetapkan oleh <em>qiyas</em> atau umum nash.
Tegasnya menurut mereka, <em>istihsan</em><em> </em>dapat dijadikan dalil <em>(hujjah).</em>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title="">
[13]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Ke<em>hujjah</em>an <em>istihsan</em> Hanabilah
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam beberapa kitab Ushul disebutkan bahwa golongan Hanabilah mengakui
adanya <em>istihsan, </em>sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Amudi dan Ibnu
Hazib. Akan tetapi, al-Jalal al-Mahalli dalam kitab <em>Syarh Al-Jam’ Al-Jawami’ </em>mengatakan bahwa <em>istihsan </em>diakui
oleh Abu Hanifah, namun ulama yang lain mengingkarinya termasuk di dalamnya
golongan Hanabilah.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title="">
[14]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Dalil-dalil yang menjadi dasar hukum <em>istihsan</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun dalil-dalil yang menjadikan pegangan ke tiga golongan pendapat ini
adalah sebagai berikut:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Berdasarkan Firman Allah:
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
“Dan ikutilah Sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu
tidak menyadarinya
</em>
.” (Q.S. Az-Zumar: 55)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut mereka, dalam ayat ini Allah memerintahkan kita untuk mengikuti
yang terbaik, dan perintah menunjukkan bahwa ia adalah wajib. Dan di sini
tidak ada hal lain yang memalingkan perintah ini dari hukum wajib. Maka ini
menunjukkan bahwa <em>Istihsan </em>adalah hujjah.
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
“Dan orang-orang yang menjauhi Thaghut (yaitu) tidak menyembah-nya dan
kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu
sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku yang mendengarkan
perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. mereka
itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah
orang-orang yang mempunyai akal.”
</em>
(Q.S Az-Zumar: 17-18)<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut mereka, ayat ini menegaskan pujian Allah bagi hambaNya yang memilih
dan mengikuti perkataan yang terbaik, dan pujian tentu tidak ditujukan
kecuali untuk sesuatu yang disyariatkan oleh Allah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Berdasarkan hadits Nabi saw:
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
فَمَا رَأَى الْمُسْلِمُونَ حَسَنًا فَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ حَسَنٌ وَمَا
رَأَوْا سَيِّئًا فَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ سَيِّئٌ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
“Apa yang dipandang kaum muslimin sebagai sesuatu yang baik, mak<a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftnref17"></a> a ia di sisi Allah adalah baik”.
</em>
(H.R. Ahmad)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadits ini menunjukkan bahwa apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin
dengan akal-sehat mereka, maka ia pun demikian di sisi Allah. Ini
menunjukkan ke<em>hujjah</em>an <em>Istihsan.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Berdasarkan <em>ijma’</em>:
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka mengatakan bahwa para ulama telah berijma’ dalam beberapa masalah
yang dilandasi oleh <em>Istihsan, </em>seperti:
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Bolehnya masuk ke dalam <em>hammam. </em>tanpa ada penetapan harga
tertentu, penggantian air yang digunakan dan jangka waktu pemakaiannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Demikian pula dengan bolehnya jual-beli <em>al-Salam </em>(pesan barang
bayar di muka), padahal barang yang dimaksudkan belum ada pada saat akad.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn15" name="_ftnref15" title="">
[15]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>
Golongan Yang Menolak Penggunaan <em>Istihsan</em> Sebagai <em>Hujjah</em>
</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun <em>istihsan </em>dalam arti beralih dari <em>qiyas jail </em>kepada <em>qiyas kafi </em>atau beralih pada kepada adat kebiasaan, merupakan
masalah yang controversial, yang dengan sendirinya menjadi kurang
kekuatannya sebagai dalil secara umum. Imam Syafi’I termasuk ulama paling
keras menolak <em>isithsan</em> dalam bentuk ini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalangan ulama Zhahiriyah menolak penggunaan <em>qiyas </em>secara prinsip,
demikian pula ulama Syi’ah dan sebagian ulama kalam Mu’tazilah. Karena
mereka tidak menerima <em>qiyas, </em>maka dengan sendirinya mereka pun
menolak <em>istihsan </em>karena kedudukan <em>istihsan </em>dalam
posisinya sebagai dalil hukum adalah lebih rendah dari <em>qiyas.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara argument para ulama yang menolak <em>istihsan </em>(selain
argumen penolakan Syafi’i) adalah sebagai berikut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Yang dituntut dari kaum muslimin untuk diikuti adalah hukum yang
ditetapkan Allah atau yang ditetapkan Rasul atau hukum yang di <em>qiyas</em>kan dngan hukum Allah dan hukum Rasul itu. Sedangkan hukum
yang ditetapkan berdasarkan apa yang dianggap baik oleh mujtahid adalah
hukum buatan manusia bukan hukum syar’i. hukum semacam ini didasarkan atas
kehendak dan selera nafsu. Umat Islam tidak disuruh mengikuti hukum dari
nafsu tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Allah SWT telah menetapkan hukum untuk suatu kejadian. Sebagian dari
hukum itu ditetapkan dengan nash Kitab dan sebagian lagi dengan nash lisan
Nabi. Ada pula isyarat dari nash untuk mengikuti hukum yang ditetapkan <em>ulil amri </em>itu adalah <em>ijma’</em>, yaitu ketetapan tentang hal
yang disepakati. Sedangkan dalam hal yang diperdebatkan, disuruh untuk
menghubungkannya kepada nash yang ada yaitu melalui <em>qiyas.</em> Tidak
boleh beralih dari hukum yang dituntut oleh nash atau <em>qiyas</em> kepada
pendapat berdasarkan <em>istihsan, </em>karena yang demikian berarti
mendahulukan hukum yang ditetapkan akal ketimbang hukum yang ditetapkan
berdasarkan dalil syara’.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn16" name="_ftnref16" title="">
[16]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Imam Al-Syafi’i dan <em>Istihsan</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Imam <em>al-Syafi’i</em>
merupakan salah seorang ulama yang menetang dengan keras <em>istihsan</em>
sebagai metode dalam ber<em>istinbath</em> hukum. Penolakannya itu
tercermin dari perkataanya yang masyhur yaitu:
</div>
<div style="text-align: right;">
مَنْ اِسْتَحْسَنَ فَقَدْ شَرَّعَ
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
“Siapa saja yang menetapkan suatu hukum dengan dasar istihsan, berarti
ia membuat hukum syaria’ah yang baru.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Syafi’i juga menyatakan dengan tegas bahwa, tidak seorang pun berhak
selain Rasulullah menetapkan sesuatu hukum tanpa alasan (dalil) dan tidak
seorang pun pantas menetapkan berdasarkan apa yang dianggap baik ( <em>istihsan</em>). Sesungguhnya menetapkan hukum dengan <em>istihsan</em>
adalah membuat ketentuan baru yang tidak mempedomani ketentuan yang telah
digariskan sebelumnya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn17" name="_ftnref17" title="">
[17]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn17" name="_ftnref17" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari perkataan <em>al-Syafi’i</em> di atas, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan <em>istihsan</em> adalah pendapat yang tidak bersandarkan
kepada keterangan <em>(al-khabar)</em><em> </em>dari salah satu empat dalil
syarak, yaitu al-Quran, sunnah, <em>ijma’</em>, dan qiyas. Apabila seorang
mujtahid memfatwakan suatu hukum dan hukum itu tidak diambil dari <em>al-khabar</em><em> </em>itu secara lafal dan juga tidak diambil dari
logikanya secara <em>qiyas</em>, serta tidak ada <em>ijma’</em> pada hukum
tersebut, maka fatwa itu dinamakan <em>istihsan,</em> karena tidak
bersandarkan kepada <em>al-khabar</em><em> </em>baik secara (langsung
kepada) <em>nash</em> maupun secara <em>istinbath.</em><em> </em>Fatwa itu
hanya dianggap baik oleh mujtahid itu dengan akalnya dan dengan
kecenderungan perasaannya, tanpa berdalil kepada suatu <em>aI-khabar</em> <em> </em>dan tanpa mempertanggungkan kepada <em>al-khabar</em><em> </em>
itu.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut <em>Imam Syafi’i</em>, haram bagi seseorang yang berpendapat dengan <em>istihsan,</em><em> </em>apabila <em>istihsan</em><em> </em>itu
bertentangan dengan<em> al-khabar.</em><em> </em>Sedang, <em>al-khabar</em><em> </em>yang terdiri atas Kitab dan sunnah adalah
sesuatu yang berharga yang diteliti maknanya oleh mujtahid untuk
memperoleh pengertiannya yang benar. Mujtahid itu bisa memahami <em>al-khabar</em><em> </em>dengan<em> qiyas</em> dan seorang pun tidak
boleh mengemukakan pendapat kecuali <em>dari</em> segi ijtihad. Dan ijtihad
adalah upaya mencari kebenaran. Maka dengan demikian tidak boleh seseorang
mengatakan, aku menganggap baik, tanpa melakukan <em>qiyas</em>.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn18" name="_ftnref18" title="">
[18]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Seandainya, qiyas boleh diingkari, maka boleh juga bagi orang yang bukan
ahli ilmu berpendapat dengan sesuatu yang tidak ada <em>nash</em> dengan <em>istihsan</em><em> </em>yang mereka gunakan. Padahal sebenarnya
pendapat yang tidak berdasarkan kepada <em>al-khabar</em><em> </em>dan <em>qiyas</em> tidak sah karena tidak bersumber kepada al-Quran, sunnah,
dan <em>qiyas</em>. Banyak <em>nash</em>, baik a1-Quran maupun hadits yang
melarang berpendapat yang tidak disandarkan kepada <em>al-khabar.</em> <em> </em>Karena sesungguhnya apabila Nabi SAW menyuruh melakukan ijtihad,
maka ijtihad selalu berdasarkan suatu tuntutan. Dan menuntut sesuatu harus
berdasarkan dalil-dalil, sedangkan dalil-dalil itu adalah <em>qiyas</em>.
Sedangkan dalam <em>istihsan</em><em> </em>tidak terdapat <em>qiyas</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya <em>Imam Syafi’i</em> memberikan contoh dengan mengatakan,
bahwa seseorang yang tidak mengerti masalah harga seorang budak, maka tidak
boleh dimintakan menetapkan harga seorang budak laki-laki atau harga
seorang budak perempuan. Demikian juga kepada orang yang tidak mengerti
masalah upah pekerja tidak boleh dimintakan menetapkan upah pekerja. Sebab,
apabila ia menetapkan harga budak tidak sesuai dengan <em>dalalat</em> <em> </em>(petunjuk) harganya atau menetapkan upah pekerja tidak sesuai
dengan <em>dalalat</em><em> </em>upahnya, berarti ia bentindak sembarangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, menurutnya lebih lanjut, menyimpulkan hal-hal yang kecil
seperti itu saja tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, apalagi masalah
halal dan haram yang merupakan ketentuan Allah maka tidak boleh ditetapkan
secara sembarangan dan secara <em>istihsan.</em><em> </em>Yang demikian,
tidak lain daripada mencari enaknya saja <em>(talazzuz).</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, maka selain Rasulullah tidak ada seorang pun yang berhak
mengemukakan pendapat kecuali berdasarkan dalil-dalil yang telah disebutkan
di atas. Orang tidak boleh berpendapat dengan “apa yang dianggapnya baik”,
karena pendapat dengan apa yang dianggapnya baik” adalah sesuatu yang
dibuat-buatnya bukan berdasarkan tradisi atau contoh yang telah ada.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn19" name="_ftnref19" title="">
[19]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn19" name="_ftnref19" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwasa <em>Imam Syafi’i </em>
menghubungkan <em>istihsan</em><em> </em>dengan semua fatwa yang tidak
disandarkan kepada<em> al-khabar,</em><em> </em>baik secara langsung kepada <em>nash</em> maupun dengan cara menghubungkan kepada <em>nash</em> dengan
cara <em>qiyas</em>. Atau dengan kata lain bahwa <em>istihsan</em>
merupakan metode <em>istinbath</em> hukum yang tidak berdasarkan kepada
al-Quran atau sunnah atau <em>ijma’</em> atau<em> </em>atau <em>qiyas</em>.
Dengan demikian, maka tidak mengherankan kalau Imam Syafi’i menolak<em>istihsan </em>sebagai dalil syarak dan beliau mengkritik keras <em>istihsan </em>tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkaitan dengan penolakannya terhadap <em>istihsan</em> ini, beliau
mengemukakan beberapa argumen, diantaranya adalah:
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggung jawaban)
</em>
?”(Q.S. Al-Qiyamah: 35)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menanggapi ayat ini, Imam Syafi’i berpendapat bahwa Allah tidak
membiarkan begitu saja kepada manusia dengan sia-sia, tetapi Allah
memerintahkan sesuatu kepadanya dan melarang sesuatu bahkan menjelaskan
kedudukan perintah dan larangan tersebut melalui ayat-ayat al-Qur’an lain
yang telah diturunkan kepada nabi-Nya secara <em>qath’iy.</em>
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan Pendapat
tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.”
</em>
(Q.S. An-Nisa: 59)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menanggapi maksud yang terdapat di dalam ayat ini, Imam Syafi’i
berpendapat bahwa ayat ini berisi:
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Anjuran untuk selalu mengembalikan segala penyelesaiannya kepada
al-Qur’an dan hadits, sedang istihsan bukan al-Qur’an dan bukan pula
hadits.
</div>
<div style="text-align: justify;">
- Tidak ada anjuran untuk mengembalikan persoalan kepada <em>istihsan</em>,
sehingga <em>istihsan </em>tidak dapat dianggap sebagai <em>hujjah</em>
(dalil) dalam menetapkan hukum syara’.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn20" name="_ftnref20" title="">
[20]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn20" name="_ftnref20" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Jenis-jenis <em>Istihsan</em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan adanya definisi dan pandangan para ahli tentang <em>istihsan,</em>
maka dapat dipahami bahwa <em>istihsan </em>dapat dilihat dari dua sisi,
yang masing-masing sisi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>
Dilihat Dari Sisi Hubungan Antara <em>Qiyas Dan Istihsan</em>
</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong> </strong>
Dari sisi ini, <em>istihsan </em>dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. <em>Qiyas Jali. Qiyas </em>ini terbagi lagi menjadi 6, yaitu:
</div>
<div style="text-align: justify;">
- <em>Qiyas bi al-Ta’tsir</em>, yaitu <em>qiyas </em>dengan efek penetapan
hukum yang lemah jika dibandingkan dengan <em>istihsan </em>sebagai
pembandingannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- <em>Qiyas </em>yang secara lahiriyyah lemah dan batal, tetapi jika
dilakukan penelitian secara cermat, ditemukan adanya keabsahan atau
ditemukan ada efek penetapan hukum, lantaran adanya hal-hal yang
tersembunyi yang menjadikannya sebagai landasan dari penetapan hukum
tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>b. </em>
<em>Istihsan,</em>
hal ini terbagi menjadi dua, yaitu:<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
- <em>Istihsan bi al-Ta’tsir</em>, yaitu <em>istihsan </em>dengan efek
penetapan hukum yang lebih kuat, sekalipun tersembunyi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- <em>Istihsan </em>yang secara lahiriyah terlihat efek penetapan hukumnya,
sekalipun jika dicermati ditemukan sisi ketidak-absahan yang tersembunyi.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn21" name="_ftnref21" title="">
[21]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn21" name="_ftnref21" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut, yang menjadi fokus
persoalannya hanya terdapat pada efek penetapan hukumnya (<em>ta’tsir</em>
), bukan pada aspek lahir dan tersembunyinya, artinya jika efek penetapan
hukum <em>qiyas</em>nya itu sangat kuat, maka yang harus diperioritaskan
adalah <em>istihsan.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun contoh kasusnya adalah kasus air sisa minuman burung buas dan kasus
sujud Tilawah di tengah-tengah bacaan al-Qur’an dalam shalat.<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Dilihat Dari Sisi Pengambilan Dalilnya</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat dari sisi pengambilan dalilnya, hal ini diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. <em>Istihsan bi al-Qiyas al-Khafiy, </em>yaitu penentuan hukum melalui
penelitian, karena dala kasus ini ditemukan dua dalil (baik al-Qur’an
maupun hadits) yang masing-masing dalil mempunyai konsekuwensi hukum
tersendiri, lalu penentuan hukumnya harus dilakukan pentarjihan pada dalil
yang dianggap lebih sesuai dengan persoalan tersebut, lantaran memiliki
dampak penetapan hukum (<em>ta’tsir</em>) yang lebih kuat. Jika demikian,
maka <em>istihsan </em>mengambil jalan memperioritaskan <em>qiyas khafi </em>berdasarkan nash.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn22" name="_ftnref22" title="">
[22]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun contoh kasusnya dalam sisi ini adalah wakaf tanah pertanian dan
kasus perbedaan besar kecilnya harga barang yang belum diserah terimakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. <em>Istihsan bi al-Nash, </em>yaitu penetapan hukum berdasarkan pada
prinsip dasar universal yang sudah ditangkap oleh dalil yang cakupannya <em>kulliy</em>, lantaran secara spesifik (<em>juz’iyyah</em>) terdapat
nash, baik al-Qur’an maupun hadits yang menyalahi kaidah umum tersebut.
Jika demikian, maka <em>istihsan </em>mengambil jalan memperioritaskan
ketetapan hukum spesifik daripada hukum <em>kulliy </em>berdasarkan dalil.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn23" name="_ftnref23" title="">
[23]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn23" name="_ftnref23" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun contohnya <em>istihsan</em> dengan al-Qur’an adalah kasus wasiat
kepada ahli waris dan kasus nazar mensedekahkan harta. Adapun contoh <em>istihsan </em>hadits yaitu kasus kelupaan orang berpuasa makan dan
minum, dan kasus transakasi pemesanan barang.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. <em>Istihsan bi al-Ijma’, </em>yaitu <em>aqwal </em>atau fatwa sahabat
tentang suatu hukum dalam kasus-kasus kontemporer yang secara lahiriyyah
bertentangan dengan hasil penetapan <em>qiyas </em>atau kaidah <em>kulliy, </em>atau memang mereka bersikap tidak mengingkarinya jika hal
tersebut dilakukan oleh publik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Contohnya adalah kasus kontrak kerja pertukaran barang dengan imbalan jasa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. <em>Istihsan bi al-Dharuriy, </em>yaitu penerapan dalil nash atau kaidah
umum akan dipastikan berdampak munculnya kesulitan, dan untuk
menghilangkannya, diberlakukanlah pengecualian berdasarkan <em>dharurat</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Contohnya adalah kasus pencucian sumur atau kamar mandi yang terkena najis
dengan menguras sebagian atau keseluruhan air.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
e. <em>Istihsan bi al-Mashlahah, </em>yaitu penerapan dalil nash atau
kaidah umum akan berakibat munculnya kerugian (<em>mafsadah</em>) atau
tidak tercapainya kemashlahatan yang sudah menjadi tujuannya. Untuk
menghilangkannya, dipakailah <em>istihsan</em> dengan melakukan hukum yang
dimungkinkan dapat mewujudkan kemashlahatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun contohnya adalah kasus pemberian zakat pada bani Hasyim, garis
keturunan Rasulullah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
f. <em>Istihsan bi al-‘Urf</em>, yaitu penerapan <em>qiyas </em>atau kaidah <em>kulliy </em>berdasarkan tradisi yang sudah berlaku secara umum, seperti
kasus penyediaan toilet, tanpa ada kepastian berapa lama dan berapa banyak
air yang dipergunakan dengan imbalan pembayaran tarif yang telah
ditentukan, dan ketentuan ini sudah berlangsung lama dari masa ke masa dan
tidak ada seorangpun dari ahli hukum islam yang mengingkarinya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn24" name="_ftnref24" title="">
[24]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftn24" name="_ftnref24" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Istihsan adalah mengeluarkan hukum sesuatu dengan menggunakan dalil baru
yang dihasilkan melalui penelaahan mendalam terhadap dalil yang digunakan
sebelumnya karena adanya unsur-unsur <em>dhorurah</em> yang menyangkut
kepentingan umum serta dengan mempertimbangkan hal-hal baik yang ada di
dalamnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kalangan yang menerima <em>istihsan </em>sebagai <em>hujjah </em>terdiri
dari Malikiyah, Hanafiyah, dan Hanabilah. Adapun kalangan yang menolak <em>istihsan</em> sebagai <em>hujjah</em> adalah terutama Imam Syafi’i,
mazhab Zhahiriyah, ulama Syi’ah dan sebagian ulama kalam Mu’tazilah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Imam Syafi’i adalah seorang penentang keras <em>istihsan. </em>Beliau
menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan <em>istihsan</em> adalah pendapat
yang tidak bersandarkan kepada keterangan <em>(al-khabar)</em><em> </em>
dari salah satu empat dalil syarak, yaitu al-Quran, sunnah, <em>ijma’</em>,
dan qiyas. Oleh sebab itu, Imam Syafi’i tidak menggunakan istihsan sebagai <em>hujjah, </em>melainkan menentang keras penggunaan <em>istihsan </em>
sebagai hujjah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. <em>Istihsan </em>jika dilihat dari sisinya terbagi 2, yaitu:
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Dilihat dari sisi hubungan antara <em>qiyas </em>dan <em>istihsan</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Dilihat dari sisi pengambilan dalilnya yang terdiri dari<em>istihsan bi al-qiyas al-khafiy</em>, <em>istihsan bi al-nash</em>,<em>istihsan bi al-ijma’</em>, <em>istihsan bi al-dharuriy</em>, <em>istihsan bi al-mashlahah</em>, dan <em>istihsan bi al-‘urf</em>.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Louis Ma’luf, <em>al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam, </em>(Beirut:
Maktabah Dar Al-Fikr, 1986), h. 136.
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
Muhammad Ma’shum Zein, <em>Ilmu Ushul Fiqh, </em>(Jombang: Darul
Hikmah, 2008), h. 106.
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Muhammad Abu Zahrah, <em>Ushul Fiqih,</em> (Jakarta: Pustaka
Firdaus, 1999), h. 402.
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Abdul Wahab Khallaf, <em>‘Ilmu Ushul al-Fiqh, </em>(Cairo: Maktabah
Dar al-Qalam, 1978), h. 79.
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
Ma’shum zein, <em>Ilmu Ushul…</em>, h. 107.
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Wahbah al-Zuhaili, <em>Ushul al-Fiqh al-Islamiy, </em>Juz II, Cet
Ke-III, (Beirut: Dar al-Fikr, 1989). h. 737.
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title="">
[7]
</a>
Amir Syarifuddin, <em>Ushul Fiqh</em>, Jilid 2, Cet ke 4, (Jakarta:
Prenada Media, 2008), h. 315.
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title="">
[8]
</a>
al-Taftazani, <em>Syarh al-Talwih ala Taudhih,</em><em> </em>Juz.
II, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyat, t.t.), h. 82.
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title="">
[9]
</a>
Juhaya S. Praja, <em>Ilmu Ushul Fiqh, </em>(Bandung: Pustaka Setia,
1999), h. 112.
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title="">
[10]
</a>
Iskandar Usman, <em>Istihsan dan Pembaharuan Hukum Islam,</em> <em> </em>(Jakarta: Rajawali Pers, 1994). h. 31-33.
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title="">
[11]
</a>
Juhaya , <em>Ilmu Ushul...,</em> h. 112.
</div>
</div>
<div id="ftn12">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title="">
[12]
</a>
Amir Syarifuddin, <em>Ushul…, </em>h. 315.
</div>
</div>
<div id="ftn13">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title="">
[13]
</a>
Husain Hamid Hassan, <em>Nadhariyat al-Maslahat fi al-Fiqh al-Islamiy</em><em> </em>
(Beirut: Dar al-Nahdhat al-‘Arabiyah, t.t.), h. 594.
</div>
</div>
<div id="ftn14">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref14" name="_ftn14" title="">
[14]
</a>
Juhaya , <em>Ilmu Ushul...,</em> h. 112.
</div>
</div>
<div id="ftn15">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref15" name="_ftn15" title="">
[15]
</a>
Saifuddin al-Hasan ‘Alim al-Amidi, <em>al-Ahkam Fi Ushulil Ahkam</em>, Juz: II, (Kairo: Muassisah
al-Halabiy, 1937), h. 892.
</div>
</div>
<div id="ftn16">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref16" name="_ftn16" title="">
[16]
</a>
Amir Syarifuddin, <em>Ushul Fiqh</em>…, h. 315.
</div>
</div>
<div id="ftn17">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref17" name="_ftn17" title="">
[17]
</a>
Imam <em>al-Syafi’i</em>, <em>al-Risalah</em><em>, </em>(Mesir:
Matba’ah Musthafa al-Babi al-Halabi, 1940), h. 25.
</div>
</div>
<div id="ftn18">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref18" name="_ftn18" title="">
[18]
</a>
<em>Ibid.,</em>
<em> </em>
h. 503-505.
</div>
</div>
<div id="ftn19">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref19" name="_ftn19" title="">
[19]
</a>
<em>Ibid.,</em>
<em> </em>
h. 21.
</div>
</div>
<div id="ftn20">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref20" name="_ftn20" title="">
[20]
</a>
Wahbah, <em>Ushul…,</em> h. 749.
</div>
</div>
<div id="ftn21">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref21" name="_ftn21" title="">
[21]
</a>
Al-Badawiy, Abu Husain Ali bin Muhammad bin Husain, <em>Ushul al-Bazdawiy, </em>Juz: IV, (Beirut: Dar al-Kitab
al-Islamiy, t.t.), h. 2-4.
</div>
</div>
<div id="ftn22">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref22" name="_ftn22" title="">
[22]
</a>
Khallaf, <em>Ilmu Ushul…, </em>h. 81.
</div>
</div>
<div id="ftn23">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref23" name="_ftn23" title="">
[23]
</a>
Wahbah, <em>Ushul…, </em>h.743.<em></em>
</div>
</div>
<div id="ftn24">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/ISTIHSAN%202/Pengertian%20Istihsan.docx#_ftnref24" name="_ftn24" title="">
[24]
</a>
Muhammad Mushthafa Syalbiy, <em>Ushul Fiqh al-Islamiy, </em>
(Beirut: Maktabah Dar al-Nadhlah al-Arabiyyah, 1986), h. 274-278.
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-69282622158619489842017-12-12T22:06:00.002+07:002018-06-11T11:38:02.275+07:00Makalah Poligami Menurut Perspektif Islam<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuPP1QzzeWKmDANMPdSMnFyg9L2DpWREhQOCXzbXvoptJLDtGKIF0mbEbH9k6W75QGGGWZBlp2fxVQwdxROxSCsH9MbKzk20rzWEkYjmnQGOx3gZKy2pJ0PKECL43AWeXLwua6dlvUXzk/s1600/5a8287a81d959800b96c9e90923b328a73e04de3-290517145354.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="413" data-original-width="620" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuPP1QzzeWKmDANMPdSMnFyg9L2DpWREhQOCXzbXvoptJLDtGKIF0mbEbH9k6W75QGGGWZBlp2fxVQwdxROxSCsH9MbKzk20rzWEkYjmnQGOx3gZKy2pJ0PKECL43AWeXLwua6dlvUXzk/s640/5a8287a81d959800b96c9e90923b328a73e04de3-290517145354.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Poligami adalah suatu tindakan yang sampai saat ini menjadi pro dan kontra
dalam masyarakat. Hal ini disebabkan karena perbedaan pendapat atau
pandangan masyarakat. Sebagian mereka banyak yang menganggap kalau poligami itu merupakan suatu
perbuatan negatif. Padahal pada hakekatnya poligami itu diperbolehkan dalam
Islam. Poligami dianggap menyakiti wanita dan hanya mneguntungkan kaum
lelaki saja. Di Indonesia sendiri UU belum ada yang menjelaskan secara
detail boleh tidaknya poligami dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan berkeluarga adalah mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Namun
dengan adanya <em>poligami</em>, kebahagiaan dalam keluarga dapat sirna.
Hal ini tentunya merugikan bagi istri dan anak-anaknya karena mereka
khawatir suami tidak akan bisa berlaku adil terhadap istri-istrinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pandangan masyarakat umum terhadap poligami beragam, ada yang setuju dan
ada juga yang tidak setuju dengan poligami, terlebih dengan wanita yang
merasa dirugikan karena harus berbagi dengan orang lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan uraian di atas kami mengambil judul “ <em>Poligami Menurut Perspektif Islam</em>” agar pembaca mengetahui dan
bertambah wawasan tentang poligami yang masih menjadi pro dan kontra
masyarakat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa pengertian poligami ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimanakah poligami dalam sejarah ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bagaimanakah poligami menurut para ulama ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Apa-apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi poligami ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Bagaimanakah poligami dalam pandangan Islam ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Apa-apa saja hikmah diperbolehkannya poligami ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Apa-apa saja dampak negatif poligami ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Penulisan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui pengertian poligami.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui poligami dalam sejarah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui poligami menurut para ulama.
</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi poligami.
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Untuk mengetahui poligami dalam pandangan Islam.
</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Untuk mengetahui hikmah diperbolehkannya poligami.
</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Untuk mengetahui dampak negatif poligami.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PEMBAHASAN</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Pengertian Poligami</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Poligami merupakan pernikahan kepada lebih dari satu istri sekaligus. Dalam
bahasa arab poligami lebih dikenal dengan <em>ta’addud,</em> yang artinya <em>berbilang</em>.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara etimologis kata poligami berasal dari bahasa yunani, yaitu gabungan
dari dua kata <em>poli</em> atau <em>polus</em> yang berarti banyak dan <em>gamein</em> atau <em>gamos</em> yang berarti perkawinan. Dengan
demikian poligami berarti perkawinan yang banyak .
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan secara terminologis poligami berarti sistem perkawinan yang salah
satu pihak memiliki atau mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu yang
bersamaan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika seorang suami yang memiliki istri lebih dari satu, maka perkawinan itu
disebut poligini, sedangkan jika seorang istri yang memiliki suami lebih
dari satu, maka perkawinannya disebut poliandri. Namun dalam kehidupan
sehari – hari istilah poligami-lah yang lebih populer dan sering menjadi
bahan perbincangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em> </em>
Islam memperbolehkan seorang muslim untuk beristri lebih dari hingga empat
orang istri dengan syarat suami harus dapat bersikap adil terhadap
istri-istrinya. Allah SWT berfirman dalam QS. An Nisa : 3 yang berbunyi :
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “
<em>
dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian
jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang
saja atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih
dekat kepada tidak berbuat aniaya
</em>
”. (QS.An-Nisa:3).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Poligami Dalam Sejarah</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Fenomena poligami sebenarnya sudah ada sebelum Islam datang. Dulunya orang
– orang berpoligami dengan banyak istri, karena memang belum ada aturan dan
pembatasan jumlah istri dalam berpoligami. Sebelum akhirnya datanglah agama
Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, yang membatasi poligami hanya dengan
empat orang istri saja.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya sebelum Islam dan Rasulullah datang pun sudah banyak kaum yang
melakukan poligami termasuk diantaranya nabi-nabi sebelum Rasulullah SAW.
Nabi-nabi itu diantaranya adalah Nabi Daud a.s., dan Nabi Sulaiman a.s.
Menurut sejarahnya, poligami diperbolehkan setelah turunnya ayat Q.S. <em>Annisa’ </em>: 3, dan asbabun nuzul ayat ini adalah pasca Perang Uhud,
ketika itu pejuang Islam banyak yang gugur di medan peperangan dan
mengakibatkan banyak anak yatim, janda-janda. Karena untuk memenuhi sebuah
tanggung jawab ketika banyaknya para janda, istri para syuhada yang gugur
dalam peperangan membela Islam, sehingga tidak mungkin mereka dapat
terlindungi. Dan sesuai dengan keadaan ini, yakni kekhawatiran tidak
terwujudnya keadilan pada anak-anak yatim sesuai dengan ayat yang dimaksud
dalam QS.An-Nisa ayat 3.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. </strong>
<strong>Poligami Menurut Para Ulama</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Prof. Dr. Musdih Mulia, MA, dosen pasca sarjana UIN syarif
Hidayatullah,
<em>
“Poligami itu haram lighairih, yaitu haram karena adanya dampak buruk
dan efek-efek yang ditimbulkannya.”
</em>
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia juga mengaku memiliki data yang menunjukkan bahwa praktik poligami di
masyarakat telah<em> </em>menimbulkan masalah yang sangat krusial dan
problem sosial yang sangat besar. Begitu juga<em> </em>dengan tingginya<em>Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT),</em> keretakan rumah tangga dan <em> </em>penelantaran anak-anak.<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prof. Dr. Quraish Shibab menyatakan,
<em>
“Poligami itu mirip dengan pintu darurat dalam pesawat terbang, yang
hanya boleh dibuka dalam keadaan emergency tertentu.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal serupa disampaikan pula oleh Ketua PBNU, KH. Hasyim Muzadi, “
<em>
Poligami tak ubahnya sebuah pintu darurat (emergency exit) yang memang
disediakan bagi yang membutuhkannya.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kesempatan yang lain, beliau juga mengatakan, “Poligami atau monogamy
adalah sebuah pilihan yang diberikan Islam untuk manusia, keduanya tak
perlu dikontradiksikan.”
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DR. KH. Miftah Faridh (Direktur PUSDAI Jabar), juga memiliki pandangan yang
sama,
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
“Poligami dalam pandangan islam merupakan salah satu solusi yang dapat
dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah sosial yang dihadapi
manusia. Poligami tidak perlu dipertentangkan , apalagi sampai
menimbulkan keretakan ukhuwah Islamiyah, adapun jika ada yang belum
siap melakukannya, itu lain persoalan.”
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Direktur utama Pusat Konsultasi Syariah, DR. Surahman Hidayat, mengatakan :
“
<em>
Nikah itu baik poligami atau monogamy, yang penting tidak untuk
menzalimi siapa pun. Justru untuk tegaknya kebahagiaan, yang pada
gilirannya terwujud rumah tangga yang Sakinah Mawaddah Wa Rahmah
</em>
.”
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. </strong>
<strong>Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Poligami</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Abu Azzam Abdillah, banyak faktor yang sering memotivasi seorang
pria untuk melakukan poligami. Selama dorongan tersebut tidak menyimpang
dari ketentuan syariat, tentu tidak ada cela dan larangan untuk
melakukannya. Berikut ini beberapa faktor utama yang menjadi pertimbangan
kaum pria dalam melakukan poligami :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Faktor-Faktor Biologis</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Istri yang sakit.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya seorang istri yang menderita suatu penyakit yang tidak memungkinkan
baginya untuk melayani hasrat seksual suaminya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Hasrat Seksual yang Tinggi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian kaum pria memiliki gairah dan hasrat seksual yang tinggi dan
menggebu, sehingga baginya satu istri dirasa tidak cukup untuk menyalurkan
hasratnya tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Rutinitas Alami Setiap Wanita.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya masa-masa haid, kehamilan dan melahirkan, menjadi alasan utama
seorang wanita tidak dapat menjalankan salah satu kewajiban terhadap
suaminya. Jika suami dapat bersabar menghadapi kondisi seperti itu, tentu
tidak akan menjadi masalah. Tetapi jika suami termasuk orang yang hasrat
seksualnya tinggi, beberapa hari saja istrinya mengalami haid,
dikhawatirkan sang suami tidak bisa menjaga diri, maka poligami bisa
menjadi pilihannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Masa Subur Pria Lebih Lama.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kaum pria memiliki masa subur yang lebih lama dibandingkan wanita.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Faktor Internal Rumah Tangga</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Kemandulan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak kasus perceraian yang dilatarbelakangi oleh masalah kemandulan, baik
kemandulan yang terjadi pada suami maupun yang dialami istri. Hal ini
terjadi karena keinginan seseorang untuk mendapat keturunan merupakan salah
satu tujuan utama pernikahan dilakukannya. Dalam kondisi seperti itu,
seorang istri yang bijak dan shalihah tentu akan berbesar hati dan ridha
bila sang suami menikahi wanita lain yang dapat memberikan keturunan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Istri yang Lemah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika sang suami mendapati istrinya dalam keadaan serba terbatas, tidak
mampu menyelesaikan tugas-tugas rumahtangganya dengan baik, tidak bisa
mengarahkan dan mendidik anak-anaknya, lemah wawasan ilmu dan agamanya,
serta bentuk-bentuk kekurangan lainnya. maka pada saat itu, kemungkinan
suami melirik wanita lain yang dianggapnya lebih baik, bisa saja terjadi
poligami.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Kepribadian yang Buruk.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Istri yang tidak pandai bersyukur, banyak menuntut, boros, suka berkata
kasar, gampang marah, tidak mau menerima nasihat suami dan selau ingin
menang sendiri, biasanya tidak disukai sang suami. Oleh karenanya, tidak
jarang suami yang mulai berpikir untuk menikahi wanita lain yang dianggap
lebih baik dan lebih shalihah, apalagi jika watak dan karakter buruk sang
istri tidak bisa diperbaiki lagi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Faktor Sosial</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Banyaknya Jumlah Wanita
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia, pada PEMILU tahun 1999, jumlah pemilih pria hanya 48%,
sedangkan pemilih wanita sebanyak 52%. Berarti dari jumlah 110 Juta jiwa
pemilih tersebut, jumlah wanita adalah 57,2 juta orang dan Jumlah pria 52,8
juta orang. Padahal usia para pemilih itu merupakan usia siap nikah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Kesiapan Menikah dan Harapan Hidup pada Wanita
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian pendapat juga mengatakan bahwa harapan hidup kaum wanita, lebih
panjang daripada harapan hidup kaum pria, perbedaannya berkisar 5-6 tahun.
Sehingga tidak heran jika lebih banyak suami yang lebih dahulu meninggal
dunia, sedangkan sang istri harus hidup menjanda dalam waktu yang sangat
lama, tanpa ada yang mengayomi, melindungi, dan tiada yang memberi nafkah
secara layak.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Berkurangnya Jumlah Kaum Pria
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dampak paling nyata yang ditimbulkan akibat banyaknya jumlah kematian pada
kaum pria adalah semakin bertambahnya jumlah perempuan yang kehilangan
suami dan terpaksa harus hidup menjanda. Lalu siapakah yang akan
bertanggung jawab mengayomi, memberi perlindungan dan memenuhi nafkah lahir
dan batinnya, jika mereka terus menjanda? solusinya tidak lain, kecuali
menikah lagi dengan seorang jejaka, atau duda, atau memasuki kehidupan
poligami dengan pria yang telah beristri. Itulah solusi yang lebih mulia,
halal dan beradab.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Lingkungan dan Tradisi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang suami akan tergerak hatinya untuk melakukan poligami, jika ia hidup
di lingkungan atau komunitas yang memelihara tradisi poligami. Sebaliknya
ia akan bersikap antipati, sungkan dan berpikir seribu kali untuk
melakukannya, jika lingkungan dan tradisi yang ada di sekitarnya menganggap
poligami sebagai hal yang tabu dan buruk, sehingga mereka melecehkan dan
merendahkan para pelakunya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
e. Kemampuan Ekonomi
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesuksesan dalam bisnis dan mapannya perekonomian seseorang, sering
menumbuhkan sikap percaya diri dan keyakinan akan kemampuannya menghidupi
istri lebih dari satu.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>E. </strong>
<strong>Poligami dalam Pandangan Islam</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa ulama setelah meninjau ayat-ayat tentang poligami, mereka
menetapkan bahwa menurut asalnya, Islam sebenarnya adalah monogami (menikah
dengan seorang saja). Terdapat ayat yang mengandung peringatan agar tidak
disalahgunakan. Ini semua bertujuan supaya tidak terjadi kezaliman. Tetapi,
poligami diperbolehkan dengan syarat ia dilakukan pada masa-masa terdesak
untuk mengatasi perkara yang tidak dapat diatasi dengan jalan lain. Atau
dengan kata lain bahwa poligami itu diperbolehkan oleh Islam dan tidak
dilarang kecuali jikalau dikhawatirkan bahwa kebaikannya akan dikalahkan
oleh keburukannya. Sebagaimana <em>thalaq</em>, begitu jugalah dengan
poligami yang diperbolehkan umatnya berpoligami berdasarkan nas-nas syariat
serta realita keadaan masyarakat. Ini berarti poligami tidak boleh
dilakukan dengan sewenang-wenangnya demi untuk menjaga ketinggian budi
pekerti dan nilai kaum muslimin. Oleh karena itu, apabila seorang lelaki
akan berpoligami hendaklah dia memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong><em>Membatasi jumlah istri yang akan dinikahinya</em></strong>
.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat ini telah telah disebutkan oleh Allah SWT dengan firman-Nya:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : “...........
<em>
Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau
empat.............”
</em>
(QS.An-Nisa:3)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat diatas menerangkan dengan jelas bahwa Allah telah menetapkan seseorang
itu menikah tidak boleh lebih dari empat orang istri. Jadi, Islam membatasi
kalau tidak beristri satu, boleh dua, tiga, atau empat saja.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>2. </em></strong>
<strong>
<em>
Diharamkan bagi suami mengumpulkan wanita-wanita yang masih ada
tali persaudaraan menjadi istrinya.
</em>
</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan pengharaman ini adalah untuk menjaga silaturahim antara
anggota-anggota keluarga. Rasulullah SAW bersabda :
<em>
“Sesungguhnya kalu kamu berbuat yang demikian itu, akibatnya kamu akan
memutuskan silaturahim diantara sesama kamu.”
</em>
(HR Bukhari & Muslim).<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah juga memperkuat larangan ini, Bahwa Urnmu Habibah (Istri
Rasulullah)<em> </em>mengusulkan agar baginda menikahi adiknya, Beliau
menjawab:<em> ”Sesungguhnya dia tidak halal untukku.”</em> (HR
Bukhari&Muslim)
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>
<em>Disyaratkan berlaku adil, seperti dalam QS An Nisa:3</em>
</strong>
.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tegas diterangkan serta dituntut agar para suami bersikap adil jika
akan berpoligami. Andaikan takut tidak dapat berlaku adil kalau sampai
empat orang isteri, cukuplah tiga orang saja. Tetapi kalau itupun masih
juga tidak dapat adil, cukuplah dua sahaja. Dan kalau dua itu pun masih
khawatir tidak bisaberlaku adil, maka hendaklah menikah dengan seorang
saja. Para mufassir berpendapat bahwa berlaku adil itu wajib. Adil di sini
bukanlah berarti hanya adil terhadap para istri saja, tetapi mengandungi
arti berlaku adil secara mutlak. Oleh karena itu seorang suami hendaklah
berlaku adil sebagai berikut:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Berlaku adil terhadap diri sendiri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang suami yang selalu sakit-sakitan dan mengalami kesukaran untuk
bekerja mencari rezeki, sudah tentu tidak akan dapat memelihara beberapa
orang isteri. Apabila dia tetap berpoligami, ini berarti dia telah
menganiayai dirinya sendiri. Sikap yang demikian adalah tidak adil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Adil di antara para istri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adil diantara istri-istri ini hukumnya wajib, berdasarkan firman Allah
dalam QS.An-Nisa: 3. Namun, berlindung pada pernyataan itu pada
kenyataannya, sebagaimana yang ditegaskan Al Quran, berlaku adil sangat
sulit dilakukan (An-Nisa: 129).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
” Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara
isteri-isteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena
itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai),
sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu
mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
</em>
(QS An-Nisa: 129). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah SAW juga bersabda :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
“Barangsiapa yang mempunyai istri, lalu dia cenderung kepada salah satu
diantaranya dan tidak berlaku adil diantara mereka, maka kelak di hari
kiamat dia akan datang dengan keadaan pinggangnya miring hampir jatuh
sebelah.”
</em>
(HR. Ahmad bin Hambal).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Adil memberi nafkah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal suami memberikan nafkah, hendaklah suami tidak mengurangi nafkah
dari salah seorang istrinya. Memeberi nafkah lebih kepada seorang istri
dari yang lain diperbolehkan dengan sebab-sebab tertentu. Prinsip adil ini
tidak ada perbedaan diantara para istri. Kesemuanya mempunyai hak yang sama
sebagai seorang istri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Adil dalam menyediakan tempat tinggal.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Para ulama sepakat mengatakan bahwa suami bertanggung jawab menyediakan
tempat tinggal yang tersendiri untuk tiap-tiap istri dan anak-anaknya
sesuai dengan kemampuan suami. Ini semua dilakukan semata-mata untuk
menjaga kesejahteraan mereka.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
e. Adil dalam giliran.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Istri berhak mendapatkan giliran suaminya di rumahnya sama lamanya dengan
waktu menginap di rumah istri-istri yang lain. Sekurang-kurangnya suami
harus menginap di rumah seorang istri satu malam suntuk tidak boleh kurang.
Begitu juga dengan istri-istri yang lain. Walaupun ada istri yang sedang
haidh, nifas, ataupun sakit, suami wajib adil dalam soal ini. Karena,
tujuan pernikahan dalam Islam bukanlah semata-mata untuk memenuhi nafsu,
tapi bertujuan untuk menyempurnakan kasih sayang dan kerukunan antara suami
dan istri. Hal ini diterangkan dalam firman Allah SWT :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir.”
</em>
(QS. Ar-Rum:21)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em></em>
Andaikan suami tidak bisa bersikap adil, maka Ia akan berdosa dan akan
mendapatkan siksaan dari Allah SWT pada hari kiamat dengan tanda-tanda
pinggangnya miring. Hal ini disaksikan oleh seluruh umat manusia sejak Nabi
Adam sampai ke anak cucunya. Allah berfirman dalam QS. Az-Zalzalah:7-8</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula”.
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
f. Anak-anak juga mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan,
pemeliharaan serta kasih sayang yang adil dari seorang ayah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. </strong>
<strong><em>Tidak menimbulkan mudharat bagi istri maupun anak</em></strong>
.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, suami harus yakin bahwa pernikahannya yang baru tidak akan merugikan
kehidupan istri serta anak-anaknya. Karena, diperbolehkan poligami dalam
Islam adalah untuk menjaga kepentingan semua pihak. Jika kepentingan ini
tidak dapat dijaga dengan baik, maka seseorang yang berpoligami pada saat
itu adalah berdosa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>5. </em></strong>
<strong><em>Mampu menafkahi (nafkah lahir dan nadkah batin). </em></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana sabda Rasulullah :
<em>
“Wahai sekalian pemuda, siapa diantara kamu yang mampu mengeluarkan
nafkah,maka hendaklah kamu menikah. Dan siapa tidak mampu maka
hendaklah berpuasa”.
</em>
<em></em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadis di atas menunjukkan bahawa Rasulullah SAW menyuruh setiap kaum
laki-laki supaya menikah, tetapi dengan syarat sanggup mengeluarkan nafkah
kepada isterinya. Andaikan mereka tidak berkemampuan, maka tidak disarankan
menikah walaupun dia seorang yang sehat lahir serta batinnya. Oleh karena
itu, untuk menahan nafsunya, dianjurkan agar berpuasa. Jadi, kalau seorang
istri saja sudah kepayahan untuk memberi nafkah, sudah tentulah Islam
melarang orang yang demikian itu berpoligami. Memberi nafkah kepada isteri
adalah wajib berlakunya suatu pernikahan, ketika suami telah memiliki
isteri secara mutlak. Begitu juga si isteri wajib mematuhi serta memberikan
semuannya yang diperlukan dalam kehidupansehari-hari.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulan dari kemampuan lahir dan batin ialah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Mampu memberi nafkah asas seperti pakaian dan makan minum.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Mampu menyediakan tempat tinggal yang wajar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Mampu menyediakan kemudahan asas yang wajar seperti pendidikan,dsb.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Sehat tubuh badannya dan tidak berpenyakit yang bisa menyebabkan Ia
gagal dalam memenuhi tuntutan zahir yang lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Mempunyai kemampuan dalam hubungan suami istri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>F. </strong>
<strong>Hikmah Diperbolehkannya Poligami</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Islam adalah kata akhir Allah yang dengannya Islam menutup risalah-risalah
sebelumnya. Karena itulah, Islam juga membawa syariat yang universal dan
abadi, untuk seluruh penjuru dunia untuk semua zaman dan untuk semua umat
manusia.Islam tidak membuat syariat untuk orang kota dengan melalaikan
orang desa, tidak untuk masayarakat daerah beriklim dingin dengan merupakan
masyarakat beriklim tropis dan tidak pula suatu abad dengan melupakan abad
dan generasi lain.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Islam telah mengukur kebutuhan individu, kebutuhan masyarakat, sekaligus
kadar kepentingan semua pihak. Ada diantara mereka yang memiliki semangat
besar untuk memiliki keturunan, akan tetapi diberi rezeki dengan istri yang
tidak beranak karena mandul, berpenyakit, atau sebab lainnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada satu diantara tiga pilihan bagi perempuan yang jumlahnya berlebih
dibanding dengan jumlah laki-laki yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menghabiskan seluruh masa hidupnya dengan menelan kenyataan pahit tidak
mendapatkan jodoh.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Melepaskan kendali, menjadi pemuas nafsu bagi laki-laki hidung belang
yang diharamkan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Atau menikah dengan seorang laki-laki beristri yang mampu memberi nafkah
dan berlaku baik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak diragukan lagi, cara terakhir adalah alternatif yang adil, dan
merupakan solusi terbaik terhadap permasalahan yang akan dihadapinya. Dan
itulah keputusan hukum islam,
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>“ Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah
yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin “</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah poligami, yang tidak diterima orang-orang barat yang Nasrani itu.
Mereka mencibir dan memperolok-olok kaum muslimin dengan syariat yang
membolehkan poligami ini. Namun pada waktu yang bersamaan, mereka
mengizinkan kaum lelakinya berhubungan dengan perempuan-perempuan nakal dan
teman-teman hidup tanpa batas atau pun perhitungan, tidak berdasarkan pada
undang-udang atau pun norma yang patut bagi perempuan dan keturunan yang
dilahirkan, sebagai buah dari “poligami” atheis dan amoral.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>G. </strong>
<strong>Dampak Negatif Poligami</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping mempunyai hikmah, poligami juga mempunyai beberapa dampak
negatif sebagai berikut :
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong> Dampak dalam Kehidupan Rumah Tangga.</strong>
<strong></strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dampak poligami terhadap kehidupan rumah tangga antara lain :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Ketidakharmonisan hubungan anggota keluarga.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Sering timbul permasalahan atau percek-cokan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Tidak adanya rasa saling pecaya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Tidak adanya kepedulian yang besar dari suami terhadap anak dan isteri.
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Kemungkinan dapat menyebabkan perceraian.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Dampak Terhadap Istri.</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut buku ‘<em>Agar Suami Tak Berpoligami’</em>, dampak-dampak umum yang
dapat terjadi bagi para istri yang suaminya berpoligami adalah :
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Dampak psikologis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perasaan interior istri dan menyalahkan diri karena merasa tindakan
suaminya berpoligami adalah akibat dari ketidakmampuan dirinya memenuhi
kebutuhan biologis suaminya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Dampak ekonomi rumah tangga.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketergantungan secara ekonomi kepada suami. Walaupun ada beberapa suami
memang dapat berlaku adil terhadap istri-istrinya, tetapi dalam prakteknya
lebih sering ditemukan bahwa suami lebih mementingkan istri muda dan
menelantarkan istri dan anak-anaknya terdahulu.. Akibatnya istri yang tidak
memiliki pekerjaan akan sangat kesulitan menutupi kebutuhan sehari-hari.
Kekerasan terhadap perempuan, baik kekerasan fisik, ekonomi, seksual maupun
psikologis. Hal ini umum terjadi pada rumah tangga poligami, walaupun
begitu kekerasan juga terjadi pada rumah tangga yang monogami.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Dampak hukum.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seringnya terjadi nikah di bawah tangan (perkawinan yang tidak dicatatkan
pada Kantor Catatan Sipil atau Kantor Urusan Agama), sehingga perkawinan
dianggap tidak sah oleh negara, walaupun perkawinan tersebut sah menurut
agama. Pihak perempuan akan dirugikan karena konsekwensinya suatu
perkawinan dianggap tidak ada, seperti hak waris dan sebagainya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d. Dampak kesehatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebiasaan berganti-ganti pasangan menyebabkan suami/istri menjadi rentan
terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS), bahkan rentan terjangkit virus
HIV/AIDS.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Dampak Negatif Poligami Terhadap Anak.</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Poligami tidak hanya berdampak negative terhadap kehidupan rumah tangga dan
isteri,namun poligami juga berdampak negative terhadap anak, antara lain: .
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Sang anak merasa tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Anak menjadi frustasi melihat keadaan orang tuanya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Anak mendapat tekanan mental.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Adanya rasa benci kepada sang ayah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Dicemooh oleh teman-temannya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Anak tidak betah di rumah.
</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Tidak menutup kemungkinan anak menjadi melakukan perbuatan yang tidak
baik.
</div>
<div style="text-align: justify;">
h. Anak mengikuti pergaulan yang negative.
</div>
<div style="text-align: justify;">
i. Anak tidak semangat belajar.
</div>
<div style="text-align: justify;">
j. Anak menjadi beranggapan negative terhadap orang tua.
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Kesimpulan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Poligami atau menikah lebih dari satu orang istri atas ketentuan tentang
poligami telah diperbolehkan dengan bersyarat. Di dalam Al-Quran telah
tercantum bahwa secara lebih khusus merujuk pada keadilan yang harus
dilakukan dengan istri yang pertama. Serta harus ada kenyataan dari istri
pertama dan harus atas izin istrinya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena tujuan utama perkawinan dalam Islam adalah untuk menciptakan suatu
keluarga yang sakinah di mana suami dan istri/istri-istrinya, serta
anak-anaknya hidup dalam kedamaian dan cinta kasih.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong> Saran</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebaiknya masyarakat tidak selalu beranggapan negatif terhadap seseorang
yang melakukan poligami karena ia pasti memiliki alasan-alasan serta
faktor-faktor yang jelas untuk melakukan poligami. Selain itu, sebaiknya
para suami jangan melakukan poligami apabila tidak dapat berlaku adil bagi
istri-istrinya karena hukuman bagi suami yang tidak bisa berlaku adil
sangatlah pedih. Seperti sabda Rasulullah SAW ,
<em>
“Barang siapa beristri dua dan tidak berlaku adil pada keduanya maka ia
akan datang pada hari kiamat dalam keadaan tubuhnya miring sebelah.”
</em>
(HR Tirmidzi dan Al Hakim).
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
<em><strong>[1]</strong></em>
</a>
<em>http//Poligami Menurut Para Ulama.com /html. </em>
dikutip pada tanggal 13 Mei 2014.<em></em>
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
[2]
</a>
Khairudin Nasution, <em>Perdebatan Sekitar Status Poligami</em>,
(Jakarta : Musawa, 2002), hal 58.
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Muhammad Thalib, <em>Tuntunan Poligami dan Keutamaannya</em>,
(Jakarta: Irsyad Baitus Salam, cet. 1, 2001), hal 27- 29.
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Musdah Mulia, <em>Pandangan Islam Tentang Poligami</em>, (Jakata :
Lembaga Kajian Agama dan Gender, cet.1, 1999) hal 51.
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
<em>http:// asshalih.blogspot.com/ hikmah poligami/ .html</em>
.dikutip pada tanggal 13 Mei 2014.
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/MAKALAH%20POLIGAMI/POLIGAMI%20MENURUT%20PERSPEKTIF%20ISLAM.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
<em>
<u>
http// blackmehonk. Blogspot. com / Berbagai Dampak
Poligami/ html.
</u>
</em>
dikutip pada tanggal 13 Mei 2014.
</div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8101069527320926934.post-74465822574365833412017-12-12T21:48:00.001+07:002018-06-11T11:38:44.489+07:00Makalah Tentang Batas-Batas Ketaatan Terhadap Pemimpin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6e8C22c98qAmsq2gkz8rEp7yoT2y_Yywy-Wj00-aMK52I3h7O0xLva3129BdEX2GZAi8phRt2hqa2mEQi57nYyeHi8DD8SP4CSqfTPj-to6pgGG4wVJXQvY_izWzE-u_yVRCTROB_FG8/s1600/512px-Douglas_Fairbanks_at_third_Liberty_Loan_rally_HD-SN-99-02174.JPEG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="408" data-original-width="512" height="510" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6e8C22c98qAmsq2gkz8rEp7yoT2y_Yywy-Wj00-aMK52I3h7O0xLva3129BdEX2GZAi8phRt2hqa2mEQi57nYyeHi8DD8SP4CSqfTPj-to6pgGG4wVJXQvY_izWzE-u_yVRCTROB_FG8/s640/512px-Douglas_Fairbanks_at_third_Liberty_Loan_rally_HD-SN-99-02174.JPEG" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<ol start="1" type="A">
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Kepemimpinan adalah kebutuhan sosial. Tanpa adanya sesosok pemimpin, maka
tatanan kehidupan di masyarakat akan kacau. Pemimpin yang dibutuhkan rakyat
adalah pemimpin yang berbudi baik, cerdas akal dan cerdas hati. Namun
realita yang ada justru amat memprihatinkan. Beberapa kasus ketidakcerdasan
hati pemimpin yang membuatnya terjebak dalam perilaku menyimpang kerap
menghiasi media massa, mulai dari suap, korupsi, kolusi dan nepotisme
sampai asusila seolah jadi hal yang biasa.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah seharusnya seorang pemimpin bisa jadi idola dari suri tauladan bagi
rakyatnya. Dermawan, peduli, responsif, sederhana, serta tidak mementingkan
kepentingan keluarga dan golongannya. Selain itu, rakyat pemimpin yang
jujur, adil, taqwa dan memahami rakyat. Rakyat pun sudah sewajarnya
mentaati para pemimpinnya. Dalam makalah kali ini penulis akan membahas<strong><em>Batas Ketaatan Terhadap Pemimpin.</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rumusan Masalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimana Asbabul Wurud dari hadis yang berkenaan dengan Batas Ketaatan
Kepada Pemimpin ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimanakah penjelasan dari hadis yang berkenaan dengan Batas Ketaatan
Kepada Pemimpin ?
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Apa sajakah nilai pendidikan yang terkandung dalam hadis yang berkenaan
dengan Batas Ketaatan Kepada Pemimpin ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tujuan Penulisan</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk mengetahui Asbabul Wurud dari Hadis yang berkenaan dengan Batas
Ketaatan Kepada Pemimpin.
</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Untuk mengetahui penjelasan dari hadis yang berkenaan dengan Batas
Ketaatan Kepada Pemimpin.
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Untuk mengetahui nilai pendidikan yang terkandung dalam hadis yang
berkenaan dengan Batas Ketaatan Kepada Pemimpin.
</div>
<strong> </strong>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PEMBAHASAN</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><u>BATAS KETAATAN TERHADAP PEMIMPIN</u></strong>
<strong><u></u></strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><u><br /></u></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong><u><br /></u></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>A. </strong>
<strong>Hadist </strong>
<strong>1</strong>
<strong></strong>
</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ, عَنِ النَّبِيِّ, قَالَ: السَّمْعُ وَالطَاعَةُ
عَلَى المَرْءِ المُسلِمِ فِيْـماَ أَحَبَّ وَكَرِهَ, مَا لَمْ يُؤْمَرْ
بِمَعْصِيَةٍ؛ فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَا عَةَ
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn1" name="_ftnref1" title="">
[1]
</a>
</span></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><br /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : <em>Abdullah bin Umar ra dari Nabi </em><em>SAW</em>
<em>
. beliau bersabda: “Mendengar dan mentaati merupakan kewajiban seorang
muslim mengenai hal-hal yang ia sukai dan ia benci, sepanjang ia tidak
diperintahkan berbuat durhaka. Maka jika diperintah untuk berbuat
durhaka, tidaklah boleh mendengarkan dan tidak boleh mengikutinya”.
</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Taat secara bahasa artinya mengerjakan sesuatu yang diperintahkan.
Sedangkan secara syari’ah ialah beramal melaksanakan perintah disertai niat
dan keyakinan.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn2" name="_ftnref2" title="">
[2]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Asbabul Wurud</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu Mas’ud berkata : Rasulullah saw bersabda : “Bagaimana sikapmu Abdullah
jika kamu diperintahkan oleh para pemimpin yang manghapus sunnah Rasulullah
serta menunda-nunda salat dari waktunya?” Ibnu Mas’ud menjawab : “Apa yang
engkau perintahkan kepadaku menghadapi keadaan demikian wahai Rasulullah?”.
Beliau bersabda : “Tidak ada taat pada makhluk Allah dalam mendurhakai
Allah”.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn3" name="_ftnref3" title="">
[3]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Penjelasan</strong>
<strong></strong>
</div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Hadist diatas menjelaskan tentang batasan ketaatan pada pemimpin, selain
kita patuh pada Allah dan Rosul, kewajiban kita selanjutnya adalah
kepatuhan pada pemimpin. Meskipun perintah itu sesuatu yang kita benci atau
yang tidak kita sukai, tetapi kewajiban kita sebagai seorang muslim
mendengarkan dan selanjutnya yaitu mentaati.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn4" name="_ftnref4" title="">
[4]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketaatan merupakan sendi dasar tegaknya suatu kepemimpinan dan
pemerintahan. Tanpa ketaatan dan kepercayaan kepada pemimpin, kepemimpinan
dan pemerintahan tidak mungkin tegak dan berjalan sebagaimana mestinya.
Jika rakyat tidak lagi mentaati pemimpinnya, maka roda pemerintahan akan
lumpuh dan akan muncul fitnah di mana-mana. Atas dasar itu, ketaatan kepada
pemimpin merupakan keniscayaan bagi tegak dan utuhnya suatu negara. Bahkan,
dasar dari ketertiban dan keteraturan adalah ketaatan. Rasulullah Saw
selalu menekankan kepada umatnya untuk selalu taat kepada pemimpin dalam
batas-batas syari’atnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam al-Qur’an Allah SWT berfirman:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
“Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kamu sekalian kepada Allah dan
RasulNya, serta pemimpin diantara kalian.”
</em>
(Qs. an-Nisâ’: 59).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi, ketaatan kepada pemimpin bukanlah ketaatan yang bersifat
mutlak tanpa ada batasan. Ketaatan harus diberikan kepada pemimpin, selama
dirinya taat kepada Allah SWT dan RasulNya. Jika pemimpin tidak lagi
mentaati Allah dan RasulNya, maka tidak ada ketaan bagi dirinya.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn5" name="_ftnref5" title="">
[5]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Qur’an telah memberikan batasan yang sangat jelas dan tegas dalam
memberikan ketaatan. Allah SWT berfirman:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>
“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan
dari mengingat Kami.”
</em>
(Qs. al-Kahfi : 28).
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Nilai Pendidikan</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang muslim wajib mendengar dan taat (kepada pemimpin) baik dalam hal
yang disukainya maupun hal yang dibencinya, kecuali bila ia diperintah
untuk mengerjakan maksiat. Apabila ia diperintah untuk mengerjakan maksiat,
maka ia tidak wajib mendengar dan taat.
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn6" name="_ftnref6" title="">
[6]
</a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. </strong>
<strong>Hadist </strong>
<strong>ke 2</strong>
<strong></strong>
</div>
<div dir="RTL">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ
حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ
عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَرِيَّةً وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ
وَأَمَرَهُمْ أَنْ يُطِيعُوهُ فَغَضِبَ عَلَيْهِمْ وَقَالَ أَلَيْسَ قَدْ
أَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُطِيعُونِي
قَالُوا بَلَى قَالَ قَدْ عَزَمْتُ عَلَيْكُمْ لَمَا جَمَعْتُمْ حَطَبًا
وَأَوْقَدْتُمْ نَارًا ثُمَّ دَخَلْتُمْ فِيهَا فَجَمَعُوا حَطَبًا
فَأَوْقَدُوا نَارًا فَلَمَّا هَمُّوا بِالدُّخُولِ فَقَامَ يَنْظُرُ
بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّمَا تَبِعْنَا النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِرَارًا مِنْ النَّارِ أَفَنَدْخُلُهَا
فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ خَمَدَتْ النَّارُ وَسَكَنَ غَضَبُهُ فَذُكِرَ
لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَوْ دَخَلُوهَا مَا
خَرَجُوا مِنْهَا أَبَدًا إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Artinya :
<em>
Dari Ali r.a dia berkata : Nabi mengutus pasukan (300-400 pasukan) dan
menjadikan pemimpin atas mereka kepada seorang laki-laki (Abdullah ibn
huzaifah) dari anshar dan beliau memerintahkan mereka supaya
mematuhinya. Lalu ia (abdullah bin hudzaifah) marah kepada mereka lalu
berkata ‘tidakkah nabi benar-benar memerintahkan supaya kalian mematuhi
aku?” mereka menjawab ya!, dia berkata “aku bermaksud terhadap kalian,
kalian harus mengumpulkan kayu bakar dan kalian menyalakan api kemudian
kalian masuk kedalamny”a, maka mereka mengumpulkan kayu bakar lalu
menyalakan. Ketika mereka bemaksud memasukinya maka sebagian dari
mereka berdiri lalu memandangi sebagian (yang lain), lalu sebagian dari
mereka berkata : “sesunggguhnya kami mengikuti nabi saw tidak lain
untuk lari dari api (neraka), maka apakah kami masuk api?”. Maka disaat
mereka demikian tiba-tiba api itu meredam dan kemarahannya Abdullah
tenang, lalu demikian itu dituturkan kepada nabi saw, maka beliau
bersabda: “seandainya mereka masuk pada api itu niscaya mereka tidak
keluar darinya selama-lamanya(yakni meninggal) sesungguhnya kepatuhan
itu (wajib) hanyalah dalam kebaikan
</em>
.(HR Bukhari)<em>”.</em>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><br /></em></div>
<em></em>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. </strong>
<strong>Asbabul Wurud</strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana tercantum dalam Shahih Muslim dari Ali : “Sesungguhnya
Rasulullah saw mengutus seorang budak menjadi prajurit. Mereka itu dipimpin
oleh seorang laki-laki yang menyalakan api dan memerintahkan : “Masukkanlah
kalian ke dalam api itu, sedangkan yang lain berkata : “Sesungguhnya kita
harus lari dari api itu”. (Setelah pulang ke Madinah) mereka menceritakan
hal itu kepada Rasulullah saw. Beliau bersabda kepada oprang-orang yang
hendak masuk ke dalam api itu : “Jika kalian masuk ke dalam, kamu akan
tetap di dalamnya sampai kiamat”. “Sedangkan kepada kelompok yang lain
beliau beliau mengucapkan kata-kata yang baik. Kemudian beliau bersabda :
“Tidak ada taat kepada seorang yang menyuruh.......” dst.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. </strong>
<strong>Penjelasan</strong>
<strong></strong>
</div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Hadist ini dengan jelas menunjukkan adanya keharusan taat kepada pimpinan,
baik dalam hal yang disukai atau disetujui maupun dalam hal yang tidak
disukai atau disetujui secara pribadi atau golongan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Islam mewajibkan umat Islam untuk mentaati para pemimpin, Islam juga
memberi batasan tentang ketaatan tersebut dan tidak membiarkanya berlaku
mutlak tanpa ada batasan. Oleh karenanya ketaatan terhadap pemimpin
dibatasai oleh ruang lingkup tertentu dan syarat-syarat tertentu yang harus
ditunaikan. Batasan tersebut adalah:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pemimpin tersebut harus merealisasikan syariat Islam. Jika tidak melaksanakan syariat Islam maka tidak ada kewajiban taat kepada
pemimpin tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pemimpin tersebut tidak menyuruh manusia berbuat maksiat. Maka jika pemimpin menyuruh rakyatnya berbuat maksiat maka tidak ada
kewajiban taat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Menegakkan hukum dengan adil.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika pemimpin melaksanakan keadilan maka wajib taat kepada mereka tetapi
jika tidak adil maka tidak ada hak untuk ditaati.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. </strong>
<strong>Nilai Pendidikan</strong>
</div>
<strong></strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Taatilah pemimpin yang berbuat baik. Apabila diperintah untuk mengerjakan
maksiat, maka tidak wajib mendengar dan taat.
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong>
</div>
<div style="text-align: center;">
<strong><br /></strong></div>
<strong style="text-align: justify;">Kesimpulan</strong><br />
<ol start="1" type="A">
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Dari pembahasan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Taat secara bahasa artinya mengerjakan sesuatu yang diperintahkan.
Sedangkan secara syari’ah ialah beramal melaksanakan perintah disertai niat
dan keyakinan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Seorang muslim wajib mendengar dan taat (kepada pemimpin) baik dalam hal
yang disukainya maupun hal yang dibencinya, kecuali bila ia diperintah
untuk mengerjakan maksiyat. Apabila ia diperintah untuk mengerjakan
maksiyat, maka ia tidak wajib mendengar dan taat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Batasan ketaatan tersebut adalah:
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pemimpin tersebut harus merealisasikan syariat Islam, jika tidak
melaksanakan Syariat Islam maka tidak ada kewajiban taat kepada pemimpin
tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pemimpin tersebut tidak menyuruh manusia berbuat maksiat. Maka jika
pemimpin menyuruh rakyatnya berbuat maksiat seperti minur khomr, riba, buka
aurat dll, maka tidak ada kewajiban taat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Menegakkan hukum dengan adil, jika pemimpin melaksanakan keadilan maka
wajib taat kepada mereka tetapi jika tidak adil maka tidak ada hak untuk
ditaati.
</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Sesuatu yang diperintahkan mampu dilaksanakan oleh yang akan menanggung
perintah tersebut.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Saran </strong>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembahasan makalah di atas masih jauh dari kesempurnaan maka penulis
berharap pada pembaca untuk kritik yang konstruktif demi menyempurnakan
makalah yang kami buat dan penulis menyarankan untuk pembaca tidak hanya
terpacu terhadap makalah yang kami telah buat demi memperluas wawasan
tentang relevansi pembahasan tentang batasan ketaatan terhadap pemimpin ini, karena kami sadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan.
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftnref1" name="_ftn1" title="">
[1]
</a>
Abdul Baqi, Muhammad Fuad, <em>Al Lu’lu’ Wal Marjan jilid 2.</em>
(Semarang : Ar-Ridha, 1993 ) hal.569
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftnref2" name="_ftn2" title="">
<em><strong>[2]</strong></em>
</a>
<em>
<a href="http://syariahonline.com/v2/mutiara-hadist/2125-hadits-kewajiban-taat.html">
http://syariahonline.com/v2/mutiara-hadist/2125-hadits-kewajiban-taat.html
</a>
</em>
(diakses hari Rabu, 3 Desember 2014)<em></em>
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftnref3" name="_ftn3" title="">
[3]
</a>
Al Damsyiki, Ibnu Hamzah Al Hanafi, <em>Asbabul Wurud jilid 3</em>
(Jakarta : Kalam Mulia, 2002) hal 445
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftnref4" name="_ftn4" title="">
[4]
</a>
Muhibbin.. <em>Hadis-Hadis Politik, </em>(Yogyakarta : Pustaka
Pelajar Ofset, 1996) hal. 82
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftnref5" name="_ftn5" title="">
[5]
</a>
<em>ibid</em>
.<em>, </em>hal. 85
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///D:/KULYAH/CAMPURAN/TGK%20COT%20BATEE/HADIST%20BAtas%20Ketaatan%20Kepada%20Pemimpin/Pembahasan.doc#_ftnref6" name="_ftn6" title="">
[6]
</a>
Nashir, Mansyur, <em>Mahkota Pokok-Pokok Hadist</em>. (Bandung :
Sinar Baru, 2002) hal.131
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
Zavier Brillianthttp://www.blogger.com/profile/15133092725498677826noreply@blogger.com0