Makalah Tentang Khasiat Susu Kambing Bagi Kesehatan Manusia
Proses perkembangan manusia untuk tumbuh dan berrkembang dimulai saat
semasa balita atau kanak-kanak. Olehnya itu nutrisi dan protein serta
unsur-unsur yang lain yang sangat di butuhkan oleh tubuh harus terpenuhi
semaksimal mungkin untuk mencapai pertumbuhan yang baik. Untuk mencapai
pertumbuhan yang optimal maka dibutuhkan makanan yang sehat dan bergizi
tinggi. Dan sumber lain untuk mendapatkan semua itu dengan mengonsumsi
susu.
Susu yang dibuthkan oleh tubuh tergantung pada umur atau usia, dimana pada
susu yang di minum oleh anak umur 1-3 tahan berbeda dengan susu yang
dibutuhkan pada umur 3-10 tahun. Oleh sebab itu orang tua harus lebih
teliti untuk mencari susu buat anaknya. Jika anak umur 1-3 tahun diberi
susu untuk anak umur 3-10 tahun maka akan mendapatkan masalah baru yang
mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya suatu individu.
Dengan meminum susu yang sesuai usia serta sesuai takaran maka pertumbuhan
seorang anak akan berjalan dengan baik. Khususnya perkembangan pada
pikirnya akan berjalan dengan baik.
Seorang anak yang rutin meminum susu akan jelas berbeda pertumbuhanya
dengan anak-anak yang lain yang tidak meminun susu. Oleh sebab itu susu
sangat dibutuhkan oleh tumbuh dan berkembangnya seorang anak.
Di antara sekian banyak jenis susu, ada satu jenis susu yang mungkin agak
asing dikenal oleh masyarakat yaitu susu kambing. Perlu diketahui bahwa
susu kambing ini juga mempunyai manfaat yang tidak kalah dengan susu sapi.
Namun, sebagian dari masyarakat kita masih banyak yang tidak mengetahui
tentang susu kambing tersebut dan khasiatnya bagi manusia.
Maka dari itu, dalam makalah ini penulis akan membahas sedikit tentang
khasiat susu kambing bagi kesehatan manusia.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah gambaran umum tentang susu ?
2. Kambing jenis apa sajakah yang diperah susunya ?
3. Bagaimanakah teknik pengolahan susu kambing ?
4. Apa-apa saja khasiat susu kambing bagi kesehatan manusia ?
5. Apa-apa saja dampak buruk dari susu kambing ?
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun yang menjadi tujuan penulisan
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang susu.
2. Untuk mengetahui jenis kambing yang diperah susunya.
3. Untuk mengetahui teknik pengolahan susu kambing.
4. Untuk mengetahui khasiat susu kambing bagi kesehatan manusia.
5. Untuk mengetahui dampak buruk dari susu kambing.
GAMBARAN UMUM TENTANG SUSU
A.
Pengertian Susu
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar
susu mamalia betina, termasuk manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi
bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya
sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim,
keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi
manusia.
Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif,
susu membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut usia,
susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu mengandung banyak
vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu.
Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini
agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang
berbentuk fermentasi.
Susu murni harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu dan
8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air,
dan mineral). Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif .
Susu di dapat dari 3 sumber yaitu :
1. Air Susu Ibu (ASI), yang berasal dari kantung susu manusia yang telah
melahirkan untuk diberikan kepada bayinya.
2. Hewan ternak perahan, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan kuda.
3. Kacang-kacangan seperti kacang kedelai. Sebagaimana sering kita
mendengar namanya yaitu susu kedelai.
[1]
Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia.
Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti
sapi, kuda dan domba. Sapi dan domba mulai dijinakkan sejak 8000 SM untuk
diambil daging, bulu dan susunya. Di Timur Tengah, susu bahkan
terfermentasi menjadi keju oleh para pengembara gurun di sana. Diperkirakan
susu mulai masuk ke dataran Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah
Anatolia. Sementara, susu mulai masuk ke Inggris pada periode Neolitik.
Penggunaan keju dan susu dari Timur Tengah lewat Turki mulai dikenal oleh
bangsa Eropa pada zaman Pertengahan. Kemudian, pada abad ke-15, para pelaut
mulai membawa sapi perah untuk dipelihara dan diternakkan di dataran Eropa
untuk konsumsi susu. Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa Indonesia
lewat penjajahan Hindia Belanda pada abad ke 18.
[2]
Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan definisi susu
adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi,
dan susu sterilisasi. Susu segar adalah susu murni yang tidak mengalami
proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi
sehat. Susu murni diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tanpa
mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain.
[3]
Secara biologis, susu merupakan sekresi fisiologis kelenjar ambing sebagai
makanan dan proteksi imunologis (immunological protection) bagi bayi
mamalia. Sejarah manusia mengonsumsi susu sapi telah dimulai sejak ribuan
tahun sebelum masehi, ketika manusia mulai mendomestikasi ternak penghasil
susu untuk dikonsumsi hasilnya. Daerah yang memiliki peradaban tinggi
seperti Mesopotamia, Mesir, India, dan Yunani diduga sebagai daerah asal
manusia pertama kali memelihara sapi perah. Hal tersebut ditunjukkan dari
berbagai bukti berupa sisa-sisa pahatan gambar sapi dan adanya kepercayaan
masyarakat setempat yang menganggap sapi sebagai ternak suci. Pada saat itu
pula susu telah diolah menjadi berbagai produk seperti mentega dan keju.
Ketersediaan susu di zaman modern ini merupakan hasil perpaduan antara
pengetahuan tentang susu yang telah berusia ribuan tahun dengan aplikasi
teknologi dan ilmu pengetahuan modern.
[4]
B.
Syarat Susu Yang Baik
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril.
Namun, apabila sudah terkena udara, susu
sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik
meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau,
berat jenis
,
kekentalan
,
titik beku
,
titik didih
, dan tingkat
keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan
pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga
kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari
butiran-butiran lemak, protein,
dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan
beta karoten
yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak
dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan
gula laktosa
dan
garam mineral
di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila terkena
benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim
dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan
nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila
terkena faktor di atas.
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat jenis susu harus
dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah,
dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam
susu. Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang
dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu.
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya
adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan
apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak
karena titik didih dan titik beku air yang berbeda.
Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat
asam dan sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH
susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat
kolostrum
ataupun aktivitas bakteri.
[5]
C.
Kandungan Susu Menurut Ilmu Kesehatan
Komposisi susu terdiri atas air (water), lemak susu (milk fat), dan bahan
kering tanpa lemak (solids nonfat). Kemudian, bahan kering tanpa lemak
terbagi lagi menjadi protein, laktosa, mineral, asam (sitrat, format,
asetat, laktat, oksalat), enzim (peroksidase, katalase, pospatase, lipase),
gas (oksigen, nitrogen), dan vitamin (vit. A, vit. C, vit. D, tiamin,
riboflavin). Persentase atau jumlah dari masing-masing komponen tersebut
sangat bervariasi karena dipengaruhi berbagai faktor seperti faktor bangsa
(breed) dari sapi. Adapun komposisi gizi susu sapi per 100 gram
adalah sebagai berikut :
[6]
Kandungan Gizi
|
Komposisi
|
Energi (kkal) |
59
|
Air (g) |
88,5
|
Protein (g) |
3,2
|
Lemak (g) |
3,5
|
Karbohidrat (g) |
4,5
|
Kalsium (mg) |
100,0
|
Fosfor (mg) |
90,0
|
Besi (mg) |
0,1
|
Niasin (mg) |
0,20
|
Rustandi menyatakan bahwa, susu merupakan sumber zat gizi yang baik bagi
tumbuh kembang balita, karena itu dianjurkan untuk dikonsumsi tiap hari.
Selama ini susu dianggap sebagai satu-satunya produk makanan yang sempurna
karena mengandung zat gizi lengkap yang diperlukan tubuh. Bahkan banyak
orang beranggapan sarapan dengan segelas susu sudah memadai. Padahal untuk
memenuhi kebutuhan gizi pagi hari, tetap harus ditambahkan karbohidrat dan
protein.
Secara umum, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan
mineral. Namun, perlu diingat susu bukanlah pengganti keseluruhan dari
kebutuhan makanan sehari-hari, karena masih banyak bahan makanan lain yang
kandungan protein, karbohidrat, dan lemaknya lebih tinggi dari susu, dan
ini sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Kandungan susu yang
sesungguhnya dibutuhkan tubuh adalah kalsium.
[7]
Menurut Siti Fatimah Moeis, dokter dan ahli gizi lulusan University of
London, angka kecukupan kalsium rata-rata yang dianjurkan di Indonesia
adalah 500 – 800 mg per orang per hari. Susu memang memiliki kandungan
kalsium yang cukup banyak, yaitu susu bubuk full cream 895 mg/gr dan susu
bubuk skim 1.300 mg/gr. Tetapi susu bukanlah satu-satunya sumber kalsium.
Sayuran hijau (bayam misalnya), kacang-kacangan, buah-buahan, brokoli,
tempe, tahu dan makanan laut juga memiliki kandungan kalsium yang cukup
besar. Antara lain, dalam 100 g sari kedelai bubuk terdapat 450 mg kalsium
(tetapi dalam 100 g sari kedelai cair hanya terdapat 50 mg), tempe kedelai
murni 129 mg, tahu 124 mg, bayam merah 368 mg, bayam hijau 267 mg, rebon
kering (udang kecil) yang sarat kalsium, yakni 2.306 mg/100 g, rebon segar
757 mg, udang kering 1.209 mg kalsium, udang segar 136 mg kalsium, teri
kering 1.200 mg dan teri segar 500 mg. Namun, susu tetaplah penting untuk
memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia khususnya anak-anak dalam
masa pertumbuhannya, akan tetapi pada umumnya orang-orang belum mengetahui
seberapa konsumsi susu untuk mereka.
Konsumsi susu sampai bayi berusia 6 bulan adalah sekitar 900 - 1.200 cc per
hari. Setelah lebih dari 6 bulan kebutuhan susu semakin berkurang karena
anak sudah mengenal makanan sehingga cukup diberikan 300 - 400 cc per hari.
Setelah lebih dari 2 tahun cukup sekitar 250 cc susu full cream per hari
bila berat dan tinggi anak sudah proporsional, namun dapat ditambah bila
kegiatan anak cukup banyak atau bila kebiasaan makannya kurang baik. Pada
usia di atas 2 tahun, anak-anak harus diprioritaskan makan tiga kali, tidak
benar kalau anak dipaksa untuk minum susu 4-5 botol dan membiarkannya makan
hanya 2 kali sehari.
Selain mengandung kalsium dan protein hewani yang dibutuhkan manusia, susu
sapi juga mengandung banyak manfaat lain. Susu yang banyak digemari
anak-anak ini disebut juga darah putih bagi tubuh karena mengandung banyak
vitamin dan berbagai macam asam amino yang baik bagi kesehatan tubuh. Dalam
segelas susu terdapat antara lain:
1. Potasium, yang menggerakkan dinding pembuluh darah agar tetap
stabil, menghindarkan dari penyakit darah tinggi dan jantung.
2. Zat besi, mempertahankan kulit tetap bersinar.
3. Tyrosine, mendorong hormon kegembiraan dan membuat tidur lebih
nyenyak.
4. Kalsium, menguatkan tulang.
5. Magnesium, menguatkan jantung dan sistem saraf sehingga tidak
mudah lelah.
6. Yodium, meningkatkan kerja otak besar.
7. Seng, menyembuhkan luka dengan cepat.
8. Vitamin B2, meningkatkan ketajaman penglihatan.
Manusia membutuhkan makanan yang bergizi untuk kesehatan dan menopang
aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari. Kebutuhan gizi tersebut tidak
hanya diperoleh dari bahan-bahan nabati saja tetapi juga dari hewani antara
lain daging, telur dan yang tidak kalah penting adalan susu. Susu merupakan
cairan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susu dari mamalia betina.
Komposisi susu terdiri atas air (water), lemak susu (milk fat), dan bahan
kering tanpa lemak (solids nonfat). Kemudian, bahan kering tanpa lemak
terbagi lagi menjadi protein, laktosa, mineral, asam (sitrat, format,
asetat, laktat, oksalat), enzim (peroksidase, katalase, pospatase, lipase),
gas (oksigen, nitrogen), dan vitamin (Vit. A, Vit. C, Vit. D, tiamin,
riboflavin). Saat ini, susu tidak hanya dikonsumsi oleh anak-anak untuk
membantu pertumbuhan mereka tetapi juga untuk orang dewasa. Susu dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan juga kalsium. Selain itu susu
juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia yang tidak
terdapat pada bahan makanan lain. Sebaiknya orang dewasa mengonsumsi satu
gelas susu setiap harinya dan dapat ditambah untuk anak-anak sesuai dengan
umurnya.
[8]
D.
Jenis-Jenis Susu
Susu merupakan minuman yang mempunyai berbagai macam manfaat yang begitu
luar biasa. Semakin berkembangnya teknologi, perkembangan susu juga menjadi
semakin banyak jenisnya. Hal ini dikarenakan pengolahan dan pengembangannya
yang berbeda-beda. Dan di setiap perbedaan jenis susu tersebut terdapat
perbedaan manfaatnya. Adapun beberapa jenis susu yang berhasil penulis
dapatkan adalah sebagai berikut :
1. Susu Segar (Fresh Milk)
Susu segar dihasilkan dari hewan ternak perahan, seperti sapi, kerbau,
kambing,domba, dan kuda yang sehat dan tidak tercampur kolostrum. Susu
segar tidakmengandung tambahan air, bahan tambahan pangan dan antibiotik,
dan belummengalami perubahan warna, bau, serta kekentalan. Susu segar
paling lezat karenaasam lemak susunya belum rusak akibat proses pengawetan.
Susu segar yang akandiminum langsung sebaiknya dipanaskan (tidak dididihkan
agar emulsi susu tidak pecah) hingga mencapai suhu 70oC selama 5
- 10 menit
2. Susu Bubuk.
Susu bubuk sering digunakan dalam membuat kue, dalam resep-resep yang
adonannya akan terlalu cair bila digunakan susu cair. Susu bubuk juga
sering ditemukan dalam bantuan pangan PBB, di tempat-tempat penampungan
pengungsi, gudang-gudang serta tempat-tempat lainnya di mana susu segar
sulit digunakan. Susu bubuk tanpa lemak yang dibuat dengan cara pengeringan
atau spray dryer untuk menghilangkan sebagian air dan lemak tetapi masih
mengandung laktosa, protein, mineral, vitamin yang larut lemak, dan vitamin
yang larut air (B12). Susu bubuk paling disukai karena kemudahan
penyimpanannya, harga ekonomis dikarenakan daya tahan susu bubuk. Beberapa
produsen susu sering kali menambahkan zat gizi tertentu seperti vitamin dan
mineral agar kualitas nutrisinya lebih baik. Khusus susu formula bayi,
penambahan zat gizi harus memenuhi standar tertentu sehingga bisa mendekati
kualitas ASI.
3. Susu Pasteurisasi
Merupakan susu segar yang mengalami proses pemanasan 72oC selama
15 detik dengan tujuan membunuh organisme merugikan, seperti bakteri,
virus, dan protozoa. Pasteurisasi hanya mampu menghambat pertumbuhan spora
tapi tidak dapat mematikan sporanya, terutama spora bakteri yang bersifat
termoresisten alias tahan terhadap suhu tinggi. Karena hanya mengalami
proses pemanasan, jenis susu ini perlu disimpan dalam lemari pendingin
bersuhu 5 - 6oC dan hanya bisa disimpan selama 2 minggu. Jika
kemasan dibuka dengan suhu ruangan tahan sekitar 16 Jam.
4. Susu Homogenisasi
Merupakan susu pasteurisasi yang kemudian diproses lagi dengan tekanan
tinggi sehingga butiran-butiran lemaknya menjadi lebih halus. Dengan cara
ini bila susu disimpan, lemak tidak lagi mengapung di permukaan. Susu
homogenisasi perlu disimpan di lemari pendingin supaya tidak cepat rusak.
5. Susu UHT (Ultra High Temperature)
UHT adalah susu yang disterilisasi dengan suhu tinggi (135-145 derajat
Celcius) dalam waktu yang singkat selama 2-5 detik. Pemanasan dengan suhu
tinggi ini bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisma (baik bakteri
pembusuk maupun patogen) dan spora. Waktu pemanasan yang singkat
dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk
mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu
segar. Susu UHT lebih tahan lama - hingga 10 bulan - dan tak perlu disimpan
di lemari pendingin, kecuali bila kemasannya sudah dibuka.
6. Susu Evaporated (Susu Kental)
Susu ini dihasilkan dengan penguapan hingga cairan susu menguap dan menjadi
pekat. Selama prosesnya ada beberapa vitamin yang rusak, terutama vitamin D
sehingga perlu penambahan vitamin A, D, dan E. Susu yang dikenal juga
sebagai susu kental manis ini kandungan gulanya memang amat tinggi dan
memang tidak ditujukan untuk pemenuhan gizi seimbang melainkan lebih banyak
digunakan sebagai campuran bahan masakan.
7. Susu Skim dan Susu Krim (full cream)
Susu skim adalah susu segar yang tertinggal setelah kandungan krimnya
diambil sebagian atau seluruhnya. Kandungan zat gizinya sama dengan susu
segar, kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Sedangkan susu
krim (full cream) adalah susu segar yang kaya akan lemak. Susu
krim ini muncul ke permukaan pada saat susu didiamkan atau saat dilakukan
pemisahan.
8. Susu Kedelai
Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu
keseluruhan. diidentifikasi sebagai gula pada tahun 1780. Protein susu
kedelai hampir sama dengan susu sapi. Malahan kandungan asam lemak jenuhnya
lebih rendah daripada susu sapi sehingga nonkolesterol. Ada beberapa orang
yang mengalami intoleransi laktosa, mengalami gejala-gejala seperti
kembung, kram perut atau diare setelah minum susu sapi. Untuk mereka maka
dianjurkan minum susu non-laktosa, seperti susu kedelai.
[9]
KHASIAT SUSU KAMBING BAGI KESEHATAN MANUSIA
A.
Jenis-Jenis Kambing Yang Diperah Susunya
Menurut Zumrotun, kambing memiliki dua tipe dalam pemanfaatan sebagai bahan
pangan manusia, yaitu kambing tipe perah dan kambing tipe pedaging. Karena
berkenaan dengan susu, penulis hanya mengkhususkan untuk menjelaskan
kambing tipe perah saja.
Adapun jenis-jenis kambing tipe perah yang biasa diternakkan oleh
masyarakat Indonesia untuk diambil susunya adalah sebagai berikut :
1. Kambing etawa
Kambing yang memiliki nama lain kambing Jamnapari ini adalah jenis kambing
tipe perah yang didatangkan dari India. Kambing etawa ini memiliki ciri
ciri sebagai berikut:
a. Badannya besar,
b. Tinggi gumba yang jantan 90 cm hingga 120 cm dan yang betina hanya
mencapai 92 cm.
c. Bobot jantan bisa mencapai 90 kg, sedangkan betina hanya mencapai 65 kg.
d. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah.
e. Dahi dan hidungnya cembung.
f. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek.
Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu hingga 3 liter per hari. Namun,
pada kenyataannya kambing ini kurang atau sulit didapatkan, justru yang
banyak dibudidayakan adalah Keturunan silangan (hibrida) kambing Etawa
dengan kambing lokal dikenal sebagai sebagai kambing “Peranakan Etawa” atau
“PE”. Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif
terhadap lingkungan lokal Indonesia. Oleh karena itu kambing jenis ini yang
banyak dikembangkan di Indonesia.
2. Kambing Jawarandu
Kambing Jawarandu adalah kambing hasil persilangan antara kambing Etawa
dengan kambing Kacang. Kambing ini memiliki ciri separuh mirip kambing
Etawa dan separuh lagi mirip kambing Kacang. Kambing ini dapat menghasilkan
susu sebanyak 1,5 liter per hari, cocok untuk dibudidayakan sebagai kambing
perah. Kambing ini Memiliki ciri ciri sebagai berikut :
a. Tubuh lebih kecil dari kambing ettawa,
b. Bobot kambing jantan dewasa dapat lebih dari 40 kg, betina dapat
mencapai bobot 40 kg.
c. Baik jantan maupun betina bertanduk.
d. Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.
3. Kambing Saenen
Kambing Saenen di Indonesia masih sedikit. Kambing ini berasal dari daerah
Saenen, Swiss. Makanya disebut kambing saenen. Kambing ini juga penghasil
susu yang tinggi. Kambing ini memiliki ciri sebagai berikut :
a. Baik kambing jantan maupun betinanya tidak memliki tanduk.
b. Warna bulunya putih atau krem pucat.
c. Hidung, telinga dan kambingnya berwarna belang hitam.
d. Dahinya lebar,
e. Telinganya berukuran sedang dan tegak.
Kambing saenen sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya
terhadap matahari. Berbeda dengan kambing etawa yang lebif adaptif di
Indonesia, oleh karena itu, populasi kambing ini di Indonesia sedikit.
[10]
B.
Teknik Pengolahan Susu Kambing
Bagi para peternak kambing yang memiliki produksi susu yang memadai, maka
harus pandai dalam mengolah susu tersebut. Sebenarnya penyajian susu
kambing bisa dilakuan tanpa perlu melalui proses pasteurisasi atau
pemanasan. Artinya susu kambing bisa langsung dikemas dan dibekukan,
sehingga nutrisi susu kambing 100% terjaga, dan tidak ada yang hilang
akibat proses pemanasan. Hal ini agak berbeda dengan susu sapi yang harus
melalui proses pasteurisasi, sehingga saat melewati tahap pemanasan
tersebut banyak nutrisi yang menguap, dan ini yang menyebabkan nutrisi
dalam susu sapi banyak berkurang.
Salah satu keunggulan atau kelebihan susu kambing dibandingkan dengan susu
sapi adalah terletak pada kandungan fluorinenya. Kandungan fluorine pada
susu kambing jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan kandungan fluorine
pada susu sapi. Sedangkan yang menjadi sisi kekurangan dari susu kambing
adalah bahwa protein susu kambing lebih rendah dari susu sapi dimana
kandungan protein dari susu kambing berkisar 2,5% – 2,9 % sedangkan
kandungan protein susu sapi berkisar antara 3% – 5%. Hal inilah yang
membuat anjuran bahwa untuk kebutuhan pertumbuhan balita jauh lebih baik
mengkonsumsi susu sapi bila dibandingkan dengan susu kambing, namun untuk
manula atau wanita pada masa jelang manupause ke atas lebih baik
mengkonsumsi susu kambing.
Air susu kambing segar biasanya sering terkendala oleh pertumbuhan
mikroorganisme perusak, sehingga susu kambing segar tidak bertahan lama.
Solusi untuk menekan resiko kerugian dapat dilakukan dengan penerapan
teknologi canggih. Keengganan peternak untuk memproduksi air susu kambing
kebanyakan disebabkan oleh ketidaktahuan dalam pengolahan bau apek susu
kambing, dan juga belum 100% peternak mengetahui teknik memerah susu atau
repot dengan kegiatan lainnya.
Adapun cara untuk mengolah susu kambing adalah dengan 2 cara, yaitu dengan
cara pemanasan (pasteurisasi) dan pembubukan ( kristalisasi).
1. Pemanasan (Pasteurisasi)
Proses pengolahan susu dengan teknik Pasteurisasi dapat dilakukan dengan
memanaskan air susu kambing pada suhu sekitar 70 derajat celcius selama 10
menit. Pemanasan ini bertujuan untuk membunuh bakteri perusak. Rebus sambil
diaduk perlahan agar susu tidak pecah. Bisa juga dengan cara meletakkan
mangkuk dari bahan kaca yang tahan panas di dalam panci dengan posisi
telungkup tanpa harus mengaduknya terus menerus. Jangan memanaskan susu
kambing cair murni sampai mendidih, karena dapat merusak kasein yang
terkandung didalamnya. Setelah itu, air susu segera didinginkan agar
pertumbuhan bakteri perusak menjadi minimal. Melalui proses pasteurisasi
tersebut dapat membuat susu kambing disimpan selama 5-7 hari dalam lemari
pendingin. Untuk memberikan cita rasa dalam menikmati susu kambing cair
murni, bisa kita tambahkan bahan – bahan alami yang menyehatkan, misalnya
kayu manis, jahe, dan juga gula merah.
2. Pembubukan (Kristalisasi)
Pembuatan susu kambing bubuk bertujuan untuk menjadikan susu tersebut lebih
awet untuk disimpan sehingga bisa dikonsumsi meskipun sudah disimpan
beberapa hari atau bahkan bulan. Sebagian sumber menyebutkan bahwa susu
kambing bubuk bisa disimpan hingga empat bulan. Bagi kita yang punya ternak
kambing perah, barangkali hal ini bisa dijadikan alternatif untuk menjual
susu kambingnya. Terlebih, susu kambing bubuk ini bisa dicampur dengan
berbagai rasa yang kita inginkan.
Adapun proses pembuatan susu kambing bubuk, langkah-langkahnya sebagai
berikut :
a. Pemanasan susu kambing etawa, dan ini adalah langkah pertama. Kita harus
menyiapkan susu kambing yang akan diproduksi menjadi susu bubuk, kemudian
panaskan.
b. Sambil dipanaskan, tambahkan gula pasir kurang lebih seperempat hingga
setengah berat susu tadi. Kita bisa mengira-ngira agar rasanya bisa
benar-benar pas. Yang jelas, jumlah gulanya jangan terlalu sedikit, apalagi
terlalu banyak.
c. Setelah gula dimasukkan, aduklah campuran susu dan gula tersebut hingga
mengental dan akhirnya membentuk butiran butiran kristal. Pada langkah ini,
kita juga bisa menambahkan rasa seperti madu, jahe, strowberi, dsb.
d. Langkah terakhir adalah menghaluskan kristal-kristal tersebut menjadi
bubuk-bubuk halus. Kita bisa menggunakan blender, atau alat apapun yang
bisa digunakan untuk menghaluskan kristal-kristal tersebut.
Dengan
demikian, selesai sudah pembuatan susu kambing bubuk.
Jika susu kambing sudah menjadi susu bubuk, kita bisa mengonsumsinya kapan
saja tanpa harus khawatir susu tersebut basi. Susu kambing bubuk ini bisa
bertahan hingga 4 bulan, asalkan penyimpanannya di tempat kering.
[11]
C.
Khasiat Susu Kambing Bagi Kesehatan
Sebagai ternak yang dwiguna, kambing tidak hanya dipelihara untuk
pemanfaatan dagingnya saja, tetapi juga sebagai produsen susu yang sehat.
Susu kambing merupakan salah satu susu alami yang banyak mengandung nutrisi
yang bermanfaat bagi kesehatan. Berdasarkan hasil dari berbagai penelitian
ilmiah, susu kambing mengandung sejumlah nutrisi dan mineral yang
dibutuhkan tubuh, seperti fosfor, kalsium, sodium, flourin, dan juga zat
baik lainnya. Adapun susu kambing yang paling sering diambil dan diperah
adalah susu kambing etawa.
Adapun khasiat dari susu kambing itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Susu kambing untuk nutrisi alternatif dalam terapi pengobatan gangguan
pernafasan.
Salah satu manfaat yang bisa kita dapatkan dari konsumsi susu kambing
adalah bisa dipakai sebagai alternatif penyembuhan beberapa penyakit yang
terkait dengan saluran pernapasan, seperti Asma, TBC, dan Flek Paru-paru.
Kandungan Flourin dan Betakasein yang terdapat dalam susu kambing merupakan
zat baik yang dalam pengobatan dan penyembuhan penyakit gangguan
pernafasan. Susu kambing memang bukanlah obat, namun kandungan nutrisinya
dipercaya dapat menjadi alternatif pilihan bagi mereka yang menderita
gangguan pernafasan dan tidak kunjung sembuh. Oleh karena itu, tidak ada
salahnya mencoba alternatif susu kambing untuk terapi pengobatan pada
gangguan pernafasan.
2. Susu kambing untuk kesehatan tulang dan gigi.
Sama seperti jenis susu lainnya, susu kambing juga berperan penting dalam
kesehatan tulang dan gigi. Kandungan kalsium tinggi yang terdapat dalam
susu kambing sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi, khususnya
bagi balita dan anak-anak, serta dapat mencegah gejala osteoporosis
(pengeroposan tulang) dan pengapuran tulang yang umumnya diderita oleh
orang tua dan lansia. Bagi anda yang sering merasakan kesemutan dan linu
persendian pada organ tulang seperti lutut dan pergelangan kaki, maka perlu
diwaspadai bahwa itu pertanda pengapuran tulang.
3. Susu kambing untuk meningkatkan antibody (kekebalan tubuh).
Menurut penelitian, kandungan flourin dalam susu kambing lebih tinggi
daripada susu sapi, yakni 10 sampai 100 kali lebih banyak. Seperti yang
kita ketahui bahwa flourin bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara
alami, bahkan sangat bagus untuk orang yang baru dari masa penyembuhan.
4. Susu kambing untuk membantu kesuburan sistem reproduksi.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya gangguan masalah
kesuburan reproduksi, misalnya kelainan alat reproduksi, faktor usia,
kurangnya asupan nutrisi, dan juga pola hidup yang tidak sehat. Nutrisi
yang terkandung di dalam susu kambing begitu lengkap, sehingga bila anda
rutin mengkonsumsi susu kambing , maka dipercaya dapat meningkatkan
kesuburan dan sistem reproduksi pada wanita serta meningkatkan kualitas dan
kuantitas sperma pada pria.
5. Susu kambing sebagai antiseptik alami.
Selain untuk kesehatan tulang dan gigi, ternyata kandungan flourin yang
tinggi pada susu kambing juga sangat bermanfaat sebagai antiseptik alami
dan dapat membantu menekan pembiakkan bakteri jahat dalam tubuh.
6. Susu kambing untuk mencegah gejala anemia.
Anemia atau lesu kekurangan darah biasanya disebabkan karena tubuh tak
cukup istirahat. Mengkonsumsi susu kambing yang mengandung beragam nutrisi,
komposisi dan sifat kimia alami merupakan sumber asupan nutrisi dan gizi
yang sangat baik bagi vitalits tubuh sehingga dapat menghindarkan dari
potensi anemia.
7. Susu kambing untuk mencegah dan mengobati maag dan asam lambung.
Manfaat lain dari susu kambing adalah bisa mencegah serta mengobati
penyakit maag melalui mineral alkaline. Susu kambing juga bisa menetralkan
asam lambung yang diproduksi berlebihan oleh tubuh.
8. Susu kambing dapat menghindarkan keluhan sakit kepala (migrain).
Kandungan nutrisi berupa riboflavin (vitamin B2) dan B3 yang terdapat pada
susu kambing memiliki peran utama untuk kecerdasan. Selain itu, ternyata
mampu menghindari keluhan sakit kepala seperti migrain.
9. Susu kambing untuk kecerdasan otak.
Seperti yang disebutkan di atas, susu kambing berperan penting untuk
kecerdasan dan daya ingat anak. Kandungaan Riboflavin (Vit B2) dan B3 dapat
membantu tumbuh kembang sel otak dan sel sistem syaraf. Susu kambing juga
dianjurkan untuk diminum oleh ibu hamil guna meningkatkan pertumbuhan sel
otak pada janin dalam kandungannya.
10. Susu kambing untuk mencegah dan mengobati diabetes.
A2-Betakasein dan Asam Amino Esensial membantu pembentukan insulin sangat
baik bagi penderita diabetes (kencing manis). Namun, yang dikonsumsi adalah
susu kambing segar yang berasal langsung dari peternakan. Sedangkan jika
sudah ditambahkan gula atau sudah diolah menjadi susu bubuk dengan bahan
pengawet, maka sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
11. Susu kambing untuk kesehatan jantung.
Kandungan Kalium yang terkandung dalam susu kambing memiliki manfaat untuk
menetralkan tensi darah sehingga secara tidak langsung sangat baik untuk
menjaga kesehatan jantung. Dengan normal dan baiknya kesehatan jantung
serta lancarnya sirkulasi darah dalam tubuh diharapkan juga terhindar dari
potensi penyakit stroke.
12. Susu kambing untuk menormalkan tekanan darah.
Daging kambing memang tidak baik bagi para penderita darah tinggi
(hipertensi). Namun, sebaliknya susu kambing mampu menetralkan tekanan
darah dalam tubuh. Dengan adanya kandungan Kalium (Potassium) yang
terkandung dalam susu kambing justru berfungsi menetralkan tekanan darah
tinggi maupun darah rendah.
13. Susu kambing untuk meningkatkan vitalitas.
Dengan rutin mengkonsumsi susu mampu membantu meningkatkan vitalitas pria
maupun wanita dewasa, sehingga kehidupan rumah tangga bisa harmonis. Produk
suusu ini dipercaya memiliki manfaat untuk mengatasi frigiditas. Frigiditas
adalah disfungsi seksual yang bisa diderita oleh pria mapun wanita.
14. Susu kambing sangat baik untuk sistem pencernaan dan tubuh.
Menurut hasil penelitian para ahli yang diterbitkan di Journal of American
Medicine, diketahui bahwa susu kambing adalah asupan susu yang paling
lengkap kandungan gizinya. Dalam susu terdapat berbagai nutrisi penting
seperti vitamin, mineral, elektrolit, unsur kimiawi, enzim, protein, dan
asam lemak yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Dengan unsur yang sangat
bersahabat dengan lambung membuat susu kambing dapat dengan mudah dan cepat
dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan hanya memerlukan waktu sekitar 20
menit untuk dapat mencerna susu kambing dan sekitar 2-3 jam untuk dapat
mencerna susu sapi.
15. Susu kambing untuk membantu program diet sehat.
Seperti yang telah diuraikan di atas, susu kambing sangat bersahabat dengan
sistem pencernaan. Struktur lemak serta protein yang terkandung dalam susu
ini sangat mudah dicerna tubuh. Susu kambing ini juga dapat menahan rasa
lapar sehingga efektif dan cocok sebagai program diet. Kandungan proteinnya
dapat membantu membakar lemak lebih cepat. Dianjurkan untuk mengkonsumsi
susu ini setelah makan untuk menunjang program diet kita lebih berhasil.
[12]
D.
Dampak Buruk Konsumsi Susu Kambing
Susu kambing memang diketahui mampu meningkatkan kesehatan tubuh dan
memberikan cukup banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, meski diketahui
memiliki manfaat yang luar biasa, ada sejumlah dampak buruk dari susu
kambing yang tetap harus kita ketahui agar dapat menghindarinya. Menurut
Bernaard, dampak tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mual
Efek samping seperti ini termasuk wajar dan bisa saja terjadi pada seorang
pengonsumsi susu kambing yang sebelum mengonsumsi susu ini perutnya belum
terisi apapun. Ada beberapa orang yang kemungkinan pencernaannya tak begitu
kuat menerima susu kambing ketika selera makannya sedang kurang baik atau
sedang dalam perut yang kosong.
Ketika pencernaan juga sedang kurang sehat, minum susu kambing bisa saja
berdampak buruk. Untuk itu, disarankan untuk selalu mengonsumsi susu
kambing sehari 2 kali namun setiap sehabis makan saja. Hal ini untuk
mencegah rasa mual tersebut terjadi, tapi kalau memang masih mual, cobalah
untuk menghentikan konsumsi lebih dulu.
2. Muntah
Muntah-muntah ini juga bisa menjadi efek samping dari konsumsi susu kambing
yang menyertai rasa mual. Sebagai solusi agar tak muntah sehabis menenggak
susu kambing, cobalah untuk meminumnya setelah makan nasi. Namun ketika
perut sudah terisi tapi tetap juga perut terasa mual dan muntah, cobalah
hentikan konsumsi lebih dulu atau segera tanyakan pada dokter.
3. Sakit Kepala
Susu kambing mampu menyebabkan efek samping berupa sakit kepala kepada
pengonsumsinya. Hal ini termasuk juga wajar terutama dikarenakan adanya
proses detoksifikasi yang memang memerlukan oksigen secara lebih. Bukan hal
yang serius ketika Anda merasakan sakit kepala setelah meminum susu
kambing.
Keluhan seperti ini pada umumnya diderita oleh para pengonsumsi susu
kambing dengan kadar gula rendah atau yang tengah melakukan diet. Mungkin
Anda sedang dalam program diet atau mempunyai kadar gula yang termasuk
rendah? Cobalah untuk imbangi dengan banyak minum air putih serta jus
buah/organik agar menurunkan risiko sakit kepala karena konsumsi susu
kambing.
4. Menghambat Pertumbuhan Anak
Walau memang susu kambing terkenal baik dan bermanfaat untuk kesehatan,
jangan sekali-kali para orang tua berpikir untuk menggantikan susu sapi
dengan susu kambing untuk anak. Justru dengan konsumsi rutin susu kambing
bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhannya malah bisa menghambat
tumbuh kembang mereka.
Alasannya adalah karena susu kambing tidak memiliki kandungan tinggi akan
vitamin B6 dan asam folat di mana kadarnya begitu rendah di dalam susu ini.
Padahal, kedua nutrisi tersebut teramat penting dalam mendukung
perkembangan dan pertumbuhan anak. Oleh karena itu, jangan biarkan anak
mengonsumsi terlalu sering susu kambing, boleh mencobanya namun sesekali
saja dan tetap harus minum susu sapi.
5. Asidosis
Minum susu kambing terlalu sering dengan takaran berlebihan dapat
mengakibatkan tubuh mengalami asidosis. Asidosis merupakan sebuah keadaan
tubuh dengan kadar pH yang turun atau jauh lebih rendah dibandingkan nilai
normalnya. Karena kadar pH darah lebih rendah, otomatis mempunyai sifat
asam.
6. Alergi
Tak semua orang bisa cocok mengonsumsi susu kambing dan ada beberapa orang
yang kemungkinan akan mengalami yang namanya alergi terhadap susu kambing.
Dari beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa 90 persen orang-orang yang
memiliki alergi terhadap susu sapi juga berkemungkinan besar atau juga
secara pasti bisa memiliki alergi terhadap susu kambing.
7. Gatal dan Bintik Merah
Konsumsi susu kambing tidaklah untuk semua orang karena ada sejumlah orang
yang memiliki masalah pada bagian organ hati dan memilih mengonsumsi susu
kambing malah justru berakibat tak mengenakkan. Gatal pada kulit dan
kemunculan bintik-bintik merah di permukaan kulit adalah hal yang
dikeluhkan.
Teruskan konsumsi susu kambing apabila memang reaksi yang muncul masih
tergolong ringan, namun apabila reaksi yang dialami sudah cukup
mengganggu/serius dan keras, cobalah untuk mengurangi takaran dan frekuensi
konsumsi. Apabila setelah mengurangi konsumsi susu kambing kulit masih juga
berbintik merah dan gatal, cobalah untuk ke dokter dan periksakan supaya
bisa diatasi secepatnya.
8. Susah Tidur
Efek lainnya yang termasuk negatif dari konsumsi susu kambing adalah
kesulitan tidur bagi pengonsumsinya. Ketika sudah malam dan waktunya
istirahat atau tidur, pengonsumsi susu kambing tak akan merasa mengantuk.
Susu kambing mampu menjadikan tubuh bersemangat dan terus berenergi, maka
tak heran kalau sampai malam pun efek tersebut masih terasa.
Kondisi seperti ini pada umumnya terjadi ketika detoksifikasi sedang
berlangsung dan otomatis sistem metabolisme tubuh terjadi peningkatan dan
menghasilkan tenaga yang seakan tak ada habisnya. Anda akan kesulitan untuk
terlelap tidur apabila mengonsumsi susu kambing saat hendak akan berangkat
tidur. Jadi jika ingin meminumnya, minumlah setiap sesudah makan tapi juga
jangan dekat-dekat dengan waktu tidur.
9. Dehidrasi pada Bayi dan Balita
Hati-hati para orang tua yang ingin memberikan susu kambing terhadap anak,
terutama yang masih di usia bayi atau balita. Protein di dalam susu kambing
sangatlah tinggi dan bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada di
dalam susu sapi.
Oleh karena hal tersebut, bila diberikan kepada bayi bisa menyebabkan ia
mengalami dehidrasi. Tak hanya risiko dehidrasi saja yang tinggi tapi juga
kadar zat larut ginjal pun sama tingginga. Ini yang menjadi alasan mengapa
kita kerap menemukan resep susu kambing di mana susu tersebut harus
diencerkan lebih dulu sekitar 2/3 dari kekuatannya.
10. Keracunan Air
Tak banyak yang tahu bahwa susu kambing juga berbahaya karena bisa
mengakibatkan efek seperti kejang-kejang sebagai gejala dari keracunan air.
Ketika susu kambing melalui proses pengenceran, maka nutrisi pun akan ikut
terencerkan dan inilah yang menjadikan pengonsumsi mengalami keracunan air
dan menimbulkan reaksi kejang-kejang.
11. Meningkatkan Berat Badan.
Meminum susu kambing secara berlebihan bisa juga menjadi penyebab dari
kenaikan berat badan. Jadi bagi Anda yang sedang berniat menurunkan berat
badan, hindari susu kambing karena kandungan lemak jenuhnya yang termasuk
tinggi. Kalaupun Anda tidak memiliki program diet untuk dilakukan, tetap
saja juga perlu membatasi konsumsinya supaya berat badan tak gampang naik.
[13]
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah panjang lebar membahas makalah ini, adapun kesimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
1. Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar
susu mamalia betina, termasuk manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi
bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat.
2. Semakin berkembangnya teknologi, perkembangan susu juga menjadi semakin
banyak jenisnya. Hal ini dikarenakan pengolahan dan pengembangannya yang
berbeda-beda. Dan di setiap perbedaan jenis susu tersebut terdapat
perbedaan manfaatnya.
3. Syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau,
berat jenis
,
kekentalan
,
titik beku
,
titik didih
, dan tingkat
keasaman
.
4. Adapun jenis-jenis kambing tipe perah yang biasa diternakkan oleh
masyarakat Indonesia untuk diambil susunya adalah Kambing etawa, Kambing
Jawarandu, dan Kambing Saenen.
5. Cara untuk mengolah susu kambing adalah dengan 2 cara, yaitu dengan cara
pemanasan (pasteurisasi) dan pembubukan (kristalisasi).
6. Susu kambing merupakan salah satu susu alami yang banyak mengandung
nutrisi yang memiliki berbagai macam khasiat dan manfaat bagi kesehatan.
Berdasarkan hasil dari berbagai penelitian ilmiah, susu kambing mengandung
sejumlah nutrisi dan mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti fosfor,
kalsium, sodium, flourin, dan juga zat baik lainnya.
7. Meski diketahui memiliki manfaat yang luar biasa, ada sejumlah dampak
buruk dari susu kambing yang tetap harus kita ketahui agar dapat
menghindarinya.
B.
Saran
Dalam penyusunan makalah ini, tentulah terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan kritik dan saran supaya
makalah ini lebih baik ke depan. Dan penulis juga mengharapkan kepada
pembaca untuk tidak hanya terfokus pada makalah yang telah penulis susun
ini, khususnya tentang khasiat susu kambing bagi kesehatan manusia.
Hendaklah untuk mencari sumber lain supaya pengetahuan kita terus
bertambah.
[1]
FG. Winarno, Susu dan Kesehatan Manusia, (Yogyakarta : Adicita
Karya Nusa, 2003), hal. 2
[2]
Ibid
., hal. 3
[3]
Daniar Baqi, Memetik Manfaat Susu Sapi. (Tangerang : Media
Pressindo, 2007), hal. 5
[4]
FG. Winarno, op.cit, hal. 3
[5]
Daniar Baqi, op.cit, hal. 9
[6]
Rizqie Auliana, Resensi Buku Gizi dan Pengolahan Pangan,
(Jakarta :Adicita Karya Nusantara, 1999), hal. 49
[7]
Rustandi, Susu Si Pelengkap Gizi,
(Samarinda : Baruna Karya, 2005), hal. 18-19
[8]
Ibid
, hal. 19-21.
[9]
Sri Marhadiyah, Bugar Dengan Susu, (Jakarta : Balai
Aksara, 2004), hal. 25-27
[10]
Zumrotun, Beternak Kambing Perah, (Jakarta : Musi Perkasa
Utama, 2004), hal. 7
[11]
Akhmad Sodiq, Zainal Abidin, Teknologi Pengolahan Susu Kambing, (Jakarta : Agro Media
Pustaka, 2010), hal. 48-49
[12]
Bernard T. Wahyu Wiryanta, Khasiat & Manfaat Susu Kambing, (Sidoarjo : Afika
Jaya, 2007), hal. 37-39
[13]
Ibid
., hal. 43-45
No comments