Makalah Tentang Manfaat Apel Bagi Manusia Menurut Ilmu Kesehatan
Apel sering kali disimbolkan sebagai buah pengetahuan. Apel juga menjadi
lambang dari berbagai penemuan penting di dunia. Tidak hanya itu, apel juga
merupakan buah-buahan yang kaya manfaat dan sangat baik bagi tubuhmu. Rajin
mengonsumsi apel secara teratur dapat membuat tubuh Frutarian lebih sehat
dan dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
Apel memiliki banyak jenis yang berbeda-beda. Secara umum, apel dapat
dibedakan menjadi 3 macam jika dilihat dari warna kulitnya. Apel berkulit
merah, apel berkulit kuning, dan apel berkulit hijau. Ketiga jenis apel ini
memiliki karakteristik dan rasa yang berbeda-beda. Apel yang berwarna merah
dan kuning keemasan biasanya memiliki rasa yang manis dan tekstur yang
lembut. Sementara apel yang berwarna hijau biasanya lebih renyah dan
memiliki rasa yang asam. Manis dan lembut atau renyah dan sedikit asam,
apel dapat kamu konsumsi sesuai selera.
Seperti ungkapan bijak, “mengonsumsi apel setiap hari dapat menjauhkanmu dari dokter”,
buah apel memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Manfaat buah apel
telah terbukti luar biasa bagi kesehatan tubuh dengan berbagai yang
terkandung vitamin dan mineral di dalamnya. Mengonsumsi apel serta makanan
dan minuman yang terbuat dari apel tentunya sangat baik dan sangat
dianjurkan.
Buah apel cenderung merupakan buah yang mudah ditemukan dan disimpan. Buah
apel dapat ditemukan kapan saja karena musim berbuah apel terjadi di waktu
yang berbeda antara belahan bumi bagian utara dan belahan bumi bagian
selatan. Jadi, saat di tempat tinggal kita pohon-pohon apel sedang tidak
berbuah, buah ini dapat dikirim dari bagian bumi yang lain.
Apel merupakan buah yang mudah disimpan. Dalam keadaan normal, buah ini
dapat tahan bahkan hingga 3 sampai 4 bulan. Untuk menjaga agar nutrisi yang
terkandung di dalamnya tidak hilang, kita dapat menyimpan buah lezat ini di
dalam lemari pendingin dengan suhu 2 hingga 4 derajat Celcius.
Lezat, bermanfaat, mudah ditemukan, serta tahan lama, apel merupakan buah
yang pas untuk kita nikmati setiap hari bersama teman dan keluarga. Tidak
hanya itu, membuat hidangan, baik makanan dan minuman berbahan dasar apel
juga merupakan alternatif yang menarik untuk merasakan manfaat buah apel.
Namun, sungguh sangat disayangkan pada dewasa ini, masih saja banyak orang
yang tidak tahu seluk beluk tentang buah apel ini. Baik dari segi sejarah,
budidaya, manfaat, maupun efek sampingnya. Oleh karena itu, pada makalah
ini penulis akan memaparkan tentang manfaat apel. Semoga bermanfaat...
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengertian dan sejarah buah apel ?
2. Apa-apa saja jenis buah apel ?
3. Apa-apa saja kandungan gizi dan manfaat yang terkandung dalam buah apel
?
Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah buah apel.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis buah apel.
3. Untuk mengetahui kandungan gizi dan manfaat yang terkandung dalam buah
apel.
GAMBARAN UMUM TENTANG BUAH APEL
A.
Pengertian Dan Sejarah Buah Apel
Buah apel adalah buah yang berbentuk agak bulat lonjong yang berasal dari
pohon apel yang pohonnya bisa ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia
dengan varietas yang berbeda-beda. Buah apel adalah buah yang memiliki
kulit tipis yang umumnya terdiri atas 3 warna yaitu merah, kuning dan
hijau. Sedangkan daging buahnya, pada umumnya berwarna krem, sedikit keras
tetapi renyah dan memiliki rasa yang manis dengan sedikit campuran rasa
asam.Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya. Apel berkembang di banyak
daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel
dalam bahasa Latin ialah malus domestica. Apel budidaya adalah
keturunan dari malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian
genom dari malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga
digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk
dibuat saus apel. Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari buah apel.
[1]
Kata apel itu sendiri berasal dari kata Inggris yaitu apple. Apel
adalah tanaman yang pertama kali dibudidayakan sebagai komoditas pertanian.
Beberapa ahli sejarah meyakini apel mulai dimakan manusia sejak zaman batu.
Cuma, tanaman ini baru mulai dibudidayakan pada era tembaga. Tanaman ini
pertama kali dibudidayakan di tepian danau purba sekitar Swiss.
Namun demikian, berdasarkan penelusurannya, sebagian ahli sejarah menyebut
bahwa apel berasal dari wilayah barat daya Asia. Ahli yang lain
mengungkapkan bahwa apel aslinya dari Kazakhtan di Asia tengah.
Begitu banyak versi hingga akhirnya sampai sekarang belum ada kesepakatan
soal wilayah yang pertama kali ditumbuhi pohon apel. Riwayat yang tertulis
jelas barulah muncul di abad ke-13 sebelum masehi. Saat itu Ramses II
mendorong rakyatnya agar apel di tanam di delta Sungai Nil. Selanjutnya,
apel juga ditanam di lembah Rhine hingga akhirnya muncul beberapa jenis
apel. Di abad pertama masehi, tercatat ada 35 jenis apel. Setelah itu, apel
terus tumbuh di banyak wilayah.
Saat Inggris menjajah wilayah Amerika di tahun 1600-an, tanaman apel juga
ikut menyertainya. Di awal tahun 1622, kerajaan Inggris mengirimkan bibit
pohon apel dalam jumlah banyak ke Amerika. Dari sinilah budidaya apel
tumbuh di Amerika.
Ahli sejarah juga mencatat nama William Blackstone sebagai tokoh penting
dalam budidaya apel di Amerika. Blackstone dicatat sejarah membawa bibit
apel dari Eropa ke Massachussetts di tahun 1632. Gubernur Massachussetts
saat itu, John Winthrop kemudian menyediakan Pulau Conants dekat Pelabuhan
Boston untuk ditanami apel. Di tahun 1640-an, tanaman apel sudah meluas ke
hampir seluruh wilayah Amerika.
Perkebunan komersial buah apel sendiri baru mulai dikenal tahun 1737.
William Prince Nursery tercatat sebagai kebun apel komersial pertama yang
menyebarkan buah ini ke seluruh dunia. Presiden pertama Amerika, George
Washington adalah tokoh penting yang pernah berkunjung ke perkebunan itu.
Saat itu dia kurang puas karena pohon apel yang dilihatnya tidak berbuah
lebat. Dia pun kemudian terpikir untuk menyempurnakannya.
Buah apel pun semakin banyak membanjiri pasar. Hingga tahun 2004 sudah
merajalela. Pada tahun tersebut, apel sudah ditanam di lahan seluas 13 juta
hektare yang tersebar di 91 negara. Bisa dikatakan, apel adalah buah yang
paling banyak dibudidayakan di dunia. Saat ini, Cina menjadi salah satu
pemain utama produksi buah apel, selain itu ada Amerika, Iran, Italia,
Turki, juga Prancis.
Apel pun berkembang ke seluruh dunia, hingga mengilhami lahirnya perusahaan
raksasa komputer bernama Apple. Steve Jobs, menjadi simbol yang
sangat kuat bagi perusahaan ini. Produknya pun digemari masyarakat dan
dengan cepat merajai dunia, seperti tersebarnya buah apel.
[2]
Tanaman apel ini, masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930-an dibawa oleh
orang Belanda bernama Kreben. Kemudian menanamnya di daerah Nokojajar
(Kabupaten Pasuruan). Pada tahun 1953, Bagian Perkebunan Rakyat (sekarang :
Lembaga Penelitian Hortikultura) mendatangkan beberapa jenis apel dari luar
negeri, termasuk Rome Beauty dan Princess Noble. Selanjutnya, sejak tahun
1960 tanaman apel sudah banyak ditanam di Batu untuk mengganti tanaman
jeruk yang mati diserang penyakit. Sejak saat itu tanaman apel terus
berkembang hingga sekarang di dataran tinggi Kota Batu, Poncokusumo
(Malang) dan Nongkojajar (Pasuruan) dan masa kejayaannya pada tahun sekitar
1970an. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro)
saat ini memiliki koleksi plasma nutfah apel sekitar 70 varietas, dan
diantaranya terdapat 10 varietas apel harapan.
Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi.
Sentra produksi apel di adalah Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan
(Nongkojajar), Jawa Timur. Di daerah ini apel telah diusahakan sejak tahun
1950, dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga saat ini. Selain itu
daerah lain yang banyak ditanami apel adalah Jawa Timur (Kayumas-Situbondo,
Banyuwangi), Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali (Buleleng dan Tabanan), Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Sedangkan sentra
penanaman dunia berada di Eropa, Amerika, dan Australia.
[3]
B.
Jenis-Jenis Buah Apel
Apel merupakan salah satu buah yang paling disukai masyarakat Indonesia.
Selain menyegarkan, apel juga membawa banyak manfaat untuk tubuh. Kandungan
antioksidannya yang tinggi membuat tubuh selalu fit. Apel mengandung banyak
serat sehingga perut menjadi lebih kenyang.
Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia yang menyukai buah apel ini,
perlulah kita mengetahui jenis-jenis dari buah apel ini. Di antaranya
adalah sebagai berikut :
1.
Apel Manalagi
Apel Manalagi adalah apel Malang yang rasanya paling manis. Tidak
mengherankan jika apel Manalagi ini lebih sering dimakan secara langsung.
Meskipun sudah matang, kulit apel ini tetap berwarna hijau kekuningan. Apel
manalagi memiliki tekstur yang liat dan kandungan air yang sedikit. Meski
demikian, aromanya lebih harum dibandingkan apel lainnya. Karena daya
tahannya yang lama, apel ini juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh.
2.
Apel Ceri
Apel ceri merupakan versi kecil dari apel Manalagi. Warna, rasa, dan
tekstur buahnya sama persis seperti apel Manalagi. Meski kecil, kita tidak
bisa melahapnya langsung seperti buah ceri.
3.
Apel Rome Beauty
Jika kita pernah ke Malang, tentunya tidak asing dengan sari apel.
Oleh-oleh ini biasanya dibuat dari apel Rome Beauty. Apel ini memiliki rasa
yang lebih kuat dibandingkan apel Malang lainnya. Inilah alasan apel Rome
Beauty dijadikan bahan dasar untuk membuat sari apel. Apel ini memiliki
perpaduan rasa manis dan asam. Kulitnya hijau kemerah-merahan. Warna merah
pada apel ini berasal dari paparan sinar matahari. Jika matang di pohon,
tekstur apel ini akan terasa renyah.
4.
Apel Anna
Apel Anna memiliki bentuk yang bulat memanjang. Warna kulitnya yang kuning
berpadu dengan semburat merah. Daging buahnya cenderung padat dan memiliki
kandungan air yang tinggi. Meski demikian, tekstur apel ini terasa lunak.
Apel Anna memiliki perpaduan rasa asam dan manis. Uniknya, apel ini baru
terasa manis setelah dibiarkan 3-4 hari. Sementara jika baru dipetik, apel
Anna akan terasa asam. Sayangnya, apel Anna tidak cocok dijadikan
oleh-oleh. Karena kulitnya yang tipis, apel ini cenderung lebih cepat
membusuk.
5.
Apel Fuji
Dari namanya, sudah bisa ditebak dari mana apel Fuji berasal. Nama apel ini
diambil dari nama gunung yang ada di Jepang. Hampir seluruh permukaan kulit
apel ini berwarna merah muda. Apel Fuji adalah hasil persilangan antara
apel Red Delicious dengan Ralls Janet. Apel ini pertama kali dikembangkan
di Jepang pada tahun 1930-an. Selain antioksidannya yang tinggi, rasanya
juga sangat lezat. Tidak heran, kepopulerannya langsung merambat ke Korea,
Tiongkok, serta Amerika Serikat. Selain dimakan langsung, apel Fuji juga
sering dijadikan jus.
6.
Apel Washington
Apel dari Amerika Serikat ini ukurannya lebih kecil dibanding apel Fuji.
Akan tetapi, warna merah pada apel ini terlihat lebih pekat. Apel
Washington memiliki tekstur yang lunak serta perpaduan rasa yang manis
dengan sedikit asam. Biasanya, apel ini dimakan langsung
7.
Apel Golden Delicious
Selain apel Washington, ada juga apel dari Amerika lainnya, yakni Golden
Delicious. Kulit apel ini berwarna kuning. Ketika dimakan, daging buahnya
terasa sedikit keras dan berair. Rasanya juga sedikit asam. Selain dimakan
langsung, apel Golden Delicious ini sering diolah menjadi makanan.
Contohnya adalah sebagai bahan baku pie dan puree apel.
8.
Apel Granny Smith
Apel Granny Smith merupakan apel dari Australia. Apel yang teksturnya
garing ini berwarna hijau dan memiliki rasa yang asam. Selain itu,
kandungan airnya juga banyak. Sayangnya, kehadiran apel ini sempat menuai
kontroversi. Dikarenakan rentan tercemar bakteri Listeria monocytogenes, pemerintah melarangnya masuk ke
Indonesia. Bakteri tersebut dapat mengakibatkan keguguran dan melemahnya
system imun. Meski demikian, tidak semua apel Granny Smith tercemar bakteri
tersebut. Tentunya, pastikan juga buah yang akan dibeli lulus uji BOPM.
9.
Apel Royal Gala
Apel Royal Gala berasal dari Selandia Baru. Kulit apel ini berwarna kuning
dengan paduan garis-garis yang warna merah muda. Seperti apel Golden
Delicious, tekstur apel Royal Gala juga terasa keras. Selain itu, buahnya
juga berair. Akan tetapi, apel ini terasa manis dan beraroma tajam.
Sayangnya, apel ini juga sempat dilarang pemerintah. Seperti apel Granny
Smith, apel ini juga dianggap rentan terkena bakteri Listeria monocytogenes.
[4]
C.
Teknik Budidaya Buah Apel
Tanaman apel dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi dengan ketinggian
sekitar 900-1200 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan sekitar
1000-2600 mm/tahun. Buah apel memiliki banyak kandungan vitamin yang
penting untuk kesehatan tubuh. Karena manfaat yang dimiliki oleh buah ini
yang sangat luar biasa, banyak orang yang membudidayakan tanaman buah apel
ini. Adapun cara sederhana untuk membudidayakan buah apel adalah sebagai
berikut :
1.
Persiapan Bibit Apel
Memperbanyak bibit apel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu perbanyakan
secara generatif menggunakan biji dan perbanyakan secara vegetatif melalui
sambung pucuk, cangkok dan stek. Tanaman apel yang ditanam melalui biji
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berbuah, sedangkan cara vegetatif
membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk berbuah. Tapi umumnya petani
banyak mengguanakan cara vegetatif karena cara ini terbilang efektif dan
efisien dalam persentase tingkat keberhasilan serta dengan cara tersebut
tanaman akan memiliki unggulan dengan indukan dan tentunya cepat berbuah.
2.
Persiapan Lahan Tanam Apel
Lahan yang akan digunakan untuk budidaya apel harus dibersihkan dahulu dari
rumput dan juga semak belukar yang ada. Selanjutnya tanah pada lahan
digemburkan dan diratakan menggunakan cangkul ataupun bajak. Tanaman apel
di tanam dengan mengunakan pola tanam monokultur atau tunggal.
Selanjutnya, buatlah lubang tanam dengan ukuran lubang tanam sekitar 50 cm
x 50 cm x 50 cm hingga 1 m x 1 m x 1 m dengan jarak tanam sekitar 3 m – 3,5
m x 3,5 m. Tanah atas dan tanah bawah dipisahkan, lalu masing-masing
dicampur dengan pupuk kandang sekitar 20 kg. Setelah itu tanah dibiarkan
selama sekitar 2 minggu dan menjelang tanam, tanah galian dikembalikan
sesuai asalnya.
3.
Penanaman Bibit Apel
Bibit apel yang siap tanam adalah yang telah berumur sekitar 6-7 bulan dan
telah memiliki ketinggian mencapai 80 cm-100 cm. Penanaman yang baik
dilakukan saat memasuki awal musim penghujan. Sobek polibag tanam
bibit, kemudian masukkan dalam lubang tanam yang telah disiapkan
sebelumnya. Timbun bibit hingga bagian leher akar lalu padatkan kembali
tanah di sekitaran bibit.
4.
Pemeliharaan Apel
a.
Penyulaman
Jika ada bibit apel yang mati, lakukan penyulaman segera dengan
menggantinya dengan bibit yang baru. Penyulaman ini dilakukan sebelum
tanaman berumur 2 minggu setelah tanam.
b.
Penyiangan dan Pembubunan
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnnya yang ada di
sekitar tanaman apel, bersamaan dengan kegiatan penyiangan lakukan
penimbunan guna meninggikan tanah kembali.
c.
Pemangkasan
Pemangkasan tanaman apel dilakukan sejak umur tanaman 3 bulan hingga di
dapat bentuk yang di inginkan atau sekitar umur 4-5 tahun. Bagian yang
dipangkas yaitu bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh
di bawah 60 cm, tunas ujung ruas pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah,
cabang yang terserang penyakit dan tidak produktif, cabang yang menyulitkan
pelengkungan, serta ranting/daun yang menutupi buah.
d.
Pemupukan
Untuk meningkatkan ketersediaan hara tanah, maka lakukan pemupukan. Jenis
pupuk yang digunakan yaitu berupa pupuk organik atau pupuk kandang maupun
pupuk anorganik. Dosis pemupukan pada tahun pertama dan kedua yaitu 15-30
kg pupuk organik, urea 100 gram, TSP 50 gram dan ZK 20 gram. Dosis untuk
pemupukan pada tahun ketiga, keempat dan kelima yaitu 25-40 kg pupuk
organik, urea 150 gram, TSP 60 gram dan pupuk ZK 40 gram.
5.
Pemanenan Apel
Buah apel dapat di panen setelah berumur 4 hingga 5 bulan (atau sekitar 114
hari) setelah mekar bunga, bergantung pada varietas dan juga iklim. Ciri
buah yang telah masak yaitu ukurannya maksimal, aromanya tercium, warnanya
cerah segar dan apabila ditekan maka terdengar kres. Cara pemanenan apel
dapat dilakukan dengan tangan dan periode pemanenan apel berkisar yaitu
setiap 6 bulan sekali.
[5]
MANFAAT APEL BAGI MANUSIA DALAM ILMU KESEHATAN
A.
Kandungan Nutrisi Dalam Buah Apel
Apel merupakan salah satu jenis buah-buahan yang sangat populer di dunia.
Buah yang pada awalnya berasal dari Asia Tengah kini telah banyak
dibudidayakan oleh berbagai negara dan telah menjadi salah satu makanan
sehat bagi hampir semua penduduk di dunia. Buah Apel yang biasanya
dikonsumsi langsung ataupun dijadikan jus minuman ini mengandung serat
makanan (fiber), Vitamin C dan berbagai jenis Antioksidan yang
tinggi.
Adapun kandungan nutrisi yang terdapat pada buah apel sebagaimana
diutarakan oleh Harry Apriadji dalam bukunya “Khasiat Buah dan Sayur”
adalah sebagai berikut :
Tabel kandungan gizi dalam buah Apel pada setiap 100 gramnya
Jenis Nutrisi / Gizi
|
Kandungan
|
AKG%
|
Kalori |
52 kkal
|
–
|
Karbohidrat |
13,8g
|
–
|
Air |
86%
|
–
|
Protein |
0,3 g
|
–
|
Gula |
10,4 g
|
–
|
Serat |
2,4 g
|
–
|
Lemak |
0,2 g
|
–
|
Vitamin A |
3 mg
|
0 %
|
Vitamin C |
4,6 mg
|
5 %
|
Vitamin D |
–
|
–
|
Vitamin E |
0,18 mg
|
1 %
|
Vitamin B1 (Thiamine) |
0,02 mg
|
1 %
|
Vitamin B2 (Riboflavin) |
0,03 mg
|
2 %
|
Vitamin B3 (Niacin) |
0,09 mg
|
1 %
|
Vitamin B5 (Panthothenic acid) |
0,06 mg
|
1 %
|
Vitamin B6 (Pyridoxine) |
0,04 mg
|
3 %
|
Vitamin B9 (Folat) |
3 mg
|
1 %
|
Vitamin B12 |
0,2 mg
|
–
|
Cholin |
3,4 mg
|
1 %
|
Kalsium |
6 mg
|
1 %
|
Zat Besi |
0,12 mg
|
2 %
|
Magnesium |
5 mg
|
1 %
|
Fosfor |
11 mg
|
2 %
|
Potassium |
107 mg
|
2 %
|
Sodium |
1 mg
|
0 %
|
Seng |
0,04 mg
|
0 %
|
AKG% merupakan Angka Kecukupan Gizi harian berdasarkan diet 2000 kalori.
AKG dalam bahasa Inggris disebut dengan Daily Value (DV).
[6]
B.
Manfaat Buah Apel
Menurut Erlina, manfaat yang akan kita peroleh dengan mengomsumsi buah apel
adalah sebagai berikut :
1. Membantu kerja usus halus.
Pencernaan tidak pernah lepas dari kerja usus halus sebagai pemroses
makanan dan mengambil nutrisinya. Konsumsi apel secara teratur dapat
mencegah konstipasi dan gangguan pencernaan yang terjadi pada usus.
2. Mengurangi resiko gangguan pernapasan.
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa anak yang mengkonsumsi jus
apel secara rutin dapat menekan resiko penyakit pernapasan. Selain itu
wanita hamil yang dengan rutin mengkonsumsi jus apel juga efektif menekan
gangguan pada pernafasan anak dalam kandungannya.
3. Menyehatkan rongga mulut dan gigi.
Ternyata apel juga memiliki fungsi untuk kesehatan mulut dan gigi,
mengkonsumsi apel dengan langsung mengunyahnya akan merangsang produksi air
liur untuk membersihkan rongga mulut. Selain itu zat tanin yang terkandung
pada apel, membersihkan plak yang merusak gigi dan gusi.
4. Memberikan perlindungan pada tulang.
Kandungan flavonoid (phloridzin) merupakan manfaat apel yang
mengurangi masalah osteoporosis pada wanita pasca monopouse. Kandungan
Boron pada apel juga berfungsi memperkuat tulang pada tubuh agar tidak
mudah keropos. Ini juga sangat baik bagi pencegahan timbulnya gejala
penyakit rematik.
5. Mengkontrol gula darah.
Galacturonic acid
disuplai apel untuk menurunkan kinerja tubuh dalam melepaskan hormon
insulin. Maka dari itu, apel baik dikonsumsi bagi orang-orang yang
mempunyai riwayat genetik terserang penyakit diabetes agar tidak bertambah
dan menjadi lebih serius.
6. Mencegah dan mengobati kanker.
Manfaat buah apel ini terdapat pada senyawa triterpenoids pada
kulit apel, yang diidentifikasi pada sebuah penelitian Cornell University,
diketahui mampu menghambat sel kanker yang menimbulkan gejala kanker
payudara, lever dan gejala kanker usus besar.
Selain itu, apel memiliki sejumlah zat yang dapat membantu mengurangi
risiko kanker, termasuk aktivitas antimutagenik, aktivitas antioksidan,
mekanisme anti-inflamasi, antiproliferatif dan proses apoptosis-inducing
yang diterbitkan pada jurnal Planta Medica.
7. Kesehatan otak.
Buah Apel telah terbukti dapat digunakan untuk melindungi sel-sel neuron
yang dapat mencegak stres oksidatif yang disebabkan neurotoksisitas dan
memainkan peran penting dalam mengurangi risiko gangguan neurodegenerative,
seperti penyakit Alzheimer.
8. Mencegah parkinson.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan buah-buahan dan makanan
berserat tinggi lainnya mendapatkan manfaat dalam perlindungan terhadap
penyakit Parkinson. Penyakit ini ditandai dengan gangguan memproduksi
dopamin untuk sel-sel saraf otak. Para ilmuwan telah menghubungkannya
dengan kekuatan antioksidan yang berfungsi melawan berbagai jenis radikal
bebas.
9. Menurunkan kolesterol.
Bagi orang yang gemuk atau telah memiliki LDL yang tinggi sebaikanya
beralih pada buah apel. Serat larut ditemukan dalam apel dapat mengikat
lemak dalam usus, yang diterjemahkan dalam fungsinya untuk menurunkan kadar
kolesterol.
10. Baik untuk pencernaan.
Apel merupakan buah yang kaya akan serat dan berbagai vitamin dan mineral
yang mudah di cerna oleh tubuh, untuk itu, apel adalah salah satu jenis
buah yang sangat sehat untuk pencernaan.
11. Menyehatkan jantung.
Sebuah penelitian ekstensif telah menghubungkan asupan serat larut dengan
penumpukan plak kolesterol di arteri. Fenolik, senyawa yang ditemukan dalam
kulit apel juga mencegah kolesterol yang masuk ke sistem dan memperkuat
dinding arteri. Ketika plak terbentuk di dalam arteri maka ia akan
mengurangi aliran darah ke jantung, yang mengarah ke penyakit jantung
koroner. Plak ini dapat dibersihkan dengan bantuan serat larut yang ada
pada apel.
12. Mencegah batu empedu.
Batu empedu terbentuk ketika ada terlalu banyak kolesterol dalam empedu
sehingga ia cenderung mengeras. Efek jangka pendeknya adalah sangat
memungkinkan anda akan obesitas. Untuk mencegah batu empedu, dokter
menyarankan diet tinggi serat untuk membantu anda mengontrol kadar
kolesterol dalam tubuh. Apel sebagai salah satu buah super yang memiliki
kandungan serat tinggi sangat baik untuk kesehatan.
13. Mengatasi diare dan sembelit.
Kita mungkin sering sekali tidak pergi ke kamar mandi (sulit BAB) atau
tidak bisa berhenti untuk ke kamar mandi (diare). Serat yang ditemukan
dalam apel dapat membantu mengatasi kedua masalah ini walaupun masing
masing bertolak belakang. Serat baik dapat menarik air keluar dari usus
untuk menjaga komponen di dalamnya untuk bergerak sepanjang hari untuk
mendukung sembeit. Serat ini juga dapat menyerap kelebihan air dari kotoran
yang artinya dapat membantu anda dalam proses diare.
14. Detoksifikasi hati.
Detoksifikasi adalah salah satu fungsi untuk mengeluarkan racun dari hati.
Setiap hari di zaman yang semakin maju kita tidak akan pernah terlepas dari
konsumsi bahan mengandung ‘racun’ apakah itu dari minuman atau makanan.
Fungsi hati bertanggung jawab untuk membersihkan racun ini dari dalam
tubuh. Kandungan antioksidan dapat membantu mendetoksifikasi hati dari
berbagai zat atau racun dalam tubuh.
15. Mencegah katarak.
Untuk manfaat apel yang satu ini, meskipun penelitian sebelumnya belum
terlalu meyakinkan mengenai manfaat apel untuk katarak. Namun studi jangka
panjang baru-baru ini menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki pola
makan buah-buahan yang mengandung antioksidan seperti apel 10 sampai 15
persen lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan katarak.
16. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia.
Apel merah mengandung antioksidan yang disebut quercetin.
Penelitian terbaru telah menemukan bahwa quercetin dapat membantu
meningkatkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama ketika pikiran
sedang stres.
17. Mencegah wasir.
Wasir merupakan terjadinya urat bengkak di area anal walau tidak berdampak
pada kematian, penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah bisa sangat
menyakitkan. Wasir umumnya disebabkan oleh terlalu banyak tekanan di daerah
panggul dan dubur. Serat dapat mengurangi mengejan terlalu ‘ekstrim’ saat
pergi ke kamar mandi.
[7]
C.
Efek Samping Konsumsi Apel
Di samping mempunyai manfaat yang begitu besar dan luar biasa, apel juga
mempunyai efek samping yang berbahaya jika tidak dikonsumsi dengan benar.
Sebagaimana dinyatakan oleh Hamidah Jauhary yaitu sebagai berikut :
1. Mengkonsumsi apel dalam jumlah besar dapat menyebabkan susah buang air
besar alias sembelit. Jika kita tidak minum cukup air, serat makanan akan
menyerap semua kelembaban di usus besar anda. Kondisi inilah yang akan
membuat kita susah untuk buang air besar. Seperti buah lainnya, apel
mengandung fruktosa, dan banyaknya kandungan fruktosa
dapat memberikan substrat pada bakteri usus kita untuk fermentasi,
yang mengarah pada produksi gas, kembung dan sakit perut. Apel adalah
makanan sehat tambahan untuk diet, tapi terlalu banyak dapat menyebabkan
masalah pencernaan. Oleh karena itu, meskipun menyehatkan konsumsi Apel
juga harus dibatasi jumlahnya agar tidak menimbulkan efek samping terutama
timbulnya masalah pencernaan.
2. Dapat menyebabkan obesitas. Hal ini disebabkan karena setiap makanan
yang dikonsumsi secara berlebihan akan meningkatkan berat badan tak
terkecuali apel, walaupun ia memiliki segudang manfaat.
3. Merusak enamel gigi. Asam yang terdapat dalam apel dan jus apel dapat
merusak enamel gigi. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2011 dalam
Journal of Dentistry menemukan bahwa, makan apel empat buah setiap hari,
mempunyai efek merusak gigi empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan
minuman berkarbonasi. Hasil penelitian yang dilakukan King’s College London
Dental Institute menunjukkan bahwa ternyata apel tidaklah lebih sehat
dibanding permen, jika dilihat dari kesehatan gigi. Penelitian juga
menemukan beberapa jenis apel mengandung empat sendok teh gula yang mampu
meningkatkan kadar keasaman mulut.
4. Masih terdapat kandungan Pestisida. Kebanyakan apel pasti berpestisida,
kecuali apel yang bersertifikat organik.. Hasil yang dianalisis oleh Environmental Working Group menunjukkan bahwa 98 persen apel
konvensional memiliki residu pestisida pada kulitnya. Jika tidak dicuci
dengan bersih dan sampai dikonsumsi dapat mengakibatkan keracunan makanan,
seperti pusing, mual, hingga muntah-muntah.
5. Mengandung racun dalam biji apel. Biji apel disebut juga pips,
mengan-dung zat yang disebut amygdalin. Zat ini dapat melepaskan
sianida, (racun yang kuat), ketika masuk dan kontak langsung dalam enzim
pencernaan. Tetapi hal ini, tidak berlaku jika tidak mengunyah biji
tersebut (sedikit lebih aman), namun jika kita mengunyah biji tersebut,
bisa saja akan terkena racun. Satu atau dua biji mungkin tidak akan
berbahaya, karena tubuh dapat menangani dosis kecil sianida, tetapi jika
kita atau anak kita mengunyah dan menelan banyak benih, maka disarankan
segera hubungi medis terdekat untuk menghindari efek fatal.
[8]
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Buah apel adalah buah yang berbentuk agak bulat lonjong yang berasal
dari pohon apel yang pohonnya bisa ditemukan di banyak tempat di seluruh
dunia dengan varietas yang berbeda-beda. Buah apel adalah buah yang
memiliki kulit tipis yang umumnya terdiri atas 3 warna yaitu merah, kuning
dan hijau.
2.
jenis-jenis dari buah apel
apel manalagi, apel ceri, apel rome beauty, apel anna, apel fuji, apel
washington, apel golden delicious, apel granny smith, dan apel royal gala.
3.
Teknik budidaya buah apel sangatlah mudah sehingga dapat dilakukan oleh
siapa saja, namun harus pada iklim dan kondisi yang pas.
4.
Berbagai macam manfaat yang akan kita dapatkan dengan mengonsumsi apel.
Karena kandungan gizi yang ada pada buah tersebut sangatlah banyak.
5.
Di balik manfaatnya yang begitu banyak, ternyata apel juga mempunyai
efek samping. Efek samping tersebut adalah gangguan pencernaan jika
dikonsumsi secara berlebihan.
B.
Saran
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang manfaat apel dalam kesehatan. Hendaklah untuk
mencari sumber lain supaya pengetahuan kita terus bertambah.
[1]
Diana Darmayanti, Apel Untuk Kesehatan, (Yogyakarta : Alfa
Media, 2003), hal. 19
[2]
Ibid.,
hal. 20
[3]
Ibid.,
hal. 21
[4]
Bambang Soelarso, Budidaya Apel, (Semarang : Aneka Ilmu,
2006), hal. 2-4
[5]
Ibid
., hal. 7-8
[6]
Harry Apriadji, Khasiat Buah dan Sayur, (Yogyakarta :
Navila Group, 2012), hal. 36
[7]
Erlina Nurcahyati, Khasiat dan Manfaat Apel, (Solo : Era
Entermedia, 2007), hal. 13
[8]
Hamidah Jauhary, Sehat Tanpa Obat Dengan Apel, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2008), hal. 28
No comments