Breaking News

Makalah Tentang Adab Berdoa Dalam Hukum Islam


Dalam kehidupan modern saat ini, selalu saja ada satu waktu di mana manusia merasa tidak mengerti, tidak tahu serta tidak mampu mengatasi permasalahan kehidupan yang dihadapinya. Bahkan, orang yang mengedepankan rasional atau seorang yang sudah berhasil menempuh pendidikan jenjang tertinggi sekalipun suatu saat mengalami kondisi saat dirinya tidak tahu dan tidak mampu.

Ketika seseorang merasa tidak tahu dan tidak mampu untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya, maka ia akan membutuhkan kekuatan dari luar dirinya yang diyakini akan bisa membantu mengatasi permasalahannya. Kekuatan dari luar mungkin bisa Sang Pencipta atau hal-hal lain yang dianggap mampu dan diyakini mampu membantu mengatasi permasalahan.

Sebagai Insan yang beriman tentu saja dalam mangatasi problematika kehidupan selalu disandarkan pada kekuatan Tuhan, tidak dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan Agama. Apalagi sebagai umat islam dituntunkan untuk meminta pertolangan hanya kepadanya.
Artinya : Hanya Engkaulah yang Kami sembah dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. ( QS. Al-Faatihah ayat : 5)

Salah satu ekspresi seorang dalam meminta pertolangan kepada Allah dengan melalui Do’a yang dipanjatkan dengan tulus ikhlas dan dengan keyakinan penuh akan terkabulnya. Do’a merupakan harapan munculnya kekuatan dari Tuhan agar bisa memecahkan permasalahan. Do’a juga sebagai sugesti sesorang agar mampu mengatasi berbagai permasalahan hidup yang dihadapi.

Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian do’a ?
2. Apakah dalil anjuran berdoa ?
3. Bagaimanakah hukum berdoa ?
4. Apa-apa saja syarat berdoa ?
5. Bagaimanakah etika dan adab berdo’a ?
6. Di manakah tempat dan waktu mustajab untuk berdoa ?
7. Apa-apa saja hikmah berdo’a ?

Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun yang menjadi tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian do’a
2. Untuk mengetahui dalil anjuran berdoa
3. Untuk mengetahui hukum berdoa
4. Untuk mengetahui syarat berdoa
5. Untuk mengetahui etika dan adab berdo’a
6. Untuk mengetahui tempat dan waktu mustajab untuk berdoa
7. Untuk mengetahui hikmah berdo’a


ADAB BERDOA DALAM ISLAM

A. Pengertian Do’a
Doa berasal dari bahasa Arab da’a, yad’u, du’aan artinya permohonan atau permintaan. Permohonan atu permintaan dari seorang hamba kepada Tuhan dengan menggunakan lafal yang dikehendaki dan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan. Jadi doa ialah suatu bentuk ibadah dengan melahirkan kerendahan hati di hadapan Allah Yang Maha Tinggi dan Mulia serta memohon bantuan dan pertolongan-Nya. Allah memerintahkan manusia agar selalu berdo’a dan merendahkan diri pada-Nya serta menjanjikan akan mengabulkan do’a dan mewujudkan apa yang diminta itu. [1] Kata-kata do’a’ banyak sekali terdapat didalam Al-Qur’an dan masing-masing mempunyai makna tertentu. Di antaranya adalah :
1. Doa berarti al qaulu (ucapan atau perkataan). Sebagaimana dalam QS. Al A’raf ayat 5.
Artinya : “Maka tidak adalah ucapan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang zalim"

2. Doa berarti al-‘ibadah (ibadah). Sebagaimana dalam QS. Al-Kahfi ayat 14.
Artinya : “dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan Kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; Kami sekali-kali tidak beribadah kepada Tuhan selain Dia, Sesungguhnya Kami kalau demikian telah mengucapkan Perkataan yang Amat jauh dari kebenaran".

3. Doa berarti an-nida (panggilan). Sebagaimana dalam QS. Ali Imran ayat 61.
Artinya : “Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), Maka Katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak Kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri Kami dan isteri-isteri kamu, diri Kami dan diri kamu; kemudian Marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la'nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.”

4. Doa berarti ath-thalab (permintaan atau tuntutan). Sebagaimana dalam QS. Fathir ayat 18.
Artinya : “dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya meminta (orang lain) untuk memikul dosanya itu Tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya.....”

5. Doa berarti al-isti’anah (minta pertolongan). Sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah ayat 23.
Artinya : “dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan mintalah pertolongan kepada penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”

6. Doa berarti as-su`al (permintaan secara umum atau pertanyaan). Sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah ayat 69.
Artinya : “mereka berkata: "Tanyakanlah kepada Tuhanmu untuk Kami agar Dia menerangkan kepada Kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."

7. Doa berarti al-hats-tsu ‘alasy-syai`i (motivasi untuk mengerjakan sesuatu). Sebagaimana dalam QS. Nuh ayat 5.
Artinya : “Nuh berkata: "Ya Tuhanku Sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang,” [2]

B. Dalil Anjuran Berdoa
Adapun dalil yang menunjukkan anjuran untuk berdoa terdapat di dalam Al Quran dan Hadist. Di antaranya sebagai berikut :

1. Dalam Al Quran
a. QS. Al-A’raf ayat 55-56
Artinya : “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”

b. QS. Al Mu’min ayat 60
Artinya : “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".

c. QS. Al-A’raf ayat 180.
Artinya : “hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

2. Dalam As Sunnah
a. Perintah berdoa untuk umatnya.
Ù‚َالَ رَسُÙˆْÙ„ُ اللِÙ‡ ص.Ù… Ù„ِÙŠِسْØ£َÙ„ْ اَØ­َدُÙƒُÙ…ْ رَبَّÙ‡ُ Ø­َاجَتَÙ‡ُ ÙƒُÙ„َّÙ‡َا Ø­َتَّÙ‰ ÙŠَسْØ£َÙ„َ Ø´ِسْعَ Ù†َعْÙ„ِÙ‡ِ اِØ°َا انْÙ‚َØ·َعَ
Artinya : “Rasulullah SAW bersabda : " hendaklah setiap orang dan kalian memohon segala kebutuhan kepada Tuhan-Nya, sampai ia memohon kepada Tuhan tatkala tali sandalnya putus, "

b. Pentingnya berdo’a
لاَ ÙŠَرُدُّ الْÙ‚َضَاءَ اِلاّ بِالدُّعَاءِ
Artinya : “Dan tidak ada yang dapat menangkis ketetapan Tuhan, kecuali doa. " [3]

C. Hukum Berdoa
Adapun hukum berdoa dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:
1. Hukum Wajib.

Doa yang di artikan ibadah yang wajib seperti shalat-shalat yang fardhu, dan doa memohon ampunan dari dosa bagi orang yang melakukannya. Maka wajiblah hukumnya.

2. Hukum Sunat
Berdoa hukumnya sunah (mustahab), ini menurut ahli fikih ( fuqaha), ahli hadis (muhaditsin), jumhur ulama (kebanyakan ulama), baik mereka dari golongan salaf (ulama terdahulu), dan khalaf (ulama mutaakhirin). Doa yang dimaksud adalah doa yang mengiringi aktifitas biasa, seperti doa setelah shalat, doa minta hujan, doa kepada orang yang jauh, doa mudah rizki dan lain-lain yang tidak termasuk dalam ibadah wajib.

3. Hukum Mubah (boleh berdoa dan boleh ditinggalkannya)
Doa yang bersifat tahniah di ucapkan seseorang kepada orang lain yang berprestasi, baik dalam pekerjaan maupun yang lain, atau doa-doa sanjungan dan sebagainya yang tidak berlebihan.

4. Hukum Haram
Berdoa yang hukumnya haram ini adalah doa yang tidak ada keterangan dalam al-Qur`an dan hadis, juga termasuk doa-doa yang dilarang dalam Islam seperti doa meminta kejelekan, meminta bala, doa yang diminta kepada selain Allah dan sebagainya. Maka, doa semacam itu hukumnya haram. berdasarkan firman Allah dalam surat Yunus ayat 11, yang berbunyi:

Artinya : "Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka. Maka Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, bergelimangan di dalam kesesatan mereka". (QS. Yunus : 11) [4]

D. Syarat-Syarat Berdoa
Dalam persiapan untuk memulai berdoa, seseorang hendaknya mengikuti langkah-langkah sebagaimana berikut ini :

1. Jauhkan makanan, minuman, dan pakaian yang haram.
2. Berdoa hendaknya langsung kepada Allah SWT. tanpa menggunakan wasilah (perantaraan).
3. Bersuci dari hadas kecil dan hadas besar, serta berwudhu`.
4. Memilih waktu, tempat yang baik dan mulia, serta menghadap ke Kiblat.
5. Mendirikan shalat dua rekaat sebelum berdoa. Bertasbih kepada Allah, menyebut (memuji) Allah pada permulaan doa serta bersalawat atas Nabinya.
6. Menjauhkan diri dari segala macam yang dilarang dalam Islam.
7. Hendaklah bertaubat sebelum berdoa. Hal ini dimaksudkan untuk menyucikan batin dari kotoran-kotoran rohani.
8. Menunjukkan kejujuran dan keikhlasan dengan segenap potensi, cinta, keguncangan dan kelembutan dirinya mengharapkan sesuatu serta bertakwa kepada Allah.[5]

E. Etika dan Adab Berdo’a
Seseorang yang berdoa seharusnya memperhatikan etika atau adab berdoa. Imam Al-Ghazali telah memberi penjelasan tentang adab-adab berdoa di dalam kitabnya, Ihya’ Ulumuddin, secara garis besar dapat dirangkum sebagai berikut :

1. Mengawali dan mengakhiri doa dengan puji-pujian kepada Allah, dan shalawat atas Nabi.
2. Dilakukan dalam keadaan yang khusus, seperti ketika sujud (dalam salat), berhadapan dengan musuh, ketika hujan dan lain-lain.
3. Gunalah bahasa Arab, jika tidak bisa maka gunalah bahasa yang mudah dipahami.
4. Membaca doa dengan penuh harapan dan optimis. Kokoh kepercayaan akan diperkenankan Allah SWT dan tidak merasa gelisah jika doa belum atau tidak dikabulkan oleh-Nya.
5. Doa itu dibaca dengan jelas dan berulang-ulang tiga kali, Dalam hal ini, dianjurkan juga agar merendahkan suara dan dilakukan dengan khusyu`.
6. Berdoa untuk diri sendiri, untuk kedua orang tua (ibu dan bapak)
7. Susunan doa hendaklah sederhana, sopan dan tepat mengenai sesuatu yang diminta serta tidak bertele-tele (tidak jelas dalam permohonan).
8. Lebih diutamakan menggunakan doa yang diajarkan dalam al-Qur`an, lebih-lebih lagi ketika menghadapi musuh.
9. Berdoa dianjurkan untuk mengangkat kedua belah tangan dan ditutup dengan menyapukan kedua belah telapak tangannya diakhir doa.
10. Hendaklah mengetahui makna dan maksud doa yang dipanjatkan. [6]

F. Tempat dan Waktu Mustajab untuk Berdoa
Adapun tempat-tempat yang mustajab doa menurut pendapat yang paling masyhur adalah sebagai berikut :
1. Ketika melihat atau berada di dalam Ka`bah dan Masjid Rasulullah saw.
2. Di tempat dan ketika melakukan tawaf.
3. Di sisi Multazam.
4. Di sisi sumur Zamzam
5. Di belakang makam Ibrahim
6. Di atas bukit Sofar dan Bukit Marwah.
7. Di Arafah, di Muzdalifah, di Mina, dan di sisiJamarat yang tiga.
8. Di tempat-tempat yang mulia lainnya, seperti masjid, dan tempat-tempat peribadatan Islam lainnya.

Sebenarnya berdoa dapat dilakukan dimana saja, asalkan bersungguh-sungguh serta dapat memenuhi segala tata cara berdoa yang benar.[7]

Selain tempat ada pula waktu yan tepat untuk berdoa. Berdoa dapat dilakukan kapan saja. Akan tetapi para ulama kemudian memilih waktu-waktu yang baik untuk membaca doa. Adapun waktu yang tepat untuk berdoa adalah sebagamana berikut:
1. Lailatul qadr (malam lailatul qadr di dalam bulan puasa).
2. Ketika adzan dan iqomat, juga sesudahnya.
3. Ketika akan memulai shalat dan sesudahnya.
4. Antara waktu zuhur dengan asar dan antara asar dengan maghrib.
5. Ketika it`tidal yang terakhir dan ketika sujud dalam salat
6. Di bulan Ramadhan.
7. Di hadapan ka’bah, di hari arafah yakni tanggal 9 Dzulhijjah (perhitungan menurut tahun Hijrah dalam Islam).
8. Di pertengahan atau sepertiga akhir malam, setelah melakukan salat malam (qiyamullail) atau wirid (zikir).
9. Ketika Turun hujan.
10. Sesudah membaca al-Qur`an dan ketika khatamnya (tamat) 30 juz.
11. Sepanjang hari Jumat, karena waktu ijabah (saat diperkenankan doa) itu terletak antara terbit fajar hingga terbenam mata hari pada hari Jumat.
12. Ketika mendengar ayam jantan berkokok.
13. Ketika minum air zamzam.
14. Ketika menutup mata orang yang meninggal
15. Ketika kaum muslimin menderita.
16. Ketika kaum Muslim bersama-sama berdoa dan berzikir.
17. Ketika menghadapi musuh dalam medan peperangan.
18. Ketika menjalankan jihad, saat berperang. (perjuangan menegakkan agama Allah).
19. Sebelum dan sesudah melakukan aktifitas sehari-hari. [8]

G. Hikmah Berdo’a
Di dalam berdoa terdapat berbagai macam hikmah bagi orang yang melakukannya. Di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Doa adalah sebagai pelindung dan senjata kepada setiap orang mukmin dari godaan dan hasutan syaitan serta dari kejahatan manusia.
2. Dengan berdoa akan meningkatkan lagi ketaqwaan dan kekuatan iman seseorang mukmin.
3. Allah amat mengasihi dan menyukai akan hamba-hambaNya yang selalu berdoa dan meminta sesuatu kepada-Nya.
4. Dengan berdoa akan mententeramkan jiwa kita, menjadi penawar dan penenang kepada hati yang bersedih.
5. Berdoa adalah obat penyembuh bagi segala jenis penyakit yang ada pada diri manusia baik penyakit itu zahiriah maupun penyakit batiniah.
6. Doa merupakan tali penghubung di antara anak dengan kedua ibu bapa yang telah meninggal dunia maka doa dari anak-anaknya yang soleh amatlah dinantikan untuk mendoakan kesejahteraan mereka di dalam kubur.
7. Dengan berdoa Allah akan membukakan pintu rahmat-Nya kepada manusia.
8. Doa adalah penghubung dan pengikat tali persaudaraan dan kasih sayang di antara sesama mukmin. [9]


PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah panjang lebar membahas panjang lebar tentang berdoa. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu sebagai berikut :
1. Doa ialah suatu bentuk ibadah dengan melahirkan kerendahan hati di hadapan Allah Yang Maha Tinggi dan Mulia serta memohon bantuan dan pertolongan-Nya.
2. Anjuran berdoa terdapat di dalam Al Quran dan Hadist.
3. Hukum dalam berdoa ada 4 macam. Doa hukumnya bisa menjadi wajib, sunah, makruh, dan bisa juga mejadi haram
4. Dalam pelaksanaan berdoa terdapat tata caranya beserta adab dan etika nya.
5. Ada beberapa tempat dan waktu yang mustajabah doa apabila kita berdoa pada tempat dan waktu tertentu.
6. Dalam berdoa terdapat berbagai macam hikmah yang bisa kita dapatkan dari berdo’a tersebut.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran supaya makalah ini bisa lebih sempurna di kemudian harinya. Karena penulis hanyalah seorang santri biasa yang sedang belajar.

Selain itu penulis juga mengharapkan kepada pembaca agar tetap dan terus mempelajari hal-hal yang berkenaan dengan doa. Karena jikalau kita tidak memperhatikan bagaimana tata cara berdoa dengan benar bagaimana mungkin Allah akan menerima dan mengabulkan doa kita. Dengan demikian, semoga dengan adanya makalah ini bisa sedikit bermanfaat dalam penyempurnaan ibadah kita khususnya dalam berdoa


[1] Tengku Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, Pedoman Doa, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2003), hal. 8
[2] Anis Masykhur dan Jejen Musfah, Doa Ajaran Ilahi, (Jakarta: Hikmah, 2005), hal. 6-8
[3] Ibid ., hal.11-13
[4] Ahmadi Isa, Doa-doa Pilihan (Lengkap dan Mustajab Bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunah) , (Jakarta : Hikmah, 2006), hal 6-9
[5] Labiz MZ, Koleksi Doa-doa Para Shalihin, (Gresik: CV. Bintang Pelajar, 1988), hal.11-12
[6] Mustafa Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, (Surabaya : Bina Ilmu, 1995), hal. 108
[7] Syukriadi Sambas, Quantum Doa Agar Doa tidak Terhijab dan Mudah Dikabulkan oleh Allah , (Jakarta: Hikmah, 2003), hal. 46
[8] Ibid., hal. 48
[9] Zakiah Daradjat, Doa Menunjang Semangat Hidup, (Jakarta: Ruhama, 1994), hal. 20

2 comments:

  1. kok tulisan arabnya gak ke baca?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu Add in dari Quran in Word Sist.
      Karena fitur di blog belum bisa membacanya, jadi rusak tulisannya..
      Akan segera kami perbaiki supaya terlihat lebih rapi..

      Terima kasih banyak atas kunjungannya..!

      Delete