Breaking News

Makalah Tentang Syaitan Yang Terkutuk dan Azab Yang Diberikan Kepadanya




   Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk melaksanakan setiap perintahnya dan meninggalkan segala larangannya. Apabila kita melaksanakan perintahnya tentulah kita akan mendapatkan balasan berupa pahala yang nantinya akan membawa mengantarkan kita menuju. Namun, apabila kita melakukan apa yang dilarangnya maka kita akan mendapatkan balasan berupa azab.
   Azab ini diberikan oleh Allah secara langsung maupun tidak langsung. Allah memberikan azab secara langsung yaitu di dunia, dan secara tidak langsung yaitu ditunda hingga hari kiamat nantinya.
Azab Allah diberikan bukan hanya kepada manusia saja, tetapi juga diberikan kepada jin, syaitan dan iblis. Mereka yang ingkar pasti akan mendapatkan siksa dari Nya. Sekalipun makhluk tersebut tercipta dari api, mereka tetap akan terbakar karena panasnya api neraka.
   Pada kenyataannya, saat ini manusia seakan tidak menyadari bahwa azab tersebut pasti akan datang. Mereka terus, melakukan maksiat kepada Nya tanpa berfikir akan diberikannya azab.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis akan menjelaskan sedikit tentang azab.

Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi latar belakang masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian azab ?
2. Bagaimanakah azab yang diberikan untuk syaithan ?
3. Apa-apa saja perbedaan jin, syetan dan iblis ?
4. Bagaimanakah cara syaithan menggoda manusia ?



Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian azab.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah azab yang diberikan untuk syaithan.
3. Untuk mengetahui apa saja perbedaan jin, syetan dan iblis.
4. Untuk mengetahui bagaimanakah cara syaithan menggoda manusia.


SEKILAS TENTANG AZAB

A. Pengertian Azab
   Azab adalah siksaan yang dihadapi manusia atau makhluk Tuhan lainnya, sebagai akibat dari kesalahan yang pernah atau sedang dilakukan. Dalam perspektif sunnatullah, keadilan akan mengantar pada kesejahteraan, siapapun yang melakukan.
   Azab menurut bahasa Arab ‘aqoba-yu’kibu yang artinya balasan, siksa, teguran bagi umat yang melanggar larangan agama.
    Secara istilah : Menurut salah satu ahli Tafsir : Azab adalah siksaan yang menimpa manusia sebagai akibat dari kesalahan yang pernah atau sedang dilakukan atas larangan Tuhan. [1]
   Menurut Prof. Quraish Shihab : Azab adalah suatu kemurkaan Allah akibat pelanggaran yang dilakukan manusia yaitu pelanggaran sunnatullah di alam semesta dan pelanggaran syariat Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-Nya, termasuk Nabi Muhammad SAW. [2]
    Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa azab adalah suatu peringatan akan kemurkaan Allah pada makhluknya (manusia) yang telah melanggar perintah Allah yaitu perbuatan yang dilarang baik berupa ibadah, amal, iman dan lain-lain, dibalasnya dengan teguran.

B. Gambaran Tentang Azab
   Umat manusia diciptakan Allah di dunia hanya untuk beribadah dan menyembah kepada Allah SWT, jika manusia tersebut membangkang atau tidak mau taat, maka mereka akan mendapatkan azab murka dari Allah.
Azab dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  1. Adzab Dunia : Menurut ajaran Islam, adzab dunia biasanya terjadi dengan adanya beberapa mukjizat yang telah disampaikan oleh para nabi dan rasul, sehingga para umat menyangkal semua mukjizat itu. Biasanya berupa bencana alam, kelaparan, kekeringan dan lainnya. Contoh azab Allah di dunia seperti yang terdapat dalam al Quran :
   a. Banjir bah Pada masa Nabi Nuh. Ini merupakan sebuah azab yang cukup dasyat dan menenggelamkan seluruh daratan dan makhluk kecuali manusia dan binatang-binatang yang telah dikehendaki oleh Allah. Sebagaimana dalam surat al ankabut ayat ayat 14 :

Artinya : ” dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, Maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.”


     b. Umat nabi Musa yang dikutuk menjadi kera. Umat Yahudi sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Allah telah menetapkan hari sabtu sebagai hari khusus untuk beribadah dan Allah melarang kaum tersebut untuk menangkap ikan di hari Sabtu. Kemudian Allah menguji mereka dengan memunculkan ikan yang berlimpah pada hari Sabtu dan pada hari selain hari Sabtu ikan-ikan akan sedikit jumlahnya. Akan tetapi mereka tetap pergi ke laut untuk menangkap ikan , maka dikutuklah mereka menjadi kera. Sebagaimana yang diungkapkan dalam surat Al Baqarah ayat 65 :

Artinya : “ dan Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".


   c. Azab untuk kaum nabi Luth yang melakukan perbuatan yang tidak wajar. Seperti sodom, homoseksual, lesbian dan lain sebagainya. Negeri kaum nabi Luth ini dibalikkan oleh Allah. Yang atas di bawah dan bawah di atas. Gambaran azab ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Huud ayat 82-83 :

Artinya : ”Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke awah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu Tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim”.

Gambaran di atas merupakan beberapa azab yang diberikan kepada manusia oleh Allah SWT kepada hambanya yang ingkar. Dan masih cukup banyak gambaran azab di dunia yang diceritakan di dalam Al Quran. [3]

2. Adzab Kubur : terjadi selama dalam alam barzakh selama makhluk berada di dalam masa penantian untuk kehidupan kedua. Adapun contoh gambaran bahwa azab kubur itu memang ada yaitu ketika nabi mendengar jeritan dari dalam kubur. Sebagaimana dalam hadist :
مَرَّ النَّبِيُّ بِقَبْرَينِ فَقَالَ: إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ. فَأَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً. فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، لِمَا فَعَلْتَ هَذَا؟ قَالَ: لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
    Artinya : “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua kuburan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya keduanya sedang diadzab, dan tidaklah keduanya diadzab disebabkan suatu perkara yang besar (menurut kalian). Salah satunya tidak menjaga diri dari percikan air kencing, sedangkan yang lain suka mengadu domba antara manusia.” Beliau lalu mengambil sebuah pelepah kurma yang masih basah, kemudian beliau belah menjadi dua bagian dan beliau tancapkan satu bagian pada masing-masing kuburan. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini?” Beliau menjawab: “Mudah-mudahan diringankan adzab tersebut dari keduanya selama pelepah kurma itu belum kering.” (Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma) [4]

3. Adzab Akhirat : Ada setelah adanya penghisaban di Padang Mahsyar, bagi mereka yang di dunia tidak pernah melakukan kebaikan akan mendapat adzab yang kekal selamanya. [5] Gambaran azab yang diberikan Allah terhadap orang yang tidak mengerjakan shalat, tidak memberi makan fakir miskin, dan tidak memuliakan anak yatim akan disiksa di dalam neraka Saqar, yaitu neraka yang terdapat di dalamnya 19 malaikat penjaga yang akan menghanguskan kulit mereka. Sebagaimana yang disebutkan dalam surat al Mudatsir ayat 42-4

Artinya : "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?". Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan Kami tidak (pula) memberi Makan orang miskin, dan adalah Kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah Kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada Kami kematian".

C. Teman Syaithan dalam Neraka
    Adapun Iblis dan setan sudah menyadari betul, bahwa iblis dan setan tempatnya di akhirat nanti jelas di neraka. Maka yang mereka lakukan sekarang adalah mencari teman sebanyak-banyaknya untuk menemani mereka di neraka nanti. Mereka berusaha dengan segala macam cara mengumpulkan teman sebanyak-banyaknya. Sedangkan mereka sendiri sudah sadar bahwa di akhirat tempat mereka adalah neraka.
    Ada sebuah hadist yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah berdialog dengan syaitan perihal temannya nanti di neraka. Mereka ada 10 golongan, yaitu :
  1. Hakim yang curang, hakim yang tidak adil.
  2. Orang kaya yang sombong.
  3. Pedagang yang berhianat, baik sesama dengan pedagangnya, atau kepada para pembelinya.
  4. Orang yang minum arak, pemabuk, bahkan di vonis tidak beriman, karena orang tersebut pada saat meninggal dunia di dalam perutnya itu masih ada minuman yang memabukan.
  5. Pemfitnah, tukang-tukang fitnah.
  6. Orang yang riya. Beramal cuma ingin di puji orang,ingin dilihat orang, tidak ada ikhlas.
  7. Orang yang memakan harta anak yatim.
  8. Orang yang mengangap ringan sholat.
  9. Orang yang enggan membayar zakat.
 10. Orang yang terlalu panjang angan-angan, tanpa adanya perbuatan. [6]
   Namun hadist tersebut dianggap kebanyakan ulama adalah hadist palsu. Walaupun demikian, 10 hal tersebut merupakan akhlak tercela. Setiap akhlak tercela akan mendapatkan dosa. Dan setiap dosa pasti akan masuk neraka.

D. Azab Allah Terhadap Syaithan dalam Al Quran
     Sebagaimana kita ketahui, bahwa jin ini terbagi 2. Yaitu jin muslim dan jin kafir. Jin muslim adalah jin yang taat kepada Allah dan mengerjakan apa perintahnya dan meninggalkan larangannya. Adapun sebutan syetan memang identik dengan jin yang kafir. Meski pun sesungguhnya tidak selalu terbatas pada bangsa jin saja. Manusia sekali pun, kalau berkarakter seperti jin kafir, bisa juga disebut sebagai syetan, meski kurang lazim penggunaannya.
      Setiap yang melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah merupakan sebuah dosa. Dan setiap dosa pasti akan dibalas oleh Allah. Begitu pula pada jin yang kafir atau syaithan. Mereka juga akan mendapatkan siksa di dalam neraka nantinya.
     Syetan atau jin itu diciptakan oleh Allah dari api, namun api hanyalah bahan bakunya saja. Sedangkan ketika sudah jadi syetan atau jin, mereka bukan lagi api, melainkah ruh atau makhluq ghaib.
      Hukum fisika manusia di dunia ini memang banyak yang tidak berlaku untuk mereka. Misalnya, mereka bisa tidak tampak mata, bisa terbang, bisa melintasi jarak dengan cepat, bisa berubah wujud dan bahkan bisa masuk ke tubuh manusia lewat urat nadi dan aliran darah.
    Kalau api yang digunakan untuk membakar mereka api dunia ini, tentu saja tidak mempan. Namun api neraka tidak sama dengan api bagi manusia didunia ini secara hukum fisikanya. Meski tetap dinamakan api juga. Dan selain api neraka, ada jenis api lainnya yang disebutkan di dalam Al-Quran, di mana api itu bisa untuk menyiksa mereka. [7] Sebagaimana terdapat di surat Al Jin ayat 9 berikut ini:

Artinya : “dan Sesungguhnya Kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). tetapi sekarang. Barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).”

Artinya : “ Adapun (jin) yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api neraka Jahanam.” (Al-Jin: 15)

    Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa walaupun syetan tercipta dari api, bukan berarti ia tidak bisa diazab menggunakan api. Dan secara nalar, bisa juga kita umpakan dengan manusia. Meski manusia tercipta dari tanah, tapi manusia bukan tanah. Dan sangat mudah untuk menyiksa manusia dengan tanah. Misalnya tanah yang bergoyang karena gempa, atau tanah longsor, atau manusia hidup ditimbun dengan tanah, semuanya sangat mungkin untuk dijadikan media untuk mengazab manusia.




















SYAITHAN YANG TERKUTUK

A. Perbedaan Jin, Syaithan, dan Iblis
    Jin, syaitan, dan iblis mempunyai perbedaan yang mendasar. Berikut ini sedikit perbedaan antara jin, syaithan, dan iblis.
  1. Jin
     Jin adalah salah satu jenis makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memiliki sifat fisik tertentu, berbeda dengan jenis manusia atau malaikat. Jin diciptakan dari bahan dasar api, sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan dalam surat Ar Rahman ayat 14-15 :

Artinya : “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api.”

    Namun Jin hampir sama dengan manusia yaitu memiliki kewajiban menyembah Allah SWT. Seperti ditegaskan dalam al-Quran surat Adz Dzariyat ayat 56 :

Artinya : “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” [8]

  2. Syaithan
     Untuk memahami setan, satu prinsip yang harus kita pegang: Jin itu makhluk dan setan itu sifat. Karena setan itu sifat, maka dia melekat pada makhluk dan bukan berdiri sendiri. Setan adalah sifat untuk menyebut setiap makhluk yang jahat, membangkang, tidak taat, suka membelot, suka maksiat, suka melawan aturan, atau semacamnya.
     Umar Sulaiman Al-Asyqar mengatakan dalam bukunya Alamul Jinni was Syaithan :
الشيطان في لغة العرب يطلق على كل عاد متمرد
“Setan dalam bahasa Arab digunakan untuk menyebut setiap makhluk yang menentang dan membangkang.” [9]

    Dinamakan setan, dari kata; syutun (Arab: شطون) yang artinya jauh. Karena setan dijauhkan dari rahmat Allah.
    Kembali pada keterangan sebelumnya, karena setan itu sifat maka kata ini bisa melekat pada diri manusia dan jin. Sebagaimana penjelasan Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa ada setan dari golongan jin dan manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat An Nas ayat 6 :

Artinya : “dari (golongan) jin dan manusia.”

     Selain itu Allah juga menyebutkan bahwa setan itu hanya menyuruh manusia untuk berbuat keji. Hal ini sebagaimana dalam firman Nya surat al Baqarah ayat 169 :

Artinya : “ Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.”

3. Iblis
   Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Iblis berasal dari kata ablasa (ابلس) yang artinya membangkang atau putus asa dari rahmat Allah SWT. Dalam Mu’jam Al-Wasith, iblis dinyatakan sebagai ra’su syayathin (pemimpin para syaithan). [10] Lantas timbul pertanyaan, apakah ia golongan malaikat ataukah jin?. Firman Allah dalam surat al Kahfi ayat 50 :

Artinya : “dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.”

    Dari ayat tersebut jelas disebutkan bahwa iblis bukanlah dari golongan malaikat. Akan tetapi mereka dari golongan jin.

B. Tipu Daya Syaithan Dan Bala Tentaranya
    Hendaknya masing-masing orang menyadari bahwa selama hayat dikandung badan ia senantiasa berada dalam kancah peperangan melawan setan. Setiap jalan-jalan kebaikan yang ditempuhnya, ia pasti berhadapan dengan setan yang siap menghadang. Disebutkan bahwa ada beberapa jenis bala tentaranya syaithan. Mereka adalah :
 1. Zallaytun dikatakan pula Zalanbur, yaitu penghuni pasar, yang suka mengganggu penjual dan pembeli.
 2. Wastiin, yaitu yang mengganggu orang yang terkena musibah agar tidak sabar, berkeluh kesah dan berputus asa.
 3. Laquus, ada yang mengakatakan Laaqis : shohibul majusi
 4. Walhan, yaitu membuat was-was ketika bersuci.
 5. A'war, yaitu yang merayu orang dengan syahwat agar melalukan zina.
 6. Wasnan, yaitu yang membuat manusia tidur saja, malas beribadah
 7. Masuuth, yaitu yang membujuk manusia agar kalau beribadah berbohong.
 8. Dasim, yaitu yang suka mengganggu rumah tangga agar selalu ribut.
 9. A'wan, yaitu yang mengganggu penguasa agar serakah,berbuat dzolim kepada rakyatnya.
 10. Haffaf, yaitu yang senang berteman dengan pemabuk.
 11. Murroh, yaitu peniup seruling, yang gemar dengan musik, menari-nari.

 12. Khonzab, yaitu yang membuat manusia was-was ketika shalat yang membuat manusia hatinya tidak khusyu bacaannya, ruku'nya, sujud'nya dan terburu-buru, lupa bilangan raka'atnya. [11]


    Perlu kita ketahui pula bahwa iblis (raja setan) itu membangun singgasananya di atas air kemudian mengutus balatentaranya (untuk menebar malapetaka dan dosa). Setan yang paling dekat kedudukannya dengan iblis adalah yang paling hebat menimbulkan malapetaka di antara manusia. Apabila salah satu setan berkata, aku telah melakukan ini dan itu. Iblis menjawab, kamu belum berbuat apa-apa. Setan lainnya melapor, aku tidak biarkan manusia sampai aku ceraikan dia dari keluarganya. Maka Iblis mendekatkan setan ini seraya berkata, kamu yang paling hebat.

 C. Cara-Cara Syaithan Menggoda Manusia

     Syaitan mempunyai berbagai macam cara untuk menggoda anak Adam. Ia telah bersumpah kepada Allah bahwa dia akan selalu menggoda manusia sampai hari kiamat tiba. Ada 13 cara syaitan menggoda manusia. Berikut penjelasannya :
  1. Menanamkan permusuhan kepada sesama manusia
Allah berfirman dalam surat al-Baqoroh ayat 268 dan surat al-Maidah ayat 91 :

Artinya : “syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.”

Artinya : “ Wahai kaum mukmin, setan hanya ingin membenamkan kalian dalam rasa permusuhan dan kebencian karena minuman keras dan judi. Setan ingin melalaikan kalian dari mengingat Allah an melaksanakan shalat. Karena itu mengapa kalian tidak mau berhenti dari perbuatan itu? (QS. al-Maidah: 91)

2. Setan membuat kita lupa beribadah kepada Allah. Sebagaimana dalam firman Allah surat al Mujadalah ayat 19 :

Artinya : “Setan telah memalingkan kaum munafik dan menjadikan mereka lupa untuk mengingat Allah. Orang-orang munafik yang berteman dengan kaum Yahudi dan Nasrani adalah golongan setan. Ketahuilah, sungguh golongan setan itu akan selalu rugi”


3. Setan mengajak manusia berpaling dari syari’at Islam. Sebagaimana dalam surat az Zukhruf ayat 36 :

Artinya : “ Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (al-Qur’an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya (teman dekatnya).

4. Setan mengajak orang agar taklid. Firman Allah dalam surat Luqman ayat 21 :

Artinya : “ Dan apabila dikat kan kepada mereka: “Ikutilah apa yang diturunkan Allah.” Mereka menjawab: “Tidak, tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.” Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun setan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?

5. Kerja sama dengan tukang sihir, paranormal, penyesat umat.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُولُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ نِعْمَ أَنْتَ قَالَ الْأَعْمَشُ أُرَاهُ قَالَ فَيَلْتَزِمُهُ
Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air, lalu mengutus bala tentaranya, maka yang paling dekat dengan Iblis yang paling besar menggodanya, lalu salah satunya datang dan berkata: Aku telah berbuat ini dan itu, Iblis berkata: kamu belum berbuat apa-apa, dia berkata: kemudian salah satunya datang dan berkata: Tidaklah aku meninggalkan mereka sehingga aku mampu memisahkan antara dia dan istrinya. dia berkata: lalu dia mendekatinya dan berkata: “Kamu adalah sebaik-baik pengikut. ” (HR. Muslim 8/138)

6. Manusia dibuat ragu dan was-was. Firman Allah dalam Al Quran surat al-Mu’minun ayat 97:

Artinya : “ Dan katakanlah: “Ya Robbku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan .” (QS. al-Mu’minun: 97)

Dari Abu Hurairoh, Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    “ Datang setan kepada salah satu di antara kalian, lalu bertanya: siapa yang menciptakan ini dan ini, bahkan sampai bertanya siapa yang menciptakan Robbmu. Maka jika dating was-was demikian berlindunglah kepada Allah (dengan membaca ta’awudz) dan hentikan (dari berpikir demikian) .” (HR. Muslim 1/84)

7. Setan mengajak manusia kepada pemborosan. Hal ini diungkapkan dalam surat al Isra ayat 27 :

Artinya : ”Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Robb-nya .” (QS. al-Isro’: 27)

8. Setan bekerja sama dengan penyanyi dan penyair.
9. Setan bergabung dengan ahli bid’ah dan ulama su’ (sesat).
10. Iblis menggoda manusia dengan qiyas.
11. Setan menggoda manusia dengan membangkitkan fitnah .
12. Setan menggoda pada saat orang sedang beribadah .
13. Setan menggoda ketika tidur. [12]

D. Cara Menghindari Gangguan Syetan
    Sungguh, kehidupan tidak lepas dari pertarungan melawan syetan. Pertarungan yang tiada henti sampai azal menjemput. Pertarungan yang berlaku bagi seluruh manusia tanpa pandang bulu. Hasilnya, manusia bisa menang atau kalah. Syetan pada dasarnya lemah, namun mereka memiliki peluang mengalahkan manusia, andai manusia lebih lemah daripada syetan. Sebaliknya, manusia bisa menang, manakala ia memiliki senjata yang sangat ampuh, yakni senjata iman.
    Sangatlah berbahaya jika manusia tidak berbekal senjata iman. Karena kenyataannya, perang melawan syetan tidaklah berimbang. Syetan dari golongan jin bisa melihat manusia dan mereka saling bekerja sama (bergerombol) satu sama lain.
      Cara melawan setan bisa kita lakukan dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan cara sholat, sedekah dan menjauhi perbuatan maksiat tapi bagaimanakah cara agr kita selalu bisa melawan dan memang melawan godaan setan. Sholikhin menyebutkan dalam bukunya bahwa ada 4 hal yang bisa mencegah godaan syetan, yaitu :
1. Selalu memperbaharui Iman kapan dan dimana saja berada.
2. Komitmen untuk selalu berjamaah dengan orang-orang yang benar dan jujur.
3. Mentadabburi al-Quran.
4. Memahami Islam secara mendalam. [13]

PENUTUP
A. Kesimpulan
   Setelah panjang lebar membahas, adapun yang menjadi kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Azab adalah siksaan yang dihadapi manusia atau makhluk Tuhan lainnya, sebagai akibat dari kesalahan yang pernah atau sedang dilakukan.

2. Azab Allah terbagi tiga, yaitu di dunia, di kubur, dan di akhirat.

3. Allah memberikan azab bukan hanya untuk manusia saja, akan tetapi bangsa jin juga akan mendapat azab apabila mereka melanggar perintah Allah.

4. Jin ini merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari api. Sedangkan syaithan merupakan sifat buruk yang dimiliki oleh jin. Syaitan berarti jauh dari rahmat Allah. Sedangkan iblis merupakan kepala dari para jin yang memiliki sifat seperti syaithan.

5. Syaitan menggoda manusia dengan berbagai cara, sehingga manusia mengikutinya.

B. Saran
    Penulis mengharapkan kepada pembaca untuk selalu melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan larangan Nya. Karena sebagai seorang manusia yang tiada daya, kita tidak sanggup menahan azab dari Nya. Penulis memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kesilapan karena penulis hanya manusia biasa. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah yang telah kami susun.


[1] Mustafa Masyhur, Tentang Kezaliman, (Jakarta : Gema Insani Press, 1995) hal. 23
[2] Shihab, M. Quraish, Menjeput Maut : Bekal Perjalanan Menuju Allah SWT, (Tangerang : Lentera Hati, 2002) hal. 87.
[3] AL KHALIDY, Shalah A. Fattah, Kisah-Kisah Al Quran :Pelajaran Umat Terdahulu, (Jakarta : Gema Insani Press, 2000) hal. 186-187
[4] Hasan Zakariya Fulaifal, Menghindari Azab Kubur, (Jakarta : Qultum Media, 2006) hal. 44
[5] Umar Sulaiman Al Asyqar, Ensiklopedi Kiamat, (Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2005) hal. 167
[6] Muhammad Mutawalli al Sya’rawi, Karena Setan Musuh Kita, (Jakarta : MIRQAT, 2006) hal. 39
[7] Abdul Hamid Al Bilali, Darimana Masuknya Setan, cet-1 (Jakarta : Gema Insani Press, 2005) hal. 63-64
[8] Shamsuri Syafie, Kewujudan Makhluk Halus Jin Dan Syaitan, (Selangor : Grup Buku Karangkraf, 2013) hal. 75
[9] Umar Sulaiman al Asyqar, Alamul Jinni was Syayathin, (Bandung, Ikhlas Publishing, 2012) hal. 16).
[10] Sya’ban, dkk, Mu’jam Al Wasith, (Kairo : Maktabah Shurouq ad-Dauliyyah, 2011) hal. 247
[11] Muhammad Solikhin, Manusia vs Iblis : Musuh Sampai Kiamat, (Yogyakarta : Garudhawaca, 2011) hal. 147
[12] Saiful Hadi El Hutha, Mengenali Trik-Trik Setan, (Jakarta : Erlangga, 2004), hal. 19-21
[13] Muhammad Solikhin, op.cit., hal. 162

No comments