Makalah Tentang Manfaat Kopi Bagi Kesehatan
Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan penghasilan kopi. Semua
kopi yang tersebar di dunia merupakan jenis kopi yang terdapat di
indonesia. Selain memiliki rasa yang unik, kopi indonesia juga memiliki
aroma yang khas sehingga masyarakat eropa menyukai akan kopi tersebut. Tak
sedikit pula perkebunan perkebunan besar baik itu milik pemerintah maupun
swasta membudidayakan tanaman kopi untuk memenuhi permintaan pasar yang
semakin hari semakin banyak.
Semua keunikan kopi di indonesia tidak terlepas dari pembudidayaan yang
baik untuk mendapatkan kualitas kopi yang baik pula.
Pengetahuan-pengetahuan tentang tanaman kopi pun saat ini merupakan topik
terhangat yang perlu dipahami masyarakat khususnya petani kopi. Kwalitas
kopi yang baik tentu bukan hanya ditentukan dari varietas atau klon saja.
Pemeliharaan juga merupakan kunci dalam pembudidayaan tanaman kopi. Banyak
sekali faktor yang mempengaruhi kualitas kopi tersebut, pengolahan pun
merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kualitas kopi.
Namun, masyarakat pada saat ini hanya saja mau menikmati kenikmatan kopinya
saja tanpa mau memikirkan kandungan manfaat dan bahaya dari kopi tersebut.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas sedikit tentang
manfaat kopi. Semoga bermanfaat...
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian dan sejarah kopi ?
2. Bagamana proses budidaya dan pengolahan kopi ?
3. Bagaimanakah manfaat dan efek samping dari kopi ?
Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah kopi.
2. Untuk mengetahui proses budidaya dan pengolahan kopi.
3. Untuk mengetahui manfaat dan efek samping dari kopi.
GAMBARAN UMUM TENTANG KOPI
A.
Pengertian Kopi
Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang
dibudidayakan lebih dari 50 negara.Pemrosesan kopi sebelum dapat diminum
melalui proses panjang yaitu dari pemanenan biji kopi yang telah matang
baik dengan cara mesin maupun dengan tangan, kemudian dilakukan pemrosesan
biji kopi dan pengeringan sebelum menjadi kopi gelondong. Proses
selanjutnya yaitu penyangraian dengan tingkat derajat yang bervariasi.
Setelah penyangraian biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi
sebelum kopi dapat diminum.
Penemuan biji kopi sebagai minuman yang sangat bermanfaat dan berenergi
pertama kali ditemukan oleh orang dari bangsa Ethiopia pada abad ke-9.
Biji-biji kopi asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Ketika
bangsa Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas
sampai ke Afrika Utara dan di sana biji kopi ditanam secara massal. Dari
Afrika Utara itulah biji kopi mulai meluas dari Asia sampai pasaran Eropa
dan ketenarannya sebagai minuman mulai menyebar.
[1]
Etimologi menurut William H. Ukers dalam bukunya All About Coffee
(1922) kata “kopi” mulai masuk ke dalam bahasa-bahasa Eropa
sekitar tahun 1600-an. Kata tersebut diadaptasi dari bahasa Arab “ qahwa”. Atau mungkin tidak langsung dari istilah Arab tetapi
melalui istilah Turki “kahveh”.
Di Arab istilah “qahwa” tidak ditujukkan untuk nama tanaman tetapi
merujuk pada nama minuman. Para ahli meyakini kata “qahwa” memang
digunakan untuk menyebut minuman yang terbuat dari biji yang diseduh dengan
air panas.
Asal-usul kata “kopi” secara ilmiah mulai dibicarakan dalam Symposium on The Etymology of The World Coffee pada tahun 1909.
Dalam simposium ini secar umum kata “kopi” diyakini merujuk pada
istilah dalam bahasa Arab “qahwa” yang mengandung arti “kuat”.
Ada pula yang meyakini kata “kopi” berawal dari bahasa tempat
tanaman kopi berasal yakni Abyssinia. Diadaptasi dari kata “kaffa” nama
sebuah kota di daerah Shoa, di Selatan Barat Daya Abiyssina. Namun anggapan
ini terbantahkan karena tidak adanya bukti kuat.
Dari bahasa Arab istilah “qahwa” diadaptasi ke dalam bahasa
lainnya seperti bahasa Turki “kahve”, bahasa Belanda “koffie”, bahasa Perancis “cafe”, bahasa Italia “caffe, bahasa Inggris “coffee”, bahasa Cina “kia-fey”, bahasa Jepang “kehi”, dan bahasa Melayu “ kawa”. Pada faktanya, hampir semua istilah untuk kopi di berbagai
bahasa memiliki kesamaan bunyi dengan istilah Arab.
[2]
Khusus untuk kasus Indonesia, besar kemungkinan kata “kopi”
diadaptasi dari istilah Arab melalui bahasa Belanda “koffie”.
Dugaan yang logis karena Belanda yang pertama kali membuka perkebunan kopi
di Indonesia. Tetapi tidak menutup kemungkinan kata tersebut diadaptasi
langsung dari bahasa Arab atau Turki. Mengingat banyak pihak di Indonesia
yang memiliki hubungan dengan bangsa Arab sebelum orang-orang Eropa datang.
[3]
B.
Sejarah Kopi
Sejarah mencatat bahwa penemuan biji kopi sebagai minuman yang sangat
berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Orang dari Bangsa
Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun yang lalu, atau 1000 tahun
Sebelum Masehi. Kopi kemudian terus berkembang hingga sekarang ini menjadi
salah satu minuman paling populer di dunia. Negara Indonesia sendiri telah
mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya dan kemudian di eksport di berbagai penjuru dunia. Di samping rasa dan aromanya
yang sangat menarik, khasiat kopi juga dapat menurunkan risiko terkena
penyakit kanker , diabetes , batu empedu , dan berbagai penyakit jantung.
Penemuan biji kopi sekitar tahun 800 Sebelum Masehi ada pendapat lain
mengatakan jika tahun 850 Masehi. Pada saat itu, banyak orang di Benua
Afrika, terutama orang dari bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang
dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein
dan energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika
penggembala bernama Khalid seorang dari Abyssinia, mengamati kawanan
kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam
setelah memakan sejenis buah berry. Ia pun mencoba memasak dan memakannya.
Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di
Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunkan metode konvensional. Barulah beberapa ratus tahun kemudian biji kopi ini
dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Negara Arab dengan metode penyajian
yang jauh lebih maju.
[4]
1.
Sejarah Penyebaran Kopi Di Arab
Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang jauh lebih maju daripada bangsa
Afrika pada saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus
untuk diambil sarinya Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi
minuman kopi ini agar ibadah tetap terjaga.
Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam
pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania dan Negara
India. Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab
karena bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang infertil
(tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya (coffee bean) terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan budidaya
tanaman kopi tidak memungkinkan. Barulah pada tahun sekitar 1600-an,
seorang peziarah dari negara India bernama Baba Budan berhasil membawa biji
kopi fertil keluar dari kota Mekah dan menumbuhkannya di berbagai
daerah di luar Arab. Dan hingga kini tumbuhan kopi menyebar di seluruh
pelosok dunia.
[5]
2.
Sejarah Penyebaran Kopi Di Eropa
Venesia adalah kota perdagangan kopi di era awal masuknya kopi di Benua
Eropa. Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun
1615 oleh seorang saudagar dari kota Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji
kopi dari orang dari negara Turki, namun jumlah saat itu, jumlahnya
tidaklah mencukupi kebutuhan pasar, yang permintaannya sangat tinggi. Oleh
kerena itu, bangsa di Eropa mulai membudidayakan tanaman kopi. Bangsa
Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil
membudidayakannya pada tahun 1616.
Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran. Pada saat itu, Indonesia masih
merupakan negara jajahan Belanda. Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis
Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai
pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des Plantes. Pada
saat yang sama, serorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu
ingin membawa sebagian dari pohon tersebut untuk dibawa ke Martinique. Akan
tetapi, hal tersebut ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia
memimpin sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke dalam Jardin des
Plantes untuk mencuri tanaman kopi. Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu
membawa tanaman kopi ke Martinik merupakan suatu pencapaian yang sangat
besar. Hal tersebut dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana cukup baik.
Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon
kopi dengan varietas yang beragam. Progeni inilah yang menjadi salah satu
sumber dari kekayaan jenis kopi di dunia.
[6]
3.
Sejarah Penyebaran Kopi di Benua Amerika
Pada tahun 1727, pemerintah Brasil berinisiatif untuk menurunkan harga
pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan
harga mahal dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit yang kaya raya.
Oleh karena itu, pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel
Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa
pulang beberapa bibit kopi.
Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat sehingga
hal tersebut tidak memungkinkan. Palheta pun mencari jalan lain dengan cara
mendekati istri gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang
sebuah buket berisi banyak bunga kopi yang diberikan oleh istri gubernur
seusai jamuan makan malam. Dari pucuk-pucuk inilah bangsa Brasil berhasil
membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar sehingga bisa dikonsumsi
oleh semua orang.
[7]
4.
Sejarah Penyebaran Kopi di Indonesia
Pada era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830-1870) masa
penjajahan Belanda di Indonesia, pemerintah Belanda membuka sebuah
perkebunan komersial pada koloninya di Hindia Belanda, khususnya di pulau
Jawa, pulau Sumatera dan sebahagian Indonesia Timur. Jenis kopi yang
dikembangkan di Indonesia adalah kopi jenis Arabika yang didatangkan
langsung dari Yaman. Pada awalnya pemerintah Belanda menanam kopi di daerah
sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi, Bogor, Mandailing dan Sidikalang. Kopi
juga ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Sulawesi,
Timor dan Flores.
Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia mulai terserang
hama, yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Akhirnya pemerintah
penjajahan Belanda sempat memutuskan untuk mencoba menggantinya dengan
jenis Kopi yang lebih kuat terhadap serangan penyakit yaitu kopi Liberika
dan Ekselsa. Namun didaerah Timor dan Flores yang pada saat itu berada di
bawah pemerintahan bangsa Portugis tidak terserang hama meskipun jenis kopi
yang dibudidayakan disana juga kopi Arabica.
Pemerintah Belanda kemudian menanam Kopi Liberika untuk menanggulangi hama
tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama.
Kopi Liberika masih dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam
sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi Liberika sedikit lebih besar
dari biji kopi Arabika dan kopi Robusta. sebenarnya, perkebunan kopi ini
tidak terserang hama, namun ada revolusi perkebunan dimana buruh perkebunan
kopi menebang seluruh perkebunan kopi di Jawa pada khususnya dan di seluruh
Indonesia pada umumnya. Tapi saat ini Indonesia menjadi Negara Penghasil
Biji Kopi Terbesar No. 3 di dunia.
[8]
C.
Jenis-Jenis Kopi Yng Tersebar di Dunia
Selain kaya akan rempah-rempah, Indonesia juga kaya akan beragam kopi
nikmat yang mendunia. Bagi para penikmat dan pecinta kopi pasti sudah tidak
asing lagi dengan berbagai macam jenis kopi. Bahkan Indonesia sendiri
menjadi salah satu negara penghasil biji kopi dengan kualitas terbaik di
dunia. Jadi kenikmatannya juga diakui tidak cuma di dalam negeri, tapi juga
di luar negeri. Kopi memang dipanen untuk diambil bijinya, kemudian
dijadikan sebagai minuman, atau bisa juga jadi bahan pangan yang lainnya.
Begitu banyak jenis kopi yang beragam dan tersebar di seluruh dunia.
Hal ini
dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman jenis
kopi, seperti tempat dan habitat di mana ia tumbuh, cara budidayanya, serta
penangangan pasca panennya.
Adapun jenis-jenis kopi yang paling populer dan tersebar di Indonesia dan
dunia adalah sebagai berikut :
1. Kopi Luwak
Kita pasti sering mendengar jenis kopi yang satu ini. Jenis kopi yang
pertama dan paling populer di Indonesia dan di dunia itu adalah Kopi Luwak.
Kopi luwak memang salah satu kopi yang cukup fenomenal karena kopi luwak
dinobatkan sebagai salah satu jenis kopi termahal di dunia. Selain mahal,
kopi ini dihasilkan melalui proses yang cukup aneh. Karena kopi harus
dimakan dulu oleh luwak, kemudian kotoran luwak yang mengandung biji kopi
yang tidak tercerna dengan sempurna itu diambil dan diproses untuk jadi
minuman. Banyak orang percaya kalau proses fermentasi biji kopi oleh luwak
menjadikan rasa kopi ini lembut dan eksotis.
2. Kopi Arabika
Kopi jenis ini menjadi salah satu kopi yang paling terkenal karena memang
tersebar hampir di seluruh dunia. Kopi Arabika dianggap sebagai kopi
tradisional dengan cita rasa yang paling baik oleh para pecinta kopi. Jadi
tidak heran lagi kalau kopi yang biasa tumbuh di daerah sejuk dan dingin
ini menguasai pasar kopi dunia, yaitu dengan persentase sebanyak 70-80%
dari jumlah kopi yang beredar di pasaran. Kopi arabika ini memiliki
ciri-ciri ukuran biji yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis kopi
lainnya. Selain itu, kopi arabika juga memiliki rasa dan aroma yang lebih
nikmat, serta kandungan kafeinnya lebih rendah sehingga baik untuk
dikonsumsi.
3. Kopi Robusta
Jenis kopi ketiga yang paling populer di Indonesia dan di dunia adalah Kopi
robusta. Jenis kopi ini memiliki ciri-ciri ukuran biji yang besar dan
umumnya berbentuk oval. Robusta bisa tumbuh dalam lingkungan sejuk maupun
di lingkungan yang tergolong panas, dimana jenis kopi arabika tidak bisa
tumbuh. Kopi yang biasa tumbuh di negara-negara beriklim tropis dan
subtropis ini memang tidak memiliki aroma dan rasa sebaik kopi arabika.
Rasanya juga lebih pahit dan sedikit asam, serta kandungan kafeinnya pun
lebih tinggi. Jadi wajar saja kalau kopi jenis ini dihargai dengan harga
yang lebih murah dari jenis kopi Arabika. Tapi meskipun begitu, masih ada
banyak orang yang suka dengan jenis kopi yang satu ini.
4. Kopi Liberika
Jenis kopi yang satu ini memang belum terlalu banyak beredar di pasar kopi
dunia karena memang masih sangat sedikit produsen kopi yang
mengembangkannya. Tapi jangan salah, kopi ini berasal dari biji kopi
Arabika dan Robusta yang dipadukan sehingga menghasilkan kopi dengan cita
rasa kelas dunia. Kita hanya bisa mendapati jenis kopi ini di Liberia,
Afrika. Harga kopi jenis ini juga tergolong cukup mahal karena rasanya yang
sangat lezat. Biasanya jenis kopi ini dibuat menjadi kopi espresso dan
latte. Mungkin inilah yang menjadi keunggulan kopi liberika.
5. Kopi Kolombia
Kopi Kolombia termasuk salah satu jenis biji kopi yang enak dan populer di
dunia. Sesuai dengan negara namanya, jenis kopi ini berasal dari Kolombia
dan tidak bisa ditemukan di daerah lainnya. Biji kopi Kolombia awalnya
berasal dari Afrika dan masih termasuk jenis kopi Arabika. Tapi, tentu saja
rasa dari kopi Kolombia ini lebih nikmat dibandingkan kopi Arabika biasa.
6. Kopi Excelsa
Kopi excelsa (coffea excelsa) merupakan salah
satu jenis kopi yang paling toleran terhadap ketinggian lahan. Kopi ini
bisa tumbuh dengan baik didataran rendah mulai 0-750 meter dpl. Pohon kopi
excelsa bisa menjulang hingga 20 meter. Bentuk daunnya besar dan lebar
dengan warna hijau keabu-abuan. Kulit buahnya lembut, bisa dikupas dengan
mudah oleh tangan. Selain itu, kopi excelsa juga tahan terhadap suhu tinggi
dan kekeringan. Kelebihan lain jenis kopi excelsa bisa tumbuh baik di lahan
gambut. Kalau di Indonesia sendiri, excelsa ditemukan secara terbatas di
daerah Tanjung Jabung Barat, Jambi.
7. Kopi Jamaika
Salah satu kopi yang mendunia lainnya adalah Kopi Jamaika
atau yang biasa dikenal dengan Jamaican Blue Mountain. Jenis kopi ini
dibudidayakan di Jamaica’s Blue Mountains . Meskipun berasal dari tanaman kopi biasa,
justru kopi ini jauh dari kata biasa, dan harganya pun sangat mahal, bahkan
termasuk salah satu kopi premium dengan harga tertinggi di dunia. Kopi ini
memiliki beberapa keunggulan spesial, yaitu rasanya tidak pahit dan
teksturnya yang ringan, sangat kompleks, rasanya hampir seperti krim. Kopi
ini sepertinya layak untuk kita coba.
8. Kopi Jawa
Kopi Jawa atau “Java Coffee” ini juga merupakan
salah satu jenis kopi asal Indonesia yang mendunia dan termasuk ke dalam
jenis kopi Arabika. Jenis kopi yang satu ini mulai diproduksi pada abad
ke-17 oleh pemerintah kolonial Belanda dan menjadi salah satu produsen kopi
yang terbesar di dunia. Rasa dan aromanya juga tak kalah nikmat dengan kopi
kualitas premium lainnya.
9. Kopi Gayo
Seperti namanya, kopi ini berasal dari dataran tinggi Gayo di Aceh yang
telah berkembang sejak tahun 1908. Kopi Gayo termasuk kopi dengan kelas
premium yang berkualitas karena ditanam di daerah dataran tinggi dengan
pengolahan yang sangat teliti. Kopi Gayo ini cukup terkenal di dunia karena
memiliki aroma dan kenikmatan yang khas dan kalau di cupping atau di test
rasa dan aroma di daerah gayo hampir memiliki cita rasa kopi yang ada di
seluruh dunia, tapi secara umum kopi Gayo ini punya tekstur dan rasa yang
agak asam. Kopi Gayo ini sudah di ekspor dan populer di beberapa negara
seperti Amerika Serikat, Eropa dan lainnya.
10. Kopi Toraja
Kopi Indonesia lainnya yang juga sudah mendunia adalah kopi Toraja. Kopi
ini berasal dari daerah timur Indonesia, yaitu Toraja. Biji kopi yang
ditanam di Toraja memang sudah terkenal sejak dulu karena mempunyai rasa
yang khas dan enak. Apalagi sejak dulu kopi Toraja ini memang sudah menjadi
pusat penghasil kopi terbesar di Indonesia. Bahkan Kopi Toraja ini juga
sangat digemari masyarakat Jepang dan Amerika Serikat. Banyak di kalangan
masyarakat yang bilang kalau kita menyeruput kopi ini, rasa pahit pada kopi
akan mendadak hilang.
11. Kopi Sumatra
Jika berbicara soal kopi yang punya citarasa yang khas dan nikmat, jenis
kopi dari Sumatera ini memiliki sangat banyak jenis kopi dengan kualitas
terbaik yang sebagian besar berasal dari daerah Mandailing, termasuk salah
satunya Gayo (Kopi Gayo). Kopi yang ditanam di daerah Sumatera biasanya
memiliki tekstur yang halus, terasa sedikit asam dan memiliki aroma
tembakau dan tanah. Kalau bicara soal sejarahnya, Kopi Sumatera yang
berasal dari daerah Mandaling ini dikatakan berawal mula dari biji kopi
yang dibawa pulang dari Mekkah yang selanjutnya ditanam di Minangkabau pada
masa pemerintahan Hindia Belanda.
12. Kopi Sidikalang
Mungkin banyak di antara kita yang belum tahu jenis kopi Sidikalang yang
berasal dari Kabupaten Dairi, Sumatera Utara ini. Tapi ternyata kopi ini
sangat berkualitas dan bermutu tinggi karena pengaruh dari tanah pegunungan
yang kaya mineral di kawasan Bukit Barisan tempat kopi ini ditanam. Kopi
yang disebut-sebut sebagai icon-nya kopi Sumatera ini sangat populer dan
bahkan mampu bersaing dengan kopi di negara Brazil.
13. Kopi Arang
Kopi yang satu ini merupakan jenis kopi asli Indonesia yang berasal dari
Jember dan merupakan yang terbesar setelah kota Malang. Cara atau proses
pembuatan Kopi Arang juga cukup unik yaitu dengan cara digosongkan, tapi
rasanya tidak terlalu pahit. Kopi yang menjadi salah satu kopi terbaik di
Jawa yang juga disebut “Java Jampit”. Karena kopi ini memiliki
keunikan tersendiri setelah diseduh yaitu memiliki aroma mirip cabai.
14. Kopi Kintamani
Jenis kopi yang terkenal di Indonesia lainnya adalah Kopi Kintamani, Bali.
Sesuai dengan namanya, kopi yang berasal dari Kintamani ini, juga merupakan
kopi organik yang masih menggunakan sistem pengairan tradisional. Kopi
Kintamani memiliki kualitas kopi yang sangat baik karena ditanam di daerah
yang sejuk dan dingin. Kopi Kintamani memiliki tekstur yang halus dan
menciptakan rasa yang lembut di lidah. Penggemar kopi asal Bali ini sudah
meluas bahkan sampai ke daratan Jepang.
15. Kopi Lanang
Salah satu kopi yang populer asal Indonesia lainnya adalah Kopi Lanang.
Dalam bahasa Jawa, “lanang” itu artinya
laki-laki. Kenapa dinamakan demikian ? Karena dipercaya kopi ini bisa
menambah vitalitas para pria. Kopi yang banyak diproduksi di daerah Jawa
Timur ini punya kadar kafein yang cukup tinggi sehingga membuat penikmatnya
tak akan merasa ngantuk. Kopi ini bahkan dikenal sampai ke daratan Amerika
karena bentuk biji yang bulat dan juga kadar kafeinnya yang tinggi itu.
16. Kopi Wamena
Kopi yang berasal dari Wamena ini bisa dibilang sebagai kopi organik yang
memiliki kualitas terbaik. Karena memang daratan Papua yang masih sangat
subur jadi bisa menghasilkan kopi yang sangat baik. Bagi kita yang pernah
mencicipi kopi Wamena ini pasti tahu aroma kopinya yang harum, tekstur
halus serta ‘after taste’ yang cukup manis, beda dari kebanyakan
kopi pada umumnya. Sejak dulu, produksi kopi Wamena ini sudah diekspor ke
negara lainnya seperti Amerika, Singapura, Jepang, dan Australia.
17. Kopi Preanger
Kopi Preanger ini merupakan salah satu jenis Kopi Jawa yang sangat terkenal
di dunia. Eksistensi kopi Preanger ini sudah ada sejak zaman pendudukan
Belanda di Indonesia. Rasanya yang sangat khas dan nikmat, membuat kopi
Java Preanger terkenal di Eropa dan bahkan saking terkenalnya mereka sering
menyebutnya “secangkir Jawa” (a cup of Java) cuma
sekedar untuk mengartikan secangkir kopi.
18. Kopi Kona
Mungkin banyak di antara kita yang belum mengenal dengan jenis kopi yang
satu ini. Tapi faktanya, kopi ini termasuk kopi yang paling mahal di dunia.
Biji kopi Kona hanya bisa ditanam di daerah Hawai saja dan tumbuhnya pun
bergantung pada musim. Jadi hal ini yang membuat kopi Kona mempunyai harga
jual yang cukup tinggi dan juga citarasanya yang khas dan beda dari yang
lain.
19. Kopi Flores
Salah satu kopi asli Indonesia yang memiliki kualitas tinggi adalah Kopi
Flores. Kopi Flores ini bisa keluar sebagai jenis kopi yang terbaik, baik
jenis Arabika maupun Robusta, karena saat ini Kopi Flores sudah mampu
menempatkan diri sebagai salah satu jenis kopi premium yang banyak dicari
oleh para penikmat kopi di dunia. Kopi ini memiliki rasa yang begitu
spesifik. Citarasa khas yang keluar dari Kopi Flores ini dipengaruhi dari
tempat dimana kopi ini tumbuh. Selain itu, yang membuat kopi ini beda
adalah citarasa asam yang murni dan bernuansa lemon serta harum saat
dihirup.
20. Kopi Lampung
Kopi Lampung cukup pantas dikategorikan sebagai salah satu kopi terbaik
Indonesia karena keistimewaan aroma dan rasanya yang khas. Jenis kopi yang
dibudidayakan oleh kebanyakan petani kopi di daerah lampung adalah jenis
Kopi Robusta. Sebagian besar perkebunan kopi Lampung di dataran tinggi
Lampung merupakan perkebunan rakyat yang terpusat di daerah Lampung Tengah,
Lampung Barat, dan daerah Tanggamus.
[9]
Bagi para penikmat kopi tentunya pasti akan selalu mencari jenis kopi
dengan aroma dan citarasa yang baru, jadi tidak ada salahnya untuk mencoba
salah satu jenis kopi di atas. Selain itu, beberapa jenis kopi di atas
memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Dengan demikian, bisa saja dijadikan
sebagai peluang bisnis kopi.
D.
Teknik Budidaya Kopi
Kopi merupakan komoditas perkebunan yang paling banyak diperdagangkan. Kopi
merupakan tanaman tahunan yang bisa mencapai umur produktif selama 20
tahun. Untuk memulai budidaya kopi, ada beberapa hal untuk memperoleh
keberhasilan dalam budidaya kopi adalah sebagai berikut :
1. Pemilihan jenis dan varietas kopi.
Tanaman kopi sangat banyak jenisnya, bisa mencapai ribuan. Namun yang
banyak dibudidayakan hanya empat jenis saja yakni arabika, robusta,
liberika dan excelsa. Masing-masing jenis tersebut memiliki sifat yang
berbeda-beda. Untuk lebih detailnya silahkan baca mengenal jenis-jenis kopi
budidaya.
Memilih jenis tanaman untuk budidaya kopi, harus disesuaikan dengan tempat
atau lokasi lahan. Lokasi lahan yang terletak di ketinggian lebih dari 800
meter di atas permukaan laut cocok untuk ditanami arabika. Sedangkan dari
ketinggian 400-800 meter bisa ditanami robusta. Budidaya kopi di dataran
rendah bisa mempertimbangkan jenis liberika atau excelsa.
Selain dari sisi teknis budidaya, hal yang patut dipertimbangkan adalah
harga jual produk akhir. Kopi arabika cenderung dihargai lebih tinggi dari
jenis lainnya. Namun robusta memiliki produktivitas yang paling tinggi,
rendemennya juga tinggi.
2. Penyiapan bibit budidaya kopi.
Setelah memutuskan budidaya kopi yang cocok, langkah selanjutnya adalah
mencari bibit yang unggul, menyiapkan lahan dan pohon peneduh. Informasi
mengenai bibit unggul untuk budidaya kopi bisa ditanyakan ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao atau toko bibit terpercaya.
Sementara itu, pohon peneduh harus sudah disiapkan setidaknya 2 tahun
sebelum budidaya kopi dilaksanakan.
Perbanyakan bibit pohon kopi bisa didapatkan dengan teknik generatif dan
vegetatif. Perbanyakan generatif dari biji biasanya digunakan untuk
budidaya kopi arabika, sedangkan kopi robusta lebih sering menggunakan
perbanyakan vegetatif dengan setek. Masing-masing metode perbanyakan bibit
mempunyai keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri.
3. Penyiapan lahan dan pohon peneduh.
Budidaya kopi bisa dilakukan baik didataran tinggi maupun rendah,
tergantung dari jenisnya. Secara umum kopi menghendaki tanah gembur yang
kaya bahan organik. Untuk menambah kesuburan berikan pupuk organik dan
penyubur tanah di sekitar area tanaman. Arabika akan tumbuh baik pada
keasaman tanah 5 - 6,5 pH, sedangkan robusta pada tingkat keasaman 4,5-6,5
pH.
Hal yang harus disiapkan sebelum memulai budidaya kopi adalah menanam pohon
peneduh. Guna pohon peneduh untuk mengatur intensitas cahaya matahari yang
masuk. Tanaman kopi termasuk tumbuhan yang menghendaki intensitas cahaya
matahari tidak penuh.
Jenis pohon peneduh yang sering digunakan dalam budidaya kopi adalah dadap,
lamtoro dan sengon. Pilih pohon pelindung yang tidak membutuhkan banyak
perawatan dan daunnya bisa menjadi sumber pupuk hijau.
Pohon pelindung jenis sengon harus ditanam 4 tahun sebelum budidaya kopi.
Sedangkan jenis lamtoro bisa lebih cepat, sekitar 2 tahun sebelumnya.
Tindakan yang diperlukan untuk merawat pohon pelindung adalah pemangkasan
daun dan penjarangan.
4. Penanaman bibit kopi.
Apabila lahan, pohon peneduh dan bibit sudah siap, langkah selanjutnya
adalah memindahkan bibit dari polybag ke lubang tanam di areal kebun. Jarak
tanam budidaya kopi yang dianjurkan adalah 2,75 × 2,75 meter untuk robusta
dan 2,5 × 2,5 meter untuk arabika. Jarak tanam ini divariasikan dengan
ketinggian lahan. Semakin tinggi lahan semakin jarang dan semakin rendah
semakin rapat jarak tanamnya.
Buat lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm, pembuatan lubang ini
dilakukan 3 - 6 bulan sebelum penanaman. Saat penggali lubang tanam
pisahkan tanah galian bagian atas dan tanah galian bagian bawah. Biarkan
lubang tanam tersebut terbuka. Dua bulan sebelum penanaman campurkan 200
gram belerang dan 200 gram kapur dengan tanah galian bagian bawah. Kemudian
masukkan kedalam lubang tanam. Sekitar 1 bulan sebelum bibit di tanam
campurkan 20 kg pupuk kompos dengan tanah galian atas, kemudian masukkan ke
lubang tanam.
Kini bibit kopi siap ditanam dalam lubang tanam. Sebelumnya papas daun yang
terdapat pada bibit hingga tersisa ⅓ bagian untuk mengurangi penguapan.
Keluarkan bibit kopi dari polybag, kemudian gali sedikit lubang tanam yang
telah dipersiapkan. Kedalaman galian menyesuaikan dengan panjang akar. Bagi
bibit yang memiliki akar tunjang usahakan agar akar tanaman tegak lurus.
Tutup lubang tanam agar tanaman berdiri kokoh, bila diperlukan beri ajir
untuk menopang tanaman agar tidak roboh.
5. Perawatan budidaya kopi.
Langkah yang diperlukan untuk pemeliharaan budidaya kopi adalah penyulaman,
pemupukan pemangkasan dan penyiangan. Berikut penjelasannya:
a. Penyulaman
Setelah bibi ditanam di areal kebun, periksa pertumbuhan bibit tersebut
setidaknya seminggu dua kali. Setelah bibit berumur 1-6 bulan periksa
sedikitnya satu bulan sekali. Selama periode pemeriksaan tersebut, bila ada
kematian pada pohon kopi segera lakukan penyulaman. Penyulaman dilakukan
dengan bibit yang sama. Lakukan perawatan yang lebih instensif agar tanaman
penyulam bisa menyamai pertumbuhan pohon lainnya.
b. Pemupukan
Pemberian pupuk untuk budidaya kopi bisa menggunakan pupuk organik atau
pupuk buatan. Pupuk organik bisa didapatkan dari bahan-bahan sekitar kebun
seperti sisa-sisa hijauan dari pohon pelindung atau kulit buah kopi sisa
pengupasan kemudian dibuat menjadi kompos. Kebutuhan pupuk untuk setiap
tanaman sekitar 20 kg dan diberikan sekitar 1-2 tahun sekali.
Cara memberikan pupuk dengan membuat lubang pupuk yang mengitari tanaman.
Kemudian masukkan kompos kedalam lubang pupuk tersebut. Bisa juga
dicampurkan pupuk buatan kedalam kompos. Untuk tanah yang asam dengan pH
dibawah 4,5 pemberian pupuk dicampur dengan setengah kilogram kapur.
Pemerian kapur dilakukan 2-4 tahun sekali.
Untuk memperkaya bahan organik areal perkebunan bisa ditanami dengan
tanaman penutup tanah. Tanaman yang biasa dijadikan penutup tanah dalam
budidaya kopi diantaranya bunguk (Mucuna munanease) dan kakacangan
(Arachis pintol). Tanaman penutup tanah berfungsi sebagai
pelindung dan penyubur tanah, selain itu hijauannya bisa dijadikan sumber
pupuk organik.
c. Pemangkasan pohon
Terdapat dua tipe pemangkasan dalam budidaya kopi, yaitu pemangkasan
berbatang tunggal dan pemangkasan berbatang ganda. Pemangkasan berbatang
tunggal lebih cocok untuk jenis tanaman kopi yang mempunyai banyak cabang
sekunder semisal arabika. Pemangkasan ganda lebih banyak diaplikasikan
diperkebunan rakyat yang menanam robusta. Pemangkasan ini lebih sesuai pada
perkebunan di daerah dataran rendah dan basah.
Berdasarkan tujuannya, pemangkasan dalam budidaya kopi dibagi menjadi tiga
macam yaitu :
1) Pemengkasan pembentukan, bertujuan membentuk kerangka tanaman seperti
bentuk tajuk, tinggi tanaman dan tipe percabangan.
2) Pemangkasan produksi, bertujuan memangkas cabang-cabang yang tidak
produktif atau cabang tua. Hal ini dilakukan agar tanaman lebih fokus
menumbuhkan cabang yang produktif. Selain itu, pemangkasan ini juga untuk
membuang cabang-cabang yang terkena penyakit atau hama.
3) Pemangkasan peremajaan, dilakukan pada tanaman yang telah mengalami
penurunan produksi, hasil kuranng dari 400 kg/ha/tahun atau bentuk tajuk
yang sudah tak beraturan. Pemangkasan dilakukan setelah pemupukan untuk
menjaga ketersediaan nutrisi.
d. Penyiangan gulma
Tanaman kopi harus selalu bersih dari gulma, terutama saat tanaman masih
muda. Lakukan penyiangan setiap dua minggu, dan bersihkan gulma yang ada
dibawah tajuk pohon kopi. Apabila tanaman sudah cukup besar, pengendalian
gulma yang ada diluar tajuk tanaman kopi bisa memanfaatkan tanaman penutup
tanah. Penyiangan gulma pada tanaman dewasa dilakukan apabila diperlukan
saja.
6. Memanen
Tanaman yang dibudidayakan secara intensif sudah bisa berbuah pada umur
2,5-3 tahun untuk jenis robusta dan 3-4 tahun untuk arabika. Hasil panen
pertama biasanya tidak terlalu banyak, produktivitas tanaman kopi akan
mencapai puncaknya pada umur 7-9 tahun.
Panen budidaya kopi dilakukan secara bertahap, panen raya bisa terjadi
dalam 4-5 bulan dengan interval waktu pemetikan setiap 10-14 hari.
Pemanenan dan pengolahan pasca panen akan menentukan mutu produk akhir.
[10]
KOPI BAGI MANUSIA DALAM ILMU KESEHATAN
A.
Kandungan Gizi Dalam Kopi
Kopi adalah bahan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Kebanyakan kopi berwarna hitam ataupun coklat. kopi merupakan hasil olahan
dari biji kopi menjadi serbuk kopi. Seluruh bagian dari biji kopi tersebut
dapat dikonsumsi. Perlu juga kita ketahui kandungna gizi dalam kopi
tersebut :
Sebagaimana dikutip dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia, kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung dalam kopi adalah
sebagai berikut :
[11]
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Kopi setiap 100 gram
:
Kandungan
|
Jumlah
|
Energi | 352 kkal |
Protein | 17,4 gr |
Lemak | 1,3 gr |
Karbohidrat | 69 gr |
Kalsium | 296 mg |
Fosfor | 368 mg |
Zat Besi | 4 mg |
Vitamin A | 0 IU |
Vitamin B1 | 0 mg |
Vitamin C Kopi | 0 mg |
B.
Manfaat Kopi Bagi Kesehatan
Kopi sering dijadikan sebagai pembuka dalam mengawali aktivitas panjang
seharian. Mereka yang suka minum kopi beralasan, bahwa minum kopi di pagi
hari dapat membuat pikiran lebih fresh dan meningkatkan suasana hati, yang
hal ini sangat baik untuk mengawali aktivitas di pagi hari. Kopi juga diyakini masyarakat dapat mengurangi rasa
kantuk, dimana ini karena kandungan kafeinnya. Minuman ini digemari baik
oleh pria maupun wanita.
Sebagaimana penulis kutip dalam bukunya Femi Olivia, disebutkan bahwa ada
beberapa manfaat kopi yaitu :
1. Mencegah dan Mengatasi Depresi.
Penelitian menunjukan bahwa adanya keterkaitan antara kopi dengan turunnya
resiko depresi pada seseorang. Yang paling rentan mengalami depresi adalah
kaum wanita, kandungan di dalam kopi mampu berfungsi untuk melawan depresi.
Akan tetapi, hendaknya kita tidak minum kopi dengan kandungan gula yang
tinggi. Kopi mampu mengobati depresi serta menjadikan orang yang
mengonsumsinya lebih ceria.
2. Meningkatan Memori Otak.
Minum kopi ternyata bermanfaat untuk merangsang peningkatan memori otak.
Ada sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2005, dipublikasian di Radiological Society of North America. Penelitian yang dilakukan
tersebut menunjukan bahwa minum kopi memiliki keterkaitan dengan
peningkatan memori otak.
Dimana peneliti menemukan bahwa mereka yang minum dua cangkir kopi
berkafein dalam sehari mengalami peningkatan memori jangka pendek. Peneliti
menyimpulkan bahwa mengonsumsi 100 miligram kafein (sekitar dua cangkir
kopi) mampu memberikan peningkatan aktivitas di daerah otak yang
berhubungan dengan fungsi memori dan perhatian atau kemampuan fokus.
3. Meningkatkan Kinerja dan Performa.
Beberapa studi telah menemukan bahwa manfaat kopi mampu memperkuat daya
tahan tubuh dalam menghadapi aktivitas sehari-hari. Pada sebuah penelitian
yang dilakukan pada tahun 2008, mengungkapkan bahwa kandungan kafein
berguna bagi para atlet.
Mengonsumsi kafein bagi para atlet dapat meningkatkan ketahanan tubuhnya.
Demikian juga, jika Anda ingin membuat tubuh kuat dan mampu bekerja secara
maksimal maka konsumsi kafein. Hal ini berguna, terutama bagi Anda yang
bekerja di pabrik yang membutuhkan fisik dan peforma prima.
Zat kafein bekerja dengan tidak memperlambat pergerakan sel-sel di dalam
tubuh, tetapi kafein bekerja untuk menangkal fungsi dari adenosin sehingga
memberikan efek berupa:
a. Rasa mengantuk menurun
b. Timbul rasa segar di badan.
c. Mata dapat lebih lebar terbuka
d. Muncul rasa sedikit gembira
e. Tekanan darah agak meningkat
f. Detak jantung meningkat
g. Hati akan melepas gula ke aliran darah dengan lebih banyak, hal inlah
yang memberikan tambahan tenaga bagi tubuh.
Dengan efek-efek yang ditimbulkan dari zat kafein tersebut, inilah yang
membuat segala jenis produk minuman pembangkit stamina memiliki kandungan
kafein di dalamnya.
4. Membantu Mencegah Diabetes
Pada sebuah studi yang dilakukan, menemukan bahwa minum kopi memiliki
kecendrungan untuk menurunkan resiko diabetes tipe 2. Pada sebuah laporan
penelitian tahun 2012 yang dipublikasikan di ‘Journal of Agricultural &
Food Chemistry’. Mengungkapkan alasan tentang hubungan antara kopi dengan
penurunan resiko diabetes.
Hal ini karena kopi memiliki kandungan senyawa yang bekerja menghambat
hIAPP. hIAPP merupakan polipeptida memicu munculnya serat protein abnormal
yang mengakibatkan seseorang terkena diabetes.
Serat protein abnormal umum ditemukan pada orang yang mengalami penyakit
diabetes tipe 2. Kandungan kromium dan magnesium yang ada di dalam kopi
juga bekerja untuk menekan resiko penyakit diabetes tipe II. Hanya saja
dengan manfaat ini, bukan berarti kita boleh minum kopi dengan kandungan
gula yang banyak di dalamnya. Tentunya untuk mencegah diabetes dengan
memanfaatkan kopi, maka batasi gula yang digunakan. Kalau kita mampu,
konsumsilah kopi dengan rasa yang cenderung pahit. Minimalnya Anda
mengurangi (agar tidak berlebih) penggunaan gula pada kopi.
5. Mencegah Penyakit Parkinson
Penyakin Parkinson merupakan sebuah penyakit yang membuat penderitanya
mengalami penurunan kemampuan saraf. Seorang petinju terkenal yang bernama
Muhammad Ali mengalami penyakit ini. Munculnya penyakit parkinson karena
kondisi matinya saraf penghasil dopamin di organ otak. Para ilmuwan belum
menemukan obat untuk menyembuhkan Parkinson. Beberapa penelitian menemukan
kesimpulan bahwa peminum kopi memiliki resiko Parkinson yang lebih rendah,
bakan mengalami penurunan resiko hingga 50%.
6. Kopi Menurunkan Resiko Kanker
Kandungan kopi sudah dihubung-hubungkan dengan menurunnya risiko kanker,
yaitu berupa penurunan risiko kanker hati, kanker endometrium, kanker
payudara dan kanker prostat.
7. Meningkatkan Metabolisme Tubuh dan Menurunkan Berat Badan
Pada sebuah penelitian pada tahun 1980, penelitian tersebut menemukan bahwa
kopi yang memiliki kandungan kafein, berfungsi untuk meningkatkan
metabolisme tubuh. Peneliti menyatakan bahwa manfaat kopi ini terlihat
secara signifikan pada orang yang memiliki berat badan tidak obesitas.
Adapun orang yang gemuk akan mendapatkan manfaat minum kopi berupa membantu
penurunan kadar lemak di dalam tubuh, karena metabolisme tubuh yang
meningkat. Dengan begitu, minum kopi dapat membantu menurunkan berat badan
bagi mereka yang mengalami obesitas.
8. Kopi Tinggi Kandungan Antioksidan
Seorang peneliti bernama Edward Giovannucci, dari Harvard, pada sebuah
penelitiannya yang diterbitkan di jurnal “ Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention,”. Penelitian
tersebut menemukan bahwa kopi memiliki kandungan antioksidan yang tinggi,
bahkan setara pada sebagian sayuran dan buah-buahan.
Pada sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2005, menemukan bahwa kopi
menjadi urutan pertama sebagai sumber kandungan antioksidan dalam pola
makan orang-orang di Amerika Serikat.
9. Menurunkan Risiko Alzheimer
Pada beberapa studi yang dilakukan para ilmuwan telah menemukan bahwa
orang-orang (terutama wanita) yang rutin minum kopi memiliki risiko lebih
rendah terkena penyakit Alzheimer dan demensia. Penurunan resiko bahkan
bisa sampai 60 persen.
10. Membantu Menurunkan Resiko Stroke
Ahli kesehatan menjelaskan bahwa kandungan kafein bisa meningkatkan tekanan
darah. Hal ini benar, namum dampak peningkatan darah sangat kecil (sekitar
3-4 mm/Hg). Oleh karena itu, kopi tidak mengkhawatirkan bisa menyebabkan
hipertensi, hanya saja bagi penderita tekanan darah tinggi perlu
berhati-hati dengan kopi, dengan kata lain harus membatasi konsumsi kopi
dan kafein secara umum. Bahkan untuk jenis penyakit lainnya, beberapa
penelitian yang dilakukan ilmuwan memberikan kesimpulan bahwa rutin minum
kopi mampu menurunkan resiko stroke sebesar 20%. Hanya saja, bagi mereka
yang sudah terlanjur mengalami penyakit tekanan darah tinggi, maka tidak
boleh mengonsumsi kopi dan kafein dalam jumlah yang banyak.
11. Mencegah Gigi Berlubang
Minum kopi hitam bermanfaat untuk mencegah gigi berlubang. Dimana para
peneliti di Brazil menemukan bahwa kandungan di dalam kopi hitam mampu
membunuh bakteri pada gigi. Tetapi manfaat ini hilang ketika mencampurkan
gula atau susu ke dalam kopi. Dengan begitu, hanya kopi pahit yang
bermanfaat untuk mencegah gigi berlubang.
12. Kopi bermanfaat untuk meningkatkan energi dan bisa membuat lebih
cerdas. Selain itu, kopi juga bisa mengurangi rasa lelah, dan menimbulkan
semangat.
13. Kandungan kafein di dalam kopi mampu meningkatkan performa fisik,
meningkatkan adrenalin di dalam tubuh.
14. Kopi memiliki kandungan serat yang bermanfaat bagi tubuh. Satu gelas
kopi memiliki kandungan setara dengan 1.8 gram serat. Dalam sehari, jumlah
serat yang dibutuhkan tubuh yaitu 20-38 gram.
15. Minum kopi dapat menurunkan resiko terkena penyakit encok. Sebuah
penelitian dengan melibatkan 50.000 pria menunjukan bahwa minum kopi dapat
menurunkan resiko terkena encok.
16. Kopi bermanfaat untuk mencegah penyakit batu empedu. Penelitian pada
tahun 2002 di Harvard menemukan kesimpulan penelitian bahwa wanita yang
minum kopi mampu menurunkan risiko penyakit batu empedu. Hal ini juga
berlaku bagi para pria berdasarkan studi lainnya yang telah dilakukan.
17. Minum kopi berkhasiat untuk meningkatkan stamina, kandungan kafein di
dalam kopi mempengaruhi kinerja sel tubuh, yang menimubulkan perasaan segar
di tubuh lebih lama.
18. Kopi dapat menjaga kesehatan mulut. Hal itu karena kopi memiliki sifat
anti bakteri yang berguna untuk kebersihan di mulut.
19. Kopi bermanfaat untuk meningkatkan mood, dimana banyak orang yang tidak
sadar merasakan lebih ceria setelah minum kopi.
20. Kopi dapat menjaga kesehatan kulit kepala. Penelitian menunjukan bahwa
kandungan kafein di dalam kopi bermanfaat untuk meminimalisir kerontokan
pada rambut. Kandungan antioksidan di dalam kopi juga bermanfaat untuk
kesehatan kulit kepala.
[12]
C.
Efek Samping dari Kopi
Di samping manfaat yang sangat banyak dan tak diragukan lagi, ternyata
memiliki efek samping dan bahaya yang perlu diwasdai, yaitu sebagai berikut
:
1. Minum kopi dalam jumlah banyak bisa menyebabkan susah tidur (insomnia),
muncul sakit kepala, mudah gugup, bahkan bisa cepat marah.
2. Wanita hamil hendaknya menghindari kopi, karena bisa berakibat buruk
yang terutama pada janin yang dikandung. Ibu hamil bisa mengganti minum
kopi menjadi minum teh.
3. Minum kopi bisa menyebabkan detak jantung lebih cepat. Sehingga bagi
orang yang memiliki masalah pada organ jantung, hendaknnya menghindari
minum kopi, atau jarang-jarang saja minum kopi.
4. Kopi dapat mengakibatkan munculnya gejala sakit maag, karena kandungan
di dalam kopi bisa meningkatkan asam lambung.
5. Berlebihan minum kopi justru akan membuat daya tahan tubuh menurun. Hal
itu akibat kandungan kafein akan menyerap mineral dan vitamin yang
sebenarnya diperlukan tubuh. Kekurangan vitamin dan mineral dapat
melemahkan imun tubuh.
6. Bahaya kopi yang cukup serius, jika berlebihan minum kopi dapat membuat
tubuh rentan terkena masalah jantung, bahkan stroke. Pada penelitian yang
dipublikasikan di Journal of Neurology, Neurosurgry and Psychiatry pada
tahun 2002, menyatakan konsumsi lebih dari 5 gelas kopi dalam sehari bisa
merusak dinding pembuluh darah.
7. Selain itu, perlu juga diketahui, bahwa kopi sangat kurang baik diminum
sebelum atau sesudah olahraga. Bagi mereka yang sedang mengalami penyakit
asam lambung, tekanan darah tinggi dan radang usus maka perlu menghindari
minum kopi. Mengonsumsi kopi dalam keadaan masih cukup panas beresiko
mengakibatkan sakit tengorokan, panas dalam dan sariawan.
8. Memang ada kopi dekafein, maksudnya kopi bebas kafein, akan tetapi yang
namanya kopi tetap saja memiliki kandungan kafein, sedikit maupun banyak.
Mengonsumsi tida cangkir kopi dekafein, maka ini sama saja dengan minum
secangkir kopi kafein.
9. Perlu diketahui, kopi dekafein menggunakan bahan kimia yaitu zat methylene chloride, hal ini bertujuan agar menurunkan kadar
kafeinnya. Kafein itu bukanlah bagian dari rasa pahit pada kopi. Sehingga
sebuah kesalahan, ketika menganggap semakin pahit rasa kopi maka semakin
tinggi kafeinnya.
[13]
D.
Cara Mengolah Biji Kopi Menjadi Serbuk Kopi
Terdapat serangkaian proses pengolahan yang cukup panjang untuk mengubah
buah kopi menjadi serbuk kopi yang siap diseduh. Proses tersebut meliputi
pemetikan buah, penyortiran buah, pengupasan kulit, penjemuran biji, dan
penggilingan biji kopi. Setiap proses harus dikerjakan dengan benar agar
kualitas kopi tetap dapat dipertahankan.
Tahap 1 : Pemanenan Buah Kopi
Tanaman kopi umumnya menghasilkan buah yang siap dipanen pada akhir musim
kemarau. Ciri-ciri buah yang telah matang yaitu kulitnya berwarna merah,
bertekstur agak empuk, dan mengeluarkan aroma khas yang semerbak. Pemanenan
dilakukan secara manual dengan memetik buah-buah kopi yang telah matang.
Setiap hari selalu ada buah kopi yang matang sehingga pemanenan ini
dikerjakan secara berulang-ulang dan rutin.
Tahap 2 : Penyortiran Buah Kopi
Namanya juga manusia, meskipun sudah berhati-hati dalam memetik buah kopi
pasti ada saja buah kopi mentah atau setengah matang yang ikut terbawa.
Buah-buah kopi yang belum matang sempurna ini memiliki kualitas yang
rendah. Sehingga kita perlu memisahkannya dari buah kopi matang yang
bernilai lebih tinggi.
Tahap 3 : Penjemuran Buah Kopi
Buah kopi yang sudah disortir selanjutnya dijemur selama 2-3 hari.
Tujuannya untuk mengeringkan buah tersebut sehingga kulitnya mudah dikupas.
Pengeringan ini juga dimaksudkan untuk mengumpulkan buah-buah kopi sampai
jumlahnya cukup banyak sehingga proses berikutnya bisa berjalan lebih
efisien.
Tahap 4 : Pengupasan Kulit Kopi
Pengupasan kulit kopi bisa dilakukan dengan metode tradisional dan modern.
Pengupasan secara tradisional menggunakan alu dan lumpang. Buah kopi
ditumbuk sedemikian rupa sampai kulit ari dan cangkangnya terkelupas
sendiri. Sedangkan untuk pengupasan secara modern, kita juga dapat
memanfaatkan mesin pengupas kopi. Cara pemakaiannya sangat mudah, ada yang
bisa berjalan otomatis memakai listrik dan diputar menggunakan tangan.
Tahap 5 : Penjemuran Biji Kopi
Selesai dipisahkan dari kulit dan cangkangnya, biji kopi lantas dijemur di
bawah sinar matahari langsung. Penjemuran biasanya berlangsung selama 5-7
hari. Proses ini dilakukan sampai kandungan air di dalam biji kopi tersisa
tinggal 30-35 persen.
Tahap 6 : Pemanggangan Biji Kopi
Pemanggangan biji kopi dapat meningkatkan citarasa dari kopi itu sendiri.
Biji kopi yang telah dipanggang mengalami perubahan pada warnanya yang
lebih gelap dan aromanya lebih kuat. Pemanggangan secara modern menggunakan
oven, sementara untuk versi tradisionalnya dengan menyangan atau sangrai
(menggoreng tanpa minyak) biji-biji kopi tersebut.
Tahap 7 : Penggilingan Biji Kopi
Biji kopi yang telah matang selanjutnya digiling menjadi serbuk kopi.
Proses penggilingan ini juga bisa dilakukan baik secara tradisional maupun
modern. Orang-orang pada zaman dulu biasanya menumbuk biji kopi untuk
menghaluskannya. Namun berkat kemajuan teknologi, sekarang sudah tersedia
mesin penggiling biji kopi. Setelah serbuk kopi terkumpul, bubuk tersebut
siap untuk diseduh menjadi secangkir minuman kopi yang mantap.
[14]
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang
dibudidayakan lebih dari 50 negara
2. Sejarah mencatat bahwa penemuan biji kopi sebagai minuman yang sangat
berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Orang dari Bangsa
Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun yang lalu, atau 1000 tahun
Sebelum Masehi. Kopi kemudian terus berkembang hingga sekarang ini menjadi
salah satu minuman paling populer di dunia.
3.
Begitu banyak jenis kopi yang beragam dan tersebar di seluruh dunia.
Hal ini
dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman jenis
kopi, seperti tempat dan habitat di mana ia tumbuh, cara budidayanya, serta
penangangan pasca panennya.
4. Dalam membudiyakan kopi harus diikuti panduan-panduan yang telah
ditentukan untuk mendapatkan hasil kopi yang berkualitaas.
5. Kopi mempunya manfaat yang begitu besar, akan tetapi jangan sampai
melupakan efek samping dari kopi tersebut.
B.
Saran
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang manfaat kopi. Hendaklah untuk mencari sumber lain
supaya pengetahuan kita terus bertambah.
[1]
Salim Awasty, Kopi : Kajian History dan Filosofy,
(Tangerang : Dinastindo Adi Perkasa, 2013), hal. 4
[2]
William H. Ukers , All About Coffee, (Geirsten :
University of Toronto, 1922), hal. 5
[3]
Salim Awasty, op.cit, hal. 6.
[4]
Ibid
., hal. 8
[5]
Ibid
., hal. 9
[6]
Ibid
., hal. 9-10
[7]
Ibid
., hal. 10-11
[8]
Ibid
., hal. 11
[9]
Edy Panggabean, Buku Pintar Kopi, (Jakarta : Redaksi
AgroMedia, 2004), hal. 13-16.
[10]
Teti Estiasih, Budidaya Tanaman Kopi, (Yogyakarta :
Yayasan Kanisius, 1980), hal. 5-7
[11]
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Kenali Manfaat Kopi dan Kakao, (Jakarta : Dinas Pertanian,
2007), hal. 3
[12]
Femi Olivia, Khasiat Bombastis Kopi, (Jakarta : Pustaka
Zahara, 2007), hal. 23-25.
[13]
Ibid
., hal.46-47
[14]
W. Ciptadi, M.Z. Nasution, Pengolahan Kopi. (Bogor :
Fakultas Teknologi, Institut Pertanian Bogor, 1985), hal. 25
No comments