Breaking News

Makalah Tentang Manfaat Cokelat Bagi Manusia


Sekarang ini, cocoa dan makanan coklat sudah dikenali dapat digunakan sebagai salah satu alternatif penggobatan dan kelebihannya bagi tubuh seseorang. Di dalam coklat telah di temukan adanya subtansi phenylamine yang dapat meningkatkan sekresi dopamin sehingga dapat memberikan efek mood pada seseorang oleh karena itu konsumsi coklat secara global meningkat. Coklat berasal dari biji kakao yang sebenarnya tidak memberikan rasa manis akan tetapi, dengan berkembangnya teknologi, coklat ditambahkan dengan gula atau susu sehingga memberikan rasa manis dan disukai oleh berbagai kalangan.

Cokelat merupakan rasa atau makanan paling populer di dunia. Cokelat umumnya berupa batangan yang biasa diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian, bahkan sebagai pernyataan cinta. Menurut hasil penelitian para ahli, rasa manis coklat bisa menenangkan pikiran dan perasaan orang yang mengkonsumsinya.

Jika kita melihat kondisi dan keadaan saat ini, begitu banyak masyarakat yang hoby makan cokelat. masih terdapat kelemahan pada teknik tersebut yaitu rendahnya rendemen yang dihasilkan. Namun, mereka hanya sekedar menikmati saja tanpa mengetahui manfaat apa yang terkandung di dalam cokelat tersebut.

Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan penulis akan membahas mengenai manfaat cokelat bagi manusia.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian dan sejarah cokelat?
2. Apa-apa saja jenis cokelat ?
3. Bagaimanakah cara pengolahan coklat ?
4. Apa-apa saja manfaat yang terkandung dalam cokelat ?

Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah cokelat.
2. Untuk mengetahui jenis cokelat.
3. Untuk mengetahui cara pengolahan cokelat.
4. Untuk mengetahui manfaat yang terkandung dalam cokelat.


GAMBARAN UMUM TENTANG COKELAT

A. Pengertian Dan Sejarah Cokelat
Cokelat adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji kakao.Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer Indonesia dan di dunia. Selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin. 

Cokelat di hasilkan dari kakao yang di perkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selaput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol. Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Mayameminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran.

Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun terkadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin di dalamnya.

Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.

Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao ( cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa. Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.

Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657.

Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara. Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.

Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikandengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched , metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate). [1]

B. Jenis-Jenis Cokelat
Cokelat adalah makanan kegemaran semua orang, mulai anak-anak hingga dewasa. Cokelat terbuat dari hasil olahan biji kakao atau disebut Theobroma cacao. Pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai minuman. Untuk para penggemar cokelat, berikut adalah jenis-jenis cokelat yang dapat kita temukan di pasaran : 

1. Couverture Chocolate
Couverture adalah jenis cokelat murni yang merupakan cokelat terbaik dengan kandungan mentega cocoa. Biasanya juga disebut sebagai chocolate coating. Kandungan cokelatnya sangat murni dengan persentase cocoa butter yang tertinggi, yaitu 32–39% dan total persentase cocoa butter dan cocoa solid–nya minimal 54%. Alhasil, rasa jenis cokelat ini sangat baik dan warnanya lebih mengilap. Rasa cokelat ini agak sedikit pahit, namun teksturnya lebih lembut langsung lumer di mulut. Couverture sendiri tersedia dalam bentuk bittersweet, semisweet, putih dan cokelat susu. Couverture hasilnya bagus untuk celupan karena sangat cair ketika meleleh. Simpan di suhu ruang, agar tidak meleleh.

2. Compound Chocolate
Jenis cokelat ini hampir sama dengan couventure, hanya yang membedakan adalah cocoa butter diganti dengan lemak nabati lainnya, seperti minyak kelapa atau soya. Cocoa butter memang termasuk jenis lemak nabati, namun cocoa butter harganya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan lemak yang lain. Untuk rasa, cokelat compound cenderung agak manis dibandingkan dengan couventure. Cokelat compound lebih banyak digunakan untuk cokelat dekorasi dan terkadang juga untuk buat ganache, praline dan lain-lain. Harganya jauh lebih murah dari couverture. Cokelat jenis ini banyak dijual di pasaran. Ada 3 macam compound chocolate, yaitu:

a. Dark Chocolate Compound
Cokelat hitam ini rasanya lebih pahit, warnanya lebih gelap, aromanya sangat menonjol dan lebih banyak kandungan komponen kimia yang berkhasiat bagi kesehatan. Dark chocolate tidak mengandung susu murni, dan lebih banyak mengandung cokelat cair, bubuk cokelat serta minyak cokelat. Biasanya digunakan untuk bahan kue, praline, truffle, atau makanan lainnya.

b. Milk Chocolate Compound
Warna cokelat ini sedikit lebih terang, rasanya manis. Karena mengandung susu, vanila, cokelat cair, kakao, dan juga tambahan gula. Cokelat ini juga sering digunakan untuk praline, truffle atau makanan cokelat lainnya.

c. White Chocolate Compound
Warna cokelat ini adalah putih seperti susu, dan sangat manis karena kandungan cokelat dan juga cacao butter. Cokelat ini cocok digunakan sebagai bahan ganache, hiasan untuk aneka kue cokelat, atau ditambahkan pewarna cokelat untuk membuat aneka praline atau truffle.

3. Semi sweet chocolate
Cokelat jenis dark chocolate ini biasanya sudah ditambahkan mentega cocoa dan gula. Semisweet rasanya agak manis dan biasanya dipakai sebagai bahan dessert. Cokelat ini disebut juga dark cooking chocolate dan mengandung lemak cokelat sebanyak 27%.

4. Sweet chocolate
Atau cokelat manis, memiliki kandungan lemak cokelat yang hampir sama dengan semisweet chocolate, namun gula yang dibubuhkan lebih banyak. Biasanya digunakan untuk menghias cake dan sajian kue.

5. Cocoa Powder atau Cokelat Bubuk
Ini adalah jenis cokelat yang sering kita temui di pasaran. Bubuk cokelat, dibuat dari pasta cokelat yang sebagian besar lemaknya telah dikeluarkan. Produk ini sangat mudah menyerap uap air dan bau dari produk lain sehingga harus dijaga di tempat kering, dingin dan tertutup rapat. Bahan cokelat ini biasanya digunakan untuk campuran bahan kue cokelat, namun ada juga yang digunakan sebagai minuman.

Cokelat bubuk berdasarkan kadar lemak yang dikandungnya dibedakan menjadi 3:
a. Cokelat bubuk yang rendah lemak (sebagian besar lemaknya telah dihilangkan).
b. Cokelat bubuk dengan kadar lemak sedang (kandungan lemak sekitar 10% - 22%).
c. Cokelat bubuk untuk minuman atau sarapan (kadar lemak cokelat diatas 22%, biasanya digunakan dalam pembuatan susu bubuk cokelat)

Cokelat bubuk sendiri mempunyai 2 macam kepekatan dengan 2 pengolahan yang berbeda, yaitu :
a. Melalui Proses Natural
Rasa kokoa jenis ini cenderung sedikit asam. Kokoa jenis ini yang biasa dijual di pasaran, dan sering kita jumpai. Cokelat bubuk ini dibuat dari bubur cokelat atau balok cokelat yang rasanya pahit. Proses tersebut untuk menghilangkan lemak hingga 18-23%. Cokelat jenis ini berbentuk tepung, mengandung sedikit lemak, dan rasanya pahit.

b. Melalui Proses Dutch
Kokoa jenis ini mempunyai tekstur yang lembut dan aroma yang juga lembut. Biasanya bahan seperti ini digunakan untuk membuat minuman cokelat panas karena aromanya lebih lembut

6. Cocoa butter
Cokelat ini bentuknya seperti pasta yang kental dan terbuat dari 50% lemak cokelat yang ditambah gula, flavor dan bahan pengental. Biasanya cocoa butter digunakan untuk membuat es krim dan aneka dessert.

7. Rice chocolate atau Meises
Produk cokelat yang satu ini dibuat dari bubur cokelat padatan atau cokelat murni, lemak cokelat, minyak goreng, gula, susu, essence dan lesitin. Biasanya digunakan sebagai taburan roti dan hiasan kue. Bentuknya mirip dengan beras, dan terkadang juga hadir dalam aneka warna.

8. Baking chocolate atau Cokelat pahit
Cokelat pahit ini bentuknya batangan, merupakan bahan baku pembuatan cokelat masak. Kandungan kalori per 100 gram adalah 504 kalori.

9. Milk chocolate atau Cokelat susu
Mengandung 12% susu, 25% cocoa butter, cokelat cair, vanilla dan gula. Cokelat susu paling banyak dikonsumsi karena rasanya manis dan lembut sehingga disukai anak-anak. Kandungan antioksidannya sangat rendah karena sudah ada tambahan seperti gula dan susu yang banyak. Cokelat satu ini paling enak untuk disantap langsung dan tidak cocok dijadikan ingredien kue. Selain kandungan cokelatnya relatif sedikit, cokelat ini mudah hangus bila dilelehkan.

10. White chocolate atau Cokelat putih
Cokelat ini bukanlah cokelat karena sama sekali tidak mengandung cocoa. White chocolate terbuat dari gula, minyak cokelat, susu, lesitin dan vanili. Jika di dalamnya tidak ada tambahan minyak cokelat, ia disebut sebagai coating.

11. Plain Chocolate
Cokelat dengan rasa khas cokelat (plain). Dibuat dari pasta cokelat yang didinginkan dan dibekukan, tanpa penambahan gula. Terutama digunakan sebagai bahan pembuat kue atau garnish. Persentase cacao mass bervariasi antara 30–70%. Semakin tinggi konsentrasi cacao mass semakin baik rasanya.

12. Cokelat Chip
Bentuknya kepingan kecil seperti tetesan air dan rasanya manis. Jenisnya kini bermacam-macam, digunakan sebagai campuran kue, namun yang baik pilih cokelat chip yang tahan panas, agar tidak cepat meleleh saat dioven.

13. Chocolate pasta
Teksturnya cair yang kental dengan warna cokelat yang sangat pekat. Terbuat dari ekstrak cokelat, dengan rasa yang sedikit pahit. Digunakan sebagai pewarna dan tambahan perasa/aroma pada cake, pudding, roti dan minuman. Biasanya dijual dalam kemasan botol.

14. Selai Cokelat
Cokelat siap santap yang terbuat dari cokelat susu, minyak nabati, gula, garam dan vanili. Teksturnya lembut dan kental, rasanya sangat manis, dengan warna yang agak pucat dan mengilap. Biasanya digunakan sebagai isian roti dan pelengkap roti tawar.

15. Cokelat Kualitas Premium
Cokelat jenis ini mengandung sekitar 50%-70% cokelat padat. Lebih banyak cocoa liquor atau sari biji kakao yang berbentuk pasta (cairan berwarna cokelat pekat), cocoa butter dan cocoa solid. Mengandung lebih sedikit gula dan minyak nabati. Cokelat pekat ini juga kandungan kalorinya lebih rendah ketimbang jenis cokelat lainnya. Makin tinggi kandungan cocoa liquor maka makin terasa sensasi pahit dari cokelat tersebut.

Cokelat dengan kualitas premium memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Cokelat cepat meleleh karena tingginya kandungan cocoa butter
b. Dark chocolate berwarna cokelat gelap, bukan berwarna hitam.
c. Permukaan cokelat terlihat halus, mengilap dan warnanya rata.
d. Saat cokelat dipatahkan, tekstur patahan seperti kulit pohon.
e. Bila dimakan, tidak terasa seperti berpasir atau seperti mengandung lapisan lilin. Namun terasa halus, creamy, dan tidak berminyak. [2]

C. Teknik Budidaya Tanaman Cokelat (Kakao)
Budidaya tanaman kakao atau budidaya cokelat, sebetulnya sudah lama dikembangkan oleh masyarakat Indonesia baik oleh perusahaan maupun petani perorangan. Karena tanaman ini memiliki kriteria khusus dalam perkembangan hidupnya, jadi tidak semua iklim dan tanah yang ada di Indonesia cocok untuk ditanami pohon cokelat secara baik.

1. Iklim Yang Baik Untuk Tanaman Kakao atau Cokelat
Namun yang jelas, pohon cokelat atau kakao atau orang banyak yang menulis dengan ejaan cokelat membutuhkan batas temperature tertentu. Budidaya kakao budidaya tanaman kakao atau budidaya cokelat Kalau kita ambil garis besarnya, pohon kakao ini membutuhkan temperature rata-rata setahun 25°C dengan temperature harian rata-rata terdingin tidak kurang dari 15°C. Absolut minimum tidak boleh lebih rendah dari 10°C sedangkan maksimumnya sampai sekarang belum ada ketentuan.
Alasan temperature rendah ini antara lain dapat dikemukakan sebagai sebab terjadinya pembuangan yang terlambat. Akibat dari penurunan temperature di bawah 22 °C, perkembangan rimordia bunga terhenti. Perkembangan akan menjadi normal kembali setelah suhu naik menjadi 25°C.
Tanaman kakao ini juga tidak tahan terhadap penyimpangan temperature yang agak besar tiap harinya. Penyimpangan temperature harian dari 9°C, menyebabkan mata-mata tunas akan mengembang dan tumbuh menjadi tunas. Hal tersebut bila terjadi dengan berulang-ulang maka persediaan makanan di dalam batangakan habis dan akibatnya pohon akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan, sehingga pembentukan bunga dan buahpun akan terganggu.

2. Tanah yang Baik Untuk Tanaman Kakao atau Cokelat
Dari berbagai pendapat dan penelitian bahwa tanaman cokelat akan tumbuh dengan baik pada tanah yang mengandung humus dengan pH antara 6,1 - 7. Di Indonesia pohon cokelat akan dapat tumbuh subur di daerah yang curah hujannya lebih dari 3.000 mm, atau pada daerah yang curah hujannya 1.700 mm. jadi bila diperhatikan secara seksama bukan curah hujan yang penting, melainkan pembagiannya. Dengan demikian factor tanah juga memegang peranan yang sangat penting. Kalau kita melihat bentuk dan macamnya tanah yang akan dipersiapkan, dapatlah dibedakan sebagai berikut :
a. Hutan (asli atau sekunder)
b. Bekas tegal ataupun hama
c. Bakas tanaman perkebunan yang lain (karet kopi, dan lain sebagainya)

3. Jarak Tanam
Jarak tanam haruslah dilakukan / ditentukan terlebih dahulu sebelum pembukaan ataupun persiapan dilakukan. Pemancangan patok-patok ataupun anjir-anjir semuanya ditentukan oleh jarak tanam kakao. Jarak tanam ini berbeda-beda. Apalagi antara negara satu dengan negara lainnya.

Kalau di Indonesia jarak tanam kelihatan lebih mantap, yaitu antara 4 m x 4 m ataupun 4 m x 4,5 m dan 5 m x 5 m. Di indonesia pun diadakan uji coba dengan jarak penanaman 4 m x 2 m. Pengujian ini dilakukan di Ngobo. Di daerah jatirono dicoba pula jarak tanam 2,5 m x 2 m, ternyata hasilnya lumayan baik.

Kakao dapat pula ditanam tanpa okulasi, yaitu yang disebut dengan nama tanaman semai. Karena tanaman semai ini hasilnya rendah, maka tanaman semai yang telah berusia setahun biasaanya disambung dengan klon-klon kualitas baik, yaitu: DR 1, DR 2 dan DR 38 atau bisa juga disambung dengan klon-klon KWC 1, DRC 13, DRC 15, dan DRC 16. Sedangkan untuk batang bawah dibutuhkan biji-biji dari klon-klon yang tertentu pula agar dijamin pertumbuhan dan perakaran yang kuat. Untuk itu biasanya dipakai jenis klon DR 1, DR 2 G 8, dan GC 8, yang telah melalui p;ercobaan dan ujian-ujian di balai penelitian.

4. Pemilihan Biji untuk Benih
Buah untuk keperluan benih, akan selalu diambil dari buah yang telah masak. Cara pengambilan bij-biji dari buah dilakukan dengan jalan memotong buah secara horizontal. Pemotongan ini dilakukan dengan hati-hati supaya tidakj merusak biji. Setelah itu biji-biji dikeluarkan dari buah. Untuk keperluan benih, maka sebaiknya diambilkan biji-biji yang berasal dari tengah.

Selaput daging buah yang menutupi biji harus dihilangkan. Sebab kalau tidak maka bihji tersebut akan dirusak oleh semut, karena pulp atau daging buah itu rasanya manis. Biasanya untuk menghilangkan pulp ini digunakan abu. Biji-biji tersebut dicampur dengan abu kemudian digosok-gosokan dengan kain lap. Setelah itu baru dicuci dengan air. Setelah biji dengan pulp itu terlepas, batu biji-biji itu dikecambahkan.

Hal yang penting harus kita ketahui ialah, biji cokelat ini tidak sama dengan biji-biji tumbuhan lain. Sebab biji kakao ini tidak mempunyai masa istirahat, karena itulah jika yang telah disiapkan harus segera dikecambahkan.

Sebagai pengetahuan tambahan, perlu pula diterangkan kalau biji yang terlalu masak kurang baik untuk ditanam. Sebab biji tersebut telah berkecambah dalam buah. Dengan demikian kecambah-kecambah tersebut telah mati.

5. Perkecambahan Biji
Perkecambahan biji ini dilaksanakan dalam bedengan perkecambahan. Tempat ini biasanya berukuran 0,80-1 meter dan panjangnya tergantung dari keperluan. Bedengan ini harus dibuat pada tanah-tanah yang gembur dan diatasnya dilapisi dengan pasir setinggi 15 cm.

Untuk menghindari tetesan air hujan atau pun sengatan matahari, perlu dibuatkan atap. Tinggi atap tersebut kurang lebih 1,5 meter untuk yang sebelah timur dan 1,20 untuk yang sebelah barat.
a. Cara Meletakkan Biji
Biji yang dinamakan eye atau radical yaitu tempat keluarnya akar, diletakkan di sebelah bawah. Jika eye atau mata atau radical tidak dapat dibedakan, maka biji dengan ujung yang besar, diletakkan di bawah. Hal ini memang sangat penting karena kakao bersifat epigaes yang artinya berkecambah dengan keping bijinya di atas tanah. Oleh perpanjangan hypocotyls, keping biji akan terangkat di atas tanah.

Dengan meletakan mata berada di sebelah bawah, lembaga tanaman tidak kehilangan energy untuk mengangkat kepingnya ke atas tanah. Biji di susun dengan jarak alur kurang lebih 3 cm, dan jarak biji satu dengan lainnya dalam alur kurang lebih 1 cm. Biji kita pendam secukupnya, hingga hanya sebagian kecil saja yang tersembul dari tanah. Setelah biji dikecambahkan, bedengan kecambah segera disiram. Penyiraman bedengan kecambah kakao ini haruslah dilakukan sehari dua kali, yaitu pagi dan sore.

b. Pemindahan Kecambah
Setelah 4 atau 5 hari biji-biji itu mulai berkecambah, demikian juga dengan biji-biji yang lainnya. Pada hari ke-12 semua biji akan berkecambah. Pemindahan kecambah ke keranjang ataupun kantong-kantong plastic dilakukan setelah keping-keping biji mulai tersimbul ke atas. Pemindahan dikatakan terlambat bila keping sudah membuka dan sepasang daun kecil telah tumbuh.

Pemindahan yang terlambat memungkinkan terputusnya akar tunggang. Karena akar tunggang ini telah berkembang dan mungkin telah bercabang. Kemudian dipindah, ditanam ke dalam keranjang. Untuk ukuran keranjang maupun kantong-kantong plastic itu tergantung dari kebutuhan saja.

Setelah bibit berusia antara 6 sampai 8 bulan, barulah dipindahkan ke lapangan perkebun. Di dalam keranjang yang berukuran diameter 15-20 cmdengan tinggi antara 30-35, diisi dengan tanah kompos (yang telah betul-betul menjadi tanah) yang dicampur dengan pasir dalam perbandingan 1 : 1. Keranjang atau kantong plastik yang sudah diisi tanah tersebut dengan 1-2 cm di bawah tepi. Pada keranjang atau kantong plastic yang sudah terisi kecambah dipindahkan untuk kemudian dipelihara secara baik-baik.

6. Pemeliharaan Bibit Dalam Keranjang
Keranjang ataupun kantong plastic yang berisi kecambah tersebut disusun teratur di tanah yang agak ditinggikan dan permukaannya ditutup dengan batu sabak atau batu merah. Peneduh yang di pergunakan dapat dengan pohon pelindung atau dengan atap yang pembuatannya sama seperti pada atap bedengan kecambah.

Penyiraman di lakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Seminggu setelah bibit dipindahkan ke keranjang, pemupukan perlu diberikan. Adapun dosis pemupukan yang diberikan ukurannya adalah sebagai berikut :
a. Pupuk yang bentuknya padat , yaitu 2 gram ZA/bibit(/+1 Sendok the), diberikan kurang lebih 3 cm melingkar batang.

b. Pupuk yang bentuknya cair , yaitu campuran 25 gram ZA ditambah 20 liter air yang diberikan 0,5 liter tiap batang dengan catatan bahwa setelah penyiraman dengan larutan ZA ini, bibit harus segera disiram air untuk menghilkangkan atau mencuci bagian-bagian daun/batang yang terkena larutan tersebut. Perlakukan pemupukan ini dapat dilakukan satu kali satu minggu selama 2 sampai 3 minggu.

Lubang di gali dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm pada tanah yang cuup subur. Akan tetapi kalau pada tanah ulangan maka lubang diperbesar menjadi 100 cm x 100 cm x 100 cm. Kemudian lubang di biarkan terbuka pada musim kemarau.

Untuk mempertinggi humus di dalam tanah, kita bisa tambahkan potongan rumput, pangkasan flemingia ataupun tunggul-tunggul tanaman jagung. Kemudian pada bulan Oktober / November lubang tersebut di tutup kembali dengan tanah bagian atas saja. Setelah tiga bulan dari penanaman pemberian pupuk pada tanaman kakao perlu dilakukan dengan dosis 25 gram ZA atau 15 gram Urea. Bila menurut analisa tanah terbukti butuh p dan K, haruslah diberi pupuk N. P. K ± 50 gram.

Perawatan yang baik akan mempercepat pertumbuhan. Jika hama diberantas, pemupukan teratur dan bebas dari saingan rumput-rumput dapat ijamin dalam waktu satu tahun sudah dapat disambung dan tumbuh dengan cepat.

7. Pemangkasan .
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalang pemangkasan pohon kakao, di antaranya :
a. Membentuk pohon yang baik dengan bentuk percabangan yang seimbang sehingga distribusi daun merata dalam penerimaan sinar matahari.

b. Menghilangkan cabang-cabang yang tidak perlu atau pun tidak dikehendaki. Misalkan saja tunas-tunas air, tunas-tunas sapu, cabang-cabang yang sakit, cabang-cabang yang kering, cabang-cabang yang tak dapat berasimilasi sendiri / cabang yang terlindungi.

c. Menjamin aerasi yang baik

Pemangkasan pohon cokelat dilakukan pada pohon yang berusia muda. Batang yang umumnya terdiri tiga sampai lima cabang utama dipangkas sehingga tinggal cabang utama sebanyak tiga buah yang dianggap cukup baik. Langkah selanjutnya adalah melakukan pemangkasan pada cabang yang tidak diinginkasn sehingga mendorong tanaman kakao menghasilkan yang lebih baik, juga menjamin aerasi yang baik. Hal ini dilakukan secara continue dan teratur, sehingga mengarah pemangkasan pemeliharaan.


Langkah ketiga yang perlu dilakukan terutama pada tanaman yang sudah menghasilkan, dimana untuk mencegah terganggunya pembuahan tanaman, maka pelaksanaan pemangkasan dilakukan setelah selesai masa flush.
Pelaksanaan pemangkasan, baik itu pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan maupun pangkas yang mengarah pada pendorongan pembuahan / produksi telah banyak dilakukan oleh dinas perkebunan. Dan hasilnya cukup memuaskan.

8. Pemeliharaan Tanaman
a. Pemberantasan hama dan penyakit pada tanaman kakao.
b. Penyiangan
Penyiangan adalah membersihkan tanaman atau rumput penggangu yang tumbuh disekitar tanaman utama, penyiangan biasanya hanya membersihkan yang jaraknya dekat dengan tanaman utama yaitu kakao, sedangkan tanama atau rumput yang tumbuh tetapi jaraknya cukup jauh dengan tanaman utama tidak perlu dibersihkan.

c. Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur-unsur yang kurang dari dalam tanah. Kalau dilihat dari labolatorium maka tanah di Indonesia ini pada pada umumnya kekurangan unsure N, dengan demikian pemberian Urea atau ZA selalu member respon paling nyata.

Kalau di daerah Jawa Barat maupun Jawa Tengah, tanahnya selain kekurangan N, juga kurang unsure P dan K. sedangkan di Jawa Timur kebanyakan tanahnya masih mengandung P dan , kecuali intuk daerah malang bagian selatan.

Karena curah hujan di Indonesia cukup tinggi hal itu akan mempercepat penurunan kesuburan pada tanah apabila tanah dikendalikan dengan baik, bahkan hujan yang turun rata-rata 300 – 450 mm dalam satu bulan hal ini tentu saja melarutkan unsure-unsur hara serta menurunkan kesuburan tanah pertanian dengan cepat.

Bentuk pupuk ada dua macam yaitu puppuk organic dan anorganik, namun untuk tanaman kakao lebih baik adalah pupuk organic. Karena didalam pupuk organic ini semua unsure hampir ada. Selain itu pupuk organic juga dapat memperkaya kandungan humus di dalam tanah yang berarti dapat memperbaiki struktur daya menahan air dan erosi.

Untuk tanaman kakao, pemberian pupuk jangan sampai under ataupun overdosis, kita memberikan pupuk harus denga dosis yang pas supaya tanaman tetap produktif dibawah aturan pemberian pupuk untuk tanaman kakao. [3]

D. Proses Pengolahan Cokelat
Kakao merupakan salah satu komoditas yang dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan devisa Negara. Indonesia sebagai salah satu negara pemasok utama kakao dunia setelah Pantai Gading (38,3%) dan Ghana (20,2%) dengan persentasi 13,6%. Denggan mengolah Kakao menjadi prodak yang berkualitas di dalam Negeri. Kita sudah mampu menyelamatkan keuangan negara sekitar 5% atau USD 200/ ton setiap ekpor biji Kakao. 

Untuk mengolah biji Kakao menjadi cokelat dibutuhkan pengetahuan yang memadai agar hasilnya berkuwalitas dan memiliki nilai jual untuk dipasarkan ke pasar menjadi sebuah prodak. Makanan dan minuman yang dihasilkan dari tanaman kakao saat ini menjadi primadona di hampir semua golongan masyarakat. Jangankan anak-anak, orang dewasapun menjadikan cokelat sebagai jenis makanan dan minuman favorit mereka.

Secara umum proses pengolahan biji kakao menjadi cokelat melalui beberapa tahapan. Berikut beberapa informasi proses pengolahan biji kakao menjadi cokelat.
1. Cara Pertama
a. Biji kakao dibersihkan untuk menghilangkan semua bahan yang asing.
b. Biji kakao selanjutnya akan dipanggang/disangrai untuk membawa keluar rasa cokelat dan warna biji (roasted). Suhu, waktu dan tingkat kelembaban pada saat penyangraian (roasted) tergantung pada jenis biji yang digunakan dan jenis cokelat atau produk yang akan dihasilkan.
c. Sebuah mesin penampi (winnowing machine) akan digunakan untuk memisahkan kulit biji dan biji kakao.
d. Biji kakao kemudian akan mengalami proses alkalisasi, biasanya menggunakan kalium karbonat, untuk mengembangkan rasa dan warna.
e. Setelah di alkalisasi, biji kakao kemudian memasuki proses penggilingan untuk membuat cocoa liquor (kakao partikel tersuspensi dalam cocoa butter). Suhu dan tingkat penggilingan bervariasi sesuai dengan jenis mesin penggilingan yang digunakan dan produk yang akan dihasilkan.
f. Setelah biji kakao menjadi cocoa liquor, biasanya produsen akan menambahkan bahan pencampur, seperti kacang untuk menambah citra rasa cokelat. Umumnya menggunakan lebih dari satu jenis kacang dalam produk mereka, yang dicampur bersama-sama dengan formula yang dibutuhkan.
g. Tahapan selanjunya adalah mengekstrak the cocoa liquor dengan cara dipress/ditekan untuk mendapatkan lemak cokelat (cocoa butter) dan kakao dengan massa padat yang disebut cocoa presscake. Persentasi lemak kakao yang dipress disesuaikan dengan keinginan produsen sehingga komposisi lemak cokelat (cocoa butter) dan cocoa presscake berbeda-beda.
h. Pengolahan sekarang menjadi dua arah yang berbeda. Lemak cokelat akan digunakan dalam pembuatan cokelat. Sementara cocoa presscake akan dihaluskan menjadi cokelat dalam bentuk bubuk.
i. Lemak cokelat (cocoa butter) selanjutnya akan digunakan untuk memproduksi cokelat melalui penambahan cocoa liquor. Bahan-bahan lain seperti gula, susu, pengemulsi agen dan cocoa butter ditambahkan dan dicampur. Proporsi bahan akan berbeda tergantung pada jenis cokelat yang dibuat.
j. Campuran kemudian mengalami proses pemurnian sampai pasta yang halus terbentuk (refining). Refining bertujuan meningkatkan tekstur dari cokelat.
k. Proses selanjutnya, conching, untuk mengembangkan lebih lanjut rasa dan tekstur cokelat. Conching adalah proses menguleni atau smoothing. Kecepatan, durasi dan suhu conching akan mempengaruhi rasa. Sebuah alternatif untuk conching adalah proses pengemulsi menggunakan mesin yang bekerja seperti pengocok telur.
l. Campuran ini kemudian melewati pemanasan, pendinginan dan proses pemanasan kembali. Hal ini mencegah perubahan warna dan lemak cokelat dalam produk tersebut. Hal ini untuk mencegah perubahan warna dan melelehnya cokelat dalam produk.
m. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam cetakan atau digunakan untuk pengisi enrobing dan didinginkan di ruang pendingin.
n. Cokelat ini kemudian dikemas untuk distribusi ke outlet ritel.

2. Cara Kedua
Proses pengolahan Kakau menjadi cokelat dengan sistem Fermentasi akan menghasilkan kakao dengan cita rasa setara dengan kakao yang berasal dari Ghana. Karena, kakao Indonesia memiliki kelebihan tidak mudah meleleh sehingga cocok untuk blending. Fermentasi merupakan suatu proses produksi suatu produk dengan mikroba sebagai organisme pemroses. Fermentasi biji kakao merupakan fermentasi tradisional yang melibatkan mikroorganisme indigen dan aktivitas enzim endogen. Fermentasi biji kakao tidak memerlukan penambahan kultur starter (biang), karena pulp kakao yang mengandung banyak glukosa, fruktosa, sukrosa dan asam sitrat dapat mengundang pertumbuhan mikroorganisme sehingga terjadi fermentasi.

Tahapan pengolahan pasca panen kakao yaitu buah hasil panen dibelah dan biji berselimut pulp dikeluarkan, kemudian dikumpulkan pada suatu wadah. Jenis wadah yang digunakan dapat bervariasi, diantaranya drying platforms (Amerika), keranjang yang dilapisi oleh daun, dan kontainer kayu. Kontainer disimpan di atas tanah atau di atas saluran untuk menampung pulp juices yang dihasilkan selama fermentasi (hasil degradasi pulp).

Pada umumnya, dasar kontainer memiliki lubang kecil untuk drainase dan aerasi. Kontainer tidak diisi secara penuh, disisakan 10 cm dari atas dan permukaan atas ditutupi dengan daun pisang yang bertujuan untuk menahan panas dan mencegah permukaan biji dari pengeringan. Fermentasi dalam kotak dapat dilakukan selama 2 – 6 hari, isi kotak dibalik tiap hari dengan memindahkannya ke kotak lain.

Fermentasi biji kakao akan menghasilkan prekursor cita rasa, mencokelat-hitamkan warna biji, mengurangi rasa-rasa pahit, asam, manis dan aroma bunga, meningkatkan aroma kakao (cokelat) dan kacang (nutty), dan mengeraskan kulit biji menjadi seperti tempurung. Biji yang tidak difermentasi tidak akan memiliki senyawa prekursor tersebut sehingga cita rasa dan mutu biji sangat rendah.

Fermentasi pada biji kakao terjadi dalam dua tahap yaitu fermentasi anaerob dan fermentasi aerob. Keberadaan asam sitrat membuat lingkungan pulp menjadi asam sehingga akan menginisiasi pertumbuhan ragi dan terjadi fermentasi secara anaerob. Fermentasi aerob diinisiasi oleh bakteri asam laktat dan bakteri asam asetat. Produk fermentasi yang dihasilkan berupa etanol, asam laktat, dan asam asetat yang akan berdifusi ke dalam biji dan membuat biji tidak berkecambah.

Selama fermentasi terjadi pula aktivitas enzimatik, enzim yang terlibat adalah endoprotease, aminopeptidase, karboksipeptidase, invertase (kotiledon dan pulp), polifenol oksidase dan glikosidase. Enzim-enzim ini berperan dalam pembentukan prekursor cita rasa dan degradasi pigmen selama fermentasi. Prekursor cita rasa (asam amino, peptida dan gula pereduksi) membentuk komponen cita rasa di bawah reaksi Maillard (reaksi pencokelatan non-enzimatis) selama penyangraian.

Untuk menghentikan proses fermentasi, biji kakao kemudian dikeringkan. Pengeringan dilakukan sampai kadar air menjadi 7 – 8 % (setimbang dengan udara berkelembaban 75 %). Kadar air kurang dari 6 %, biji akan rapuh sehingga penanganan serta pengolahan lanjutnya menjadi lebih sulit. Kadar air lebih dari 9 % memungkinkan pelapukan biji oleh jamur. Pengeringan dengan pemanas simar surya dapat memakan waktu 14 hari, sedangkan dengan pengeringan non surya memakan waktu 2 – 3 hari.

Setelah pengeringan, biji disortir untuk membersihkan biji dan dilanjutkan dengan penyangraian pada suhu 210 C selama 10 – 15 menit. Tujuan dari penyangraian adalah untuk mensterilisasi biji serta pembentukan cita rasa dari prekursor cita rasa (hasil fermentasi) melalui reaksi Maillard.

Pada saat panen, petani cokelat Indonesia memiliki kecenderungan untuk mengolah biji cokelat tanpa fermentasi dengan cara merendam biji dalam air untuk membuang pulp dan dilanjutkan dengan penjemuran, dengan demikian biji siap dijual tanpa memerhatikan kualitas. Langkah tersebut diambil petani untuk mendapatkan hasil penjualan yang cepat karena jika melalui fermentasi diperlukan waktu inkubasi sehingga petani harus menunggu untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan, sedangkan fermentasi merupkan kunci penting untuk memberikan cita rasa cokelat.

Produk yang melalui proses fermentasi sehingga diperoleh cita rasa cokelat yang sesungguhnya dengan cost production yang relatif rendah. Fermentasi dapat dilakukan secara tradisional dan tidak memerlukan treatment khusus, hanya diperlukan wadah fermentasi dari kayu, ruang penyimpanan, lahan untuk menjemur, dan mesin penyangrai. Dengan demikian, pengetahuan mengenai pentingnya fermentasi pada biji kakao perlu disebarluaskan pada petani cokelat agar mampu mengolah Kakao dengan baik. [4]


MANFAAT COKELAT BAGI MANUSIA DALAM ILMU KESEHATAN

A. Kandungan Gizi Dalam Cokelat
Cokelat adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Cokelat mengandung energi sebesar 472 kilokalori, protein 2 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 0 gram, kalsium 63 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 2,8 miligram. Selain itu di dalam Cokelat juga terkandung vitamin A sebanyak 30 IU, vitamin B1 0,03 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Cokelat, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

Adapun informasi rinci komposisi kandungan nutrisi / gizi pada cokelat dalam setiap 100 gram : [5]
Kandungan
Jumlah
Energi
472 kkal
Protein
2 gr
Lemak
0 gr
Karbohidrat
0 gr
Kalsium
63 mg
Fosfor
0 mg
Zat Besi
2,8 mg
Vitamin A
30 IU
Vitamin B1
0,03 mg
Vitamin C
0 mg

Namun, disebutkan pada buku lainnya sebagaimana yang penulis dapatkan, bahwa sebagian besar kandungan cokelat, terdiri dari berbagai jenis zat seperti berikut :
1. 14% kandungan karbohidrat.
2. 9% protein (terdiri dari zat protein, fenilalanin, asam amino triptofan dan tyrosin).
3. 31% lemak.
4. zat-zat lain, seperti alkanoid (zat yang menyebabkan cokelat terasa pahit). [6]

B. Manfaat Cokelat Bagi Manusia Dalam Ilmu Kesehatan
Sering kita tidak menyadari akan sejumlah makanan bergizi di sekeliling kita seperti yang bisa kita temui di dalam cokelat. Cokelat sering diidentikkan sebagai makanan yang tidak sehat, padahal cokelat mengandung sejumlah zat gizi yang baik untuk tubuh manusia. Cokelat memiliki rasa manis yang khas, sehingga membuat makanan ini hampir dikonsumsi setiap orang di dunia.

Sejumlah kandungan zat dalam cokelat yang begitu beragam inilah yang menjadikan cokelat baik dikonsumsi dan juga memberikan dampak baik juga bagi kesehatan. Manfaat kesehatan yang mungkin dari cokelat karena mengandung senyawa antioksidan bernama flavonoid. Cokelat berasal dari tanaman kakao, dan kakao adalah luar biasa kaya flavanols, jenis fitokimia flavonoid. Kedengarannya memang cukup sederhana, tetapi mengkonsumsi beberapa jenis cokelat yang kaya akan kandungan flavonoid ini, diduga dapat mempengaruhi kesehatan sistem tubuh, berikut ini beberapa di antaranya :

1. Meningkatkan Produksi Insulin
Para peneliti di Italia baru-baru ini, melakukan penelitian terhadap 15 orang untuk mengkonsumsi 3 ons cokelat hitam atau cokelat putih dalam jumlah yang sama, yang tidak mengandung phytochemical flavonoid selama 15 hari. Kemudian penelitian ini menunjukkan hasil, bahwa resistensi insulin (faktor risiko untuk diabetes) secara signifikan menurun pada mereka yang makan cokelat hitam.

2. Mempengaruhi Peningkatan Aliran Darah
Terkait penelitian di atas, ditemukan juga hasil tekanan darah sistolik (angka pertama dalam pembacaan tekanan darah), diukur setiap hari dan juga menjadi lebih rendah pada kelompok makan cokelat hitam. Kandungan zat flavonoid ini bertindak sebagai antioksidan alami dari cokelat. Antioksidan yang sama ini juga terdapat pada manfaat anggur.

3. Mengurangi Risiko Serangan Jantung
Seorang peneliti dengan John Hopkins pada University School of Medicine. Dalam penelitian, cokelat hitam dapat mengurangi resiko serangan jantung hampir sekitar 50%, kata Diane Becker, MPH, ScD. Hal ini berkaitan dengan pembekuan trombosit dalam darah yang menjadi lebih lambat pada orang yang makan cokelat dibandingkan pada mereka yang tidak. Hal ini penting karena ketika trombosit mengalami pembekuan dapat terbentuk dan blok bekuan dalam pembuluh darah ini yang kemudian dapat menyebabkan serangan jantung.

4. Menurunkan Berat Badan
Berbeda dengan manfaat buah-buahan yang memang terkenal baik untuk menjaga berat badan, mengkonsumsi cokelat menjadi ketakutan sendiri bagi orang yang sedang melakukan program diet. Pada penelitian yang dilakukan oleh University of Copenhagen ini menghasilkan penemuan bahwa cokelat hitam memberikan perasaan yang lebih kenyang seperti manfaat jambu biji dan manfaat apel, daripada cokelat putih. Ini artinya cukup efektif untuk membantu menurunkan berat badan.

5. Proteksi Sinar matahari
Proteksi terhadap sinar matahari ini telah dilakukan penelitian oleh peneliti London mengenai kandungan flavanol. Pengujian dilakukan selama 3 bulan dengan mengkonsumsi cokelat, yakni mengembangkan bahwa efek memerah yang menunjukkan awal luka bakar. Namun cokelat yang rendah flavanol tidak mendapatkan perlindungan matahari yang sama.

6. Mengatasi Diare
Kabanyakan kita hanya mengetahui sejumlah tanaman yang memberikan dukungan terhadap pengobatan diare seperti pada manfaat daun jambu biji. Padahal sejarah budaya Amerika Selatan dan Eropa sejak abad ke-16, memberikan pengobatan diare dengan kakao. Kemudian hal ini diperkuat oleh penelitian Ilmu pengetahuan modern. Para ilmuwan di Rumah Sakit Anak Oakland Research Institute menemukan bahwa flavonoid di dalam kakao, akan mengikat protein yang mengatur sekresi cairan dalam usus kecil dan berpotensi menghentikan diare.

7. Meningkatkan Intelijen
Jika berada pada situasi proyek kerja, yang cukup memberikan tekanan, ada baiknya untuk mengkonsumsi cokelat hitam. Cokelat tidak hanya akan membantu mengurangi efek stres terhadap lingkungan, tapi juga akan meningkatkan kekuatan otak ketika sedang benar-benar dibutuhkan. Kondisi ini ditemukan oleh para peneliti dari A University of Nottingham, yang menemukan bahwa minum kokoa kaya flavanol berpengaruh dalam peningkatan aliran darah ke bagian-bagian kunci dari otak selama 2 sampai 3 jam. Hal ini dapat meningkatkan kinerja dan kewaspadaan oak tdalam jangka pendek.

8. Baik Untuk Sindrom Kelelahan Kronis
Dalam sebuah penelitian kecil di Inggris, sekitar 1 1/2 ons 85% cocoa dark chocolate diberikan kepada sekelompok orang dewasa dengan sindrom kelelahan kronis setiap hari selama delapan minggu. Dalam studi, yang telah dikirimkan untuk publikasi, para peserta dilaporkan merasa tidak terlalu setelah makan cokelat. Anehnya, tidak ada kenaikan berat badan pada kelompok orang tersebut, menurut peneliti Steve Atkin, PhD. Para peneliti percaya bahwa cokelat meningkatkan aksi neurotransmitter, seperti serotonin, yang membantu mengatur suasana hati dan tidur, namun memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi manfaat cokelat tersebut. [7]

Selain 8 manfaat utama di atas, cokelat juga berdampak pada kesehatan lain pada tubuh manusia, berikut beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Mencegah penyakit jantung
2. Menurunkan tekanan darah
3. Menurunkan kolesterol
4. Anti depresan
5. Kandungan lemak rendah
6. Meningkatkan sirkulasi darah
7. Menghindari kelelahan kronis
8. Menghambat penuaan
9. Cokelat meningkatkan kesehatan mata.
10. Cokelat mengurangi risiko kanker.
11. Cokelat dapat menghaluskan kulit.
12. Cokelat membantu kita untuk menurunkan berat badan.
13. Cokelat sangat baik untuk Kesehatan Otak
14. Anti Depresi. [8]

C. Produk Olahan Dari Cokelat
Sebagaimana kita ketahui, cokelat merupakan salah makanan manis yang cukup disukai oleh banyak kalangan dan golongan. Namun, banyak orang-orang yang terus berinovasi dan berinspirasi dalam pengolahan cokelat sesuai dengan perkembangan zaman. Cokelat asal mulanya berasal dari biji kakao yang memiliki bau yang sangat menyengat, tetapi melalui tangan-tangan kreatif manusia berhasil diolah menjadi cokelat dengan berbagai macam produk olahan. Produk-produk yang dihasilkan dari olahan cokelat seperti permen, ice krim, minuman, kue, roti, selai, kuliner khas, dan bahkan beberapa produk kosmetik juga menggunakan bahan cokelat. [9]

D. Bahaya Yang Ditimbulkan Dari Cokelat
Bahaya cokelat bagi kesehatan tidak boleh diabaikan walaupun memiliki banyak manfaat. Cokelat adalah makanan favorit semua orang diseluruh dunia, karena kaya dengan nutrisi dan banyak manfaat untuk kesehatan. Tetapi kebanyakan orang hanya tahu tentang manfaatnya saja dibandingkan bahaya yang ditimbulkan jika dikonsumsi secara berlebihan. Sudah saatnya anda tahu bahwa cokelat juga bisa menjadi musuh untuk kesehatan tubuh jika dimakan dalam takaran yang terlalu banyak. Inilah bahaya yang harus anda tahu sebagai acuan agar mengkonsumsinya dengan bijak.

1. Menyebabkan kecemasan dan depresi
Makan cokelat dalam takaran wajar (dua sampai tiga potong saja setiap hari) dapat membuat hormon srotonin aktif menyehatkan aliran darah ke otak yang bersifat menenangkan. Tetapi jika dimakan berlebihan yang terjadi justru sebalikknya, hormon serotonin akan meningkat tajam dan mengganggu keseimbangan hormon itu sendiri sehingga memicu perasaan gelisah, khawatir, emosi yang tidak stabil bahkan depresi.

2. Menyebabkan darah tinggi
Cokelat mempunyai kandungan kafein yang tinggi tidak cocok bagi orang yang mempunyai penyakit darah tinggi atau tensi darah yang tidak stabil. Bagi seseorang yang sehat dapat menyebabkan kesulitan tidur (insomnia) dan perasaan selalu gelisah dan berkeringat. Makanlah cokelat sewajarnya!

3. Menyebabkan bobot tubuh naik
Cokelat mengandung kadar gula dan kalori yang tinggi yang dapat menyebabkan bobot tubuh meningkat. Jika dikonsumsi berlebihan daalaam jangka panjang akibat yang ditimbulkan adalah anda akan terserang obesitas.

4. Melemahkan kinerja pencernaan
Bahaya cokelat untuk pencernaan juga harus menjadi perhatian anda. Tidak semua orang memiliki sistem pencernaan yang cepat dalam mencerna makanan. Faktor yang membedakan adalah usia, bobot tubuh, daya tahan tubuh dan metabolisme tubuh. Jika pencernaan anda tergolong lambat dalam mencerna jangan coba coba makan cokelat dalam jumlah banyak jika tidak ingin pencernaan anda semakin melemah. Perlu dicatat , bahwa sebenarnya Cokelat sangat sulit dicerna, tubuh tidak memiliki enzim khusus untuk bisa mencerna cokelat dengan baik.

5. Menyebabkan gigi cepat rusak
Sekuat apapun gigi manusia jika diterjang terus menerus oleh kandungan gula maka enamel gigi akan terkikis dan menjadi tipis dan memicu gigi berlubang. Karena kadar gula tinggi dapat menyebabkan pembusukan sisa makanan yang ada disela gigi cepat membusuk dan mengandung kuman dan bakteri.

6. Menyebabkan batu ginjal
Cokelat mengandung zat asam Oxalate dan Oksalat yang memicu batu ginjal dan penyumbatan pada aliran darah menuju ginjal.

7. Dapat menyebabkan alergi
Bagi sebagian orang ada yang harus pantang untuk makan cokelat dikarenakan alergi pada zat tertentu yang ada pada cokelat. Jika tetap ingin makan cokelat makanlah secukupnya dan segeralah minum obat anti alergi untuk mencegah tumbuhnya jerawat, sakit kepala, gatal gatal dikulit dan nyeri pada perut.

8. Dapat menyebabkan mual dan muntah
Pada sebagian orang ada yang sistem pencernaan dan lambungnya tidak bisa menerima kandungan zat yang ada pada cokelat, ini berhubungan dengan alergi yang dibawa sejak lahir. Jika tetap ingin mengkonsumsinya maka akibat yang ditimbulkan adalah perut menjadi mual mual dan muntah. Perut menjadi kembung dan merasa tidak nyaman yang pada akhirnya akan menimbulkan demam.

9. Menyebabkan gagal jantung
Cokelat mengandung kadar konsentrasi senyawa flovanoid yang sangat tinggi yang dapat melindungi tubuh dari serangan jantung, tetapi jika mengkonsumsi lebih dari 30 gram per pekan justru manfaat dari senyawa flavonoid menjadi terbalik berbahaya yaitu dapat menyebabkan gagal jantung.

10. Menyebabkan kadar insulin naik
Mengkonsumsi cokelat berlebih akan menyebabkan Kadar gula pada cokelat mempercepat gula masuk kedalam jaringan tubuh dan meningkatkan jumlah insulin, kondisi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan gula mengendap menjadi lemak dan tidak mengalami proses pembakaran agar dapat bermanfaat menjadi energi. Pengendapan gula yang menjadi lemak dapat mengacaukan emosi yang sedang stabil dan menyebabkan perut selalu merasa lapar.

11. Menyebabkan kolesterol tinggi / naik
Umumnya Cokelat mendapat bahan tambahan yang mengandung kolesterol ketika proses pembuatannya. jika Kandungan lemak tinggi yang ada pada cokelat dapat bergabung dengan kolesterol tersebut maka akan meningkatkan kadar lemak darah Trigliserida yang juga berpotensi menaikkan kadar kolesterol dalam tubuh. Maka disarankan makanlah cokelat secara wajar.

12. Menyebabkan migren (sakit kepala sebelah)
Mengkonsumsi cokelat secara berlebihan misalnya diatas 100 gram, akan mengacaukan kinerja hormon esterogen pada wanita yang akhirnya menimbulkan penyempitan aliran darah di kepala yang tidak rata yang menyebabkan munculnya sakit kepala sebelah atau migren.

13. Menyebabkan Sindrom iritasi perut
Ketika menyantap cokelat berlebihan usus kecil tidak bisa menghasilkan enzim yang dibutuhkan untuk mencerna Laktosa, Cokelat juga menyebabkan mengganggu pencernaan lalu mempengaruhi kinerja usus besar, maka bakteri yang ada dalam tubuh justru akan mengambil alih dan menyebabkan kram perut, mual,muntah, nyeri perut dan menyebabkan diare yang sulit untuk ditahan.

14. Menyebabkan asam lambung naik
Cokelat memang mempunyai cita rasa yang manis tetapi juga bersifat asam yang dapat menyebabkan asam lambung naik. Bagi yang asam lanmbungnya sudah naik jangan coba coba mengkonsumsi cokelat walauoun cuma sedikit, karena hanya akan membuat kondisi lambung anda semakin nyeri, kembung, sering buang gas dan tidak nyaman.

15. Menyebabkan diabetes kehamilan
Khusus bagi ibu yang sedang hamil mengkonsumsi cokelat tidak diperbolehkan setiap hari dalam jumlah yang banyak, walaupun manfaat cokelat baik bagi kesehatan janin. Jika mengkonsumsinya berlebihan maka yang terjadi adalah resiko terserang diabetes kehamilan yang diikuti dengan naiknya tekanan darah yang melambung tinggi.

16. Tidak baik dikonsumsi ibu menyusui
Cokelat tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui. kadar cafein didalamnya cukup tinggi antara 5 sampai 35 mg didalam 30 gram cokelat. Bayi akan mengalami rewel, sering menangis dan kesulitan untuk tidur.

16. Menyebabkan janin gugur
Pada ibu yang Usia kehamilannya belum mencapai 20 minggu tidak dianjurkan untk makan cokelat walaupun dalam jumlah sedikit. Karena dapat menyebabkan kematian pada janin yang belum terbentuk dengan organ tubuh yang sempurna dan jika kondisi janin ternyata baik baik saja , namun efek buruknya akan terlihat ketika dilahirkan yaitu bayi mengalami cacat. [10]


PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Cokelat adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji kakao.

2. Cokelat memiliki sejarah panjang yang perlu diketahui asal mulanya pengolahan dan penyajiannya.

3. Cokelat di hasilkan dari kakao yang di perkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko.

4. Cokelat memiliki berbagai macam jenis yang berbeda-beda tergantung cara pengolahannya. Mulai dari cokelat yang kualitas biasa saja, hingga cokelat dengan kualitas terbaik.

5. Teknik budidaya biji kakao tidak boleh sembarang. Harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan supaya bisa didapatkan kualitas cokelat terbaik.

6. Dengan berbagai penelitian, cokelat mengandung berbagai macam manfaat yang berguna bagi tubuh. Namun, apabila cokelat dikonsumsi secara berlebihan, bisa saja resiko bahaya yang ditimbulkannya tidak kalah dengan manfaat yang ada padanya.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun ini, khususnya tentang manfaat cokelat bagi manusia dalam ilmu kesehatan. Hendaklah untuk mencari sumber lain supaya pengetahuan kita terus bertambah.


[1] Priscilia Panti Meyrina, Cokelat : Dari Dulu dan Sekarang, (Jakarta : Femina Grup, 2010), hal. 3-4
[3] JS. Maritno, Pedoman Teknis Budidaya Kakao, (Solo : Intermedia Press, 2008), hal. 8-10
[4] Ryan Heyne, Belajar Mengolah Cacao, (Sleman : Pustaka Agro Media, 2007) hal. 26
[2] Sabrina Muroza , Chocolicious, (Jakarta : Grasindo, 2012), hal. 17-19
[5] Pusat Penelitian Dan Pengembangan Dinas Pertanian Dan Perkebunan, Budidaya Kakao, (Yogyakarta : Gema Insani Press, 2013), hal. 31
[6] Syawaly Lubis., Nutrisi Tumbuhan Indonesia, (Solo : Era Intermedia, 2007), hal. 47
[7] Zikrul Muna, Mengenal Cokelat Lebih Dekat, (Yogyakarta : Bentang Pustaka, 2007), hal. 20-21
[8] Ibid ., hal. 22
[9] Ibid., hal. 35
[10] Zikrul Muna, op.cit., hal. 39-40

No comments