Breaking News

Makalah Tentang Manfaat Apel Bagi Manusia Menurut Ilmu Kesehatan


Apel sering kali disimbolkan sebagai buah pengetahuan. Apel juga menjadi lambang dari berbagai penemuan penting di dunia. Tidak hanya itu, apel juga merupakan buah-buahan yang kaya manfaat dan sangat baik bagi tubuhmu. Rajin mengonsumsi apel secara teratur dapat membuat tubuh Frutarian lebih sehat dan dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.

Apel memiliki banyak jenis yang berbeda-beda. Secara umum, apel dapat dibedakan menjadi 3 macam jika dilihat dari warna kulitnya. Apel berkulit merah, apel berkulit kuning, dan apel berkulit hijau. Ketiga jenis apel ini memiliki karakteristik dan rasa yang berbeda-beda. Apel yang berwarna merah dan kuning keemasan biasanya memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut. Sementara apel yang berwarna hijau biasanya lebih renyah dan memiliki rasa yang asam. Manis dan lembut atau renyah dan sedikit asam, apel dapat kamu konsumsi sesuai selera.

Seperti ungkapan bijak, “mengonsumsi apel setiap hari dapat menjauhkanmu dari dokter”, buah apel memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Manfaat buah apel telah terbukti luar biasa bagi kesehatan tubuh dengan berbagai yang terkandung vitamin dan mineral di dalamnya. Mengonsumsi apel serta makanan dan minuman yang terbuat dari apel tentunya sangat baik dan sangat dianjurkan.

Buah apel cenderung merupakan buah yang mudah ditemukan dan disimpan. Buah apel dapat ditemukan kapan saja karena musim berbuah apel terjadi di waktu yang berbeda antara belahan bumi bagian utara dan belahan bumi bagian selatan. Jadi, saat di tempat tinggal kita pohon-pohon apel sedang tidak berbuah, buah ini dapat dikirim dari bagian bumi yang lain.

Apel merupakan buah yang mudah disimpan. Dalam keadaan normal, buah ini dapat tahan bahkan hingga 3 sampai 4 bulan. Untuk menjaga agar nutrisi yang terkandung di dalamnya tidak hilang, kita dapat menyimpan buah lezat ini di dalam lemari pendingin dengan suhu 2 hingga 4 derajat Celcius.

Lezat, bermanfaat, mudah ditemukan, serta tahan lama, apel merupakan buah yang pas untuk kita nikmati setiap hari bersama teman dan keluarga. Tidak hanya itu, membuat hidangan, baik makanan dan minuman berbahan dasar apel juga merupakan alternatif yang menarik untuk merasakan manfaat buah apel.

Namun, sungguh sangat disayangkan pada dewasa ini, masih saja banyak orang yang tidak tahu seluk beluk tentang buah apel ini. Baik dari segi sejarah, budidaya, manfaat, maupun efek sampingnya. Oleh karena itu, pada makalah ini penulis akan memaparkan tentang manfaat apel. Semoga bermanfaat...

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengertian dan sejarah buah apel ?
2. Apa-apa saja jenis buah apel ?
3. Apa-apa saja kandungan gizi dan manfaat yang terkandung dalam buah apel ?

Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah buah apel.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis buah apel.
3. Untuk mengetahui kandungan gizi dan manfaat yang terkandung dalam buah apel.

GAMBARAN UMUM TENTANG BUAH APEL

A. Pengertian Dan Sejarah Buah Apel
Buah apel adalah buah yang berbentuk agak bulat lonjong yang berasal dari pohon apel yang pohonnya bisa ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia dengan varietas yang berbeda-beda. Buah apel adalah buah yang memiliki kulit tipis yang umumnya terdiri atas 3 warna yaitu merah, kuning dan hijau. Sedangkan daging buahnya, pada umumnya berwarna krem, sedikit keras tetapi renyah dan memiliki rasa yang manis dengan sedikit campuran rasa asam.Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya. Apel berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari malus sylvestris (apel hutan/apel liar).

Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk dibuat saus apel. Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari buah apel. [1]

Kata apel itu sendiri berasal dari kata Inggris yaitu apple. Apel adalah tanaman yang pertama kali dibudidayakan sebagai komoditas pertanian. Beberapa ahli sejarah meyakini apel mulai dimakan manusia sejak zaman batu. Cuma, tanaman ini baru mulai dibudidayakan pada era tembaga. Tanaman ini pertama kali dibudidayakan di tepian danau purba sekitar Swiss.

Namun demikian, berdasarkan penelusurannya, sebagian ahli sejarah menyebut bahwa apel berasal dari wilayah barat daya Asia. Ahli yang lain mengungkapkan bahwa apel aslinya dari Kazakhtan di Asia tengah.

Begitu banyak versi hingga akhirnya sampai sekarang belum ada kesepakatan soal wilayah yang pertama kali ditumbuhi pohon apel. Riwayat yang tertulis jelas barulah muncul di abad ke-13 sebelum masehi. Saat itu Ramses II mendorong rakyatnya agar apel di tanam di delta Sungai Nil. Selanjutnya, apel juga ditanam di lembah Rhine hingga akhirnya muncul beberapa jenis apel. Di abad pertama masehi, tercatat ada 35 jenis apel. Setelah itu, apel terus tumbuh di banyak wilayah.

Saat Inggris menjajah wilayah Amerika di tahun 1600-an, tanaman apel juga ikut menyertainya. Di awal tahun 1622, kerajaan Inggris mengirimkan bibit pohon apel dalam jumlah banyak ke Amerika. Dari sinilah budidaya apel tumbuh di Amerika.

Ahli sejarah juga mencatat nama William Blackstone sebagai tokoh penting dalam budidaya apel di Amerika. Blackstone dicatat sejarah membawa bibit apel dari Eropa ke Massachussetts di tahun 1632. Gubernur Massachussetts saat itu, John Winthrop kemudian menyediakan Pulau Conants dekat Pelabuhan Boston untuk ditanami apel. Di tahun 1640-an, tanaman apel sudah meluas ke hampir seluruh wilayah Amerika.
Perkebunan komersial buah apel sendiri baru mulai dikenal tahun 1737. William Prince Nursery tercatat sebagai kebun apel komersial pertama yang menyebarkan buah ini ke seluruh dunia. Presiden pertama Amerika, George Washington adalah tokoh penting yang pernah berkunjung ke perkebunan itu. Saat itu dia kurang puas karena pohon apel yang dilihatnya tidak berbuah lebat. Dia pun kemudian terpikir untuk menyempurnakannya.

Buah apel pun semakin banyak membanjiri pasar. Hingga tahun 2004 sudah merajalela. Pada tahun tersebut, apel sudah ditanam di lahan seluas 13 juta hektare yang tersebar di 91 negara. Bisa dikatakan, apel adalah buah yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Saat ini, Cina menjadi salah satu pemain utama produksi buah apel, selain itu ada Amerika, Iran, Italia, Turki, juga Prancis.

Apel pun berkembang ke seluruh dunia, hingga mengilhami lahirnya perusahaan raksasa komputer bernama Apple. Steve Jobs, menjadi simbol yang sangat kuat bagi perusahaan ini. Produknya pun digemari masyarakat dan dengan cepat merajai dunia, seperti tersebarnya buah apel. [2]

Tanaman apel ini, masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930-an dibawa oleh orang Belanda bernama Kreben. Kemudian menanamnya di daerah Nokojajar (Kabupaten Pasuruan). Pada tahun 1953, Bagian Perkebunan Rakyat (sekarang : Lembaga Penelitian Hortikultura) mendatangkan beberapa jenis apel dari luar negeri, termasuk Rome Beauty dan Princess Noble. Selanjutnya, sejak tahun 1960 tanaman apel sudah banyak ditanam di Batu untuk mengganti tanaman jeruk yang mati diserang penyakit. Sejak saat itu tanaman apel terus berkembang hingga sekarang di dataran tinggi Kota Batu, Poncokusumo (Malang) dan Nongkojajar (Pasuruan) dan masa kejayaannya pada tahun sekitar 1970an. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) saat ini memiliki koleksi plasma nutfah apel sekitar 70 varietas, dan diantaranya terdapat 10 varietas apel harapan.

Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi. Sentra produksi apel di adalah Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar), Jawa Timur. Di daerah ini apel telah diusahakan sejak tahun 1950, dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga saat ini. Selain itu daerah lain yang banyak ditanami apel adalah Jawa Timur (Kayumas-Situbondo, Banyuwangi), Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali (Buleleng dan Tabanan), Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Sedangkan sentra penanaman dunia berada di Eropa, Amerika, dan Australia. [3]

B. Jenis-Jenis Buah Apel
Apel merupakan salah satu buah yang paling disukai masyarakat Indonesia. Selain menyegarkan, apel juga membawa banyak manfaat untuk tubuh. Kandungan antioksidannya yang tinggi membuat tubuh selalu fit. Apel mengandung banyak serat sehingga perut menjadi lebih kenyang.

Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia yang menyukai buah apel ini, perlulah kita mengetahui jenis-jenis dari buah apel ini. Di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Apel Manalagi
Apel Manalagi adalah apel Malang yang rasanya paling manis. Tidak mengherankan jika apel Manalagi ini lebih sering dimakan secara langsung. Meskipun sudah matang, kulit apel ini tetap berwarna hijau kekuningan. Apel manalagi memiliki tekstur yang liat dan kandungan air yang sedikit. Meski demikian, aromanya lebih harum dibandingkan apel lainnya. Karena daya tahannya yang lama, apel ini juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh.

2. Apel Ceri
Apel ceri merupakan versi kecil dari apel Manalagi. Warna, rasa, dan tekstur buahnya sama persis seperti apel Manalagi. Meski kecil, kita tidak bisa melahapnya langsung seperti buah ceri.

3. Apel Rome Beauty
Jika kita pernah ke Malang, tentunya tidak asing dengan sari apel. Oleh-oleh ini biasanya dibuat dari apel Rome Beauty. Apel ini memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan apel Malang lainnya. Inilah alasan apel Rome Beauty dijadikan bahan dasar untuk membuat sari apel. Apel ini memiliki perpaduan rasa manis dan asam. Kulitnya hijau kemerah-merahan. Warna merah pada apel ini berasal dari paparan sinar matahari. Jika matang di pohon, tekstur apel ini akan terasa renyah.

4. Apel Anna
Apel Anna memiliki bentuk yang bulat memanjang. Warna kulitnya yang kuning berpadu dengan semburat merah. Daging buahnya cenderung padat dan memiliki kandungan air yang tinggi. Meski demikian, tekstur apel ini terasa lunak. Apel Anna memiliki perpaduan rasa asam dan manis. Uniknya, apel ini baru terasa manis setelah dibiarkan 3-4 hari. Sementara jika baru dipetik, apel Anna akan terasa asam. Sayangnya, apel Anna tidak cocok dijadikan oleh-oleh. Karena kulitnya yang tipis, apel ini cenderung lebih cepat membusuk.

5. Apel Fuji
Dari namanya, sudah bisa ditebak dari mana apel Fuji berasal. Nama apel ini diambil dari nama gunung yang ada di Jepang. Hampir seluruh permukaan kulit apel ini berwarna merah muda. Apel Fuji adalah hasil persilangan antara apel Red Delicious dengan Ralls Janet. Apel ini pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1930-an. Selain antioksidannya yang tinggi, rasanya juga sangat lezat. Tidak heran, kepopulerannya langsung merambat ke Korea, Tiongkok, serta Amerika Serikat. Selain dimakan langsung, apel Fuji juga sering dijadikan jus.

6. Apel Washington
Apel dari Amerika Serikat ini ukurannya lebih kecil dibanding apel Fuji. Akan tetapi, warna merah pada apel ini terlihat lebih pekat. Apel Washington memiliki tekstur yang lunak serta perpaduan rasa yang manis dengan sedikit asam. Biasanya, apel ini dimakan langsung

7. Apel Golden Delicious
Selain apel Washington, ada juga apel dari Amerika lainnya, yakni Golden Delicious. Kulit apel ini berwarna kuning. Ketika dimakan, daging buahnya terasa sedikit keras dan berair. Rasanya juga sedikit asam. Selain dimakan langsung, apel Golden Delicious ini sering diolah menjadi makanan. Contohnya adalah sebagai bahan baku pie dan puree apel.

8. Apel Granny Smith
Apel Granny Smith merupakan apel dari Australia. Apel yang teksturnya garing ini berwarna hijau dan memiliki rasa yang asam. Selain itu, kandungan airnya juga banyak. Sayangnya, kehadiran apel ini sempat menuai kontroversi. Dikarenakan rentan tercemar bakteri Listeria monocytogenes, pemerintah melarangnya masuk ke Indonesia. Bakteri tersebut dapat mengakibatkan keguguran dan melemahnya system imun. Meski demikian, tidak semua apel Granny Smith tercemar bakteri tersebut. Tentunya, pastikan juga buah yang akan dibeli lulus uji BOPM.

9. Apel Royal Gala
Apel Royal Gala berasal dari Selandia Baru. Kulit apel ini berwarna kuning dengan paduan garis-garis yang warna merah muda. Seperti apel Golden Delicious, tekstur apel Royal Gala juga terasa keras. Selain itu, buahnya juga berair. Akan tetapi, apel ini terasa manis dan beraroma tajam. Sayangnya, apel ini juga sempat dilarang pemerintah. Seperti apel Granny Smith, apel ini juga dianggap rentan terkena bakteri Listeria monocytogenes. [4]

C. Teknik Budidaya Buah Apel
Tanaman apel dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 900-1200 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan sekitar 1000-2600 mm/tahun. Buah apel memiliki banyak kandungan vitamin yang penting untuk kesehatan tubuh. Karena manfaat yang dimiliki oleh buah ini yang sangat luar biasa, banyak orang yang membudidayakan tanaman buah apel ini. Adapun cara sederhana untuk membudidayakan buah apel adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Bibit Apel
Memperbanyak bibit apel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu perbanyakan secara generatif menggunakan biji dan perbanyakan secara vegetatif melalui sambung pucuk, cangkok dan stek. Tanaman apel yang ditanam melalui biji membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berbuah, sedangkan cara vegetatif membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk berbuah. Tapi umumnya petani banyak mengguanakan cara vegetatif karena cara ini terbilang efektif dan efisien dalam persentase tingkat keberhasilan serta dengan cara tersebut tanaman akan memiliki unggulan dengan indukan dan tentunya cepat berbuah.

2. Persiapan Lahan Tanam Apel
Lahan yang akan digunakan untuk budidaya apel harus dibersihkan dahulu dari rumput dan juga semak belukar yang ada. Selanjutnya tanah pada lahan digemburkan dan diratakan menggunakan cangkul ataupun bajak. Tanaman apel di tanam dengan mengunakan pola tanam monokultur atau tunggal.

Selanjutnya, buatlah lubang tanam dengan ukuran lubang tanam sekitar 50 cm x 50 cm x 50 cm hingga 1 m x 1 m x 1 m dengan jarak tanam sekitar 3 m – 3,5 m x 3,5 m. Tanah atas dan tanah bawah dipisahkan, lalu masing-masing dicampur dengan pupuk kandang sekitar 20 kg. Setelah itu tanah dibiarkan selama sekitar 2 minggu dan menjelang tanam, tanah galian dikembalikan sesuai asalnya.

3. Penanaman Bibit Apel
Bibit apel yang siap tanam adalah yang telah berumur sekitar 6-7 bulan dan telah memiliki ketinggian mencapai 80 cm-100 cm. Penanaman yang baik dilakukan saat memasuki awal musim penghujan. Sobek polibag tanam bibit, kemudian masukkan dalam lubang tanam yang telah disiapkan sebelumnya. Timbun bibit hingga bagian leher akar lalu padatkan kembali tanah di sekitaran bibit.

4. Pemeliharaan Apel

a. Penyulaman
Jika ada bibit apel yang mati, lakukan penyulaman segera dengan menggantinya dengan bibit yang baru. Penyulaman ini dilakukan sebelum tanaman berumur 2 minggu setelah tanam.


b. Penyiangan dan Pembubunan
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnnya yang ada di sekitar tanaman apel, bersamaan dengan kegiatan penyiangan lakukan penimbunan guna meninggikan tanah kembali.


c. Pemangkasan
Pemangkasan tanaman apel dilakukan sejak umur tanaman 3 bulan hingga di dapat bentuk yang di inginkan atau sekitar umur 4-5 tahun. Bagian yang dipangkas yaitu bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas ujung ruas pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, cabang yang terserang penyakit dan tidak produktif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, serta ranting/daun yang menutupi buah.



d. Pemupukan
Untuk meningkatkan ketersediaan hara tanah, maka lakukan pemupukan. Jenis pupuk yang digunakan yaitu berupa pupuk organik atau pupuk kandang maupun pupuk anorganik. Dosis pemupukan pada tahun pertama dan kedua yaitu 15-30 kg pupuk organik, urea 100 gram, TSP 50 gram dan ZK 20 gram. Dosis untuk pemupukan pada tahun ketiga, keempat dan kelima yaitu 25-40 kg pupuk organik, urea 150 gram, TSP 60 gram dan pupuk ZK 40 gram.


5. Pemanenan Apel
Buah apel dapat di panen setelah berumur 4 hingga 5 bulan (atau sekitar 114 hari) setelah mekar bunga, bergantung pada varietas dan juga iklim. Ciri buah yang telah masak yaitu ukurannya maksimal, aromanya tercium, warnanya cerah segar dan apabila ditekan maka terdengar kres. Cara pemanenan apel dapat dilakukan dengan tangan dan periode pemanenan apel berkisar yaitu setiap 6 bulan sekali. [5]

MANFAAT APEL BAGI MANUSIA DALAM ILMU KESEHATAN

A. Kandungan Nutrisi Dalam Buah Apel
Apel merupakan salah satu jenis buah-buahan yang sangat populer di dunia. Buah yang pada awalnya berasal dari Asia Tengah kini telah banyak dibudidayakan oleh berbagai negara dan telah menjadi salah satu makanan sehat bagi hampir semua penduduk di dunia. Buah Apel yang biasanya dikonsumsi langsung ataupun dijadikan jus minuman ini mengandung serat makanan (fiber), Vitamin C dan berbagai jenis Antioksidan yang tinggi.

Adapun kandungan nutrisi yang terdapat pada buah apel sebagaimana diutarakan oleh Harry Apriadji dalam bukunya “Khasiat Buah dan Sayur” adalah sebagai berikut :

Tabel kandungan gizi dalam buah Apel pada setiap 100 gramnya

Jenis Nutrisi / Gizi
Kandungan
AKG%
Kalori
52 kkal
Karbohidrat
13,8g
Air
86%
Protein
0,3 g
Gula
10,4 g
Serat
2,4 g
Lemak
0,2 g
Vitamin A
3 mg
0 %
Vitamin C
4,6 mg
5 %
Vitamin D
Vitamin E
0,18 mg
1 %
Vitamin B1 (Thiamine)
0,02 mg
1 %
Vitamin B2 (Riboflavin)
0,03 mg
2 %
Vitamin B3 (Niacin)
0,09 mg
1 %
Vitamin B5 (Panthothenic acid)
0,06 mg
1 %
Vitamin B6 (Pyridoxine)
0,04 mg
3 %
Vitamin B9 (Folat)
3 mg
1 %
Vitamin B12
0,2 mg
Cholin
3,4 mg
1 %
Kalsium
6 mg
1 %
Zat Besi
0,12 mg
2 %
Magnesium
5 mg
1 %
Fosfor
11 mg
2 %
Potassium
107 mg
2 %
Sodium
1 mg
0 %
Seng
0,04 mg
0 %

AKG% merupakan Angka Kecukupan Gizi harian berdasarkan diet 2000 kalori. AKG dalam bahasa Inggris disebut dengan Daily Value (DV). [6]

B. Manfaat Buah Apel
Menurut Erlina, manfaat yang akan kita peroleh dengan mengomsumsi buah apel adalah sebagai berikut :

1. Membantu kerja usus halus.
Pencernaan tidak pernah lepas dari kerja usus halus sebagai pemroses makanan dan mengambil nutrisinya. Konsumsi apel secara teratur dapat mencegah konstipasi dan gangguan pencernaan yang terjadi pada usus.

2. Mengurangi resiko gangguan pernapasan.
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa anak yang mengkonsumsi jus apel secara rutin dapat menekan resiko penyakit pernapasan. Selain itu wanita hamil yang dengan rutin mengkonsumsi jus apel juga efektif menekan gangguan pada pernafasan anak dalam kandungannya.

3. Menyehatkan rongga mulut dan gigi.
Ternyata apel juga memiliki fungsi untuk kesehatan mulut dan gigi, mengkonsumsi apel dengan langsung mengunyahnya akan merangsang produksi air liur untuk membersihkan rongga mulut. Selain itu zat tanin yang terkandung pada apel, membersihkan plak yang merusak gigi dan gusi.

4. Memberikan perlindungan pada tulang.
Kandungan flavonoid (phloridzin) merupakan manfaat apel yang mengurangi masalah osteoporosis pada wanita pasca monopouse. Kandungan Boron pada apel juga berfungsi memperkuat tulang pada tubuh agar tidak mudah keropos. Ini juga sangat baik bagi pencegahan timbulnya gejala penyakit rematik.

5. Mengkontrol gula darah.
Galacturonic acid disuplai apel untuk menurunkan kinerja tubuh dalam melepaskan hormon insulin. Maka dari itu, apel baik dikonsumsi bagi orang-orang yang mempunyai riwayat genetik terserang penyakit diabetes agar tidak bertambah dan menjadi lebih serius.

6. Mencegah dan mengobati kanker.
Manfaat buah apel ini terdapat pada senyawa triterpenoids pada kulit apel, yang diidentifikasi pada sebuah penelitian Cornell University, diketahui mampu menghambat sel kanker yang menimbulkan gejala kanker payudara, lever dan gejala kanker usus besar.
Selain itu, apel memiliki sejumlah zat yang dapat membantu mengurangi risiko kanker, termasuk aktivitas antimutagenik, aktivitas antioksidan, mekanisme anti-inflamasi, antiproliferatif dan proses apoptosis-inducing yang diterbitkan pada jurnal Planta Medica.

7. Kesehatan otak.
Buah Apel telah terbukti dapat digunakan untuk melindungi sel-sel neuron yang dapat mencegak stres oksidatif yang disebabkan neurotoksisitas dan memainkan peran penting dalam mengurangi risiko gangguan neurodegenerative, seperti penyakit Alzheimer.

8. Mencegah parkinson.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan buah-buahan dan makanan berserat tinggi lainnya mendapatkan manfaat dalam perlindungan terhadap penyakit Parkinson. Penyakit ini ditandai dengan gangguan memproduksi dopamin untuk sel-sel saraf otak. Para ilmuwan telah menghubungkannya dengan kekuatan antioksidan yang berfungsi melawan berbagai jenis radikal bebas.

9. Menurunkan kolesterol.
Bagi orang yang gemuk atau telah memiliki LDL yang tinggi sebaikanya beralih pada buah apel. Serat larut ditemukan dalam apel dapat mengikat lemak dalam usus, yang diterjemahkan dalam fungsinya untuk menurunkan kadar kolesterol.

10. Baik untuk pencernaan.
Apel merupakan buah yang kaya akan serat dan berbagai vitamin dan mineral yang mudah di cerna oleh tubuh, untuk itu, apel adalah salah satu jenis buah yang sangat sehat untuk pencernaan.

11. Menyehatkan jantung.
Sebuah penelitian ekstensif telah menghubungkan asupan serat larut dengan penumpukan plak kolesterol di arteri. Fenolik, senyawa yang ditemukan dalam kulit apel juga mencegah kolesterol yang masuk ke sistem dan memperkuat dinding arteri. Ketika plak terbentuk di dalam arteri maka ia akan mengurangi aliran darah ke jantung, yang mengarah ke penyakit jantung koroner. Plak ini dapat dibersihkan dengan bantuan serat larut yang ada pada apel.

12. Mencegah batu empedu.
Batu empedu terbentuk ketika ada terlalu banyak kolesterol dalam empedu sehingga ia cenderung mengeras. Efek jangka pendeknya adalah sangat memungkinkan anda akan obesitas. Untuk mencegah batu empedu, dokter menyarankan diet tinggi serat untuk membantu anda mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh. Apel sebagai salah satu buah super yang memiliki kandungan serat tinggi sangat baik untuk kesehatan.

13. Mengatasi diare dan sembelit.
Kita mungkin sering sekali tidak pergi ke kamar mandi (sulit BAB) atau tidak bisa berhenti untuk ke kamar mandi (diare). Serat yang ditemukan dalam apel dapat membantu mengatasi kedua masalah ini walaupun masing masing bertolak belakang. Serat baik dapat menarik air keluar dari usus untuk menjaga komponen di dalamnya untuk bergerak sepanjang hari untuk mendukung sembeit. Serat ini juga dapat menyerap kelebihan air dari kotoran yang artinya dapat membantu anda dalam proses diare.

14. Detoksifikasi hati.
Detoksifikasi adalah salah satu fungsi untuk mengeluarkan racun dari hati. Setiap hari di zaman yang semakin maju kita tidak akan pernah terlepas dari konsumsi bahan mengandung ‘racun’ apakah itu dari minuman atau makanan. Fungsi hati bertanggung jawab untuk membersihkan racun ini dari dalam tubuh. Kandungan antioksidan dapat membantu mendetoksifikasi hati dari berbagai zat atau racun dalam tubuh.

15. Mencegah katarak.
Untuk manfaat apel yang satu ini, meskipun penelitian sebelumnya belum terlalu meyakinkan mengenai manfaat apel untuk katarak. Namun studi jangka panjang baru-baru ini menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki pola makan buah-buahan yang mengandung antioksidan seperti apel 10 sampai 15 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan katarak.

16. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia.
Apel merah mengandung antioksidan yang disebut quercetin. Penelitian terbaru telah menemukan bahwa quercetin dapat membantu meningkatkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama ketika pikiran sedang stres.

17. Mencegah wasir.
Wasir merupakan terjadinya urat bengkak di area anal walau tidak berdampak pada kematian, penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah bisa sangat menyakitkan. Wasir umumnya disebabkan oleh terlalu banyak tekanan di daerah panggul dan dubur. Serat dapat mengurangi mengejan terlalu ‘ekstrim’ saat pergi ke kamar mandi. [7]

C. Efek Samping Konsumsi Apel
Di samping mempunyai manfaat yang begitu besar dan luar biasa, apel juga mempunyai efek samping yang berbahaya jika tidak dikonsumsi dengan benar. Sebagaimana dinyatakan oleh Hamidah Jauhary yaitu sebagai berikut :

1. Mengkonsumsi apel dalam jumlah besar dapat menyebabkan susah buang air besar alias sembelit. Jika kita tidak minum cukup air, serat makanan akan menyerap semua kelembaban di usus besar anda. Kondisi inilah yang akan membuat kita susah untuk buang air besar. Seperti buah lainnya, apel mengandung fruktosa, dan banyaknya kandungan fruktosa dapat memberikan substrat pada bakteri usus kita untuk fermentasi, yang mengarah pada produksi gas, kembung dan sakit perut. Apel adalah makanan sehat tambahan untuk diet, tapi terlalu banyak dapat menyebabkan masalah pencernaan. Oleh karena itu, meskipun menyehatkan konsumsi Apel juga harus dibatasi jumlahnya agar tidak menimbulkan efek samping terutama timbulnya masalah pencernaan.

2. Dapat menyebabkan obesitas. Hal ini disebabkan karena setiap makanan yang dikonsumsi secara berlebihan akan meningkatkan berat badan tak terkecuali apel, walaupun ia memiliki segudang manfaat.

3. Merusak enamel gigi. Asam yang terdapat dalam apel dan jus apel dapat merusak enamel gigi. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2011 dalam Journal of Dentistry menemukan bahwa, makan apel empat buah setiap hari, mempunyai efek merusak gigi empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan minuman berkarbonasi. Hasil penelitian yang dilakukan King’s College London Dental Institute menunjukkan bahwa ternyata apel tidaklah lebih sehat dibanding permen, jika dilihat dari kesehatan gigi. Penelitian juga menemukan beberapa jenis apel mengandung empat sendok teh gula yang mampu meningkatkan kadar keasaman mulut.

4. Masih terdapat kandungan Pestisida. Kebanyakan apel pasti berpestisida, kecuali apel yang bersertifikat organik.. Hasil yang dianalisis oleh Environmental Working Group menunjukkan bahwa 98 persen apel konvensional memiliki residu pestisida pada kulitnya. Jika tidak dicuci dengan bersih dan sampai dikonsumsi dapat mengakibatkan keracunan makanan, seperti pusing, mual, hingga muntah-muntah.

5. Mengandung racun dalam biji apel. Biji apel disebut juga pips, mengan-dung zat yang disebut amygdalin. Zat ini dapat melepaskan sianida, (racun yang kuat), ketika masuk dan kontak langsung dalam enzim pencernaan. Tetapi hal ini, tidak berlaku jika tidak mengunyah biji tersebut (sedikit lebih aman), namun jika kita mengunyah biji tersebut, bisa saja akan terkena racun. Satu atau dua biji mungkin tidak akan berbahaya, karena tubuh dapat menangani dosis kecil sianida, tetapi jika kita atau anak kita mengunyah dan menelan banyak benih, maka disarankan segera hubungi medis terdekat untuk menghindari efek fatal. [8]


PENUTUP


A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Buah apel adalah buah yang berbentuk agak bulat lonjong yang berasal dari pohon apel yang pohonnya bisa ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia dengan varietas yang berbeda-beda. Buah apel adalah buah yang memiliki kulit tipis yang umumnya terdiri atas 3 warna yaitu merah, kuning dan hijau.

2. jenis-jenis dari buah apel apel manalagi, apel ceri, apel rome beauty, apel anna, apel fuji, apel washington, apel golden delicious, apel granny smith, dan apel royal gala.

3. Teknik budidaya buah apel sangatlah mudah sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja, namun harus pada iklim dan kondisi yang pas.

4. Berbagai macam manfaat yang akan kita dapatkan dengan mengonsumsi apel. Karena kandungan gizi yang ada pada buah tersebut sangatlah banyak.

5. Di balik manfaatnya yang begitu banyak, ternyata apel juga mempunyai efek samping. Efek samping tersebut adalah gangguan pencernaan jika dikonsumsi secara berlebihan.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun ini, khususnya tentang manfaat apel dalam kesehatan. Hendaklah untuk mencari sumber lain supaya pengetahuan kita terus bertambah.


[1] Diana Darmayanti, Apel Untuk Kesehatan, (Yogyakarta : Alfa Media, 2003), hal. 19
[2] Ibid., hal. 20
[3] Ibid., hal. 21
[4] Bambang Soelarso, Budidaya Apel, (Semarang : Aneka Ilmu, 2006), hal. 2-4
[5] Ibid ., hal. 7-8
[6] Harry Apriadji, Khasiat Buah dan Sayur, (Yogyakarta : Navila Group, 2012), hal. 36
[7] Erlina Nurcahyati, Khasiat dan Manfaat Apel, (Solo : Era Entermedia, 2007), hal. 13
[8] Hamidah Jauhary, Sehat Tanpa Obat Dengan Apel, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hal. 28

No comments